,$- j
,r.i qL
*I
*-oSp**
t].
.l
I
"
1'. ' Polliative Corel "
il
{;
,i
i-
II. terminal
Gejala - Geiala pada penyakit
yang paling tidak
Menderita penyakit terminal merupakan pengalaman
gejala terutama nyeri' Menurut hasil penelitian Seale
menyenangkan karena adanya berbagai
and cartwright (1994), gejala - gejala pada penyakit terminal dikelompokkan sebagai
berikut:
Masalah pemafasan
tvtualdan muntah
Kurang tidur
Cangguan berkemih
(incontinence)
yang
bahwa nyeri merupakan gejala
Dari hasil penelitian tersebut diatas terlihat
kanker maupun penderita penyakit terminal
paling banyak dialami baik oleh penderita
Yang menarik adalah bahwa kehilangan
lainnya. Selanjutnya yaitu masalah pernafasan.
penyakit
penderita kanker daripada penderita
selera makan lebih banyak dialami oleh
terminal lainnYa.
terminal
IIL Kualitas hidup penderita dengan penyakit
r Kemampuanfungsional(aktivitas)
o Kesejahteraan keluarga
o Spiritual
o Fungsi sosial
keuangan)
a Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah
.oKehidupanseksual,termasukgambaranterhadapdirisendiri
Menurut wHo (2002), yang dimaksud dengan Palliative care adalah sebuah
Hospice yg
oleh Dame Cecily Saunders. Kemudian pada tahun 1974 berdirilah Modern
pertama di usA yang bernama connecticut Hospice. Dan pada tahun 1983 mulai adanya
dunia.
o Memberikan support agar penderita bisa berfungsi secara aktif hingga kematiannya
kematiannya
yang kesemuanya itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita dan mungkin
Menurut chairn & Yates (2003), hal - hal yang merupakan prinsip dalam perawatan paliatif
antara lain:
o Menggunakanpendekatan interdisiplin
o termasuk melewati
Memberikan dukungan dan support pada pasien dan keluarga
a. Rumah penderita sendiri : Untuk penderita yang tidak memerlukan tindakan khusus
ataupun pengawasan.
tindakan khusus
c. Rumah singgah (hospice) : Untuk penderita yang tidak memerlukan
dapat dirawat di
atau peralatan khusus, ataupun pengawasan ketat, tetapi belum
yang memerlukan
d. Rumah sakit : Untuk pasien yang harus mendapatkan perawatan
. paliarive care berfokus pada pasien dan keluarga. Tim paliative care punyajaringan
Masalah nyeri bisa diatasi dengan memberikan obat - obatan seperti parasetamol dan
melakukan tehnik
gula batu. Nyeri juga bisa diatasi dengan mengajarkan penderita
Feedom Tehnique
relaksasi dan juga bisa dengan melakukan Spiritual emotional
karena bisa berlanjut menjadi gangguan jiwa berat. Untuk mengatasi masalah
oleh ahlinya
psikotogis ini perlu pendekatan interdisiplin. Konseting perlu diberikan
memikirkanpenyakitnya,obattidurmungkinbisajugadiberikan.
'' I.r
'':'"
4. Aspek sosial
Kalau mereka masih bisa. bekerja sebaiknya tetap bekerja (Courtney, Edwards'
5. Perawatan sPiritual
Karena itu
spiritualnya (courtney, Edwards, Stephan, o'Reilly, dan Duggan, 2003).
penderita' Siapa
perawat perlu peka terhadap apa yg paling penting dalam kehidupan
penderita menganut
orang itu. Apakah ada tanda - tanda spirituat distress. Apakah
pengkajian
agama tertentu. Perhatikan verbal dan nonverbal penderita' Lakukan
spiritual secara reguler. Hadirkan orang - orang yang bisa memberikan spirit bagi
6. Aspek budaya
Tim mengkaji dan mencoba menemukan aspek budaya spesifik yang menjadi
penderita dengan menghargai cara berkomunikasi, diet dan praktek - praktek budaya
informed consenl'
umumnya hanya tindakan kedokteran (medis) yang membutuhkan
persetujuan diutamakan
informed consenf . Baik penerima informasi maupun pemberi
yang
atau tidak boleh dilakukan terhadapnya. Pasien dpt menunjuk seseorang
ia tidak kompeten'
nantinya akan mewakilinya dalam membuat keputusan pada saat
Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, tim perawatan paliatif dapat
kesemPatan Pertama.
meninggal dengan
Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah untuk membantu penderita
yang biasanya dialami
tenang, bebas dari rasa cemas dan nyeri. Masalah keperawatan
yang dialami keluarga
penderita antara lain depresi dan distress spiritual. Sedangkan masalah
o Tunjukkan emPati
pelaksanaan
Kemudian jika penderita meniggal dunia, hal-hal yang diperhatikan dalam
atau
a. Segera mencuci kulit dan permukaan lain dengan air mengalir bila terkena darah
kembali
d. Lakukan sterilisasi untuk eemua peralatan yang akan digunakan
cate' Medical
chairn, w. & Yatbs, P. (2003). Education and training in palliative
Journal of Australia 179,26-28'
a1d Duggan, c. (2003)' Quality
a courtney, M., Edwards, H., Stephan, J., o'Reilly, M.
oiaged care facilities: literature review' Australosian
of life measures fo, ,.riO.ntt A
Journal on Age ing, 22(2):58'64.
p^erawatan paliatif' Diakses dari
Depkes (2007). Keputusan menkes tentang kebijakan
puf iut i Li f enkes-8 I 2 2007 ij akan-pa I iati lpd f
-M -keb
care-Diu.ersity and universality:
Leininger, M. & Mc Farland, M.R. (2006). culture
Bartlett Publisher
a worldwide Nursing Theory. canada: Jones and
Murphy, 8., Herrmaho H., Hawthorne, G'' Pinzone' T' -and Evert' H' (2000)'
Australian llHOQoL instruments: ir"r', manual and interpretation guide'
Melbourne: Australian WHOQoL Field Study Centre
i l*ax r
Ilr. StJRIANI S.Kp. &tFtrSc. phD &.'.*H-q.
C**.iE
fts+}
$"-*IE
.:,t, i,