BAB 7
PENDAHULUAN
Dewasa ini telah banyak pabrik pembuat mesin yang mengeluarkan produk
mesin CNC dengan berbagai merek misalnya:
1. EMCO (Austria)
2. SIEMEN, FANUC PFAUTER (Jerman)
3. MIKRON RISCHKA CSEPEL (Hungaria)
4. TOYODA MITSUBISHI NISSINBHO (Jepang)
5. CELTIC (Belgia) dsb
Bahkan Indonesia pun sudah merintis pembuatan mesin CNC, hasil kerjasama
antara PT. PINDAD dan FANUC. Produknya adalah mesin CNC dengan merek dagang
FANUC.
BAB 8
DASAR TEORI
1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama
Fungsi dari motor utama adalah untuk menggerakkan spindel . Motor ini
adalah motor jenis DC dengan kecepatan putaran bervariasi. Identifikasi dari
motor ini adalah sebagai berikut :
Panjang Putaran = 50 300 putaran / menit
Tenaga = 500 W
b. Eretan
Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 aksis yang memiliki dua fugsi
gerakkan kerja yaitu pada posisi vertikal dan posisi horizontal yang masing-
masing dibagi tiga bagian pergerakan.
c. Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan. Tiap-tiap eretan
memiliki step motor sendiri-sendiri, adapun data teknis step motor adalah :
a) Jumlah 1 putaran 72 langkah.
b) Momen putar 0.5 Nm.
c) Kecepatan gerakan : - Gerakan cepat maksimum 100 mm/menit.
- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2 - 499
mm/menit.
1. Sakelar Utama
Sebagai pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali (sakelar pada
posisi 1 mesin ON, sakelar pada posisi 0 mesin OFF).
3. Tombol Darurat
Untuk memutus aliran listrik ke mesin, digunakan juga jika terjadi
kesalahan program.
6. Amperemeter
Menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak alat potong
mesin milling CNC TU-3A. Arus maksimum yang digunakan pada motor
penggerak adalah 4A.
D
3
B C
A(0,0) 1 4
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di B kemudian bergerak menuju titik C.
selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik D maka titik acuannya dari titik B.
b. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk
mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari
gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada
tahap berikutnya.
0 1 4
Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di A kemudian bergerak menuju titik B.
Selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik C maka titik acuannya dari titik B.
Karena titik terakhir bor menjadi titik acuan awal.
Kombinasi tombol
+ : menghapus alarm
2. pemboran
2. Ball nose Mill adalah jenis tool yang nilai corner radius selalu setengah dari nilai
diameter.
3. Dovetail Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk permesinan slot bentuk
ekor merpati.
4. Face Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk milling permukaan.
5. Reamer adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat lubang presisi.
BAB 9
METODE PRAKTIKUM
2. Tekan
3. Tekan
4. Tekan
5. Tekan
c. Memanggil program.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Pilih jenis program.
5. Ketik SER OUT.
9.2.2 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau pemotongan
sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah langkah pengeplotan:
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C
3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point
6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200
7. Panggil program
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start
10. Lakukan pengeplotan hingga selesai
11. Catat waktu mulai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten
Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi Manual mode.
2. Pasang tool pertama pada rumah alat potong, jepit benda kerja pada ragum.
3. Pasang lagi pada axis z sampai diatas permukaan benda kerja, catat z nya
(harga dalam nanti dimasukkan ke blok tool change M06 Z )
4. Tool diganti dan dicatat lagi nilai Z nya.
Setting benda Kerja dilakukan untuk menentukan titik referensi dari permukaan
benda kerja yang akan dikenai proses permesinan.
Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi manual mode.
2. Tool adalah tool pertama dalam seluruh proses.
3. Main Spindle Switch di posisi I, Speed diatur.
4. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah x, tekan DEL lalu
masukan radius pahat.
5. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah y, tekan DEL lalu
masukan radius pahat.
6. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah z, tekan DEL.
7. Kembalikan Main Spindle Switch pada posisi 0.
8. Atur Xm, Ym, Zm pada manual mode dengan G92 X,Y,Z dalam CNC
mode.
9. Setting Start Point Tool selesai.
9.2.4 Dry Run
Proses ini dilakukan untuk melihat apakah gerakan pahat membahayakan atau
tidak. Hal ini dalam artian membahayakan bagi pahat itu sendiri ataupun ragum (pahat
mengenai ragum). Perbedaan dengan plotter disini adalah ketika plotter menggunakan
speed eksekusi dan pen plotter, maka pada dry run menggunakan pahat langsung dan
speednya dirubah.
Langkah-langkahnya:
1. Sebelum dilakukan simulasi program dan parameter telah dibetulkan (nilai F ke
nilai pengeplotan, nilai z ke nilai awal).
2. CNC mode.
3. Kursor ke N00.
4. Benda kerja dilepas dari ragum.
5. Main Spindle Switch pada posisi CNC.
BAB 10
DESAIN BENDA KERJA DAN MANUSCRIPT
b. Pahat facing 8 mm
c. Pahat kantong 4 mm
Pahat ini digunakan untuk membuat alur pada benda kerja
10.4 Flowchart
Mulai A
Program
manuscript,
pahat dan
benda kerja
Plotting
Apakah bentuk T
plotter sudah
sesuai desain
Y
Setting pahat
T
Apakah dry run
sudah benar?
Y
A