Anda di halaman 1dari 25

CASE BASED DISCUSSION

ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT RUPTURE

Untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu


Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Bedah
Di RSUD dr. Soedjati Purwodadi

Disusun Oleh:

Miranti Dewi Puspitasari

(01.210.6220)

Pembimbing:

dr. M. Nasir Zubaidi Sp. OT

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD DR. SOEDJATI PURWODADI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Case Based Discussion

Diajukan guna melengkapi tugas kepaniteraan klinis bagian ilmu bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

Nama : Miranti Dewi P.


NIM : 01.210.6220
Judul : Anterior Cruciate Ligament Rupture
Bagian : Ilmu Bedah
Fakultas : Kedokteran UNISSULA
Pembimbing : dr. M. Nasir Zubaidi Sp. OT

Telah diajukan dan disahkan


Purwodadi, Agustus 2015
Pembimbing,

dr. M. Nasir Zubaidi Sp. OT


BAB I
ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT

1.1 PENDAHULUAN
Anterior cruciate ligament (ACL) adalah ligament yang menjaga kestabilan sendi lutut. Cedera ACL
sering terjadi pada olah raga high-impact, seperti sepak bola, futsal, tenis, badminton, bola basket dan
olah raga bela diri. 1,2
ACL adalah ligament yang paling sering mengalami cedera pada lutut. Penyebab utamanya terjadinya
ACL adalah aktifitas olah raga berat. Olah raga yang sering menyebabkan cedera adalah olah raga
dengan fisis foot terfiksir dan badan berubah arah dengan cepat, misalnya pada pemain sepak bola atau
basket. 2
Insidensi cedera ACL berdasarkan AFL injury report: musim 2006 adalah 0.9 cedera baru / tim /
musim dan cedera ini menyebabkan para pemain sepak bola melewatkan 15.3 permainan / tim /
musim. Setiap tahun di amerika serikat terjadi 250.000 cedera ACL, atau sekitar 1 dari 3000 populasi.
Sekitar sepertiga dari pasien yang mengalami cedera ACL memerlukan pembedahan, dengan biaya
17.000 dollar amerika serikat per rekonstruksi sehingga diperkirakan biaya per tahun sekitar 1,5 Milyar
dollar Amerika serikat. Dengan demikian biaya yang di keluarkan sangat besar sekali.2

1.2 ANATOMI
Secara anatomis knee joint dibentuk oleh tibia bagian proximal,femur bagian distal dan
patella. Knee joint terdiri dari tiga bagian persendian; medial dan lateral antara condylefemur
dan tibia serta persendian intermediate antara patela dan femur.Femur distal terdiri dari
medialcondyle dan lateral condyle, femoral trochlear groove dan intercondylar notcth.
Ligamen tersebut melewati anterior,medial dan distal sendi dari femur ke tibia. ligamen
berputar atas diri membentuk spiral sedikit luar (lateral), melewati bawah ligamentum
transverse meniscal di ujung tibialisnya. beberapa fasikula mungkin menyatu dengan
perlekatan anterior dengan meniskus lateral. Ikatan tibialis lebih lebar dan lebih kuat dari
perlekatan femoralis.1
Ligamentum Intra Capsular
Ligamentum cruciata adalah dua ligamentum intra capsular yang sangat kuat, saling menyilang
didalam rongga sendi. Ligamentum ini terdiri dari dua bagian yaitu posterior dan anterior sesuai
dengan perlekatannya pada tibiae. Ligamentum ini penting karena merupakan pengikat utama
antara femur dan tibiae. 1

1. Anterior Cruciate Ligament


ACL istilah cruciate berasal dari kata crux yang artinya (menyilang) dan crucial (sangat
penting).Cruciate ligament saling bersilangan satu sama yang lain. Menyerupai huruf X.
ACL adalah stabelizer untuk knee joint pada aktivitas pivot. ACL mula berkembang pada
minggu ke 14 usia gestasi, berukuran sebesar jari kita dan panjangnya rata-rata 38mm dan
lebar rata-rata 10 mm, dan dapat menahan tekanan seberat 500 pon sekitar 226kg.
Ligamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan berjalan kearah atas,
kebelakang dan lateral untuk melekat pada bagian posterior permukaan medial condylus
lateralis femoris. Ligamentum ini akan mengendur bila lutut ditekuk dan akan menegang bila
lutut diluruskan sempurna. Ini tidak hanya mencegah anterior translasi dari tibia pada femur
tetapi juga memungkinkan untuk helicoid biasa tindakan lutut, sehingga mencegah
kemungkinan untuk patologi meniscal. Ini terdiri dari dua bundel, sebuah bundel
anteromedial, yang ketat di fleksi, dan bundel posterolateral, yang lebih cembung dan ketat
dalam ekstensi.
Suplai vaskuler ACL berasal dari arteri geniculate middle, serta dari difusi melalui sheath
sinovial nya . persarafan dari ACL terdiri dari mechanoreceptors berasal dari saraf tibialis dan
memberikan kontribusi untuk proprioseptifnya, serabut rasa nyeri dalam ACL yang hampir
tidak ada,ini menjelaskan mengapa ada rasa sakit yang minimal setelah ruptur ACL akut
sebelum pengembangan hemarthrosis yang menyakitkan.

2. Posterior Cruciate Ligament


Ligamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris posterior dan berjalan kearah atas , depan
dan medial, untuk dilekatkan pada bagian anterior permukaan lateral condylus medialis femoris. Serat-serat
anterior akan mengendur bila lutut sedang ekstensi, namun akan menjadi tegang bila sendi lutut dalam
keadaan fleksi. Serat-serat posterior akan menjadi tegang dalam keadaan ekstensi. Ligamentum cruciatum
posterior berfungsi untuk mencegah femur ke anterior terhadap tibiae. Bila sendi lutut dalam keadaan fleksi ,
ligamentum cruciatum posterior akan mencegah tibiae tertarik ke posterior.

Ligamentum Extracapsular:1
1. Ligamentum Patellae
Melekat (diatas) pada tepi bawah patella dan pada bagian bawah melekat pada
tuberositas tibiae. Ligamentum patellae ini sebenarnya merupakan lanjutan dari
bagian pusat tendon bersama m. quadriceps femoris. Dipisahkan dari membran
synovial sendi oleh bantalan lemak intra patella dan dipisahkan dari tibia oleh sebuah
bursa yang kecil. Bursa infra patellaris superficialis memisahkan ligamentum ini dari
kulit.

2. Ligamentum Collaterale Fibulare


Ligamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada condylus lateralis
dan dibagian bawah melekat pada capitulum fibulae. Ligamentum ini dipisahkan dari
capsul sendi melalui jaringan lemak dan tendon m. popliteus. Dan juga dipisahkan
dari meniscus lateralis melalui bursa m. poplitei.

3. Ligamentum Collaterale Tibiae


Ligamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat dibagian atas
pada condylus medialis femoris dan pada bagian bawah melekat pada margo
infraglenoidalis tibiae. Ligamentum ini menembus dinding capsul sendi dan sebagian
melekat pada meniscus medialis. Di bagian bawah pada margo infraglenoidalis,
ligamentum ini menutupi tendon m. semimembranosus dan a. inferior medialis genu .

4. Ligamentum Popliteum Obliquum


Merupakan ligamentum yang kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi lutut,
letaknya membentang secara oblique ke medial dan bawah. Sebagian dari ligamentum
ini berjalan menurun pada dinding capsul dan fascia m. popliteus dan sebagian lagi
membelok ke atas menutupi tendon m. semimembranosus.

5. Ligamentum Transversum Genu


Ligamentum ini terletak membentang paling depan pada dua meniscus , terdiri dari jaringan
connective, kadang- kadang ligamentum ini tertinggal dalam perkembangannya, sehingga sering
tidak dijumpai pada sebagian orang.
Cartilago Semilunaris (Meniscus)1

Cartilago semilunaris adalah lamella fibrocartilago berbentuk C, yang pada potongan melintang berbentuk
segitiga. Batas perifernya tebal dan cembung, melekat pada bursa. Batas dalamnya cekung dan membentuk
tepian bebas . Permukaan atasnya cekung dan berhubungan langsung dengan condylus femoris.

Fungsi meniscus ini adalah memperdalam fascies articularis condylus tibialis untuk menerima condylus
femoris yang cekung.

1. Cartilago Semilunaris Medialis


Bentuknya hampir semi sirkular dan bagian belakang jauh lebih lebar daripada bagian
depannya. Cornu anterior melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan
berhubungan dengan cartilago semilunaris lateralis melalui beberapa serat yang disebut
ligamentum transversum. Cornu posterior melekat pada area intercondylaris posterior
tibiae. Batas bagian perifernya melekat pada simpai dan ligamentum collaterale sendi.
Dan karena perlekatan inilah cartilago semilunaris relatif tetap.

2. Cartilago Semilunaris Lateralis


Bentuknya hampir sirkular dan melebar secara merata. Cornu anterior melekat pada area
intercondylaris anterior, tepat di depan eminentia intercondylaris. Cornu posterior
melekat pada area intercondylaris posterior, tepat di belakang eminentia intercondylaris.
Seberkas jaringan fibrosa biasanya keluar dari cornu posterior dan mengikuti ligamentum
cruciatum posterior ke condylus medialis femoris. Batas perifer cartilago dipisahkan dari
ligamentum collaterale laterale oleh tendon m. popliteus, sebagian kecil dari tendon
melekat pada cartilago ini. Akibat susunan yang demikian ini cartilago semilunaris
lateralis kurang terfiksasi pada tempatnya bila di bandingkan dengan cartilago
semilunaris medialis.

Capsula Articularis1

Capsula articularis terletak pada permukaan posterior dari tendon m. quadriceps femoris dan didepan
menutupi patella menuju permukan anterior dari femur diatas tubrositas sendi. Kemudian capsula ini berlanjut
sebagai loose membran yang dipisahkan oleh jaringan lemak yang tebal dari ligamentum patellae dan dari
bagian tengah dari retinacula patellae menuju bagian atas tepi dari dua meniscus dan ke bawah melekat pada
ligamentum cruciatum anterior. Selanjutnya capsula articularis ini menutupi kedua ligamentun cruciatum pada
sendi lutut sebagai suatu lembaran dan melintasi tepi posterior ligamentum cruciatum posterior. Dari tepi
medial dan lateral dari fascies articularis membentuk dua tonjolan , lipatan synovial, plica alares yang
terkumpul pada bagian bawah. Kesemuanya hal ini membentuk suatu synovial villi.

Plica synovialis patellaris, membentang pada bagian belakang yang mengarah pada bidang sagital menuju
cavum sendi dan melekat pada bagian paling bawah dari tepi fossa intercondyloidea femoris. Plica ini
merupakan lipatan sagital yang lebar pada synovial membran.

Lipatan ini membagi cavum sendi menjadi dua bagian , berhubungan dengan dua pasang
condylus femoris dan tibiae. Lipatan capsul sendi pada bagian samping berjalan dekat pinggir tulang
rawan. Sehingga regio epicondylus tetap bebas. Kapsul sendi kemudian menutupi permukaan
cartilago, dan bagian permukaan anterior dari femur tidak ditutupi oleh cartilago. Pada tibia capsul
sendi ini melekat mengelilingi margo infraglenoidalis, sedikit bagian bawah dari permukaan
cartilago, selanjutnya berjalan kebawah tepi dari masing-masing meniscus.

Bursa Anterior
1. Bursa supra patellaris terletak di bawah m. quadriceps femoris dan berhubungan erat dengan
rongga sendi.
2. Bursa Prepatellaris terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan
bawah patella dan bagian atas ligamentum patellae.
3. Bursa infrapatellaris superficialis terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan
belahan bawah ligamentum patellae
4. Bursa Infapatellaris Profunda terletak di antara permukaan posterior dari ligamentum patellae dan
permukaan anterior tibiae. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui jaringan lemak dan
hubungan antara keduanya ini jarang terjadi.

Bursa Posterior
1. Recessus Subpopliteus ditemukan sehubungan dengan tendon m. popliteus dan berhubungan
dengan rongga sendi.
2. Bursa M. Semimembranosus ditemukan sehubungan dengan insertio m. semimembranosus dan
sering berhubungan dengan rongga sendi.
3. Empat bursa lainnya ditemukan sehubungan dengan:
a) tendon insertio m. biceps femoris.
b) tendon m. sartorius , m. gracilis dan m. semitendinosus sewaktu berjalan ke
insertionya pada tibia.
c) di bawah caput lateral origo m. Gastrocnemius.
d) di bawah caput medial origo m. Gastrocnemius.
Persarafan Sendi Lutut3

Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang - cabang dari nervus yang mensarafi otot-otot di
sekitar sendi dan befungsi untuk mengatur pergerakan pada sendi lutut. Sehingga sendi lutut disarafi
oleh :
1. N. Femoralis
2. N. Obturatorius
3. N. Peroneus communis
4. N. Tibialis

Suplai Darah3

Suplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah disekitar sendi ini. Dimana
sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis, cabang-cabang genicular arteri
popliteal dan cabang descending arteri circumflexia femoralis dan cabang ascending arteri tibialis
anterior. Aliran vena pada sendi lutut mengikuti perjalanan arteri untuk kemudian akan memasuki
vena femoralis.

Sistem Limfe3
System limfe pada sendi lutut terutama terdapat pada perbatasan fascia subcutaneous. Kemudian
selanjutnya akan bergabung dengan lymph node sub inguinal superficialis. Sebagian lagi aliran limfe ini
akan memasuki lymph node popliteal, dimana aliran limfe berjalan sepanjang vena femoralis menuju
deep inguinal lymph node.

1.3 FISIOLOGI2,3
Dari ligamen lutut, cruciates adalah yang paling penting dalam menyediakan pengekangan pasif
untuk anterior / posterior gerakan lutut. Jika salah satu atau kedua cruciates terganggu, biomekanik
selama kegiatan jalan mungkin terganggu. Fungsi utama dari ACL adalah untuk mencegah
translasi anterior dari tibia, dalam ekstensi penuh, ACL menyerap 75% muatan anterior dan 85%
antara 30 dan 90 fleksi. Selain itu, fungsi lain ACL termasuk melawan rotasi internal tibia dan
varus / valgus angulasi dari tibia dengan adanya cedera ligamen kolateral, hilangnya ACL
menyebabkan penurunan magnitude pada coupled rotasi selama fleksi, dan lutut yang tidak stabil.
Kekuatan tarik ACL sekitar 2200N tetapi berubah dengan usia dan beban berulang.

BAB II

LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien

Nama : Sdr. Z
Umur : 18 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Desa Kemangi 1/3 Sengonwetan, Kradenan

2. Anamnesis
Keluhan Utama
Sering keseleo saat berjalan

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli orthopedi dengan keluhan sering keseleo saat berjalan
sejak 1 tahun lalu. Hal ini dirasakan setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas
sekitar 18 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga mengeluhkan sering merasa kemeng
pada tungkai kiri saat berjalan jauh. Keluhan mereda dengan mengistirahatkan tungkai.
Pasien tidak merasakan nyeri, sehingga tidak ada gangguan dalam melakukan aktifitas
sehari-hari.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat trauma (+)


Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas 18 bulan yang lalu, fraktur (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit sama

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang pelajar SMA
Pasien tinggal di rumah bersama ayah dan ibunya
Pasien berobat dengan biaya sendiri
Kesan ekonomi cukup

3. Anamnesis Sistemik
a. Umum : Composmentis
b. Kulit : gatal (-), kemerahan (-), luka (-), pucat (-)
c. Kepala : pusing (-), cekot-cekot (-)
d. Mata : pandangan kabur (-), mata merah (-)
e. Telinga : gangguan pendengaran (-), berdenging (-), discharge (-), nyeri
telinga (-)
f. Hidung : mimisan (-), sekret (-)
g. Mulut : bibir sianosis (-), bibir kering (-), sariawan (-), gusi berdarah (-)
h. Tenggorokan : nyeri telan (-), suara serak (-), sulit menelan (-)
i. Leher : benjolan (-), Pembengkakan KGB (-)
j. Dada : batuk (-), dahak (-), darah (-), buih (-)
k. Jantung : nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
l. Ekstremitas : bengkak (-), akral dingin (-)

4. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Status gizi : Kesan gizi baik

Tanda vital

T : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 16 x/menit
t : 36,5 C

COR

Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm ke medial linea midclavicularis sinistra, pulsus
para sternal (-), pulsus epigastrium (-).

Perkusi : batas jantung

kiri bawah : SIC V, 2 cm medial linea midclavicularis sinistra


kiri atas : SIC III linea sternalis sinistra
kanan atas : SIC III linea sternalis dextra
pinggang jantung : SIC IIII linea parasternalis sinistra

Auskultasi: Bunyi Jantung I-II reguler, bising sistolik(-)

Kesan : jantung dalam batas normal

PULMO

Depan Belakang

I : Statis : normochest (+/+), simetris kanan I : Statis : normochest (+/+), simetris kanan
kiri, retraksi (-/-) kiri, retraksi (-/-)

Dinamis : pergerakan paru simetris, Dinamis : pergerakan paru simetris,


retraksi (-/-) retraksi (-/-)

Pa : Statis : simetris, sela iga tidak melebar, Pa : Statis : simetris, sela iga tidak melebar,
tidak ada yang tertinggal, retraksi (-/-) tidak ada yang tertinggal, retraksi (-/-)

Dinamis : pergerakan paru simetris, sela Dinamis : pergerakan paru simetris, sela
iga tidak melebar, tidak ada yang iga tidak melebar, tidak ada yang
tertinggal, retraksi (-/-) tertinggal, retraksi (-/-)

Stem fremitus kanan=kiri Stem fremitus kanan=kiri

Pe : sonor / sonor seluruh lapang paru Pe : sonor/sonor seluruh lapang paru

Aus: Suara dasar vesikuler (+/+), ronki (-/-), Aus: Suara dasar vesikuler (+/+), ronki (-/-),
wheezing (-/-) wheezing (-/-)

1. Abdomen
Inspeksi : tampak datar (-), massa (-)

Auskultasi : bising usus (+) normal

Perkusi : timpani di semua lapang abdomen

Palpasi : supel, nyeri tekan (-)

2. Ekstremitas
Superior Inferior

Akral dingin (-/-) (-/-)


Edema (-/-) (-/-)
Capilary refill <2 <2

I. STATUS LOKALIS
Regio Cruris

Inspeksi : warna kulit sama seperti sekitarnya, lesi (-) bengkak (-)
Palpasi : teraba massa (-)
Pergerakan : bebas bebas >>

Kekuatan : 555 555

Tonus : kuat kuat

Trofi : eutrofi eutrofi

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan Radiologi
III. ASSESMENT
Diagnosa Differential
1. Ruptur ACL
2. Dislokasi patellar
3. Fraktur osteochondral

IV. TATA LAKSANA

Terapi Non operatif: Bracing dan Fisioterapi

BAB III
ANTERIOR CRUCIATE LIGAMENT RUPTURE

2.1 DEFINISI4,5
Cedera ACL (anterior cruciate ligament) atau ACL ruptur, adalah robekan di salah satu ligamen lutut yang
menghubungkan tulang kaki atas dengan tulang kaki bagian bawah. ACL menjaga kestabilan lutut.

2.2 ETIOLOGI 5,6,7

Diperkirakan bahwa 70 persen dari cedera acl terjadi melalui mekanisme non kontak sementara
30 persen adalah hasil dari kontak langsung dengan pemain lain atau object. Mekanisme cedera sering
dikaitkan dengan perlambatan diikuti dengan pemotongan, berputar atau side stepping manuver,
pendaratan canggung atau "out of control play".
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa atlet wanita memiliki insiden yang lebih tinggi cedera acl dari
atlet laki-laki di olahraga tertentu, telah diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi
fisik, kekuatan otot, dan kontrol neuromuskular. Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin
yang berkaitan dengan tingkat cedera acl yang termasuk keselarasan pelvis dan ekstremitas
bawah (kaki) , peningkatan kelemahan ligamen, dan efek estrogen pada sifat ligamen.
Jatuh dari tangga atau hilang satu langkah di tangga adalah kemungkinan penyebab lainnya.
Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi lemah dengan usia. Jadi robekan terjadi lebih mudah pada
orang tua dari usia 40.

2.3 GEJALA KLINIS


Pasien selalunya merasa atau mendengar bunyi "pop" di lutut pada saat cedera yang sering terjadi saat
mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan dari melompat (biasanya kombinasi hiperekstensi /poros).
Ketidakstabilan mendadak di lutut. (Lutut terasa goyah.) Hal ini bisa
terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau setelah pukulan langsung ke sisi lutut. Nyeri di bagian
luar dan belakang lutut. 5
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin merupakan tanda perdarahan dalam
sendi. Pembengkakan yang terjadi tiba-tiba biasanya merupakan tanda cedera lutut serius. Gerakan lutut
terbatas karena pembengkakan dan / atau rasa sakit.4
Kebanyakan cedera pada ACL dapat didiagnosis melalui anamnesa yang cermat menekankan
mekanisme kejadian cedera ditambah dengan pemeriksaan fisik yang sesuai. Pastikan anamnesa
mencakup mekanisme kejadian cedera sekarang dan kejadian sebelumnya jika ada.4,5

2.4 EPIDERMIOLOGI4
Prevalensi kejadian cedera ACL yang lebih besar ditemukan pada wanita dibandingkan dengan laki-laki.
Sekitar 50% pasien dengan cedera ACL juga didapati ruptur pada meniskus. Pada cedera ACL akut,
meniskus lateralis lebih sering robek; pada ACL kronis, meniskus medial lebih sering robek. Pada
penelitian prevalensi mengenai cedera ACL pada populasi umum, didapati bahwa 1 kasus dijumpai
dalam 3.500 orang, memperkirakan 95.000 ruptur ACL per tahun.
Sekitar 200.000 ACL terkait cedera terjadi setiap tahun di Amerika Serikat, dengan sekitar 95.000
ruptur ACL. Sekitar 100.000 ACL rekonstruksi dilakukan setiap tahun. Insiden cedera ACL lebih
tinggi pada orang yang berpartisipasi dalam olahraga yang berisiko tinggi seperti basket, bola sepak, ski.
Pada tanggapan frekuensi partisipasi, prevalensi cedera ACL yang lebih tinggi diamati lebih pada wanita
dari laki-laki, pada tingkat 2,4-9,7 kali lebih besar pada wanita.

2.5 KLASIFIKASI

Tingkat keparahan cedera ligamen dinilai sebagai:8

GRADE I- Sebuah hamparan ringan, dengan nyeri ringan dan bengkak tetapi tidak ada perpanjangan
permanen atau kerusakan pada ligamen.
GRADE II- Ligamentum tertarik keluar (seperti gula-gula) dan diperpanjang. Ada rasa sakit umumnya
lebih dan bengkak, dan sering memar. Ligamen biasanya akan sembuh tanpa operasi. ligamen akan
memiliki beberapa kelemahan (yaitu "memberi" atau "membuka") dibandingkan dengan normal,
tetapi sendi akan sembuh dan biasanya dapat berfungsi hampir normal dengan sedikit ketidakstabilan.

GRADE III- Ligamentum tertarik jauh sehingga robek menjadi dua. Sering kali ada rasa sakit yang
relatif sedikit. Namun, sendi sangat tidak stabil, dan menampung beban sering kali sangat sulit bahkan
dengan tongkat. Lutut akan terlepas atau buckle. Sering memar di sekitar lutut. Operasi sering kali
diperlukan untuk perbaikan.

2.6 PATOFISIOLOGI
ACL, seperti semua ligamen lain, terdiri dari tipe I kolagen. Ultrastruktur ligamen adalah sangat mirip
dengan tendon, tetapi serat didalam ligamen lebih bervariasi dan memiliki isi elastin yang lebih tinggi.
Ligamen menerima suplai darah dari lokasi insersinya. Vaskularisasi dalam ligamen adalah seragam,
dan ligamen masing-masing berisi mechanoreceptors dan ujung saraf bebas yang diduga membantu
dalam menstabilkan sendi. Avulsi ligamen pada umumnya terjadi diantara lapisan fibrocartilage tidak
bermineral dan yang bermineral. Rupture ACL yang paling umum, adalah ruptur midsubstan. Jenis
ruptur ini terjadi terutama sewaktu ligamentum ditranseksi oleh kondilus femoral lateral yang berputar.
ACL menerima suplai darah kaya, terutamanya dari arteri geniculate medial, sewaktu ACL pecah,
haemarthrosis biasanya berkembang dengan cepat. Namun, meskipun intra-artikular lokasinya, ACL
sebenarnya di extrasynovial.7

2.7 DIAGNOSIS
Ketika seorang pasien datang dengan cedera ACL pada awalnya untuk evaluasi di klinik, dokter seharusnya
menanyakan tentang kejadian. Dua pertiga dari cedera adalah hasil dari cedera non kontak (deselerasi atau
berputar) dan sering dikaitkan dengan bunyi "pop" dan bengkak, yang biasanya terlihat dalam waktu cedera
4-12 jam. (Cedera lutut lain yang terkait dengan hemarthrosis yang meliputi robekan cruciatum posterior,
robekan meniskus perifer, fraktur osteochondral, cedera kapsuler, dan dislokasi patella. 6,7
Cedera kontak langsung sering menimbulkan stres hiperekstensi atau valgus pada lutut yang mengarah ke
cedera cruciatum. Pertanyaan lainnya termasuk kemampuan untuk menanggung berat badan. Apakah
pasien terus bermain apakah ada gejala ketidakstabilan pada persendian lutut? faktor lain yang perlu
dipertimbangkan termasuk sebelum cedera yaitu tingkat aktivitas, kegiatan kerja, dan rencana masa depan,
karena informasi ini akan membantu dalam pengambilan keputusan. pasien harus ditanya jika ada riwayat
trauma di tempat yang sama sebelumya. Dokter harus melakukan rontgen untuk mencari setiap
fraktur yang mungkin.
Pemeriksaan fisik harus segera dilakukan setelah cedera. Hasilnya biasanya lebih akurat daripada setelah
timbulnya pembengkakan, rasa sakit, dan selanjutnya. Dari observasi, ketidakselarasan biasa dianggap
suatu fraktur. Pembengkakan biasanya muncul dalam 4 jam.7

Tes khusus yang sering dilakukan adalah tes lachman untuk melihat apakah ACL masih utuh. Pada tes
lachman, pasien pada posisi supine, lutut difleksikan 30 derajat. Femur distabilasikan dengan satu tangan dan
satu tangan mengerakkan tibia ke anterior. Positif jika end point dari translasi anterior tibia tidak jelas dan
infrapatellar slope menghilang, yaitu jika ACL robek, pemeriksa akan merasakan gerakan ke depan
dari tibia meningkat (ke atas atau anterior) dengan hubungannya dengan tulang paha (jika dibandingkan
dengan kaki normal) dan gerakan lembut pada end point, (karena ACL robek) saat ini gerakan berakhir.
Tes lain untuk cedera ACL adalah pivot shift test. Pada pivot shift test pasien pada posisi supine, lutut difleksi
5 derajat dan valgus stres diberikan sambil memberi gaya internal rotasi pada tibia, lutut kemudian difleksi 30
- 40 derajat, tes positif jika lutut tereduksi ke posterior. Jika acl robek, tibia akan mulai maju ketika
lutut sepenuhnya lurus dan kemudian akan bergeser kembali ke posisi yang benar dalam hubungannya
dengan tulang paha ketika lutut dibengkokkan lebih 30 derajat. 9,10
Selain itu, ada juga tes drawer, dimana pasien dalam posisi supine, lutut fleksi 90 derajat, kaki distabilasikan
oleh pemeriksa dan tibia ditarik kearah anterior.tes positif apabila terdapat translasi lebih dari 6mm. Ataupun
apabila tibia didorong ke posterior akan terjadi translasi jauh ke posterior berarti positif.
Arthroscopi juga dapat dilakukan. Selama artroskopi, alat bedah akan dimasukkan melalui satu atau
lebih potongan kecil (sayatan) pada lutut untuk melihat bagian dalam lutut. Ini adalah prosedur yang
digunakan untuk memeriksa bagian dalam sendi dengan memasukkan tabung tipis (arthroscope) yang
berisi kamera dan cahaya melalui sayatan kecil di dekat sendi. Kamera mengirimkan gambar close-
up video dari sendi ke monitor tv, di mana dokter dapat melihat bagian dalam sendi.9,10
Arthroscopi dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit sendi dan cedera sendi dan untuk
mengobati beberapa masalah bersama. Instrumen bedah juga dapat dimasukkan melalui
arthroscope untuk mengambil sampel jaringan atau untuk memperbaiki luka atau kerusakan
pada sendi. Secara umum, pemulihan setelah operasi arthroscopic lebih cepat dan lebih mudah
daripada setelah operasi tradisional yang menggunakan sayatan yang lebih besar. Kebanyakan orang bisa
pulang dari rumah sakit hari yang sama.
Magnetic resonance imaging (MRI) scan juga bias dilakukan untuk mengevaluasi ACL dan untuk
memeriksa tanda cedera pada ligamen lutut yang lain, serta meniskus tulang rawan, atau tulang
rawan artikular.9,10
2.8 DIFERENSIAL DIAGNOSIS9,10

1. dislokasi patellar
2. ruptur meniscal perifer
3. fraktur osteochondral.

2.9 PENANGANAN

Penanganan untuk ACL yang robek tergantung pada keperluan pasien. Contohnya atlet yang muda akan
terlibat dalam aktivitas olahraga dan perlu dioperasi supaya fungsi dapat kembali. Bagi individu yang lebih
tua, dengan aktivitas yang lebih sederhana biasanya tidak perlu dioperasi dan kembali ke kehidupan yang
sederhana.11
Namun sering, setelah cedera 1-2 hari, pasien dapat jalan seperti biasa. Keadaan ini bukan berarti ACL sudah
sembuh.Pada perkembangannya pasien akan merasakan bahwa lututnya tidak stabil, gampang 'goyang' dan
sering timbul nyeri. Dengan cedera ACL pasien akan sulit sekali untuk dapat melakukan aktifitas high-impact
sports, seperti main bola, futsal, basket atau badminton. Sebagian besar cedera ACL memerlukan tindakkan
operasi Arthroscopy agar pasien dapat pulih seperti sedia kala. Standar operasi Arthroscopy ACL
Reconstruction yang dipakai adalah Arthroscopic ACL Double Bundle Reconstruction. Tehnik ini telah
dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007. Tehnik operasi ini sangat populer di USA, Eropa dan Jepang
karena dengan tehnik ini, hasilnya sangat memuaskan pasien. Saat ini tehnik operasi ini dipakai sebagai
standard untuk operasi cedera ACL atlet-atlet papan atas kelas dunia, misalnya Tiger Wood.11
Setelah luka bedah disembuhkan oleh pasien maka akan menjadwalkan pertemuan pertama mereka dengan
seorang fisioterapis. Terapis fisik untuk mengembangkan rencana untuk mengobati pasien. Tujuan utama
awal untuk mengurangi pembengkakan dan bekerja untuk mencegah pembentukan jaringan parut. Tujuan
berikutnya adalah untuk menyediakan berbagai gerak kembali, sekaligus memperkuat otot-otot yang
mendukung sendi lutut. Dengan berbagai peningkatan gerak dan kekuatan, terapis fisik rehabilitasi mereka
akhirnya kegiatan dengan panggung dan kontrol neuromuskular gerakan fungsional yang sesuai dengan
kebutuhan sehari-hari pasien. Ini harus mengikuti jalannya akronim pada tahap awal pemulihan dari robek
ACL12,13
Rekonstruksi berhasil ACL tergantung atas sejumlah faktor, termasuk teknik operasi, rehabilitasi pasca bedah
dan menghubungkan ketidakstabilan ligamen sekunder. Hari ini, rekonstruksi ACL biasanya dilakukan
dengan arthroscopic bantuan. Ahli bedah memakai korupsi, untuk mengganti sobek ACL. Graft mungkin
dari tempat lain ekstremitas pasien dipelopori (autograft), dipanen dari mayat (allograft) atau mungkin sintetis.8
ProsedurACL rekonstruksi biasanya tidak dilakukan sampai sedikit minggu setelah luka sebagai studi sudah
menunjukkan hasil yang diperbaiki kalau lutut sudah pulih dari jawaban luka gawat. adalah lutut mempunyai
pemecahan bertambah, rasa sakit dan pasien sudah. Selama prosedur: pasien dibius umum atau tulang
belakang/epidural. Arthroscopy membolehkan penentuan luka yang dihubungkan, yang biasanya diobati di
tempat sama (e.g., meniscal cabikan atau chondral trauma). Bagian di lutut di mana PCL dan ACL terdapat,
taktik, sering sempit dan di kasus itu diperlebar (notchplasty) untuk memberi cangkokan akomodasi.mendapat
kembali dekat gerakan dan kekuatan penuh.
Lalu lewat kecil memisahkan aksesori torehan, terowongan dibor lewat tulang kering (tulang kaki
direndahkan) dan lewat tulang paha (tulang atas) di posisi sama sebagai tempat pertalian ligamen asli. Graft
diciptakan untuk bisa masuk di terowongan ini. Graft dibereskan ke tulang paha dan tulang kering (sol bagian
atas dan menurunkan tulang kaki) oleh jenis alat. Pernah mendapatkan, korupsi diperiksa untuk ketegangan
kulit.11
Penyembuhan beristirahat selama 3 atau 4 hari yang pertama, usaha ditujukan di minimizing bengkak dan
mendirikan kembali quadriceps fungsi. Selama kali ini peninggian lutut, kaki dan pergelangan kaki
ditekankan. Perpindahan sering menambah darah mengalir kembali dari ekstremitas (e.g. pompa pergelangan
kaki) .Tongkat dibiasakan dengan arah jalan-jalan menurut perintah dokter. Tekanan atas gaya berjalan biasa
tanpa limping.Wear nyaman shoes.Stay dalam tingkat nada aman anda gerakan sebagai ditujukan oleh dokter
anda.
International Knee Documentation Committee:
Level I: loncatan, berputar, dan lompat tinggi

Level II: kerja berat, olahraga berat

Level III: perkerjaan keras, olahraga ringan

Level IV: aktivitas yang tak banyak bergerak dan tanpa olahraga4

Pengobatan tanpa operasi mungkin dapat dipertimbangakan bagi pasien yang mengambil bagian di aktivitas
di level III & IV. Atlet muda harus dipertimbangkan untuk operasi untuk mencegah ketidakstabilan berulang..

Terapi Operasi
Pembentukan ligament. Kebanyakan ACL yang robek tidak boleh di jahit dan disambung semula. Untuk
membolehkan reparasi dari ACL untuk restorasi stabilitas lutut adalah rekonstruksi dari ligament tersebut.
Ligament tersebut akan di ganti dengan graft jaringan ligament. Graft tersebut akan menjadi dasar untuk
ligament yang baru untuk tumbuh.
Graft tersebut diambil dari beberapa sumber. Selalunya dari tendon patella, yang merupakan sambungan
kneecap dan shinbone. Tendon hamstring pada posterior pada juga sering digunakan. Kadang tendon
kuadrisep yang insersinya dari kneecap ke paha dapat digunakan. Graft dari kadever (allograft) juga dapat
digunakan. Penyembuhan semula mengambil masa sekurang-kurangnya 6bulan sebelum atlit dapat
berolahraga setelah operasi.
Tindakan. Operasi untuk rekonstruktif ACL dapat digunakan dengan artroscopi dengan insisi yang kecil.
Opperasi artroskopi kurang invasive. Kelebihan dari artroskopi adalah kerana kurang invasive,kurang nyeri,
masa rawat inap lebih pendek dan penyembuhan lebih cepat.
Selain rekonstruktif ACL adalah terapi yang dikombinasi untuk kerusakan ligament, selalunya tidak dilakukan
segera. Keterlambatan ini memberi waktu proses inflamasi untuk berjalan, dan memberi kelonggaran bagi
pergerakan untuk belaku sebelum operasi. Rekonstruktif ACL terlalu awal dapat meningkatkan resiko
artofibrosis atau parut terjadi pada sendi dan bisa meningkatkan resiko kehilangan pergerakan

Terapi tanpa operasi


ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi. Namun terapi tanpa operasi efektif kepada
pasien yang sudah tua dengan aktivitas kehidupan yang sederhana. Jika stabilitas pada lutut intak, indikasinya
adalah tanpa operasi.12
Bracing. Alat ini dapat memproteksi lutut dari ketidakstabilan. Selanjutnya bias diteruskan dengan pemakaian
tongkat yang dapat mengurangi beban pada kaki.13,14
Terapi Fisikal. Apabila oedem berkurang, rehabilitasi akan bermula. Olahraga yang spesifik dapat restorasi
fungsi pada lutut dan menguatkan otot kaki yang memberi sokongan padanya.
Berikut lima langkah ini setiap hari seorang pasien untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan serta untuk
lebih mempersiapkan proses penyembuhan mereka bersama-sama. Sekitar satu atau dua minggu setelah
operasi, pasien akan mulai fisioterapi. Terapis fisik melakukan evaluasi awal yang terdiri dari isu-isu substantif,
dan pemeriksaan visual dan fisik dari lutut yang sama. Dengan informasi ini, seorang fisioterapis, rehabilitasi
khusus rinci kebutuhan setiap pasien. Jadwal dan rehabilitasi Expectations As kerusakan yang perkiraan
tanggal pemulihan tergantung pada banyak faktor, termasuk usia pasien, besarnya kerugian, keberhasilan dan
tipe operasi, etos kerja selama rehabilitasi, seni terapis dan perhatian terhadap detail, dan secara keseluruhan
kesehatan dan kondisi pasien.
Satu pasien, rata-rata, dari operasi ACL tradisional, akan mulai jogging ringan sekitar empat bulan setelah
operasi dengan kekuatan dan mobilitas tidak sepenuhnya pulih sampai sekitar enam sampai sembilan bulan
setelah operasi. Kebanyakan dokter menyarankan pasien tidak kembali ke aktivitas fisik mereka lebih agresif
sampai penyembuhan tulang telah memenangkan setidaknya 90% kekuatan kaki suara. Ada operasi yang
lebih canggih yang atlet dapat di tanah dalam waktu sekitar enam bulan. Pilihan ini adalah untuk atlet yang
serius dan hanya seorang dokter harus dikonsultasikan sebelum penelitian dari jenis cedera dapat alternatif.13

Rehabilitasi
Penggunaan olahraga closed-chain adalah untuk membantu pergerakan dari awal dan untuk jangka waktu
yang panjang. Protocol terapi dibagi empat menurut Shelbourne and Nitz. 14
Fase I: titik sebelum operasi dan memenuhi ROM yang maksimal.
Fase II: (0-2minggu): target adalah mencapai ektensi penuh, control tendon kuadrisep dan mengurangi
bengkak dan target flexi hingga 90 derajat.
Fase III: (3-5minggu) mempertahankan ektensi penuh dan meninggkatkan flexi ROM yang maksimal.
Menaik tangga dan sepeda bisa digunakan.
Fase IV: (6minggu) Menambah kekuatan dan kelincahan, progresif sampai kembali berolahraga.
Kembali berolahraga tanpa aktivitas mungkin mengambil 6-9 bulan dan sebaiknya di pantau oleh ahli
bedah dan terapi fisik.14

PILATES

Pilates adalah salah satu bentuk olahraga yang dikembangkan Joseph Hubert Pilates pada awal abad ke-20.
Semenjak itu, pilates mulai menyebar dan dikenal banyak orang, termasuk di Indonesia. Banyak yang
menggemari pilates karena cara ini dinilai mampu memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna
sehingga tercipta tubuh yang ideal. 12
Sang penemu yang berkebangsaan Jerman memercayai bahwa pikiran kitalah yang memengaruhi otot.
Maka itu, ia pun menyebut teknik dalam pilates sebagai contrology. Tak hanya membetuk tubuh, pilates juga
mampu memperbaiki masalah yang berhubungan dengan kelainan tubuh indah. Pilates berfokus pada
membangun fleksibilitas, kekuatan, daya tahan, dan kooordinasi sistem tubuh, tapi tampa menambah massa
otot. Orang yang rutin melakukan latihan pilates biasanya akan merasakan bentuk tubuhnya lebih bagus dan
tak mudah cedera. 15
Rangkaian latihan pilates biasanya dilakukan di sebuah alas yang disesuaikan dengan bentuk tubuh. Prinsip
dasar latihan ini mementingkan konsentrasi, pernapasan, dan gerakan. Ada dua cara melakukan latihan pilates
yakni dengan alas dan menjadikan berat badan sendiri sebagai tumpuan. Atau, menggunakan alat untuk
memperkuat tubuh.
Di bawah ini merupakan serangkaian Prinsip-prinsip Pilates:
Pernafasan
Latihan pertama dalam seri alas Pilates adalah ratusan. Disebut ratusan karena melibatkan penghirupan nafas
sebanyak lima hitungan dan membuang nafas sebanyak lima hitungan. Ini juga melibatkan teknik pernapasan
khusus di mana satu kali menarik nafas terutama menggunakan interkostalis di antara tulang rusuk (yang
menghasilkan pengembangan dan penyempitan tulang rusuk).
Dengan mengatur napas kita, dapat membantu menenangkan pikiran. Pilates mengajarkan bahwa melakukan
pernapasan mendalam akan memberikan oksigen pada darah dan membuang kotoran tubuh. Hasil positif dari
latihan pernapasan adalah bebas dari kelelahan, stres, dan kurang konsentrasi.11,12
Memusatkan perhatian
Pilates mengajar orang untuk bergerak dari pusat mereka. Dia menciptakan pembangkit listrik. Saat ini kita
sering mendengar otot inti, yang juga mengacu pada pusat seseorang atau inti tubuh. Ketika gerakan dimulai
dari pusat (perut, otot punggung, dan otot-otot sekitar panggul), akan membantu memberikan stabilitas dan
kekuatan yang lebih.
Untuk secara efektif bergeser dari pusat, seseorang harus tahu bagaimana bernapas dengan benar, dan
bagaimana mengontrol otot, yang membawa kita pada prinsip berikutnya, kontrol.
Kontrol
Seorang indvidu tidak hanya harus mengetahui bagaimana terlibat dan mengontrol aktivasi otot dan napas saat
mereka bergerak, gerakan mereka juga harus mencerminkan hal ini melalui ketepatan dan gerakan terkontrol.
Seorang individu juga harus mampu mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi.
Ketelitian
Setiap gerakan yang dirancang Pilates memiliki tujuan yang telah dipikirkan dengan baik. Akhirnya
kecermatan yang dikerjakan pada tiap gerakan akan melatih mereka untuk menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap tubuh orang berbeda, jadi bagaimana mereka melakukan pendekatan suatu gerakan
mungkin akan sedikit bervariasi berdasarkan fisik, kekuatan, dan keterbatasan mereka.
Aliran
Meskipun latihan Pilates tidak dirancang untuk dilakukan sesuai dengan perasaan, seperti seseorang yang
akan menari, mereka seharusnya memiliki irama dan aliran kualitas yang baik. Gerakan harus
berkesinambungan, dan memiliki transisi yang solid. Hal ini akan membantu memastikan pengembangan
kekuatan seseorang serta stamina.11,12
Fokus
Untuk merangkum semua bagian prinsip ini bersama-sama dan menerapkannya pada gerakan, kita harus
fokus. Tidak ada dalam kamus, seseorang dapat berlatih Pilates dengan baik sambil menonton televisi,
membaca buku atau majalah, atau bahkan hanyut dalam lagu.
Di satu sisi, fokuskan batin pada napas, dan pusat individu, sambil melakukan gerakan dengan tepat terkontrol,
dan gerakan yang lembut elegan akan menyatu dengan kesadaran. Ini membantu orang memperdalam
hubungan mereka dengan diri mereka sendiri, yang membawanya pada rasa kesejahteraan yang lebih besar,
baik secara fisik, maupun mental, dan bahkan mungkin spiritual. (Tysan Lerner/The Epoch Times/feb)
1. Periksakan diri atau berkonsultasi dulu dengan dokter guna mengetahui apakah cocok melalukannya.
2. Pastikan instruktur memahami keinginan dan kebutuhan serta kemampuan diri untuk berlatih.
Manfaat dari latihan pilates:
1. Tubuh lebih kuat
2. Mampu membantu merehabilitasi tubuh pascapemulihan
3. Pilates sangat berguna bagi yang memiliki profesi sebagai atlet dan penari
4. Melenturkan tubuh bagi perempuan hamil dan setelah melahirkan
5. Mampu mempertahankan kelenturan tubuh lansia dan bisa dilakukan anak-anak
mulai usia 12 tahun.
6. Pilates membantu meningkatkan dan menciptakan keseimbangan antara
kekuatan dan fleksibilitas
7. Kewaspadaan diri meningkat sehingga tubuh stabil dan tak mudah cedera
8. Meningkatkan kooordinasi tubuh. 15

2.10 KOMPLIKASI
Komplikasi/Resiko graft kegagalan karena luka kambuh semula, menyetek faktor spesifik,
penempatan terowongan, , tension atau gumpalan darah, metode fiksasi, risiko infeksi luka , Operasi
menyebabkan radang sendi, otot melemah dan kekurangan daya gerakan(ROM). Jika nyeri, bertambah,
karena inflamasi, drainase atau pertambahan pendarahan di lutut. Konsul spesialis jika timbul gejala
tersebut.7,15
DAFTAR PUSTAKA

1. Jon C. Thompson, Anatomy of Leg/knee, Netters concise orthopaedic anatomy,


2010; 9: 297-303.
2. Smith BA, Livesay GA, Woo SL. Biology and biomechanics of the anterior
cruciate ligament. Clin Sports Med 1993; 12:637670.
3. Kennedy JC, Alexander IJ, Hayes KC. Nerve supply of the human knee and its
functional importance. Am J Sports Med 1982; 10:329335.
4. Maguire J., 2012 Anterior Cruciate Ligament Pathology. Townsville Orthopaedics and
Sports Surgery, Australia. Medscape. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/307161-overview#showall
5. Healthwise Incorporated. 2011. Anterior Cruciate Ligament (ACL) Injuries.
Webmed. Available from: http://www.webmd.com/a-to-z-guides/anterior-cruciate-
ligament-acl-injuries-topic-overview
6. American Academy of Orthopaedic Surgeons, 2009. ACL Injury: Does It Require
Surgery. Available from: http://orthoinfo.aaos.org/topic.cfm?topic=A00297
7. Klaud Miller , 2000. Acute Knee And Chronic Ligament Injuries. Available from:
http://www.jockdoc.ws/subs/kneeligament.htm
8. Souryal T.O. ACL Injury, ACL Tear, ACL Surgery. Texas Sports Medicine And
Orthopaedic Group. Available from: http://www.txsportsmed.com/emedicineacl.php
9. Garrick, J. G. (Ed.). 2004. Orthopaedic Knowledge Update: Sports Medicine (3rd
ed.). Rosemont, IL: American Academy of Orthopaedic Surgeons. Available from:
http://www.orthopaedia.com/display/Main/Anterior+cruciate+ligament+injuries+of+t
he+knee
10. DeLee, Jesse C., David Drez Jr., and Mark D. Miller, eds. DeLee & Drez's, 2010.
orthopaedic sports medicine principles and practice. 3rd ed. Vol. 2. Philadelphia:
Saunders/Elsevier.Availablefrom:http://www.orthopaedia.com/display/Main/Anterior
+cruciate+ligament+injuries+of+the+knee
11. Canale,. Beaty. Campbell's Operative Orthopaedics, 11th ed,2007;145-147
12. Finalli. G C.The Multiple Ligament Injured Knee, A Practical Guide To Management,
2003;2-15
13. Duquin TR, Wind WM, Fineberg MS, Smolinski RJ, Buyea CM. Current trends in
anterior cruciate ligament reconstruction. J Knee Surg. Jan 2009;22(1):7-12
14. Kennedy JC, Alexander IJ, Hayes KC. Nerve supply of the human knee and its
functional importance. Am J Sports Med. Nov-Dec 1982;10(6):329-35
15. Lyon, Daniel. The Complete Book of Pilates for Men. Harper Collins (2005)

Anda mungkin juga menyukai