DISUSUN OLEH :
Riauly Putra 11453105436
SISTEM INFORMASI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens yang merupakan spesies primata yang
memiliki otak dengan kemapuan yang jauh lebih tinggi ketimbang jenis primata lainnya. Otak
manusia yang sehat mampu melakukan aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, membayangkan dan berbahasa. Kemampuan kerja otak manusia dapat disebut sebagai
akal, dan fungsi dari akal adalah menerima dan memproses berbagai informasi yang diterima
melalui alat indra, kemudian disimpan dan dimunculkan kembali pada saat dibutuhkan. Proses
berpikir dan memproses informasi oleh manusia itulah yang disebut dengan kognisi.
Selama ribuan tahun, manusia telah mencoba untuk memahami bagaimana spesies
mereka berpikir, perumpaannya seperti berikut bagaimana sebentuk benda dapat melihat,
memahami, memprediksi, dan memanipulasi dunia yang jauh lebih besar dan lebih rumit dari
benda itu sendiri hal tersebut merupakan ungkapan yang cukup untuk menggambarkan luasnya
kemampuan berpikir manusia, lebih tepatnya adalah kecerdasan manusia atau human
intelligence.
Kemampuan berfikir manusia yang luas menjadikan manusia begitu berbeda dengan
makhluk Tuhan yang lainnya. Dengan kemapuan berpikirnya manusia mampu menciptakan
benda yang manusia butuhkan untuk mempermudah kerja atau benda yang hanya sebagai
kebutuhan untuk mendapatkan kesenangan saja. Benda ciptaan manusia bukan hanya benda yang
akan bergerak hanya bila digerakkan, tapi manusia pun mampu menciptakan benda dengan
memasukkan kecerdasan manusia didalamnya (kecerdasan buatan / artificial intelligence / AI).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Pakar
Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah.
Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll. (Kusumadewi,2003)
Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar
dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam
memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top
memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior.(Kusummadewi,2003)
Sistem Pakar adalah : Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli.
(Syammsudin aries,2004)
Perbedaan antara pakar dan sistem pakar dapat digambarkan ke dalam tabel berikut :
Tabel di atas menggambarkan perbedaan sistem pakar dan seorang pakar. Dalam hal ini,
diasumsikan sistem pakar sudah tersedia, bukan sedang dalam proses pengembangan.
Sistem pakar dapat digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin. Sedangkan seorang
pakar tidak mungkin dapat bekerja secara terus menerus.
Sistem pakar merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan kemudian dibagikan
ke berbagai lokasi dan dapat dimanfaatkan secara bersamaan. Sedangkan pakar hanya
bekerja pada satu waktu dan tempat saja.
Sistem pakar aman dari pengguna yang tidak diinginkan. Dengan diberikan pengaman
seperti berupa password dan semacamnya. Sedangkan pakar bisa saja mendapat ancaman
atau tekanan pada saat melaksanakan tugasnya.
Pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan tidak akan habis/lupa. Sedangkan
seorang pakar bisa menginngal, tidak bisa melaksanakan tugas dan semacamnya.
Kemampuan memecahkan masalah dalam sistem pakar tidak dipengaruhi oleh keadaan di
luar sistem. Sedangkan seorang pakar bisa saja mendapat pengaruh dalam mengambil
keputusan.
Biaya menggaji seorang pakar lebih mahal bila dibandingkan dengan penggunaan
program aplikasi
Pengalihan keahlian dari para ahli ke media elektronik seperti komputer untuk kemudian
dialihkan lagi pada orang yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini
membutuhkan 4 aktivitas yaitu:
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya),
2. Representasi pengetahuan (ke komputer),
3. Inferensi pengetahuan, dan
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut sebagai basis pengetahuan, yaitu: fakta
dan prosedur (biasanya berupa aturan). Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar
adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis
pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus
dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk motor
inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
1. Berdiri sendiri. Merupakan software yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan
software lain.
2. Tergabung. Merupakan bagian program yang terkandung dalam suatu algoritma
(konvensional), atau merupakan program di mana di dalamnya memanggil algoritma
subrutin lain (konvensional).
3. Menghubungkan ke software lain. Merupakan sistem pakar menghubungkan ke
suatu paket program tertentu, misalnya DBMS.
4. Sistem mengabdi. Merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan
dengan fungsi tertentu.
B. Pengertian AI
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan, antara lain sistem pakar,
permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan, dan robotika. banyak hal yang
kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk informatika relatif tidak bermasalah.
seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat
permaianan catur atau Backgammon.
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan
instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam
pandangan manusia adalah cerdas (H. A. Simon [1987]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer
melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia (Rich and Knight
[1991]).
Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam
merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada
bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan
sejumlah aturan (Encyclopedia Britannica).
Pendekatan dasar ilmiah timbul sebelum invansi ke komputer, ini tidak sama dengan kasus
mesin uap. Pendekatan ilmiah melihat batas sementara dari komputer, dan dapat diatasi
dengan perkembangan teknologi lanjutan. Mereka tidak mengakibatkan tingkatan pada
konsep.
Usaha untuk menghindari definisi AI, tetapi ingin mengatasi atau memecahkan persoalan-
persoalan dunia nyata(real world problem).
1. Sudut pandang Kecerdasan : mesin menjadi cerdas (mampu berbuat apa yang dilakukan
oleh manusia)
2. Sudut pandang Penelitian : studi bagaimana membuat agar komputer dapat melakukan
sesuatu sebaik yang dilakukan oleh manusia.
a.Strong Artificial Intelligence: pendekatan ini ingin menuju ke pembuatan suatu mesin
yang bisa benar benar berpikir dan memecahkan masalah. Mesin mesin ini harus sadar
akan dirinya dan kemampuannyamintelegensianya secara umum harus tidak bisa
dibedakan dengan intelegensia seorang manusia. Optimisme berlebihan di sekitar tahun
1950 dan 1960 berkenaan dengan Strong AI telah memberi jalan bagi appresiasi tingkat
kesulitan yang sangat tinggi untuk masalah tersebut. Pendekatan ini mempertahankan
bahwa mesin yang di program dengan cukup akan mampu untuk memiliki keadaan
mental kognitif (cognitive mental state).
b.Weak Artificial Intelligence: Pendekatan ini berurusan dengan pembuatan Kecerdasan
buatan di komputer yang tidak benar benar bisa berpikir dan memecahkan masalah,
namun bisa berprilaku seakan akan ia memiliki kecerdasan. Pendekatan ini menyatakan
bahwa sebuah mesin yang di program dengan cukup akan dapat meniru pemikiran
manusia.
c.Applied ArtificialIntelligence: Pendekatan ini berusaha menghasilkan suatu sistem cerdas
yang secara komersial dapat digunakan, sebagai contoh sebuah sistem keamanan yang
dapat mengenali wajah orang yang boleh memasuki gedung. Pendekatan ini sudah
mengalami cukup banyak sukses.
d.Coginitive Artificial Intelligence: Pendekatan ini memandang komputer sebagai alat
untuk mengetes teori tentang bagaimana otak manusia bekerja. Sebagai contoh teori
tentang bagaimana cara kita mengenali wajah, dan benda benda lainnya, atau bagaimana
kita memecahkan masalah yang abstrak.
2. Memiliki ketepatan dan kecepatan yang sangat akurat dalam system kerjanya.
3. Dapat digunakan kapan saja karena tanpa ada rasa lelah atau bosan.
2. Kecerdasan yang ada pada artificial intelligence terbatas pada apa yang diberikan
kepadanya (terbatas pada program yang diberikan). Alat teknologi artificial intelligence
tidak dapat mengolah informasi yang tidak ada dalam sistemnya.
Kelebihan dan kekurangan artificial intelligence dibandingkan dengan otak manusia, dalam hal
waktu tunda propagasi Oleh karena itu manusia kalah dalam kecepatan perhitungan numerik.
Dalam aspek lainnya otak manusia jauh di atas angin, terutama dalam tata letak dan jumlah
elemennya. Sedangkan metoda pemrosesan secara paralel dalam komputer dikembangkan untuk
menggantikan kedudukan manusia.
Secara garis besar, artificial intellegence terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu artificial
intellegence Konvensional dan Kecerdasan Komputasional.
Metoda-metodanya meliputi:
Jaringan Bayesian
Artificial intellegence berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem
artificial intellgence secara manual
Kecerdasan buatan itu sesuatu yang diciptakan oleh manusia, untuk menggantikan
manusia. Jadi bisa jadi kecerdasan buatan itu merupakan suatu ancaman.
Walau pun menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa jadi adalah suatu ancaman untuk
manusia, tapi manusia masih saja mengembangkan apa yang disebut dengan kecerdasan buatan.
Manusia masih saja mencoba mengembangkan/ mendapatkan sesuatu (teknologi) yang baru,
yang dapat berpikir seperti manusia. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan dalam diri
manusia, manusia ingin mendapatkan sesuatu dengan cara yang lebih mudah. Lagipula memang
ada keterbatasan-keterbatasan dalam diri manusia, seperti otak manusia yang hanya mampu
berpikir dengan frekuensi kira-kira 100 Hz dan karena manusia mempunyai rasa lelah.
Bandingkan dengan komputer sekarang yang mampu mengolah data dengan frekuensi 4 GHz.
Komputer juga tidak mempunyai rasa capai walau pun harus mengolah data yang sama berulang-
ulang.
Saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh
manusia. Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan
komputer yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya.
Contoh lain ada di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data
dengan cepat atau alat yang dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk
menghindari terjadinya tabrakan.
Pendukung dari kecerdasan buatan telah menyatakan argumen balasan bahwa alat dari
bidang kecerdasan buatan hanyalah sebuah alat yang tidak akan menggantikan fungsi manusia.
Kecerdasan buatan tidak akan mengurangi. Kemanusiaan kita, melainkan akan meningkatkan
kehidupan kita, contohnya adalah penderita kanker akan mendapat keuntungan, dan pengenalan
kalimat dan sistem perpaduan dapat membantu seorang individu untuk mengkontrol
lingkungannya.