AIHA
Oleh
Novita NIngtyas
I1A010004
Pembimbing
Dr. dr. Agus Yuwono, Sp.PD, K-EMD
FINASIM
SMF/Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat
April 2014
Pendahuluan
Autoimmune hemolytic anemia (AIHA)
Auto Immune Hemolytic Anemia (AIHA) adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
peningktan destruksi eritrosit oleh sistem imun
tubuh sendiri
Parry CM, Hien TT, Dougan G, White NJ, Farrar JJ. Typhoid fever.
N Engl J Med 2002; 347(22): 1770-1782
Epidemiologi
Insidesi AIHA diperkirakan
0,6 sampai 3 kasus per
100.000 orang
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Coombs test
Identitas
Nama
penderita
Jenis Kelamin
Bangsa
Agama
Pekerjaan
Ruangan
Umur
Suku
Kawin/Belum
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Nn. S
Perempuan
Indonesia
Islam
Ibu rumah tangga
Tanjung
49 tahun
Jawa
Kawin
Anamnesis
Pasien mengeluhkan badan terasa lemah. Keluhan ini sudah sering dirasakan oleh pasien,
tetapi memburuk sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan terjadi terus-menerus.
Keluhan bahkan tidak berkurang dengan istirahat.. Keluhan disertai dengan pusing, mudah
lelah, serta mata dan seluruh tubuh menguning. Pusing juga dirasakan sejak 4 hari sebelum
masuk rumah sakit. Frekuensi pusing 2 sampai 3 kali dalam sehari. Keluhan mudah lelah
yang dirasakan oleh pasien terjadi hanya dengan aktivitas sedang dan hal ini sangat
mengganggu pekerjaan pasien. Mata dan seluruh tubuh menguning sejak 4 hari yang lalu.
Pasien tidak merasakan adanya nyeri perut. Pasien tidak mengeluhkan perut yang
membesar ataupun rasa mengganjal pada perut bagian kanan. Pasien menyangkal adanya
muntah darah. Riwayat demam tidak ditemukan. Riwayat mual muntah juga tidak
ditemukan. Akan tetapi, pasien pernah mengalami BAB hitam tetapi sekarang sudah tidak
lagi. Pasien mengaku jarang buang air besar dan kadang-kadang BAB keras. Air kencing
berwarna seperti teh pekat dengan jumlah yang normal. Pasien meyatakan sering pingsan.
Dua minggu yang lalu pasien juga masuk ke rumah sakit dengan keluhan yang sama. Saat
itu pasien mendapatkan transfusi darah sebanyak 3 kolf. Pasien sudah lama didiagnosis
menderita AIHA.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
AIHA
Riwayat Penyakit Keluarga
-
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: Tampak Lemas
Status gizi (IMT)
GCS: 4 5 6
18.73 (TB : 155 cm BB: 45 kg)
Status Generalis
BP = 100/60
HR: 60 bpm
mmHg Keadaan Umum: Tampak
RR: 20 tpm
Temp:36,50C
sakit sedang
Kepala Kesadaran:
DBN Komposmentis Bentuk oval, simetris, rambut mudah rontok (-),
deformitas (-). pergerakan mata ke segala arah baik
GCS: 4-5-6
Anemic : +/+
Mata Tanda Vital.
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edema palpebra (-)
Sklera ikterik (+/+)
Cahaya +/+
Tekanan Ref.
darah
: 100/70 mmHg
Nadi : 89 x / menit
x/tidak
menit
Hidung Respirasi
Bagian: luar16
hidung
ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, selaput
dalam batas normal, epistaksis (-)
Suhu : lendir
36,70C
Mulut
Sariawan (-), pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah pucat (-), lidah kotor (-), atrofi papil
Status Gizi
:
(-), stomatitis
(-).
Telinga -BB = 40
Kedua meatus acusticus eksternus normal, pendengaran baik, serumen minimal
Kulit -TB = 155
Ikterik (+), (-), scar (-), pigmentasi normal, sianosis (-),, telapak tangan dan kaki pucat (+),
pertumbuhan rambut normal.
-IMT = 16,64 (cukup)
Kelenjar
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, aksila, inguinal tidak teraba.
Leher
DBN
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar thyroid (-),
JVP= R+2 cmH2O, hipertrofi musculus sternocleidomastoideus (-),
kaku kuduk (-)
Thorax
Bentuk dada normal, spider naevi (-), retraksi (-), nyeri tekan
Inspeksi
Palpasi
Cor
Paru
Abdomen
Ext
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
5.0
12.0 15.0
g/dL
Lekosit
7.5
5.0 10.0
ribu/uL
Eritrosit
2.19
3.8 4.8
juta/uL
Hematokrit
15.4
36.0 46.0
vol%
Trombosit
236
150 400
ribu/uL
MCV
70.7
82.0 92
fl
MCH
22.8
27.0 31.0
pg
MCHC
32.4
32.0 36.0
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
GDS
155
220
mg/dL
SGOT
28
30
U/I
SGPT
19
33
U/I
Ureum
41
10-50
mg/dL
Creatinin
1.0
0.6-1.2
mg/dL
Probl List
Idx
PDx
PTx
Pmo
Anemia
hipokromik
mikrositik
+ Ikterik
Anemia
Hemolitik et
causa:
1. AIHA
2. Defek
membran
eritrosit
3. Thalassemi
a
1. MDT
2. Hitung
retikulos
it
3. Urinalis
a
4. Coombs
test
IVFD RL 20 tpm
DR
Urinalisa
TV
Perdarahan
Kortikosteroid 1
mgkgBB/hari
Asam folat 1
mg/hari
Transfusi PRC
washed sampai
Hb10 g/dL
Follow up.
Assessment
AIHA
Subjective
16 April-30 April 2014
Pemeriksaan
16
17 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Pusing
<
<
<
BAB hitam
<
Mual/Muntah
Nafsu Makan
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
<
Subjective
Urine seperti
teh
Gatal-gatal di
badan
Objective
16 April-30 April 2014
Pemeriksaan
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
120
120
100
110
110
130
140
130
130
120
130
130
130
120
120
80
70
70
70
70
100
100
100
100
80
100
100
100
80
80
36,
36.
36,7
36,7
36,5
35,9
35,7
35,6
36,1
36,4
36,4
36,1
35,9
35,5
Objektif
TD
Suhu
36,5o
Nadi
RR
71
79
82
80
82
81
80
81
78
90
81
80
81
81
80
20
20
20
20
20
20
22
21
20
19
20
19
20
20
20
Terapi
Tanggal 16 April s/d 18 April 2014
IVFD RL 20 tpm
Inj. Metil prednisolone 2x125mg
Inj. Ranitdin 2x1 ampul
Asam folat 3x1 tab
Vitamin B kompleks 1x1 tab
Neoral 2x25 mg
R/ Transfusi WB 1 kolf/hari dengan
premedikasi dexametason 1 ampul
Perbandingan
Perbandingan
Perbandingan