PEMBAHASAN
A. Asal usul ka’bah
Pasalnya, saat itu, Ka'bah belum dibangun dan lokasinya hanya tanah tinggi
berwarna merah. Sebelum berdirinya Ka'bah, sebagian nabi punya beberapa
rumah khusus beribadah yang disebut baitullah. Ka'bah berbeda dari sejumlah
baitullah sebelumnya, sebab menjadi tempat ibadah seluruh manusia.Sejarah
pembangunan baitullah utama umat Islam berkaitan erat dengan kisah Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail. Keberadaan Makkah sebagai tempat hunian terjadi
setelah munculnya air zamzam. Diceritakan bahwa Ibrahim meninggalkan istri
dan anaknya, Hajar dan Ismail, di Mekah yang tandus atas perintah Allah.
Keduanya hanya dibekali kurma dan sekantong air minum. Ketika air tersebut
habis, Hajar mencari sumber air sebelum mendapat bantuan dari Malaikat Jibril.
Sang malaikat menggali tanah sampai munculnya air zamzam untuk diambil Hajar
sehingga dia bisa kembali menyusui Ismail. Dengan adanya air zamzam, orang-
orang Jurhum mulai ikut tinggal di daerah tersebut bersama Hajar. Ismail tumbuh
di sana bersama kaum Jurhum dan dia belajar bahasa Arab dari mereka, bahasa
yang berbeda dari ayahnya.
Pada ketiga kalinya Ibrahim kembali ke Makkah untuk menemui Ismail yang
telah berusia 30, Allah memerintahkan Ibrahim untuk membangun Kabah
bersamanya. Dalam riwayat Ath-Thabari, dijelaskan bahwa Sai’id bin Zubair
mengatakan bahwa saat Ibrahim datang, dia menemukan Ismail sedang
memperbaiki panahnya di dekat sumur Zamzam.
Dijelaskan dalam buku Sejarah Kabah: Kisah Rumah Suci yang Tak Lapuk
Dimakan Zaman karya Prof. Dr. Ali Husni Al-Kharbuthli halaman 39, batu
tersebut merupakan Hajar Aswad yang berbentuk lonjong tak beraturan, berwarna
hitam kemerahan, dan di atasnya terdapat goresan merah dan kuning.
Dari situlah, Ka'bah mulai menjadi tempat pemujaan berhala. Selain itu,
banyak orang dari berbagai wilayah datang mengunjungi Ka'bah untuk
menyembah berhala-berhala tersebut. Berhala-berhala yang mengelilingi Ka'bah
itu kemudian dinamai dengan nama para dewa. Salah satu berhala terkenal di
Ka'bah pada masa itu adalah hubal yang dibawa oleh amru bin luhai.