Anda di halaman 1dari 54

LKP WAJIB 5, 6 DAN 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

OLEH

IMROATUN NADIFAH
837443244

UPBJJ SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

Nama : IMROATUN NADIFAH


NIM/ID Lainnya : 837443244
Program Studi : PRAKTIKUM IPA DI SD
Nama Sekolah : POKJAR AL-KHODIJAH

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : Drs. I Ketut Samudra, ST. M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 710011358
Instansi Asal : Unipa Surabaya
Nomor Hp : 081330525027
Alamat Email : iketutsamudra@gmail.com___________________________
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : IMROATUN NADIFAH


NIM : 837443244
Program Studi : Praktikum IPA di SD

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.

Mojokerto, 7 Nopember 2020


Yang membuat pernyataan

Imroatun Nadifah
LAPORAN PRAKTIKUM
JENIS ZAT DALAM MAKANAN
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastic.
2. 20 macam bahan makanan.

C. LANDASAN TEORI
Bahan makanan dikelompokkan menjadi: bahan makanan pokok, bahan
makanan lauk pauk, bahan makanan sayur dan bahan makanan buah. Jika dihubungkan
dengan kandungan gizi masing-masing jenis pangan tersebut, pola menu juga dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Pangan pokok umumnya sebagai sumber karbohidrat
2. Lauk pauk sebgai sumber protein hewani dan nabati.
3. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral
4. Lemak adalah sebagai bahan energi dan menyimpan energy

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. HASIL PENGAMATAN
1. Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi

No. Jenis Bahan Makanan Karbohodrat Protein Lemak Vitamin


1 Kentang √
2 Jagung √
3 Beras √
4 Ikan √ √
5 Telur √ √
6 Daging ayam √
7 Jeroan √
8 Kelapa √
9 Nanas √
10 Mangga √
11 Tomat √
12 Timun √
13 Sawi putih √
14 Terong √
15 Kubis √
16 Kacang √
17 Bayam √
18 Buncis √
19 Wortel √
20 Belimbing √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Zat makanan apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawaban:
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah
a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
b. Zat pengatur : protein, air
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untukorang yang bekerja?
Jawaban:
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah:
a. Zat tenaga : hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein.
b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air
c. Zat pengatur : protein, air
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut
1. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air.
2. Zat pengatur : protein, air

G. PEMBAHASAN
1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok
yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian
atau umbi-umbian, misal kentang, jagung,
2. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 jenis :
a. Protein nabati bersumber dari tumbuhan.
Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah, kacang merah.
b. Protein hewani bersumber dari hewan.
Contoh : susu, telur
3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi.Lemak Terdapat pada
kelapa, ikan, jeroan, telur.
4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun
a. Contoh : a.Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitamin A (Betakarotin)
b.Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4
jenis:
1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga. Contoh : kentang, kentang, jagung
2. Protein sebagai zat pembangun. Contoh : telur, ikan, daging ayam,
3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energy. Contoh : jeroan, kelapa.
4. Vitamin sebagai zat pembangun. Contoh : wortel, tomat, bayam.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.bola.com/ragam/read/4700859/jenis-jenis-zat-makanan-
lengkap-beserta-penjelasannya, diakses pada tanggal 11 November 2021 pukul 15.00
https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/01/195040569/jenis-
makanan-berdasarkan-kandungan-zat-di-dalamnya, diakses pada tanggal 11

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan
Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum ini tidak ada kesulitan.

2. Solusi
Tidak ada kesulitan

3. Kesan
Dengan melakukan kegiatan praktik ini saya dapak mengetahui baham makanan
yang termasuk karbohodrat, protein, lemak dan vitamin.

4. Saran
Bahan praktik terlalu banyak sekiranya 8 atau 10 cukup.
K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL
1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat dan baha
yang digunakan untuk praktik yang etrdiri
dari: tabel pengamatan, alat tulis, hp dan
bahan makanan.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan kegiatan
mengelompokkan bahan makanan
berdasarakan karbohidrat, vitamin, protein,
lemak.

3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan hasil dari
pengamatan, Dengan melakukan kegiatan
praktik ini saya dapak mengetahui baham
makanan yang termasuk karbohodrat,
protein, lemak dan vitamin.
CATATAN: link video proses praktikum https: https://youtu.be/yTwChSdBtIc
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOMPOKAN SAYURAN

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.

B. ALAT DAN BAHAN


Pengelompokkan sayuran
1. Tempat plastic.
2. 20 macam sayuran

C. LANDASAN TEORI
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan) ataupun dengan cara
dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi sumbangan terutama vitamin A
dan C, serta serat yang sangat penting bagi tubuh. Sayuran diklasifikasikan sebagai
tanaman hortikultura.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,
sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan
pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan pengelompokan sayuran
No. Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
makanan daun buah akar/umbi kacang tunas
kacangan
1 Kubis √
2 Daun singkong √
3 Daun papaya √
4 Sawi hijau √
5 Bayam √
6 Sawi putih √
7 Gambas √
8 Mentimun √
9 Terong √
10 Tomat √
11 Kentang √
12 Wortel √
13 Kecambah √
14 Ale √
15 Kacang panjang √
16 Buncis √

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari TRIGUN MAKANAN sayuran termasuk kedalam kelompok zat
makanan apa saja?
Jawaban:
Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk zat pembangun

2. Termasuk dalam sayuran manakah mlinjo, brokoli, cabe, bawang merah dan terong?
Jawaban:
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

G. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan
adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, sawi, daun, singkong dan daun pepaya.
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan
adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, gambu, timun.
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan
makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel dan kentang.
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan. Contoh: kacang panjang
dan buncis.
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas
tanaman. Contoh: tauge dan ale

H. KESIMPULAN
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.lemonilo.com/blog/inilah-jenis-penggolongan-sayuran-yang-harus-
diketahui, diakses pada tanggal 12 November 2021 pukul 13.00
https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/09/051700371/siswa-ini-pengertian-
dan-klasifikasi-sayuran?page=all, diakses pada tanggal 12 November 2021 pukul 16.00
https://www.awalilmu.com/2017/09/pengertian-sayuran-dan-3-macam-
pengelompokannya.html, diakses pada tanggal 12 November 2021 pukul 17.00

J. KESULITAN YANG DIALAMI


a. Kesulitan
Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum ini tidak ada kesulitan.

b. Solusi
Tidak ada kesulitan

c. Kesan
Dengan melakukan ini saya bisa memahami pengelompokan sayuran berdasarkan,
daun, buah, tunas, biji, akar.

d. Saran
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan secara berkelompok.
K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL
1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat dan baha
yang digunakan untuk praktik yang etrdiri
dari: tabel pengamatan, alat tulis, hp dan
jenis sayuran

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan kegiatan
mengelompokkan jenis sayuran
berdasarakan sayuran daun, sayuran
akar/umbi, sayuran kacang-kacangan,
sayuran tunas, sayuran buah.

6. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan hasil dari
pengamatan, Dengan melakukan kegiatan
praktik ini saya dapak mengetahui bahwa
sayuran terdapat bebrapa jenis.

CATATAN: link video proses praktikum https: https://youtu.be/yTwChSdBtIc


LAPORAN PRAKTIKUM
MENU MAKANAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA

A. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4
sehat 5 sempurna.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Tempat plastic
2. Berbagai bahan makanan

C. LANDASAN TEORI
Makanan 4 sehat 5 sempurna merupakan pedoman makanan sehat dalam waktu yang
lalu, saat ini pedoman itu sudah berganti menjadi pedoman gizi seimbang, hal ini
dikarenakan pada pedoman 4 sehat 5 sempurna ditemukan berbagai kekurangan yang
justru akan memberikan beban baru pada masalah gizi di indonesia. Karena itulah, dibuat
pedoman baru berupa pedoman gizi seimbang, yang tergambar pada tumpeng gizi
seimbang di bawah ini.
Kita sudah tidak menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna karena makanan 4 sehat
yang terdiri dari 4 kelompok makanan itu belum tentu sehat sebab tidak ditentukan porsi
dan jenis yang disesuaikan dengna kebutuhan tubuh.
Sedangkan pada pedoman gizi seimbang memberikan gambaran besaran porsi, juga
termasuk keamanan makanan yang akan dikonsumsi, juga tentang aktifitas fisik, dan
beberapa poin lainnya yang berkaitan dengan pola hidup sehat.
Selain itu, makanan 5 sempurna berupa susu ditempatkan khusus padahal susu adalah
sumber protein. yang dalam pedoman gizi seimbangn disatukan dalam kelompok sumber
protein hewani bersama dengan ikan, telur, dan daging.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan
2. Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat
5 sempurna
3. Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke
dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja
4. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja
5. Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan dalam lembar kerja.
6. Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan kandugan makanan 4 sehat 5 sempurna
No Jenis Kelompok Jenis Zat makanan
masakan makanan bahan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1. Nasi Makanan Beras +
pokok
2 telor Lauk pauk Telor + +
ceplok
3 Ayam Lauk pauk Ayam +
crispy
Tepung +
trigu
4 Tempe Lauk pauk Kedelai +
goreng
6 Sop Sayuran Kentang +
Wortel +
Seledri +
Kubis +
7 Apel Buah Apel +
8 Susu Minuman Susu + +

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan 4 sehat 5 sempurna? Jelaskan!
Jawaban:
Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Apa yang dimaksud dengan ”triguna pangan”? Jelaskan!
Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut:
a. Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
b. Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
c. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

G. PEMBAHASAN
Bahan makanan adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk
dihidangkan.Bahan makanan dikelompokkan menjadi:
1. Bahan makanan pokok Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan
utama. Contoh: Nasi, jagung.
2. Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta
dari makanan utama. Contoh: daging ayam, telur dadar.
3. Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah
diolah merupakan penyerta makanan utama. Contoh: sayur sop.
4. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan. Contoh: apel.
5. Minuman : merupakan pelepas dahaga. Contoh: susu segar.

H. KESIMPULAN
Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan
makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/sarrah-ulfah/ini-dia-menu-
makanan-4-sehat-5-sempurna-untuk-anak-beserta-manfaatnya, diakses pada tanggal
12 November 2021 pukul 14.00
https://realfood.co.id/id/artikel/menu-makanan-4-sehat-5-sempurna-dan-
manfaatnya-bagi-kesehatan, diakses pada tanggal 12 November 2021 pukul 13.00

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan
Dalam pelaksanaan kegiatan praktikum ini tidak ada kesulitan.

2. Solusi
Tidak ada kesulitan

3. Kesan
Dengan melakukan saya bisa menyediakan makanan 4 sehat 5 sempurna sesuai
kandungan gizi

4. Saran
Tugas sebaiknya dilakukan berkelompok.
a. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL
1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat dan baha
yang digunakan untuk praktik yang etrdiri
dari bahan makanan yang akan diolah
menjadi menu 4 sehat 5 sempurna.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan menu
berdasarkan 4 sehat 5 sempurna. Dalam
menu tersebut sudah lengkap gizinya, ada
karbohidrat, lauk pauk, sayur mayur, buah
buahan dan susu.

3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan hasil dari
praktik membuat menu 4 sehat 5 sempurna.
dari Kegiaatan ini saya bisa membuat makan
sehat dengan berbagai kandungan gizi serta
kebutuhan yang diprlukan oleh tubuh.

CATATAN: link video proses praktikum https: https://youtu.be/yTwChSdBtIc


LAPPORAN PRAKTIKUM
UJI KARBOHIDRAT

A. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Pisang 1 diiris kecil
4. Apel 1 diiris kecil
5. Nasi 2-3 butir
6. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
7. Tahu putih 1 iris kecil
8. Margarin seujujng sendok
9. Biskuit 1 potong kecil
10. Tepung terigu 1 sendok kecil
11. Gula pasir 1 sendok kecil
12. Kentang 1 iris kecil
13. Kalium Iodide 0,1 M 10 mL

C. LANDASAN TEORI
Untuk memiliki tubuh sehat dan tumbuh normal, setiap orang memerlukan zat makanan
seperti: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Kandungan zat dalam
makanan dapat diidentifikasi dalam suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan
setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang
kompleks. Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O) yang umumnya dikenal sebagai senyawa gula. Ada 3 (tiga)
golongan karbohidrat yaitu :
1. Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah:
madu dan rasa manis pada air buah.
2. Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
3. Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan
adalah: semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi
(beras), roti (terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat,
durian, nangka, mangga manalagi (harum manis). Untuk mengetahui amilum dalam
bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan lugol. Amilium yang ditetesi
larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan lugol dalam bahan
makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan makanan
yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang
ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan
memilih bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam
penggunaan larutan lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat
dalam mencampur larutan karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi
kulit.

D. PROSEDUR PERCOBAHAN
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini
3. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
piring plastic
4. Tetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan yodium
dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang
ditetesi larutan yodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan
warna ungu-biru setelah ditetesi larutan yodium
5. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum

E. HASIL PENGAMATAN
No. Bahan Warna Keterangan
Makanan Sebelum Diberi Sesudah Diberi
Yodium Yodium
1 Pisang Kekuningan Biru Keunguan Mengandung Karbo
2 Apel Putih Putih Tidak Mengandung
Karbo
3 Nasi Putih Biru Keunguan Mengandung Karbo
4 Putih Telir Putih Putih Tidak Mengandung
Rebus Karbo
5 Tahu Putih Putih Putih Tidak Mengandung
Karbo
6 Margarin Kuning Putih Tidak Mengandung
Karbo
7 Tepung Putih Biru Keunguan Mengandung Karbo
Terigu
8 Biskuit Kuning Biru Keunguan Mengandung Karbo
9 Gula Pasir Putih Putih Tidak Mengandung
Karbo
10 Kentang Kuning Biru Keunguan Mengandung Karbo

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan yodium, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak,
mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab:
Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi dengan
larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada
beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna
semula.
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab :
Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat dan ada
pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk
sumber karbohidrat ?
Jawab: Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Jawab: Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika bahan yang
mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

G. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai
pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
1. Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang
mengandung karbohidrat (amilum).
2. Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak
mengandung karbohidrat (amilum)
3. Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
nasi mengandung karbohidrat (amilum)
4. Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena
bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
5. Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
6. Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol tidak
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung
karbohidrat (amilum).
7. Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan larutan
yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit
mengandung karbohidrat (amilum).
8. Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
9. Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol
berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
10. Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah
warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung
karbohidrat (amilum).

H. KESIMPULAN.
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan (
pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin, dan
gula pasir.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://kumparan.com/berita-unik/uji-karbohidrat-cara-mengetahui-
kandungan-pada-makanan, diakses pada tanggal 17 Nopember 2021 pukul 19.00

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan
Kesulitan yang saya alami ketika menunngu reaksi kentang aga sulit berubah dan
menunngu lama.
2. Solusi
Memberi tetesan betadin lagi pada kentang dan sedikit digesekkan.
3. Kesan
Dengan kegiatan uji coba karbohidrat, saya bisa mengetahui dan memahami cara uji tes
karbohidrat pada makanan.
4. Saran
Tugas sebaiknya dilakukan berkelompok.

K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL


1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan
alat dan baha yang digunakan
untuk praktik uji coba
karbohidrat yang terdiri dari:
tabel pengamatan, alat tulis,
betadin, nasi, tepung, kentang,
pisang, gula, apel, margarin,
putih telur, biskuit.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan
kegiatan saya memberi betadin
pada setipa bahan yang saya
sediakan kemudian saya
mengamati perubahan makanan
yang diberikan betadin.

3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan
hasil dari praktik uji karbohidrat.
Dengan kegiatan ini, saya bisa
mengetahui dan memahami cara
uji tes karbohidrat pada makanan.

CATATAN: link video proses praktikum https:


https://youtube.com/watch?v=LAQNvV_8Ea4&feature=share
LAPORAN PRAKTIKUM
UJI LEMAK
A. TUJUAN
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Lumpang porselin/piring platik 1 buah
2. Pipet 1 buah
3. Kemiri 2 butir
4. Wertel 1 buah
5. Seledri 1 tanggai
6. Biji jagung kering 1 genggam
7. Kacang tanah yang dikupas kering 3-5 butir
8. Pepaya 1 potong kecil
9. Santan 1-3 sendok the
10. Minyak goreng 5 mL
11. Susu 1-3 sendok the
12. Air 5 mL

C. LANDASAN TEORI
Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hidrogen dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat
dijumpai pada berbagai bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jerohan,
krim, susu, mentega dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarine, kacang tanah,
kemiri dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika
ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut.
Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air akan menguap
sehingga kertas akan kering kembali maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas
karena minyak tidak menguap.
1. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta
nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang
membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga
senyawa asam lemak. Berdasar komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga
macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Berdasarkan ikatan
kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak
tidak jenuh.
2. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun, kemiri,
berbagai jenis tanaman kacang, dan buah avokado. Lemak hewani adalah lemak hewan
yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan,
dan telur.
3. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
a. Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan lambung),
yaitu sebagai bantalan lemak
d. Sebagai penghasil energi tertinggi
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel
f. Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
g. Sebagi salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks
4. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya
diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh
getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka. Selanjutnya
lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada
glukosa yang dipergunakan sebagi sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan
diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin.

D. CARA KERJA
1. Buatlah 2 buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran
5 x 5 cm.
2. Ambil pipet, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
(boleh dioleskan menggunakan jari tangan)
3. Biarkan tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa dengan menghadap
cahaya. Amatilah dan catat keadaan permukaan kertas tersebut. Apakah meninggalkan
bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung
minyak atau tidak.
4. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti, berilah nomor dan mana, jenis
bahan makanan yang diuji.
5. Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkanlah sekitar 5-10 menit.
6. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain
(margarine, seledri, wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah kering,
papaya, santan, dan susu). Termasuk margarine oleskan
7. Setelah 10 menit, amati kertas cokelat satu persatu. Pergunakanlah lampu atau senter
ka arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji.
8. Kertas manakah yang meninggalkan bekas noda minya? Catatlah hasil pengamatan
pada tabel di lembar kerja.
E. HASIL PENGAMATAN

Tabel Hasil Pengamatan Uji Lemak

Meninggalkan bekas noda


No. Bahan yang diuji minyak Keterangan
Ya Tidak
1 Kemiri √ Mengandung lemak
2 Margarin √ Mengandung lemak
3 Wortel √ Tidak mengandung
lemak
4 Seledri √ Tidak mengandung
lemak
5 Biji jagung kering √ Tidak mengandung
lemak
6 Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
7 Papaya √ Tidak mengandung
lemak
8 Santan √ Mengandung lemak
9 Susu √ Tidak mengandung
lemak
10 Minyak goring √ Mengandung lemak

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawab :
bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri dan papaya
tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti kertas coklat biasa.
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlhatnya?
Jawab :
setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan bekas seledri
dan papaya tidak terlihat transparan.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makan sumber lemak?
Jawab:
Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, papaya, dan susu.
G. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan pengamatan maka pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini
dapat di ketahui bahwa :
1. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
2. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
margarin mengandung lemak.
3. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel mengandung
vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
4. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
5. Biji Jagung kering.
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak mengandung lemak.
6. Kacang tanah kering.
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak.
7. Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
8. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa santan mengandung lemak.
9. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter
ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
susu tidak mengandung lemak.
10. Minyak goring.
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.

H. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan contoh
bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada beberapa
bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering papaya, dan
susu.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/26/180500765/mengenal-lemak-
dari-fungsi-hingga-bahayanya-?page=all, dikases pada tanggal 15 Nopember 2021 pada
pukul 19.30
https://www.liputan6.com/health/read/3906902/pengertian-lemak-dan-kenali-
jenis-jenisnya-agar-tidak-salah-konsumsi, dikases pada tanggal 15 Nopember 2021 pada
pukul 19.30

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan
Tidak ada kesuliatan yang saya alami.
2. Solusi
Tidak ada
3. Kesan
Dengan kegiatan uji coba lemak, saya bisa mengetahui bahan makanan yang
mengandung lemak dan tidak.
4. Saran
Tugas sebaiknya dilakukan berkelompok.
L. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL
1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat
dan bahan yang digunakan untuk
praktik uji coba lemak.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan
kegiatan saya melakukan uji coba
mengoleskan setiam makanan pada
kertas coklat setelah itu saya
menunggu reaksi yang terjadi. Apakah
makanan gersebut mengandung lemak
apa tidak.
3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan hasil
dari praktik uji lemak. Dengan kegiatan
ini, saya bisa mengetahui dan
memahami cara uji tes lemak pada
makanan untuk mengetahui apoakah
bahan makanan tersebut mengandung
lemak apa tidak.
LAPORAN PRAKTIKUM
GERAK GLB DAN GLBB

A. TUJUAN
Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

C. LANDASAN TEORI
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan (kinesis),
mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi, bentuk, dan potensi.
Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi spasial dari benda-
benda yang berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan atau keadaan)
perubahan tempat (Bagus, 2005). Ada 2 jenis gerakan yaitu:
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada
lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda
bergerak lurus beraturan adalah:
a. Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus.
b. Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan
selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu
sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas
dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena
pengaruh gaya gravitasi bumi.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan
M2 naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yang
diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
g. Catat datanya pada Tabel 1.1.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)
a. Menyusun alat.
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
c. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1
e. untuk bergerak dari B ke C (tBC).
f. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.

E. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec) V= S/t


1 0, 50 0,79 0,63 m/s
2 0,55 0,91 0,60 m/s
3 0,60 1,00 0,60 m/s
4 0,65 1,03 0,63 m/s
5 0,70 1,06 0,66 m/s

2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLBB

NO Jarak Waktu (t) V=2S/t Percepatan=V/t


1. 0,9 m 1,12 s 1, 6 m/s 1, 43
2. 0,85 m 1s 1, 7 m/s 2
3. 0,75 m 0, 94 s 1, 58 m/s 1, 68
4. 0,65 m 0, 84 s 1, 54 m/s 1, 83
5. 0,55 m 0, 81 1, 35 m/s 1, 67

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB!
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
6. Buatlah kesimpulannya!
7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (Sfungsi t)!

Jawaban:

1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).

2. Perhitungan berdasarkan grafik glb


NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec) V= S/t
1 0, 50 0,79 0,63 m/s
2 0,55 0,91 0,60 m/s
3 0,60 1,00 0,60 m/s
4 0,65 1,03 0,63 m/s
5 0,70 1,06 0,66 m/s

3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda


yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang
waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama)
4. grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada percobaan
GLBB.
5. Perhitungan grafik GLBB
NO Jarak Waktu (t) V=2S/t Percepatan=V/t
1. 0,9 m 1,12 s 1, 6 m/s 1, 43
2. 0,85 m 1s 1, 7 m/s 2
3. 0,75 m 0, 94 s 1, 58 m/s 1, 68
4. 0,65 m 0, 84 s 1, 54 m/s 1, 83
5. 0,55 m 0, 81 1, 35 m/s 1, 67

6. Kesimpulan
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan
kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang tetap. Jadi
yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal
akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a = +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.

7. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.


Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang diperlukan akan
semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan grafik linier.
Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu berubah disetiap saat dan
perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama, tetap atau konstan. Grafik
GLBB yang terbentuk merupakan kurva.

G. PEMBAHASAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, terlihat bahwa semakin besar
jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat
bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB
merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima
percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang
berbeda. Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang
sama/tetap yaitu 1 m/s . Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan
2

dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan
mempunyai percepatan tetap.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. GLB
a. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap
b. Semakin panjang jarak semakin banyak waktu yang dibutuhkan,
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah
secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2021). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
https://www.zenius.net/blog/rumus-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb,
diakses pada tanggal 17 Nopember 2021 pkul 13.00
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/05/131821169/gerak-lurus-
beraturan-glb-dan-gerak-lurus-berubah-beraturan-glbb, diakses pada tanggal 17
Nopember 2021 pkul 19.30.

J. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN


1. Kesulitan yang Dialami
c. penggunaan alat percobaan yang masih belum familiar.
d. Mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak.
2. Saran dan Masukan
a. Memahami cara pengunaan alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelum percobaan dimulai.
b. Hati-hati ketika mengukur waktu yang dibutuhkan beban untuk bergerak agar
dapat memperkecil kesalahan pengukuran.
3. Kesan
Dengan kegiatan ini saya bisa mengerti serta memahami bagaimana perbedaan
GLBB dan GLB.
4. Saran
Pembagian kelompok yang tertaku banyak, sehingga waktu praktikum terbatas.

K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL


1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat
dan bahan yang digunakan untuk
praktikum GLB dan GLBB
2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan
kegiatan saya melakukan pengukiran
waktu glb dan glbb dengan
menggunakan jarak yang berbeda.
3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan hasil
dari praktik glb dan glbb dengan
menggunakan jarak yang berbeda dan
menghasilkan waktu yang berbeda
LAPORAN PRAKTIKUM
JENIS-JENIS GELOMBANG

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Slinki.
2. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
3. Benang kasur panjang 3 cm
4. Karet gelang/plastisin

C. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran
yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu
ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang
merambat melalui medium udara, maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi
(lokal) saja.
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung
bebas tidak mengubah bentuk/fase.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
3. Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki?
Apa yang merambat pada slinki?
4. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimana arah getar dan arah gelombang tersebut?
5. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki
yang anda pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan, ikut pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang
merambat melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
ynag cukup kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain kedepan seperti gambar di berikut
7. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi
di sebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
8. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?

E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung
slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

F. PERTANYAAN
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Jawaban :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada
slinki yang digerakkan maju mundur,.

G. PEMBAHASAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah gerakan
merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi plastisin ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata plastisin tersebut ikut berpindah
bersama gelombang,dan juga plastisin berpindah karena adanya energi yang
merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung slinki
digerakkan ).
4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada
kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi
pada kabel listrik tersebut.
5. Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut: Pada percobaan
ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah usikan searah
dengan arah rambatannya.Maka gelombang ini dinamakan Gelombang
Longitudinal.

H. KESIMPULAN
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/08/184400169/definisi-
jenis-dan-sifat-sifat-gelombang, diakses pada tanggal 17 Nopember 2021 pukul
16.85

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan yang dialami
a. penggunaan alat percobaan yang masih belum familiar.
b. Waktu terbatas

2. Saran dan Masukan


a. Memahami cara pengunaan alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelum percobaan dimulai.
b. Menggunakan waktu semaksimal ungkin

3. Kesan
Dengan kegiatan praktek ini saya bisa mengetahui jenis jenis gelombangserat
penerapannya.

4. Saran
Waktu praktikum yang kurang maksimal, lebih baik pengaturan waktunya
ditambah.

K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL


1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat
yang saya gunakan untuk melakujkan
praktikum jenis jenis gelombang.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disampin merupakan kegiatan
saya mengamati gelombang yang
ditimbulkan oleh slinki yang digerakan
kekiri dan kekana serta maju mundur.
3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan hasil
ptaktikum yang saya tuangkan pada
tabel, dengan praktikum ini saya bisa
mengetahui perbendaan gelombang
yang ditimbulkan oleh slinki yang
digerakkan denga arah yang berbeda.
LAPORAN PRAKTIKUM
SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG

A. TUJUAN
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang

B. ALAT DAN BAHAN


a. Slinki
b. Benang
c. plastisin
d. alat tulis
e. hp

C. DASAR TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang
tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami
perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak
mengubah bentuk/fase.

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali sehingga
membentuk gelombang. Slinki membentuk setengah panjang gelombang.
2. Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut menghilang.
Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang terjadi adalah
gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul sama dengan
gelombang asalnya.
3. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya + 1,5 m.
Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata ujung
slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung bebas
4. Getarkan ujung slinki yang anda pegang satu kali sehingga membentu setengah
panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah 2. Amati perambatan setengah
panjang gelombang ini. Dengan ujung bebas ini, bagaimana fase gelombang pantul
dibandingkan dengan gelombang asalnya.

E. HASIL PENGAMATN DAN PEMBAHASAN


1. Beda fase gelombang datang dan gelombang pantul ujung medium tetap
2. Beda fase gelombang datang dan gelombang pantul ujung medium bebas

F. PEMBAHASAN
1. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat
dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
2. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama

G. KESIMPULAN

1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.


2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.
3. Ujung slinki yang terikat tetap atau kuat , gelombang datang dan gelombang pantulnya
fase gombang berlawanan arah. Membentuk seperti bukit dan lembah.
4. Ujung slinki yng terikat bebas maka pantulannya sama

H. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/08/184400169/definisi-jenis-dan-
sifat-sifat-gelombang, . diakses pada tanggal 17 November 2021 pukul 14.00

I. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan yang dialami
b. penggunaan alat percobaan yang masih belum familiar.
2. Saran dan Masukan
c. Memahami cara pengunaan alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelum percobaan dimulai.
3. Kesan
Dengan kegiatan praktek ini saya bisa mengetahui bentuk pantulan gelombang
dengan medium tetap ataupun bebas.
4. Saran
Waktu praktikum yang kurang maksimal
J. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL
1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan alat dan
bahan yans saya siapkan untuk
melakukan praktikum pemantulan
gelombang.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan
kegiatan saya melakukan praktikum
pemantulan gelombang

3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan hasil
dari praktikum yang saya lakukan.
Saya dapat mngeetahui perbedaan
gelombang dengan medium tetap dan
bebas
LAPORAN PRAKTIKUM
GELOMBANG STASIONER

A. TUJUAN
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Mengamati gelombang stasioner
3. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
4. Menjelaskan hal – hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
5. Menjelaskan pengaruh ttegangan terhadap panjang gelombang.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
3. Benang Kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram.

C. LANDASAN TEORI
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang yang
identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah satu
ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun.
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan
nilai minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik
dengan amplitudo minimum disebut simpul. Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu
gelombang stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rangakai alat dan bahan dimodul
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai
timbul gelombal stasioner pada tali.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu.
6. Matikan catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram,
htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu.
8. Bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang
dengan tangan tali.

E. HASIL PERCOBAAN
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun. Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan
terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.
Gravitasi bumi g=10m/s2 dan μ= 0,00058 kg/m

No m(kg) T=mg (Newton) Panjang gelombang Frekuensi


λ(m) f=1/λ(T/μ)1/2

1 0,100 0,1 84 0,156

2 0,150 1,5 103 0,493

3 0,200 2 110 0,533

4 0,250 2,5 119 0,511

F. JAWABAN PERTANYAAN
1. Jika sebuah batu dilemparkan kekolam, anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukan air. Apakah berjalan dipermukaan air sperti yang anda lihat? Jelaskan!
Jawaban:
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang dipermukaan
air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal, karena arah getarannya tegak
lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Berdasarkan sifat gelombang
itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya?
Jawaban:
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan partikel-
partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang pendek dan
gelombangnya bergerak lurus kesemua arah
3. Perhatikan gambar di bawah ini
Seutas tali salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garputala. Ujung yang lain dari
tali diikatkan pada bang. Kemuduan garputala digetarkan terus-menerus. Gambarkan
bentuk gelombang yang terjadi pada tali tersebut.
Jawaban:
Partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang
pendek dan gelombangnya bergerak lurus ke semua arah. Hal itu dilakukan untuk
menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang dengan daya tertentu.
4. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk menimbulkan
gelombang?
Jawaban:
Karena tegangan tali yang berubah menyebabkan perubahan kecepatan
5. Pada setiap penambahan beban, Anda memperoleh panjang gelombang yang berbeda
panjangnya. Berubah jugakah frekuensi gelombang itu? Jelaskan jawaban Anda itu!
Jawaban:
Tidak, karena perubahan massa akan menyebabkan tegangan tali bertambah yang
berarti kecepatan gelombang juga berubah diiring panjang gelombang sehingga
frekuensi yang dihasilkan tetap.
6. Dalam percobaan melde berlaku:
f=

7. Carilah frekuensi gelombang (sama dengan frekuensi o\pada perwaktu ketik) dari hasil
percobaan melde yang telah anda lakukan!
Gravitasi bumi g=10m/s2 dan μ= 0,00058 kg/m

No m(kg) T=mg (Newton) Panjang gelombang Frekuensi


λ(m) f=1/λ(T/μ)1/2

1 0,100 0,1 84 0,156

2 0,150 1,5 103 0,493

3 0,200 2 110 0,533

4 0,250 2,5 119 0,551


G. PEMBAHASAN
1. Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun
2. Berikut table dari beban yang berbeda
Gravitasi bumi g=10m/s2 dan μ= 0,00058 kg/m

No m(kg) T=mg (Newton) Panjang gelombang Frekuensi


λ(m) f=1/λ(T/μ)1/2

1 0,100 0,1 84 0,156

2 0,150 1,5 103 0,493

3 0,200 2 110 0,533

4 0,250 2,5 119 0,551

H. KESIMPULAN
Semakin berat beban maka semakin panjang gelombangnya dan frekuensinya semakin
besar

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_stasioner, diakses padatanggal 18
Nopember 2021 pukul 20.00.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_stasioner, diakses padatanggal 18
Nopember 2021 pukul 21.0

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Kesulitan yang dialami
a. penggunaan alat percobaan yang masih belum familiar.
b. Penggunaan beban ketika menyentuh tanah akan sulit bergerak.
c. Penentuan geombang yang masih sulit dilihat karena beban semakin besar
semakin panjang gelombang serta getaran yang terbentuk
2. Solusi
a. Memahami cara pengunaan alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelum percobaan dimulai.
b. Lebih teliti lagi ketika mengamati gelombang yang muncul
3. Kesan
Dengan kegiatan ini saya dapat mengetahui dan mengenl bagaimana gelombang
stasioner serta dapat uji coba secara langsung.
4. Saran
a. Memahami cara pengunaan alat dan mempelajari materi yang bersangkutan
sebelum percobaan dimulai.
b. Lebih teliti lagi ketika mengamati gelombang yang muncul

K. FOTO/VIDEO YANG DIAMBIL


1. Foto Persiapan Praktikum Keterangan:
Gambar disamping merupakan lata
yang saya gunakan untuk melakujkan
praktikum pantulan gelombang
stasioner.

2. Foto-foto Proses Praktikum Keterangan:


Gambar disampin merupakan kegiatan
saya mengamati pantulan stasioner
yang diterjadi dengan beban yang
berbeda. Saya mengamati dengan jelas.

3. Foto tahap akhir praktikum Keterangan:


Gambar disamping merupakan hasil
ptaktikum yang saya tuangkan pada
tabel, dengan praktikum ini saya bisa
mengetagui semamin besar beban
semakin panjang gelombang yang
dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai