Pertumbuhan industri manufaktur semakin berkembang. Hal ini tentunya akan memicu persaingan diantara perusahaan manufaktur. Kesuksesan industri manufaktur dalam menghadapi persaingan berkaitan langsung dengan kemenangan perusahaan tersebut pada kompetisi pasar. Faktor yang berperan dalam mempertahankan kompetisi pasar antara memiliki produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas dihasilkan dari proses produksi yang berjalan dengan lancar. Proses produksi agar berjalan dengan lancar dalam perusahaan manufaktur membutuhkan bantuan-bantuan fasilitas, baik fasilitas fisik maupun fasilitas nonfisik. Permasalahan yang sering terjadi diantaranya adalah banyak jenis kecacatan produk yang sering terjadi, urutan proses operasi yang tidak sesuai, luas area produksi yang tidak memadai, dan departemen yang saling berkaitan memiliki jarak yang tidak sesuai. Permasalahan lain yang timbul yaitu dalam mempertimbangkan keuangannya, masalah-masalah ini adalah kapan perusahaan dapat melunasi hutangnya, berapa keuntungan yang harus diambil oleh perusahaan agar dapat membayar hutangnya, dan berapa harga penjualan produk agar perusahaan dapat mengetahui titik impasnya. Perusahaan membutuhkan suatu proses perancangan tata letak fasilitas dan pengendalian kualitas untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.1 Aspek teknis meliputi routing sheet, MPPC, luas lantai, dan ongkos pemindahan material, dan alokasi layout dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kebutuhan mesin, menentukkan luas lantai produksi, menentukkan ongkos pemindahan, menenentukkan jarak antar departemen. Aspek finansial dilakukan dengan tujuan untuk menentukkan kapan perusahaan dapat melunasi hutangnya, berapa keuntungan yang harus diambil oleh perusahaan agar dapat membayar hutangnya, dan berapa harga penjualan produk agar perusahaan dapat mengetahui titik impasnya. Analisis aktivitas dan perencanaan tata letak dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hubungan antar aktivitasnya dan menggambarkan tata letak yang sebenarnya yang memuat alokasi mesin dan produksinya. Aspek kualitas dilakukan untuk menentukkan kecacatan dominan dan melakukan perbaikan atas kecacatan dominan tersebut. Penerapan perancangan tata letak fasilitas dan pengendalian kualitas ini akan diimplementasikan pada PT. Indowood Inovation. PT Indowood Inovation yang bergerak dalam bidang manufaktur dengan memproduksi tempat kartu nama berbahan dasar kayu. PT Indowood Inovation dalam menerapkan perancangan tata letak fasilitas dan pengendalian kualitas ini sangat penting untuk kelangsungan perusahaan sebagai metode pemecahan masalah yang tepat. Harapan dari adanya penerapan perancangan tata letak fasilitas dan pengendalian kualitas yang baik agar kegiatan produksi dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah disusun untuk mengetahui permasalahan yang ada pada penulisan laporan akhir ini. Perumusan masalah ini akan dipecahkan pada pembahasan untuk tiap bab berdasarkan aspek yang ada. Berikut adalah perumusan masalah pada penulisan laporan akhir praktikum perancangan teknik industri 4. Berdasarkan aspek teknis terdiri dari beberapa perumusan masalah yaitu bagaimana penyusunan aspek teknis seperti routing sheet, multi product process chart (MPPC), luas lantai produksi, analisis ongkos material handling dan alat angkut serta alokasi layout perusahaan. Perumusan masalah yaitu bagaimana penyusunan aspek finansial seperti perhitungan biaya investasi, perhitungan modal kerja, perhitungan harga pokok penjualan (HPP), perhitungan angsuran pokok dan bunga bank, perhitungan rugi laba, perhitungan analisis kas (Cash Flow), dan proyeksi penilaian investasi, serta perhitungan break even point (BEP) perusahaan. Berdasarkan analisis aktivitas dan perencanaan tata letak terdapat perumusan masalah yaitu bagaimana penyusunan analisis aktivitas dan perencanaan tata letak seperti activity relationship chart (ARC), area allocation diagram (AAD), serta template dan market perusahaan. Berdasarkan aspek kualitas terdiri dari beberapa perumusan masalah yaitu bagaimana penyusunan data kecacatan produk (checksheet), pengukuran kecacatan produk menggunakan diagram pareto dan peta kendali, usulan perbaikan kualitas menggunakan diagram sebab akibat dan tabel.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul pengendalian kualitas . 1. Ukuran terpanjang pada produk tempat kartu nama sebesar 12 cm. 2. Jumlah produksi per hari antara 751-1000 unit. Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul routing sheet dan mppc. 1. Efisiensi mesin yaitu sebesar 95% 2. Reliabilitas Mesin yaitu sebesar 95% 3. Jam kerja perhari yaitu 7 jam per hari 4. Target produksi yaitu sebesar 800 unit per hari Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul luas lantai. 1. Tinggi tumpukan sebesar 0,3 m2 2. Produksi per hari sebesar 800 unit per hari 3. Hari kerja per minggu sebesar 5 hari 4. Ukuran box lem sebesar 20x10x15 cm Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul ongkos material handling . 1. Alat angkut yang digunakan yaitu manusia dengan maksimum volume yaitu 324.000 cm3 dengan maksimum berat lebih kecil dari 21 kg. 2. Alat angkut yang digunakan yaitu walking pallet dengan maksimum volume yaitu 693.000 cm3 dengan harga alat angkut 5 juta serta maksimum berat antara 21-150 kg. 3. Alat angkut yang digunakan yaitu mini forklift dengan maksimum volume yaitu 3.375.000 cm3 dengan harga alat angkut 60 juta serta maksimum berat antara lebih dari 150 kg. Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul from to chart , tabel skala prioritas, dan ARD. 1. Tabel ringkasan ongkos material handling Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul aspek finansial. 1. Meja fabrikasi memiliki harga sebesar Rp. 1.500.000 2. Mesin Jigsaw memiliki harga sebesar Rp. 250.000 3. Mesin Serut memiliki harga sebesar Rp. 320.000 4. Mesin Bor memiliki harga sebesar Rp. 370.000 5. Meja assembly memiliki harga sebesar Rp. 1.500.000 Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar pembahasan masalah yang akan diselesaikan lebih terfokus dan sistematis. Berikut adalah pembatasan masalah yang terdapat pada modul ARC, AAD, dan Template. 1. Luas lantai produksi, perkantoran, fasilitas PT. Indowood Inovation
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan ini adalah hal-hal yang ingin dicapai yang kemudian akan dibahas. Adapun tujuan penulisan laporan akhir praktikum PTI 4 ini terdiri dari beberapa aspek yang akan dibahas. Tujuan praktikumnya tersebut yaitu: 1. Berdasarkan pembahasan mengenai aspek teknis terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu mengenai routing sheet, multi product process chart, luas lantai, ongkos material handling dan alokasi layout. Tujuan dari pembahasan tersebut diantaranya mengetahui jumlah mesin yang dibutuhkan oleh perusahaan. Mengetahui luas lantai dari perusahaan berdasarkan gudang bahan baku, mesin dan peralatan, dan gudang barang jadi. Mengetahui alat angkut yang digunakan dalam melakukan pemindahan barang dari suatu departemen ke departemen lainnya beserta ongkos material handling per meternya. Mengetahui total ongkos material handling untuk pemindahan komponen utama, pemindahan komponen tambahan dan pemindahan produk jadi. Mengetahui koefisien ongkos yang masuk atau ongkos yang keluar dari suatu mesin. Mengetahui prioritas tiap mesin yang akan digunakan. Mengetahui jenis pola aliran bahan yang digunakan oleh perusahaan 2. Berdasarkan pembahasan mengenai analisis aspek finansial ini terdiri dari beberapa point. Tujuan ini adalah hal-hal yang ingin dicapai yang kemudian akan dibahas. Tujuan tersebut diantaranya mengetahui total nilai investasi awal dan modal kerja dalam membangun perusahaan. Mengetahui berapa harga penjualan produk beserta presentasi keuntungan dari produk tempat kartu nama. Mengetahui kapan perusahaan akan balik modal. Mengetahui layak atau tidaknya perusahan berdiri. 3. Berdasarkan pembahasan mengenai tujuan dari analisis aktivitas dan perencanaan tata letak ini terdiri dari beberapa point. Tujuan ini adalah hal-hal yang ingin dicapai yang kemudian akan dibahas. Tujuan dari pembahasan tersebut diantaranya mengetahui hubungan antar aktivitas yang ada pada perusahaan, mengetahui alokasi atau tata letak bagian departemen produksi dan perkantoran. Mengetahui alokasi atau tata letak bagian departemen produksi dan perkantoran. Mengetahui gambaran detail dari perusahaan. 4. Berdasarkan pembahasan mengenai tujuan dari aspek kualitas terdiri dari beberapa point. Tujuan ini adalah hal-hal yang ingin dicapai yang kemudian akan dibahas. Tujuan tersebut mengetahui data kecacatan produk melalui checksheet, mengetahui pengukuran kecacatan produk melalui diagram pareto dan peta kendali, mengetahui usulan perbaikan kualitas melalui diagram sebab akibat dan tabel 5W dan 1H.