Gizi BAB III
Gizi BAB III
PEMBAHASAN
Jika mencelup kantong teh lebih dari 3 - 5 menit, klorin akan ikut larut
dalam teh. Dampak dari teh celup yang mengandung klorin itu tidak terjadi
sekarang. Dampak untuk kesehatan baru akan muncul 15 hingga 20 tahun
mendatang, khususnya bila kita mengonsumsi teh celup dengan lama waktu
seduhan yang salah secara terus menerus. Gangguan kesehatan yang dapat
ditimbulkan akibat mengonsumsi teh celup yang mengandung klorin dalam
jangka panjang menyebabkan penyakit pada paru-paru seperti pneumonitis,
sesak nafas, emphisema dan bronkitis (Tirthawidhi, 2011). Akibat-akibat jangka
panjang adalah ( Mia Siti. A dan Candra H) :
1. Dapat menimbulkan kanker hati.
2. Dapat menimbulkan penyakit ginjal.
Adapun bentuk aktivitas Klorin dalam tubuh adalah sebagai berikut (Luthana,
2008) :
1. Menganggu sintesa protein.
2. Oksidasi dekarboksidasi dari asam amino menjadi nitric aldehid.
3. Bereaksi dengan asam nuklet, purin dan pirimidin.
4. Induksi asam deoksiribonuklea (DNA) dengan diiringi kehilangan
kemampuan DNA-tranforming.
5. Timbulnya penyimpangan kromosom.
Dalam kantong kertas teh celup terdapat kandungan zat klorin. Zat ini
fungsinya untuk disinfektan kertas, sehingga kertas akan terbebas dari bakteri
pembusuk dan tahan lama. Kertas dengan klorin tampak lebih bersih. Karena
disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya.
Waktu penyeduhan teh yang lebih lama (4- 8 menit) harus diwaspadai
adanya bahan kimia dalam kantong teh celup. Zat pemutih kertas yang disebut
klorin yang terdapat pada teh celup tepatnya pada kantong teh celup juga akan
terlarut (Fulder, 2004). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.772/Menkes/Per/XI/1998 tentang Bahan Tambahan Pangan, klorin tidak
tercatat sebagai salah satu Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang diizinkan
penggunaannya dalam makanan. Oleh karena itu, terdapatnya zat klorin pada
bungkus teh celup merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan agar tidak
membahayakan bagi kesehatan.
3.3 Solusi
Khasiat dan dampak berbahaya teh tergantung pada cara menyeduh teh.
Semakin lama teh direndam, maka semakin banyak senyawa kimia yang akan
terlarut. Dari hasil penelitian Silaban tahun 2013, ternyata kadar klorin akan
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu perendaman teh.
Dari informasi data hasil percobaan tersebut dapat diperoleh apa saja
solusi mengkonsumsi teh celup tanpa terjadi pelarutan kandungan klorin pada teh,
yaitu : 1. Memperhatikan suhu perendaman teh (jangan terlalu panas)
2. Memperhatikan lama perendaman kantung teh celup ( dianjurkan < 2
menit perndaman)
3. Penggunaan kantung teh celup sekali pakai.
DAFTAR PUSTAKA
Erni Selvita Silaban, Saurma. Irnawati Marsaulina, Indra Chahaya S,2014,
Analisis Kandungan Klorin Pada Air Teh Celup Berdasarkan Suhu dan
Waktu Pencelupan Tahun 2013 : Jurnal Kesehatan Lingkungan &
Keselamatan Kerja Vol 3, No 2 (2014)
Suryaningrum, Riana Dyah, dkk. 2007. Peningkatan Kadar Tanin dan Penurunan
Kadar Klorin. Malang : Published by Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP,
Universitas Malang.
Wansi, S. Theopilus W & Syahran W ,2014, Analisis Kadar Klorin Pada Teh
Celup Berdasarkan Waktu Seduhan : Jurnal Biopendix (Jurnal Biologi ,
Pendidikan dan Terapan) Vol 1 No 1-Hal (24-31).