1. Tinjauan pustaka
1.1 Konsep remaja
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang berada pada masa
atau usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai
dengan sosial budaya setempat. International Planned Parenthood Federation
(IPPF) mendefinisikan remaja dengan rentang usia 10-24 tahun. Batasan ini
mengacu pada rentang usia dimana perubahan-perubahan psikis dan fisik manusia
mulai muncul. Beberapa ahli membagi masa remaja menjadi tiga periode yaitu
early adolescent, middle adolescentng, dan late adolescent dengan rentang usia
13-19 tahun (Tyas, 2002). Kozier, et.al (2004) membagi masa remaja menjadi tiga
batasan usia yaitu masa remaja awal (10-14 tahun), masa remaja pertengahan (14-
17 tahun), dan masa remaja akhir (17-19 tahun). Sedangkan menurut DEPKES
(2009) kelompok remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.
Wong (2008) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan ditandai dengan kematangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional
yang cepat pada anak. Pada anak laki-laki masa remaja merupakan masa untuk
mempersiapkan diri menjadi laki-laki dewasa dan pada perempuan untuk
mempersiapkan diri menjadi wanita dewasa.
Keadaan emosi selama masa remaja meningkat sebagai akibat perubahan fisik dan
kelenjar. Emosi yang meningkat pada remaja terjadi akibat tekanan sosial dan
menghadapi kondisi baru yang tidak disiapkan untuk menghadapi masa remaja.
Perubahan emosional pada remaja akan dimunculkan dalam sikap dan tingkah
laku kesehariannya. Remaja dalam mencapai kematangan emosi, perlu belajar
untuk memperoleh gambaran tentang situasi yang dapat menimbulkan reaksi
emosional dengan cara membuka diri dengan keluarga atau teman (Hurlock,
1998). Keterbukaan remaja terhadap dengan kelompok sebaya dibandingkan
dengan keluarga dan kelompok sebaya membawa pengaruh besar pada remaja.
Kuatnya pengaruh kelompok sebaya membuat remaja lebih banyak di luar rumah
bersama dengan teman-teman sebaya sebagai bagian dari kelompoknya. Pengaruh
teman sebaya umumnya akan dapat dilihat dari sikap, pembicaraan, minat,
penampilan, dan perilaku remaja. Pengaruh teman sebaya tersebut lebih besar
pengaruhnya pada pengaruh keluarga (Hurlock, 1998).