RASYID KUSUMAWARDHANA
1351222
AK-S
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
PEMAHAMAN STRATEGI DALAM ORGANISASI
Memahami Strategi
System pengendalian manajemen merupakan alat untuk meengimplementasikan strategi.
Tiap organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda, dan pengendalian harus disesuaikan dengan
syarat strategi spesifik. Strategi yang memerlukan prioritas tugas berbeda, factor penentu
keberhasilan berbeda, dan keterampilan, perspektif, dan perilaku yang berbeda pula. Oleh karena
itu, yang seharusnya diperhatikan dalam desain system pengendalian adalah apakah perilaku
yang didorong oleh system tersebut merupakan perilaku yang diperlukan oleh suatu strategi.
Strategi adalah rencana-rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Adapun tingkatan
strategi-strategi dalam suatu organisasi yaitu; tingkat korporat atau perusahaan dan tingkat unit
bisnis. Strategi menyediakan konteks luas dimana seseorang dapat mengevaluasi optimalitas
unsure-unsur system manajemen.
Tujuan
Meskipun sering mengacu pada apa yang disebut sebagai tujuan-tujuan perusahaan, pada
hakikatnya perusahaan adalah satuan artificial yang tidak memiliki pikiran maupun kemampuan
mengambil keputusan sendiri. Tujuan perusahaan ditentukan oleh pemimpin manajemen puncak
(chief executive officer CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan
nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya, dan biasanya kemudian diratifikasi oleh
dewan direksi. Tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh para pendirinya serta berlaku
untuk generasi-generasi selanjutnya.
Profitabilitas
Dalam bisnis, kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling
penting, profitabilitas dinyatakan dalam arti dan konsep yang paling luas melalui persamaan
yang merupkan hasil dari dua rasio.
Profitabilitas mengacu pada laba dalam jangka panjang, buka laba kuartal atau tahun
berjalan. Banyak pengeluaran dalam periode berjalanmengurangi laba saat ini namun
meningkatkan laba jangka panjang.
Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Pada tahum 1980-an dan 1990-an, istilah nilai pemegang saham (shareholder value) sering
muncul dalam literature bisnis. Konsepnya adalah tujuan yang semestinya bagi sebuah
perusahaan yang mencari laba adalah memaksimalkan nilai pemegang saham. Meskipun arti
istilah itu sendiri tidaklah terlalu jelas, mungkin hal tersebut mengacu pada harga pasar saham
perusahaan. Akan tetapi, diyakini bahwa mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara
yang lebih baik dalam menetapkan tujuan perusahaan.
Dengan penolakan terhadap konsep maksimalisasi, kita tidak bermaksud
mempertanyakan validitas sejumlah prinsip yang sudah jelas. Rangkaian tindakan yang
menurunkan biaya tanpa mempengaruhi elemen yang lain, seperti pangsa pasar, adalah hal yang
masuk akal. Sama masuk akalnya juga adalah rangkaian tindakan yang meningkatkan biaya
dengan proporsi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kenaikan pendapatan, seperti
peningkatan dalam anggaran untuk iklan. Prinsip-prinsip ini, dalam semua kasus yang ditunjukan
diatas , mengasumsikan bahwa rangkaian tindakan itu etis dan konsisten dengan tujuan-tujuan
perusahaan yang lain.
Risiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas sangat
dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil resiko. Tingkat pengambilan
risiko sangan bervariasi, tergantung pada kepribadian atas masing-masing individu di jajaran
manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas atas; sejumlah organisasi perusahaan serta terang-
terangan menyatakan bahwa tanggung jawab manajemen adalah menjaga asset-asset perusahaan,
sedangkan profitabilitas menjadi tujuan kedua. Sebagian besar krisis keuangan yang terjadi di
Asia selam tahun 1996-1998 bisa dilacak dari fakta bahwa bank-bank di Asia telah memberikan
pinjaman kelihatannya sangat menguntukan tanpa memperhatikan tingkat resiko yang dihadapi.
Pendekatan Banyak Stakeholder
Organisasi-organisasi terlibat dalam tiga jenis pasar: pasar modal, pasar produk, dan
pasar factor. Sebuah perusahaan mencari dana melalui pasar modal, dimana para pemegang
saham public merupakan konstituennya yang sangat penting. Perusahaan menjual barang dan
jasa di pasar produk, di mana para konsumenlah yang menjadi konstituennya. Sementara
perusahaan berkompetisi untuk memperoleh sumber daya seperti sumber daya manusia dan
bahan-bahan mentah di pasar factor, di mana yang menjadi konstituennya utamanya adalah
pegawai perusahaan dan pemasok serta berbagai komunitas yang menyediakan sumber daya dan
menjadi tempat beroperasinya perusahaan.
Konsep Strategi
Walaupun definisi berbeda satu sama lain, ada kesepakatan umum bahwa strategi
mendeskripsikan arah umum yang akan dituju suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Setiap organisasi dikelola dengan baik mempunyai satu strategi atau lebih walaupun
mungkin tidak dinyatakan secara eksplisit.
Strategi-startegi perusahaan