Anda di halaman 1dari 3

BIDARA KALIANDRA

3714100025
RESUME CD DRILLING
1. Drilling Introduction
Rig merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu
sumur atau pengakses sumur. Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas
dua macam, yaitu:
Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan
dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Rig darat ini sendiri dirancang
secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan
pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk.
Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.

Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas


permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.

Jenis-jenis Offshore Rig:

1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di


daerah rawa-rawa atau delta sungai.
2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih
dalam.
3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau
empat kaki yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua
kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Kedalaman operasi
rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok
dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup
atau tender barge.
5. Semi-submersible rig: merupakan rig jenis mengapung. Rig ini diikat ke
dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap di
permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di
sekelilingnya, rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis. Karena
karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut
berombak besar dan bercuaca buruk. Rig ini sering dipakai jika Jack Up
Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut.
6. Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok
dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster
berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang
paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari
darat.
2. Drilling Equipment
Top Drive adalah suatu peralatan yang digunakan untuk memutar pipa pengeboran
dalam dunia pengeboran minyak. Berdasarkan sistem kerjanya Top Drive terbagi
menjadi dua system, yaitu:
1. Top Drive Hydraulic System: Top drive tipe ini Drilling Motor dan seluruh fungsi
kerja lainnya (link tilt atau system robotik) digerakan oleh hydraulic system.
2. Top Drive Electric System: Drilling Motor (AC/DC) dan beberapa fungsi lainya
di gerakan oleh electric system. Namun demikian beberapa fungsi pada Top Drive
ini juga digerakan oleh Hydrolik untuk system robotiknya.
Sebenarnya baik Top Drive ataupun Kelly Swivel, prinsip kerjanya adalah sama
yaitu Untuk memutar Drilling String ,namun demikian kita akan mendapatkan
banyak keuntungan jika menggunakan Top Drive dari pada Kelly Swivel dalam
pengerjaan sumur bor.
3. Mata Bor (Drilling Bit)

Mata bor merupakan suatu alat yang berfungsi untuk membuat lubang pada kayu,
plastik, dinding, besi, logam dan kaca. Banyak sekali jenis dan ukuran lubang yang
dapat dibuat dengan mesin bor, beda jenis beda pula fungsinya. Maka dari itu kita
perlu menggunakan mata bor yang tepat. Jenis-jenis mata bor diantaranya

1) Roller cone: memiliki gigi yang dapat berputar dengan sudut yang berbeda.
a. Steel teeth : tidak teelalu keras, reltif lebih murah
b. Tungsten carbide insert : sangat keras, reliable, tetapi relatif lebih
mahal
2) Fixedcutter
a. Polycrystaline diamond compact (PDC): bekerja dengan cara mengikis
lapisan formasi
b. Diamond bits: bekerja dengan cara menekan hingga hancur lapisan
formasi dikit demi sedikit.
c. Core bits : memeiliki lubang di tengahnya, digunakan pada saat ingin
mengambil hasil coring.

4. Drilling Fluids
Lumpur pemboran dibagi dalam dua sistem, yaitu lumpur bor dengan bahan dasar
air (water base mud) dan lumpur bor dengan bahan dasar minyak (oil base mud).
Lumpur bor berdasarkan fasa cairnya yaitu air dan minyak dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:

Water base mud

Lumpur jenis ini yang paling banyak digunakan, karena biayanya relatif murah.
Lumpur ini terbagi atas fresh water mud dan salt water mud.
Fresh Water Muds adalah lumpur yang fasa cairnya adalah air tawar dengan

(kalau ada) kadar garam yang kecil (kurang dari 10000 ppm = 1 % berat garam).

Salt Water Muds adalah lumpur yang digunakan terutama untuk membor garam

massive (salt dome) atau salt stringer (lapisan formasi garam) dan kadang-kadang

bila ada aliran air garam yang terbor.

Oil base mud

Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinyunya, komposisinya diatur

agar kadar airnya rendah (3-5% volume). Faedah oil base mud didasarkan pada

kenyataan bahwa filtratnya adalah minyak, karena itu tidak akan menghidratkan

shale atau clay yang sensitif baik terhadap formasi biasa maupun formasi

produktif. Kegunaan terbesar dari oil base nud ini adalah pada completion dan

work over sumur. Kegunaan yang lain adalah untuk melepaskan drill pipe yang

terjepit , mempermudah pemasangan casing dan liner. Oil base mud ini harus

ditempatkan pada suatu tanki besi untuk menghindarkan kontaminasi air.

Anda mungkin juga menyukai