Anda di halaman 1dari 2

Nama: Elsiana.

Kelas : A

No.stb : 211 411

Tugas: Falsafah Toraja

Bagaimana pendapat Saudara tentang adat budaya Toraja dikaitkan dengan


Pendidikan dan Ekonomi?

Jawab:

Menurut saya adat budaya Toraja dalam Pendidikan adalah pendidikan yang
sangat berpengaruh terhadap perkembangan masyarakat dan budayanga. Budaya
Toraja sendiri mendukung bahkan menunjang pendidikan dan diyakini hal itu akan
tetap berlangsung kedepannya. Dalam konsep pendidikan yang diharuskan dan
budaya yang tentu mutlak, hal itu dapat dijadikan sebagai salah satu alas an
bertahannya budaya Toraja. Jadi, untuk menyatukan keduanya, pendidikan dan
budaya harus sama-sama jalan untuk kemudian saling menunjang.

Dalam segi ekonomi adalah sebelum orde baru, ekonomi Toraja bergantung
pada pertanian dengan adanya terasering di lereng-lereng gunung dan bahan
makanan pendukungnya adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga
dihabiskan suku Toraja untuk berternak kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan
terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai makanan. Masyarakat Toraja
menganggap ternak kerbau sebagai symbol kemakmuran, pada masa lampau
kebanyakan penilaian serta transaksi selalu diputuskan berdasarkan pada nilai
kerbau. Masyarakat konsumen menanggapi baik kehadiran kerbau pendatang
pada skor 75,88% dari skor ideal, Koring tersebut berdampak pada nilai ekonomi
kerbau pendatang ke posisi harga cukup murah. Serta Ekonomi Toraja secara
bertahap beralih menjadi pariwisata dengan memperoleh pendapatan dengan
bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual cinderamata.
Nama : Agnes datu

Kelas : A

N.s : 211 411 120

Tugas : Falsafah Toraja

Bagaimana pendapat saudara tentang adat budaya Toraja dikaitkan dengan Pendidikan dan
Ekonomi?

Jawab:

Menurut saya, budaya pada dasarnya adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan secara
turun temurun dari generasi ke generasi. Seperti halnya tongkonan, bagi orang toraja merupakan
sebuah lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak. Jika dihubungkan dengan ekonomi, budaya
toraja sudah mengatur kehidupan manusia sesuai dengan tingkatan dan kemampuannya. Namun
sesuai dengan perkembangan zaman dan pola pikir yang semakin maju, adanya budaya toraja
akan menambah pendapatan asli daerah baik dari pajak hewan maupun dari pariwisata.

Adat budaya Toraja dalam Pendidikan adalah pendidikan yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan masyarakat dan budayanya. Budaya Toraja sendiri mendukung bahkan
menunjang pendidikan dan diyakini hal itu akan tetap berlangsung kedepannya. Dalam konsep
pendidikan yang diharuskan dan budaya yang tentu mutlak, hal itu dapat dijadikan sebagai salah
satu alasan bertahannya budaya Toraja. Jadi, untuk menyatukan keduanya, pendidikan dan
budaya harus sama-sama jalan untuk kemudian saling menunjang.

Dalam segi ekonomi adalah sebelum orde baru, ekonomi Toraja bergantung pada
pertanian dengan adanya tersering di lereng-lereng gunung dan bahan makanan pendukungnya
adalah singkong dan jagung. Banyak waktu dan tenaga dihabiskan suku Toraja untuk berternak
kerbau, babi, dan ayam yang dibutuhkan terutama untuk upacara pengorbanan dan sebagai
makanan. Masyarakat Toraja menganggap ternak kerbau sebagai symbol kemakmuran, pada
masa lampau kebanyakan penilaian serta transaksi selalu diputuskan berdasarkan pada nilai
kerbau. Masyarakat konsumen menanggapi baik kehadiran kerbau pendatang pada skor
75,88% dari skor ideal, skoring tersebut berdampak pada nilai ekonomi kerbau pendatang ke
posisi harga cukup murah. Serta Ekonomi Toraja secara bertahap beralih menjadi pariwisata
dengan memperoleh pendapatan dengan bekerja di hotel, menjadi pemandu wisata, atau menjual
cinderamata.

Anda mungkin juga menyukai