Anda di halaman 1dari 36

PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Mesin Mesin CNC 2A


Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) berlmula dari
tahun 1952 yang dikembangkan oleh John Pearson dan Institute Teknologi
Massachuset, Atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Pada tahun 1973,
mesin CNC masih sangat mahal sehingga sedikit perusahaan yang mempunyai
keberanian mempelopori investasi dan teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh
perkembangan mikroprosessor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih
ringkas. Pengembangan berikutnya adalah suatu pabrik yang menggunakan
otomasisasi sepenuhnya. Dimana pabrik / industri tersebut menggunakan
teknologi FMS (Fleksible Manufacturing System) dan CAD/CAM (Computer
Aided Design / Computer Aided Manufacturing). FMS adalah suatu fasilitas yang
mengandung bagian bagian manufaktur (manufacturing cells), dimana tiap
tiap bagian mempunyai suatu sistem pemindah bahan yang diinterface dengan
komputer. Mesin CNC 2A ada dua yaitu TU-2A dan PU-2A. TU-2A adalah mesin
CNC untuk pelatihan (Training Unit) sedangkan PU-2A adalah mesin CNC untuk
produksi (Productin Unit) . Mesin CNC 2A itu sendiri mempunyai dua axis yait
sumbu x dan z. Prinsip gerakan dasarnya seperti mesin bubut konvesional yaitu
gerakan kearah melintang dan harizontal dengan sistem koordinat sumbu x dan z.
Prinsip kerjanya yaitu benda kerja dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat
potongnya diam.

1.2 Tahap Perencanaan Proses Pemesinan


Konsep pemesinan untuk memproduksi suatu benda kerja dengan
menggunakan perkakas CNC 2A membutuhkan perencanaan proses pemesinan,
diantaranya :
1. Gambar teknik yang mencantumkan geometri secara detail
Dalam proses pemesinan suatu benda kerja, terlebih dahulu kita harus
menggambar produk yang diinginkan dengan mencantumkan geometri secara
detail. Hal ini akan membantu kita dalam menentukan pemrograman CNC-nya.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


1
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar teknik tersebut dapat berupa gambar manual atau menggunakan


software komputer.
2. Spesifikasi pahat dan jenis benda kerja
Jenis benda kerja yang digunakan adalah alumunium, dan pahat-pahat
CNC 2A ada beberapa macam seperti pahat sisi kanan, pahat sisi kiri, pahat
netral, pahat grooving.
3. Pemilihan parameter pemotongan
Parameter yang akan digunakan adalah depth of cut (kedalaman
pemotongan) kecepatan pemotongan, dan kecepatan asutan.
4. Perencanaan urutan proses pemesinan
Urutan proses pemesinan yang akan dilakukan setelah menyiapkan benda
kerja adalah yang pertama yaitu operasi kaset untuk menyiapkan program ke
memori kemudian pengeplotan untuk mengetahui gerak pahat apakah sudah
sesuai dengan gambar yang direncanakan, kemudian menyeting pahat untuk
mengetahui kedudukan pahat. Lalu proses dry run untuk mengetahui apakah
gerakan pahat sudah aman atau belum.
5. Pembuatan program komputer atau data NC.
Sebelum kita melakukan proses pemesinan dengan CNC 2A terlebih
dahulu kita membuat program komputernya atau yang disebut sebagai
manuscript. Manuscript ini terdiri dari kode-kode huruf angka dan simbol yang
akan diterjemahkan oleh sebuah perangkat komputer yang disebut machine
control unit menjadi bentuk gerakan persumbuan sesuai dengan perintah
program yang telah dibuat.
6. Pelaksanaan proses pemesinan
Setelah menulis manuscript dan melakukan urutan proses pemesinan yang
sudah direncanakan sebelumnya, kita dapat mengeksekusi atau menjalankan
program.
7. Pengukuran kualitas produk
Setelah proses pemesinan berakhir dan terbentuknya produk, kita harus
melakukan pengukuran kualitas produk tersebut dalam segi dimensi maupun
kecacatan tersebut.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


2
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

1.3 Manfaat Penggunaan Mesin CNC 2A


Kegunaan dari mesin CNC TU 2A sama dengan mesin bubut, Fungsi utama
dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda kerja untuk
melakukan operasi permesinan. Operasi permesinan yang dimaksud termasuk
bubut permukaan, pengeboran, me-reamer, membuat ulir/drat, membubut lobang,
bubut bertingkat, knurling dan banyak lagi.. Tetapi dengan menggunakan mesin
CNC TU - 2A kita mendapat keuntungan lebih diantaranya :
1. Kemampuan mengulang
Pada saat membuat benda kerja,mesin CNC ini mampu mengulangi
membuat beberapa benda dengan bentuk yang sama persis dengan aslinya.
2. Keserbagunaan
Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan atau
bermacam-macam kontur sesuai dengan kebutuhan.
3. Kemampuan kerja
Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus dengan
hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pengerjaan.

1.4 Tujuan Praktikum


Praktikum CNC ini diadakan guna menunjang teori yang telah ditetapkan,
dipakai atau sedang diberikan pada mata kuliah NC/CNC. Tujuan utama
praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui mesin CNC dan mengetahui bagaimana cara untuk
menggunakan atau mengoperasikan serta sifat sifatnya.
2. Untuk memperoleh pengalaman dalam hal ini :
a. Persiapan proses pemesinan
b. Pelaksanaan proses pemesinan
c. Kontrol kualitas dan produk yang digunakan
3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


3
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Bagian - Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin

.
Gambar 2.1 Mesin CNC TU-2A
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

Spesifikasi Mesin Bubut / Turning CNC


Merk : EMCO (Austria)
Jenis : Turning
Model : TU CNC 2A
Spindel utama : - Putaran : 50-3200 rpm
- Daya : 300 w
Jumlah pahat : 6 biji
Kapasitas : - Max turning Diameter : 36 mm
- Max turning length : 40 mm
- Distance between centers : 40 mm
- Swing over bed : R= 75 mm

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


4
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gerakan Pemakanan: - Jarak sumbu x : 59,99 mm


- Jarak sumbu z : 327, 60 mm
- Feed maks : 2 499 mm/mm
: 2 199 inch/min
Ketelitian : 0,01 mm

Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A


1. Bagian mekanik
2. Bagian kontrol

1 Bagian Mekanik
Bagian mekanik mesin pada mesin CNC TU-2A adalah bagian dari yang
terdiri dari beberapa komponen yang bergerak secara manual maupun otomatis.
a. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah motor yang menggunakan arus searah (DC) dengan
kecepatan yang dapat di atur sesuai kebutuhan menggunakan pulley.

Gambar 2.2 Motor Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

b. Eretan (support)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin untuk mesin bubut CNC
TU-2A dibagi menjadi:
1. Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak 59.99 mm
2. Eretan melintang (sumbu x) dengan jarak 327.60 mm

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


5
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.3 Eretan


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan. Masing-masing eretan memiliki
step motor sendiri-sendiri yaitu penggerak sumbu x dan sumbu z ukuran masing-
masing step motor sama.

Gambar 2.4 Step Motor


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

d. Rumah alat potong


Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda
kerja. Adapun jenis alat yang digunakan dinamakan revolver. Revolver ini
digerakkan oleh step motor.Sehingga dapat digerakkan secara manual atau
terprogram.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


6
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.5 Revolver/Tool Turret


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

e. Cekam (Chuck)
Digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses pemakanan benda
kerja berlangsung. Cekam ini dihubungkan langsung dengan spindle utama
dengan motor penggerak melalui sabuk chuck. Menggunakan transmisi sabuk
karena untuk faktor safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin,
sabuk (belt) akan dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau
menggunakan rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip
sehingga motor utama terbakar. Jenis chuck ini adalah chuck fixture yang
berfungsi menjepit benda kerja agar saat pembubutan menjadi presisi.

Gambar 2.6 Cekam (Chuck)


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


7
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

f. Kepala lepas (Tail Stock)


Alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan proses kerja sederhana
secara manual. Disamping itu juga digunakan untuk menopang atau mendukung
ujung benda kerja yang panjang pada proses pembubutan.

Gambar 2.7 Tailstock


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

g. Meja Mesin (Sliding Bed)


Meja mesin berfungsi sebagai papan luncur eretan dari eretan mesin. Untuk
itu kebersihannya harus selalu dijaga karena kerusakan dari meja mesin akan
sangat mempengaruhi hasil benda kerja. Sliding bed dapat dilihat pada gambar
2.8.

Gambar 2.8 Meja Mesin


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


8
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

2 Bagian Pengendali (Control Panel)


Bagian control terdiri dari tombol-tombol yang berfungsi mengatur kerja dari
mesin CNC TU-2A.

17 1 2 13 7 6 9 10
3

16
11a
11
14
15
11b

5 4 3 12 8
2
Gambar 2.9 Bagian Kontrol mesin CNC TU-2A
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

Keterangan :
1. Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja
saklar utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi 1, arus listrik
masuk ke control CNC.

Gambar 2.10 Saklar Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

2. Lampu Kontrol Saklar Utama


Sebagai indikator mesin hidup atau mati.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


9
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.11 Lampu Kontrol Saklar Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

3. Saklar Penggerak Sumbu Utama


Saklar yang digunakan unutuk memutar sumbu utama yang dihubungkan
dengan rumah alat potong.Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu utama
sesuai menu yang dijalankan yaitu perputaran manual dan CNC.

Gambar 2.12 Saklar Penggerak Sumbu Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

4. Tombol Pengatur Sumbu Utama


Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada
sumbu utama. Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual.
Kecepatan putaran sumbu utama berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai tabel
putaran pada mesin.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


10
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.13 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

5. Penunjukkan Jumlah Putaran Sumbu Utama


Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.

Gambar 2.14 Petunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

6. Tombol Pengatur Kecepatan Asutan Pelayanan Manual


Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan
mesin.Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesinsecara
manual.Kecepatan asutan untuk mesin CNC TU-2A berkisar antara 5-400
mm/menit.

Gambar 2.15 Saklar Pengatur Asutan


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


11
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

7. Lampu Kontrol -Pelayanan Manual


Sebagai indikator kontrol untuk manual.

Gambar 2.16 Lampu Kontrol Layanan Manual


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

8. Tombol Asutan Pelayanan Manual


Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z

Gambar 2.17 Tombol Koordinat x,z


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

9. Tombol Gerakan Cepat


Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada
pelayanan manual.

Gambar 2.18 Tombol Gerakan Cepat


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


12
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

10. Sajian Menunjukkan Jalannya


Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.

Gambar 2.19 Sajian Menunjukkan Jalannya


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

11. a.) Tombol Pelayanan CNC atau Manual


Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang digunakan
dari manual ke CNC atau sebaliknya.

Gambar 2.20 Tombol Pelayanan CNC atau Manual


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

b.) Tombol Start


Tombol yang digunakan untuk memulai menjalankan mesin CNC
dengan program yang dipilih.

Gambar 2.21 Tombol Start


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


13
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

12. Amperemeter
Digunakan sebagai display besarnya arus aktual yang dipakai dari motor
utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.

Gambar 2.22 Amperemeter


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

13. Tombol Emergency


Tombol ini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk ke
kontrol mesin.Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
akibat kesalahan yang telah dibuat.

Gambar 2.23 Tombol Emergency


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

14. a.) Tombol Hapus


Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang
salah.

Gambar 2.24 Tombol Hapus


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


14
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

b.) Tombol REV


Tombol yang digunakan untuk menggerakkan kursor mundur dari
satu blok / baris ke blok / baris sebelumnya.

Gambar 2.25 Tombol REV


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

c.) Tombol FWD


Tombol yang digunakan untuk menggerakkan kursor maju dari satu
blok / baris ke blok / baris berikutnya.

Gambar 2.26 Tombol FWD


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

15. a.) Tombol Pemindah Sajian


Tombol yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.

Gambar 2.27 Tombol Pemindah Sajian


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

b.) Tombol - (M)


Tombol yang digunakan untuk melakukan uji jalan program secara
matematis dan dapat digunakan untuk memasukkan data bernilai negatif.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


15
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.28 Tombol -


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

16. Tombol Memori


Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori mesin.

Gambar 2.29 Tombol Memori


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

17. Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch


Untuk memilih satuan yang digunakan mm atau inch.

Gambar 2.30 Saklar Untuk Memilih Satuan


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

2.2 Prinsip Kerja Mesin CNC 2A


Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesin bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal dengan
sistem koordinat sumbu Xdan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama
dengan mesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang padacekam
bergerak sedangkan alat potong diam.

Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :
a) Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b) Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu mesin bubut CNCTU-2A dapat
dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


16
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 2.31 Mekanisme arah gerakan CNC 2A


Sumber : Anonymous 1

2.3 Sistem koordinat mesin CNC 2A


Secara umum, cara pengoperasian mesin CNC dengan cara memasukkan
perintah numerik melalui tombol-tombol yang tersedia pada instrumen di tiap-tiap
mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan
pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari
karakteristik cara pengopersian mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam
cara, yaitu
a) Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan adalah menetapkan titik referensinya yang berlaku tetap
selama proses berlangsung

Gambar 2.32 Sistem Absolut


Sumber : Dokumentasi pribadi

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


17
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

b) Sistem Inkremental
Pada sistem ini awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik awal yang dinyatakan terakhir

Gambar 2.33 Sistem Inkremental


Sumber : Dokumentasi pribadi

2.4 Perintah-perintah pemrograman


Fungsi G (going)
Fungsi G/kode G adalah perintah utama yang digunakan untuk menggerakan
pahat.

G 00 : Gerakan cepat
N/ G 00 / x / z

G 01 : Interpolasi lurus
N/ G 01 / x / z / F

G 02 : Interpolasi melingkar/arah ke kanan


N/ G 02 / x / z / F

G 03 : Interpolasi melingkar/arah ke kiri


N/ G 03 / x / z / F

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


18
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

G 04 : Waktu tinggal diam


N/ G 04 / x

G 21 : Blok kosong
N/ G 21

G 24 : Pemrograman radius
N/ G 24

G 25 : Pemanggilan sub program


N/ G 25 / L

G 27 : Perintah melompat
N/ G 27 / L

G 33 : Pemotongan ulir
N/ G 33 / z/ k

G 64 : Motor asutan tak berarus


N/ G 64

G 65 : Pelayanan kaset
N/ G 65

G 66 : Pelayanan RS 232
N/ G 66

G 73 : Siklus pemboran dengan pemutusan tatal


N/ G 73 / z / F

G 78 : Siklus penguliran
N/ G 78 / x / z/ k

G 81 : Siklus pemboran
N/ G 81 / z/ F

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


19
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

G 82 : Siklus pemboran dengan tinggal diam


N/ G 82 / z/ F

G 83 : Siklus pemboran dengan penarikan


N/ G 83 / z/ F

G 84 : Siklus pembubutan memanjang


N/ G 84 / x / z/ F/H

G 85 : Siklus pereameran
N/ G 85 / z/ F

G 86 : Siklus pengeluaran
N/ G 86 / x / z/ F/ H

G 88 : Siklus pembubutan melintang


N/ G 88 / x / z/ F/ H

G 89 : Siklus pereameran dengan tinggal diam


N/ G 89 / z/ F

G 90 : Pemrograman harga absolute


N/ G 90

G 91 : Pemrograman harga incremental


N/ G 91

G 92 : Pencatatan penetapan
N/ G 92 / x / z

G 94 : Asutaan dalam mm/min.


N/ G 94

G 95 : Asutan dalam mm/rev.


N/ G 95

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


20
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Fungsi M (Miscellaneous)
Adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin
serta membantu melengkapi parintah dengan menggunakan kode

M 00 : Berhenti terprogram
N/ M 00

M 03 : Sumbu utama searah jarum jam


N/ M 03

M 05 : Sumbu utama berhenti


N/ M 05

M 06 : Perhitungan panjang pahat


N/ M 06/ x / z/ T

M 17 : Akhir sub program


N/ M 17

M 30 : Akhir program
N/ M 30

M 98 : Kompensasi kelonggaran secara otomatis


N/ M 98/ x / z

M 99 : Parameter lingkaran
N/ M 99/ i./ k

- Tanda-Tanda Alarm
A 00 : Salah perintah G, M
A 01 : Salah radius (M 99)
A 02 : Salah harga x
A 03 : Salah harga F
A 04 : Salah harga z

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


21
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

A 05 : Kurang perintah M 30
A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi
A 08 : Akhir pita pada perekaman
A 09 : Pemrograman tidak ditemukan
A 10 : Pemrograman kaset
A 11 : Salah memuat
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh
A 14 : Salah satuan jalan pada program terbaca
A 15 : Salah harga H
A 17 : Salah sub program

- Tombol Kombinasi

+ = Menyisipkan 1 baris blok program

+ = Menghapus 1 baris blok program

+ = Menghapus kembali ke awal program

+ = Eksekusi program berhenti sementara

+ = Menghapus program keseluruhan

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


22
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

2.5 Penentuan Parameter Pemesinan


1. Mendapatkan jumlah putaran.

Gambar 2.34 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja Dan Cutting
Speed
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum CNC Programing
Contoh:
- Diameter benda kerja : 40 mm
- Kecepatan potong : 150 m /menit
- Jumlah putaran : 1200 rpm

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


23
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

2. Mendapatkan kecepatan asutan dalam mm/menit.

Gambar 2.35 Grafik Hubungan Antara Asutan, Jumlah Putaran Sumbu Utama Dan
Kecepatan Asutan
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum CNC Programing

Contoh :
- Jumlah putaran : 1200 putaran/menit
- Asutan : 0.06 mm/putaran
- Kecepatan asutan : 70 mm/menit

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


24
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

2.6 Macam macam pahat CNC 2A


1. Pahat sisi kanan
Pahat bubut rata kanan memilki sudut pemasangan 93 dan sudut-sudut bebas
lainya, pada umumnya digunakan untuk pembubutan memanjang, melintang,
menyudut sampai dengan 90o. kemudian pembubutan bentuk tidak boleh melebihi
30o. Kemudian untuk pembubutan radius.

Gambar 2.36 Pahat sisi kanan


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

2. Pahat sisi kiri


Pahat bubut rata kiri memilki sudut kelonggaran X=93, pada umumnya
digunakan untuk pembubutan memanjang, melintang, dan tirus dengan X=93 o
dengan kedalaman pemotongan tidak boleh melebihi 0,3 mm. Juga digunakan untuk
membubut bentuk. Untuk membubut radius yang pemakanannya dimulai dari kiri ke
arah kanan.

Gambar 2.37 Pahat sisi kiri


Sumber : Petunjuk pemrograman Emco TU-2A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


25
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

3. Pahat Netral
Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang menyudut dengan sudut
maksimal 60o dan sudut bebas 2,5o. untuk pembubutan bagian radius dengan tangent
busur lingkaran tidak boleh melebihi 60o.

Gambar 2.38 Pahat Netral


Sumber : Petunjuk pemrograman Emco TU-2A

4. Pahat ulir
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan
dibuat, sudut puncak 55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan
untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60.

Gambar 2.39 Pahat Ulir


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


26
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

5. Pahat Grooving/potong
Lebar mata pahat 3,5 mm

Gambar 2.40 Pahat Potong HSS


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

6. Pahat dalam
Dengan pemotongan maksimal pada pembubutan masuk 90o. Tetapi
dalamnya pemotongan maksimal hanya 0,3 mm dan sudut pemotongan pada
pembubutan keluar 30o.

Gambar 2.42 Pahat Ulir dalam kanan


Sumber : Petunjuk pemrograman Emco TU-2A

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


27
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Persiapan Praktikum


Sebelum praktikum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan disiapkan
agar pelaksanaanya berjalan lancar :
1. Menyiapkan manuskrip program dan program harus sudah benar agar pada saat
pengetikan program tidak memakan waktu yang lama.
2. Menyiapkan alat bantu berupa alat tulis, kalkulator, dll.
3. Menyiapkan benda kerja.
4. Memeriksa kondisi mesin CNC.
5. Menyiapkan jangka sorong.

3.2 Prosedur Permesinan


3.2.1 Pelayanan RS-232
a. Proses dikomputer.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
4. Ketik SER IN.
5. Memberi nama program.
b. Proses di CNC.
1. CNC mode

2. Tekan

3. Tekan

4. Tekan

5. Tekan

c. Memanggil program.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


28
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

4. Pilih jenis program.


5. Ketik SER OUT.

3.2.2 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau
pemotongan sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah langkah
pengeplotan:
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C
3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point
6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200
7. Panggil program
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start
10. Lakukan pengeplotan hingga selesai
11. Catat waktu mulai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten

3.2.3 Setting Pahat dan Benda Kerja


a. Setting Pahat :
Setting pahat dilakukan dengan tujuan agar mengetahui nilai kompensasi
pahat. Pada saat proses eksekusi menggunakan 3 buah pahat masing-masing
memiliki posisi yang berbeda pada tool turret, untuk melakukannya digunakan
bantuan loop. Setting pahat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Catat waktu mulai set-up


2. Pilih operasi ke manual tekan H/C
3. Pastikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat
4. Pasang pahat pada tool turret sesuai dengan urutan proses
5. Posisikan turret sedemikian rupa sehingga ada ruang untuk memasang loop
6. Pilih pahat referensi pada turret

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


29
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

7. Dekatkan turret mendekati loop dan amati hingga kedudukan pahat tepat
pada salip sumbu
8. Untuk pahat referensi, harga X dan Z adalah 0 (dengan jalan DEL dan
H/C ditekan 2 kali)
9. Untuk pahat lain catat harga X dan Z untuk kemudian masukkan kedalam
program, lakukan hingga pahat di set-up semua
10. Setelah selesai, lepasakan loop
11. Catat akhir waktu set-up

b. Setting Benda Kerja


Setting benda kerja dilakukan untuk menenetukan titik 0 pahat terhadap
pada benda kerja, langkah-langkah pada setting benda kerja adalah :
1. Catat waktu mulai set-up
2. Pilih operasi kemanual, tekan H/C
3. Posisikan turret hingga kedudukannya aman untuk pemasangan pahat (agak
menjauh dari chuck)
4. Posisikan benda kerja pada chuck hingga benar
5. Pilih pahat referensi untuk pertama kali proses
6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja
7. Sentuhkan ujung tool ke arah X facing memakan sedikit kemudian tekan
DEL masukkan nilai benda
8. Sentuhkan ujung tool ke arah Z memanjang dari permukaan benda kerja
kemudian DEL
9. Tool pada bagian X dan Z di posisikan pada start point (sesuai G92 pada
line number 000)
10. Setting start point selesai
11. Catat waktu selesai
3.2.4 Dry Run
Proses dry run bertujuan untuk mengetahui seberapa aman gerakan pahat
dalam melakukan proses eksekusi yang dilakukan tanpa benda kerja, dry run dapat
dilakukan dengan :
1. Mencatat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual tekan H/C
3. Posisikan tool turret agak menjauh dari chuck untuk pemasangan benda kerja

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


30
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

4. Pasanglah benda kerja pada chuck hingga benar


5. Pilih paket referensi untuk pertama kali proses
6. Gerakkan tool turret ke arah benda kerja
7. Ujung tool di sentuhkan ke arah facing (memakan sedikit) kemudian DEL
8. Ujung tool di sentuhkan ke arah memanjang permukaan benda kerja (memakan
sedikit) kemudian tekan DEL
9. Posisikan tool pada harga X dan Z pada start point (sesuai dengan program line
number 000)
10. Lepaskan benda kerja dari chuck
11. Aturlah putaran spindle
12. Pilih operasi spindle
13. Panggil program ganti feed dengan >200
14. Mulailah eksekusi program dry run dan amati gerakan tool
15. Catat waktu selesai

3.2.5 Eksekusi Program


Setelah eksekusi program dengan dry run selesai dan benar maka pasanglah
benda kerja pada chuck, kemudian :
1. Catat waktu mulai
2. Setting start point tool
3. Pilih operasi ke CNC tekan H/C
4. Atur putaran spindle feed
5. Tangan di posisikan pada INP + FWD dan ujung yang lain ditempat
EMERGENCY STOP
6. Eksekusi dimulai tekan START
7. Arus dicatat
8. Setelah eksekusi, turret di jauhkan dari benda kerja
9. Lepaskan benda kerja dari chuck
10. Catat waktu selesai
11. Konsultasikan dengan dosen atau asisten tentang hasil praktikum

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


31
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

BAB IV
DESAIN BENDA KERJA DAN MANUSCRIPT

4.1 Desain Benda Kerja


(Terlampir)

4.2 Pahat Yang Digunakan


Pada praktikum CNC TU-2A yang telah dilakukan, digunakan macam-macam
pahat, yaitu:
a. Pahat Kanan

Gambar 4.1 : Pahat Kanan


Sumber : Laboraturium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

Penggunaan pahat kanan dilakukan ketika :


1. Pembubutan memanjang melintang dan menyudut

Gambar 4.2 : Gerak Pembubutan Memanjang, Melintang dan Menyudut


Sumber : Buku Petunjuk Pemrograman-Pelayananan EMCO TU-2A

Dalam pemotongan a pada pembubutan melintang tidak boleh


deprogram melebihi 0,3mm, apabila tidak maka akan berakibat fatal terhadap
beda kerja maupun pahat.

b. Pahat Grooving/potong
Pahat grooving ini digunakan untuk pembuatan celah setelah finishing
pembubutan benda sudah selesai. Pahat grooving ini digunakan untuk
menggunakan celah pada benda kerja bermuka pemakanan lurus.

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


32
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Gambar 4.2 Pahat grooving


Sumber : Laboraturium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya

2. Pembubutan Radius
Pembubutan radius adalah pembubutan yang digunakan untuk membuat
cekungan yang mempunyai jari-jari.

Gambar 4.3 : Pembubutan Radius


Sumber : Buku Petunjuk Pemrograman-Pelayanan EMCO TU-2A

c. Pahat Ulir
Pahat Ulir ini digunakan untuk membuat ulir sesuai dengan benda yang
direncanakan. Pada praktikum ini saat yang tepat menggunakan ulir adalah proses
paling akhir setelah proses grooving. Tahapan untuk melakukan penguliran harus
terlebih dahulu melakukan kisaran.

Gambar 4.4 Pahat Ulir


Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur, Universitas Brawijaya

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


33
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

4.3 Langkah Lintasan Pahat


(Terlampir)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


34
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

4.4 Flowchart
Mulai

Parameter Permesinan :
Kecepatan Asutan
Kecepatan Spindel
Pahat yang digunakan
Desain benda kerja

Program
manuscript,
pahat dan
benda kerja

Plotting

Apakah bentuk T
plotter sudah
sesuai desain?

Setting pahat

Setting benda kerja

Lakukan dry run

Apakah dry run T


sudah benar?

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


35
SEMESTER GANJIL 2016/2017
PRAKTIKUM NC / CNC KELOMPOK 08

Pasang dan setting benda


kerja

Eksekusi

Quality control

Benda Kerja
Jadi

Selesai

4.5 Program Manuscipt


(Terlampir)

LABORATORIUM OTOMASI MANUFAKTUR


36
SEMESTER GANJIL 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai