RUMAH ALLAH
Ketika Ibrahim berusia seratus tahun, dan Sarah Sembilan puluh,tahun, tuhan
berfirman lagi kepada Ibrahim, menjanjikan bahwa Sarah pun akan melehirkan
seorsng anak yang mesti diberi nama Ishaq. Kawatir kalau-kalau Allah mengurangi
kasih sayang-Nya terhadap anak nya yang lebih tua. Ibrahim berdoa: “Semoga
ismail hidup dalam hidaya-Mu,ya Allah!”Dan Allah menjawab:Akumendengar
doamu tentang ismail. Tenanglah!Aku merahmatinya dan aku akan menjadikan dia
pemimpin suatu bangsa yang besar.tetapi,kehendak-Ku tentang ishaq telah
kutetapkan, dan Sarah akan melahirkanya tahun depan.”
Sarah melahirkan ishaq dan dia sendiri yang menyusuinya.setelah ishaq disapih.ia
memohon kepada Ibrahim agar Hajar dan putranya segerah pergi dari rumah
mereka.karena sangat menyangai Ismail,Ibrahim amat sedih dengan permintaan itu.
Namun,Allah berfirman kepadanya agar permintaan Sarah dipenuhi;dan supaya
tidak larut dalam kesedihan,Allah berjanji akan memberkahi Ismail.
Ketika Hajar dan Ismail telah sampai di tujuaan, Ibraham masih hidup 75
tahun lagi, dan beliau mengunjungi putranya ditamah suci tempat Hajar dituntut
itu.Alquran menyataakan bahwa Allah menunjukan kepada Ibrahim tempat yang
jelas, di dekat sumur Zamzam, tempat ia dan Ismail harus membangun rumah sucu
1
di atasnya. Bangunan itu di sebut Ka´bah “Kubus,”sesuai dengan bentuk angin.
Namun, sebensrnya benda yang paling suci di sanah adalah sebongkah batu, yang
menurut riwayat,dibawa jibril kepada Ibrahim di suatu tempat di dekat Abu
Qubaysy. “ketika turun dari surga, batuh ini lebih putih ketimbang susu,namun dosa-
dosa anak adam telah membuatnya hitam ,”Batu hitam tersebut kemudian di
letakkan di salah satu sudut Ka´bah. Ketika rumah suci itu telah selesai dibangun,
Allah berfirman kepada Ibrahim dan mengajarkan berbagai ritus menunaikan ibada
haji ke Bakkah-atau Mekkah, seperti kemudian ia disebut:
Aku suciksn rumsh-Ku bagi orang-orang yang tawaf dan bagi yang sujut serta
rukuk. Dan sampaikan lah kepada umat manusia untuk menjalankan haji, dan
mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki atau dengan menunggang unta
yang kurus, yang datang dari segala penjuru yang jauh.
Kemudian Ibrahim berdoa di kanaan mendambakan padang pasir yang subur dan
dan ditumbuhi dengan jagung dan gandum:
2
2.KEHILANGAN BESAR
Doa Ibrahim dikabulkan. Karuniya yang banyak selalu dibeikan oleh jamaah
haji yang berkunjung kebaitullah dalam jumlah yang terus meningkat dari seluruh
jajirah Arab dan sekitarnya. Haji dilaksanakan setahun sekali; tetapi Ka’bah dapat di
kunjungi kapan sajah meialui umrah. Ritus-ritus haji dan umro dilaksanakan dengan
taat dan tekun sesuai dengan aturan yang diajarkan oleh Ibrahim. Dan Ismail Anak
keturunan Ishaq juga memulikan Ka’bah sebagai suatu tempat ibadah yang dibangun
oleh Ibrahim. Oleh mereka, dengan berlalunya waktu, kemurnian ibada kepada Allah.
Namun, dengan brlalunya waktu, kemurnian ibada kepada Allah. Terkontaminasi dan
mengalami penyimpanan. Anak cucu Ismail berkembang pesat dan sangat bnyak
sehingga taklagi cukup untuk tinggal di lembah Mekah. Mereka yang berpencar
kedaerah-daerah lain membawa batu dari tanah suci itu dan mengadakan ritual untuk
memulaikanya. Kemudian menjadi tetangga mereka, berhala mulai ditambah kan ke
batu-batu itu. Akhirnya, jamah haji mulai membawa berhala ke makah dan di letakan
di sekitar Ka’bah. Inilah yang menyebabkan kum Yahudi berhenti mengunjungi rumh
ibadah Ibrahim itu.
Dalam Thabaqât Nâshiri disebutkan, "Namrud bin Kan'an bin Kusy bin Ham
bin Nuh adalah orang pertama pasca bah Nabi Nuh yang menguasai tanah Babul,
3
mendominasi Arab dan Ajam serta membangun rumah ibadah patung. Namrudlah
orangnya yang pertama kali menyembah berhala, memoles emas dan mencampur
semen pada setiap patung sembahan. Kesemua sesembahan itu dipoles dengan
permata. Namrud menjadikan Adzar pembuat patung sebagai orang kepercayaannya
dalam menjaga patung dan belajar ilmu Astronomi. Dan kemungkinan besar, patung-
patung yang disembah dibuat dalam bentuk bintang-bintang. Amru bin Lahya
membawa patung Habl dari Syam ke Mekkah dan masyarakat Mekah mulai
menyembah patung: Kabilah Jarham melakukan pemberontakan di Mekah dan
peristiwa ini bertepatan dengan porak-porandanya kerajaan Saba dan runtuhnya Bani
Haritsah bin Tsa'lab bin Amru bin Amir di negeri Mekkah. Mereka ingin hidup
bersama Jarham di suatu tempat namun Jarham menghalangi maka meletuslah
peperangan di antara mereka dan Bani Haritsah, sebagaimana yang disebutkan adalah
Khuzai memenangi perang melawan mereka dan menguasai rumah. Dan pemimpin
mereka pada hari-hari tersebut adalah Amru bin Lahya dan mengusir orang-orang
Jarham yang tersisa di tempat itu. Ibnu Lahya, Rabi'ah bin Haritsah bin Tsa'labah bin
Amru Muziqiya bin Amir.
Dalam hadis disebutkan sabda Rasulullah Saw tentang Amru bin Lahya yang
menggelantung ususnya di neraka" karena ialah yang menyebabkan Buhairah, Saibah
dan Hami. menciptakan bid'ah dan merubah agama Ismail serta menyebarluaskan
penyembahan berhala. Sebagian sejarawan menukil bahwa suatu masa Amru bin
Lahya bertolak dari Mekkah ke Syam dalam rangka mengerjakan sebuah urusan dan
ketika sampai di negeri Balqa dan kota Maab, masyarakat di tempat itu yang berasal
dari keturunan Amalaqah dan anak-anak Amalaq atau Amliq, bin Lawudz bin Sam
bin Nuh yang menyembah berhala. Ia bertanya, Siapakah orang-orang ini yang kalian
sembah?" Mereka berkata, "Orang-orang ini adalah patung yang kapan saja kami
menghendaki hujan kami memohon kepadanya dan orang-orang ini yang
mengirimkan hujan kepada kami. Kapan saja kami memohon bantuannya mereka
akan mengirimkan bantuan dan menolong kami! Amru bin Lahya berkata, "Apabila
mungkin salah satu dari patung itu kalian berikan kepadaku untuk aku bawah ke
negeri Arab supaya mereka juga seperti kalian menyembah patung tersebut.
4
demikian, "Karena Amru bin Amir dan anak-anaknya dari Marib telah keluar Bani
Rabi'ah sudah berpisah dan berhenti di Tahama. Karena berpisahnya mereka sehingga
mereka disebut Khuzai dimana Khaza' bermakna berpisah.. Khuzai memangku
jabatan rumah dan sebagai orang pertama yang memangku jabatan manajemen rumah
adalah Amru bin Lahya dan nama Lahya ketika itu adalah Haritsa bin ‘Amir. Amru
merubah dan mengganti agama Ibrahim dan menyeru orang untuk menyembah
berhala.
5
yang disegani. Kendati demikian, dia justru menjadi aktor yang menjerumuskan
orang-orang di Makkah dan sekitarnya menjadi penyembah berhala-berhala. Ini
bermula saat Amru bin Luhai melakukan perjalanan ke negeri Syam.
Dia melihat penduduk Syam menyembah berhala dan Amru bin Luhai pun
menganggapnya sebagai sesuatu yang benar dan baik. Dia pun kembali ke Makkah
dengan membawa sebuah berhala yang bernama Hubal. Berhala yang dibawanya itu
kemudian diletakkan di dalam Ka’bah. Setelah itu, dia mengajak penduduk Makkah
untuk menyembahnya. Tak hanya orang Makkah, orang-orang Hijaz pun banyak yang
mengikuti apa yang diajarkan Amru bin Luhai pada penduduk Makkah. Itu karena
penduduk Makkah menjadi figur lantaran sebagai pengawas ka’bah dan juga
penduduk tanah suci. Sementara di Musyallal di tepi Laut Merah dekat Qudaid
terdapat sebuah berhala yang lebih dulu telah disembah yakni bernama Manat. Sedang
di Lembah Kurma atau Wadi Nakhlah orang-orang arab jahiliyah membuat berhala
bernama Uzza, serta di berhala bernama Lata di Thaif.
6
Kisah ini diceritakan Abdullah bin Abu Bakar bin Muhammad bin Amar bin Hazm.
Wallahualam
7
8