BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
.
Gambar 2.1 Mesin CNC TU-2A
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya
1 Bagian Mekanik
Bagian mekanik mesin pada mesin CNC TU-2A adalah bagian dari yang
terdiri dari beberapa komponen yang bergerak secara manual maupun otomatis.
a. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah motor yang menggunakan arus searah (DC) dengan
kecepatan yang dapat di atur sesuai kebutuhan menggunakan pulley.
b. Eretan (support)
Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin untuk mesin bubut CNC
TU-2A dibagi menjadi:
1. Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak 59.99 mm
2. Eretan melintang (sumbu x) dengan jarak 327.60 mm
c. Step Motor
Step motor adalah motor penggerak eretan. Masing-masing eretan memiliki
step motor sendiri-sendiri yaitu penggerak sumbu x dan sumbu z ukuran masing-
masing step motor sama.
e. Cekam (Chuck)
Digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses pemakanan benda
kerja berlangsung. Cekam ini dihubungkan langsung dengan spindle utama
dengan motor penggerak melalui sabuk chuck. Menggunakan transmisi sabuk
karena untuk faktor safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin,
sabuk (belt) akan dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau
menggunakan rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip
sehingga motor utama terbakar. Jenis chuck ini adalah chuck fixture yang
berfungsi menjepit benda kerja agar saat pembubutan menjadi presisi.
17 1 2 13 7 6 9 10
3
16
11a
11
14
15
11b
5 4 3 12 8
2
Gambar 2.9 Bagian Kontrol mesin CNC TU-2A
Sumber : Laboratorium Otomasi Manufaktur Universitas Brawijaya
Keterangan :
1. Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja
saklar utama adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi 1, arus listrik
masuk ke control CNC.
12. Amperemeter
Digunakan sebagai display besarnya arus aktual yang dipakai dari motor
utama. Fungsi utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.
Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :
a) Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b) Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu mesin bubut CNCTU-2A dapat
dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
b) Sistem Inkremental
Pada sistem ini awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah
selalu berpindah sesuai dengan titik awal yang dinyatakan terakhir
G 00 : Gerakan cepat
N/ G 00 / x / z
G 01 : Interpolasi lurus
N/ G 01 / x / z / F
G 21 : Blok kosong
N/ G 21
G 24 : Pemrograman radius
N/ G 24
G 27 : Perintah melompat
N/ G 27 / L
G 33 : Pemotongan ulir
N/ G 33 / z/ k
G 65 : Pelayanan kaset
N/ G 65
G 66 : Pelayanan RS 232
N/ G 66
G 78 : Siklus penguliran
N/ G 78 / x / z/ k
G 81 : Siklus pemboran
N/ G 81 / z/ F
G 85 : Siklus pereameran
N/ G 85 / z/ F
G 86 : Siklus pengeluaran
N/ G 86 / x / z/ F/ H
G 92 : Pencatatan penetapan
N/ G 92 / x / z
Fungsi M (Miscellaneous)
Adalah fungsi pembantu untuk mengontrol on/off function yang ada pada mesin
serta membantu melengkapi parintah dengan menggunakan kode
M 00 : Berhenti terprogram
N/ M 00
M 30 : Akhir program
N/ M 30
M 99 : Parameter lingkaran
N/ M 99/ i./ k
- Tanda-Tanda Alarm
A 00 : Salah perintah G, M
A 01 : Salah radius (M 99)
A 02 : Salah harga x
A 03 : Salah harga F
A 04 : Salah harga z
A 05 : Kurang perintah M 30
A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi
A 08 : Akhir pita pada perekaman
A 09 : Pemrograman tidak ditemukan
A 10 : Pemrograman kaset
A 11 : Salah memuat
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Pengalihan inchi/mm dengan memori penuh
A 14 : Salah satuan jalan pada program terbaca
A 15 : Salah harga H
A 17 : Salah sub program
- Tombol Kombinasi
Gambar 2.34 Hubungan Antara Jumlah Putaran, Diameter Benda Kerja Dan Cutting
Speed
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum CNC Programing
Contoh:
- Diameter benda kerja : 40 mm
- Kecepatan potong : 150 m /menit
- Jumlah putaran : 1200 rpm
Gambar 2.35 Grafik Hubungan Antara Asutan, Jumlah Putaran Sumbu Utama Dan
Kecepatan Asutan
Sumber : Buku Petunjuk Praktikum CNC Programing
Contoh :
- Jumlah putaran : 1200 putaran/menit
- Asutan : 0.06 mm/putaran
- Kecepatan asutan : 70 mm/menit
3. Pahat Netral
Pahat ini digunakan untuk pembubutan memanjang menyudut dengan sudut
maksimal 60o dan sudut bebas 2,5o. untuk pembubutan bagian radius dengan tangent
busur lingkaran tidak boleh melebihi 60o.
4. Pahat ulir
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan
dibuat, sudut puncak 55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan
untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60.
5. Pahat Grooving/potong
Lebar mata pahat 3,5 mm
6. Pahat dalam
Dengan pemotongan maksimal pada pembubutan masuk 90o. Tetapi
dalamnya pemotongan maksimal hanya 0,3 mm dan sudut pemotongan pada
pembubutan keluar 30o.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2. Tekan
3. Tekan
4. Tekan
5. Tekan
c. Memanggil program.
1. Hubungkan kabel Rs-232 antara CPU dan mesin CNC yang akan digunakan.
2. Nyalakan komputer/CNC.
3. Ketik DIR.
3.2.2 Pengeplotan
Pengeplotan berfungsi untuk mengetahui apakah gerakan pahat atau
pemotongan sudah sesuai dengan gambar yang direncanakan. Langkah langkah
pengeplotan:
1. Catat waktu mulai
2. Pilih operasi ke manual, tekan H/C
3. Gerakan tool turret keposisi pada pemasangan plotter untuk eksekusi program
4. Pasang tangkai plotter dan atur posisi pena serta kertas
5. Tempelkan atau posisikan plotter pada saat start point
6. Pilih CNC mode, ganti feed menjadi >200
7. Panggil program
8. Atur putaran spindle
9. Mulailah eksekusi program dengan plotter, tekan Start
10. Lakukan pengeplotan hingga selesai
11. Catat waktu mulai
12. Konsultasikan hasilnya dengan asisten
7. Dekatkan turret mendekati loop dan amati hingga kedudukan pahat tepat
pada salip sumbu
8. Untuk pahat referensi, harga X dan Z adalah 0 (dengan jalan DEL dan
H/C ditekan 2 kali)
9. Untuk pahat lain catat harga X dan Z untuk kemudian masukkan kedalam
program, lakukan hingga pahat di set-up semua
10. Setelah selesai, lepasakan loop
11. Catat akhir waktu set-up
BAB IV
DESAIN BENDA KERJA DAN MANUSCRIPT
b. Pahat Grooving/potong
Pahat grooving ini digunakan untuk pembuatan celah setelah finishing
pembubutan benda sudah selesai. Pahat grooving ini digunakan untuk
menggunakan celah pada benda kerja bermuka pemakanan lurus.
2. Pembubutan Radius
Pembubutan radius adalah pembubutan yang digunakan untuk membuat
cekungan yang mempunyai jari-jari.
c. Pahat Ulir
Pahat Ulir ini digunakan untuk membuat ulir sesuai dengan benda yang
direncanakan. Pada praktikum ini saat yang tepat menggunakan ulir adalah proses
paling akhir setelah proses grooving. Tahapan untuk melakukan penguliran harus
terlebih dahulu melakukan kisaran.
4.4 Flowchart
Mulai
Parameter Permesinan :
Kecepatan Asutan
Kecepatan Spindel
Pahat yang digunakan
Desain benda kerja
Program
manuscript,
pahat dan
benda kerja
Plotting
Apakah bentuk T
plotter sudah
sesuai desain?
Setting pahat
Eksekusi
Quality control
Benda Kerja
Jadi
Selesai