PENERAPANNYA DALAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Oleh :
Fadli
1. A. Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.
Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu
tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik
sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yng dimkili menjadi kompetensi
sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung
saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada invidu peserta
didik.
Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak
dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pemahman pendidik tentang karakteristik individu.
Special Talent
Mechanical Dexterity
Salah satu karakteristik penting dari individu yang perlu difahami oleh guru sebagai pendidik
adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami kecerdasan anak didik
akan memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses pengembangan potensi individu menjadi
yang dicita-citakan. Generalisasi terhadap kemampuan dan potensi individu memberikan
dampak negatif yaitu siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengebangkan secara optimal
pternsi yang aa pada dirinya. Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh sistem
persekolahan saat ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang. Individu-individu yang
cerdas tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner
seorang professor psikologi dari Harvard University akan dijadikan acuan untuk lebih
memahami bakat dan kecerdasan individu. Tulisan ini bertujuan untuk membahas dan lebih
memahami tentang upaya yang perlu dilakukan oleh guru dan pendidik dalam membantu
memfasilitasi pengembangan potensi individu peseta didik.
Pada dasarnya siswa adalah individu yang unik. Setiap siswa memiliki potensi dan
kemempuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Tidak semua individu memilki
profil intelegensi yang sama. Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar yang
berbeda-beda.
Pada era membanjirnya informasi dan pengetahuan seperti yang terjadi sekarang ini tidak
semua individu harus mempelajari semua informasi. Setiap individu harus bersifat selektif
dalam menentukan keterampilan dan pengetahuan yang akan dipelajari. Individu harus
memilki pilihan untuk memilih apa yang ingin dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.
Setiap siswa memang memiliki potensi yang berbeda beda dan memilki pilihan untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya, namun ada beberapa pengetahuan dan
kerterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di
sekolah yaitu kemampuan atau kompetensi dalam bidang :
Bahasa (linguistic)
Matematika (math)
Keempat bidang ini dapat dipandang sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
individu siswa setelah lulus dari sekolah.
1. C. Jenis-Jenis Kecerdasan
Howard Gardner (1983) mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis
kecerdasan dasar yaitu :
Kecerdasan bahasa
Kecerdasan musikal
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan intrapersonal
1. 1. Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks. Contoh orang-orang yang memiliki
kecerdasan bahasa yaitu
Pengarang
Penyair
Wartawan
Pembicara
Pembaca berita
1. 2. Kecerdasan Matematis/Logis
1. 3. Kecerdasan Spasial
Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir
secara tiga dimensi. Contoh contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut,
pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat
mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau
mengkomunikasikan informasi grafis.
1. 4. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi
objek dan cakap melakukan akt vfRtas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan
kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
1. 5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama
musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer,
konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap
unsur suara.
1. 6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan
interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja
sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal
merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.
1. 7. Kecerdasan Intrapersonal
1. 8. Kecerdasan Naturalis
Gardner juga mengelompokkan ketujuh kecerdasan manusia menjadi tiga kelompok yaitu:
Kelompok kecerdasan yang terkait dengan objek (object related) noleh objek yang
dihadapi.
Kelompok kecerdasan bebas objek (object free) yaitu kelompok kecerdasan yang
tidak dipengaruhi oleh objek, tapi dipengaruhi oleh sistem bahasa dan musik yang
didengar.
Sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kemampuan
individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan
permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis
tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan
sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
Tabel berikut (Tabel. 1.) menggambarkan tentang kecenderungan dan kegemaran dan
perilaku yang dapat dimati dan metode belajar yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan
masing-masing kecerdasan.
KECENDERUNGAN /
JENIS
METODE BELAJAR
KECERDASAN KEGEMARAN
Menulis
Bahasa / Verbal
Bercerita
Bermain kata
tanya jawab
Matematis Logis
menjawawab teka-teki
logis
Menggambar
Spasial
Berimajinasi
Membuat sketsa
Gemar : Membangun,
mempraktekan. menari,
menari ekspresi
berlari
Kinestetik tubuh
melompat
meraba
memberi isyarat
bersenandung
berorganisasi
Interpersonal
bergaul
menjadi mediator
imajinasi
membuat rencana
merenung
menjaga lingkungan
Guru
Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang
optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua,
dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada
anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar
implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua
hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan
hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses
belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan
antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali
karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah langkah berikutnya
adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu
yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
30 % pembelajaran langsung
30 % belajar kooperatif
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan
sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran.
Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru
yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan
yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia
juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa
yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas
pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan
siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik,
peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan
spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda
berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu
cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi
lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam
mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem
seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada
perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah
keterampilan atau pengetahuan.
1. F. Penutup
Setiap individu memiliki potensi yang unik yang harus dikembangkan menjadi kompetensi.
Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengembangkan potensi individu
menjadi kompetensi. Manusia, pada dasarnya, memiliki beberapa jenis kecerdasan yang
menonjol. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan
delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
Bahasa
Matematis logis
Spasial
Musikal
Kinestetis tubuh
Interpersonal
Intrapersonal
Naturalis
Dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda di sekolah, ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan yaitu : masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran
dan sistem penilaian.
Strategi pembelejaran kecerdasan ganda bertujuan agar semua potensi anak dapat
berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan :
Membangun/memicu kecerdasan
Memperkuat kecerdasan
Mentransfer kecerdasan
Sedangkan kegiatan-kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyediakan hari-hari karir, studi
tour, biografi, pembelajaran terprogram, eksperimen, majalah dinding, papan display,
membaca buku-buku untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table
perkembangan kecerdasan anda, atau human intelligence hunt
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, T., 2002. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia
Pendidikan. Bandung : Kaifa
Dryden, G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa
Meier, Dave. 2000. The Accerated Learning Handbook : A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts : Allyn and Bacon