Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

GAMBARAN UMUM PASAR MODAL


INDONESIA
Tugas ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Manajemen Investasi

Oleh :
ANIS WIDYAWATI (115020101111014)

Ilmu Ekonomi - Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2015
BAB I

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar finansial yang menjalankan
fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi
yaitu dengan mengalokasikan dana secara efisien dari pihak yang memiliki dana kepada
pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan fungsi keuangannya dapat ditujukan oleh
kemungkinan adanya perolehan imbalan bagi pihak yang memberi dana sesuai dengan
karakteristik investasi yang mereka pilih. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi
investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki. Pasar modal menjadi tempat
pertemuan antara pihak yang memerlukan dana (sisi demand) dan pihak yang
menyediakan dana (sisi supply) dengan resiko untung rugi.
Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka
panjang dengan menjual saham atau obligasi. Perusahaan (emiten) akan menerbitkan surat-
surat berharga, baik saham atau obligasi dan kemudian dijual ke pihak yang menyediakan
dana (investor). Ada dua tahap dalam penjualan surat-surat berharga tersebut. Tahap pertama
adalah pada saat surat berharga tersebut untuk pertama kalinya ditawarkan ke publik
(Initial Public Offering / IPO), yang penjualannya dilakukan pada pasar perdana (primary
market). Tahap kedua pada saat surat-surat berharga telah berpindah tangan dan
diperdagangkan di pasar sekunder (secondery market) memegang peranan sangat penting,
sebab perkembangan pasar modal bercermin dari kegiatan perdagangan di pasar sekunder.
Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting, karena seorang investor
sebelum menginvestasikan dananya di pasar modal dengan cara membeli saham yang
diperdagangkan, dia harus memahami dan mempercayai bahwa semua informasi yang
tersedia dan mekanisme perdagangan di pasar modal dapat dipercaya, tidak ada pihak
tertentu yang memanipulasi informasi dan perdagangan tersebut. Tanpa keyakinan
tersebut, investor tentunya tidak akan bersedia membeli sekuritas yang ditawarkan
perusahaan. Indikator kepercayaan investor akan pasar modal dan instrumen-instrumen
keuangannya, dicerminkan antara lain oleh dana masyarakat yang dihimpun di pasar
modal.
Salah satu faktor yang mendukung kepercayaan investor adalah persepsi mereka
akan kewajaran harga sekuritas (saham). Dalam keadaan seperti itu pasar modal dikatakan
efisiensi secara informasional. Pasar modal dikatakan efisiensi secara informasional
apabila harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan.

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 2
Semakin tepat dan cepat informasi sampai ke calon investor dan dicerminkan pada harga
saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisiensi. Informasi yang
sepenuhnya tercermin pada harga saham akan sangat berharga bagi para pelaku pasar modal
dan institusi yang berkaitan, seperti Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal,
Ikatan Akuntan Indonesia dan pelaku pasar modal.
Salah satu karakteristik kualitatif informasi keuangan adalah tepat waktu.
Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai salah satu
dasar membuat keputusan ekonomi dan untuk menghindari keterlambatan keputusan.
Dalam perkembangan perdagangan saham di Pasar Modal baik perkembangan yang positif
maupun perkembangan yang negatif akan memunculkan pendapat tentang harga-harga
saham yang berada di pasar modal bahwa saham A overvalue atau saham B undervalue dan
sebagainya yang kesemuanya itu pada intinya mempertanyakan apakah harga suatu surat
berharga tersebut wajar.
Pada pasar modal yang harga saham akan cenderung wajar. Dengan kata lain,
penjualan ataupun penelitian setiap sekuritas pada harga pasar yang berlaku merupakan
transaksi dengan NPV (Net Present Value) sama dengan nol. Bila kondisi demikian tidak
akan ada harga saham yang overvalue atau saham yang undervalue. Bila benar harga-harga
saham di pasar modal Indonesia overvalue atau undervalue berarti pasar modal Indonesia
belum efisien. Selain itu pasar modal yang efisien dimana seluruh informasi yang relevan
diterima oleh investor dan informasi telah diprediksikan ke dalam saham.
Penelitian sekitar tahun 1990 menyatakan bahwa pasar modal Indonesia belum
efisien dalam bentuk semi kuat. Apakah kondisi pasar modal Indonesia sekitar tahun 2000
sampai tahun 2002 akan efisien dalam bentuk semi kuat?. Efisien tidaknya suatu pasar juga
akan memberikan implikasi kepada investor dalam melakukan strategi investasinya. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut tidak cukup dengan acuan secara kualitatif, namun perlu
dilakukan dengan pembuktikan secara kuantitatif.
Bursa efek yang terbesar di indonesia adalah Bursa Efek Jakarta ( BEJ ) yang juga dikenal
dengan nama asingnya sebagai Jakarta Stock Exchange (JSX). Sekuritas yang
diperdagangkan di BEJ adalah saham preferen (preferred stock), saham biasa (common
stock), hak (rights) dan obligasi konvertibel (convertible bonds). Saham biasa mendominasi
volume transaksi di BEJ. Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek Surabaya (BES)
atau Surabaya Stock Exchange (SSX). Sekuritas yang terdaftar di BEJ juga di perdagangkan
di BES.

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 3
1.2 Rumusan Masalah :

Apakah yang dimaksud dengan pasar modal dan organisasi apa saja yang terkait didalamnya?

1.3 Tujuan :

Untuk mengetahui definisi, sejarah dan manfaat dari pasar modal serta organisasi-organisasi
yang terkait didalamnya.

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Pasar Modal


Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli yang saling
mengadakan pertukaran barang dan jasa. Pengertian pasar modal atau bursa efek adalah
salah satu jenis pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-
surat berharga atau efek. Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 4
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, mendefinisikan
suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek. Menurut Husnan (2001:3) Pasar modal juga dapat didefinisikan
sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk
modal sendiri (stocks) maupun utang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah
(public authorities) maupun oleh perusahaan keuangan (financial market).
Secara umum pasar modal global dapat dibagi ada dua segmen utama yaitu pasar
uang dan pasar modal. Pasar uang adalah bidang perekonomian dimana jangka pendek
diperdagangkan. Pasar ini adalah dimana bank umum dan bank unit usaha yang lain
menyesuaikan posisi likuiditas mereka. Dan bank sentralm melaksanakan kebijakan
moneternya dan pemerintah menjual utang untuk mendanai kegiatannya sehari-hari. Pasar
uang bertujuan untuk menyediakan dana pinjaman untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
jangka pendek melalui pasar uang tabungan masyarakat dapat dimanfaatkan lembaga
keuangan.
2.2 Manfaat Pasar Modal
Menurut Sartono (1996:43) ada berbagai pihak yang mendapatkan manfaat
dengan adanya pasar modal, baik langsung mupun tidak langsung, antara lain :
A. Bagi dunia usaha.
Dalam usaha meningkatkan modal dengan menarik dana dari luar perusahaan akan
memperhatikan masalah dana jangka panjang dan jangka pendek waktu memperolehnya.
Disamping itu jenis dana yang ditarik tidak kalah penting pula untuk dipertimbangkan.
Apabila dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri akan sangat tergantung pada posisi
keuangan perusahaan yang telah ada. Untuk mendorong dunia usaha, pemerintah berusaha
menyediakan beberapa alternatif sumber dana yang dimanfaatkan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dananya. Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana
pinjaman maupun dana untuk menambah jumlah modal. Dana pinjaman dapat diperoleh
dengan menjual obligasi atau sekuritas kredit, sedangkan untuk menambah jumlah modal
dapat ditempuh dengan menjual saham.
Pembelanjaan dengan sahan melalui pasar modal mempunyai keuntungan dibanding
dengan pembelanjaan pinjaman, yaitu :
1) Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
2) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan.
3) Tidak dikaitkan dengan kekayaan sebagai jaminan tertentu.
4) Tidak ada beban finansial yang tetap.
B. Bagi Pemodal

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 5
Menabung di bank merupakan bentuk investasi yang sederhana dan bahkan tidak
asing lagi bagi masyarakat. Masyarakat pemodal kecil sudah demikian akrab dengan tabanas,
deposito bahkan masyarakat golongan menengah dan atas pun demikian. Dalam
perkembangannya di pasar modal saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan sebagai sarana
investasi di pasar adalah dapat dilakukan melalui pembelian instrumen pasar modal seperti
saham, obligasi ataupun sekuritas kredit. Investasi di pasar modal juga mempunyai
kelebihan dibanding dengan investasi di sektor perbankan maupun sektor lainnya.

Kelebihannya tersebut antara lain :

a) Nilai investor berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.


b) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden dan sebagai
pemegang obligasi, investor memperoleh bunganya.
c) Dapat dengan mudah mengganti intrumen investasi.
d) Mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham bagi
pemegang saham dan mempunyai hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Obligasi bila diadakan dari pemegang obligasi
C. Bagi Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga-lembaga yang berfungsi untuk menunjang berjalannya kegiatan pasar


modal antara lain : penjamin emisi, akuntan publik, konsultan hukum, notaris
perusahaan, penilai, biro administrasi efek, wali amanat, perantara perdagangan efek dan
pedagang efek. Berkembangnya pasar modal memberikan manfaat yang besar bagi
lembaga penunjang tersebut menuju ke arah profesionalisme di dalam memberikan
pelayanannya sesuai bidang tugas masing-masing.

D. Bagi Pemerintah
Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan serta pertumbuhan angkatan kerja yang
siap memasuki lapangan kerja pertahun yang cukup tinggi diberbagai sektor usaha
tentunya memerlukan adanya investasi yang cukup besar pula diberbagai sektor usaha.
Investasi yang cukup besar membutuhkan sumber-sumber dana yang besar pula, dan ini
tidak dapat dipenuhi oleh sektor potensial dalam memobilisasi dana masyarakat yang
guna membiayai pembangunan tersebut. Sebab itu pemerintah selalu mendorong
perkembangan pasar modal melalui paket deregulasi.
2.3 sejarah pasar modal di indonesia
Era pasar modal di indonesia dapat dibagi menjadi enam periode. Periode pertama
adalah periode jaman Belanda mulai tahun 1912 yang merupakan tahun didirikannya pasar

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 6
modal yang pertama. Periode kedua adalah periode orde lama yang dimulai pada tahun 1952.
Periode ketiga adalah periode orde baru dengan di aktifkannya kembali pasar modal pada
tahun 1997. Periode keempat dimulai tahun 1988 adalah periode bangunnya pasar modal dari
tidur yang panjang. Periode kelima adalah periode otomatisasi pasar modal mulai tahun 1995.
Periode keenam adalah periode krisis moneter mulai bulan agustus 1997.
2.3.1 Periode pertama (1921-1942): periode jaman belanda
Pada tanggal 14 desember 1921,suatu asosiasi 13 broker di bentuk di Jakarta. Asosiasi
ini diberi nama Belandanya sebagai vereninging voor effectenhandel yang merupakan
cikal bakal pasar modal pertama di indonesia. Setelah perang dunia 1, pasar modal di
surabaya mendapat giliran dibuka pada tanggal 1 januari 1925 dan disusul di semarang pada
tanggal 1 agustus 1925. Karena masih jaman penjajahan belanda dan pasar-pasar ini juga
didirikan oleh belanda, mayoritas saham-saham yang diperdagangkan disana juga merupakan
saham-saham perusahaan Belanda dan afiliasinya yang tergabung dalam Dutch East Indies
Trading Agencies. Pasar-pasar ini beroprasi sampai kedatangan Jepang di Indonesia di tahun
1942.
2.3.2 Periode kedua ( 1952-1960): Periode Orde Lama
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, pada tanggal 1 September 1951 dikeluarkan
Undang-Undang Darurat No. 12 yang kemudian di jadikan Undang-Undang No. 15/1952
tentang pasar modal. Juga melalui Keputusan Mentri Keuangan No. 289737/U.U. tanggal 1
Nopember tahun 1951, Bursa Efek Jakarta (BEJ) akhirnya dibuka kembali pada tangal 3 Juni
1952.
Tujuan dibukanya kembali bursa ini untuk menampung obligasi pemerintah yang
sudah dikeluarkan ada tahun-tahun sebelumnya. Tujuan yang lain adalah untuk mencegah
saham-saham Belanda yang dulunya diperdagangkan di Jakarta lari keluar negeri.
Kepengurusan bursa efek ini kemudian diserahkan ke Perserikatan Perdagangan Uang
Dan Efek-Efek(P.P.U.E) yang terdiri dari 3 bank dengan Bank Indonesia sebagai anggota
kehormatan. Bursa efek ini berkembang dengan cukup baik walaupun surat berharga yang
diperdagangkan umumnya adalah obligasi oleh perusahan Belanda dan obligasi pemerintah
indonesia lewat Bank Pembanggunan Indonesia. Penjualan obligasi semakin meningkat
dengan di keluarkannya obligasi pemerintah melalui Bank Industri Negara di tahun 1954,
1955, dan 1956. Karena adanya sengketa antara pemerintah RI dengan Belanda mengenai
Irian Barat,semua bisnis Belanda di nasionalkan melalui Undang-Undang Nasionalisasi No.
86 tahun 1958. Sengketa ini mengakibatkan larinya modal Belanda dari tanah Indonesia
akibatnya mulai tahun 1960, sekuritas-sekuritas perusahaan Belanda sudah tidak

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 7
diperdagangkan lagi dibursa efek jakarta sejak itu aktifitas dibursa efek jakarta semakin
menurun.
2.3.3 Periode ketiga (1977-1988): Periode Orde Baru
Bursa Efek Jakarta dikatakan lahir kembali pada tahun 1977 dalam periode orde baru
sebagai hasil dari Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976. Keputusan ini menetapkan
pendirian pasar modal, pembentukan badan pembina pasar modal, pembentukan Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa. Presiden Suharto meresmikan
kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tanggal 10 Agustus 1977. PT Semen Cibinong
merupakan perusahaan pertama yang tercatan di Bej. Penerbitan saham perdana di setujui
pada tangggal 6 Juni 1977. Pada saat tercatat pertama kali di bursa 10 Agustus 1977 sebanyak
178.750.000 lembar saham di tawarkan dengan harga RP 10.000,- perlembar.
TABEL
Periode ini disebut juga dengan periode tidur yang panjang, karena sampai tahun 1988
hanya sedeikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja
(selama 4 tahun, 1985-1988 tidak ada perusahaan yang go publik). Kurang menariknya pasar
modal pada periode ini dari segi investor mungkin di sebabkannya oleh tidak di kenakannya
pajak atas bunga deposito, sedang penerimaan defiden dikenakan pajak penghasilan sebesar
15%.
2.3.4 Periode keempat (1988-mei 1995): periode bangun dari tidur yang panjang
Sejak di aktifkan kembali pada tahun 1977 sampai 1988 BEJ di katakan dalam
keadaan tidur yang panjang selama 11 tahun sebelum 1988 hanya terdapat 24 perusahaan
yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988 selama 3 tahun saja, yaitu sampai 1990, jumlah
perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat sampai 128. Sampai dengan akhir tahun1994
jumlah perusahaan yang sudah IPO menjadi 225. Pada periode ini, initial public offering
(IPO) menjadi peristiwa nasional dan banyak dikenal sebagai periode lonjakan IPO (IPO
boom)
Pada tahun1991, BEJ diswastakan dan sebagai konsekuensinya, BAPEPAM bukan
lagi pelaksana pasar modal, tetapi lebih kepengawas pelaksana pasar modal, sehingga
BAPEPAM dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
Peningkatan dipasar modal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut ini.
1. Permintaan dari investor asing
Investor asing melihat bahwa pasar modal di Indonesia telah maju dnga pesat
pada periode ini dan mempunyai prospek yang baik. Investor asing tertarik
dengan pasar Indonesia karena di anggap sebagai pasar yang menguntungkan
untuk diversifikasi secara internasional. Investor asing dibatasi pemilikannya
sampai 48% dari sekuritas yang terdaftar di bursa. Sampai pada awal tahun

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 8
1995, jumlah kepemilikan oleh investor asing mencapai sebanyak 7,06 milyard
lembar atau sekitar 29,61 % dari semuasekuritasyang terdaftar.
2. Pakto 88
Pakto 88 merupakan reformasi tanggal 27 oktober 1988 yang dikeluarkan
untuk merangsang ekspor non migas, meningkatkan efesiensi dari bank
komersial, membuat kebijakan moneter lebih efektif, meningkatkan simpanan
dosmetik dan meningkatkan pasar modal. Salah satu hasil dari reformasi Pakto
88 adalah mengurangi reserve requirement dari bank- bank deposito. Akibat
dari reformasi ini adalah pelepasan dana sebesar RP 4 triliun dari Bank
Indonesia kesektor keuangan. Akibat lebih lanjut adalah masyarakat
mempunyai cukup dana untuk bermain di pasar saham
3. Perubahan generasi
Perubahan kultur bisnis yang terjadi di periode ini,yaitu dari kultur bisnis
keluarga tertutup kekultur bisis rofesional yang terbuka yang memungkinkan
profersional dari luar keluarga untuk duduk dikursi kepemimpinan perusahaan.
pergeseranini terjadi karena perubahna generasi dari tua ke yang muda.
generasi muda umumnya mendapat pendidikan dibarat yang yang
mengakibatkan mereka mempunyia pandangan yang berbeda dengan
pendahulunya. perubahan radikal menuju keperusahaan profesional terbuka ini
juga merupakan faktor perkembangan pasar modal, yaitu dengan mulai
banyaknya perusahaan keluarga yang go public.

Periode ini juga dicatat sebagai periode kebangkitan dari Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Efek Surabaya atau dengan nama asingnya Surabaya Stock Exchange (SSX) dilahirkan
kembali pada tanggal 16 Juni 1989. Pada awalnya, BES hanya mempunyai 25 saham dan 23
obligasi yang diperdagangkan. BES hanya membutuhkan waktu 3 bulan untuk meningkatkan
indeks gabungannya dari nilai 100 pada tanggal 16 Juni 1989 menjadi 340. Mulai tanggal 19
September 1996, BES merubah nilai dasar indeks gabungan menjadi nilai dasar 500. Pada
akhir tahun 1996, IHSG-BES mencapai nilai 568,585 poin. Sampai kuartal ketiga tahun1990,
jumlah sekuritas yang tercatatdi BES meningkat menjadi 16 saham. Jumlah ini meningkat
sampai akhir tahun 1996 tercatat 208 emiten saham dengan nilai kapitalisasi sebesar
Rp191,57 triliun. Semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga secara
otomatis diperdagangkan di BES.

2.3.5 Periode Kelima (mulai Mei 1995): Periode Otomatisasi

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 9
Karena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah melebihi kapasitas
manual, maka BEJ memutuskan untuk mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika
sebelumnya di lantai bursa telihat dua deret antrian ( sebuah untuk antrian beli dan yang
lainnya untuk antrian jual) yang cukup panjang untuk masing-masing sekuritas dan semua
kegiatan transaksi dicatat di papan tulis, maka setelah otomatisasi, sekarang yang terlihat
dilantai bursa adalah jaringan komputer-komputer yang digunakan oleh broker.

Jakarta automated tranding system (JATS)

Sistem otomatis menggunakan jaringan komputer yang digunakan oleh broker untuk
perdagangan sekuritas di Bursa Efek Jakarta dan mulai di operasikan pada hari senin 22 mei
1925. Sistem manual hanya mampu menangani sebanyak 3800 transaksi tiap harinya. Dengan
JATS, sistem ini mampu manangani 50.000 transaksi tiap harinya. Sebelum JATS
dioperasikan, dengan sistem manual, rata-rata volume perdagangan tiap harinya adalah
sebesar 14,8 juta lembar dalam 1606 transaksi dengan nilai Rp 46 milyard untuk transaksi
reguler. Untuk transaksi yang non reguler, rata-rata volume perdagangan sebelum JATS
adalah sebanyak 19,3 juta lembar dalam 134 transaksi dengan nilai Rp 61 milyard. Sebagai
perbandingan, setelah JATS dioperasikan, rat-rata volume perdagangan tiap harinya adalah
sebesar 18 juta lembar dalam 2268 transaksi dengan nilai Rp 58 milyard untuk transaksi
reguler. Untuk transaksi yang non reguler, rata-rata volume perdagangan setelah JATS adalah
sebanyak 24,7 juta lembar dalam 222 transaksi dengan nilai Rp 82 milyard. JATS sebagai
suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Komponen-komponen
utama dari JATS adalah:

Pusat komputer pengolah data yang disebut juga dengan istilah trading engine yang
mempunyai tugas untuk menerima, memproses order dari komputer broker, mengirim
informasi kekomputer broker (terminal komputer ini disebut juga dengan istilah traders
workstation) dan mempertemukan order penjualan dan pembelian.
Gateway berupa komputer-komputer yang menghubungkan komputer-komputer broker
dengan trading engine. JATS menyediakan beberapa gateway khusus untuk hubungan dengan
broker dilantai bursa, didistrik pusat perdagangan jalan sudirman, didaerah lain masih dalam
area Jakarta dan untuk yang diluar Jakarta. Traders work station yang terdiri dari sejumlah
terminal untuk masing-masing broker dilantai bursa. Broker menggunakan traders
wrokstations untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Meletakkan order pembelian dan penjualan,

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 10
b) Mengamati aktivitas pasar seperti harga, volume, indeks pasar, dan porsi
kepemilikan asing,
c) Mengamati status dari order,
d) Membaca status dari transaksi yang sudahh selesai,
e) Menerima informasi tentang kegiatan-kegiatan persahaan bersangkkutan,
f) Menerima berita dan pengumuman yang disebarkan oleh BEJ
g) Meletakkan pemberitahuan untuk membeli atau menjual sekuritas,
h) Melaporkan hasil transaksi non reguler.

Dengan demikian sbenarnya sasaran dari penerapan sistem JATS ini adalah sebagai
beriut:

Meningkatkan kapasitass untuk mengantisipasi pertumbuhan pasar yang


dimassa mendatang diperkirakan sistem manual sudah tidak memadai (sistem
manual hanya dapat menampung 3,800 transaksi perhari sedang JATS mampu
menangani 5,000 transaksi perhari).
Meningkatkan integritas (keterkaitas satu pihak dengan pihak yang lainnya)
dan likuiditas (kecepatan transaksi sekuritas diselesaikan)
Meningkatkan pamor passar modal dengan meletakan BEJ setara dengan
pasar-pasar modal lain di dunia. JATS di anggap sebagai salah satu sistem
komputer pasar modal yang tercanggih didunia.

Jumlah IPO pada tahun 1995 sampai bulan agustus 1997 adalah sejumlah 62
perusahaan.

Surabaya Market Information dan Auto Mated Remote Trading (S-MART)

Sistem otomatisasi menggunakan jaringan komputer yang digunakan oleh broker


untuk perdagangan sekuritas dibursa efek surabaya pada tanggal 19 september 1996 (di
uumkan secara terbuka pada tanggal 10 maret 1997) BES menerapkan sistem otomatisasi
yang di sebut dengan Surabaya market information dan auto mated remote trading (S-
MART). Sistem S-MART semua di intgrasikan dengan sistem JATS di BEJ dan sistem di
KDEI (Keliring Deposit Efek Indonesia) untuk penyelesaian transaksi. Adapun fasilitas yang
diberikan oleh S-mart adalah:

1. Trader workplace, yaitu saran akses langsung secara elektronik oleh anggota
bursa atau broker atau WPPE (wakil perantara edagang efek) dari kantor mereka
masing-masing ( remote trading), sehingga tidak harus dilakukan dilantai bursa

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 11
(flooless trading). Fasilitas ini dapat dibagi lagiberdasar sekmentasi fasilitasnya
meliputi:
a) Pasar ke satu yang meliputi 2 sistem yaitu S-mart 500 untuk
perdagangan reguler, non reguler danderifatif (waran dan right) dan S-
mart fis untuk perdagangan obligasi.
b) Pasar ke 2 yang berupa sistem S-MART 100 untuk perdagangan odd
lot.
2. S-MART Mail yaitu sarana surat elektronik (E-mail).
3. S-MART web yaitu fasilitas word-wide-web di internet yang menyediakan
informasi informasi penting yang diperlukan.
4. S-MAR chat fasilitas komunikasi ercakapan interaktif antar anggota bursa dengan
pemakai internet lainnya.
2.3.6 Periode keenam (mulai agustus 1997 sampai september 1998): kerisis moneter

Pada bulan agustus 1997 krisis moneter melanda negara-negara asia, termasuk
Indonesia, Malaysia, Thayland, korea selatan dan singapore. Tidak banyak perusahaan yang
melakukan IPO pada peiode krisis ini yaitu hanya 18 perusahaan.

Krisis moneter yang terjadi ini daripenerunan nilaimata uang negara-negara asia
tersebut relatif terhadap dolar amerika. Penurunan nilai mata uang iini disebabkan karena
spekulasi dari pedagang-pedagang valas, kurang percayanyan masyarakan kepada mata uang
negaranya sendiri dan tidak kalahpentingnya adalah kurang kuatnya pondasi perekonomian.

Untuk mencegah permintaan permintaan dolar amerika yang berlebihan yang


mengakibatkan nilainya meningkat danmenurunnya nilai rupiah, BANK Indonesia menaian
suku bunga Sertifikat BANK Indonesia (SBI) diharapkan dengan suku bunga deposito yang
tinggidalam kurung (beberapa bank swasta menawarkan suku bunga deposito dari 25%
sampai dengan 50%) pemilik modal akan menanamkan modalnya dideposito untuk
mengurangi perminta terhadap dolar.

Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal. Investor tidak
lagi tertarik untuk menanamkan dananya dipasar modal, karena total retrun yang diterima
lebih kecil dibanding pendapatan dari bunga deposito. Akibat lebih lanjut, harga-harga saham
dipasar modal mengalami penurunan yang drastis. Indeks Harga Saham Gabungan sejak
bulan agustus sampai akhir tahun 1997 selalu menurun samapai awal tahun 1998yaitu
kemudian mulai membaik samapai bulan juli 1998, tetapi kembali turun tajam di aawal

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 12
september 1998. Periode ini juga dikatakan sebagai periode ujian terberat yang dialami pasar
modal indonesia.

Untuk mengurangi lesunya permintaan sekuritas di pasar modal Indonesia,


pemerintah berusaha meningkatkan aktifitas perdagangan lewat transaksi investor asing.
Pada tanggal 3 september 1997 pemerintah tidak memberlakukan lagi pembatasan 49%
pemilikan asing. Ini berarti bawah mulai tanggal tersebut, investor asing boleh memiliki
saham-saham yang jmlahnya tidak terbatas. Peraturan pemerintah ini nampaknya belum
membawah hasil yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa sampai akhir september 1997,
jumlah pemilik asing hanya mencapai 27% (Jurnal Pasar Modal, september 1997).
Pemerosotan pasar saham ditunjukkan oleh indeks harga saham gabungannya (IHSG) yang
turun dengan tajam. IHSG pada tanggal 8 juli 1997 tercatat sebesar 750,83 poin dan turun
sekitar 194,14 poin (25,86%) menjadi 546,69 poin di akhir bulan yaitu tanggal 30 september
1997.

Untuk memperbaiki kondisi ekonomi yang bergejolak ini pemerintah pada tanggal 1
november 1997 mengumumkan melikuidasi 16 bank swasta nasional. Pengumuman yang
cukupmengejutkan ini tidak cukup membantu memperbaiki lesuhnya pasar saham. Bahkan
IHSG untuk bulan November 1997 ini juga merosot dengan tajam. Titik rendah IHSG untuk
bulan ini terjadi pada tanggal 21 Nopember 1997 sebesar 391,26 poin yang berarti turun
sebesar 155,43 poin (28,43%) dari 30 september 1997 atau sebesar 359,57 poin
(47,89%)sejak tanggal 8 juli 1997 dan IHSG terendah terjadi pada tanggal 28 september
1998, yaitu IHSG menembus titik dibawah 300 poin menjadi 278,95 poin.

2.3.7 Periode ketujuh (mulai juli 2000): tanpa warkat

Perdagangan dengan warkatsudah dianggap tidak efisien lagi. Belum lagi banyak
warkat yang hilang sewaktu disimpan atau banyak juga warkat yang dipalsukan. Secara
administrastif penerbitan warkat juga akan menghambat proses penyelesaian transaksi. Oleh
karena alasan-alasan tersebut,maka pada bulan juli 2000, BEJ mulai menerapkan
perdagangan-perdagangan tanpa warkat (scripless tradings).

2.3.8 Periode kedelapan (mulai oktober 1998- desember 2002): penyembuhan

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 13
Setelah mengalami penurunan drastis sampai akhir bulan September 1998 sampai
menembus di bawah 300 poin, IHSG dibulan oktober 1998 mulai mengalami peningkatan
menembus kembali di atas 300 poin. Pada tanggal 5 oktober 1998 IHSG bernilai 311,96 poin.

Periode penyembuhn ini ditandai dengan naik turunnya IHSG berkisar 400 poin
sampai dengan 700 poin. IHSG mencapai nilai tertinggi sejak Oktober 1998 pada tanggal 14
juni 1999 dengan nilai 707,88 poin. Seperti halnya proses penyembuhan dari penyakit yang
berat, IHSG juga mengalami masa-masa mendebarkan. Kembali padatanggal 16 April 2001
IHSG turun sampai 365,82 poin dan setelah mengalami naik dan turun kembali akhirnya pada
akhir tahun sebelum natal tanggal 23 Desember 2002 IHSG bernilai 420,90.

2.3.9 Periode kesembilan (mulai Januari 2003-30 Oktober 2007): kebangkitan kembali

Tahun2003 dimasuki dengan penuh optimisme. IHSG dibuka pada awal tahun tanggal
2 Januari 2003 dengan nilai 405,4. Mulai awal tahun ini IHSG mengalami peningkatan. IHSG
pada 2/01/2003 tercatat pada posisi penutupan 409,125. Pada bulan Maret 2003,IHSG
mengalami penurunan sedikit. Padatanggal 17 Maret 2003 IHSG turun menjadi 394,92. Akan
tetapi sejak itu IHSG mulai meningkat dengan signifikan pada bulan-bulan dan tahun-tahun
berikutnya. Tahun 2004 IHSG sudah menembus level 1000. Diakhir tahun 2004 pada tanggal
30 desember 2004 IHSG ditutup pada nilai 1.000,23.

Di tahun 2005, tanggal 3 Januari 2005,IHSG dibuka pada nilai 1.038,82 poin dan di
akhiri tahun pada tanggal 29 desember 2005 IHSG ditutup pada nilai 1.162,63 poin. Tahun
2006 IHSG dibuka (tangal 2 Januari 2006) pada level 1.171,709 poin. IHSG ditutup akhir
tahun 1,805.523. tahun 2007 IHSG dibuka kembali (tanggal 2 Januari 2006) pada level
1.836,52 poin.IHSG menembus nilai di atas 2000 poin pada tanggal 26 April 2007 sebesar
2.016,033. Data terakhir buku ini direvisi, IHSG pada tanggal 22 Oktober 2007 sudah
mencapai nilai 2.446.76.

Kenaikan IHSG terjadi terus menerus sejak tahun 2003. Sampai akhir tahun 2007
IHSG sudah meningkat lebih dari 470%. Pada periode ini pasar modal Indonesia mengalami
kondisi yang baik (bullish) dan merupakan salah satu pasar modal yang paling berkembang
di dunia. Walaupun demikian, sebenarnya pasar modal Indonesia pernah mengalami
kejatuhan yang cukup signifikan pada pertengahan juli 2007 hingga pertengahan Agustus
2007 karena kasus subprime mortgage di Amerika Serikat. IHSG kembali mengalami

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 14
kenaikan. Kenaikan ini jga dipengaruhi atas turunnya suku bunga Fed sebesar 0,5% menjadi
4,75% dari nilai sebelumnya yaitu 5,25%. Yang menyebabkan pasar modal seluruh dunia
kembali bergeliat.

2.3.10 Periode kesepuluh (mulai oktober 2007): Bursa Efek Indonesia

Efektif mulai bulan November 2007, setelah diadakannya RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa) yang diadakan pada 30 Oktober 2007. BEJ dan BES
bergabung menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia).

2.4 Organisasi terkait di Pasar Modal


2.4.1 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri keuangan. Memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan,
pengaturan dan pengawasan Pasar Modal di Indonesia.
2.4.2 Perusahaan memperoleh dana dari Pasar Modal dengan melaksanakan penawaran
umum atau investasi langsung, dan dikenal sebagai emiten.
2.4.3 Self Regulatory Organizations (SRO), adalah organisasi yang memiliki kewenangan
untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya.
2.4.4 Bursa Efek, pihak yang menyelenggarakan dan menyedeiakan sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli dengan tujuan memperdagangkan efek
antara mereka. Ex : BEJ (Bursa Efek Jakarta), BES (Bursa Efek Surabaya)
2.4.5 Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), pihak yang menyelenggarakan jasa kliring
dan penjaminan transaksi bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Ex :
PT. KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia)
2.4.6 Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Pihak yang menyelenggarakan
kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain. Ex :
PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia)
2.4.7 Perusahaan Efek, perusahaan yang mempunyai aktifitassebagai Perantara
Perdagangan Efek, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi, atau gbungan dari ketiga
kegiatan tersebut.
2.4.8 Penasehat Investasi, pihak yang memberi nasehat kepada pihak lain mengenai
penjualan atau pembelian efek.
2.4.9 Lembaga Penunjang Pasar Modal

Biro Administasi Efek, pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten


melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan
dengan efek.

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 15
Kustodian, pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga,dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi
nasabahnya.

Wali Amanat, pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat uang.

2.4.10 Profesi Penunjang Pasar Modal


Akuntan Publik
Notaris
Konsultan Hukum
Perusahaan Penilai

BAB IV

Study Kasus

DAFTAR PUSTAKA

Manajemen Investasi-Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia


Page 16

Anda mungkin juga menyukai