Anda di halaman 1dari 2

ALWAYS BE CLOSING (membeli disaat emosional)

ALWAYS BE CLOSING
Membeli Disaat Emosional

Customer juga manusia. Yang terkadang berpikir RASIONAL, terkadang juga EMOSIONAL.

Saat menonton seorang kontestan Indonesian Idol berpenampilan bagus, dia teriak-teriak; "Aku
mendukung dia, aku mendukung dia. Dia pantas maju ke grand final .." Itu menunjukkan sikap
EMOSIONALnya.

Tapi saat mau mengirim sms dukungan, dia ingat kalau kena tarif premium Rp 2.000 per sms, langsung
mengurungkan niatnya. Dia takut pulsanya habis. Saat itu nalarnya sedang RASIONAL.

Jika kita mengetahui hal tersebut, maka apa yang perlu kita bagikan kepada sales force kita dalam hal
memperlakukan customer??

1. Sentuhlah emosinya
2. Mintalah keputusannya

SENTUHLAH EMOSINYA
Ceritakanlah betapa strategis lokasinya. Betapa kompetitif harga jualnya. Betapa ringan uang mukanya.
Betapa terjangkau angsuran KPRnya, betapa banyak benefit yang akan dinikmatinya.

MINTALAH KEPUTUSANNYA
Jika customer sudah datang bersama pasangannya, sudah melihat atau survei lokasinya, sudah mendengar
segala informasi product knowledge yang ditanyakannya, saatnya sales kita 'memaksa' customer tersebut
untuk segera mengambil keputusan membeli, disaat emosionalnya sedang tinggi.
Pokoknya, always be closing. Always be closing. Jangan biarkan suasana emosionalnya sudah berubah
menjadi rasional sebelum membayar uang tanda jadi.

Jangan anggap customer anda seperti Yuni Shara dan Ahmad Rafli yang berjanji tetap akan saling
mencintai sampai 50 tahun lagi. Jangankan 50 tahun, atau 50 jam. Hanya 50 menit saja customer beranjak
dari depan anda, maka keputusan mereka bisa berubah. Kenapa? Karena customer juga manusia.

Always Be Closing !!!

Anda mungkin juga menyukai