Anda di halaman 1dari 13

Intervensi dan Kriteria Hasil Akalasia

Diagnosa Keperawatan: Risiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b.d. kurangnya intake makanan yang adekuat.
Tujuan: Pada periode praoperasi dan setelah 7x24 jam pascaoperasi intake
nutrisi dapat optimal dilaksanakan.
Kriteria evaluasi:
- Pasien dapat menunjukan metode menelan makanan yang tepat.
- Terjadi penurunan gejala refluks esofagus, meliputi odinofagia
berkurang, pirosis berkurang, RR dalam batas normal.
- Berat badan pada hari ke-7 pascaoperasi meningkat 0.5 kg.
Intervensi Rasional
Intervensi prabedah:
1) Anjurkan pasien makan 1) Makanan dapat lewat
dengan perlahan dan dengan mudah ke lambung.
mengunyah makanan dengan
saksama. 2) Beberapa pasien mungkin
2) Evaluasi adanya alergi
mengalami alergi terhadap
makanan dan kontraindikasi
beberapa komponen
makanan.
makanan tertentu.
3) Berguna dalam mengukur
3) Pantau intake dan output,
keefektifan nutrisi dan
anjurkan untuk timbang berat
dukungan cairan.
badan secara periodik (sekali
seminggu) 4) Calcium Channel Blocker
4) Kolaborasi pemberian
dan Nitrat digunakan untuk
Calcium Channel Blocker dan
menurunkan tekanan
Nitrat.
esofagus dan memperbaiki
menelan.
5) Dengan adanya intervensi
5) Kolaborasi pemberian injeksi pemberian medikasi ini
agen penghambat diharapkan terjadi
neuromuscular jenis peningkatan kemampuan
Botulinum toxin A. menelan.

Intervensi Pasca bedah dilatasi


1) Dalam waktu 24 jam pasien
pneumatic
1) Batasi intake oral selama 24 dievaluasi atas keberhasilan
jam setelah intervensi. intervensi. Pasien mendapat
nutrisi dengan cara
Intravena dan peran perawat
dalam mendokumentasikan
jumlah dan jenis nutrisi
yang masuk dan keluar.
Intervensi pasca bedah Hellers
dilatation
1) Intake oral yang diberikan
1) Batasi intake oral selama
sebelum 48 jam akan
24-48 jam setelah
mengganggu evaluasi
pembedahan. Bila tidak ada
adanya kebocoran pada
gejala kebocoran, diet
insisi pasca operasi yang
diberikan sesuai tingkat
akan meningkatkan risiko
toleransi.
sepsis yang berbahaya.
2) Kolaborasi dengan ahli gizi 2) Komposisi dan jenis diet
tentang jenis dan komposisi diberikan sesuai tingkat
diet. toleransi individu.
Intervensi pasca operasi
gastrotomi
1) Cairan mengandung nutrisi
1) Beri cairan via selang,
pertama kali diberikan
segera setelah pembedahan.
segera setelah pembedahan
dan biasanya mengandung
2) Lakukan aspirasi lambung. air hangat dan glukosa 10%.
2) Untuk menghindari
3) Beri makanan halus atau
terjadinya dilatasi lambung.
makanan cair secara 3) Makanan halus secara
bertahap dan dicampur bertahap dicampur dengan
dengan air. cairan jernih sampai diet
4) Atur posisi duduk dan penuh tercapai.
4) Meningkatkan efektifitas
lakukan optimalisasi
asupan nutrisi dan
gravitasi pada saat
meningkatkan penerimaan
memberikan makanan cair.
5) Timbang berat badan tiap dari lambung.
5) Merupakan evaluasi
hari dan catat
terhadap intervensi
pertambahannya.
keperawatan yang telah
diberikan.

Diagnosa Keperawatan: Risiko injuri b.d. pasca-prosedur dilatasi


pneumatic, bedah Hellers dilatation, gastrotomi.
Tujuan: Dalam waktu 3x24 jam pasca intervensi dilatasi pneumatic,
bedah Hellers dilatation, gastrotomi pasien tidak mengalami injuri.
Kriteria evaluasi:
- TTV dalam batas normal.
- Kondisi kepatenan selang nutrisi optimal.
- Tidak terjadi perforasi, infeksi pada insisi gastrotomi, apabila
didapatkan dapat diatasi dengan cara berkolaborasi dengan tim
medis.
Intervensi Rasional
Intervensi pasca-intervensi
dilatasi pneumatic
1) Perforasi adalah komplikasi
1) Monitor kondisi fungsi
risiko yang menyebabkan
gastrointestinal.
gangguan fungsi
gastrointestinal, jadi harus
dikaji oleh perawat pasca-
dilatasi pneumatik, meliputi
adanya perubahan TTV,
nyeri tekan abdomen, dan
hipertermi.
2) Diperlukan tindakan
2) Laporkan pada ahli kolaborasi dengan deteksi
gastroenterologi apabila awal untuk mencegah
didapatkan adanya gejala kondisi sepsis yang
perforasi. membahayakan.
Intervensi pasca-bedah Hellers
dilatation
1) Angka terjadinya refluks
1) Monitor adanya tanda-tanda
esofageal pada pascaoperasi
refluks esophageal dan
miotomi Hellers berkisar
laporkan pada tim medis.
10-15%, maka peran
perawat sangat penting
dalam melakukan
monitoring.
Intervensi pascaoperasi
gastrotomi
1) Adanya respon peradangan
1) Kaji kondisi selang
local akan mengganggu
gastrotomi dan laporkan
kondisi selang dan
pada ahli bedah apabila
memerlukan intervensi dari
ditemukan tanda-tanda
ahli bedah.
infeksi pada sekitar area
insersi. 2) Tindakan ini melindungi
2) Fiksasi selang pada dinding
kulit sekitar insisi dari
abdomen dengan plester.
rembesan asam lambung
dan tumpahan makanan.
3) Libatkan keluarga dalam 3) Kulit sekitar gastrotomi
memonitor sekitar memerlukan perawatan
gastrotomi. khusus karena dapat
teriritasi oleh getah lambung
yang bocor disekitar selang.
4) Tanda-tanda vital pasien
4) Kaji adanya perdarahan
dipantau dengan cermat
gastrointestinal
ddan semua drainase dari
sisi operatif, muntah, dan
feses diobservasi terhadap
adanya perdarahan. Adanya
tanda-tanda perdarahan
dilaporkan dengan segera.

Diagnosa Keperawatan: Nyeri b.d. iritasi mukosa esofagus, respons


pembedahan.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam respons pascaoperasi dan tingkat nyeri
berkurang atau teradaptasi.
Kriteria evaluasi:
- Secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau teradaptasi.
- Pasien mampu melakukan manajemen nyeri non-farmakologik
apabila sensasi nyeri muncul.
- TTV dalam batas normal.
- Skala nyeri 0-1 (0-4)
- Ekspresi pasien rileks dan mampu melakukan mobilitas ringan
dengan nyeri yang terkontrol.
Intervensi Rasional

Jelaskan dan bantu pasien Pendekatan dengan menggunakan


dengan tindakan pereda nyeri relaksasi dan non-farmakologi lainnya
non-farmakologi dan telah menunjukkan keefektifan dalam
noninvasif. mengurangi nyeri.

Lakukan manajemen nyeri


keperawatan:
1) Istirahatkan pasien pada 1) Istirahat secara fisiologis dapat
saat nyeri muncul. menurunkan kebutuhan oksigen
yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
metabolisme basal.
2) Monitor kondisi 2) Adanya gangguan pada
kepatenan selang kepatenan dari selang dan
gastrotomi, adanya komplikasi pascaoperasi akan
komplikasi bedah memberikan stimulus nyeri.
seperti refluks esofageal,
perforasi, dan infeksi 3) Meningkatkan intake oksigen
luka gastrotomi. sehingga akan menurunkan
3) Ajarkan teknik relaksasi nyeri sekunder dan iskemia
pernapasan dalam pada intestinal.
saat nyeri muncul. 4) Distraksi (pengalihan perhatian)
dapat menurunkan stimulus
4) Ajarkan teknik distraksi internal.
pada saat nyeri. 5) Menurunkan tarikan pada kulit
akibat penarikan intraabdomen
5) Bantu menyangga sekunder dari batuk akan
sekitar luka (dengan menurunkan stimulus nyeri.
bantal) pasien pada saat 6) Lingkungan tenang akan
latihan batuk efektif. menurunkan stimulus nyeri
eksternal.
6) Manajemen lingkungan:
lingkungan tenang, 7) Sentuhan dukungan psikologis
batasi pengunjung, dan dapat membantu menurunkan
istirahatkan pasien. nyeri.
7) Lakukan manajemen
sentuhan.
Tingkatkan pengetahuan Pengetahuan yang akan dirasakan
tentang sebab-sebab nyeri dan membantu mengurangi nyerinya dan
meghubungkan berapa lama dapat membantu mengembangkan
nyeri akan berlangsung. kepatuhan pasien terhadap rencana
terapeutik.
Kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian:
- Analgesik Analgesik diberikan untuk membantu
menghambat stimulus nyeri ke pusat
persepsi nyeri di korteks serebri
sehingga nyeri dapat berkurang.

Diagnosa Keperawatan: Risiko tinggi infeksi b.d. adanya port de entree


dari luka pembedahan.
Tujuan: Dalam waktu 12x24 jam tidak terjadi infeksi; terjadi perbaikan
pada integritas jaringan lunak.
Kriteria Hasil:
- Jahitan dilepas pada hari ke-12 tanpa adanya tanda-tanda infeksi
dan peradangan pada area luka pembedahan, leukosit dalam batas
normal, TTV dalam batas normal.
Intervensi Rasional
Kaji jenis pembedahan, hari Mengidentifikasikan kemajuan atau
pembedahan, dan apakah ada penyimpangan dari tujuan yang
order khusus dari tim dokter diharapkan.
bedah dalam melakukan
perawatan luka.
Lakukan perawatan luka:
1) Lakukan perawatan luka 1) Perawatan luka sebaiknya tidak
steril pada hari ke-3 setiap hari dengan tujuan
operasi dan diulang menurunkan kontak tindakan
setiap 2 hari sekali. dengan luka sehingga mencegah
kontaminasi kuman ke luka
bedah.
2) Pemberihan debris dan kuman
2) Bersihkan luka dan sekitar luka dapat mencegah
darinase dengan cairan kontaminasi kuman ke jaringan
antiseptic jenis iodine luka.
providum dengan cara
swabbing dari arah 3) Antiseptik iodine providum
dalam ke luar. dapat menurunkan proses
3) Bersihkan bekas sisa epitelisasi jaringan sehingga
iodine providum dengan harus dibersihkan denga alkohol
alkohol 70% atau atau normal saline.
normal saline dengan 4) Penutupan seara menyeluruh
cara swabbing dari arah dapat mengurangi kontaminasi
dalam ke luar. benda asing.
4) Tutup luka dan
penampang eksternal
dengan kasa steril dan
tutup dengan plester
adhesif yang
menyeluruh menutupi
kasa.
Kaji kondisi selang gastrotomi Adanya respon peradangan local akan
dan laporkan pada ahli bedah mengganggu kondisi selang dan
apabila ditemukan tanda-tanda memerlukan intervensi dari ahli bedah.
infeksi disekitar area insersi.
Kolaborasi penggunaan Peran perawat mengkaji adanya reaksi
antibiotik dan riwayat alergi antibiotic, serta
memberikan antibiotic sesuai pesanan
dokter.

Diagnosa Keperawatan: Kecemasan b.d. prognosis penyakit,


misinterpretasi informasi.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam pasien secara subjektif melaporkan rasa
cemas berkurang.
Kriteria evaluasi:
- Pasien mampu mengungkapkan perasaannya kepada perawat.
- Pasien dapat mendemonstrasikan kemampuan memecahkan
masalahnya dan perubahan koping yang digunakan sesuai dengan
situasi yang dihadapi.
- Pasien dapat mencatat penurunan kecemasan di bawah standar;
pasien dapat rileks, tidur, dan istirahat dengan baik.
Intervensi Rasional
Monitor respons fisik seperti: Digunakan dalam mengevaluasi derajat
kelemahan, perubahan tanda atau tingkat kesadaran , khususnya
vital, dan gerakan yang ketika melakukan komunikasi verbal.
berulang-ulang. Catat
kesesuaian respons verbal dan
nonverbal selama komunikasi.
Ajarkan pasien dan keluarga Memberikan kesempatan untuk
untuk mengekspresikan dan berkonsentrasi, kejelasan dari rasa
mengungkapkan rasa takutnya. takut, dan mengurangi kecemasan yang
berlebihan.
Catat reaksi dari Anggota keluarga dengan responnya
pasien/keluarga. Berikan pada apa yang terjadi dan
kesempatan untuk kecemasannya dapat disampaikan
mendiskusikan perasaannya, kepada pasien.
dan harapan masa depan.

Diagnosa Keperawatan: Gangguan konsep diri (gambaran diri) b.d.


adanya selang pada abdomen pasca gastrotomi.
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam terjadi peningkatan gambaran diri. Pasien
dapat mengidentifikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi negatif
pada diri sendiri.
Kriteria evaluasi:
- Pasien merasa harga dirinya naik, mengguanakan koping yang
adaptif dan dapat mengontrol perasaannya.
- Berkomunikasi dengan orang terdekat tentang perubahan peran
yang telah terjadi.
- Mulai mengembangkan rencana untuk perubahan pola hidup.
- Berpartisipasi dalam tim sebagai upaya melaksanakan rehabilitasi.
Intervensi Rasional
Bina hubungan saling percaya Kesadaran diri sangat diperlukan dalam
dan keterbukaan. membina hubungan terapeutik perawat-
pasien.
Kaji perasaan pasien saat ini. Membantu perawat dalam
mengidentifikasi tingkat kesadaran dari
pasien.
Eksplorasi ko[ing adaptif dan Respon koping adaptif sangat
maladaptif terhadap diperlukan dalam penyelesaian masalah
masalahnya. secara konstruktif.
Buat perencanaan yang Pasien membutuhkan bantuan perawat
realistic. untuk mengatasi permasalahannya dan
menentukan perencanaan yang realistik.
Hadirkan individu yang pernah Berbicara dengan orang lain yang telah
atau sedang mendapat mengalami gastrotomi dapat membantu
intervensi gastrotomi. pasien untuk menerima perubahan yang
dialami.
Diskusikan secara perlahan Diskusi yang tenang mengenai tujuan
kondisi gastrotomi pada saat dan rutinitas pemberian makan melalui
pemberian makanan. gastrotomi dapat mempertahankan
gastrotomi sebagai sesuatu yang wajar.
Catat reaksi emosi (contoh: Penerimaan perubahan tidak dapat
kehilangan, depresi, marah) dipaksakan dan proses kehilangan
membutuhkan waktu untuk membaik.
Beri dukungan psikologis. Bentuk dukungan psikologis dapat
mempererat hubungan perawat dan
pasien dengan permasalahan yang
sedang dihadapinya.

Diagnosa Keperawatan: Pemenuhan informasi b.d. misinterpretasi


informasi, perubahan gaya hidup, rencana pembedahan pneumatic
dilatation, bedah Hellers dilatation, gastrotomi
Tujuan: Dalam 1x24 jam informasi kesehatah terpenuhi
Kriteria evaluasi:
- Pasien dan keluarga mengetahui teknik perubahan pola hidup dan
dampat dari perubahan pola hidup terhadap adanya gastrotomi dan
pernyataan subjektif merasa termotivasi untuk melaksanakan
anjuran yang diberikan.
- Pasien dan keluarga mengetahui jadwal pembedahan.
- Pasien dan keluarga kooperatif pada setiap intervensi keperawatan
dan secara subjektif menyatakan untuk bersedia mengikuti
praoperasi yang telah dijelaskan.
- Peserta beserta keluarga mengungkapkan alasan pada setiap
instruksi dan latihan preoperatif.
- Secara subjektif pasien menyatakan rasa nyaman dan relaksasi
emosional.
- Pasien mampu menghindarkan cedera selama periode perioperatif.
Intervensi Rasional
Kaji tingkat pengetahuan pasien Sangat penting untuk megklarifikasi
tentang perubahan pola hidup bahwa pasien mengerti dan memahami
atau prosedur intervensi medis. tentang prosedur yang akan dilakukan.
Cari sumber yang akan Keluarga terdekat dengan pasien perlu
meningkatkan penerimaan dilibatkan dalam pemenuhan informasi
informasi. untuk menurunkan risiko
misinterpretasi terhadap informasi yang
diberikan.
Intervensi pemenuhan
praoperasi: - Pasien dan keluarga harus
- Diskusikan jadwal mengetahui kapan waktu
pembedahan dimulainya pembedahan.

Beritahu persiapan pembedahan


meliputi: - Amat disarankan untuk kulit di
- Persiapan kulit area d an sekitar area operatif tidak
operasi. dicukur.
- Kondisi penyakit yang
mempunyai membutuhkan
tindakan pembedahan mungkin
- Persiapan istirahat dan akan menimbulkan rasa nyeri
tidur. yang hebat sehingga dapat
menggganggu istirahat.
- Pasien sudah mendapat
penjelasan dan menandatangani
Informed Consent.

- Persiapan administrasi
dan Informed Consent
Beritahu pasien dan keluarga Pasien akan mendapat manfaat bila
kapan pasien sudah dapat mengetahui kapan keluarganya dapat
dikunjungi. berkunjung setelah pembedahan
dilakukan.
Intervensi prosedur perawatan
di rumah:
- Kaji tingkat - Perawat mengkaji tingkat
pengetahuan pasien pengetahuan, minat dalam
tentang prosedur pembelajaran tentang pemberian
perawatan di rumah makanan per selang, serta
pasca intervensi kemampuan untuk menerapkan
gastrotomi. informasi.
- Untuk memudahkan perawatan
diri, pasien dijelaskan tentang
- Jelaskan tujuan dari perawatan pacsa-rumah sakit
perawatan rumah. dan didorong untuk membuat
rutinitas senormal mugkin.
- Demonstrasi ini dimulai dengan
menunjukkan kepada pasien
- Demonstrasikan cara cara memeriksa isi lambung
memeriksa residu pada residu sebelum pemberian
gastrotominya. makan.
- Penampung ditinggikan untuk
memungkinkan udara keluar
selama memasukkan cairan
- Ajarkan cara pada awal pengaliran.
memasukkan makanan - Pengaturan posisi kepala tempat
cair pada spuit dengan tidur lebih tinggi selama
memaksimalkan efek sedikitnya setengah jam setelah
gravitasi. pemberian makan sehingga
memudahkan pencernaan dan
- Ajarkan teknik menurunkan risiko aspirasi.
penurunan risiko
aspirasi.

Anda mungkin juga menyukai