Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB 7
PENDAHULUAN

7.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin - Mesin CNC 3A


Tahun 1952 adalah awal penggunaan mesin perkakas yang dikendalikan dengan
program yang dikenal dengan NC (Numerically Controlled). Dimulai di Amerika
Serikat oleh John Pearson dan Massachusset Institute of Technology yang bekerja untuk
US Air Force pada tahun 1970 merupakan era baru dalam perkembangan mesin NC
tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi semikonduktor/mikroprosesor, maka
berkembang pula sistem kendali/kontrol yang diterapkan. Selanjutnya terciptalah sistem
kendali yang berbasis komputer yang kemudian dikenal dengan nama mesin CNC
(Computerized Numerically Controlled Machine). Berbeda dengan pendahulunya, pada
mesin-mesin CNC ini telah digunakan mikroprosesor yang dapat mengakses data jauh
lebih banyak dan lebih cepat.
Perkembangan selanjutnya dikenal mesin-mesin DNC (Direct Numerically
Controlled) dan ANC (Adaptive Numerically Controlled) yang lebih canggih dan
terintegrasi untuk produksi massal pada indusrtri-industri besar.
Pada awal perkembangannya, mesin-mesin CNC merupakan mesin yang
tergolong langka dan sangat mahal harganya, akan tetapi saat ini penggunaan mesin-
mesin CNC di industri manufaktur cenderung semakin meluas. Hal ini dikarenakan:
Tuntutan kualitas produksi
Tuntutan produktivitas
Harga mesin yang semakin murah
Sama halnya dengan mesin perkakas konvensional, banyak ragam mesin CNC
sesuai dengan fungsi serta proses permesinan yang dilaksanakan antara lain:
1. Mesin Bubut (Turning)
2. Mesin Frais (Milling)
3. Mesin Cutter (Boring)
4. Mesin Bor (Drilling)
5. Mesin Gerinda (Grinding) dsb

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Dewasa ini telah banyak pabrik pembuat mesin yang mengeluarkan produk
mesin CNC dengan berbagai merek misalnya:
1. EMCO (Austria)
2. SIEMEN, FANUC PFAUTER (Jerman)
3. MIKRON RISCHKA CSEPEL (Hungaria)
4. TOYODA MITSUBISHI NISSINBHO (Jepang)
5. CELTIC (Belgia) dsb
Bahkan Indonesia pun sudah merintis pembuatan mesin CNC, hasil kerjasama
antara PT. PINDAD dan FANUC. Produknya adalah mesin CNC dengan merek dagang
FANUC.

7.2 Tahap Perencanaan Proses Pemesinan


Konsep pemesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan menggunakan
perkakas CNC 3A membutuhkan perencanaan proses pemesinan, diantaranya :
1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail
Dalam proses pemesinan suatu benda kerja, terlebih dahulu kita harus
menggambar produk yang diinginkan dengan mencantumkan geometri secara
detail. Hal ini akan membantu kita dalam menentukan pemrograman CNCnya.
Gambar teknik tersebut dapat berupa gambar manual atau menggunakan software
komputer.
2. Spesifikasi pahat dan jenis benda kerja
Jenis benda kerja yang digunakan adalah alumunium, dan pahat-pahat CNC 3A
ada beberapa macam seperti pahat sisi kanan, pahat sisi kiri, pahat netral, pahat
grooving.
3. Pemilihan parameter pemotongan
Parameter yang akan digunakan adalah depth of cut (kedalaman pemotongan)
kecepatan pemotongan, dan kecepatan asutan.
4. Perencanaan urutan proses pemesinan
Urutan proses pemesinan yang akan dilakukan setelah menyiapkan benda kerja
adalah yang pertama yaitu operasi kaset untuk menyiapkan program ke memori
kemudian pengeplotan untuk mengetahui gerak pahat apakah sudah sesuai dengan
gambar yang direncanakan, kemudian menyeting pahat untuk mengetahui
kedudukan pahat. Lalu proses dry run untuk mengetahui apakah gerakan pahat
sudah aman atau belum.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

1. Pembuatan program komputer atau data NC.


Sebelum kita melakukan proses pemesinan dengan CNC 3A terlebih
dahulu kita membuat program komputernya atau yang disebut sebagai
manuscript. Manuscript ini terdiri dari kode-kode huruf angka dan simbol yang
akan diterjemahkan oleh sebuah perangkat komputer yang disebut machine
control unit menjadi bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan perintah
program yang telah dibuat.
2. Pelaksanaan proses pemesinan
Setelah menulis manuscript dan melakukan urutan proses pemesinan
yang sudah direncanakan sebelumnya, kita dapat mengeksekusi atau
menjalankan program.
3. Pengukuran kualitas produk
Setelah proses pemesinan berakhir dan terbentuknya produk, kita harus
melakukan pengukuran kualitas produk tersebut dalam segi dimensi maupun
kecacatan tersebut.

7.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 3A


Dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang digerakkan secara
manual semi otomatis maka mesin CNC mempunyai beberapa kelebihan seacar umum,
antara lain :
Teliti (Accurate)
Mesin CNC memilik ketelitian sampai 0,01mm sedangkan mesin milling
konvensional memiliki ketelitian 0,1mm.
Cepat (Productive)
Mesin Milling CNC mampu memproduksi banyak dengan waktu singkat karena
hanya sekali membuat program dapat menghasilkan banyak produk.
Luwes (Flexibility)
Dapat mengerjakan berbagai bentuk benda kerja.
Tepat (Precision)
Benda kerja yang dihasilkan mesin milling CNC dimensinya mendekati dengan
desain dari pada konvensional.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

7.4 Tinjauan Umum


Mesin TU CNC-3A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik pengerjaan secara
otomatis yang di kontrol dengan komputer, yaitu melalui instruksi secara numerical
yang dinyatakan dalam suatu kode atau program, program harus dipersiapkan terlebih
dahulu.
7.5 Tujuan Praktikum
1. Memahami operasional mesin TU CNC-3A (untuk 3 sumbu) dan simulasi gerakan
pahat
2. Mampu membuat program mesin TU CNC-3A untuk geometri suatu komponen serta
mengesekusinya.
3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter mesin TU
CNC-3A.
4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu komponen
menggunakan mesin TU CNC-3A.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB 8
DASAR TEORI

8.1 Bagian bagian Utama dan Spesifikasi Mesin


Mesin CNC TU - 3A adalah salah satu mesin perkakas dengan teknik
pengerjaan secara otomatis yang dikontrol dengan computer, yaitu intruksi numerical
yang dinyatakan dalam suatu program.

Gambar 8.1 Mesin Milling CNC TU 3A


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

Spesifikasi Mesin CNC TU 3A


Merk : Emco (Austria)
Jenis : Milling / Frais
Model : TU CNC 3A
Spindel utama :
- Putaran : 50 - 320 rpm
- Daya Input : 500 W
- Daya Output : 300 W
Jumlah pahat : 5 buah
Gerakan pahat :
- jarak sumbu x = 0-199,99 mm
- jarak sumbu y = 0- 99,99 mm
- jarak sumbu z = 0-199,99 mm
- Feed = 2-499 mm/min
= 2 -199 mm/min

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

-Feed Overide = 0 -120 %


Ketelitian : 0,01 mm

1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama
Fungsi dari motor utama adalah untuk menggerakkan spindel . Motor ini
adalah motor jenis DC dengan kecepatan putaran bervariasi. Identifikasi dari
motor ini adalah sebagai berikut :
Panjang Putaran = 50 300 putaran / menit
Tenaga = 500 W

Gambar 8.2 Motor Utama


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

b. Eretan
Eretan adalah penggerak jalannya mesin 3 aksis yang memiliki dua fugsi
gerakkan kerja yaitu pada posisi vertikal dan posisi horizontal yang masing-
masing dibagi tiga bagian pergerakan.

Gambar 8.3 Eretan


Sumber :Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

c. Step Motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan. Tiap-tiap eretan
memiliki step motor sendiri-sendiri, adapun data teknis step motor adalah :
a) Jumlah 1 putaran 72 langkah.
b) Momen putar 0.5 Nm.
c) Kecepatan gerakan : - Gerakan cepat maksimum 100 mm/menit.
- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2 - 499
mm/menit.

Gambar 8.4 Step Motor


Sumber :Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

d. Rumah Alat Potong


Digunakan untuk menjepit penjepit alat potong (tool holder) pada waktu
proses pengerjaan benda kerja. Adapun sumber putaran dihasilkan dan putaran
utama yang mempunyai kecepatan putaran antara 50 500 putaran/menit. Pada
mesin milling CNC TU-3A ini hanya memungkinkan menjepit alat potong untuk
proses pengerjaan dengan layanan mesin CNC.

Gambar 8.5 Rumah Alat Potong


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

e. Alat Potong / Pahat


Alat potong yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara
mengkikis benda kerja. Jenis pahat ada bermacam macam tergantung
penggunannya.

Gambar 8.6 Pahat


Sumber :Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

f. Meja Mesin (Sliding Bed)


Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur gerakan sketsa mesin.Meja
mesin terletak diatas eretan, sehingga meja mesin digerakkan oleh eretan.
Kebersihan harus tetap dijaga karena kerusakkan dari permukaan meja akan
mempengaruhi hasil plotter.

Gambar 8.7 Meja mesin


Sumber :Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

2. Bagian Pengendali Kontrol


Bagian kontrol yang merupakan box control tulisan mesin yang berisi
tombol tombol dan sakelar yang dilengkapi motor.Adapun pengendali system
kontrol tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 8.8 Kontrol Panel CNC TU 3A


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

1. Sakelar Utama
Sebagai pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali (sakelar pada
posisi 1 mesin ON, sakelar pada posisi 0 mesin OFF).

Gambar 8.9 Sakelar Utama


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

2. Lampu Kontrol Sakelar Utama


Sebagai indikator sumbu utama.

Gambar 8.10 Lampu Kontrol Sakelar Utama


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

3. Tombol Darurat
Untuk memutus aliran listrik ke mesin, digunakan juga jika terjadi
kesalahan program.

Gambar 8.11 Tombol Darurat


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

4. Sakelar Sumbu Utama


Sakelar yang digunakan untuk memutar / menjalankan sumbu utama.Jika
sakelar menunjuk ke CNC, maka mesin bergerak otomatis.Jika menunjuk ke 1,
maka mesin bergerak manual.

Gambar 8.12 Sakelar Sumbu Utama


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

5. Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


Berfungsi untuk menentukan kecepatan putar pahat. Kecepatan putar
antara 50 2000 rpm. Jika diputar kekanan maka putaran alat potong semakin
tinggi.

Gambar 8.13 Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


Sumber:Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

6. Amperemeter
Menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak alat potong
mesin milling CNC TU-3A. Arus maksimum yang digunakan pada motor
penggerak adalah 4A.

Gambar 8.14 Amperemeter


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

7. Tombol Aktif Pelayan Manual


Sebagai pengatur untuk menambah dan mengurangi posisi X+; X-; Z
pada pelayanan manual.

Gambar 8.15 Tombol Aktif Pelayan Manual


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

8. Tombol Gerakan Cepat


Menggerakan pahat ke arah x,y,z secara manual dengan cepat.

Gambar 8.16 Tombol Gerakan Cepat


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

9. Tombol Pengatur Kecepatan Asutan


Sebagai pengatur kecepatan asutan hanya digunakan pada pengoperasian
manual.

Gambar 8.17 Tombol Pengatur Kecepatan Asutan


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Unveritas Brawijaya(2015)

10. Tombol Matrik / Inchi


Untuk mengatur satuan atau memilih satuan yang digunakan dalam
program.

Gambar 8.18 Tombol Matrik / Inchi


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

11. Indikator Jalannya Proses


Sebagai display atau tampilan yang menunjukkan jalannya proses.

Gambar 8.19 Indikator Jalannya Proses


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

12. Lampu Kontrol Pelayanan Manual


Lampu indikator pergerakan pahat ke arah sumbu x,y,z secara manual.

Gambar 8.20 Lampu Indikator Pelayanan Manual


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

13. Tombol Pelayan Manual / CNC


Sebagai menu pilihan untuk memilih pelayanan CNC/manual

Gambar 8.21 Tombol Pelayan Manual / CNC


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

14. Tombol Hapus


Untuk menghapus data yang salah.

Gambar 8.22 Tombol Hapus


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

15. Tombol Pemindah Sajian


Untuk memindahkan kursor dalam penulisan program.

Gambar 8.23 Tombol Pemindah Sajian


Sumber :Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

16. Tombol Memori


Untuk menyimpan data/program yang di ketik/di masukkan

Gambar 8.24 Tombol Memori


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

17. Tombol Miss Cleaner


Untuk mengecek kesalahan program.

Gambar 8.25 Tombol Miss Cleaner


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

18. Tombol REV


Untuk memindah kursor kembali ke nomor blok program sebelumnya.

Gambar 8.26 Tombol REV


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

19. Tombol FWD


Untuk memindah kursor menuju ke nomor blok program berikutnya.

Gambar 8.27 Tombol FWD


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

20. Tombol START


Untuk mengeksekusi program secara keseluruhan.

Gambar 8.28 Tombol START


Sumber: Laboratorium Otomasi Manufaktur Teknik Mesin Universitas Brawijaya(2015)

8.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 3A


Prinsip kerja mesin CNC TU 3A adalah meja bergerak melintang dan
horizontal, sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah gerak persumbuan tersebut
diberi lambang persumbuan sebagai berikut:

Gambar 8.29 Skema Pergerakan Koordinat Mesin CNC TU3A


Sumber: DocSlide Bagian Utama CNC 3 Axis(2015)

a) Sumbu x untuk arah gerakan horizontal


Untuk sumbu x, arah positif tejadi bila gerakan pahat menuju arah kanan,
sedangkan arah negatif adalah arah gerakan pahat menuju arah kiri. Jarak
sumbu x adalah 0 199,9 mm.
b) Sumbu y untuk arah gerakan melintang
Untuk sumbu y, gerakan positif seandainya pahat bergerak mendekati kita dan
negatif jika pahat bergerak menjahui kita. Jarak sumbu y adalah 0 99,9 mm.
c) Sumbu z untuk arah gerakan vertikal
Kedudukan sumbu yang satu dengan lainnya tegak lurus, untuk sumbu z, arah
positif adalah arah dimana gerakan pahat menuju ke atas, sedangkan arah
negatif adalah arah gerakan pahat ke bawah. Jarak sumbu z adalah 0 199,9
mm.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

8.3 Sistem Koordinat Mesin CNC TU 3A


Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan
perintah numerik melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di
tiap - tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai
dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar
dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua
macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai
acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses
operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan
pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung.
Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara
dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

D
3

B C

A(0,0) 1 4

Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di B kemudian bergerak menuju titik C.
selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik D maka titik acuannya dari titik B.

b. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk
mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada
tahap berikutnya.

0 1 4

Keterangan:
Misalnya bor berada pada titik awal di A kemudian bergerak menuju titik B.
Selanjutnya bor ingin bergerak menuju titik C maka titik acuannya dari titik B.
Karena titik terakhir bor menjadi titik acuan awal.

8.4 Perintah-Perintah Pemrograman


Fungsi G (G-kode),format blok
G (going) adalah perintah dasar untuk menggerakkan pahat.
G00 : Gerakan cepat
V : N3/G00/X5/Y4/Z5
H : N3/G00/X4/Y5/Z5
G01 : Interpolasi lurus
V : N3/G01/X5/Y4/Z5/F3
H : N3/G01/X4/Y5/Z5/F3
G02 : Interpolasi melingkar searah jarum jam
Kuadran:
V : N3/G02/X/5/Y4/Z5/F3
H : N3/G02/X/4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2 (lingkaran sebagian)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

G03 : Interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam


Kuadran;
V : N3/ G02/G03 /X5/Y4/Z5/F3
H : N3/ G02/G03 /X4/Y5/Z5/F3
N3/M99/J2/K2(lingkaran sebagian)
G04 : Lamanya tinggal diam
N3/G04/X5
G21 : Blok kosong
N3/G21
G25 : Memanggil sub. program
N3/G25/L(F)3
G27 : Instruksi melompat
N3/G27/L(F)3
G40 : Komensasi radius pisau hapus
N3/G40
G45 : Penambahan radius pisau
N3/G45
G46 : Pengurangan radius pisau
N3/G46
G47 : Penambahan radius pisau 2 kali
N3/G47
G48 : Pengurangan radius pisau 2 kali
N3/G48
G64 : Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
N3/G64
G65 : Pelayanan pita magnet (Fungsi penyetelan)
N3/G65
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
N3/G66
G72 : Siklus pengefraisan kantong
V : N3/G72/X5/Y4/Z5/F3
H : N3/G72/X4/Y5

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

G73 : Siklus pemutusan tatal


N3/G73/Z5/F3
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri)
N3/G74/K3/Z5/F3
G81 : Siklus pemboran tetap
N3/G81/Z5/F3
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinggal diam
N3/G82Z5/F3
G83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangan total
N3/G83Z5/F3
G84 : Siklus penguliran
N3/G84/K3/Z5/F3
G85 : Siklus mereamer tetap
N3/G85/Z5/F3
G89 : Siklus mereamer tetap dengan tinggal diam
N3/G89/Z5/F3
G90 : Pemrograman nilai absolut
N3/G90
G91 : Pemrograman nilai inkremental
N3/G91
G92 : Penggeseran titik referensi
V : N3/G92/X5/Y4/Z5
H : N3/G92/X4/Y5/Z5
V=Vertikal/tegak
H=Horizontal/mendatar

Fungsi M, Format blok


M (Miscellaneous) adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off
function yang ada pada mesin serta membantu melengkapi perintah dengan
menggunakan G code.
M00 : Diam
N3/M00
M03 : Spindle frais hidup, searah jarum jam
N3/M03

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

M05 : Spindle frais mati


N3/M05
M06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
N3/M06/D5/S4/Z5/T3
M17 : Kembali ke program pokok
N3/M17
M08
M09
M20 Hubungan keluar
M21 N3/M2
M22
M23
M26 : Hubungan Keluar - impuls
N3/M26/H3
M30 : Program berakhir
N3/M30
M98 : Kompensasi kocak/kelonggaran otomatis
N3/M98/X3/Y32/Z3
M99 : Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan
G02/G03)
N3/M99/J3/K3

Tanda tanda Alarm


A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah Radius/M99
A02 : Salah nilai z
A03 : Salah nilai F
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis pada penyimpanan kaset
A09 : Program tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah pemuatan

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

A12 : Salah pengecekan


A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais/penambahan jalan dengan LOAD
/M atau /M
A15 : Salah nilai Y
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub. program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

Kombinasi tombol

+ : menyisipkan 1 baris blok program

+ : menghapus 1 baris blok program

+ : kembali ke program awal

+ : eksekusi program berhenti sementara

+ : menghapus program keseluruhan

+ : menghapus alarm

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

8.5 Penentuan Parameter Permesinan


1. Mendapatkan asutan dan dalamnya pemotongan

Gambar 8.30 Grafik Pengefraisan


Sumber : Buku Panduan Praktikum CNC Programing(2015)

Contoh pembacaan grafik :


Diketahui: diameter pisau frais di 20mm
harga t: 2,5cm
Potongkan harga t ke kanan hingga memotong garis d=20mm, kemudian tarik
ke bawah hingga mendapat harga feed 70mm/menit.

2. pemboran

Gambar 8.31 Grafik Pemboran


Sumber : Buku Panduan Praktikum CNC Programing(2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Contoh pembacaan grafik:


Diketahui: bahan aluminium
d: 9 mm
tarik dari nilai diameter ke kenan dan potongkan dengan garis aluminium, maka
akan menemukan harga F= 150mm/menit.

3. Mendapatkan kecepatan putaran

Gambar 8.32 Grafik Kecepatan (Putar)-Kecepatan Potong Asutan


Sumber: Buku Panduan Praktikum CNC Progamming(2015)

Contoh pembacaan grafik:


Diketahui: d: 20mm (diameter pisau frais)
Vs: 25mm/menit
Potongkanlah garis diameter dengan Vs tarik ke kiri dan akan menemukan v=
400 rpm.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

8.6 Macam-macam Pahat CNC 3A


1. End Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk proses milling kasar dan akhir.

Gambar 8.33 End Mill


Sumber : Toll House (2015)

2. Ball nose Mill adalah jenis tool yang nilai corner radius selalu setengah dari nilai
diameter.

Gambar 8.34 Ball Nose Mill


Sumber : Toll Masters(India)(2015)

3. Dovetail Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk permesinan slot bentuk
ekor merpati.

Gambar 8.35 Dovetail Mill


Sumber : Meam Design (2015)

4. Face Mill adalah jenis tool yang digunakan untuk milling permukaan.

Gambar 8.36 Face cutter


Sumber : Wikipedia (2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

5. Reamer adalah jenis tool yang digunakan untuk membuat lubang presisi.

Gambar 8.37 Reamer


Sumber : Super Tool (2015)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB 9
METODE PRAKTIKUM

9.1 Persiapan Praktikum


Sebelum praktikum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan agar
pelaksanaanya berjalan lancar :
1. Menyiapkan manuskrip program dan program harus sudah benar agar pada saat
pengetikan program tidak memakan waktu yang lama.
2. Menyiapkan alat bantu berupa alat tulis, kalkulator, dll.
3. Menyiapkan benda kerja.
4. Memeriksa kondisi mesin CNC.
5. Menyiapkan jangka sorong.

9.2 Prosedur Permesinan


9.2.1 Pelayanan RS-232
a. Proses dikomputer.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Ketik SER IN.
5. Memberi nama program.
b. Proses di CNC.
1. CNC mode

2. Tekan

3. Tekan

4. Tekan

5. Tekan

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

c. Memanggil program.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Pilih jenis program.
5. Ketik SER OUT.

9.2.2 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau pemotongan
sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah langkah pengeplotan:
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C
3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point
6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200
7. Panggil program
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start
10. Lakukan pengeplotan hingga selesai
11. Catat waktu mulai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten

9.2.3 Setting Pahat dan Benda Kerja


Setting pahat pada mesin CNC TU-3A meliputi dua langkah, yaitu setting manual
dan Tool offset
Setting pahat manual : setting ini adalah pemasangan pahat pada rumah alat
potong
Tool offset : pengambilan data kompensasi pahat, setting ini bertujuan untuk
mencari nilai kompensasi pahat terhadap benda kerja dimana nantinya nilai
kompensasi ini juga berfungsi unutk menggeser pahat berikutnya yang akan
dipakai dalam proses permesinan CNC TU-3A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi Manual mode.
2. Pasang tool pertama pada rumah alat potong, jepit benda kerja pada ragum.
3. Pasang lagi pada axis z sampai diatas permukaan benda kerja, catat z nya
(harga dalam nanti dimasukkan ke blok tool change M06 Z )
4. Tool diganti dan dicatat lagi nilai Z nya.
Setting benda Kerja dilakukan untuk menentukan titik referensi dari permukaan
benda kerja yang akan dikenai proses permesinan.
Langkah-langkahnya:
1. Monitor pada posisi manual mode.
2. Tool adalah tool pertama dalam seluruh proses.
3. Main Spindle Switch di posisi I, Speed diatur.
4. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah x, tekan DEL lalu
masukan radius pahat.
5. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah y, tekan DEL lalu
masukan radius pahat.
6. Pahat disentuhkan pada permukaan benda kerja dalam arah z, tekan DEL.
7. Kembalikan Main Spindle Switch pada posisi 0.
8. Atur Xm, Ym, Zm pada manual mode dengan G92 X,Y,Z dalam CNC
mode.
9. Setting Start Point Tool selesai.
9.2.4 Dry Run
Proses ini dilakukan untuk melihat apakah gerakan pahat membahayakan atau
tidak. Hal ini dalam artian membahayakan bagi pahat itu sendiri ataupun ragum (pahat
mengenai ragum). Perbedaan dengan plotter disini adalah ketika plotter menggunakan
speed eksekusi dan pen plotter, maka pada dry run menggunakan pahat langsung dan
speednya dirubah.
Langkah-langkahnya:
1. Sebelum dilakukan simulasi program dan parameter telah dibetulkan (nilai F ke
nilai pengeplotan, nilai z ke nilai awal).
2. CNC mode.
3. Kursor ke N00.
4. Benda kerja dilepas dari ragum.
5. Main Spindle Switch pada posisi CNC.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

6. Klik tombol START.


7. Waktu dicatat.

9.2.5 Eksekusi Program


Proses ini dilakukan setelah tahap pengeplotan dan dry run selesai dengan
menaruh pahat di rumah alat potong dan benda kerja diragum. Langkahnya sebagai
berikut :
1. Benda kerja dipasang pada ragum, kemudian Setting start point tool.
2. CNC mode.
3. Kecepatan spindle diatur.
4. Arahkan kursor ke N00.
5. Main Spindle Switch pada CNC.
6. Klik tombol START.
7. Waktu dicatat.
8. Selama operasi, tekan INP+FWD bersamaan jika terjadi gerakan pahat yang
membahayakan.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB 10
DESAIN BENDA KERJA DAN MANUSCRIPT

10.1 Desain Benda Kerja


(Terlampir)

10.2 Pahat Yang Digunakan


Pada praktikum CNC TU-3A yang telah dilakukan, digunakan macam-macam
pahat, yaitu:
a. Pahat facing 40 mm
Pahat ini digunakan menghasilkan atau meratakan permukaan dan membuat
alur pada benda kerja.

Gambar 10.1 Pahat facing 40 mm


Sumber : Lab. Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya 2015

b. Pahat facing 8 mm

Gambar 10.2 Pahat facing 8 mm


Sumber : Lab. Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya 2015

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

c. Pahat kantong 4 mm
Pahat ini digunakan untuk membuat alur pada benda kerja

Gambar 10.3 Pahat kantong 4 mm


Sumber : Lab. Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya 2015

10.3 Langkah Lintasan Pahat


(Terlampir)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

10.4 Flowchart

Mulai A

Pasang dan setting benda


Parameter Permesinan : kerja
Kecepatan Asutan
Kecepatan Spindel
Pahat yang digunakan Selesai
Desain benda kerja

Program
manuscript,
pahat dan
benda kerja

Plotting

Apakah bentuk T
plotter sudah
sesuai desain

Y
Setting pahat

Setting benda kerja

Lakukan dry run

T
Apakah dry run
sudah benar?

Y
A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

10.5 Program Manuscript


(Terlampir)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


SEMESTER GANJIL 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai