Anda di halaman 1dari 14

* ASAS-ASAS

PENDIDIKAN
KELOMPOK 4

Fandy Ashari
M Guntur Pratama
Natalia K Silaen
Fauzul Azimi
Mourisa Sagala
Dewi Widia
Arnol Purba
Fauzi Sitorus
Melisa Sembiring
Hari Novindo
* Asas Pendidikan Sepanjang Hayat
Pertumbuhan dan perkembangan individu pada umumnya
berlagsung secara bertahap dan berkesinambungan. Manusia
tidak pernah berhenti mengembangkan dirinya menuju
kedewasaan dalam arti luas. Oleh karena itulah maka dikatakan
bahwa manusia selalu dalam proses menjadi. Bantuan atau
bimbingan yang dialami individu dalam pertumbuhan dan
perkembangannya dalam lembaga pendidikan formal dapat saja
berhenti atau berakhir sesuai dengan jenjang pendidikan yang
ada, namun perkembangan yang dialami manusia tidak pernah
berhenti, setiap individu selalu mengalami proses pendidikan
sekurang-kurangnya pendidikan oleh diri sendiri.
Pendidikan sepanjang hayat bukan hanya berlaku untuk
peserta didik dan orang awam, melainkan juga berlaku bagi
guru sebagai pendidik , orang tua, tokoh atau pramuka
termasuk juga para pemimpin.
* Asas Kasih Sayang
Kasih sayang adalah salah satu kodrat Tuhan Yang Maha
Kuasa dan diberikan di lubuk hati yang dalam pada diri
manusia, karena itu pelaksanaan proses kegiatan pendidikan
harus menerapkan asas kasih sayang.Demikian juga peserta
didik dan pendidik adalah sama tidak ada bedanya dihadapan
Tuhan, mereka berbeda hanyalah dari segi waktu dan
kesempatan. Peserta didik memiliki harkat dan martabat sebagai
manusia, juga memiliki kasih sayang, butuh di kasihi dan butuh
mengasihi, sama halnya dengan pendidik . Interaksi yang
terjadi dalam proses pendidikan harus didasarkan pada ;
*Kelemahan, kelembutan
*Kemurahan hati
*Kesabaran
*Kesederhanaan
*Ketulusan
*Kejujuran
Asas kasih sayang memiliki makna yang sangat berarti
dalam proses kegiatan pendidikan yang dilandasi oleh
tanggung jawab menciptakan dan membina sumber daya
manusia yang perilakunya berpijak pada kasih sayang.
* Asas Demokrasi
Para ahli telah mengemukakan pengertian tentang
demokrasi yang pada mulanya konsep ini digunakan
dalam pemerintahan atau politik. Pada dasarnya hakikat
demokrasi adalah kesetaraan hak dan kewajiban sebagai
umat manusia serta upaya bersama untuk mencapai
kesejahteraan bersama. Penerapan demokrasi sebagai
salah satu asas dalam praktek pelaksanaan pendidikan
menjadi sarana serta wadah pembinaan peserta didik
menjadi manusia yang demokratis sesuai dengan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara serta
kedudukannya sebagai umat manusia yang beradab. Hal
inilah yang menjadi makna asas demokrasi dalam proses
kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, para pendidik yang
diawali dari orang tua dan pendidik lainnya di sekolah
serta di masyarakat hendaknya benar-benar memahami
dan menghayati makna demokratis dalam pendidikan.
* Asas Keterbukaan dan Transparansi
* Keterbukaan sebagai fenomena yang berkenan dengan
perilaku manusia yang terkait dengan hati nurani, kebijakan,
dan suatu keputusan. Keterbukaan mengandung makna
bahwa apa yang dilakukan dan apa yang ada dalam diri
seseorang dapat dan harus diketahui orang lain, tidak ada
yang tersembunyi atau rahasia dalam dirinya.Dengan adanya
keterbukaan dalam menetapkan sesuatu yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan, akan mengurangi dan bila
mungkin menjadikan timbulnya kecurigaan dari pihak yang
menerima keputusan. Keputusan yang diambil merupakan
hasil kesepakatan atau sekurang-kurangnya orang atau
subjek yang dikenai keputusan telah mengetahui kriteria
yamg digunakan dalam pengambilan keputusan itu.
Sedangkan transparansi atau transparan dapat
diartikan bening, walaupun ada yang menghalangi ataupun
membatasi namun tetap terlihat dengan jelas.
Keterbukaan dan transparansi sering ditentukan dalam
penggunaannya karena makna yang dikandung adalah
kejujuran. Terbuka dan transparan berarti tidak ada yang
tersembunyi apalagi dibohongi. Dengan demikian
keputusan atau tindakan maupun perbuatan yang
dilakukan dengan tulus, jujur, senang hati dan tanggung
jawab.
Pengembangan dan penerapan asas keterbukaan dan
transparansi dalam proses pelaksanaan kegiatan
pendidikan, berarti bahwa program kebijakan dukungan
dan perangkat perangkat lainnya, harus didasari
kejujuran, tidak ada yang ditutup tutupi, serta tidak ada
kebohongan.
* Asas Tanggung-jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala
sesuatunya.Tanggung jawab berkaitan dengan kewajiban
seseorang terhadap tugas atau perbuatan yang dilakukan.
Perbuatan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan
dari segi tujuan dan konsekuensi lain yang ditimbulkannya.
Pendidikan tanpa asas tanggung jawab bukanlah pendidikan
dalam pengertian yang hakiki untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang memiliki sifat dan sikap tanggung jawab pada
penampilan, perilaku,tindakan dan perbuatannya. Aktivitas
yang dilakukan dalam proses pendidikan harus selalu
didasarkan pada asas tanggung jawab, karena kegiatan apapun
yang dilakukan dalam pendidikan selalu diarahkan untuk
mencapai tujuan yakni mendidik dan membimbing peserta
didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
dengan kemampuan dan segala potensi yang dimiliki.
*Asas Kualitas
Kegiatan pendidikan yang berlandaskan kualitas akan dapat
melahirkan peserta didik menjadi manusia yang berkualitas yang
menyangkut, jasmani, keterampilan, etos kerja, intelektual,
emosional, sosial, spiritual, dan akhlak mulia sebagai pribadi
utuh, jujur, terbuka, dan bermakna bagi hidup dan kehidupan
diri sendiri dan orang lain. Demikian asas kualitas dalam proses
dan kegiatan pendidikan, dapat dikatakan sebagai muara dari
asas-asas pendidikan sepanjang hayat, kasih sayang, demokrasi,
keterbukaan dan transparansi, serta tanggung jawab.
Proses kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, haruslah
berlandaskan asas kualitas dalam segala perangkat, kerja, dan
kinerjanya. Kegiatan pendidikan yang berlandaskan asas kualitas
dalam segala perangkat, kerja, dan kinerjanya.
* Panca Darma Taman Siswa
Ki Hajar Dewantara, Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia,
menerapkan Panca Darma pada perguruan yang didirikan beliau
yang disebut dengan Taman Siswa di Yogyakarta. Dalam
pelaksanaan pendidikannya di Taman Siswa diterapkan lima
asas yang disebut dengan Panca Darma, yang meliputi :
Asas Kodrat Alam Asas Kebudayaan Asas Kemerdekaan
Asas Kebudayaan Asas kebangsaan
Asas kemanusiaan
Asas inilah yang mendasari pelaksanaan pendidikan Taman
Siswa, sehingga pendidikan yang dilaksanakan benar-benar
sesuai dengan masyarakat-bangsa dan negara Indonesia, pada
waktu itu masih dalam jajahan bangsa Belanda. Beliaulah yang
pertama melaksanakan pendidikan dengan berlandaskan pada
budaya bangsa Indonesia, dan karenanya beliau di anugerahi
sebagai bapak Pendidikan di Indonesia, dan tanggal lahir beliau
dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.
* Dasar-Dasar Pendidikan Mohammad Sjafei
Menurut tokoh pendidikan yang mendirikan Ruang
Pendidikan INS (Indonesiche Nederlance School) Dasar-Dasar
Pendidikan Republik Indonesia adalah:
* Ke-Tuhanan Yang Maha Esa
* Ke-Manusiaan
* Ke-Sosialan
* Ke-Rakyatan
* Ke-Bangsaan
* Gabungan antara Pendidikan Ilmu Umum dan Kejuruan
* Percaya pada Diri Sendiri disebelah pada Tuhan
* Berakhlak (bersusila) setinggi makin
* Bertanggung jawab akan keselamatan Nusa dan Bangsa
* Berjiwa aktif positif dan aktif negative
* Mempunyai daya cipta
* Cerdas, logis dan rasional
* Berperasaan tajam, hals dan estetis
* Gigih atau ulet yang sehat
* Correct atau tepat
* Emosional atau terharu
* Jasmani sehat dan kuat
* Bahasa Indonesia, Inggris dan Arab
* Sanggup hidup sederhana dan bersusah-payah
* Sanggup mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan alat serba kurang
* Sebanyak mungkin memakai kebudayaan Nasional waktu mendidik.
* Sebanyak mungkin waktu mengajar para guru menjadi objek dan murid
murid menjadi subjek. Dimana hal ini tidak mungkin barulah para guru
menjadi subjek dan murid menjadi objek.
* Sebanyak mungkin para guru menyontohkan pelajaran-pelajarannya, tidak
hanya pandai menyuruh saja.
* Diusahakan supaya pelajar mempunyai darah kesatria. Berani karena
benar.
* Mempunyai jiwa konsentrasi.
* Pemeliharaan (perawatan) sesuatu usaha.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai