Anda di halaman 1dari 9

Hal hal yang sudah selaras dengan praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan

adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning), sehingga
peserta didik dapat mengonstruksi pemahaman mereka sendiri.merdeka mengacu pada sikap
mandiri, berdiri sendiri, dan kemampuan untuk merdeka, tidak menggantungkan diri terhadap
uluran tangan orang lain pembelajaran yang memantik kita untuk selalu berefleksi. Pendidikan
yang memanusiakan dan memerdekakan adalah pendidikan yang berpihak dan berhamba
pada anak didik dengan tujuan untuk memaksimalkan potensi minat dan bakat yang dimiliki
setiap anak. Guru tidak lagi berperan sebagai sumber utama dalam pengetahuan, melainkan
pendidik seharusnya berperan sebagai fasilitator yang mendampingi proses pembelajaran dan
meyalani kebutuhan anak didik dengan memenuhi hal yang bisa membuat anak didik tersebut
berkembang secara optimal salah satunya adalah membuat suasana nyaman untuk belajar.
Sebab jika anak didik sudah nyaman maka akan memiliki perasaan yang senang dan jika sudah
senang maka apapun yang diberikan untuk memaksimalkan potensinya akan tercapai. Dasar
Pendidikan “ Kodrat Anak untuk Merdeka dan Bermain” “Pengaruh pengajaran itu
umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedangkan merdekanya
hidup batin itu terdapat dari Pendidikan “Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna
untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat)”
Bermain merupakan kodrat anak

Oleh karena itu, pendidikan yang memanusiakan dan memerdekakan memiliki


esensi bahwa setiap anak didik memiliki keunikan masing-masing dan seharusnya belajar
sesuai dengan kesenangan mereka. Sehingga akan selalu muncul ide atau inisiasi kita untuk
memperbaiki jika ada kegagalan dari proses pembelajaran. kita belajar dari murid, dan murid
akan menghargai kita. Hal yang dapat saya kembangkan untuk bisa menumbuhkan pendidikan
yang memerdekakan di kelas antarlain Mengenal perserta didik dengan cara merancang dan
melakukan asessmen diagnostik awal untuk mengetahui profil siswa, Merancang pembelajaran
sesuai dengan hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan.Dan menuntun segala
kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan.

Hal-hal yang tidak selaras terkait praktik prinsip pendidikan yang memerdekakan
yang dirasa perlu diubah atau dikembangkan bahkan dihilangkan antara lain Tidak harus
didikte dengan kurikulum, sistem, dan aneka mata pelajaran yang dipaksakan
kepada anak didik seperti di ruang kelas konvensional pada umumnya dengan
mengeksploitasi anak secara berlebihan. Sudah semestinya anak didik diberi ruang
kebebasan yang seluas-luasnya untuk mengeskplorasi potensi diri serta berekspresi
secara kreatif serta didukung penuh oleh guru sebagai fasilitator yang melayani dan
menuntun proses pengekspresian potensi-potensi anak didik agar terarah positif
dan anak didik kita memukan jalannya sendiri menuju versi terbaik dari dirinya.

Asumsi bahwa anak adalah sebuah kertas kosong, maka tugas utama guru
dan proses pendidikan adalah mengisi kertas kosong itu dengan informasi-informasi
(pelajaran) yang penting bagi anak-anak. Padahal hal tersebut tidak sepenuhnya
tepat, anak-anak adalah individu dengan segala sifatnya. Memang ada bagian
individu pada anak-anak yang belum berkembang seperti orang dewasa. Tetapi,
individu itu bukan kertas kosong yang pasif menerima apapun pengaruh dari
lingkungannya.

Ketika kita memandang anak sebagai individu, itu akan membuat proses
pendidikan yang kita lakukan berbeda dibandingkan jika kita memandang anak
sebagai kertas kosong. Dengan memandang anak sebagai individu, kita lebih
melibatkan anak dalam proses pendidikan untuk dirinya sendiri; kita mendengarkan
dan memperhatikan pendapat mereka serta menjadikannya sebuah hal yang
penting dalam proses pendidikan anak.

Anda mungkin juga menyukai