PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Tarian yang ada di Bali ada bermacam-macam, ada yang bersifat hiburan
ada juga untuk upacara yadnya yang sering disebut tari sakral, seperti tari Baris
Tunggal. Tari Baris ini merupakan juga tari kepahlawanan, mempertunjukkan jiwa
keprajuritan dan juga dalam memainkan senjata dalam perang, sebuah tarian
kedewasaan jasmani, gerakan-gerakan tarian menununjukkan kewibawaan
seorang prajurit dalam setiap langkahnya yang tegap dan berwibawa. Kematangan
jiwa tercermin dari gerak langkah yang dinamis dan tatapan mata yang dalam dan
karakter yang kuat.
Menurut catatan sejarah, tari Baris Tunggal diperkirakan telah ada pada
pertengahan abad ke-16. Dugaan ini didasarkan pada informasi yang terdapat
pada Kidung Sunda, diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Pada naskah
tersebut, terdapat keterangan mengenai adanya tujuh jenis tari baris yang
dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa Timur.
Selain itu, terdapat juga keterangan bahwa pada awal kemunculannya, tari
Baris Tunggal merupakan bagian dari ritual keagamaan di kala itu. Jenis tari baris
yang berkaitan dengan ritual keagamaan disebut tari baris upacara atau tari baris
gede. Tari baris jenis ini dibawakan secara kelompok oleh delapan sampai 40
orang, dengan berbagai pernak-perik pelengkap berupa senjata tradisional yang
bervariasi tergantung asal daerah dari setiap tarian.
1. Menarikan Bagian
Pepeson (Gilak)
2. Menarikan Bagian
Pengadeng (Bapang)
3. Menarikan Pekaad
(Gilak Jerih)
1. Mungkah lawang
4. Ngopak Lantang
5. Ngalih Pajeng
6. Malpal
5. Ngetog
1. Makirig/Makelid Jerih
2. Ngopak Lantang
3. Malpal
4. Gayal-gayal
Tari baris dapat dicirikan dari busana yang digunakan penarinya. Para
penari, yang semuanya pria, menggunakan mahkota berbentuk segi tiga dihiasi
kulit kerang yang berjajar vertikal di bagian atasnya. Selain itu, tubuh penari
dibungkus kostum berwarna-warni yang terlihat longgar, menjuntai ke bawah, dan
bertumpu pada bagian pundak. Kostum atau busana ini akan mengembang saat
penari melakukan gerakan memutar dengan satu kaki, memberikan efek dramatis
dalam koreografi yang dibawakan.
Kita sebagai generasi muda sangat berperan penting dalam pelestarian Tari
Tradisional Bali khususnya Tari Baris Tunggal. Berikut adalah upaya upaya yang
dapat dilakukan dalam melestarikan tari Baris Tunggal:
1. Turut serta mempelajari tentang Tari Baris Tunggal baik itu sejarah tentang
tari Baris Tunggal maupun mempelajari cara menari tari Baris Tunggal yang baik
dan benar.
2. Mencintai tari tradisi yaitu tari Baris Tunggal dengan selalu menjunjung
tinggi kebudayaan tradisional khas daerah.
3. Tidak mempelajari tarian modern yang berasal dari Barat secara berlebihan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan