Anda di halaman 1dari 4

Mid-Term Test Educational Science

Firda Salya Mutiara (1511422072)

1.) Subjek dalam Ilmu Pendidikan adalah Manusia, coba jelaskan kajian/hakikat manusia
dalam ilmu pendidikan!
Jawab:
Manusia dipahami sebagai makhluk pebelajar atau homo educandum (bahwa manusia
membutuhkan pendidikan dan mampu untuk melakukan pendidikan yang dimaksudkan bagi
perkembangan manusia sendiri) .Hal tersebut karena manusia merupakan makhluk hidup yang
dikaruniai akal sehat yang dapat dikembangkan secara optimal. Oleh karena manusia punya
potensi untuk mengembangkan potensinya dalam berpikir/ intelektual, maka terdapat
pemahaman bahwa manusia adalah makhluk pembelajar. Yakni makhluk yang memang secara
alami selalu punya hasrat untuk belajar dan mengembangkan akal budinya. Dalam bentuk yang
sederhana adalah rasa ingin tahu dari anak anak. Dari rasa ingin tahu tersebut lebih lanjut
menjadi dasar dari aktivitas belajar dan pada akhirnya mengembangkan pemahaman tentang
sesuatu hal. Aktivitas belajar dalam lingkup yang lebih luas diakomodasi oleh praktik
pendidikan, baik formal maupun informal.
Dalam praktik sehari hari di lapangan, kita sering mendengar kata-kata seperti pendidikan
olahraga, pengajaran olahraga, pelatihan olahraga, pendidikan kemiliteran, pengajaran
kemiliteran, pelatihan kemiliteran, dan sebagainya. Kalau kita perhatikan ketiga istilah tersebut
(pendidikan, pengajaran, dan pelatihan) dapat diikutsertakan predikat yang sama. Ketiga istilah
tadi akan lebih jelas kalau kita lihat dalam konteks kata kerjanya, dalam bentuk mendidik,
mengajar, dan melatih. Istilah mendidik menurut Darji Darmodiharjo, menunjukkan usaha yang
lebih ditujukan kepada pengembangan budi pekerti, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan,
ketakwaan, dan lain lainnya. Istilah mengajar menurut Sikun Pribadi berarti memberi pelajaran
tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan intelektualnya.
Sedangkan istilah melatih, merupakan suatu usaha untuk memberi sejumlah keterampilan
tertentu, yang dilakukan secara berulang ulang, sehingga akan terjadi suatu pembiasaan dalam
bertindak.
Pendidikan mengandung suatu pengertian yang sangat luas, menyangkut seluruh aspek
kepribadian manusia. Pendidikan menyangkut hati nurani, nilai-nilai, perasaan, pengetahuan, dan
keterampilan. Dengan pendidikan manusia ingin atau berusaha untuk meningkatkan dan
mengembangkan serta memperbaiki nilai-nilai, hati nurani nya, perasaannya, pengetahuannya,
dan keterampilannya. Dengan kata lain pendidikan merupakan kegiatan mengolah hati anak
didik, pengajaran merupakan kegiatan mengolah otak anak didik, dan pelatihan merupakan
kegiatan mengolah lidah dan tangan anak didik agar anak didik menjadi manusia yang beriman,
manusia yang cerdas, dan manusia yang terampil.
Sebagai subjek pendidikan, manusia bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan.
Setiap manusia harus mendapatkan pendidikan yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan.
Melalui pendidikan akan dihasilkan manusia-manusia yang mempunyai nilai moral bagus.
Mendidik manusia bermaksud mendidik insaniah manusianya. Insaniah manusia terdiri dari
empat elemen, yaitu akal, roh atau hati, nafsu dan fisikal atau jasmani. Keempat-empat elemen
inilah yang perlu dididik dan dibangunkan. Demikianlah proses pendidikan itu seharusnya
dilakukan.

2.) Asas dan landasan pendidikan di Indonesia belum tentu sama dengan negara lain,
jelaskan asas dan landasan pendidikan yang ada Indonesia dan perbedaannya dengan di
luar negeri!
Jawab:
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan
pendidikan nasional. Asas-asas tersebut bersumber dari pemikiran dan pengalaman sepanjang
sejarah perkembangan Pendidikan di Indonesia. Diantara asas tersebut, ada tiga asas yang
diuraikan secara mendetail, yaitu; Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan
Asas Kemandirian dalam belajar. Ketiga asas itu dianggap sangat relevan dengan upaya
pembinaan dan pengembangan pendidikan nasional, baik masa kini maupun masa datang.
● Asas Tut Wuri Handayani
Asas Tut Wuri Handayani ini termasuk salah satu asas dari sistem among yang
dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional) telah merumuskan
pengelolaan situasi belajar danmengajar dengan asas pengendalian yang terkenal dengan
ajarannya tut wuri handayani. Ajaran ini secara lengkap berbunyi ing ngarsa sung
tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya, jika didepan menjadi
teladan, jika ditengah membangkitkan hasrat untuk belajar, dan jika dibelakang memberi
dorongan dan pengawasan. Maksud asas tut wuri handayani adalah sebagai pendidik
hendaknya mampu menyalurkan dan mengarahkan perilaku dan segala tindakaan siswa
untuk mencapai tujuan pendidikan yang dirancang.
● Asas Belajar Sepanjang Hayat
Pokok pikiran dalamm pendidikan seumur hidup adalah bahwa setiap individu harus
memperoleh kesempatanyang tersusun baik dan sistematis untuk mendapatkan
pengajaran, studi, dan belajar kapanpun selama hidupnya. Konsep pendidikan seumur
hidup mempersyaratkan adanya pengakuan bahwa: (a) corak hidup dan fungsi manusia
berubah sesuai dengan pergantian umur, dan (b) dunia dan kehidupan manusia
mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
● Asas Pendidikan Untuk Semua (education for all)
Menjelang abad ke-21 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta percaturan
ekonomi global makin menguasai perkembangan dan perubahan dunia. Dalam situasi
demikian itu, kualitas manusia merupakan faktor dominan bagi pembangunan
masyarakat. Di Tengah tuntutan untuk meningkatkan kualitas manusia, dunia dihadapkan
pada kenyataan masih banyaknya orang yang buta huruf dan tidak memperoleh
kesempatan untuk mengikuti pendidikan. UNESCO pada awal tahun 1987 di Dakar
ibukota Senegal mencanangkan suatu program pendidikan bagi semua orang dikawasan
Asia dan Pasifik yang dikenal dengan program APPEAL (Asia Pasific Programme of
Education for All). Konferensi dunia tentang Pendidikan Untuk Semua yang disposori
oleh UNESCO, UNICEF, UNDP, dan BAnk Dunia melahirkan deklarasi tentang
pendidikan untuk semua.

Asas pendidikan yang ada di Indonesia tidak jauh berbeda dengan asas pendidikan di luar
negeri terutama pada asas Education for All, dan asas Long Life Learning. Namun dalam hal
sistem pendidikan, mungkin Indonesia memiliki sejumlah perbedaan jika dibandingkan dengan
negara lain. Seperti halnya dalam menetapkan pendidikan usia dini. Di mana pendidikan ini
sangatlah baik untuk melatih perkembangan motorik anak. Namun, di Indonesia lebih
menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan
di luar negeri, pendidikan usia dini lebih menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk
mengeksplorasi lingkungannya. Kemudian dari sisi waktu belajar, di mana waktu belajar di
Indonesia sangatlah padat dalam waktu yang lama. Diketahui bersama, bahwa siang hari
mayoritas pelajar Indonesia menghabiskan waktunya untuk belajar. Sedangkan di luar negeri,
pelajar hanya melakukan belajar di kelas sekitar 30 – 40% saja dan selebihnya dihabiskan untuk
bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya. Lalu untuk tugas yang diberikan guru, inilah
yang sangat membedakan Indonesia dengan negara lain. Sebagian besar negara di luar Indonesia
tidak memberikan tugas atau pekerjaan rumah. Namun di Indonesia, hampir setiap sekolah akan
selalu memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. Tujuannya baik yakni untuk
menambah pengetahuan pelajar, namun hal ini justru bisa membuat mereka bosan dan tertekan.

Dari sisi ujian akhir, diketahui bersama bahwa Indonesia menerapkan ujian akhir sebagai
penentu kelulusan. Sedangkan di luar negeri, hasil akhir ditentukan berdasar pada akumulasi
pembelajaran yang sudah dilakukan setiap harinya. Dan untuk wajib belajar, setiap anak sudah
dikenalkan dengan pendidikan sejak usianya masih kecil. Namun di luar negeri, pendidikan baru
mulai dikenalkan pada anak saat usianya menginjak 7 tahun. Dan berdasarkan penelitian yang
dilakukan, diketahui bahwa untuk mengenalkan pendidikan anak secara baik adalah ketika
usianya sudah 7 tahun.

Anda mungkin juga menyukai