Anda di halaman 1dari 4

FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

FMEA adalah suatu prosedur terstruktur untuk mengidentifikasi mode


kegagalan yang potensial dan efeknya untuk meningkatkan kepercayaan dan
keamanan sistem tersebut. Prosedur ini juga berguna untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan dan mengontrol resiko. Tujuan prosedur ini
adalah untuk mengidentifikasi mode kegagalan dan efeknya, untuk menetapkan
tindakan korektif sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kegagakan,
serta untuk mengembangkan sistem maintenance yang efisien sehingga potensi
terjadinya kegagalan dapat dihindari.

Tahapan Kegagalan Frequency Severit Detectio Risk Priorita


Proses (F) y (S) n (D) Priority s
Numbe
r
(RPN)
Planning 1. Miss 1 9 8 72 1
forecasting
(kegagalan
dalam
melakukan
peramalan
penjualan)
2. Kegagalan 1 7 8 56 2
dalam
menentukan
prioritas
produksi
pada musim
pancaroba
3. Kegagalan 1 8 4 32 6
dalam
menentukan
jumlah safety
stock
Manajemen 1. Kegagalan 1 7 5 35 5
SDM dalam
menentukan
jumlah SDM
yang
dibutuhkan
2. Shift kerja 1 6 5 30 7
kurang
mencukupi
Distribution 1. Kegagalan 1 4 5 20 8
dalam
merencanaka
n pengadaan
Production 1. Kegagalan 1 6 5 30 6
melakukan
proses
packaging
dengan cepat
(packaging
masih
manual)
2. Kegagalan 1 8 6 48 3
penyusunan
jadwal
maintenance
Environment 1. Adanya 1 7 6 42 4
perubahan
musim

Keterangan tabel

1. Skala frekuensi (frequency)

Remote Very Low Low (skala Moderate High Very High


(skala 1) (skala 2) 3-5) (skala 6-7) (skala 8-9) (skala 10)
Sangat tidak Sangat Jarang Terkadang Sering Sangat
mungkin jarang terjadi terjadi terjadi mungkin
terjadi terjadi kegagalan kegagalan kegagalan terjadi
kegagalan kegagalan (skala 3 = (skala 6 = (skala 8 = kegagalan
(1:1.500.000 (1:150.000) 1:30.000; 1:150; skala 1:9; skala 9 (>1:3)
) skala 4 = 7 = 1: 50) = 1:6)
1:4.500;
skala 5 =
1:800)

2. Skala keparahan (severity)

Minor (skala 1) Low (skala 2- Moderate High (skala Very High


3) (skala 4-6) 7-8) (skala 9-10)
Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan Kegagalan
tidak dapat dapat tidak berpengaruh
berdampak menyebabkan menyebabkan melibatkan terhadap
pada proses gangguan ketidakpuasan keselamatan keselamatan
atau performa kecil dan pelanggan dan atau peraturan atau
sistem membutuhkan berdampak pemerintah. melibatkan
rework minor pada rework Dapat peraturan
secara menyebabkan pemerintah.
mendadak, kekacauan Dapat
kerusakan atau yang serius membahayaka
perbaikan dan n mesin atau
peralatan membutuhkan operator
rework mayor
3. Skala deteksi (detection)

Very High High Moderate Low (skala Very Low Absolutely


(skala 1-2) (skala 3-4) (skala 5-6) 7-8) (skala 9) no
detection
(skala 10)
Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol
sangat memiliki mungkin memiliki mungkin tidak dapat
mungkin kesempatan dapat kesempatan tidak dapat mendeteksi
untuk yang tinggi mendeteksi yang rendah mendeteksi kegagalan.
mendeteksi untuk adanya untuk adanya Tidak
kegagalan, mendeteksi kegagalan mendeteksi kegagalan diketahui
proses secara adanya adanya adanya
otomatis kegagalan, kegagalan kontrol
mencegah proses yang dapat
terjadinya secara mendeteksi
kegagalan otomatis kegagalan
mendeteksi
kegagalan

4. Perhitungan Risk Priority Number (RPN)

Risk priority number (RPN) diperoleh dari perkalian nilai (F)*(S)*(D). Tujuan
dilakukan perhitungan RPN adalah untuk mengetahui tingkat kegagalan dari faktor-
faktor yang menyebabkan stock out sehingga dapat ditentukan prioritas untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Daftar Pustaka

Damanab, P.S., et al., 2015, Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) Technique: A
Literature Review, Scientific Journal of Review, 4 (1), 1-6.

Hansen, M.J., 2011, FMEA Scales for Severity, Occurrence, and Detection,
StatStuff.com, diakses pada tanggal 12 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai