Komkes Revisi
Komkes Revisi
Disusun oleh:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
PEMBAHASAN
WAWANCARA (INTERVIEW)
A. DEFINSI WAWANCARA
Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang
diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai
suatu hal. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
(Lexy J, 2006 :186).
Menurut Kartono (1980: 171) interview atau wawancara adalah
suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini
merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik. Menurut Banister dkk (1994 dalam
Poerwandari 1998: 72 - 73) wawancara adalah percakapan dan tanya
jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Denzin & Lincoln (1994: 353) interview merupakan suatu
percakapan, seni tanya jawab dan mendengarkan. Ini bukan
merupakan suatu alat yang netral, pewawancara menciptakan situasi
tanya jawab yang nyata. Dalam situasi ini jawaban-jawaban diberikan.
Maka wawancara menghasilkan pemahaman yang terbentuk oleh
situasi berdasarkan peristiwa-peristiwa interaksional yang khusus.
Metoda tersebut dipengaruhi oleh karakteristik individu pewawancara,
termasuk ras, kelas, kesukuan, dan gender.
Menurut Kerlinger (terjemahan Simatupang, 1990: 770 771)
wawancara (interview) adalah situasi peran antar-pribadi berhadapan
muka (face to face), ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-
jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, kepada seseorang
yang diwawancarai, atau informan.
B. TUJUAN WAWANCARA
1. Untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu situasi
dankondisi tertentu.
2. Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah.
3. Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau
orangtertentu.
C. BENTUK-BENTUK WAWANCARA
4. Wawancara pribadi.
D. FUNGSI WAWANCARA
E. JENIS WAWANCARA
F. SIKAP PEWAWANCARA
G. TEKNIK WAWANCARA
Dalam melakukan wawancara perlu memperhatikan teknik
wawancara yang baik dan benar supaya dapat mengahasilkan
informasi yang efektif dan efisien serta dapat menjalin hubungan yang
baik dengan narasumber.Sebelum melakukan wawancara perlu
memperhatikan beberapa hal yang meliputi:
H. ETIKA WAWANCARA
Pelaksanaan wawancara menyangkut pewawancara dengan
responden yang diwawancarai. Keduanya akan selalu berhubungan
dalam mengadakan percakapan, dan pewawancaralah yang
berkepentingan sedangkan responden yang diwawancarai hanya
bersifat membantu. Oleh karena itu, pewawancara hendaknya
mengikuti tata aturan dan kesopanan yang dianut oleh responden
yang diwawancarai sebagai berikut (Moleong, 2009):
1. Topik Wawancara
a. Pengetahuan Narasumber mengenai Diabetes Mellitus dan
upaya pencegahannya.
b. Pengetahuan Narasumber mengenai Retinopati Diabetik dan
upaya pencegahannya.
c. Sumber media pengetahuan Narasumber mengenai Diabetes
Mellitus dan Retinopati Diabetik.
d. Efektifitas media untuk menyebarkan informasi kesehatan.
2. Tujuan
a. Mengetahui tingkat kesadaran dan pengetahuan Narasumber
mengenai Diabetes Mellitus dan upaya pencegahannya.
b. Mengetahui tingkat kesadaran dan pengetahuan Narasumber
mengenai Retinopati Diabetik dan upaya pencegahannya.
c. Mengetahui sumber media pengetahuan Narasumber
mengenai Diabetes Mellitus dan Retinopati Diabetik.
e.
1) Jika Narasumber tidak tahu, Pewawancara menjelaskan
bahwa Diabetes Mellitus dapat mengakibatkan komplikasi
kebutaan atau yang biasa disebut Retinopati Diabetik dan
upaya pencegahannya sebagai langkah promosi dan
transfer pengetahuan mengenai isu kesehatan.
2) Jika Narasumber tahu, Pewawancara bertanya: Dari
sumber media apa Narasumber mengetahui bahwa
penyakit Diabetes Mellitus dapat menyebabkan komplikasi
kebutaan (Retinopati Diabetik) ?
f. Bagaimana upaya pencegahan Retinopati Diabetik menurut
pengetahuan Narasumber yang diperoleh dari media ?
g. Media apakah yang efektif untuk menyebarluaskan informasi
kesehatan? Mengapa ?
2. Transkrip
Wawancara 1 (Materi Presentasi)
Pewawancara : Luluk Lady Laily ( S1 IKM III-C )
Narasumber : Wizara Salisa ( S1 GIZI Semester V )
Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb perkenalkan
Mbak , nama saya Luluk Lady Laily
mahasiswa semester 3 dari Prodi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga, nah kali ini
saya itu mau melakukan wawancara kepada
Mbak mengenai isu kesehatan yang marak
dibicarakan oleh masyarakat , tentang
Diabetes Mellitus. Apakah Mbak bersedia?
Narasumber : Ya , insyaAllah
Pewawancara: Sebelumnya bisa mbak perkenalkan nama,
namanya siapa?
Narasumber : Ya saya Wizara Salisa dari Jurusan Ilmu Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pewawancara: Ya, terus umurnya berapa Mbak?
Narasumber : 20
Pewawancara: Mahasiswa ya pekerjaanya, nah kan tadi
Mbak tahu gasih apa itu Diabetes Mellitus ?
Narasumber : Ya, secara umum sih Diabetes Mellitus itu
kan penyakit dengan kadar gula darahnya itu
tinggi, di atas normal.
Pewawancara: Ya, Mbak tahu informasi mengenai Diabetes
Mellitus dari media apa?
Narasumber : Yang paling baik ya dari kayak tv, internet,
tapi juga karena ada mata kuliah yang
tentang penyakit jadi lebih tahu lagi
Pewawancara: Berarti dari media tv, internet juga. Terus
setelah itu mbak tahu apa tidak cara untuk
mencegah penyakit Diabetes Mellitus?
Narasumber : Ya tentunya karena saya juga dari mahasiswa
kesehatan, ya yang paling saya tahu dari
asupan makananannya yang pertama, jadi
ya memilih makanan dengan gula darah
atau gula glukosa yang tidak terlalu tinggi,
yang cukup, terus juga bisa diimbangi dari
pola makan, aktivitas fisik.
Pewawancara: Selanjutnya Mbak tahu apa tidak kalau
Diabetes Mellitus itu dapat menyebabkan
kebutaan?
Narasumber : Tahu
Pewawancara: Ya, bisa tolong dijelaskan?
Narasumber : Ya kan sebenarnya Diabetes Mellitus
memang banyak ya, ada beberapa macam
dan gula darah ini juga kayak merusak
sistem imun kita, makanya itu kenapa kok
ada yang nyambung ke mata juga itu.
Pewawancara: Mbak tahunya dari media apa Mbak kalau
Diabetes Mellitus bisa sampai menyebabkan
kebutaan?
Narasumber : Sebenarnya sih kalau untuk menyebabkan
kebutaan itu memang karena mata kuliah.
Pewawancara: Oh dari mata kuliah ya, nah terus Mbak tahu
nggak cara pencegahan biar Diabetes
Mellitus itu nggak sampai menyebabkan
kebutaan, pencegahannya seperti apa?
Narasumber : Sebenarnya kalau dari Mata Kuliah yang saya
dapatkan , setiap orang itu memiliki
kelemahan pada tubuhnya itu masing-
masing jadi nggak semua orang itu bisa
kenaknya ke mata, ke kebutaan tapi
tergantung misalnya kelemahan saya ada di
kaki yaitu nanti diabetes saya itu lebih ke
kaki saya mungkin ada yang bisa sampai
amputasi dan lain-lain , untuk yang mata
sendiri ya mungkin memang kelemahannya
dia itu di mata makanya itu menyerangnya
ke kebutaan itu tadi.
Pewawancara: Terus kalau menurut Mbak lewat media apa
sih yang paling efektif untuk
menyebarluaskan informasi kalau Diabetes
Mellitus itu bisa sampai menyebabkan
kebutaan , yang paling efektif media apa
Mbak?
Narasumber : Sebenarnya kalau paling efektif kalau
menurut saya memang secara langsung jadi
bukan lewat media kayak dunia maya atau
internet, tapi memang bener kayak poster
atau kayak ngomong secara langsung atau
penyuluhan.
Pewawancara: Terus kalau menurut Mbak Koran itu efektif
nggak kalau dibuat menyebarluaskan
informasi tentang kesehatan terutama
Diabetes Mellitus yang bisa sampai
menyebabkan kebutaan?
Narasumber : Kalau menurut saya untuk jaman sekarang
ini kayaknya kurang sih.
Pewawancara: Terimakasih Mbak atas waktunya bersedia
untuk melakukan wawancara.
Wawancara 2
Pewawancara : Dewi Mariatus ( S1 IKM III-C )
Narasumber : Erike Anisa ( S1 IKM III-C )
Pewawancara : Assalamualaikum Wr. Wb perkenalkan
saya Dewi Mariatus Salihan dari mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat, disini saya
akan mewawancarai Mbak mengenai
kesadaran masyarakat tentang bagaimana
isu kesehatan dalam media dengan focus
media yaitu komplikasi Diabetes. Apakah
Mbak bersedia?
Narasumber : Ya bersedia
Pewawancara : Sebelumnya tolong perkenalkan Mbak
namanya siapa , umurnya dan Mbak
pekekerjaannya sebagai apa ?
Narasumber : Nama saya Erike Anisa , Mahasiswa di FKM
UNAIR , umur saya 19 tahun.
Pewawancara : Sebelumnya saya mau bertanya nih
Mbak, apakah mbak mengetahui tentang
diabetes?
Narasumber : Ya, tahu sedikit banyak.
Pewawancara : Dari mana mbak dapat mengetahui
diabetes tersebut ?
Narasumber : Ya, pertama di pendidikan formal itu sudah
diberitahu diabetes itu apa jenis-jenisnya,
macam-macamnya, selanjutnya ya di media-
media kesehatan bisa dari radio, iklan
masyarakat, dan lain-lain.
Pewawancara : Menurut Mbak apa sih Diabetes itu dan
bagaimana pencegahan dari diabetes
tersebut sesuai dengan media yang Mbak
ketahui ?
Narasumber : Menurut saya ya, Diabetes itu ada 2 ada
Diabetes Mellitus ada Diabetes Insipidus tapi
rata-rata yang ada di masyarakat kita itu ada
Diabetes Mellitus itu karena kekurangan
hormon insulin atau kadar gula dalam darah
itu terlalu tinggi dan tidak bisa di kontrol .
Pewawancara : Selanjutnya, apakah Mbak mengetahui
bahwa Diabetes tersebut dapat
menyebabkan kebutaan?
Narasumber : Sebenarnya saya pernah dengar, tapi saya
kurang tahu karena Diabetes itu memang
banyak efeknya karena itu kan suatu
penyakit atau suatu bentuk ketidak normalan
dalam darah dan itu menyebar kan di seluruh
tubuh , jadi memang dapat menyebabkan
hal-hal yang kayak ga pasti gitu
Pewawancara : Berarti Mbak cukup tahu juga ya
tentang Diabetes yang dapat menyebabkan
kebutaan?
Narasumber : Ya pernah dengar tapi tidak pernah tahu
mekanisme atau yang lainnya.
Pewawancara : Mbak Erike tahu tentang Diabetes
Mellitus dapat menyebabkan kebutaan
tersebut dari media apa ya Mbak ?
Narasumber : Sebenarnya saya lupa , tapi kalau ga salah
itu koran.
Pewawancara : Bagaimana cara pencegahan
Diabetes Mellitus tersebut biar tidak
menimbulkan kebutaan?
Narasumber : Setahu saya pencegahan diabetes sendiri itu
dari gaya hidup ya pola hidup, kalau untuk
mencegah ke kebutaannya sih kita ngga bisa
melakukan sesuatu yang spesifik gitu,
mungkin dari diabetesnya kalau orang sudah
terkena diabetes ya mengontrol pola
makannya supaya tidak menyebabkan
kerugian di lainnya.
Pewawancara : Mbak tadikan menjelaskan bahwa
media yang Mbak gunakan itu koran,
menurut Mbak bagaimana kelebihan dan
kekurangan dari media tersebut untuk
menyebarluaskan tentang informasi
kesehatan ?
Narasumber : Awalnya koran itu media yang sangat disukai
ya, sebelum ada tv, ada internet, tapi
menurut saya dewasa ini juga koran jarang
dibaca oleh orang-orang bahkan hannya bagi
yang berlangganan saja , terus kalau
memang dia lagi suka dengan headline
korannya baru dia beli koran. Menurut saya
sih hanya untuk kalangan tertentu koran itu
merupakan media yang efektif.
Pewawancara : Jadi untuk kalangan tertentu ya, media
koran itu efektif , lalu menurut Mbak media
apa yang paling efektif dalam
menyebaluaskan informasi tentang Diabetes
Mellitus dapat menyebabkan kebutaan
tersebut ?
Narasumber : Jadi gini, menurut saya tergantung
sasarannya, kalau sasarannya memang
preventif di anak muda mungkin bisa di
media online, kalau seandainya orang-orang
yang sudah bekerja atau dewasa mungkin
lebih suka baca koran jadi kita juga
menggunakan media koran , kan itu kita
nggak melulu fokus pada media apa sih yang
paling efektif karena media itu menurut saya
nggak ada yang paling efektif banget semua
memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing tergantung pada sasaran kita.
Pewawancara : Terimakasih Mbak atas waktunya
bersedia untuk melakukan wawancara.
Wawancara 3
Pewawancara : Ulfia Muntaati ( S1 IKM III-C )
Narasumber : Indra ( S2 Epidemiologi 2016 )
Kelebihan :
- Konten yang ditanyakan memenuhi pedoman
wawancara yang telah di buat sebelumnya.
- Kritis dalam proses wawancara
- Kontak mata dengan Narasumber
- Intonasi pengucapan pertanyaan jelas dan lantang
- Sopan dalam beretika dengan menyampaikan salam,
memaparkan tujuan wawancara, menanyakan
kesediaan Narasumber untuk diwawancarai , serta
berterimakasih diakhir dan memberikan salam
perpisahan.
Kekurangan :
- Kurang luwes dalam proses wawancara ditandai
dengan sikap tubuh yang cenderung statis.
- Kurang bisa mengembangkan pertanyaan kedalam hal
yang lebih menarik untuk dijadikan informasi
( cenderung mengandalkan pedoman wawancara).
- Kebiasaan mengeluarkan kata eeeee yang dinilai
kurang etis dan membuat Narasumber tidak nyaman.
b) Dewi Mariatus
Kelebihan :
- Kontak mata dengan Narasumber
- Intonasi pengucapan pertanyaan jelas dan lantang
- Sopan dalam beretika dengan menyampaikan salam ,
memaparkan tujuan wawancara , menanyakan
kesediaan Narasumber untuk diwawancarai , serta
berterimakasih diakhir dan memberikan salam
perpisahan.
Kekurangan :
- Kurang luwes dalam proses wawancara ditandai
dengan sikap tubuh yang menandakan kegugupan
seperti sering bergerak dan terbata-bata dalam
penyampaian kata pada saat tertentu.
- Konten pertanyaan sempat meluas dari pedoman
wawancara yaitu Pewawancara menyakan tentang
Diabetes secara umum yang dalam pedoman sudah
dikhususkan fokus pada Diabetes Mellitus. Walaupun
di menit-menit akhir wawancara sudah kembali ke
konteks awal .
- Kurang bisa mengembangkan pertanyaan kedalam hal
yang lebih menarik untuk dijadikan informasi
(cenderung mengandalkan pedoman wawancara).
c) Ulfia Muntaati
Kelebihan :
- Konten yang ditanyakan memenuhi pedoman
wawancara yang telah di buat sebelumnya.
- Kritis dalam proses wawancara
- Kontak mata dengan Narasumber
- Intonasi pengucapan pertanyaan jelas dan lantang
- Pewawancara menjelaskan mengenai Diabetes
Mellitus dapat mengakibatkan komplikasi kebutaan
yaitu Retinopati Diabetik dan upaya pencegahannya
sebagai langkah promosi dan transfer pengetahuan
mengenai isu kesehatan
- Sopan dalam beretika dengan menyampaikan salam,
memaparkan tujuan wawancara, menanyakan
kesediaan Narasumber untuk diwawancarai, serta
berterimakasih diakhir dan memberikan salam
perpisahan.
Kekurangan :
- Sikap tubuh yang cenderung statis
- Kurang bisa mengembangkan pertanyaan kedalam hal
yang lebih menarik untuk dijadikan informasi
(cenderung mengandalkan pedoman wawancara)
2. Informasi
a) Data jumlah narasumber yang mengetahui mengenai
Diabetes Mellitus dan upaya pencegahannya.
1) Semua Narasumber mengetahui apa itu penyakit
Diabetes Mellitus (secara umum) = 100 %
2) Narasumber yang mengetahui bahwa Diabetes
Mellitus dapat menyebabkan komplikasi kebutaan
(Retinopati Diabetik) adalah 2 dari 3 narasumber =
66,7 %
3) Narasumber yang mengetahui upaya pencegahan
penyakit Diabetes Mellitus dari data Narasumber yang
mengetahui enyakit Diabetes Mellitus = 100 %
4) Narasumber yang mengetahui upaya pencegahan
Retino Diabetik dari data Narasumber yang
mengetahui bahwa Diabetes Mellitus dapat
menyebabkan komplikasi kebutaan (Retinopati
Diabetik) = 0 dari 2 = 0 % dari 66,7 % (Dari analisis
jawaban Narasumber)
Alasan : ke 2 Narasumber mengatakan bahwa mereka
tahu upaya pencegahan Retino Diabetik namun dalam
penjelasan mereka yang dibahas adalah upaya
pencegahan Retino Diabetik.
5) Sumber media pengetahuan Narasumber mengenai
informasi kesehatan : internet (100%), media
pembelajaran formal (100%), koran, tv , pamphlet ,
poster, dan media lainnya juga dijelaskan.
6) Efektifitas media untuk menyebarkan informasi
kesehatan.
- Semua Narasumber menyatakan bahwa media yang
efektif di era perkembangan informasi modern adalah
media online atau penggunaan internet.
- Narasumber 1 memberikan tambahan bahwa media
yang efektif bagi penyebaran informasi kesehatan
adalah yang bersifat langsung seperti poster.
- Narasumber 2 mengungkapkan efektifitas media
tergantung pada sasaran audiens yang ingin dituju.
B. Kesimpulan
1. Tingkat kesadaran Narasumber mengenai pengetahuan
atas penyakit Diabetes Mellitus dan upaya pencegahannya
tinggi (baik).
2. Tingkat kesadaran Narasumber mengenai pengetahuan
bahwa Diabetes Mellitus dapat menyebabkan komplikasi
kebutaan (Retinopati Diabetik) dan upaya pencegahannnya
masih rendah (kur ang baik).
3. Sumber media pengetahuan Narasumber mengenai
informasi kesehatan paling banyak adalah internet dan
media pembelajaran formal dikarenakan status Narasumber
yang semuanya adalah mahasiswa aktif kesehatan
masyarakat.
4. Semua Narasumber menyatakan bahwa media yang paling
efektif dan dapat dimanfaatkan dalam penyebaran
informasi kesehatan di era perkembangan informasi
modern adalah media online atau penggunaan internet.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J.A. & Dean J. C. 1976. Methodes and Issues in Social Research.
John Wiley & Sons. Inc. New York.
Maryati, Kun & Suryawati, Juju. (2007) Sosiologi, 3rd edition, Jakarta: PT.
Gelora Aksara ratama.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2200836-tujuan-
wawancara/ [Diakses pada Rabu, 30 November 2016 pukul 16.24 WIB]
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2170427-
pengertian-dan fungsi-wawancara/ [Diakses pada Rabu, 30 November
2016 pukul 16.53 WIB]
LAMPIRAN
DISKUSI PRESENTASI
2. Tujuan :
1) Target Narasumber representative.
2) Kredibilitas narasumber dipercaya oleh publik
karena status pendidikannya.
3) Kredibilitas narasumber dipercaya oleh publik
karena independen, dan netral.
4) Dapat memberikan informasi valid mengenai isu
kesehatan dalam topik wawancara.
5) Mengetahui tingkat kesadaran dan pengetahuan
Narasumber perjenjang pendidikan (antara
Semester 3 IKM, Semester 5 GIZI, dan S2
Epidemiologi) mengenai topik wawancara.
6) Tersedia fasilitas yang memungkinkan untuk
menghubungi narasumber.