FILTRASI
Ditinjau dari jenis bahan filter yang digunakan, filter dapat dibagi yaitu: sand filter,
granular filter, gravel filter, precoat filter, ceramic filter, microsscreenfilter, bag filter dan
sebagainya. Ditinjau dari laju alir filtrasi, jenis filter dapat dibagi yaitu slow filter dan rapid
filter sedangkan bila ditinjau dari gaya dorong, filter dapat dibagi yaitu: gravity filter, pressure
filter, vacum filter, centrifugal filter dan sebagainya. Dan ditinjau dari metode pengoperasian dan
pola pengendalian laju, filtrasi dapat dibagi yaitu constan-pressure filtration, constan-rate
filtration dan declining rate filtration.
Pemilihan jenis dari pada peralatan filter lebih cenderung tergantung pada analisa
ekonomi, namun keuntungan-keuntungan ekonomi tersebut akan bervariasi tergantung pada
faktor-faktor (Foust et al, 1980): viskositas, densitas dan reaktifitas kimia cairan, ukuran partikel
padatan, distribusi ukuran, bentuk dan kecenderungan membentuk floks, kosentrasi umpan
slurry, jumlah bahan yang diolah, harga mutlak dan relatif dari pada cairan dan padatan produk,
tingkat kemurnian pemisahan yang diinginkan, biaya relatif dari tenaga kerja, modal dan energi.
Mekanisme Penjelasan
1. Straining
(penahanan): Partikel -partikel yang lebih besar dari ukuran pori
2. Secara mekanik medium filter tertahan secara mekanik
Partikel yang lebih kecil dari ukuran pori terperangkap
3. Kontak kebetulan dalam medium filter karena kontak kebetulan
9. Adsorpsi fisika :
1. Gaya elektrostatis
2. Gaya elektrokinetik
3. Gaya van der Waals
Partikel yang lebih besar menangkap partikel yang lebih
10. Flokulasi kecil, mengikatnya dan membentuk flok. Flok ini
kemudian dipisahkan dengan satu atau lebih mekanisme
pemisahan di atas (1-5).
Untuk suatu unggun butiran dengan partikel yang seragam, kehilangan tekanan awal
dalam suatu unggun yang bersih diberikan oleh persamaan Kozeny
P 1 L
HL fp 3
u s 2
DP
(2)
dimana :
HL = kehilangan daya tekan (head loss)
p = kehilangan tekanan (pressure drop)
L = tinggi unggun
Dp = diameter partikel efektif
= fraksi ruang kosong dalam unggun
us = kecepatan superfisial
fp = faktor gesekan
Kecepatan superfisial adalah jumlah total laju alir volumetrik dibagi dengan total luas
penampang normal (tegak lurus) terhadap aliran. Diameter partikel efektif adalah didefinisikan
sebagai berikut:
6V P
DP
AS P
(3)
di mana :
Vp = volume partikel
As = luas permukaan partikel
p = faktor bentuk partikel, yaitu 1 untuk partikel berbentuk bola dan 0.75
0.95 untuk kebanyakan pasir
D P .u s . . f
Re P
(4)
Kalau unggun terdiri dari beberapa lapisan bahan yang berbeda, persamaan Kozeny dapat
dipakai untuk masing-masing lapisan secara terpisah. Kalau terjadi distribusi ukuran partikel
secara kontinu sepanjang kedalaman unggun, persamaan Kozeny harus ditulis dalam bentuk
differensial kemudian diintegrasikan dengan batasan sepanjang unggun tersebut (0-L).
Ketika padatan tersuspensi terendapkan didalam pori-pori unggun filter butiran, volume
rongga (ruang kosong) berkurang mengakibatkan kehilangan tekanan melalui unggun meningkat.
Banyak hubungan yang berbeda-beda telah diusulkan untuk mengkorelasikan kenaikan
kehilangan tekanan (pressure drop) dengan meningkatnya endapan padatan didalam unggun
berpaking. Sebagai contoh Ives telah mengusulkan:
dH dH v 2 v
2
1 2b 1 b 1
dL dL O
(5)
dimana:
(dH/dL)o = kehilangan daya tekan (head loss) mula-mula pada saat unggun
masih bersih
b = konstanta packing atau /(1-)
v = volume dari endapan padatan /unit volume unggun
Dengan demikian untuk jumlah tertentu volum endapan, v, head loss dapat diperkirakan.
p Lm 1 e S f g
(7)
dimana:
Lm = kedalaman unggun pada saat mulai terjadi fluidisasi
Em = porositas unggun pada saat mulai terjadi fluidisasi
Ps = densiti butiran padatan
Pf = densiti fluida
g = gaya gravitasi
Ketika kecepatan alir meningkat diatas harga yang diperlukan untuk memulai fluidisasi,
unggun terus mengembang namun kehilangan takanan tetap konstan. Untuk setiap derajat
pengembangan, kehilangan tekanan dapat dinyatakan oleh :
p Le 1 e S f g
(8)
Le = kedalaman unggun yang sesuai dengan porositas unggun e
D P2 .g S f . 3
uO
150. 1
(9)
dimana:
D P .u 0 . f
Re P 20
dimana:
V = volume filtrat
Kalau kita anggap semua terms adalah konstan kecuali V dan t, maka persamaan diatas
dapat diintegrasi menjadi :
t C Rm
V
V 2pA 2 PA
(11)
Dengan mengukur volume filtrat pada berbagai waktu maka kita bisa memplot t/V versus
V. Kalau kita peroleh sebuah garis lurus maka harga dan Rm dapat diperoleh dari slope, dan
intercept Rm/pA . Tahanan spesifik daripada cake bisanya dapat diperoleh dari tes laboratorium
dengan peralatan corong Buchner dimana lumpur disaring melalui kertas saringan dan volume
filtrat diukur sebagai fungsi waktu.
Karena cairan terdapat dalam sludge cake, maka berat cake/volume filtrat, C, tidak sama
dengan konsentrasi padatan mula-mula, Co. Dengan neraca masa diperoleh hubungan
CC C f CO
C
CO CC
(12)
Didalam pengoperasian filter vakum secara continue, waktu untuk pembentukan cake, t,
hanya sebagian dari waktu siklus total, tc. Jadi :
T = fk.tc (13)
Kuantitas CV Atc, adalah berat cake yang terbentuk dalam satu siklus persatuan luas filter
dan disebut beban filter, Gf. Kalau tahanan terhadap bahan filter dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan tahanan sludge cake, maka beban filter menjadi:
1/ 2
CV 2Cpf K
G f
At C t C
(15)
Untuk berbagai sludge telah diperoleh secara empiris bahwa tahanan spesifik berubah
dengan berubahnya vakum sebagai berikut :
= ops (16)
BAB I
FILTRASI
Ditinjau dari jenis bahan filter yang digunakan, filter dapat dibagi yaitu: sand filter,
granular filter, gravel filter, precoat filter, ceramic filter, microsscreenfilter, bag filter dan
sebagainya. Ditinjau dari laju alir filtrasi, jenis filter dapat dibagi yaitu slow filter dan rapid
filter sedangkan bila ditinjau dari gaya dorong, filter dapat dibagi yaitu: gravity filter, pressure
filter, vacum filter, centrifugal filter dan sebagainya. Dan ditinjau dari metode pengoperasian dan
pola pengendalian laju, filtrasi dapat dibagi yaitu constan-pressure filtration, constan-rate
filtration dan declining rate filtration.
Pemilihan jenis dari pada peralatan filter lebih cenderung tergantung pada analisa
ekonomi, namun keuntungan-keuntungan ekonomi tersebut akan bervariasi tergantung pada
faktor-faktor (Foust et al, 1980): viskositas, densitas dan reaktifitas kimia cairan, ukuran partikel
padatan, distribusi ukuran, bentuk dan kecenderungan membentuk floks, kosentrasi umpan
slurry, jumlah bahan yang diolah, harga mutlak dan relatif dari pada cairan dan padatan produk,
tingkat kemurnian pemisahan yang diinginkan, biaya relatif dari tenaga kerja, modal dan energi.
Mekanisme Penjelasan
12. Straining
(penahanan): Partikel -partikel yang lebih besar dari ukuran pori
13. Secara mekanik medium filter tertahan secara mekanik
Partikel yang lebih kecil dari ukuran pori terperangkap
14. Kontak kebetulan dalam medium filter karena kontak kebetulan
v = Kp.St (1)
Untuk suatu unggun butiran dengan partikel yang seragam, kehilangan tekanan awal
dalam suatu unggun yang bersih diberikan oleh persamaan Kozeny
P 1 L
HL fp 3
u s 2
DP
(2)
dimana :
HL = kehilangan daya tekan (head loss)
p = kehilangan tekanan (pressure drop)
L = tinggi unggun
Dp = diameter partikel efektif
= fraksi ruang kosong dalam unggun
us = kecepatan superfisial
fp = faktor gesekan
Kecepatan superfisial adalah jumlah total laju alir volumetrik dibagi dengan total luas
penampang normal (tegak lurus) terhadap aliran. Diameter partikel efektif adalah didefinisikan
sebagai berikut:
6V P
DP
AS P
(3)
di mana :
Vp = volume partikel
As = luas permukaan partikel
p = faktor bentuk partikel, yaitu 1 untuk partikel berbentuk bola dan 0.75
0.95 untuk kebanyakan pasir
D P .u s . . f
Re P
(4)
Kalau unggun terdiri dari beberapa lapisan bahan yang berbeda, persamaan Kozeny dapat
dipakai untuk masing-masing lapisan secara terpisah. Kalau terjadi distribusi ukuran partikel
secara kontinu sepanjang kedalaman unggun, persamaan Kozeny harus ditulis dalam bentuk
differensial kemudian diintegrasikan dengan batasan sepanjang unggun tersebut (0-L).
Ketika padatan tersuspensi terendapkan didalam pori-pori unggun filter butiran, volume
rongga (ruang kosong) berkurang mengakibatkan kehilangan tekanan melalui unggun meningkat.
Banyak hubungan yang berbeda-beda telah diusulkan untuk mengkorelasikan kenaikan
kehilangan tekanan (pressure drop) dengan meningkatnya endapan padatan didalam unggun
berpaking. Sebagai contoh Ives telah mengusulkan:
dH dH v 2 v
2
1 2b 1 b 1
dL dL O
(5)
dimana:
(dH/dL)o = kehilangan daya tekan (head loss) mula-mula pada saat unggun
masih bersih
b = konstanta packing atau /(1-)
v = volume dari endapan padatan /unit volume unggun
Dengan demikian untuk jumlah tertentu volum endapan, v, head loss dapat diperkirakan.
p Lm 1 e S f g
(7)
dimana:
Lm = kedalaman unggun pada saat mulai terjadi fluidisasi
Em = porositas unggun pada saat mulai terjadi fluidisasi
Ps = densiti butiran padatan
Pf = densiti fluida
g = gaya gravitasi
Ketika kecepatan alir meningkat diatas harga yang diperlukan untuk memulai fluidisasi,
unggun terus mengembang namun kehilangan takanan tetap konstan. Untuk setiap derajat
pengembangan, kehilangan tekanan dapat dinyatakan oleh :
p Le 1 e S f g
(8)
Le = kedalaman unggun yang sesuai dengan porositas unggun e
D P2 .g S f . 3
uO
150. 1
(9)
dimana:
D P .u 0 . f
Re P 20
dimana:
V = volume filtrat
Kalau kita anggap semua terms adalah konstan kecuali V dan t, maka persamaan diatas
dapat diintegrasi menjadi :
t C Rm
V
V 2pA 2 PA
(11)
Dengan mengukur volume filtrat pada berbagai waktu maka kita bisa memplot t/V versus
V. Kalau kita peroleh sebuah garis lurus maka harga dan Rm dapat diperoleh dari slope, dan
intercept Rm/pA . Tahanan spesifik daripada cake bisanya dapat diperoleh dari tes laboratorium
dengan peralatan corong Buchner dimana lumpur disaring melalui kertas saringan dan volume
filtrat diukur sebagai fungsi waktu.
Karena cairan terdapat dalam sludge cake, maka berat cake/volume filtrat, C, tidak sama
dengan konsentrasi padatan mula-mula, Co. Dengan neraca masa diperoleh hubungan
CC C f CO
C
CO CC
(12)
Kuantitas CV Atc, adalah berat cake yang terbentuk dalam satu siklus persatuan luas filter
dan disebut beban filter, Gf. Kalau tahanan terhadap bahan filter dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan tahanan sludge cake, maka beban filter menjadi:
1/ 2
CV 2Cpf K
G f
At C t C
(15)
Untuk berbagai sludge telah diperoleh secara empiris bahwa tahanan spesifik berubah
dengan berubahnya vakum sebagai berikut :
= ops (16)