S1 2014 299248 Chapter1 PDF
S1 2014 299248 Chapter1 PDF
PENDAHULUAN
Belakang Padang adalah salah satu kawasan tertua dan bersejarah di Batam,
dimana merupakan pusat keramaian pertama jauh sebelum Pulau Batam dibangun
pemerintah, serta berbatasan dengan pelayaran Internasional. Pulau ini adalah salah
(KDA Belakang Padang, 2013). Belakang Padang ini juga dijuluki sebagai Pulau
Penawar Rindu, bukan tanpa alasan konon katanya, orang yang menginjakkan kaki
di Belakang Padang akan kembali ke pulau ini dikemudian hari. Sementara padanan
kata yang tepat untuk menggambarkan Belakang Padang adalah eksotis, karena
di bagian Sumatra yaitu Medan dan Palembang. Batam merupakan bagian dari tiga
Bali dan Jakarta, yang dapat dilihat dalam tabel perbandingan jumlah wisman yang
berkunjung ke Indonesia menurut tiga pintu masuk utama, setelah Ngurah Rai Bali
1
1
2
Januari-Nopember
Pintu Masuk Utama 2010 2011 2012
2012 2013 (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
dengan negara Singapura dan Malaysia, yang terdiri dari 400 pulau, memiliki
letak strategis karena berada pada jalur pelayaran Internasional. Posisi Batam yang
berdekatan dengan Singapura dan Malaysia menjadikan kota tersebut sebagai salah
satu tujuan wisata dunia yang dikembangkan sebagai gerbang wisata menuju
Dalam data indikator Belakang Padang tahun 2011 dan 2012, Pulau Belakang
Padang dikelilingi oleh 55 pulau lain yang memiliki keindahan alam luar biasa. Hal
wisata bahari maupun potensi lain yang berguna bagi masyarakat. Ditinjau dari
3
mangrove yang dapat menjadi aset potensial bagi perkembangan wilayah pulau ini
Namun pengelolaan kawasan ini juga tidak terlepas dari permasalahan, dari
hasil penelitian yang telah dilakukan, salah satu permasalahan yang ada ialah
belum diolah disepanjang pesisir laut, selain itu kurangnya kesadaran masyarakat
pulau ini, selain itu faktor kedua yang menjadi permasalahan ialah daya tarik wisata.
menonjol adalah tanaman mangrove yang lebat dan hijau belum dimanfaatkan dan
tarik wisata ini sangat luar biasa, apabila dikembangkan menjadi wisata hutan
dan tidak terawat, penebangan mangrove dilakukan untuk pondasi rumah dan
sebagai daya tarik wisata. Dengan kondisi tersebut, dikhawatirkan potensi ini tidak
2. Konsep dan strategi perencanaan apa saja yang diperlukan dalam membuat
Belakang Padang?
penelitian, yaitu:
Tujuan Penelitian:
Padang.
Manfaat Penelitian:
1. Manfaat Teoritis
pariwisata.
2. Manfaat Praktis
promosi pariwisata.
yang sejalan dengan studi yang dilakukan oleh peneliti. Beberapa penelitian
tersebut adalah:
6
budaya, souvenir shop, restaurant, dll sebagai daya tarik pariwisata dengan
salah satu daya tarik wisata yang memiliki potensi berupa pemandangan laut
yang cukup indah, sunset, pasir putih yang landai yang bisa dijadikan sarana
berjemur untuk wisatawan, dan untuk olah raga selancar (surfing). Hasil
pengembangannya.
potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang melimpah, sehingga
1. Perencanaan
wilayah tanah air. Sebelum suatu rencana akan dilakukan, untuk pembangunan
8
pada pemuka adat setempat, dalam kasus ini adalah masyarakat perlu dilakukan
2. Pengembangan pariwisata
kesediaan untuk menerima tamu (Hospitality). Atraksi wisata bisa berupa Tari
Melayu, permainan Gasing Kayu, Kuda Lumping, dan Sea Eagle Boat yang
berupa produk dan jasa yang secara langsung diperlukan wisatawan, contohnya
9
diperlukan suatu strategi yang dihasilkan melalui suatu analisis, yaitu analisis
memahami kondisi internal yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman, sehingga nantinya dapat diperoleh suatu isu dalam konteks (Baiquni,
2004: 27).
3. Ekowisata
aktivitas kunjungan ke tempat alamiah seperti melihat burung di hutan atau biota
unik lainnya pada ekosistem pesisir (Seperti rekreasi Scuba diving). Sedangkan
komunitas lokal seperti mengamati burung atau biota unik lainnya dengan guide
orang lokal, tinggal bersama penduduk lokal atau pondokan alami (Ecolodge)
Ekowisata ini adalah istilah yang banyak digunakan untuk merangkul berbagai
Taman Nasional.
4. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove berasal dari kata mangue atau mangal (Portugis) dan
grove (Inggris). Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal
daerah pantai dan sekitar muara sungai. Tumbuhan tersebut tergenang disaat
11
kondisi air pasang dan bebas dari genangan disaat kondisi air surut. Hutan
tropis dan sub tropis yang didominasi oleh tumbuhan mangrove pada daerah
mendapatkan suatu data yang akurat, agar tujuan penulis dapat tercapai. Adapun
Teknik pengumpulan data berisi cara pengumpulan data yang berupa data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi pustaka
Tujuan dari studi pustaka yaitu untuk mengkaji beberapa teori yang
4. Dokumentasi
skripsi ini.
maka perlu disusun dalam bentuk yang sistematis. Adapun sistematika skripsi ini
BAB I: PENDAHULUAN
dan pada bab ini disertai juga dengan rumusan masalah yang dibahas,
14
BELAKANG PADANG
Padang.
pihak. Bab ini merupakan bab penutup dari suatu karya ilmiah.