Puji dan syukur kami panjatkan kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah
memberikan rahmat dan kasihNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini
disusun untuk memenuhi materi mata kuliah REKAYASA GEMPA yang telah disusun
sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat digunakan dalam perhitungan
suatu struktur.
Dalam penyusunan tugas ini juga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bpk. Ir.Julius Everhart Tenda, MT. yang telah membimbing dalam menyelesaikan tugasi ini
dan teman-teman kelas VA-KBG yang telah mengambil partisipasi dalam pembuatan tugas
REKAYASA GEMPA khususnya juga kepada orang tua, kakak dan adik yang telah
mendukung dalam penyelesaian tugas ini, kepada Melati Tumambow yang telah mengajari
tentang pengunaan aplikasi untuk menghitung struktur yaitu ETABS begitu juga pada Gabriel
Purnama yang sudah menjadi asisten untuk memeriksa bagian-bagian yang ada dalam tugas
ini, teman seperjuangan yang sudah menjadi kelompok belajar ( Agnes, Christina, Junaidy,
Dewa, Andre, Ajeng, Rahma, Michelle dan teman-teman lainnya). Begitu juga kepada UKM
English Club dan Organisasi BEM yang sudah mendukung.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih belum sempurna dan mempunyai kekurangan.
terlepas dari itu, kami mengharapkan bahwa tugas ini mampu memberikan sumbangsih dalam
pembelajaran mata kuliah REKAYASA GEMPA kedepannya khusunya dalam penggunaan
aplikasi ETABS serta kita mampu untuk mengimplementasikan dalam dunia kerja.
Saran dan kritik dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki penyusunan dan
penulisan serta kelengkapan isi buku ini akan saya terima dengan kerendahan hati.
Terima Kasih
Manado, 27 November 16
Penulis
REKAYASA GEMPA | 1
BAB I
PENDAHULUAN
Jika kita tidak memperhitungkan beban yang diakibatkan oleh gempa, maka
kemungkinan besar bangunan tersebut akan mengalami collapse atau keruntuhan struktur
yang parah apalagi kita yang tinggal di daerah yang rawan dan mempunyai kemungkinan
yang besar untuk terjadinya gempa bumi terlebih khusus terjadi di Indonesia.
REKAYASA GEMPA | 2
1.3 Pembatasan Masalah
BAB II
REKAYASA GEMPA | 3
DATA PERENCANAAN
REKAYASA GEMPA | 4
Gambar 1. Denah Lantai 1
REKAYASA GEMPA | 5
Gambar 2. Denah Lantai 2
REKAYASA GEMPA | 6
Gambar 3. Denah Lantai 3
REKAYASA GEMPA | 7
2.3.4 Denah Lantai 4
REKAYASA GEMPA | 8
2.3.5 Denah Lantai 5
REKAYASA GEMPA | 9
2.4 Tampak 3 D
Gambar 6. Tampak 3 D
REKAYASA GEMPA | 10
2.5 Tampak Depan Bangunan
REKAYASA GEMPA | 11
2.6 Tampak Samping Bangunan
REKAYASA GEMPA | 12
2.6.2 Tampak Samping Bangunan 2
REKAYASA GEMPA | 13
2.7 Tampak Belakang
2.7.1 Tampak Belakang Bangunan 1
REKAYASA GEMPA | 14
Gambar 12. Tampak Belakang bangunan 2
REKAYASA GEMPA | 15
2.8. Portal Arah X
REKAYASA GEMPA | 16
2.9 Portal Arah Y
REKAYASA GEMPA | 17
BAB III
REKAYASA GEMPA | 18
Gambar 16. Peta Provinsi Ambon
REKAYASA GEMPA | 19
Gambar 18. Street View Jl. Hasanudin
REKAYASA GEMPA | 20
Gambar 20. Input garis Lintang dan Bujur di Puskim
REKAYASA GEMPA | 21
Gambar 22. data puskim yang di hitun
Kondisi tanah dibawah pondasi pada kedalaman 0 sampai 30 m nilai N-SPT tergolong
Sedang"
REKAYASA GEMPA | 22
Dari tabel 4, untuk kelas situs Tanah sedang (SD) dengan Ss=1.5, dimana nilai tersebut
derada di antara 1,0 dan 1.25, maka diperoleh nilai Koefisien Situs, Fa = 1,0
Dari tabel 4, karena nilai S1=, dimana nilai tersebut berada diantara 0.4 dan 0.5, maka nilai
Fv diinterpolasi dari nilai antara 1.4 dan 1.3 , didapat Fv=1.36
REKAYASA GEMPA | 23
Jadi, dari data-data diatas diperoleh nilai :
Fa = 1
Fv = 1.5
Sms = 0.6
Sm1 = 0.9
SDs = 1
To = 0.12
Ts = 0.6
Catatan :
1. Pada waktu getar lebih kecil daro To, maka nilai Sa = SDs. ((0.4+(0.6.(T/To)))
2. Pada waktu getar lebih dari To dan lebih kecil Ts, maka niali Sa = SDs
3. Pada waktu getar lebih dari Ts, maka Sa = SD1 / T
REKAYASA GEMPA | 24
3.2 Perhitungan Gaya Geser Tingkat
Data-data Desain
Mutu Bahan
Beton c : 30 MPa
Wilayah Gempa : 5
REKAYASA GEMPA | 25
Beban Hidup ( LL ) : 250 Kg / m2 (Mall)
Data Penampang
REKAYASA GEMPA | 26
Tabel 4. berat tiap lantai gedung 1
Tempiris = Ct x hn3/4
= 0.466 x 200.9
= 0.69074 detik
Dimana :
REKAYASA GEMPA | 27
Tabel 5 Nilai parameter periode pendekatan Ct dan x
Tabel 6 Koefisien untuk Batas Atas pada Periode yang Dihitung
T = Ta x Cu
= 0,690 x 1,4
= 0.966 detik
Dimana :
Cu : Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung tabel 14 SNI-03-1726-2012
REKAYASA GEMPA | 28
Untuk SD1 = 0.36 dari tabel 14, dimana nilai ini berada diantara 0,3 dan 0,4 sehingga
diperoleh nilai Cu = 1.4
V = Cs . Wt
Cs =
= 0,048
V = 0,048 x 3898494
= 292387.05 Kg
REKAYASA GEMPA | 29
Tabel 7 Faktor R Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa
REKAYASA GEMPA | 30
Ie = Faktor Keutamaan Gempa (Diperoleh dari tabel 1 dan tabel 2)
Tabel 8. Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non-gedung Untuk Beban Gempa
REKAYASA GEMPA | 31
Tabel 9. Tabel-2 Faktor Keutamaan Gempa
Dimana :
Fi = Wi .(hi)k . V
Wi .(hi)k
Dimana :
Karena periode Ta = 0.966 detik berada diantara 0.5 s/d 2.5 maka dilakukan interpolasi
linear, antara nilai 1 dan 2, didapat k=1.095
REKAYASA GEMPA | 32
Fi = Wi . Zi . V
Wi . Zi
REKAYASA GEMPA | 33
Tabel 11. Distribusi Gaya Geser Bangunan II
T = Ta x Cu
= 0,690 x 1,4
= 0.966 detik
Dimana :
Cu : Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung tabel 14 SNI-03-1726-2012
REKAYASA GEMPA | 34
3.2.10 Periode Getar Struktur Maksimum Yang Diijinkan, T
T = Ta x Cu
= 0,690 x 1,4
= 0.966 detik
Dimana :
Cu : Koefisien untuk batas atas pada perioda yang dihitung tabel 14 SNI-03-1726-2012
Untuk SD1 = 0.36 dari tabel 14, dimana nilai ini berada diantara 0,3 dan 0,4 sehingga
diperoleh nilai Cu = 1.4
REKAYASA GEMPA | 35
3.2.11 Perhitungan Gaya Geser Gempa Dasar, V
V = Cs . Wt
Cs =
= 0,048
V = 0,048 x 3898494
= 292387.05 Kg
Dimana :
Dimana :
REKAYASA GEMPA | 36
3.2.12 Distribusi Gaya Geser
Fi = Wi .(hi)k . V
Wi .(hi)k
Dimana :
Karena periode Ta = 0.966 detik berada diantara 0.5 s/d 2.5 maka dilakukan interpolasi
linear, antara nilai 1 dan 2, didapat k=1.095
REKAYASA GEMPA | 37
STORY DIAPHRAGM LOAD POINT X Y
UX UY RZ
REKAYASA GEMPA | 38
3.3.2 Simpangan Arah X dan Y Bangunan 1
Tabel 5 (Data Simpangan Arah X dan Y)
REKAYASA GEMPA | 39
3.3.3 Kontrol Kinerja Batas Layan Gedung arah X dan Y bangunan II
REKAYASA GEMPA | 40
3.3.4 Simpangan Arah X dan Y Bangunan 2
REKAYASA GEMPA | 41
3.4 Data Luas Tulangan Kolom Dari ETABS
3.4.1 Luas Tulangan Kolom Dari ETABS Gedung I
REKAYASA GEMPA | 42
3.5 Gambar Penulangan Kolom
3.5.1 Denah kolom Gedung 1 dan 2
REKAYASA GEMPA | 43
Gambar 25. Denah Kolom Lantai 2-5
Lantai 1
As = 3456mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 9.096173 bh
Desain = 12 bh
As Desain = 4559.28 mm2
D. Sengkang = 13 mm
Lantai 2
As = 1974 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 5.195557 bh
Desain = 8 bh
As Desain = 3039.52 mm2
D. Sengkang = 13 mm
REKAYASA GEMPA | 44
Gambar 27 Penulangan Kolom Gedung 1
Lantai 3
As = 2208 mm2
D. Tulangan Pokok = 19 mm
n Tulangan = 7,79152 bh
Desain = 8 bh
As Desain = 2267,08 mm2
D. Sengkang = 13 mm
Lantai 4
REKAYASA GEMPA | 45
As = 2208 mm2
D. Tulangan Pokok = 19 mm
n Tulangan = 7,79152 bh
Desain = 8 bh
As Desain = 2267,08 mm2
D. Sengkang = 13 mm
REKAYASA GEMPA | 46
Lantai 5
As = 2208 mm2
D. Tulangan Pokok = 19 mm
n Tulangan = 7,79152 bh
Desain = 8 bh
As Desain = 2267,08 mm2
D. Sengkang = 13 mm
REKAYASA GEMPA | 47
3.5.3 Penulangan kolom Gedung II
Lantai 1
As = 5444 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 14.32858 bh
Desain = 16 bh
As Desain = 3799,62 mm2
D. Sengkang = 13 mm
As = 3456 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 8.598726 bh
Desain = 10 bh
As Desain = 3799.4 mm2
D. Sengkang = 13 mm
Lantai 2
REKAYASA GEMPA | 48
Lantai 3
As = 3456 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 8.598726 bh
Desain = 10 bh
As Desain = 3799.4 mm2
D. Sengkang = 13 mm
Lantai 4
As = 3456 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 8.598726 bh
Desain = 10 bh
As Desain = 3799.4 mm2
D. Sengkang = 13 mm
Lantai 5
As = 3456 mm2
D. Tulangan Pokok = 22 mm
n Tulangan = 8.598726 bh
Desain = 10 bh
As Desain = 3799.4 mm2
D. Sengkang = 13 mm
REKAYASA GEMPA | 49
3.7 Data Luas Tulangan Balok Dari Etabs pada gedung I dan II
REKAYASA GEMPA | 50
3.7.2 Data Luas Tulangan Balok Gedung I Arah Y
REKAYASA GEMPA | 51
3.7.3 Data Luas Tulangan Balok Dari Etabs Gedung II
REKAYASA GEMPA | 52
3.7.5 Data Luas Tulangan Balok Gedung II Arah Y
REKAYASA GEMPA | 53
3.8 Gambar Penulangan Balok
3.8.1 Denah Balok gedung lantai 1
REKAYASA GEMPA | 54
Gambar 37. Denah Balok lantai 2
REKAYASA GEMPA | 55
Gambar 38. Denah Balok 3
REKAYASA GEMPA | 56
Gambar 39. Denah Balok lantai 4
REKAYASA GEMPA | 57
Gambar 40. Denah Balok lantai 5
REKAYASA GEMPA | 58
3.8.2 Denah Balok gedung 2
REKAYASA GEMPA | 59
Gambar 42. Denah Balok lantai 2
REKAYASA GEMPA | 60
Gambar 43. Denah Balok lantai 3
REKAYASA GEMPA | 61
Gambar 44. Denah Balok lantai 4
REKAYASA GEMPA | 62
Gambar 45. Denah Balok lantai 5
REKAYASA GEMPA | 63
3.9 Gambar Penulangan Balok Gedung I
3.9.1 Gambar Penulangan Balok Gedung I Arah X,Arah Y dan Lapangan
Lantai 1
Tumpuan X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25.000 mm OK
REKAYASA GEMPA | 64
Tumpuan Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25.000 mm OK
REKAYASA GEMPA | 65
Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
1
180 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 66
Lantai 2
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
90 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 67
Tumpuan Arah Y
REKAYASA GEMPA | 68
Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
1
180 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 69
Lantai 3
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
3
45.3 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 70
Tumpuan Arah Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 71
Lapangan
Lantai 4
REKAYASA GEMPA | 72
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
3
45.3 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 73
Tumpuan Arah Y
REKAYASA GEMPA | 74
Lapangan
REKAYASA GEMPA | 75
Lantai 5
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
1
180 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 76
Tumpuan Arah Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 77
Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
1
180 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 78
3.9.2 Gambar Penulangan Balok Gedung II
3.9.2.1 Gambar Penulangan Balok Gedung II Arah X, Arah Y dan Lapangan
Lantai 1
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
3
45.3 mm > 25.000 mm OK
REKAYASA GEMPA | 79
Tumpuan Arah Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 5(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
4
28.5 mm > 25.000 mm OK
REKAYASA GEMPA | 80
Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
180
180 mm > 25.000 mm OK
REKAYASA GEMPA | 81
Lantai 2
Tumpuan Arah X
REKAYASA GEMPA | 82
Tumpuan Arah Y
REKAYASA GEMPA | 83
Lapangan
REKAYASA GEMPA | 84
Lantai 3
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
3
45.3 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 85
Tumpuan Arah Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
3
45.3 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 86
Lapangan
REKAYASA GEMPA | 87
Lantai 4
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 88
Tumpuan Arah Y
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 4(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
1
45.3 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 89
Lapangan
Lantai 5
REKAYASA GEMPA | 90
Tumpuan Arah X
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25 mm OK
Tumpuan Arah Y
REKAYASA GEMPA | 91
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 3(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
79 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 92
Lapangan
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D Tulangan - 2S - 2 Sengkang> 25mm
1
350 - 2(22) - 2(50) - 2(13) > 25mm
2
180 mm > 25 mm OK
REKAYASA GEMPA | 93
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan pada perencanaan bangunan gedung beton bertulang tahan
gempa pada bangunan Mall di Kota Ambon maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Bangunan yang gunakan harus memperhitungkan Beban gempa yang bekerja pada
struktur tersebut sehingga mampu merespon akan gempa yang timbul
2. Sesuai dengan hasil perencanaan maka bangunan harus memenuhi persyaratan yang
ada yaitu Kuat dan ekonomis sehingga.
3. Bangunan direncanakan sesuai dengan fungsi dari banguna itu sendiri misalnya mall
4.2 Saran
Didalam mendesain suatu struktur gedung yang tahan gempa, diperlukan ketekunan,
kerja keras, dan kesabaran yang sangat tinggi, hal ini diperlukan karena dalam mendesain
struktur gedung tahan gempa semua yang dilakukan adalah dengan cara coba-coba, jadi
perhitungan atau perencanaan yang dilakukan harus diulang-ulang hingga berkali-kali
untuk mendapatkan hasil desain yang kuat, aman, ekonimis, serta efektif dan efisien
dalam pelaksanaan.
REKAYASA GEMPA | 94