Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus Kandungan Klorin

Jurnal Biopendix (Jurnal Biologi , Pendidikan dan Terapan) Vol 1 No 1-


Hal (24-31), 2014

ANALISIS KADAR KLORIN PADA TEH CELUP


BERDASARKAN WAKTU SEDUHAN
(S. Wansi, Theopilus W & Syahran W)

Latar Belakang: Teh merupakan minuman yang paling banyak


dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat karena selain ekonomis, teh
juga dianggap dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Senyawa-
senyawa yang berperan bagi kesehatan tubuh antara lain tanin, katekin,
flavanol dan kafein. Seiring dengan berkembangnya jaman maka
masyarakat lebih memilih teh celup karena mudah dan praktis
penggunaannya. Tanpa disadari, semakin lama teh celup diseduh dalam air
maka zat pemutih kertas yang disebut klorin yang terdapat pada teh celup
tepatnya pada kantong teh celup juga akan terlarut.
Metode: Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen
laboratorium. Objek dalam penelitian ini adalah 4 (empat) merek teh celup
dan kemudian diperiksa di Laboratorium Pendidikan Biologi Universitas
Pattimura Ambon dengan menggunakan metode titrasi thiosulfat.
Hasil: Hasil uji Anova dan uji Tukey menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan kadar klorin berdasarkan perlakuan lama waktu seduhan dan
jenis teh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar klorin tertinggi
diperoleh pada perlakuan A1P4 (0,413 ppm) dan perlakuan A4P1
menghasilkan kadar klorin paling rendah (0,058 ppm).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar klorin pada berbagai merek teh
celup yaitu teh celup sariwangi, teh celup sosro, teh celup poci dan teh
celup tong tji berdasakan lama waktu seduhan 2 menit, 4 menit, 6 menit
dan 8 menit.
3.1.1 Analisis Dampak Konsumsi

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Suryaningrum,


dkk (2007), nilai ambang batas residu klorin dalam air adalah 0,5 ppm. Klorin
yang dihasilkan penelitian pada teh celup adalah berkisar antara 0,058-0,413
ppm. Data tersebut menunjukkan bahwa air hasil seduhan pada teh celup
mengandung klorin yang aman untuk dikonsumsi manusia. Akan tetapi perlu
diwaspadai akumulasi kronik dalam tubuh karena klorin dapat menimbulkan
efek bagi kesehatan. Dampak dari teh celup yang mengandung klorin itu tidak
terjadi sekarang. Dampak untuk kesehatan baru akan muncul 15 hingga 20 tahun
mendatang, khususnya bila kita mengonsumsi teh celup dengan lama waktu
seduhan yang salah secara terus menerus. Gangguan kesehatan yang dapat
ditimbulkan akibat mengonsumsi teh celup yang mengandung klorin dalam
jangka panjang menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti pneumonitis,
sesak nafas, emphisema dan bronkitis (Tirthawidhi, 2011).

3.1.2 Analisis Risiko Gangguan Kesehatan

Jika mencelup kantong teh lebih dari 3 - 5 menit, klorin akan ikut larut
dalam teh. Dampak dari teh celup yang mengandung klorin itu tidak terjadi
sekarang. Dampak untuk kesehatan baru akan muncul 15 hingga 20 tahun
mendatang, khususnya bila kita mengonsumsi teh celup dengan lama waktu
seduhan yang salah secara terus menerus. Gangguan kesehatan yang dapat
ditimbulkan akibat mengonsumsi teh celup yang mengandung klorin dalam
jangka panjang menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti pneumonitis,
sesak nafas, emphisema dan bronkitis (Tirthawidhi, 2011). Akibat-akibat jangka
panjang adalah ( Mia Siti. A dan Candra H) :
1. Dapat menimbulkan kanker hati.
2. Dapat menimbulkan penyakit ginjal.
Adapun bentuk aktivitas Klorin dalam tubuh adalah sebagai berikut (Luthana,
2008) :
1. Menganggu sintesa protein.
2. Oksidasi dekarboksidasi dari asam amino menjadi nitric aldehid.
3. Bereaksi dengan asam nuklet, purin dan pirimidin.
4. Induksi asam deoksiribonuklea (DNA) dengan diiringi kehilangan
kemampuan DNA-tranforming.
5. Timbulnya penyimpangan kromosom.

3.2 Hubungan Klorin dengan Studi Kasus

Dalam kantong kertas teh celup terdapat kandungan zat klorin. Zat ini
fungsinya untuk disinfektan kertas, sehingga kertas akan terbebas dari bakteri
pembusuk dan tahan lama. Kertas dengan klorin tampak lebih bersih. Karena
disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya.

Waktu penyeduhan teh yang lebih lama (4- 8 menit) harus diwaspadai
adanya bahan kimia dalam kantong teh celup. Zat pemutih kertas yang disebut
klorin yang terdapat pada teh celup tepatnya pada kantong teh celup juga akan
terlarut (Fulder, 2004). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.772/Menkes/Per/XI/1998 tentang Bahan Tambahan Pangan, klorin tidak
tercatat sebagai salah satu Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang diizinkan
penggunaannya dalam makanan. Oleh karena itu, terdapatnya zat klorin pada
bungkus teh celup merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan agar tidak
membahayakan bagi kesehatan.

3.3 Solusi

Khasiat dan dampak berbahaya teh tergantung pada cara menyeduh teh.
Semakin lama teh direndam, maka semakin banyak senyawa kimia yang akan
terlarut. Dari hasil penelitian Silaban tahun 2013, ternyata kadar klorin akan
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu perendaman teh.
Dari informasi data hasil percobaan tersebut dapat diperoleh apa saja
solusi mengkonsumsi teh celup tanpa terjadi pelarutan kandungan klorin pada teh,
yaitu : 1. Memperhatikan suhu perendaman teh (jangan terlalu panas)
2. Memperhatikan lama perendaman kantung teh celup ( dianjurkan < 2
menit perndaman)
3. Penggunaan kantung teh celup sekali pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Erni Selvita Silaban, Saurma. Irnawati Marsaulina, Indra Chahaya S,2014,
Analisis Kandungan Klorin Pada Air Teh Celup Berdasarkan Suhu dan
Waktu Pencelupan Tahun 2013 : Jurnal Kesehatan Lingkungan &
Keselamatan Kerja Vol 3, No 2 (2014)

Fulder, S. 2004. Khasiat Teh Hijau. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Luthana, Y.K. 2008, Klorin atau Ca(COCl2), Diakses 26 November 2016.


http://pr.qiandra.net.id.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes/Per/XI/1998 tentang Bahan


Tambahan Pangan

Suryaningrum, Riana Dyah, dkk. 2007. Peningkatan Kadar Tanin dan Penurunan
Kadar Klorin. Malang : Published by Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP,
Universitas Malang.

Wansi, S. Theopilus W & Syahran W ,2014, Analisis Kadar Klorin Pada Teh
Celup Berdasarkan Waktu Seduhan : Jurnal Biopendix (Jurnal Biologi ,
Pendidikan dan Terapan) Vol 1 No 1-Hal (24-31).

Anda mungkin juga menyukai