Oleh:
Kelompok 6
Kurnia Sari Harahap (5151131027)
M.Guntur Pratama (5143331010)
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
2.2.1 Jenis Proses Produksi Di Tinjau Dari Segi Wujud Proses Produksi ................................. 6
2.2.2 Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi .................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini sangat penting untuk memahami tingkah laku konsumen yang sangat
mempengaruhi sifat permintaan para pembeli dipasar. Memproduksi suatu barang harus
mempunyai hubungan dengan kebutuhan manusia. Berarti barang itu harus diproduksi
secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenaga kerja
menawarkan dan memproduksi barang yang diproduksinya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi. Dalam ekonomi yang sudah modern,
dimana peranan uang amat penting , maka ukuran efisiensi yang paling baik adalah uang.
1
1.3 TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
PENGENDALIAN PRODUKSI
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau
jasa (Assauri, 1995). Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada (Ahyari
2002). Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Orang atau badan yang melakukan
kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang
dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi
Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan
membuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan
menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi
barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang produsen
tidak bisa berjalan. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas
3
sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan. Dengan kelangsungan
lain:
a. Menghasilkan barang dan jasa. Produk berupa barang dan jasa ini akan
banyaknya.
4
Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu :
output yang dihasilkan dengan kombinasi input tertentu (Ferguson dan Gould, 1975).
tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input
dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan
5
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau
sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai
akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input
produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan
antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah
output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, … Xn,
Q = output
X = input
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi
atau dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi
akan tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada
2.2.1 Jenis Proses Produksi Di Tinjau Dari Segi Wujud Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi.
Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan
6
bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi
(Ahyari, 2002).
kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-
didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan
komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk
yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan
menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya
pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan
7
mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang
ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen.
2.2.2 Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi
Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk
akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan
perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses
produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang
pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah
(Ahyari, 2002).
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Proses
produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi besar. Contoh
8
industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah industri gelas. Gelas dipanaskan
sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk.
Proses pencairan dan pencetakan berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses
Secara rutin (bisa sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi
dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-
alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi.
Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain,
kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses
produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan
1. Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.
5. Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi
terhenti.
9
8. Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman
yang banyak.
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang
oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan
industri manufaktur. Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi
secara terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses
kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus
tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi
warna paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan
warna yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga
mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik ini,
pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun demikian,
warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya warna yang tidak
dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih dapat memengaruhi
warna lain.
10
4. Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah
satu mesin.
a. Produksi Ekstraktif
barang yang telah disediakan oleh alam. Contoh : pertambangan dan perburuan.
b. Produksi Agraris
Produksi Agraris adalah produksi yang kegiatan utamanya mengolah tanah. Contoh :
c. Produksi Industri
bahan mentah menjadi barang jadi. Contohnya : industri mobil, industri rokok dan lain
sebagainya.
d. Produksi Perdangan
hak milik dari produsen ke tangan kensumen dengan cara memperjual belikan. Misalnya,
11
e. Produksi Jasa
konsumen. Misalnya, rumah sakit, potong rambut, rumah makan, transportasi dan lain
sebagainya.
a. Produksi langsung
Produksi langsung adalah Kegiatan produksi yang lebih banyak menggunakan faktor
produksi asli yaitu alam dan tenaga kerja. Misalnya : pertanian, perikanan dan perkebunan.
Produksi tidak langsung adalah Kegiatan produksi yang lebih banyak menggunakan
faktor produksi turunan yaitu modal dan kewirausahaan. Misalnya, produksi motor, mobil,
Produksi sektor primer adalah Kegiatan produksi yang menghasilkan bahan dasar
dan bahan baku yaitu terdiri dari bidang produksi atraktif dan agraris. Sektor produksi ini
Produksi sektor sekunder adalah Kegiatan produksi yang mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Produksi sektor ini terdiri dari bidang
12
c. Produksi sektor tersier
Produksi sektor tersier adalah Kegiatan produksi yang mendukung kegiatan bidang
lain dengan cara menyalurkan hasil produksi atau menghubungkan dengan pihak lain.
Produksi sektor ini terdiri dari produksi bidang perdagangan dan jasa, yang menciptakan
Dalam penentuan proses produksi, ada empat yang dijadikan pertimbangan sebuah
perusahaan. Pertimbangan tersebut didasarkan pada pencapaian efisiensi biaya, agar biaya
yang dekat dengan wilayah yang menyediakan bahan baku, akan memberikan
efesiensi pada dua hal. Yang pertama adalah biaya angkut bahan baku dan
b. Mendekati pasar. Dengan memilih lokasi produksi yang dekat dengann lokasi
memenuhi kebutuhan pasar secara cepat. Sehingga pada nantinya tidak terjadi
c. Lokasi yang memiliki sumber tenaga kerja murah. Sebagai salah satu faktor
13
sony memilihih Vietnam sebagai pabrik mereka, karena disana gaji pegawai
tengah antara lokasi bahan baku, pasar dan juga sumber daya manusia akan
diharapkan akan menciptakan juga biaya produksi yang cukup ringan pada
Menurut British Standart Institute, ada 4 langkah atau teknik untuk proses
dan pengendalian produksi adalah; routing, penjadwalan, despatching, dan, tindak lanjut.
perencanaan produksi. Dua langkah terakhir yaitu Dispatching dan Tindak Lanjut,
1. Routing
didefinisikan sebagai proses penentuan jalur (rute) pekerjaan dan urutan operasi. Routing
b. Para manusia, mesin, bahan, dan hal lain yang akan digunakan
d. Tempat produksi
‘Bagaimana’ dan ‘Dimana’ untuk menghasilkan. Routing mungkin sama baiknya antara
14
yang sederhana atau kompleks. Hal ini tergantung pada sifat produksi. Dalam produksi
terus menerus lebih baik memakai yang otomatis, memakai routing yang sederhana.
Routing dipengaruhi oleh faktor manusia. Oleh karena itu, harus mengenali
kebutuhan manusia, keinginan dan harapan. Hal ini juga dipengaruhi oleh layout,
karakteristik peralatan, dan lain sebagainya. Tujuan utama dari routing untuk menentukan
(fix) terbaik dan termurah urutan operasi dan untuk memastikan bahwa urutan ini dapat
diterapkan di pabrik.
Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi . Hal ini membuat halus dan bekerja efisien . Hal ini menyebabkan
pemanfaatan optimal sumber daya , yaitu manuasia, mesin , bahan , dll Hal ini
menyebabkan pembagian kerja . Ini memastikan aliran kontinu bahan tanpa backtracking .
Ini akan menghemat waktu dan ruang . Itu membuat pekerjaan mudah bagi para insinyur
produksi dan mandor . Ia memiliki pengaruh yang besar pada desain bangunan pabrik dan
mesin terpasang.
Jadi, routing merupakan langkah penting dalam perencanaan produksi dan kontrol.
Perencanaan produksi dimulai dengan itu. Baca artikel tentang prosedur routing dalam
produksi.
2. Penjadwalan
15
mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas, memperbaiki memulai
Penjadwalan ini juga dilakukan untuk bahan, suku cadang, mesin, dan
lainnya. Elemen waktu yang diberikan kepentingan khusus dalam penjadwalan. Ada
berbagai jenis jadwal, yaitu jadwal Guru, jadwal Operasi dan jadwal harian.
bahwa setiap bagian dari pekerjaan dimulai dan selesai pada waktu yang telah ditentukan
sebelumnya. Ini membantu untuk menyelesaikan pekerjaan secara sistematis dan dalam
waktu. Ini membawa waktu koordinasi dalam perencanaan produksi. Semua ini membantu
untuk mengantarkan barang kepada pelanggan dalam waktu. Hal ini juga menghilangkan
kontrol. Hal ini penting dalam sebuah pabrik, di mana banyak produk yang diproduksi
3. Dispatching
Dispatching adalah langkah ketiga dalam perencanaan produksi. Ini adalah tindakan,
melakukan atau tahap implementasi. Muncul setelah routing dan penjadwalan. Dispatching
berarti memulai proses produksi. Ini memberikan kewenangan yang diperlukan untuk
16
c. Memelihara catatan yang tepat dari awal dan menyelesaikan setiap pekerjaan
tepat waktu
4. Tindakan lanjutan
Tindak lanjut atau Expediting adalah langkah terakhir dalam perencanaan produksi.
Ini adalah perangkat pengendali. Hal ini berkaitan dengan evaluasi hasil. Tindak lanjut
lainnya dalam proses produksi. Ini mengukur kinerja aktual dan membandingkannya
dengan kinerja yang diharapkan. Ia memelihara catatan kerja yang tepat, penundaan dan
Tindak lanjut dilakukan oleh ‘Expediters’ atau ‘Stock Chaser‘. Tindak lanjut yang
diperlukan ketika produksi menurun bahkan ketika ada routing yang tepat dan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau
badan (produsen). Tujuan dari kegiatan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan
fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab,
dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan outp nut sebagai variabel
tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi
Jenis-jenis produksi terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah jenis proses
produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi, jenis proses produksi ditinjau dari segi
produksi.
Dalam penentuan proses produksi, ada empat yang dijadikan pertimbangan sebuah
perusahaan, diantaranya adalah kedekatan dengan bahan baku, mendekati pasar, lokasi
yang memiliki, sumber tenaga kerja murah,berada di tengah. Menurut British Standart
Institute, ada 4 langkah atau teknik untuk proses perencanaan sebuah produksi. Keempat
18
3.2 SARAN
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami disini mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar makalah ini menjadi
19
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 2002 . Manajemen Produksi dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta. BPFE.
Sukirno, Sadono. 1997. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Edisi 2. Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Ferguson, C.E, dan Gould, I.P, (1975), Microeconomic Theory and Appli cation, Prentice
Situmorang, Alam. 2008. Ekonomi Jilid I untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: ESIS.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_6.pdf
20