T=F+N
Gambar 7.24
Gambar 7.25
Dari dasar mekanika bahan, deformasi aksial dari bagian seragam aksial
dimuat adalah
PL
=
AE
(7.3)
Dimana :
A = Luas penampang
E = Modulus elastisitas
(7.5)
dimana subscript menunjukkan properti atau dimensi baut.
(7.6)
T=F
Atau
To + T = F (7.7)
Pada titik pemisahan yang akan datang, baut elongasi dan dekompresi
wadah yang sama, dan
A b Eb A E
T= b= b b fl (7.8)
Lb Lb
Gambar 7.26
ft
Dengan begitu dari persamaan 7.8 digantikan menjadi :
A b E b/ L
T= ( ALbE )( NA LE )
b b 0
ft
ft
ft
= ( b
A ft Eft / L
ft
)
N0 = ( TN ) T 0 = 0.1
T0
Sebelum diberikan
beban eksternal Sesudah diberikan beban
Gambar 7.28
Dari gambar7.28c ,
BC =T + Q................................................ (7.11)
Dari tiga persamaan kesetimbangan ini dapat dikombinasikan untuk
mendapatkan persamaan tunggal dengan variabel
M bb /( pd' ) M bb 1 M bb
= = ( ) = ............................ (7.12)
M aa / P M aa 1d ' / P M aa
Dimana ,
d = diameter baut
d ' bukan daera h garis baut
=1 =
p luas permukaan batang
BC = T [ 1+
(1+ ) a
b
] ...........................(7.13)
(Untuk perjanjian terbaik dengan hasil tes, nilai seharusnya tidak lebih
besar dari 1.25b.)
[
B c =T 1+
b '
(1+ ) a ' ] (7.14)
Bc
Dapat di evaluasi Persamaan 7.14 ditetapkan gaya baut sama
dengan kekuatan tarik baut, yang ditunjukan. Didapatkan hasil
(7.15)
Dua batas kemungkinan keadaan yaitu kegagalan tarik pada baut dan
kegagalan lentur pada tee. Momen yang tejadi pada lokasi akan sama Mp,
jika Persamaan 7.15 lebih kecil dari 1.0 momen pada garis baut. Pada
Bc
gaya baut di kasus ini akan sama dengan kekuatan B. Karena
momen berada di dua lokasi batas untuk momen plastis Mp, harus
diatur sama dengan 1,0.
Tb' M aa=M b b
Tb '
M aa=
(1+ ) (7.17)
pt f 2 F y
b( 4
= ) Tb'
(1+ )
tf=
4 Tb '
b p F y (1+ ) dimana T adalah beban terfaktor per baut
b=0,90
Dengan
tf=
4,44 Tb '
p F y (1+ )
t f perlu=
4,44 Tb '
p F u (1+) (7.18)