Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah


sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Dalam konteks ekonomi, kedua sistem
ini telah mampu meningkatkan kemakmuran rakyat dinegara yang
menggunakan kedua sistem ekonomi tersebut. Sistem kapitalis dipengaruhi
oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan
sumber daya yang terbatas. Sedangkan sistem ekonomi sosialis mempunyai
tujuan kemakmuran bersama. Filosofis ekonomi sosialis adalah bagaimana
bersama-sama mendapatkan kesejahteraan.

Di Indonesia, terdapat ekonomi pancasila sebagai sistem


perekonomian negara yang bukan termasuk sistem ekonomi kapitalis dan
juga sosialis tetapi menawarkan garapan berupa sistem perekonomian
alternatif yang bersifat komprehensif integral bagi jutaan masyarakat
Indonesia demi mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaksud dalam
alinea IV Pembukaan UUD 1945. Sejak reformasi terutama sejak SI-MPR
1998, menjadi populer istilah ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi
yang harus diterapkan di Indonesia, yaitu sistem ekonomi yang demokrasi
yang melibatkan seluruh kekuatan ekonomi rakyat.

Selain dikenal dua sistem ekonomi tersebut yaitu kapitalis dan sosialis,
masyarakat juga mengenal sistem ekonomi lainnya yaitu sistem ekonomi
islam yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad yang lalu. Pemikiran
ekonomi islam diawali sejak Nabi Muhammad saw dipilih sebagai seorang
Rasul (utusan Allah). Sistem ekonomi islam, lebih berkaitan dengan
bangunan masyarakat yang perilakunya lebih didasarkan atas sumber islam,
Al-Quran, dan Al-Hadits. Sistem ekonomi islam dapat dipraktekan oleh
masyarakat manapun juga. Prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan

1
individu, hak terhadap harta, ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang
wajar, jaminan sosial, distribusi kekayaan, larangan menumpuk kekayaan,
dan kesejahteraan individu dan masyarakat.

Keempat sistem perekonomian tersebut sangat menarik untuk dibahas


mengingat bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan mayoritas
penduduk yang beragama islam, namun tidak menganut sistem ekonomi
islam, ataupun kapitalis dan sosialis yang merupakan sistem ekonomi yang
banyak dianut oleh negara-negara di dunia. Maka dari itulah, penulis
menyusun makalah dengan judul: Mengenal Perbedaan Sistem Ekonomi
Kapitalis, Sosialis, Pancasila, dan Sistem Ekonomi Islam.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah perbedaan sistem ekonomi kapitalis, sosialis, pancasila,


dan islam?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah untuk mengetahui perbedaan


antara sistem ekonomi kapitalis, sosialis, pancasia, dan islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi kapitalis atau liberal dikenal juga dengan sistem
ekonomi pasar. Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang
memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian
kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Pada sistem ekonomi liberal, pengelolaan perekonomian sepenuhnya
diatur oleh kekuatan pasar (yakni kekuatan permintaan dan penawaran).
Artinya individu atau swasta diberi wewenang penuh dalam mengelola
perekonomiannya. Wewenang pemerintah dalam hal ini terbatas,
mencakup keselamatan dan kelangsungan hidup warga negara. Seperti
misal, larangan memproduksi obat bius dan obat-obatan terlarang lainnya.
Terdapat kebebasan individu yang besar dalam melakukan kegiatan
ekonominya.
Penggagas sistem ekonomi liberal adalah Adam Smith. Dia
menuangkan idenya ini di dalam bukunya yang berjudul The Wealth of
Nation (1776). Di dalam bukunya tersebut, Adam Smith mengatakan bahwa
kemakmuran suatu negara akan terwujud bila setiap individu diberikan
kebebasan yang seluas-luasnya untuk mencapai kemakmuran, sehingga
kehidupan ekonomi dapat berjalan secara bebas sesuai dengan mekanisme
pasar.

3
Latar belakang munculnya sistem ekonomi liberal ini adalah paham
yang berpendapat bahwa manusia dilahirkan ke dunia disertai segala
macam hak dan kebebasan berupa hak dan kebebasan untuk berproduksi,
distribusi, dan konsumsi. Sistem ekonomi liberal dianut oleh sebagian besar
negara-negara di dunia, terutama di negara-negara Eropa Barat, Amerika,
Kanada, dan Australia.
Terdapat tiga prinsip utama yang mendasari bangunan sistem
kapitalisme ini. Pertama, sistem ini memandang bahwa permasalahan
mendasar yang ada di tengah masyarakat adalah masalah kelangkaan.
Prinsip kedua adalah nilai suatu barang yang diproduksi. Nilai inilah yang
kemudian dijadikan dasar penelitian ekonomi, bahkan menjadi hal yang
paling sering dikaji. Ketiga adalah harga, serta fungsi yang dimilikinya
dalam hal produksi, konsumsi, dan distribusi. Lebih lanjut, harga ini
merupakan alat pengendali dalam sistem ekonomi kapitalisme.
Kelebihan dari sistem ekonomi liberal, antara lain:
a. Setiap individu diberi kebebesan dan kesempatan untuk berusaha
b. Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
c. Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukainya
d. Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
e. Produksi barang dan jasa berdasarkan kepada kebutuhan pasar, yaitu
kebutuhan masyarakat.
Adapun kekurangan sistem ekonomi liberal:
a. Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang sangat
dominan, sementara ada kelompok yang lemah
b. Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
c. Menimbulkan penindasan (eksploitasi) terhadap manusia karena
mengejar keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya
d. Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu berlomba-
lomba mencari keuntungan.

B. Sistem Ekonomi Sosialis


Sistem ekonomi sosialis ini dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal dari
penolakannya terhadap sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori oleh
Adam Smith. Dia berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal
diberikan kekuasaan dalam mengelola ekonomi maka kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat tidak akan pernah tercapai justeru akan terjadi

4
perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di dalam masyarakat. Oleh
karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis untuk
mematahkan paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat, karena
semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya diatur oleh pemerintah. Jadi
yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan
dan dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang
menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dan tidak adanya
penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang merata
pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena
sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan
daya kreasi masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu
dalam melakukan kegiatan ekonomi. Negara yang menganut sistem
ekonomi sosialis adalah negara-negara yang berideologi komunis seperti
Rusia, Kuba, Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah
sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan terhadap jalannya
perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena
distribusi pemerintah dapat dilakukan dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap
barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Adapun kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. Hak milik pribadi tidak diakui,
b. Potensi inisiatif dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang,
c. Segala kebijakan pemerintah harus dilakukan oleh rakyat dan
pemerintah bersifat paternalisme.

C.Sistem Ekonomi Pancasila

5
Sistem ekonomi pancasila merupakan sistem ekonomi yang digali dan
dibangun berdasarkan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia.
Beberapa prinsip dasar yang ada dalam sistem ekonomi pancasila tersebut
antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar
liberal dengan mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar
(Mubyarto, 2002), sistem ekonomi pancasila juga dibangun atas dasar nilai-
nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia yang berasal dari nilai-nilai
agama, kebudayaan, adat istiadat, atau norma yang membentuk perilaku
ekonomi masyarakat Indonesia. Suatu perumusan ini mengatakan bahwa
dalam demokrasi ekonomi yang berdasarkan pancasila harus dihindarkan
dari hal-hal sebagai berikut:
1. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap
manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah
menimbulkan dan mempertahankan kelemahan struktur ekonomi
nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia
2. Sistem Etastisme dalam arti bahwa negara beserta aparatus ekonomi
negara bersifat dominan, mendesak dan memastikan potensi serta
sumberdaya kreasi di setiap unit-unit ekonomi diluar sektor negara
3. Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu
kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang
merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial. (GBHN 1993).
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat lima ciri pokok
dalam sistem
ekonomi Pancasila, yaitu:
1. Pengembangan koperasi pembangunan insentif sosial dan moral
2. Komitmen pada upaya pemerataan
3. Kebijakan ekonomi sosialis
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat, dan
5. Pelaksanaan secara desentralisasi. (Mubyarto, 2002)
Salah satu ciri ekonomi pancasila adalah ekonomi konvensional.
Pengertian ekonomi konvensional merupakan suatu sistem dalam aktivitas
manusia yang berkaitan pada kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan

6
perolehan serta konsumsi barang dan jasa. Ilmu ekonomi konvensional
sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan individu adalah rasional.
Ini berarti rasionalitas didefinisikan sebagai tindakan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu memaksimalkan kepuasan dan
keuntungan senantiasa berdasarkan pada keperluan dan keinginan-
keinginan yang digerakkan oleh akal sehat dan tidak akan bertindak secara
sengaja membuat keputusan yang merugikan kepuasan atau keuntungan
mereka.
Menurut ilmu konvensional, tindakan individu dianggap rasional jika
tertumpu pada kepentingan diri sendiri dan menjadi satu-satunya tujuan
bagi seluruh aktivitas. Dalam ekonomi konvensional, perilaku dianggap
ekuivalen dengan memaksimalkan untiliti. Ekonomi konvensional juga
mengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan dan unsur waktu
adalah terbatas hanya di dunia saja tanpa memperhitungkan kehidupan di
akhirat.
. Karakteristik ekonomi konvensional adalah:
1. Menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan diproduksi
secara maksimal serta pemenuhan keinginan menurut preferensi
individual sebagai sesuatu yang esensial bagi kesejahteraan manusia
2. Menganggap bahwa kebebasan individu yang tidak terhambat dalam
mengaktualisasi kepentingan diri sendiri dan kepemilikan atau
pengelolaan kekayaan pribadi sebagai suatu hal yang penting bagi inisiatif
individu
3. Inisiatif individu ditambah dengan pembuatan keputusan yang
desentralisasi dalam suatu pasar yang kompetitif sebagai syarat utama
mewujudkan efisiensi optimum dan alokasi sumberdaya ekonomi.
4. Tidak menyukai pentingnya peranan pemerintah atau penilaian
kolektif oleh masyarakat, baik efisiensi alokatif maupun pemerataan
distributif.
5. Melayani kepentingan diri sendiri oleh setiap individu secara otomatis
akan melayani kepentingan sosial kolektif

D. Sistem Ekonomi Islam

7
.Sistem ekonomi ialah bukanlah sistem ekonomi alternatif maupun
sestem ekonomi pertengahan; sistem ekonomi islam merupakan sistem
ekonomi solutif atas berbagai permasalahan yang selama ini muncul. paling
sederhana dari ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang
didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, dimana keseluruhan nilai
tersebut sudah tentu berasal dari Al-Quran, As-Sunnah, Ijmak, dan Qiyas.
Secara umum, lahirnya ide tentang sistem ekonomi islam didasarkan
pada pemikiran bahwa sebagai agama yang lengkap dan sempurna, islam
tentulah tidak hanya memberikan penganutnya aturan-aturan soal
ketentuan dan iman, melainkan juga jawaban atas berbagai masalah yang
dihadapai oleh manusia, termasuk ekonomi.
Sistem ekonomi Islam hadir jauh lebih dahulu dari kedua sistem yang
dimaksud di atas, yaitu pada abad ke 6, sedangkan kapitalis abad 17, dan
sosialis abad 18. Dalam sistem ekonomi Islam, yang ditekankan adalah
terciptanya pemerataan distribusi pendapatan, seperti tercantum dalam
surat Al-Hasyr ayat 7.





Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada
RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka
adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-
orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu
jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya
bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah amat keras hukumannya.
Dalam ekonomi Islam, kita tidaklah berada dalam kedudukan untuk
mendistribusikan sumber-sumber daya semau kita. Karena didalam Islam,
kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi juga
dialokasikan sesuai dengan tuntunan syariat. Dalam Islam kegiatan ekonomi
memiliki tujuan yang lebih tinggi yaitu kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat, dengan berupaya mewujudkan keadilan sosial ekonomi.

8
Karakteristik ekonomi Islam seperti disebut dalam Al Mawsuah, Al
Ilmiah wa Al-Amaliyah Al-Islamiyah, yaitu[2]:
1. Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta.
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa semua harta yang ada di tangan
manusia pada hakikatnya kepunyaan Allah, karena Dialah yang
menciptakannya. Akan tetapi Allah memberikan hak kepada manusia
untuk memanfaatkannya. Namun pemanfaaannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan orang lain. Jadi kepemilikan dalam
Islam tidak mutlak.
2. Ekonomi terikat dengan akidah, syariah dan moral. Yaiu setiap
kegiatan ekonomi akan bernilai ibadah dengan mengikuti aturan yang
telah ditetapkan dalam Islam.
3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan. Maksudnya
adalah bahwa apa saja yang kita lakukan di dunia ini hakikatnya adalah
untuk mencapai kebahagiaan akhirat.
4. Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan umum. Artinya kegiatan ekonomi yang
dilakukan seseorang untuk mensejahterakan dirinya tidak boleh dilakukan
dengan mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain dan
masyarakat umum.
5. Kebebasan individu dijamin dalam Islam. Dalam Islam diberikan
kebebasan individu namun tidak boleh melanggar aturan-aturan Allah,
dengan kata lain kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlak.
6. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian. Dalam
Islam Negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari
ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Negara
berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat
dapat hidup secara layak.
7. Bimbingan konsumsi. Artinya didalam Islam ada ketentuan mana
yang halal dan haram untuk dikonsumsi dan juga perilaku yang baik dan
tidak baik.
8. Petunjuk Investasi. Dalam Islam ada kriteria untuk dapat melakukan
investasi yaitu:
Proyek yang baik menurut Islam

9
Memberikan rezeki seluas mungkin kepada masyarakat
Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan kekayaan
Memelihara dan mengembangkan harta
Melindungi kepentingan anggota masyarakat
9. Zakat. Adalah karakteristik yang paling istimewa, karena tidak
dimiliki oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam hal ini ada konsep
dalam harta kita ada hak orang lain dan hukumnya harus kita sisihkan.
10. Larangan riba. Dalam Islam sangat tegas dikatakan bahwa riba
adalah haram. Untuk itu harus dihidupkan ekonomi pada sektor riil.
Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umar Chaptra adalah[3]:
a) Prinsip tauhid, tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna
bahwa segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta
dengan sengaja oleh Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti
memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan signifikansi dan
makana pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang menjadi salah
satu penghuni di didalamnya.
b) Prinsip khilafah. Manusia merupakan khalifah Allah SWT di muka
bumi dengan dibekali perangkat baik jasmani maupun rohani untuk
dapat berperan secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari
prinsip ini adalah:
Persaudaraan yang universal
Sumber daya adalah amanah
Gaya hidup sederhana
Kebebasan manusia
c) Prinsip keadilan, keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam,
implikasi dari prinsip ini adalah:
Pemenuhan kebutuhan pokok manusia
Sumber-sumber pendapatan yang halal dan thayyib
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata
Pertumbuhan dan stabilitas
Kebaikan dari Sistem Ekonomi Islam
a. Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat,
sehingga setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya tidak akan
pernah melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan pencapaian tujuan
perekonomian dengan cara-cara yang penuh intrik dan tipu daya. Apabila
sistem ekonomi konvensioal baik kapaitalisme maupun sosialisme

10
menafikan nilai-nilai moral dan agama dalam perekonomiannya maka
sistem ekonomi Islam sangat komitmen dan memegang nilai-nilai tersebut.
b. Sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memberikan
batasan-batasan yang diatur ssesuai syariat Islam. deminian itu karena
konsep inti kepemilikan dalam Islam adalah milik sbsolut dari Allah SWT.
Dimana manusia hanya diberi amanah untuk mendayagunakannya sesuai
dengan kemaslahatan masyarakat.
c. Negara merupakan salah satu institusi penting dalam perekonomian,
bahkan ia menempati salah satu posisi sentral di dalamnya. Negara
berperan sebagai pembuat kebijakan dan melakukan fugsi pengawasan
agar tidak terjadi distorsi di dalam perekonomian dan akan campur tangan
apabila telah terjadi distorsi di dalamnya. Hal ini agar kepentingan ekonomi
setiap pelaku ekonomi dapat terlindungi.
d. Memiliki sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi
pendapatan melalui instrumen zakat, infak dan shadaqah dari kelompok
kaya kepada kelompok miskin. Dengan sistem ini pertentangan antarkelas
tidak akan terjadi karena telah terjadi saling pengertian diantara mereka.
Instrumen yang built in dalam sestem ini merupakan mekanisme distribusi
pendapatan yang tidak terdapat pada sistem ekonomi konvensioal.
e. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk
bekerja keras. Setiap ajaran agama menganfurkan penganutnya untuk
bekerja sebagai kunci kesuksesan individu. Berbagai praktik ibadah dalam
Islam memotivasi individu untuk bekerja keras seperti zakat dan haji.
Keduanya merupakan ibadah yang hanya dapat dilaksanakan oleh orang
yang berkecukupan.
Disamping kebaikan-kebaikan itu, apakah sistem ekonomi Islam
memiliki kelemahan? Menurut penulis kelemahan utama dalam sistem
ekonomi Islam saat ini adalah masih belum sistematisnya pembahasan
sistem ekonomi Islam secara keilmuan. Hal ini menyebabkannya belum
mampu memberikan pembahasan yang terstruktur secara baik seperti
sistem ekonomi konvensioanl. Selain itu, masih banyak konsep dalam
sistem ekonomi Islam yang belum mampu diaplikasikan secara keseluruhan,

11
karena belum ada negara yang mengaplikasi sistem ekonomi Islam secara
penuh dalam perekonomiannya.

E. Perbandingan Ciri-Ciri Ekonomi Kapitalis dengan Sosialis, dan


Pancasila

Kapitalis Sosialis Pancasila


Pengakuan yang luas Lebih Modal ataupun buruh
atas hak-hak pribadi mengutamakan tidak mendominasi
dimana Pemilikan alat- kebersamaan(kolekt perekonomian karena
alat produksi di tangan ivisme) : Tidak ada didasari atas asas
individu dan Inidividu pengakuan atas kekeluargaan antar
bebas memilih pekerjaan/ hak-hak pribadi sesama manusia.
usaha yang dipandang (individu) dalam
baik bagi dirinya. sistem sosialis.
Perekonomian diatur oleh Peran pemerintah Yang menguasai hajat
mekanisme pasar dimana sangat kuat. hidup orang banyak
Pasar berfungsi Pemerintah adalah negara atau
memberikan signal bertindak aktif mulai pemerintah. Peran
kepada produsen dan dari perencanaan, negara adalah penting
konsumen dalam bentuk pelaksanaan hingga namun tidak dominan,
harga-harga. Campur tahap pengawasan. dan begitu juga
tangan pemerintah dengan peranan pihak
diusahakan sekecil swasta yang posisinya
mungkin. The Invisible penting namun tidak
Hand yang mengatur mendominasi.
perekonomian menjadi Sehingga tidak terjadi
efisien serta motif yang sistem ekonomi liberal
menggerakkan maupun sistem
perekonomian mencari ekonomi komando
laba
Manusia dipandang Sifat manusia Masyarakat adalah
sebagai mahluk homo- ditentukan oleh bagian yang terpenting
economicus, yang selalu pola produksi: Pola dimana kegiatan
mengejar kepentingan produksi (aset produksi dilakukan
sendiri. dikuasai oleh semua, untuk
masyarakat) semua serta dipimpin
melahirkan dan diawasi oleh
kesadaran anggota masyarakat
kolektivisme
(masyarakat
sosialis)

12
Ekonomi Konvensional

F. Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dengan Sistem Ekonomi


Konvensional

No Keterangan Islam Konvensional


1 Sumber Al-Quran Daya fikir manusia
2 Motif Ibadah Rasional matearialism
3 Paradigma Syariah Pasar
4 Pondasi dasar Muslim Manusia ekonomi
5 Landasan fillosofi Falah Utilitarian individualism
6 Harta Pokok kehidupan Asset
7 Investasi Bagi hasil Bunga
8 Distribusi kekayaan Zakat, infak, shodaqoh, Pajak dan tunjangan
hibah, hadiah, wakaf dan
warisan.
9 Konsumsi-produksi Maslahah, kebutuhan dan Egoism, materialism, dan
kewajiban rasionalisme
10 Mekanisme pasar Bebas dan dalam Bebas
pengawasan

13
BAB III

PENUTUP

Secara umum sistem ekonomi yang dikenal dunia ada 3, yaitu Sistem
Ekonomi Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis, dan Sistem Ekonomi Islam.
Namun, negara Indonesia menganut Sistem Ekonomi Pancasila, karena
pancasila merupakan ideologi negara tersebut.

Pada intinya, sebuah sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia


dengan subjek; barang-barang ekonomi sebagai objek; serta alat
kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan ekonomi.
Selain itu, sistem ekonomi adalah sebuah bangunan yang utuhm yang dapat
dibedakan dengan jelas ketika sistem ekonomi tersebut diperbandingkan
dengan sistem ekonomi lainnya (Condro,2011).

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi
konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen
profitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi islam,
dengan instrumen profitnya, yaitu sistem bagi hasil.

Sistem ekonomi islam sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis dan


sosialis. Ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta
perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam
Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,
memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://azanulahyan.blogspot.co.id/2014/04/macam-macam-sistem-ekonomi-
dalam-perekonomian-dunia.html

http://fasya.iainuruljadid.ac.id/perbandingan-sistem-perekonomian-syariah-
sistem-ekonomi-pancasila-dan-sistem-ekonomi-konvensional-di-
indonesia/512/

http://hidupberawaldari.blogspot.co.id/2012/10/perbandingan-ekonomi-islam-
dengan.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_syariah

Pramuka, Bambang A, Wiwiek R. Adawiyah, Chandra Suparno. 2014. Sistem


Ekonomi Islam: Tinjauan Praktis dan Aplikatif. Yogyakarta: Deepublish.

15

Anda mungkin juga menyukai