Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

PERAN GURU

LATAR BELAKANG

Dewasa ini peran guru terkadang dilupakan karena lebih terfokuskan pada
hasil belajar tanpa memperhatikan proses belajar. Namun bukan berati semua guru
seperti itu. Dari pengalaman yang saya dapatkan sekitar 2 dari 10 guru yang
melakukan hal ini, mereka lebih memilih memperhatikan anak yang berprestasi
dibandingkan dengan anak yang kurang prestasi.. Mereka menyalah artikan peran
dari seorang guru ini, beberapa dari mereka yang beranggapan bahwa tugas
mereka adalah menciptakan lulusan yang terbaik disegala bidang pendidikan
tanpa memperhatikan proses belajarnya. Padahal yang lebih penting dari hal itu
adalah guru dapat berperan sebagi pendukung dan dorongan untuk meningkatkan
semangat belajar dan berjuang anak namun sesuai dengan porsi anak masing
masing. Sebagaimana yang kita ketahui setiap manusia memiliki potensi, minat
dan bakat yang berbeda beda.

Ada beberapa guru yang menuntut anak untuk bisa disegala materi
pembelajaran, sehingga membuat si anak terkadang tidak nyaman dengan hal
tersebut. Salah satu kebiasaan buruk yang dilakukan oleh seorang guru kepada
muridnya adalah membandingkan antara murid yang cerdas dengan murid yang
kurang cerdas atau bodoh namun dengan bahasa dan perlakuan yang
menyinggung atau menyudutkan. Sebenarnya hal ini tak apa dilakukan namun
dijenjang yang lain seperti mahasiswa/i, ketika hal ini dilakukan di jenjang SMP
sederajat sampai dengan TK/PAUD maka ini akan menjadi suatu masalah besar
nantinya karena pada fase ini mental anak belum sepenuhnya terbentuk kuat
sehinga hal buruk tersebut dapat berdampak pada kesehatan mental atau psikis
anak, karena itu peran guru haruslah sesuai dengan yang tentukan oleh mentri
pendidikan.
Sebagaimanan yang dijelaskan dalam UU. No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta dapat menjadi warga
negara yang islami dan demokratis dan bertanggung jawab. Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa siswa itu harus didukung oleh guru sesuai dengan
potensi si anak tanpa adanya paksaan harus menguasai segalanya. Dan peran guru
juga dapat berpengaruh besar dalam perkembangan potensi, minat dan bakat si
anak. Guru harus berperan sebagai motivator dan sekaligus fasilitator
pengembangan potensi mereka.

Menurut Ibnu Sina bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada


pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya
yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu,
tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan
seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersosialisasi dengan melakukan
pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, minat, kesiapan,
kecenderugan dan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian peran seorang guru adalah mendukung anak


mengembangkan potensi dan minat anak sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan masa depan anak namun dengan cara yang membuat anak termotivasi
untuk belajar dan mau mengembangkan dan merubah dirinya menjadi lebih baik
dan mampu menjadi anak yang sukses di kemudian hari, baik itu sukses dalam hal
karir, karakter, akhlak maupun ilmu.

RUMUSAN MASALAH

Untuk memperbaiki masalah diatas penulis akan mencantumkan peran guru serta
tujuan dari pendidikan serta dampat yang akan ditimbulkan berdasarkan Teori
Pendidikan Menurut Ibnu sina. Maka rumusan masalah skripsi ini adalah :

1. Apakah ada relevansi antara peran guru terhadap minat dan hasil belajar
anak didik?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan ketika peran guru dilaksakan
dengan benar dan tidak benar?

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan diadakannya penilitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa sih relevansi dari peran guru terhadap minat dan
hasil belajar siswa.
2. Untuk mengetahui apa dampak yang akan terjadi ketika peran guru
dilaksanakan dengan benar dan tidak benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Definisi pendidikan
Seperti yang kita ketahui pada umumnya pendidikan adalah sarana prasarana
seseorang dalam proses hidupnya dengan mencari tahu dari pengalaman,
mendapatkan ilmu dari guru menimba ilmu dan menyimpulkan sesuatu dan
akhirnya akan menjadi tahu dan bisa. Pendidikan juga diartikan sebagi proses
pembentukan pola pikir dan pola sikap seseorang.
Menurut KKBI pendidikan adalah proses pembelajaran bagi setiap individu
untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek
tertentu dan spesifik.

Adapun definisi pendidikan menurut beberapa para ahli yaitu :


 Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak anak, maksudnya adalah pendidikan adalah menuntun
segala kekuatan kodrat anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi tingginya.
 Menurut Prof. Dr. Jhon Dewey pendidikan adalah salah satu proses
pengalaman seseorang dalam manecari ilmu pengetahuan. Ia juga
berpendapat bahwa ilmu akan terus berkembang menyesuaikan
denganpengertian pendidikan adalah mampu menjaga kesehatan akal dan
jasmani seseorang.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah


suatu proses pembelajaran dari yang tidak tahu menjadi tahu, dan pendidikan juga
diartikan sebagai bimbingan atau arahan untuk mengetahui sesuatu yang lebih
spsifik dan lebih mendalam serta membentuk karakter dan sikap yang teladan.

2. Pengertian motivasi belajar


Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movore’, yang artinya adalah
gerak atau dorangan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa inggrs, motivasi
dikenal dengan sebutan “motive” yang artinya daya atau alasan. Jadi, motivasi
adalah sesuatu yang menjadi penggerak atau pendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu karena meiliki tujuan tertentu.
Secara umum motivasi terbagi menjadi dua macam yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah
ini :
 Motivasi Instrinsk
Jenis motivasi ini muncul dari dalam dirir seseorang tanpa
ada paksaan atau doroangan dari orang lain. Motivasi ini dikenal
dengan “motivasi murni” karena memang motivasi ini berasl dari
dalam diri seseorang. Contohnya rasa ingin mendapatkan nilai
terbaik atau rasa ingin mengetahui lebih dalam tentang sesuatu dan
lain sebaginya.
 Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini adalah motivasi yang timbul karena
adanya pengaruh dari luar individu seperti lingkungan sekitarnya,
baik itu karena adanya ajakan, suruhan, perintah,, ataupun paksaan
dari orang lain sehingga dengan hal itu membuat indovidu itu mau
melakukan sesuatu. Motivasi ini sangat dibutuhkan dilingkungan
sekolah karena mengingat tidak semua anak memliki bkat dan
minat yang sama karenanya sebaiknya di sesuaikan dengan
kebutuhan siswa juga namun juga jangan sampai terlalu memaksa.
Guru merupakan motivasi instrinsik untuk murid karena itu
seorang guru harus mampu membangkitkan semangat belaar siswa
agar mau berusaha dan mencoba belajar sesuatu selain potensi dan
bakat mereka, namun juga harus pada porsinya masing masing.
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah sesuatu yang tidak boleh lepas dalam suatu
proses pendidikan karena tujuan pendidikan adalah harapan atau sebuah tujuan
yang harus dicapai oleh guru dan lembaga pendidikan. Agar nantinya
menciptakan anak didik yang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat dan
pemerinta serta berguna bagi diri si anak didik tersebut.
Sedangkan tujuan pendidikan Nasioanal adalah mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara serta mengembangkan manusia seutuhnya, yakni
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
mempunyai budi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan serta keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap serta mandiri dan juga
rmemilikirasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
Sebagaimanan yang dijelaskan dalam UU. No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan, tujuan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta dapat menjadi warga
negara yang islami dan demokratis dan bertanggung jawab.

Menurut Ibnu Sina bahwa tujuan pendidikan harus diarahkan pada


pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangannya
yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu,
tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan
seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersosialisasi dengan melakukan
pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, minat, kesiapan,
kecenderugan dan potensi yang dimilikinya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan adalah


untuk membentuk dan menciptakan generasi yang mampu mendukung
perkembangan dan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan diri sendiri. Serta
mampu menjadikan generasi yang berilmu dan berakhlak mulia serta menjadi
generasi yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Peran guru

Guru adalah sumber ilmu bagi siswa, guru adalah teladan bagi siswa dan juga
guru adalah orang tua kedua siswa ketika di sekolah. Guru merupakan pilar utama
siswa untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan juga pengalaman hidup. Tugas
utama guru adalah untuk mampu mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa. Adapun peran guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

a. Sebagai pendidik dan pengajar


Sebagai pendidik dan penjar, guru haruslah memberikan contoh
yang baik kepada anak muridnya karena guru adalah sebuah model bagi
anak didik. Anak didik cenderung melakukan apa yang juga dilakukan
oleh sang guru, karena itu guru harus lebih berhati hati dalam tindakan dan
pekataan agar mampu menjadi teladan yang baik dan benar untuk anak
didik. Untuk menjadi pendidik dan guru yang baik maka seorang guru
harus punya standar kepribadian tertentu yang mampu membuat anak
didik menghormati dan menghargai kita, diantaranya yaitu bertanggung
jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
b. Guru sebagai mediator atau sumber belajar dan fasilitator
Guru sebagai fasilitator adalah guru yang menyiapkan segala hal
kebutuhan ilmu kemudia diberikan ke murid dengan cara si anak
mengolah kembali ilmu tersebut dengan memberikan kesempatan kepada
anak untuk mencaritahu dan meneliti suatu ilmu contohnya kerja
kelompok dan diskusi. Jadi, si anak akan mengerti ilmu pengetahuan
tersebut dengan jalan pemikiran mereka dari hassil telaah mereka. Guru di
tuntut agar bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang siswanya aktif
dan kreatif agar mendapatkan hasil sesuai tujuan yaitu, anak mampu
memahami materi. Dan seorang guru juga harus menguasai materinya
agar nantinya ketika muridnya bertanya mengenai materi tersebut, guru
mampu menjawab pertanyaan tersebut dan murid juga berhasil
mendapatkan jawaban yang benar dan sesuai.
c. Guru sebagi model dan teladan
Seperti yang sudsh penulis jelaskan diatas, guru dikatan sebagai
model maksudnya adalah guru merupakan contoh bagi murid muridnya.
Setiap siswa pasti menginginkan model yang terbaik untuk dirinya. Karena
itu seorang guru atau orang tua atau bahkan orang orang disekitarnya
harus mampu menjadi contoh yang baik bagi mereka, baik itu dari segi
prilaku, perbuatan dan perkataan.
Untuk menjadi teladan terbaik tentunya tidak akan mudah karena
itu perlunya dukungan dari orang tua anak dan juga lingkungan sekitar
masyarakat agar anak berfikir bahwa setiap manusia itu harus berprilaku
baik terhdap sesama tanpa membeda bedakan.
d. Guru sebagai motivator
Guru sebagai momtivator maksudnya adalah seorang guru harus
mampu mendukung anak dalam menggali potensi dan bakat mereka agar
mampu mendorong rasa semangat untuk belajar dan menggapai tujuan
atau cita cita si anak selama tujuan mereka baik. Guru merupakan
motivator ketiga setelah orang tua dan diri sendiri, karena Itu seorang guru
haruslah memberikan dukungan yang bersifat positif kepada anak didik.
Akan lebih baik ketika seorang guru meiliki perasaan hangat dalam
dirinya sehingga mampu memberikan rasa nyaman kepada anak didik.
Sesekali berilah apresiasi kepada siswa agar siswa merasa dihargai atas
pekerjaanya. Karna yang mendorong seseorang untuk lebih baik itu
biasaya ketika ia ingin dihargai dan di apresiasi sehingga ia akan leih giat
lagi belajarnya agar mendapatkan pujian kecil dari guru atau orang tuanya.
Walaupun munkin tujuan si anak kurang baik tetapi setidaknya dia
berusaha memahami dan mempelajari materi dengan baik sehingga ilmu
tersebut akan ditangkap oleh sang anak.
e. Guru sebagi pembimbing dan evaluator
Guru sebagai pembimbing maksudnya disini adalah seorang guru
mendampingi, membimbing dan memberikan arahan kepada anak didik
agar proses pembelajaran, pertumbuhan dan perkembangan potensi didri
mereka tercipta dengan baik. potensi ini dapat berupa aspek kognitif,
efektif maupun psikomotor anak didik. Pembimbingan guru ini juga dapat
memberikan keterampilan hidup baik di akademik, kejurua, soaial maupun
spiritual.
Guru sebagai evaluator diharuskan menjadi penilai yang baik, jujur
dan benar, guru tidak hanya menilai dalam hal ilmu pengetahuan tetapi
juga dalam sikap prilaku anak. Dengan memberikan penilaian yang
menyentuh atau dengan halus dan tegas maka anak akan belajar dan
berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama lagi. Ketika guru
menegur dengan cara yang baik maka feedback anak juga akan baik,
namun ketika guru menegur anak dengan menggunakan kata kata yang
kurang baik atau bahkan menyinggung, hal ini dapat membuat si anak
memberika feedback yang tidak baik pula. Sebagai evaluator guru juga
harus selalu memperhatikan perkembangan anak didik sampai dengan
hasil yang diharapkan sesuai dan tercapai dengan baik.

Kemudian, adapun implementasi dari peran guru dalam kehidupan sehari hari
adalah sebagi berikut :

a. Menumbuhkan sikap dewa anak didik


b. Menambabh wawasan si anak didik
c. Memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar

B. PENELITIAN TERDAHULU
Dari penelitian terdahulu berupa artikel yang berjudul “Peran Guru dalam
Meningkatkan Prestasi Siswa” yang ditulis oleh Uliartin tahun 2021. Dalam fokus
penelitiannya adalah bagaimana peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa.
Sehingga memperoleh hasil bahwasannya peran guru sangat penting dalam
mengembangkan dan meningkatkan prestasi siswa, dan seorang guru harus
meiliki dan memnuhi kriteria terntentu agar guru tersebut dikatakan sebagai guru
yang cerdas yaitu harus responsif, analitis, inovatif, dan solutif. Maksudnya disini
adalah seorang guru yang memiliki keterampilan mudah dan cepat mengerti dan
memahami, cepat tanggap dalam menganalisis dan mampu mencari solusi jalan
keluar serta mampu memecahkan suatu masalah dengan baik dan benar.
Ketika pembaca berfikir kenapa guru harus mempunyai semua kriteria
tersbut alasannya adalah karena guru berperan penting dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa sehingga ketika kualitas diri seorang guru itu unggul maka
juga akan berdampak pada siswa yang diajarnya. Ketika kualitas guru meningkat
maka guru tersebut akan memiliki banyak cara agar dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemauan siswa untuk belajar serta mampu meningkatkan
prestasi siswa. Pendidikan merupakan pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak
akan terbuka kecuali dengan satu buah kunci. Yakni, seorang alias sosok guru
yang perduli dengan peradaban dunia, kerena itulah kenapa guru harus
menghargai dan membimbing anak didiknya bagaimanapun tingkat kecerdasan
atau tingkat ekonominya. Seorang guru harus adil kepada anak didiknya agar
menjadi seorang guru yang profesional dan sebagai teladan yang baik.

C. KERANGKA BERFIKIR
Pendidikan tentunya memiliki tujuan salah satu diantaranya adalah untuk
mengembangkan dan meningkatkan potensi yang dimiliki oleh anak dan juga
untuk menciptakan generasi yang maju serta menciptakan budi luhur yang baik
dan juga akhlakul karimah yang baik pula. Maka untuk mencapai tujuan tersebut
adalah perlunya seorang guru yang memahami dan menerapkan peran guru
kepada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan serta tujuan
yang diinginkan terlaksana dengan optimal.

Sebagai Sumber Ilmu

Tujuan
Peran Guru Sebagai Teladan
Pendidikan

Sebagai Motivator

Meningkatkan Kemauan
serta keinginan siswa untuk
belajar dan menjadi pribadi
yang berakhlak mulia
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Rahmat dan Abdillah. Ilmu Pendidikan Konsep “Teori Dan


Aplikasinya”. Medan : LPPPI, 2019

Alif. Peran Guru. Banten: Universitas Islam Negeri, 2021

Rasyid, Idris.”Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan,


Kurikulum, Metode Pembelajaran dan Guru”. Jurnal Penelitian Hukum dan
Pendidikan 18, No. 2 (2019): 12

Ayyina, Mu DKK. “Sikap, Minat dan Motivasi Belajar”. Kaltim, 2022

Uliartin. 2021. “Peran Guru Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa”. GURU


BERBAGI | Peran Guru dalam Meningkatkan Prestasi Siswa (kemdikbud.go.id),
diakses pada 13 Desember 2022 pukul 11:53 WITA.

“Bab 2 Landasan Teori (Peran Guru)”. 932106015_Bab 2.pdf (iainkediri.ac.id).


Institut Agama Islam Negreri. Kediri. Diakses pada 12 Desember 2022 pukul
13:05. Anonim

Anda mungkin juga menyukai