Anda di halaman 1dari 14

TEORI KECERDASAN GANDA DAN

PENERAPANNYA DALAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Makalah Mata Kuliah :

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Oleh :

Fadli

1. A. Pendahuluan

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui
pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi.
Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu
tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik
sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yng dimkili menjadi kompetensi
sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung
saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada invidu peserta
didik.

Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak
dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal
ini disebabkan karena kurangnya pemahman pendidik tentang karakteristik individu.

Jerold E. Kemp dan kawan-kawan mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu


siswa yang perlu difahami antara lain :

Age and maturity level

Motivation and attitude toward subject

Expectation and vocational level

Special Talent

Mechanical Dexterity

Ability to work under various enviro condition.

Salah satu karakteristik penting dari individu yang perlu difahami oleh guru sebagai pendidik
adalah bakat dan kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami kecerdasan anak didik
akan memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses pengembangan potensi individu menjadi
yang dicita-citakan. Generalisasi terhadap kemampuan dan potensi individu memberikan
dampak negatif yaitu siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengebangkan secara optimal
pternsi yang aa pada dirinya. Akibat penanganan salah seperti yang dilakukan oleh sistem
persekolahan saat ini kita telah kehilangan bakat-bakat cemerlang. Individu-individu yang
cerdas tidak dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal.

Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner
seorang professor psikologi dari Harvard University akan dijadikan acuan untuk lebih
memahami bakat dan kecerdasan individu. Tulisan ini bertujuan untuk membahas dan lebih
memahami tentang upaya yang perlu dilakukan oleh guru dan pendidik dalam membantu
memfasilitasi pengembangan potensi individu peseta didik.

1. B. Siswa adalah Individu yang Unik

Pada dasarnya siswa adalah individu yang unik. Setiap siswa memiliki potensi dan
kemempuan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Tidak semua individu memilki
profil intelegensi yang sama. Setiap individu juga memilki bakat dan minat belajar yang
berbeda-beda.

Pada era membanjirnya informasi dan pengetahuan seperti yang terjadi sekarang ini tidak
semua individu harus mempelajari semua informasi. Setiap individu harus bersifat selektif
dalam menentukan keterampilan dan pengetahuan yang akan dipelajari. Individu harus
memilki pilihan untuk memilih apa yang ingin dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.

Setiap siswa memang memiliki potensi yang berbeda beda dan memilki pilihan untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya, namun ada beberapa pengetahuan dan
kerterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pendidikan di
sekolah yaitu kemampuan atau kompetensi dalam bidang :

Bahasa (linguistic)

Matematika (math)

Ilmu Pengetahuan Sosial (social sciences)

Ilmu Pegetahuan Alam (Natural Sciences)

Keempat bidang ini dapat dipandang sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
individu siswa setelah lulus dari sekolah.

1. C. Jenis-Jenis Kecerdasan

Howard Gardner (1983) mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tujuh jenis
kecerdasan dasar yaitu :

Kecerdasan bahasa

Kecerdasan matematis logis


Kecerdasan spasial

Kecerdasan kinestetis jasmani

Kecerdasan musikal

Kecerdasan interpersonal

Kecerdasan intrapersonal

Terakhir, Gardner menambahkan satu kecerdasan lagi yaitu kecerdasan naturalis.

1. 1. Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks. Contoh orang-orang yang memiliki
kecerdasan bahasa yaitu

Pengarang

Penyair

Wartawan

Pembicara

Pembaca berita

1. 2. Kecerdasan Matematis/Logis

Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan,


penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan
operasi matematis yang kompleks. Contoh contoh orang yang memiliki kecerdasan
matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram
komputer

1. 3. Kecerdasan Spasial

Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir
secara tiga dimensi. Contoh contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut,
pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat
mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau
mengkomunikasikan informasi grafis.

1. 4. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi
objek dan cakap melakukan akt vfRtas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan
kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.

1. 5. Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama
musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer,
konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap
unsur suara.

1. 6. Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan
interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja
sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal
merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.

1. 7. Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun


persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam
membuat rencana dan mengarahkan orang lain.

1. 8. Kecerdasan Naturalis

Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para


pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang orang yang memiliki kecerdasan
ini.

Gardner juga mengelompokkan ketujuh kecerdasan manusia menjadi tiga kelompok yaitu:

Kelompok kecerdasan yang terkait dengan objek (object related) noleh objek yang
dihadapi.

Kelompok kecerdasan bebas objek (object free) yaitu kelompok kecerdasan yang
tidak dipengaruhi oleh objek, tapi dipengaruhi oleh sistem bahasa dan musik yang
didengar.

Kelompok kecerdasan yang dipengaruhi hubungan dengan orang lain (person


related) yaitu kelompok yang bertalian dengan interksi dengan orang lain.

1. D. Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda

Sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kemampuan
individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan
permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis
tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan
sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.

Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan


gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang
interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan
mainan tiga dimensi lainnya.

Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih


menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5
detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki
silang/asah otak lainnya.

Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau


pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang
memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap
minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz,
country, world music ,dll).

Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan


berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan
dansa, kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan
bentuknya khas, cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.

Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan


interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis,
teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan
mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan
mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat;
bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang
berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel
tentang pantai).

Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai


berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai
kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan
waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri
sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap
sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan
gagasan yang dialami.

Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara


lain peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara
mengenai program flora dan fauna, (ini yang paling mudah) cobalah untuk
menahan dari untuk tidak merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja,
menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Cara Meningkatkan Kecerdasan
1. Bagaimana Cara Meningkatkan Seluruh Indra Anak Didik?
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik,
yaitu sebagai berikut.
Pertama : melatih cara mendengar yang efektif
Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa. Melalui telinga otak
menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut
seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam
pembentukan imajinasi dan kreativitas.
Kedua : melatih mata untuk membaca cepat dan efekif.
Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologis. Melalui mata otak dapat
menerima fakta-fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih
kaya, sehingga mata dapat melihat jeli, analitis dan akurat. Mata sangat erat dengan
kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata-rata 300 kata permenit dengan
kemampuan mengingat 40-70% dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil
kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata permenit dengan kemampuan mengingat isi
bacaan secara utuh.
Ketiga : melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat.
Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut.
a. Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
b. Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
c. Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
d. Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
e. Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
f. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci dari guru.
g. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran
hanya dapat mengingat kata-kata bukan kalimat. Kata-kata kunci merupakan kata-kata inti
yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Dengan melatih indra-indra anak didik pada setiap kegiatan pembelajaran maka akan
mengaktifkan seluruh potensi kecerdasan yang dapat bekerja sama secara menyeluruh untuk
menangkap isi pelajaran mendekati proses alamiah dalam proses berpikir.
2. Bagaimana Melatih Kecerdasan yang Berimbang?
Sudah waktunya kita sebagai guru menerapkan teknik-teknik pembelajaran yang
dapat menciptakan suasana belajar secara praktis. Dengan cara ini anak didik akan dapat
mengalami dan menghayati apa yang dipelajari secara utuh.
Langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Pertama : Mengidentifikasikan intelegensi anak didik.
Caranya adalah sebelum memulai pelajaran guru dapat memberikan tes atau angket
kepada siswanya untuk menjelajahi intelegensi mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu dibaca dan
diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini guru dapat melihat
intelegensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan tes, mengidentifikasikan inteligensi juga dapat dilakukan dengan
observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik di kelas dan
kegiatan di luar kelas.
Kedua : Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa
kecerdasan, seperti :
a. Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan
dapat merangsang indra semaksimal mungkin.
b. Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh intelegensi/kecerdasan.
c. Merancang dan membuat tugas atau penelitian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
Ketiga : Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh
intelegensi/kecerdasan anak didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru melalui cara ini,
diantaranya adalah:
a. Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa
kecerdasan.
b. Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan
intelegensi/kecerdasan anak didik.
Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan intelegensi-intelegensi
tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu
menggunakan intelegensi. Anak didik seperti inilah disebut anak yang cerdas karena seluruh
kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3. Bagaimana Melatih Silang Kecerdasan yang Berbeda ?
Yang dimaksud dengan silang di sini adalah setiap intelegensi/kecerdasan anak
didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu per satu secara
terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik dapat mengasah setiap bagian kecerdasannya
selama waktu tertentu.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah
sebagai berikut :
a. Pilih materi/isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
b. Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
c. Klasifikasikan isi/bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada disetiap
jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu-satu stasiun kecerdasan.
d. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat-tempat yang sering dikunjungi anak
didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.

D. Kegiatan untuk Meningkatkan Kecerdasan Ganda


Sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan-
kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang
spesifik yaitu:
Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan
permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja
yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita
secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan
gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan
taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih
menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik),
pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak
lainnya.
Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan
musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk
bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya
musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan
berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa,
kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas,
cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal
yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat,
dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15
menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup
atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang
berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang
pantai).
Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi
dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam,
lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan
waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai
macam perasaan dan gagasan yang dialami.
Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain
peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora
dan fauna, (ini yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak
lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang
sedang tumbuh.
Tabel berikut (Tabel. 1.) menggambarkan t

Tabel berikut (Tabel. 1.) menggambarkan tentang kecenderungan dan kegemaran dan
perilaku yang dapat dimati dan metode belajar yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan
masing-masing kecerdasan.

Tabel. 1. Kecenderungan dan Metode Belajar yang dapat digunakan untuk


meningkatkan Kecerdasan Ganda

KECENDERUNGAN /
JENIS
METODE BELAJAR
KECERDASAN KEGEMARAN

Gemar : Membaca, menulis,


mendengar
membaca

Menulis
Bahasa / Verbal
Bercerita

Bermain kata

Gemar : Berhitung, aplikasi rumus,


eksperimen
bereksperimen

tanya jawab
Matematis Logis
menjawawab teka-teki

logis

JENIS KECENDERUNGAN / METODE BELAJAR


KECERDASAN KEGEMARAN

Gemar : Observasi, menggambar,


mewarnai, membuat peta
Mendesain

Menggambar
Spasial
Berimajinasi

Membuat sketsa

Gemar : Membangun,
mempraktekan. menari,
menari ekspresi

berlari
Kinestetik tubuh
melompat

meraba

memberi isyarat

Gemar : Menyanyi, menghayati


lagu, mamainkan
bernyanyi instrumen musik
Musikall
bersiul

bersenandung

Gemar : Kerjasama dan interaksi


dengan orang lain
memimpin

berorganisasi
Interpersonal
bergaul

menjadi mediator

Intrapersonal Gemar : Berfikir filosofi, analitis,


berfikir reflektif
menyusun tujuan
meditasi

imajinasi

membuat rencana

merenung

Gemar : Observasi alamdan


mengidentifikasi
bermain dengan flora fauna karakteristik flora dan
fauna
Naturalis
mengamati alam

menjaga lingkungan

1. E. Faktor Faktor Penting dalam Implementasi Teori Kecerdasan Ganda

Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan


komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :

Orang tua murid

Guru

Kurikulum dan fasilitas

Sistem penilaian

Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid, perlu memberikan dukungan yang
optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua,
dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada
anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.

Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar
implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua
hal yang perlu diperhatikan yaitu :

Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa

Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.

Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan
hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses
belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan
antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali
karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.

Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah langkah berikutnya
adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu
yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :

30 % pembelajaran langsung

30 % belajar kooperatif

30% belajar independent

Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan
sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran.
Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru
yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan
yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia
juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa
yang memiliki kecerdasan musikal.

Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas
pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan
siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.

Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik,
peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan
spesifik.

Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda
berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang
menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu
cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi
lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam
mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem
seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada
perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah
keterampilan atau pengetahuan.

1. F. Penutup

Setiap individu memiliki potensi yang unik yang harus dikembangkan menjadi kompetensi.
Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengembangkan potensi individu
menjadi kompetensi. Manusia, pada dasarnya, memiliki beberapa jenis kecerdasan yang
menonjol. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan
delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
Bahasa

Matematis logis

Spasial

Musikal

Kinestetis tubuh

Interpersonal

Intrapersonal

Naturalis

Dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda di sekolah, ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan yaitu : masyarakat dan orang tua, guru, kurikulum, fasilitas pembelajaran
dan sistem penilaian.

Strategi pembelejaran kecerdasan ganda bertujuan agar semua potensi anak dapat
berkembang. Strategi dasar pembelajarannya dimulai dengan :

Membangun/memicu kecerdasan

Memperkuat kecerdasan

Mengajarkan dengan/untuk kecerdasan

Mentransfer kecerdasan

Sedangkan kegiatan-kegiatan dapat dilakukan dengan cara menyediakan hari-hari karir, studi
tour, biografi, pembelajaran terprogram, eksperimen, majalah dinding, papan display,
membaca buku-buku untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat table
perkembangan kecerdasan anda, atau human intelligence hunt

DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, T., 2002. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelegences di Dunia
Pendidikan. Bandung : Kaifa

Budiningsih, C. Asri, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Campbel, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple Intelegences.


Massachusetts : Allyn and Bacon
Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group. Australia : Thomas
Nelson

Dryden, G.S. 1999. Revolusi Cara Belajar : Keajaiban Pikiran. Bandung : Kaifa

Meier, Dave. 2000. The Accerated Learning Handbook : A Creative Guide to Designing and
Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts : Allyn and Bacon

Anda mungkin juga menyukai