Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RINGKASAN MATA KULIAH

ANALISA SISTEM TEAGA LISTRIK

KOMPONEN SIMETRIS, HUBUNG SINGKAT SIMETRIS DAN


NON SIMETRIS

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

ANDILAU YOKO SIRAIT


ERIK M. PASARIBU
RAJA DUPAN WAHYUDI
CHANDRA HARDI
DONNI NABABAN
MUHAMMAD IBNU RUSDI ROKAN

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
A. Pengertian Gangguan Hubung Singkat
Hubung singkat merupakan suatu hubungan abnormal (termasuk busur
api) pada impedansi yang relatif rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja
antara dua titik yang mempunyai potensial yang berbeda. Istilah gangguan atau
gangguan hubung singkat digunakan untuk menjelaskan suatu hubungan singkat.
Untuk mengatasi gangguan tersebut, perlu dilakukan analisis hubung singkat
sehingga sistem Proteksi yang tepat pada Sistem Tenaga Listrik dapat ditentukan.
Analisis hubung singkat adalah analisis yang mempelajari kontribusi arus
gangguan hubung singkat yang mungkin mengalir pada setiap cabang didalam
sistem (di jaringan distribusi, transmisi, trafo tenaga atau dari pembangkit)
sewaktu gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi di dalam sistem tenaga
listrik.
Hubung singkat terjadi akibat dari faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal dari gangguan adalah rusaknya peralatan listrik. Faktor eksternal
adalah antara lain cuaca buruk, seperti badai, hujan, dingin; bencana, seperti
gempa bumi, angin ribut, kecelakaan kendaraan, runtuhnya pohon, petir;,aktivitas
konstruksi, ulah manusia, dan lain-lain. Sebagian besar gangguan terjadi karena
cuaca buruk, yaitu hujan atau badai, dan pohon.
Gangguan hubung singkat menyebabkan terjadinya interupsi kontinuitas
pelayanan daya kepada para konsumen apabi1a gangguan itu sampai
menyebabkan terputusnya suatu rangkaian (sircuit) atau menyebabkan keluarnya
satu unit pembangkit, penurunan tegangan yang cukup besar menyebabkan
rendahnya kualitas tenaga listrik dan merintangi kerja normal pada peralatan
konsumen, pengurangan stabilitas sistem dan menyebabkan jatuhnya generator,
dan merusak peralatan pada daerah terjadinya gangguan tersebut.
Gangguan dapat terdiri dari gangguan temporer atau permanent.
Kebanyakan gangguan temporer di amankan dengan circuit breaker (CB) atau
pengaman lainnya. Gangguan permanent adalah gangguan yang menyebabkan
kerusakan permanent pada sistem. Seperti kegagalan isolator, kerusakan
penghantar, kerusakan pada peralatan seperti transformator atau kapasitor. Pada
saluran bawah tanah hampir semua gangguan adalah gangguan permanen.
Kebanyakan gangguan peralatan akan menyebabkan hubung singkat. Gangguan
permanen hampir semuanya menyebabkan pemutusan/gangguan pada konsumen.
Untuk melindungi jaringan dari gangguan digunakan fuse, recloser atau CB.
B. Komponen Simetris
Metode komponen simetris digunakan dalam perhitungan yang
berhubungan dengan keadaan yang tak seimbang pada perangkat listrik tiga fasa,
dan secara khusus untuk perhitungan hubung singkat yang tidak seimbang pada
perangkat listrik.
Komponen-komponen yang seimbang ini dinamakan menjadi tiga
komponen urutan :
1. Komponen urutan positif
Yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan berbeda sudut fasanya 1200
dan mempunyai urutan yang sama dengan fasa aslinya.
2. Komponen urutan negatif
Yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya dan berbeda sudut fasanya 1200
dan mempunyai urutan yang berlawanan dengan fasa aslinya
3. Komponen urutan nol
Yang terdiri dari tiga fasor yang sama simetris besarnya dan berbeda fasa nol
derajat.
Impedansi urutan dapat didefinisikan sebagai suatu impedansi yang dirasakan oleh
arus urutan bila tegangan urutannya dipasang pada peralatan atau sistem tersebut.
Seperti juga tegangan dan arus di dalam metode komponen simetris dan tidak
simetris.
Impedansi yang dikenal ada 3 macam yaitu :
1. Impedansi urutan positif (Z1), yaitu impedansi yang hanya dirasakan oleh arus
urutan positif.
2. Impedansi urutan negatif (Z2), yaitu impedansi yang hanya dirasakan oleh arus
urutan negatif.
3. Impedansi urutan nol (Z0), yaitu impedansi yang hanya dirasakan oleh arus
urutan nol.

C. Jenis Gangguan Hubung Singkat


1. Gangguan Hubung Singkat 1 Fasa ke Tanah
Pada gangguan satu fasa ke tanah misal fasa A mengalami gangguan akan
menyebabkan kenaikan arus pada fasa A dan drop tegangan di phasa A (menjadi
nol) sedangkan arus pada phasa yang lain menjadi nol yang diikuti dengan
kenaikan tegangan fasa yang lain (phasa B dan Phasa C tidak sama dengan nol
sedangkan arus phasa B sama besarnya dengan phasa C yaitu nol ampere)
(Tjahjono, 2000).
Gangguan tidak simetris menyebabkan arus tidak seimbang dalam
sistem,sehingga dibutuhkan komponen simetris untuk perhitungannya
sebagaimana uraian di atas. Rangkaian gangguan satu fasa ke tanah:

Gambar Rangkaian Gangguan 1 Fasa

Dari persamaan arus untuk gangguan tidak simetris maka di peroleh persamaan
sebagai berikut ini :

Jurnal Sains dan Teknologi 9 (1), Maret 2010: 26-34

Kondisi dititik gangguan :


Ib = Ic = 0
Va = 0 dan Ia = 0
Sehingga :

Pada gangguan satu fasa ke tanah, rangkaian urutan positif, negatif dan
urutan nol terhubung seri, seperti ditunjukkan pada rangkaian di bawah ini.

Gambar Rangkaian Urutan pada Gangguan 1 Fasa ke Tanah

Dimana :

Mengingat :

Maka diperoleh :

Sehingga :
2. Gangguan Hubung Singkat Fasa-Fasa ke Tanah
Pada gangguan antar fasa fasa B dan fasa C mengalami gangguan akan
menyebabkan kenaikan arus pada fasa B dan C, sedangkan tegangan untuk fasa
tersebut menjadi drop (menjadi nol). Diagram rangkaian untuk gangguan antar
fasa ditunjukkan dalam gambar di bawah ini (Stevenson, 1984).

Gambar Diagram Rangkaian Gangguan Fasa-Fasa

Kondisi pada saat gangguan adalah sebagai berikut :


Vb = Vc Ia = 0 dan Ib = -Ic
Dengan VB = VC komponen-komponen simetri tegangan adalah sebagai berikut :

Karena IB = -IC dan Ia = 0 , komponen-komponen simetri arus diperoleh


dari persamaan berikut ini :

Sehingga Ia0 = 0 dan Ia2 = - Ia1 , dimana :


3. Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa ke Tanah
Misalnya gangguan terjadi pada fasa a, fasa b dan fasa c seperti gambar di bawah
ini :

Gambar Gangguan 3 Fasa

Misalnya gangguan terjadi pada fasa a dan fasa b seperti berikut ini :
Ia+Ib+Ic = 0
Ia = 0
E = Eb = Ec
Karena sistemnya seimbang maka urutan negatif dan urutan nol tidak ada,
sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut ini :

Anda mungkin juga menyukai