BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya adalah sesuatu yang akrab dengan manusia. Cahaya membantu
manusia untuk melakukan banyakl aktivitas didunia ini. Dengan cahaya
kehidupan manusi menjadi lebih bermakna. Cahaya menjadi penerang bagi
manusia. Membantu manusia untuk menikmati segala keindahan alam atas
karunia yang diberikan tuhan pada manusia.
Cahaya tidak hanya berfungsi sebagai penerang saja. Banyak manfaat
yang bisa didapat dengan adanya cahaya. Seiring dengan majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak penemuan-penemuan yang menakjubkan yang
bisa membantu dan meringankan pekerjaan manusia.
Supaya cahaya bisa lebih dimanfaatkan dengan baik, alangkah baiknya
jika cahaya yang akrab dalam kehidupan manusia ini lebih dipelajari secara
mendalam. Dengan mempelajari cahaya, seluk beluk cahaya, dan segala
kemanfaatan cahaya, maka cahaya dapat digunakan dengan baik tepat dan dapat
menghasilkan banyak manfaat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CAHAYA
Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang
mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar
dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan
pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.
3
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan
sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang
disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan
ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960.
Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi
memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan. Apabila
cahaya matahari itu dari pembakaran gas helium yang ada di luar angkasa dan
terjadi alami.
4
B. SIFAT-SIFAT CAHAYA
1. Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat lurus dapat dika buktikan ketika kita menyalakan lampu
senter. Cahaya dari lampu senter akan merambat lurus. Percobaan lain yang sering
dilakukan untuk membuktikan bahwa cahaya merambat luru adalah sebagai
berikut:
cahaya lurus
2. Cahaya dapat menembus benda bening
5
R
f=
2
dimana R untuk cermin cekung berharga positif.
Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus,
2) Sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu
utama,
3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan
melalui titik itu juga.
M=
h i si
=
h o so| |
4) Cahaya dapat dibiaskan (REFRAKSI)
Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring melalui medium yang berbeda
seperti dari udara ke kaca lalu melewati air. Keadaan ini disebut sebagai
pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya bergerak lebih cepat di medium yang
kurang padat. Namun cahaya yang datang dengan sudut datang 90 derajat, (tegak
lurus) melalui medium yang berbeda tidak dibiaskan. Contoh hal pembiasan
dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan minuman yang kelihatan
bengkok dan lebih besar di dalam air, atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih
cetek dari kedalaman sebenarnya. Misalnya lagi ketika kita mencelupkan pensil ke
air, maka bagian pensil yang berada di air akan tampak bengkok.
9
pensil bengkok
Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai
perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan.
Hukum pembiasan
Sebelum membahas tentang hukum pembiasan terlebih dahulu kita pelajari
tentang indeks bias. Indeks bias mutlak suatu medium (n) didefinisikan sebagi
cepat rambat cahaya diruang hampa (c) terhadap cepat rambat cahaya di medium
tersebut (v). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
c
n=
v
Indeks bias relatif suatu medium (nr) didefinisikan sebagai perbandingan
indeks bias mutlak medium tersebut terhadap indeks bias mutlak medium lain.
Hal ini dapat dirumuskan sebagai
n1 v2
n 12= =
n2 v1
Dimana
n 12=indeks bias relatif medium 1ter h adap medium2
n 1=indek bias mutlak medium1
n 2=indek bias mutlak medium 2
v 1=laju ca h aya dalam medium 1
v 2=laju ca h aya dalammedium 2
(1). Sinar datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan
terletak pada satu bidang datar
(2). Sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat
sibiaskan mendekati garis normal
(3). Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal
(4). Sinar datang secara tegak lurus terhadap bidang batas dua medium tidak
dibiaskan, melainkan diteruskan.
Dengan demikian hukum pembiasan dapat dituliskan secara matematis sebagai
berikut
n 1sin i=n2 sin r
Dimana n 1=indeks bias mutlak medium 1
n 2= indeks biasmutlak medium2
i=sudut datang
r=sudut bias
Untuk kaca plan paralel sinar yang keluar dari kaca tidak akan sejajar
dengan sinar yang masuk, namun akan mengalami pergeseran dari arah semula.
Kaca plan paralel yang mempunyai ketebalan d maka sinar keluar akan
mengalami pergeseran sebesar t. Dimana t diperoleh
d sin(ir )
r=
cos r
Dimana r dapat dihitung dari hukum snellius ( n 1sin i=n2 sinr )
|
h i si n1
M= =
h o so n 2 |
c. Pembiasan cahaya pada lensa tipis
1) Macam-macam lensa tipis
a. Bikonveks (cembung rangkap)
b. Bikonkaf (cekung rangkap)
c. Plan konveks (cembung datar)
d. Plan konkaf (cekung datar)
e. Konkaf konveks (cembung cekung)
f. Konveks konkaf (cekung cembung)
Gambar pembentukan
bayangan pada lensa cembung
1
dan p=
f
5.) DIFRAKSI
Merupakan peristiwa pelenturan cahaya, karena adanya penghalang misalnya
celah kisi. Difraksi juga bisa dijelaskan sebagai "pembelokan cahaya disekitar
sebuah rintangan"
DIFRAKSI CELAH TUNGGAl
Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian
Huygens. Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber
gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan
cahaya dari bagian celah lainnya. Interferensi minimum yang menghasilkan garis
gelap pada layar akan terjadi, jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase ,
atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang.
13
Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati
14
celah harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi
dengan sehingga beda fase keduanya mejadi 360. Persamaan interferensi
maksimum dari pola difraksinya akan menjadi :
1) pola difraksi minimum (gelap)
2) Pola difraksi maksimum (terang)
Dengan (2m 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3,
6.) INTERFERENSI
Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya
atau lebih yang menimbulkan pola gelombang yang baru.
Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun
jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk
adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda
fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
Syarat Interferensi Cahaya :
Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya
mempunyai beda fase,frekuensi dan amplitude sama). Thomas Young, seorang
ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan
15
pada dua buah celah sempit. Secara matematika rumus untuk mendapatkan pola
terang dan gelap Sbb:
Keterangan :
S1 = Sumber cahaya
S2 dan S3, dua sumber cahaya baru.,
d = jarak antar dua sumber cahaya
= sudut belok, a=l = jarak antara dua sumber terhadap layar
Keterangan :
P = jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d = jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)
l = jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter)
m = bilangan (1,2,3dst)
= panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)
Keterangan :
P = jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter)
d = jarak kedua sumber cahaya/celah(meter)
16
= a, maka foton itu hanya mampu melepaskan elektron tanpa memberi energi
kinetik pada elektron. Penyinaran dengan cahaya yang frekuensi lebih kecil tidak
akan menunjukkan gejala foto listrik.
2. Sifat Kembar Cahaya.
Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang
yang dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-
paket energi (foton).Timbul suatu gagasan apakah foton itu dapat diartikan
sebagai partikel-partikel.Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton
mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron.
Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai
partikel dengan momentum.
Pfoton = h.f
C
Tidak ada keraguan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang
dan sebagai partikel.
D. ALAT-ALAT OPTIK
1. LUP
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak
bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa
cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga
dapat dilihat dengan jelas.
19
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan
terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan
bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu
dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk
mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi
maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s =
sn = jarak titik dekat mata).
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25
cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum
membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup
digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan
perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi,
bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak
hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
20
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm
untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus.
2. MIKROSKOP
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan
laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang
memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran
sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil.
Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen
mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan
pemeliharaannya.Secara matematis, rumus perbesaran bayangan pada
mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:
21
Keterangan :
sobj : jarak bayangan objektif
sok : jarak bayangan okuler
sobj : jarak objektif
sok : jarak benda okuler
fobj : jarak fokus lensa objektif
fok : jarak fokus lensa okuler
Mobj : perbesaran bayangan lensa objektif
Mok : perbesaran bayangan lensa okuler
M : perbesaran total mikroskop
L : panjang mikroskop (jarak tubus) =
22
Teropong Bintang
Teropong Bumi
23
Teropong Panggung
Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa
obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini
akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
d = f (Ob) f (Ok)
d = panjang teropong dalam meter
f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter
E. PEMANFAATAN CAHAYA
a. Manfaat cahaya matahari bagi kehidupan sehari-hari
Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Matahari adalah
sumber cahaya utama di Bumi. Beberapa manfaat cahaya matahari dalam
kehidupan sehari-hari :
cahaya matahari tidak hanya mengatur irama harian berulang, yang menentukan
siklus tidur-bangun tubuh, tetapi juga amat berpengaruh juga pada selera makan,
suasana hati, daya sembuh, produktifitas, bahkan hasrat seksual. Bukti kuat
adanya kaitan antara cahaya dan tubuh adalah orang-orang yang hidup di daerah
paling utara, yang hari-hari musim dinginnya panjang dan sinar matahari sedikit,
sering menderita gejala seasonal affectif disorder (SAD), suatu penyakit yang
membuat suasana hati mudah berubah, menyebabkan kelesuan, hilangnya
konsentrasi dan kemampuan berpikir, sikap menutup diri serta depresi. Perubahan
jumlah sinar matahari yang anda alami selamaberpergian juga menjadi faktor
penting dalam jet lag gangguan fisik yang diderita sesudah penerbangan jarak
jauh) baru-baru ini penelitian yang di lakukan Rocki Mountain Institute
menunjukan bahwa peningkatan sinar matahari menurunkan jumalah kesalahan
dan jumlah pekerja yang absen.
Kaitan antara cahaya dan energi lahir dan batin ditimbulkan oleh pengaruh
cahaya terhadap kelenjar pineal, penhasil hormon melatonin. Melatonin
27
F. RESUME JURNAL
Jurnal yang akan kami resume ini berhubungan juga dengan cahaya. Jurnal
ini berjudul Paparan Fisis Pencahayaan Terhadap Mata Dalam Kegiatan
Pengelasan(Studi Kasus : Pengelasan Di Jalan Bogor) yang di tulis oleh Cory
Angelina dan Katharina Oginawati. Jurnal itu menjelaskan tentang hubungan
sinar UV- B dengan Pengelasan skala kecil di Kota Bandung merupakan aktivitas
yang beresiko tinggi khususnya bagi kesehatan mata pekerja. Sinar las yang
dihasilkan dalam kegiatan pengelasan dapat meradiasikan sinar ultraviolet serta
tingkat kesilauan tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam
melakukanaktivitasnya. Pemakaian alat pelindung diri yang biasa digunakan
pekerja belum dapat me reduksi sinar ultraviolet-B sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik
lingkungan tempat bekerjanya para pekerja berupa data fisik intensitas sinar
ultraviolet yang dihasilkan dalam pengelasan yang diukur dengan alat radiometer
ultraviolet-B serta tingkat kesilauan sinar yang diukur dengan alat luminansi-
meter. Dari penelitianini diketahui bahwa radiasi sinar ultraviolet melampaui nilai
ambang batas yang ditentukan serta tingkatkesilauan yang tinggi yang diperoleh
dari persamaan Skala deBoer. Analisis fisis ini merupakan rangkaian untuk
mengkaji paparan pencahayaan terhadap mata pekerja yang ditinjau dari
keselamatan dan kesehatan kerja..
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa
senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Dengan adanya protocol Kyoto di harapkan bumi dapat baik-baik saja dan
bencana alam, efek-efek negative dari efek rumah kaca segera teratasi.
2
persegi (.uW/crn ).
(2) Radiasi sinar ultra ungu yang melampaui NAB waktu pemajanan ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam lampiran V.
TANGGAL : 16 A PR I L 1999
I. CONTOH SOAL
1. Suatu celah sempit tunggal dengan lebar disinari oleh cahaya monokromatis
dengan panjang gelombang 5890 angstrom medan. Tentukan lebar clah agar
terjadi pola difraksi orde pertama pada sudut 30o.
Pembahasan
Diketahui: = 30o
sin 30o = 0,5
n=1
= 5890 Ao
Ditanya : d....?
Jawab : d sin = n
d=n
sin
d = 1 5890
0,5
d = 11780 A
31
2. Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah
celah tunggal yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua
adalah 1,80 mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke
layar adalah
a. 2 m d. 0,5 m
b. 1,5 m e. 0,02 m
c. 1 m
Penyelesaian :
Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, = 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2
Ditanyakan : l =.?
Jawaban :
d p/l = (2n) , l = d p/ (2n) ,
l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter
Ditanyakan : l=..? jarak antara dua lampu sampai retina mata kita
Jawab :
d = 1,22 . l/D
1,22 = 1,22 . 5.10-7. l/0,003 l = 6000 m
5. Percobaan Thomas Young, celah ganda berjarak 5 mm. Dibelakang celah yang
jaraknya 2m ditempatkan layar , celah disinari dengan cahaya dengan panjang gelombang
600 nm., maka jarak pola terang ke 3 dari pusat terang adalah .
a. 72 mm b. 7,2 mm c. 0,72 mm
d . 0,72 mm e. 0,007 msm
Diketahui : d = 5 mm, l = 2 m=2000 mm
= 600 nm = 7 x 10-5 mm, m = 3
Ditanyakan: p =?
Jawab :p. 5/200 = (2.3) 1/2 6.10-5..p = 0,72 mm