Di susun oleh
Maelia unayah (PSIK A)
010114A065
I.Tujuan
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang batu saluran kemih selama 1x20 menit pasien
dan keluarga mampu mengenai batu saluran kemih.
II.Metode
1. Ceramah
III.Alat Bantu
1. Leafleat
IV.Lingkup Materi
1. Pengrtian batu saluran kemih
2. Penyebab batu saluran kemih
3. Tanda dan gejala batu saluran kemih
4. Pencegahan batu saluran kemih
5. Makanan yang harus di hindari
6. Pencegahan kekambuhan batu saluran kemih
V.Kegiatan penyuluhan
Penyaji individu
2
Pelaksanaa 10 menit a.Menjelaskan Pengrtian
n batu saluran kemih
b.Menjelaskan Penyebab
batu saluran kemih
c.Menjelaskan Tanda dan
Pasien dan keluarga
gejala batu saluran kemih
merespon dan
d.Menjelaskan Pencegahan
memperhatikan
batu saluran kemih
e.Menjelaskan Makanan
yang harus di hindari
f.Menjelaskan Pencegahan
kekambuhan batu saluran
kemih
a.Menanyakan kepada
3 Evaluasi peserta tentang Pasien dan keluarga
10 menit materi penyuluhan yang memperhatikan,merespon
telah di berikan. dan menjawab.
b. mengevaluasi tentang
materi yang telah di
sampaikan
a.Mengucapkan terimakasih
4 Penutup 5menit atas peran peserta Pasien dan keluarga
b.Salam penutup Menjawab salam
VI.EVALUASI
1.Evaluasi struktur
a.Tempat dan alat bantu penyuluhan sesuai rencana
2.Evaluasi proses
a.Peserta mengikuti kegiatan dengan aktif dan kooperatif
b.Peserta menanyakan hal hal yang kurang jelas
c.Peserta menjawab pertanyaan yang di ajukan
3.Evaluasi hasil
a.Pasien bisa menjelaskan Pengrtian batu saluran kemihan
b.Pasien bisa menjelaskan Penyebab batu saluran kemihc
c. Pasien bisa menjelaskan Tanda dan gejala batu saluran kemih
d.Pasien bisa menjelaskan Pencegahan batu saluran kemih
e. Pasien bisa menjelaskan Makanan yang harus di hindari
f.Pasien bisa menjelaskan Pencegahan kekambuhan batu saluran kemih
VII.LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN
Batu Saluran Kemih (BSK) adalah terbentuknya batu di saluran kencing, yaitu di
ginjal, ureter (saluran penghubung ginjal dengan kandung kemih), atau dikandung
kemih. (Sjamsuhidrajat, 2004).
2. FAKTOR PENYEBAB.
1. .Usia
Lebih sering ditemukan pada usia 30-50 tahun
2. Jenis kelamin
Jumlah penderita laki-laki lebih banyak tiga kali dibandingkan dengan perempuan.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur anatomi saluran kemih antara laki-laki dan
perempuan serta faktor hormone estrogen yang mencegah terjadinya agregasi garam
kalsium.
3. Pekerjaan
Pekerja-pekerja keras yang banyak bergerak, misalnya buruh dan petani akan
mengurangi terjadinya BSK bila dibandingkan dengan pekerja-pekerja yang lebih
banyak duduk.
4. Air minum
5. Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan mengurangi terbentuknya
batu, sedangkan bila kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urin
akan meningkat dan akan mempermudah pembentukan batu. Kejenuhan air yang
diminum sesuai dengan kadar mineralnya terutama kalsium diperkirakan
mempengaruhi terbentuknya BSK.
6. Makanan
Konsumsi makanan tinggi protein yang berlebihan dan garam akan meningkatkan
pembentukan BSK. Diet banyak purin (kerang-kerangan, anggur), oksalat (teh, kopi,
cokelat, minuman soda, bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin dan jeroan)
mempermudah terjadinya penyakit BSK. Makan-makanan yang banyak mengandung
serat dan protein nabati mengurangi risiko BSK dan makanan yang mengandung
lemak dan protein hewani akan meningkatkan risiko BSK.
7. Pekerjaan
Pekerja-pekerja keras yang banyak bergerak, misalnya buruh dan petani akan
mengurangi terjadinya BSK bila dibandingkan dengan pekerja-pekerja yang lebih
banyak duduk.
8. Makanan
Konsumsi makanan tinggi protein yang berlebihan dan garam akan meningkatkan
pembentukan BSK. Diet banyak purin (kerang-kerangan, anggur), oksalat (teh, kopi,
cokelat, minuman soda, bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin dan jeroan)
mempermudah terjadinya penyakit BSK. Makan-makanan yang banyak mengandung
serat dan protein nabati mengurangi risiko BSK dan makanan yang mengandung
lemak dan protein hewani akan meningkatkan risiko BSK.
(Sjamsuhidrajat, 2004).
(Sjamsuhidrajat, 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth. Volume 2
Edisi 8. EGC : Jakarta.
Nettina, 2002. Pedoman Praktek Keperawatan. EGC : Jakarta
Sjamsuhidrajat R, IW. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ke-2. EGC : Jakarta.