Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tolak ukur era modern ini adalah sains dan teknologi. Sains dan teknologimengalami
perkembangan yang begitu pesat bagi kehidupan manusia. Dalam setiap waktu para ahli dan
ilmuwan terus mengkaji dan Tolok ukur era modern ini adalah sains dan teknologi. Sains dan
teknologi meneliti sains dan teknologi sebagai penemuan yang paling canggih dan modern.
Keduanya sudah menjadi simbol kemajuan pada abad ini. Oleh karena itu, apabila ada suatu
bangsa atau negara yang tidak mengikuti perkembangan sains dan teknologi, maka bangsa atau
negara itu dapat dikatakan negara yang tidak maju dan terbelakang. Islam adalah satusatunyanya
agama samawi yang memberikan perhatian besar terhadap ilmu pengetahuan. Islam tidak pernah
mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk
melakukan research dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi
Islam sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari
keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini, dianugerahkan kepada
manusia sebagai khalifah di muka bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Salah satu keagungan nimat yg dikaruniakan Allah bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu
alaihi wa sallam ialah nimat ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan sains dan teknologi
telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus
merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya karena
Allah telah mengaruniakan anugerah kenimatan kepada manusia yg bersifat saling melengkapi
yaitu anugerah agama dan kenimatan sains teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Al-Quran dan IPTEK?
2. Apa pandangan Islam terhadap IPTEK?
3. Bagaimana penjelasan IPTEK dalam Al-Quran?
4. Adakah perintah untuk mempelajari IPTEk?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah lebih mengetahui dan memahami tentang
keterkaitan antara Alqur'an dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AL-QURAN dan IPTEK


2
Al-Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan
sumber segala hukum dan pedoman hidup (minhajul hayah) ummat Islam yang utama, yang dijabarkan
dengan hadist (sunnah) dan ijtihad para ulama. Di samping sebagai pembawa kabar gembira dan
peringatan kepada ummat manusia, di dalam Al-Quran juga terdapat pelajaran yang sangat berharga dari
zat yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta berupa dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Ilmu dalam bahasa Arab `ilm berarti memahami, mengerti atau mengetahui. `Ilm menurut
bahasa berarti kejelasan, karena itu segala kata yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri
kejelasan. Misalnya: `alam (bendera), `ulmat (bibir sumbing), a`lam (gunung-gunung), `alamat
(alamat), dan sebagainya. Ilmu adalah pengetahuan yang jelas tentang segala sesuatu.
Ilmu atau sains memiliki arti lebih spesifik yaitu usaha mencari pendekatan rasional dan
pengumpulan fakta-fakta empiris, dengan melalui pendekatan keilmuan akan didapatkan
sejumlah pengetahuan atau juga dapat dikatakan ilmu adalah sebagai pengetahuan yang ilmiah.
Menurut Jan Hendrik Rapar menjelaskan bahwa pengetahuan ilmiah (scientific knowledge)
adalah pengetahuan yang diperoleh lewat penggunaan metode-metode ilmiah yang lebih
menjamin kepastian kebenaran yang dicapai Pengetahuan yang demikian dikenal juga dengan
sebutan science.
Teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan masalah guna mencapai
suatu tujuan tertentu, atau dapat dikatakan juga teknologi adalah ilmu tentang penerapan ilmu
pengetahuan untuk memenuhi suatu tujuan.
Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala
langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan
dan teknologi adalah suatu cara menerapkan kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu
pengetahuan dan berdasarkan proses teknis tertentu untuk memanfaatkan alam bagi
kesejahteraan dan terpenuhinya suatu tujuan.
Ilmu adalah keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap mahluk-mahluk yang lain
guna menjalankan fungsi kekholifahan.Tekhnologi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah
kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta dan berdasarkan proses teknis.
Tekologi dapat didefinisikan juga sebagai ilmu tentang cara menerapkan sains untuk
memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.

3
Hubungan antara Al-Qur'an, ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah erat, hal ini disebabkan
karena Al-Qur'an selalu merangsang akal manusia untuk berfikir lebih lanjut tentang isi ayat-
ayatnya yang banyak menyangkut tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ternyata ayat-ayat
Al-Qur'an tidak ada yang menghambat kemajuan iptek, bahkan sebaliknya Al-Qur'an selalu
menantang manusia menggunakan akalnya

B. PANDANGAN ISLAM TENTANG IPTEK


Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia kini telah dikuasai peradaban Barat,
kesejahteraan dan kemakmuran material yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern
tersebut membuat banyak orang mengagumi kemudian meniru-niru dalam gaya hidup tanpa
diseleksi terlebih dulu terhadap segala dampak negatif dimasa mendatang atau krisis
multidimensional yang diakibatkannya. Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik dimasa lampau,
sekarang maupun yang akan datang.
Dalam pandangan Islam, menurut hukum asalnya segala sesuatu itu mubah termasuk
segala apa yang disajikan berbagai peradaban, semua tidak ada yang haram kecuali jika terdapat
nash atau dalil yang tegas dan pasti, karena Islam bukan agama yang sempit. Adapun peradaban
modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi
vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis
hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung
jawab atas apa yang diakibatkannya, tetapi menjadi tanggung jawab manusia yang menggunakan
dan mengopersionalkannya. Produk iptek ada yang bermanfaat manakala manusia menggunakan
dengan baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
Islam tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan
analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.

C. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM AL-QUR`AN


Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Quran banyak
terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir,

4
serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk
diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Quran menantang manusia untuk menggunakan akal
fikirannya seoptimal mungkin.
Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui
maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan
berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah
mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam
peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan
historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut ini:



Artinya: Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...( QS. Yunus ayat 101)



Artinya : Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu
berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul). (QS. Ali Imran: 137)




Artinya:Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?. (QS. Az-
Zariyat: 21)

Dalam al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia


menggunakan akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena alam semesta.
Teks-teks al-Quran yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut:
a. Al-Qur`an Sebagai Produk Wujud Iptek Allah
Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset yang akan ditempuh sehingga manusia
memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga sebagai hudan memberi kecerahan pada akal

5
manusia, kebenaran hasil riset dapat diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal dengan
naql (nash/wahyu).
Al-Qur`an merupakan rumus baku, alam semesta dengan segala perubahannya sebagai
persoalan yang layak dan perlu dijawab, maka al-Qur`an sebagai kamus alam semesta. Solusi
tentang teka-teki alam semesta akan terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang
tepat yaitu al-Qur`an. Dengan demikian ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat Quraniyah akan
berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi
teknologi maka akan menjadikan teknologi berbasiskan Quran atau teknologi yang Quranik.
Banyak ayat Al-Quran yang menyinggung tentang pengembangan iptek, seperti wahyu
pertama QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian
dengan dilandasi iman dan akhlak yang mulia. Sedangkan perintah untuk melakukan penelitian
secara jelas terdapat dalam QS. Al-Ghasiyah, ayat 17-20:

( 18)
(17)
(19) ( 20)
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit,
bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana
ia dihamparkan? (QS. Al-Ghasiyah: 17-20)
Dari ayat-ayat tersebut, maka munculah di lingkungan umat Islam suatu kegiatan
observasional yang disertai dengan pengukuran, sehingga ilmu tidak lagi bersifat kontemplatif
seperti yang berkembang di Yunani, melainkan memiliki ciri empiris sehingga tersusunlah dasar-
dasar sains.


Artinya: Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah. (QS. Az Zariyat: 49)

6
Artinya: Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui. (QS. Yasin: 36)
Dari ayat di atas dinyatakan bahwa Allah SWT menciptakan makhluk secara berpasang-
pasangan, seperti ada siang dan malam, positif dan negatif, wanita dan pria, elektron dan
positron. Terjadinya pasangan elektron dan positron di dalam fisika inti dikenal pembentukan ion
(ion air production) di mana radiasi gelombang elektron magnetik memiliki tenaga di atas 1.02
Mev. Ayat ini dapat diartikan sebagai perintah untuk melakukan penelitian. Karena dengan
melakukan penelitian hal-hal yang tadinya belum terungkap menjadi terungkap.

b. Al-Quran Sebagai Prediktor


Beberapa ayat Al Quran menyatakan ramalannya kejadian pada masa yang akan datang
baik masa yang jauh maupun masa yang dekat, yang sebagian merupakan mata rantai sebab
akibat (kausalitas). Oleh sebab itu jika sebab ini merupakan data-data yang dapat dirunut oleh
manusia secara komprehensip, maka akibat yang ditimbulkan kelak akan dapat diketahui
sebelum terjadi dengan intensitas keyakinan yang cukup tinggi.
Berikut ini contoh ayat-ayat tersebut:


Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan
manusia... (QS. Ar Rum: 41)

(47)


(48)

Artinya: "Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa;
Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang
kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu
simpan. (QS. Yusuf: 47-48)

7
c. Al-Qur`an Sebagai Sumber Motivasi
Al Quran mendorong atau memberi motivasi kepada manusia untuk melakukan
penjelajahan angkasa luar dan di bumi, perhatikan firman Allah berikut ini:





Artinya: Hai sekumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan
(sulthon). (QS. Ar Rahman: 33)

Kemudian tentang penjelajahan di bumi, perhatikan firman berikut ini:



Artinya: Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan
di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? (QS. As Syuara: 7)
Islam tidak melarang untuk memikirkan masalah teknologi modern atau ilmu pengetahuan
yang sifatnya menuju modernisasi pemikiran manusia genius, profesional, dan konstruktif serta
aspiratif terhadap permaslahan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

d. Al-Quran dan Simplikasi (Penyederhanaan)


Alam semesta ini membentuk struktur yang sangat teratur, dan bergerak dengan teratur.
Keteraturan gerak alam semesta ini lebih memudahkan manusia untuk menyederhanakan
fenomena-fenomena yang terkait ke dalam bahasa ilmu pengetahuan (matematika, fisika, kimia
biologi dan lain-lain). Sehingga manusia dapat menjadi operator yang mampu mewakili
peristiwa yang terjadi di alam semesta. Untuk meraih teknologi tinggi tidak perlu merasa tidak
mampu, dengan semangat tinggi dan tidak menganggap bahwa high tech merupakan sesuatu
yang mustahil untuk dicapai, maka high tech akan dapat diraih.
Perhatikan firman Allah berikut ini:

8





Artinya: Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang
kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya) karena air itu tanam-tanaman bumi,
di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah
sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya dan pemilik-permliknya mengira
bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami di waktu malam
atau siang, lalu kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit,
seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda
kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir. (QS. Yunus: 24)

e. Al-Quran Sumber Etika Pengembangan Iptek


Pada teknologi harus terkandung muatan etika yang selalu menyertai hasil teknologi pada
saat akan diterapkan. Sungguh pun hebat hasil teknologi namun jika diniatkan untuk membuat
kerusakan sesama manusia, menghancurkan lingkungan sangat dilarang di dalam Islam. Jadi
teknologi bukan sesuatu yang bebas nilai, demikian pula penyalahgunaan teknologi merupakan
perbuatan zalim yang tidak disukai Allah SWT. Perhatikan FirmanNya:

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)

Demikian pula sains dan teknologi modern (Barat) tidak ada yang netral atau bebas nilai.
Tetapi prioritas, penekanan, metode dan prosesnya, serta pandangan terhadap dunia
merefleksikan kepentingan masyarakat dan kebudayaan Barat. Dalam kerangka ini sains Barat

9
semata-mata digunakan untuk mengejar keuntungan dan sejumlah produksi, untuk
pengembangan militer dan perlengkapan-perlengkapan perang, serta untuk mendominasi ras
manusia terhadap ras manusia lainnya, sebagaimana untuk mendominasi alam. Dalam sistem
Barat sains itu sendiri merupakan nilai tertinggi, sehingga segala-galanya harus dikorbankan
demi sains dan teknologi.
Dalam kaitan ini munculnya disiplin baru seperti sosiobiologi, eugenics (ilmu untuk
meningkatkan kualitas-kualitas spesies manusia) dan rekayasa genetika, tidak mendorong
timbulnya persaudaraan dan tanggungjawab tapi memberi kesan bagi kaum ilmuwan bahwa
merekalah penguasa jagad raya ini.
Kemudian dalam bidang biologi, perkembangan teknologi yang pesat diawali dengan
penemuan DNA oleh Watson dan Crick pada Tahun 1953. Sejak saat itu berbagai macam
teknologi yang melibatkan perekayasaan sifat genetic makhluk hidup mulai bermunculan.
Beberapa diantaranya sangat menakjubkan dan memungkinkan manusia berperan sebagai tuhan.
Sementara sanat Islam berbeda, ilmu yang dicari semata-mata hanya untuk mencari karunia
Allah, bukan untuk merusak sehingga menimbulkan bencana.

D. PERINTAH MEMPELAJARI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


Islam agama yang syamil, kamil dan mutakamil (menyeluruh, sempurna dan
menyempurnakan). Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah vertikal saja, namun seluruh
aspek kehidupan, termasuk diantaranya mempelajari Iptek.
Al-Qur`an diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah tidak hanya memerintahkan untuk
sekedar dibaca, sesuai dengan wahyu yang pertama diturunkan dalam QS. 96: 1, tetapi
mengandung maksud lebih dari itu yaitu menghendaki seluruh umatnya membaca, menggali,
mendalami, meneliti apa saja yang ada di alam semesta ini dan mengambil manfaat untuk
kehidupan manusia dengan mengetahui ciri-ciri sesuatu seperti: bencana alam, tanda-tanda
zaman, sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun yang tidak tertulis sehingga dapat menghadapi
tantangan dan menjawab permasalahan-permasalahan dunia modern yang diterapkan dalam
segala aspek kehidupan.
Proses kehidupan manusia itu selalu mengalami perkembangan yang pesat dari awal
terbentuknya manusia, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai tua dan alam semesta ini dibuat
Allah tidak sia-sia, tetapi ada hikmah didalamnya agar manusia dapat mempelajari iptek, sesuai

10
dalam QS. 3: 190-191yang berbunyi: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal yaitu orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dalam ayat ini mengandung maksud perintah untuk mempelajari iptek karena manusia telah
dipilih sebagai makhluk yang memiliki kemampuan dan derajat tinggi, antara lain:
Manusia diperintahkan untuk menggunakan akal pikiran dengan membaca, belajar dan
meneliti alam semesta.
Manusia dijadikan khalifah di muka bumi, dibuktikan dengan Allah SWT memilih nabi
Adam sebagai pemimpin dibandingkan makhluk yang lain.
Manusia memiliki ilmu pengetahuan yang dapat memperkuat iman untuk menjadikan
dirinya memiliki derajat tinggi dunia akhirat
Manusia diperintahkan menjadi profesional terhadap bidang ilmu yang dimiliki.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pandangan Isalam ternyata penguasaan ilmu dan teknologi sangat dianjurkan hal ini
terbukti dengan banyaknya ayat-ayat al-quran maupun hadis Nabi SAW yang menganjurkan
untuk menguasai iptek.
Dari uraian diatas dapat disimpulkam sebagai berikut:
1. Hubungan antara Al-Qur'an dan IPTEK sangatlah erat, Al-Qur'an selalu merangsang akal
manusia untk berfikir tentang ayat-ayatnya yang banyak mengandung muatan IPTEK.
2. Ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh berkembang dengan cepat, manusia sebagai mahluk
yang diberi kelebihan dan dijadikan penguasa di bumi dengan tugas, kewajiban dan segala
tangguang jawabnya , untuk itu ia harus benar-benar mengetahui dan memahami sifat dan
kelakuan alam sekitar.
3. Sains dan teknologi sangat berpengaruh terhadap pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an yang
menyangkut akidah alam gaib, perintah ibadah harus menggunakan Al-Qur'an dan hadist, begitu
juga tentang ayat yang menyangkut alam fisis yang dapat diinderakan harus mencari penafsiran
dengan ayat Allah dalam Al-Quran.

B. Saran
Alangkah lebih baiknya jika kita menyeimbangkan pengetahuan kita, baik itu ilmu agama
dan ilmu pengetahuan, karena sesungguhnya keduanya sangat berkaitan. Terbukti dengan
pembahasan ayat-ayat Alqur'an di atas, bahwasanya kebenaran alqur'an yang telah ada sejak
beribu tahun yang lalu bisa dibuktikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi jaman
sekarang yang perkembangannya sangat pesat.

DAFTAR PUSTAKA
12
http://anti-islamlib.com/2009/10/ilmu-pengetahuan-dalam-perspektif-islam/

http://www.al-shia.org/html/id/books/001/01.html

http://blog.re.or.id/persepsi-islam-terhadap-perkembangan-sains-danteknologi.htm

http://radenbeletz.com/ilmu-dan-teknologi-menurut-islam.html#more-584

http://www.khilafah1924.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=78

http://lapodding.wordpress.com/2009/07/06/sain-dan-teknologi-dalampandangan-
islam/HasanBasriJumin

http://sultra.bkkbn.go.id/old/article_detail.php?aid=119ThehouseofKhilafah1924.org

http://www.khilafah1924.org Powered by Joomla!Generated:22March,2010,10:58

13

Anda mungkin juga menyukai