MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 3
NASRUL ARHAM
RANDI
PAI VI B
TANJUNG REDEB
2023
SCOPE SEKUENSE STRESSING METODE MODEL
1. MENJELASKAN 1. SISWA DAPAT
DEFINISI HADITS MEMAHAMI
PENGERTIAN
HADITS
2. MEMBERIKAN 2. SISWA MAMPU
PEMAHAMAN MENYEBUTKAN
MENGENAI TUJUAN AL
TUJUAN AL QURAN
QU’AN DAN
HADITS CERAMAH,
AL QUR’AN DISCOVERY
3. MEMBERIKAN 3. SISWA DAPAT TANYA JAWAB,
DAN HADITS LEARNING
PEMAHAMAN MENJELASKAN PENUGASAN
MENGENAI KEDUDUKAN AL
KEDUDUKAN AL QUR’AN
QU’AN DAN
HADITS
4. MEMBERIKAN 4. SISWA DAPAT
PEAHAMAN MENJELASKAN
FNGSI AL FUNGSI AL
QUR’AN DAN QURAN
HADITS
MATERI :
PENGERTIAN
AL QUR’AN
Alquran adalah kitab suci dan bagian penting dalam hidup umat Islam. Bagi kaum
muslimin, Alquran adalah hukum dan perintah, pedoman untuk berperilaku dan moral, serta
berisi filosofi agama. Ini adalah kompilasi wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad
dari Allah SWT melalui malaikat Jibril.
Hadis
Hadis atau al-Hadis menurut bahasa (etimologi) al-jadid ( )ﺠﺪﻴﺪ, yang artinya sesuatu
yang baru , lawan dari al-Qadim (lama) artinya yang berarti menunjukkan kepada waktu
yang dekat atau waktu yang singkat seperti seperti orang yang baru masuk / memeluk agama
Islam. Sedangkan menurut istilah (terminologi), para ahli memberikan beberapa definisi
(ta’rif) yang berbeda-beda sesuai disiplin ilmunya.
Kedudukan Al Qur’an dan Hadist
Seluruh umat islam, telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran
islam. Ia mempati kedudukannya setelah Al-Qur`an. Keharusan mengikuti hadis bagi umat
islam baik yang berupa perintah maupun larangannya, sama halnya dengan kewajiban
mengikuti Al-Qur`an. Hai ini karena, hadis merupakan mubayyin bagi Al-qur`an, yang
karenanya siapapun yang tidak bisa memahami Al-qur`an tampa dengan memahami dan
menguasai hadis. Begitu pula halnya menggunakan hadis tampa Al-qur`an. Karena Al-qur`an
merupakan dasar hukum pertama, yang di dalamnya berisi garis besar syari`at. Dengan
demikian, antara hadis dengan Al-qur`an memiliki kaitan erat, yang untuk mengimami dan
mengamalkannya tidak bisa terpisahkan atau berjalan dengan sendiri-sendiri.
Al-Qur’an itu menjadi sumber hukum yang pertama dan Al-Hadits menjadi asas
perundang-undangan setelah Al-Qur’an. Perbendaharaan Al-Hadits terhadap Al-Qur’an, tidak
lepas dari salah satu dari fungsinya:
a. Berfungsi menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh
Al-Qur’an. Maka dalam hal ini keduanya bersama-sama menjadi sumber hukum.
b. Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat AlKedudukan Hadis dalam Islam
Seluruh umat islam, telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran
islam. Ia mempati kedudukannya setelah Al-Qur`an. Keharusan mengikuti hadis bagi umat
islam baik yang berupa perintah maupun larangannya, sama halnya dengan kewajiban
mengikuti Al-Qur`an. Hai ini karena, hadis merupakan mubayyin bagi Al-qur`an, yang
karenanya siapapun yang tidak bisa memahami Al-qur`an tampa dengan memahami dan
menguasai hadis. Begitu pula halnya menggunakan hadis tampa Al-qur`an. Karena Al-qur`an
merupakan dasar hukum pertama, yang di dalamnya berisi garis besar syari`at. Dengan
demikian, antara hadis dengan Al-qur`an memiliki kaitan erat, yang untuk mengimami dan
mengamalkannya tidak bisa terpisahkan atau berjalan dengan sendiri-sendiri.
Al-Qur’an itu menjadi sumber hukum yang pertama dan Al-Hadits menjadi asas
perundang-undangan setelah Al-Qur’an. Perbendaharaan Al-Hadits terhadap Al-Qur’an, tidak
lepas dari salah satu dari fungsinya:
a. Berfungsi menetapkan dan memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh
Al-Qur’an. Maka dalam hal ini keduanya bersama-sama menjadi sumber hukum.
b. Memberikan perincian dan penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang masih Mujmal,
memberikan Taqyid (persyaratan) ayat-ayat Al-Qur’an yang masih umum-Qur’an
yang masih Mujmal, memberikan Taqyid (persyaratan) ayat-ayat Al-Qur’an yang
masih umum.
Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah Al-Qur’an merupakan
kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya adalah berupa sejarah atau kisah
umat terdahulu. Dalam kisah-kisah itu dijelaskan bahwa ada di antara umat manusia sebagian
orang-orang yang beriman, taat dan shalih, namun ada pula sebagian yang lain orang-orang
yang kafir, ma’siat dan tidak shalih. Kepada mereka yang salih, Allah Swt. menjanjikan
kebaikan di dunia dan pahala (surga) di akhirat karena rida-Nya, sebaliknya kepada mereka
yang kafir, durhaka dan tidak shalih, Allah Swt. mengancam dengan ancaman hukuman dan
azab baik di dunia maupun di akhirat. Dan dalam banyak ayat, Allah Swt. membuktikan janji
dan ancamannya tersebut.Bagi kita, apa yang dijelaskan dalam kisah umat terdahulu tersebut,
dapat kita ambil pelajaran dan sekaligus peringatan bagi kita untuk pandai mengambil
pelajaran dan meneladani yang baik dan menjauhi yang buruk untuk mencapai kesuksesan
dan kebahagiaan hidup di dunia sampai di akhirat kelak. Allah Swt. berfiman:
Artinya: “Dan ini (Al-Qur'an), Kitab yang telah Kami turunkan dengan penuh berkah;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar engkau memberi
peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang ada di
sekitarnya. Orang-orang yang beriman kepada (kehidupan) akhirat tentu beriman
kepadanya (Al-Qur'an), dan mereka selalu memelihara salatnya”. (QS. al-An’wm [6]: 92).
Dalam ayat lain, Allah Swt. juga menegaskan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai
peringatan dan pelajaran terutama bagi orang-orang yang beriman.
Artinya: “ (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau
sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi
pelajaran bagi orang yang beriman”. (QS. Al-A’rwf [7]:2).
Apabila manusia, terutama umat Islam telah memfungsikan Al-Qur’an dengan cara
menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, menerapkan dan melaksanakan
segala ajaran Islam sesuai dengan ajaran-ajaran Al-Qur’an, serta mengambil pelajaran yang
baik dan positif dan meneladaninya dan meninggalkan yang negatif, niscaya keselamatan,
kesuksesan dan kebahagiaanlah yang akan diperoleh baik di dunia maupun di akhirat. Itulah
fungsi dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an.
FUNGSI DAN TUJUAN HADITS
Dengan demikian bila Al-Qur’an disebut sebagai sumber asli bagi hukum fiqh, maka
Hadits disebut sebagai bayani. Dalam kedudukannya sebagai bayani dalam hubungannya
dengan Al-Qur’an, ia menjalankan fungsi senagai berikut :
“ Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat “ ayat itu dikuatkan oleh sabda Nabi
yang artinya :
“ Islam itu didirikan dengan lima pondasi : kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain
Allah dan muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat.
2. Memberikan penjelasan terhadap apa yang dimaksud dalam Al-Qur’an dalam hal :
3. Menjelaskan arti yang masih samar dalam Al-Qur’an
4. Merinci apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secari garis besar.
5. Membatasi apa-apa yang dalam Al-Qur’an disebutkan secara umum
6. Memperluas maksud dari sesuatu yang tersebut dalam Al-Qur’an