KELOMPOK 3 :
KHOLEL
WERI SURIADI
RAHMAT SUDIRMAN
ANDIKA SAPUTRA
FITRIANI
USWATUN KHASANAH
NOVITA DEWI
UNIVERSITAS BATAM
TA 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa . atas rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyalesaikan makalah antropologi budaya dan kesehatan dengan tema pengaruh
kebudayaan dan peran perawat di rumah sakit.
Pada dasarnya makalah ini di susun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada mahasiswa tentang pengaruh kebudayaan dan peran perawat di rumah sakit.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan . oleh karena itu
kami mengharapkan segala masukan baik berupa kritik maupun saran dari pembaca. Untuk
menyempurnakan makalah ini.
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususya pembaca.
Penyusun klp 3
18 maret 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........i
DAFTAR ISI.ii
BAB I. PENDAHULUAN............1
BAB II. PEMBAHASAN .................2
PERAN SEBAGAI ADVOKAD...
....3
.........4
C. Perkembangan Psikoneuroimunologi....3
BAB III.
DAFTAR PUSTAKA.........16
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti merawat
atau memelihara. Harlley Cit ANA (2000) menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu
seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang
karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah Perawat yang
bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan Keparawatan secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kewenanganya.(Depkes
RI,2002).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan
oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana
segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk
mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang
terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi.
2.2 Peran Perawat
Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Kebudayaan : suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan cara
belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 1986). Kebudayaan itu ada tiga
wujudnya, yaitu:
Komunitas
Adalah sekelompok orang yang tinggal dalam wilayah yang sama terikat pada norma-norma
yang sama, berinterkasi secara terus menerus dan memiliki sentimen kebersamaan (merasa
tempat mengabdi, berkarya, rasa kebersamaan, berusaha meringankan beban.
Contoh:
Rumah sakit, Universitas Indonesia, komunitas Depok, komunitas wilayah (aturan ronda,
kebersihan, norma sopan santun) dll.
Masyarakat
Mastarakat Islam, masyarakat Jawa, sunda dsb. Walaupun saya disini, teman saya disana, yang
beragama Islam ada dimana-mana tetap disebit masyarakat Islam
Sosialisasi
Proses belajar memainkan peranan seorang individu di dalam masyarakat sesuai dengan peranan
yang diharapkan. Sosialisasi sifatnya seumur hidup.
Profesi perawat memainkan peranan sebagai perawat, berbeda dengan tukang nyuntik ayam tiren
........., berbeda dengan peragawati khan.
Enkulturasi
Contoh:
Budaya barat berbeda dengan budaya Indonesia, budaya barat: tangan kiri dan tangan kanan
sama, tidak ada dikotomi, budaya Indonesia: pakai tangan kanan nak, nah baru anak manis
Contoh Enkulturasi: penanaman nilai-nilai budaya dari generasi yang satu ke generasi
berikutnya: pengajaran teori-teori di kelas, pengalaman-pengalaman dosen
Mempunyai premis budaya rumah sakit, Kesehatan itu sangat penting, nyawa sangat berharga,
perlu berbagai upaya yang harus dilakukan oleh Rumah sakit untuk
menyelamatkan nyawa pasien, Contoh: rumah sakit berbau karbol, pakaian putih-putih , bersih
Sub kebudayaan
tidak enak menjadi pasien, harus bayar, tidak gratis sama sekali
Etiologi penyakit:
Di luar negeri:
Lebih enak menjadi pasien, sambil dirawat dapat makan teratur, tempat rekreasi, dibayar asuransi
asuhan keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat, yang dapat
dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
metha theory, grand theory, midle range theory dan practice theory.
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah
Transcultural Nursing Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan
dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang
melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan
asuhan keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan
munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan adalah ketika klien
sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara
atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan
meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia
mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk
bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap
telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan
budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan
mengambil keputusan.
Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan,keyakinan, seni, moral,
hukum, kebiasaan, dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota
kemunitas setempat.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar, beserta keselurahan hasil budi dan karyanya dan sebuah rencana untuk melakukan
kegiatan tertentu (Leininger, 1991).
Menurut konsep budaya Leininger (1978, 1984), karakteristik budaya dapat digambarkan sebagai
berikut : (1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada dua budaya
yang sama persis, (2) budaya yang bersifat stabil, tetapi juga dinamis karena budaya tersebut
diturunkan kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan, (3) budaya diisi dan
ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim. Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang
dimiliki oleh kelompok tertentu (kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan
individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya ke generasi
berikutnya (Handerson, 1981).
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal
manusia Ras merupakan sistem pengklasifikasian manusia berdasarkan karakteristik fisik
pigmentasi, bentuk tubuh, bentuk wajah, bulu pada tubuh dan bentuk kepala. Ada tiga jenis ras
yang umumnya dikenal, yaitu Kaukasoid, Negroid, Mongoloid.Budaya adalah keyakinan dan
perilaku yang diturunkan atau diajarkan manusia kepada generasi berikutnya (Taylor, 1989).
manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan
dan pola ekspresi yang digunakan untuk mebimbing, mendukung
11. Culturtal imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain
karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada
kelompok lain.
Factor factor yang mempengaruhi kesehatan
b. Faktor agama dan falsafah hidup ( religious and philosophical factors) Agama adalah suatu
simbol yang mengakibatkan pandangan yang
atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang harus dikaji oleh perawat
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors) Perawat pada tahap ini
harus mengkaji faktor-faktor : nama
lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah :
posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang
membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku ( political and legal factors) Kebijakan dan
peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
keperawatan lintas budaya (Andrew and Boyle, 1995). Yang perlu dikaji
pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan
biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor
perlu dikaji pada tahap ini adalah : tingkat pendidikan klien, jenis
- jangan membuat streotip bisa terjadi konflik misal: orang padang pelit, orang jawa halus
diyakini.
budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan
sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga
agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan,
misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang
lain.
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
kelompok
masingmasing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka.
Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak
percaya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien akan
3.1 Kesimpulan
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan ketenangan
dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat harus dapat melayani
pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang
dihadapi oleh klien, selain itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang
perawat memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
3.2 Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan disarankan berkerja dengan
memperhatikan fungsi dan perannya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and Intervention, 2nd
Ed, Missouri , Mosby Year Book Inc
Gunawijaya, J ( 2010), Kuliah umum tentang budaya dan perspektif transkultural dalam
keperawatan Mata ajar KDK II 2010, semester genap FIK-UI