Anda di halaman 1dari 2

Kisah Abu Bakar As-Siddiq:

Kekasih Rasulullah dan Khalifah Pertama


Dalam suatu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, sahabat Amr bin Ash pernah

bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai siapakah yang paling beliau cintai. Nabi

Muhammad SAW menjawab: "Aisyah". Lalu, Amr bin Ash bertanya lagi, lalu siapakah dari

golongan laki-laki. Beliau SAW menjawab: "Ayahnya Aisyah [Abu Bakar]". Berkat riwayat

tersebut, Abu Bakar As-Siddiq memperoleh julukan sebagai kekasih Rasulullah SAW. Dua

tahun selepas tahun Gajah (573 M), Abu Bakar dilahirkan di Makkah, Jazirah Arab. Ia lebih

muda dua tahun dari Nabi Muhammad SAW. Nama aslinya adalah Abdullah bin Abu

Quhafah ‘Utsman bin ‘Amir Al-Qurasyi At-Taimi.

Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar adalah seorang pedagang yang kaya raya.

Dalam uraian "Sejarah Dakwah pada Masa Abu Bakar", Patmawati dan Fitri Sukmawati

menuliskan bahwa Abu Bakar memiliki lebih dari 40.000 dirham tunai. Sesudah masuk

Islam, seluruh hartanya ia keluarkan untuk kepentingan dakwah dan kesejahteraan umat

Islam. Terdapat sejumlah julukan bagi Abu Bakar.

Selain kekasih Rasulullah SAW, julukan paling populer adalah As-Siddiq. Abu Bakar

As-Siddiq. Dalam bahasa Arab "As-Siddiq" artinya sosok paling jujur dan benar. Julukan ini

diperolehnya karena ia senantiasa membenarkan segala ucapan, perbuatan, dan risalah

yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Kisah mengenai munculnya julukan ini awalnya ia

dapatkan ketika terdengar kabar bahwa Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mikraj, lalu

diangkat ke langit ketujuh untuk bertemu Allah SWT. Peristiwa itu, bagi orang-orang kafir

Quraisy tidak masuk akal. Bagaimana mungkin, Muhammad melakukan perjalanan dari

Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam saja. Lantas,

selanjutnya beliau SAW menceritakan pertemuannya dengan Allah SWT. Saat itu, orang-

orang kafir Quraisy menertawakan Nabi Muhammad SAW. Ketika Abu Bakar bertemu

mereka, orang-orang kafir Quraisy berkata: "‘Teman kamu itu [Muhammad] mengaku-ngaku

telah pergi ke Baitul Maqdis [Palestina] dalam semalam," ujar mereka sambil terbahak. Lalu,
Abu Bakar menjawab: "Jika ia [Muhammad] berkata demikian, maka itu benar.” Abu Bakar

termasuk dalam golongan orang-orang yang paling awal masuk Islam atau dikenal dengan

golongan Assabiqun Al-Awwalun. Golongan inilah yang pertama kali mengakui bahwa

Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT dan mereka dijamin masuk surga, termasuk

Abu Bakar As-Shiddiq.

Berdasarkan buku Biografi Abu Bakr As-Siddiq (2003), Muhammad Husain Haekal

menulis mengenai perawakan Abu Bakar yang kurus. Sepasang bahunya kecil. Wajahnya

lancip, matanya cekung, serta dagunya agak menonjol. Kulit Abu Bakar tergolong putih dan

urat-urat tangannya menonjol. Abu Bakar memiliki empat orang istri, yaitu Qutailah binti

'Abdul 'Uzza, Zainab binti 'Amir, Asma binti 'Umays, dan Habibah binti Kharijah. Dari

keempat istrinya, ia memiliki enam anak, tiga anak laki-laki dan tiga anak perempuan, salah

satunya adalah Aisyah binti Abu Bakar yang merupakan istri kesayangan Rasulullah SAW.

Sebelum Nabi Muhammad SAW meninggal, di masa sakitnya, beliau sudah

mengisyaratkan agar digantikan oleh Abu Bakar As-Siddiq sebagai pemimpin umat Islam

kala itu. Lantas, usai Rasulullah SAW mangkat pada 11 H (632 M), Abu Bakar As-Siddiq

diangkat menjadi khalifah pertama Islam dalam Kekhalifahan Rasyidin.

Sebagai khalifah pertama, ia memiliki banyak jasa, salah satunya adalah

mengumpulkan Alquran. Di waktu itu, ayat-ayat Alquran tercecer di banyak tempat, seperti

di pelepah kurma, permukaan batu cadas, dan hafalan para sahabat nabi per surah atau

ayat-ayat tertentu. Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit agar mengumpulkan Alquran

hingga menjadi satu kesatuan. Sekitar dua tahun dua bulan memimpin umat Islam, Abu

Bakar As-Siddiq wafat karena sakit yang ia derita pada usia 61 tahun, pada 13 H/634 M. Ia

dikuburkan di samping makam Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai