Kepemimpinan Pendidikan MAKALAH
Kepemimpinan Pendidikan MAKALAH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercepai secara efektif
dan efisien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemimpin pendidikan?
2. Apa fungsi kepemimpinan pendidikan?
3. Bagaimana tipe-tipe kepemimpinan pendidikan?
4. Apa gaya kepemimpinan kepala sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa pengertian
pemimpin pendidikan, mengetahui bagaimana funsgi kepemimpinan pendidikan,
mengetahui tipe-tipe kepemimpinan pendidikan, dan mengetahui gaya
kepemimpinan kepala sekolah. Tentunya makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan pembaca mengenai kepemimpinan di dalam pendidikan, dan tentunya
member manfaat bagi pembaca.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
hubungannya dengan pencapaian tujuan-tujuan kelompok
(House dam Baetz).
3
(c) membantu para anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan-
keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan-
pertimbangan yang sehat,
(d) menggunakan kesanggupan-kesanggupan dan minat khusus dari anggota
kelompok,
(e) memberi dorongan kepada setiap anggota untuk melahirkan peranan,
pikiran, dan memilih buah pikiran yang baik dan berguna dalam
pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok,
(f) memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada anggota
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan masing-masing
demi kepentingabn bersama.
4
kehidupannya. Berdasarkan sifat dan konsep kepemimpinan maka ada tiga tipe
pokok kepemimpinan yaitu:
1. Tipe otoriter (the autocratic style of leadership)
Pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan atau policy dasar
ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada
bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas dilakukan tanpa mengadakan
konsultasi sebelumnya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin otoriter
berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada dirinya. Dia
bekerja sungguh-sungguh, belajar keras, tertib dan tidak boleh dibantah.
5
Sifat kepemimpinan yang demokratis pada waktu sekarang terdapat lebih dari
500 hasil research tentang kepemimpinan, jika bahan itu dimanfaatkan dengan
baik maka kita akan dapat mempergunakan sikap kepemimpinan yang baik pula.
Dalam hasil research itu menunjukkan bahwa untuk mencapai kepemimpinan
yang demokratis, aktivitas pemimpin harus:
a. Meningkatkan interaksi kelompok dan perencanaan kooperatif.
b. Menciptakan iklim yang sehat untuk perkembangan individual dan
memecahkan pemimpin-pemimpin yang potensial.
Hasil ini dapat dicapai apabila ada partisipasi yang aktif dari semua anggota
kelompok yang berkesempatan untuk secara demokratis memberi kekuasaan dan
tanggungjawab.
Pemimpin demokratis tidak melaksanakan tugasnya sendiri. Ia bersifat
bijaksana di dalam pembagian pekerjaan dan tanggung jawab. Dapat dikatakan
bahwa tanggung jawab terletak pada pundak dewan guru seluruhnya, termasuk
pemimpin sekolah. Ia bersifat ramah dan selalu bersedia menolong bawahannya
dengan nasehat serta petunjuk jika dibutuhkan.
6
Menurut Purwanto (2012: ) gaya kepemimpinan adalah suatu
cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan dapat pula diartikan sebagai
norma perilaku yang digunakan seseorang saat mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam
hal ini usaha menselaraskan persepsi diantara orang yang akan
mempengaruhi perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi
amat penting kedudukannya.
7
bawahan yang seimbang, pemimpin dan bawahan juga
sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, komunikasi dua arah makin
meningkat, pemimpin mendengarkan secara intensif
keluhan bawahannya, keikutsertaan bersama dalam
pemecahan dan pengambilan keputusan makin bertambah.
d. Perilaku delegatif adalah pemimpin mendiskusikan
masalah yang dihadapinya dengan bawahan dan
selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan
seluruhnya kepada bawahan, bawahan diberi hak
menentukan langkah-langkah bagaiman keputusan
dilaksanakan, dan bawahan diberikan wewenang untuk
menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan keputusan
sendiri.
KEPUSTAKAAN
8
9