Tugas Kelompok Teknologi Karet 1
Tugas Kelompok Teknologi Karet 1
TEKNOLOGI KARET
FILLER (MIKRO DAN NANO) DAN ADIKTIF UNTUK KARET
OLEH
KELOMPOK 5
ANGGOTA
1. GEMA KESA LUCKITA 1307113288
2. GILANG FATHUR RAHMAN 1307112931
3. HERU KRISTIANTO 1307113530
4. MARISSA APRILIANI 1307115144
5. RENY NUR HIDAYAH 1307123076
6. SASTRA SILVERSTER G 1107114148
2.1 Karet
Karet adalah material yang bersifat unik yang dapat bersifat elastis dan
viskos. Bagian dari karet dapat digunakan sebagai isolator guncangan, getaran dan
benturan. Meskipun arti dari karet sudah meluas, arti karet biasanya ditujukan
untuk material kompon dan yang tervulkanisasi. Dalam keadaan mentah, arti karet
ditujukan untuk elastomer. Material elastomer dan karet memiliki berbagai macam
variasi sifat spesifikasi penting dari material elastomer dan karet diantaranya
mekanik, termal, listrik, optik, pengolahan, dan sifat fisik. Sifat mekanis meliputi
kekuatan sobek (Tear Strength), kekuatan tarik tertinggi (Ultimate Tensile
Strength), modulus tarik atau modulus elastisitas, perpanjangan dan kekuatan
impak terukur dengan pengujian izod dan sampel yang diberi notch. Sifat termal
meliputi temperatur maksimum penggunaan, temperatur transisi gelas,
konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal (Coefficient of Thermal
Expansion). Sifat listrik dan optik meliputi resistivitas listrik, kekuatan dielektrik,
konstanta dielektrik atau permitivitas relatif, indeks bias, dan transmisi cahaya.
Menurut Sommer (2009), pemrosesan dan sifat fisik meliputi densitas bulk atau
individu, penyerapan air, viskositas, temperatur prosesan, dan indeks aliran
lelehan (Melt Flow Index).
Pembuatan dan pembentukan kompon karet merupakan tahap awal dari
produksi barang jadi karet. Pembuatan kompon dilakukan dengan cara
pencampuran karet dengan bahan kimia sesuai dengan formulasi yang dibutuhkan
di dalam mesin pencampur dan pembentukan dilakukan di dalam mesin
pembentuk setelah terlebih dahulu dilunakkan. Mesin two roll mill mampu
menghasilkan kompon yang homogen dengan cara memasukkan dan
mendispersikan bahan-bahan pencampur kedalam karet sehingga mudah diolah.
Mesin pembentuk mampu melunakkan kompon dengan cara menggesek dan
memanaskannya di dalam silinder dan lalu dibentuk dalam cetakan. Dalam proses
pencampuran dan pembentukkan kompon diperlukan gaya geser yang cukup besar
untuk melunakkan bahan dan ditambah lagi dengan energi panas.
Gambar MBT
Gambar MBTS
2. Bahan Pencepat Sulfenamida (Cepat-ditunda)
Populer untuk barang yang akan mengalami heavy dynamic
stresses seperti ban, conveyor belts dll. Contoh: N-Cyclohexyl-2-
benzothiazylsulfenamide (CBS), Benzothiazyl-2-
sulfen morpholide (MBS), Benzothiazyl-2 dycyclohexyl sulfonamide
(DCBS).
3. Bahan Pencepat Thiuram (Cepat)
Populer untuk Steam joints, stem hose, hot water bottles,food contactdll,&
booster untuk thiazol dan sulfenamida.
Contoh Tetrmetiltiuram disulfida (TMTD),
Tetrametiltiuram monosulfida (TMTM), Tetraetiltiuram disulfida (TETD).
Gambar TMTD
4. Bahan pencepat Ditiokarbamat (Ultra Cepat)
Bisa untuk low temp cured (115 - 125C), bisa untuk warna organik, putih,
transparan, adesif,& untuk barang lateks.
Contoh: Zinc diethyldithiocarbamate ZDEC,
Zinc dimethyldithiocarbamate (ZDMC),
Zinc dibutyldithiocarbamate (ZDBC)
Gambar ZnO
2.3.3 Bahan Penstabil (Stabillizer)
Stabilizer berfungsi untuk mempertahankan produk karet dari kerusakan,
baik selama proses, dalam penyimpanan maupun aplikasi produk. Ada 3 jenis
bahan penstabil yaitu : penstabil panas (heat stabilizer), penstabil terhadap sinar
ultra violet (UV Stabilizer) dan antioksidan.
UV stabilizer
UV stabilizer berfungsi mencegah kerusakan barang karet akibat pengaruh
sinar matahari. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultra violet
dengan panjang gelombang 3000-4000A yang mampu memecah sebagian besar
senyawa kimia terutama senyawa organik.
Antioksidan (Antioxidan)
Antioksidan adalah molekul yang mampu memperlambat ataupun
mencegah oksidasi molekul lain . Oksidasi merupakan suatu reaksi kimia yang
mentransfer elektron dari satu zat ke oksidator . Reaksi oksidasi dapat
menghasilkan radikal bebas dan memicu reaksi rantai ,menyebabkan kerusakan
sel tubuh Antioksidan menghentikan reaksi berantai dengan melengkapi
kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas dan menghambat reaksi oksidasi
lainnya dengan sendirinya teroksidasi. Oleh karena itu ,antioksidan sering kali
merupakan reduktor seperti senyawa tiol,askorbat ataupun polifenol.(Wikipedia).
Model pengisian ruang antioksidan dan glutasion. Bola kuning merupakan atom
sulfur yang memberikan aktivitas antioksidan, manakala bola merah, biru, putih,
dan kelabu mewakili atom oksigen, nitrogen, hidrogen, dan karbon secara
berturut-turut.
Gambar BHT
2..3.4 Bahan Antioksidan dan Antiozon
Fungsi bahan ini untuk melindungi karet dari kerusakan karena pengaruh
oksigen maupun ozon yang terdapat di udara, karena unsur-unsur yang terkandung
dalam udara tersebut dapat menurunkan sifat fisik atau bahkan menimbulkan
retak-retak dipermukaan barang jadi karet. Bahan-bahan ini juga dapat melindungi
barang dari karet terhadap ion-ion peroksida yaitu ion tembaga, ion mangan atau
ion besi, serta terhadap suhu tinggi, sinar matahari, keretakan dan kelenturan.
Antioksidan dikelompokkan antara lain ke dalam:
1. Fenil nafrilamin (seperti PAN dan PBN)
2. Kondensat aldehid-amina (seperti agerite resin)
3. Kondensat keton-amina (seperti flectol H)
4. Turunan difenil-amina (contoh : nonox OD)
5. Fenil sulfida (seperti santowhite crystals)
6. Turunan fenol (seperti montaclere dan lonol)
Jenis wax atau lilin bisa juga membantu melindungi karet dalam kondisi
statis terhadap ozon (Krisna S, Bhuana, 1993).
2.3.5 Bahan Anti Degredant
Adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai anti ozonan dan anti oksidan
yang melindungi bahan jadi karet dari pengusangan dan peningkatan usia
penggunaaanya. Bahan yang sering digunakan antara lain: wax (anti ozonan)
senyawa amina dan senyawa turunan fenol (ionol)
Antidegradant digunakan dalam kompon untuk melindungi kompon karet
terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh oksigen, ozon cahaya matahari, katais
logam dan benturan mekanik. Anti degradant dapat dapat melindungi barang jadi
aret dari pengusangan dan peningkatan usia penggunaannya (life time) wax dapat
digunakan bersama-sama dengan antiozzonan melindungi karet dari ozon, wax
bermanfaat untk gerak statis dan anti ozonan dari senyawa amina untuk gerak
dinamis. Semyawa amina mudah migrasi dan meninggalkan bercak warna (stain)
jika bersentuhan, selain baik sebagai anti ozonan juga sebagai anti flek dan anti
oksidan barang jadi karet yang berwarna gelap. Anti degradant dari senyawa fenol
baik digunakan untuk barang jadi karet yang berwarna jernih atau putih.
Penggunaan bahan anti degradat pada umumnya berkisar 1-2 phr
2.3.6. Inisiator
Inisiator sering digunakan untuk membentuk radikal bebas. Sebahagian
besar polimer sintetik dihasilkan melalui proses polimerisasi reaksi rantai yang
sering disebut polimerisasi adisi. Inisiator organik seperti benzoil peroksida
banyak digunakan sebagai perekat yang bahagiannya sama dari suatu inisiator dan
suatu cairan seperti dibutil flatat. Peroksida organik mudah diuraikan dan dapat
dipercepat dengan pemanasan. Penambahan dalam jumlah sedikit dari amina
tersier seperti : C6H6N(CH2)2 atau N,N-dimetil aniline atau dengan garam-garam
organik dari logam-logam kuat seperti kobal naphthenat.
1. Sol Sepatu
Sol sepatu adalah permukaan sepatu yang langsung bersentuhan dengan
lantai. Sol biasanya tercetak terpisah atau mempunyai rancangan yang dibuat oleh
sebuah calendar (Marthan, 1998). Sol sepatu merupakan salah satu faktor penentu
kualitas sepatu. Sol sepatu boots dibuat dari kompon keras (hard sol). Umumnya,
sepatu boots dibuat dengan warna dasar hitam. Karena itu pembuatan sol sepatu
boots digunakan bahan yang sifatnya keras seperti karet RSS, dan bahan pengisi
dari hitam arang. Penggunaan sol karet di Indonesia ini sangat besar, dari data
hasil survey potensi industri alas kaki, diperkirakan 50% dari konsumsi sol di
Indonesia adalah sol karet (Profil Industri Kecil, 1986).
Syarat utama yang harus dimiliki oleh sol adalah ketahanan, kelenturan,
kekerasan, daya tarik, kondisi penyimpanan serta bagian atas sol yang melekat
(Marthan, 1998). Dalam pembuatan sol sepatu kompon merupakan campuran
karet mentah dengan beberapa bahan kimia (ZnO, St acid, chemisil, paraffinic oil,
TiO2, SP, sulfur, MBTS, DPG,DEG, CaCO3) yang terlebih dahulu diramu dengan
mencampurkannya menggunakan open mill atau banburi untuk mendapatkan
kompon karet yang siap divulkanisasi. Kedalam kompon ditambahkan bahan
pengisi dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik, memperbaiki
karakteristik pengolahan dan menurunkan biaya. Kompon sol sepatu adalah
kompon standar yang digunakan dalam pembuatan sol sepatu. Dan untuk
selanjutnya dilakukan pengujian sifat-sifat mekanik vulkanisat karet dari kompon
sol sepatu yang sudah jadi. Hasil pengujian sifat mekanik sol sepatu dapat
diketahui dengan menyesuaikan hasil pengujian terhadap hasil yang baku. Standar
mutu sol sepatu secara umum dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Sebenarnya formula sol sepatu sangat bervariasi, tergantung pada kualitas
dan karakteristik tertentu yang perlu dipertimbangkan tetapi umunya formula
dasarnya tertera pada table dibawah ini:
Carbon black, tanah liat, pemutih, bubuk, magnesium karbonta, serat alam dan
lain-lain (Sumber: SBP Board Of Consultants and Enginners, 1987)
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
1. Bahan Pengisi (Filler) merupakan suatu aditif padat yang ditambahkan
ke dalam karet untuk meningkatkan sifat-sifat bahan, pengisi fungsional
menghasilkan peningkatan spesifik dalam sifat mekanik dan sifat fisis. Perlakuan
dari bahan pengisi memungkin menjadi pendukung beberapa mekanisme. Bahan
pengisi dapat meningkatkan kekuatan bahan karet.
2. Ukuran filler yang lebih halus atau kecil lebih baik daripada yang
berukuran besar, karena luas permukaan filler semakin luas sehingga menyatu
dengan karet.
3. Bahan tambahan atau bahan aditif berfungsi untuk membuat barang-
barang berbahan karet mempunyai sifat-sifat seperti yang dikehendaki,
Penggunaan bahan tambahan tergantung pada bahan baku yang digunakan dan
mutu produk yang akan dihasilkan.
4. Jenis-jenis bahan aditif bahan pembantu proses vulkanisasi: bahan
pemercepat (accelerator), bahan penggiat (activator accelerator), bahan
pemantap (stabilezer) dan bahan pendukung atau bahan tambahan lainnya: bahan
pelunak (plasticizer), bahan penstabil (stabilizer), bahan pelumas (lubricant),
pewarna (colorant), antistatic agent, blowing agent, flame retardant dsb.
DAFTAR PUSTAKA