Kasus 1 Morbili
Kasus 1 Morbili
Topik : Morbili
Tanggal Presentasi :
1. Diagnosis
Morbili
1
2. Riwayat Pengobatan
Belum pernah
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
ekstremitas
b) Demam sejak 3 hari
c) Batuk berdahak dan pilek
d) Mata merah
e) Penurunan nafsu makan
f) Sariawan di mulut
4. Riwayat Keluarga
5. Lain-lain :
a. Pemeriksaan Fisik
TB/U : sesuai
BB/TB : sesuai
Mata : air mata +/+, injeksi konjungtiva +/+, konjungtiva anemis -/-,
2
Mulut : mukosa basah (+) koplik spot (+)
Leukosit : 4600
Hasil Pembelajaran
1 Diagnosis Kerja
Morbili
2 Subyektif
mengenai usia berapa saja tetapi yang paling beresiko terkena morbili
erupsi dan konvalensi. Pada fase prodromal biasanya dalam 3-5 hari
ditandai demam ringan hingga sedang, batuk kering, coryza, fotofobia dan
3
konjungtivitis. Menjelang akhir stadium prodromal dan 24 jam sebelum
timbul rash, timbul bercak koplik yang khas bagi morbili, tetapi sangat jarang
papula disertai suhu naik mendadak ketika ruam muncul dan sering mencapai
40-40,5 C. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi,
serta belakang telinga kemudian menyebar dengan cepat pada seluruh muka,
leher, lengan atas dan bagian atas dada pada sekitar 24 jam pertama.
a. Keluhan pokok
Demam tinggi
Malese
b. Tanda penting
Tanda 3 C
c. Pemeriksaan laboratorium
Lekopeni
4
2. stad. Ruam timbul ruam muncul lebih ruam muncul
Erupsi bersamaan suhu tubuh cepat dengan suhu tubuh
lebih cepat dengan
atau suhu tubuh / N
Rash Ruam merah gelap ruam berwarna ruam berwarna
dimulai belakang merah muda merah muda
telinga sampai ke Dari wajah ke dari badan ke
ekstremitas ekstremitas kedua lengan dan
leher, << ke wajah
dan tungkai
3. Stad Hiperpigmentasi (+) Hiperpigmentasi Tidak terjadi
konvales (-)Mengelupas dengan pengelupasan kulit
ensi halus (tidak berbekas)
Diagnosis biasanya berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan lab jarang
diperlukan.
Komplikasi morbili di bagi dalam 3 kelompok berdasarkan lokasi yang
(gastroenteritis, hepatitis)
Gejala klinis (adanya bercak kemerahan yang muncul saat panas badan
disertai dengan adanya keluahan batuk kering, pilek dan mata merah,
4 Assessment (1,2)
Penularan morbili terjadi secara droplet melalui udara, sejak 1-2 hari
sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Virus
5
morbili menginvasi epitel respirasi dan menyebar melalui pembuluh darah
media),
Inflamasi konjungtiva : konjungtivitis dan fotofobia, dan organ lainnya.
5 Tatalaksana (1,3)
untuk demam untuk paracetamol pada anak-anak dosisnya ialah 10-15 mg/kg
berat badan, 3-4 kali sehari, untuk ibuprofen pada anak-anak dosisnya ialah 5-
10 mg/kg berat badan, 3-4 kali sehari., bed rest, dan maintenance kecukupan
cairan untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang karena panas dan
untuk gejala laryngitis atau batuk yang berat, lebih baik pada udara yang
cahaya. Terapi antibiotik diberikan jika ada penyulit seperti otitis media atau
terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila
6
demam, dan vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun
dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A diberikan untuk
morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah
limfosit total. Indikasi rawat inap bila hiperpireksia (suhu >39,5C), dehidrasi,
Terapi di Bhayangkara :
- D5 NS 10 tpm
- Inj. Antrain (metamizole) 100 mg 3x1 (jika demam)
- Inj. Meropenem 3x150 mg
hiperpireksia (suhu > 39C, dehidrasi, kejang, asupan oral sulit atau
DAFTAR PUSTAKA