Anda di halaman 1dari 46

1.

Audit keselamatan jalan


No : Pd T-17-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman audit keselamatan jalan ini menetapkan ketentuan dan prosedur
pelaksanaan audit keselamatan jalan mulai dari tahap perencanaan awal hingga
tahap percobaan atau beroperasinya jalan tersebut secara penuh. Hal-hal yang
diatur dalam pedoman ini, termasuk persyaratan umum, administratif, dan teknis
pelaksanaan audit. Selain itu pedoman ini menguraikan tahapan pelaksanaan audit
yang dilengkapi dengan daftar periksa yang diperlukan dalam pelaksanaan audit.
2. Bahan desiminasi jembatan bagian pengantar perencanaan teknik jembatan
No : Pd-NN01,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini memuat ketentuan-ketentuan teknis bahan diseminasi jembatan
bagian pengantar perencanaan teknik jembatan
3. Cara Uji Bliding dari Beton Segar
No : SNI 4156-2008,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat bliding dari beton segar untuk
keperluan perencana dan pelaksana dalam pengendalian mutu beton Cara uji ini
mencakup penentuan jumlah kandungan air pencampur yang akan terpisah dari
contoh uji beton segar. Cara uji ini terdiri dari 2 cara yang dibedakan atas derajat
pemadatan sesuai kondisi contoh beton.
4. Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah
No : SNI 1966-2008,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan batas plastis tanah dalam perencanaan
jalan.
5. Gambar perencanaan teknik jalan kabupaten
No : 014/T/BT/1995,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini mencakup ketentuan gambar perencanaan teknik jalan kabupaten
6. Gambar perencanaan teknik jembatan untuk kabupaten
No : 017/T/BT/1995,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini mencakup ketentuan gambar perencanaan teknik jembatan
kabupaten
7. Inspeksi dan pemeliharaan drainase jalan
No : Pd T-14-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan ketentuan-ketentuan dan tata cara Inspeksi dan
Pemeliharaan Drainase jalan baik yang bersifat rutin maupun khusus. Substansi
yang diatur dalam pedoman ini adalah inspeksi dan pemeliharaan saluran beserta
sarana pelengkapnya, termasuk gorong-gorong untuk mengembalikan kinerja dan
kondisinya sehingga dapat berfungsi sesuai perencanaan awal.
8. Jembatan Kayu Sederhana Penampang Bulat Tipe Gantung Ganda untuk Pejalan
Kaki
No : 020/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Spesifikasi jembatan kayu sederhana penampang bulat untuk pejalan kaki dengan
panjang total 28,00 m, lebar bersih 1,20 m, meliputi : 1. Kriteria perencanaan 2.
Persyaratan bahan, daya dukung tiang pancang kayu untuk pondasi
9. Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan
No : KP-06,
Kategori : Pedoman Teknik
Kriteria perencanaan ini memberikan data-data dasar dan daftar standar-standar
yang bisa diterapkan di Indonesia yang diperlukan untuk perencanaan dan
perhitungan bangunan di suatu jaringan irigasi.
10. Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier
No : KP-05,
Kategori : Pedoman Teknik
Kriteria perencanaan ini dapat diterapkan untuk sistem irigasi gravitasi di daerah-
daerah dapat sampai dengan daerah-daerah kemiringan sedang, di daerah-daerah
pegunungan, aspek-aspek layout dan gabungan antara jaringan irigasi dan
pembuang harus dipertimbangkan.
11. Kriteria Perencanaan Bagian Saluran
No : KP-03,
Kategori : Pedoman Teknik
Kriteria perencanaan saluran hanya mencakup perencanaan jaringan saluran
promer, valid untuk saluran gravitasi terbuka jaringan irigasi yang cocok untuk
mengairi tanaman padi maupun untuk budidaya tanaman-tanaman ladang.
12. Metode pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap Judul direvisi menjadi :
Tata Cara Pembuatan Model Fisik Sungai dengan Dasar Tetap
No : SNI 03-3965-1995,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar
tetap untuk menirukan bentuk sungai berdasarkan data dan skala yang ditentukan
guna menunjang perencanaan bangunan sungai misalnya sungai sebagai lalu
lintas air, pintu-pintu air sebagai pembagi debit pada bangunan bendung dan
pengamatan terhadap elevasi tinggi muka air, pola aliran serta kecepatan aliran
sungai.
13. Metode Pengujian Batas Plastis Tanah Judul direvisi menjadi :Cara Uji Penentuan
Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah
No : SNI 03-1966-1990,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan batas plastis tanah dalam perencanaan
jalan.
14. Metode Pengujian Bliding dari Beton Segar Judul Di Revisi Menjadi : Cara Uji
Bliding dari Beton Segar
No : SNI 03-4156-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat bliding dari beton segar untuk
keperluan perencana dan pelaksana dalam pengendalian mutu beton Cara uji ini
mencakup penentuan jumlah kandungan air pencampur yang akan terpisah dari
contoh uji beton segar. Cara uji ini terdiri dari 2 cara yang dibedakan atas derajat
pemadatan sesuai kondisi contoh beton.
15. Metode Pengujian Kekerasan Kayu Di Laboratorium
No : SNI 03-6842-2002,
Kategori : SNI
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji kekerasan kayu dalam arah radial
dan tangensial , dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara
dan hasilnya digunakan oleh perencana.
16. Metode Pengujian Kuat Belah Kayu Di Laboratorium
No : SNI 03-6841-2002,
Kategori : SNI
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji belah kayu tegak lurus serat, dengan
benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan
oleh perencana
17. Metode Pengujian Kuat Cabut Paku Di Laboratorium
No : SNI 03-6840-2002,
Kategori : SNI
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji cabut paku, dengan benda uji kecil
bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya digunakan oleh perencana

18. Metode Pengujian Kuat Geser Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
No : SNI 03-4166-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat geser dinding pasangan bata
merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan
pelaksana
19. Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Dengan Balok Uji Sederhana yang
Dibebani Terpusat Langsung
No : SNI 03-4154-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh kuat lentur beton untuk keperluan
perencanaan struktur
20. Metode Pengujian Kuat Lentur Beton Normal Dengan Dua Titik Pembebanan
No : SNI 03-4431-1997,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur beton normal guna
keperluan perencanaan dan pelaksanaan.
21. Metode Pengujian Kuat Lentur Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
No : SNI 03-4165-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat lentur dinding pasangan bata
merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan
pelaksana
22. Metode Pengujian Kuat Tarik Beton Secara Langsung
No : SNI 03-4812-1998,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan dalam menentukan nilai kuat tarik beton untuk keperluan
perencanaan komponen struktur berdasarkan penampang benda uji berdiameter
1500 mm
23. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Patahan Balok Bekas Uji
Lentur
No : SNI 03-4155-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan relatif sebagai
pembanding terhadap kuat lentur guna keperluan perencanaan dan pengendalian
mutu beton
24. Metode Pengujian Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah di Laboratorium
No : SNI 03-4164-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memperoleh nilai kuat tekan dinding pasangan bata
merah yang digunakan sebagai dinding struktural bagi keperluan perencana dan
pelaksana
25. Metode Pengujian Lendutan Perkerasan Lentur dengan Alat Benkelman Beam
No : SNI 03-2416-1991,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data lapangan yang akan digunakan
dalam penilaian struktur perkerasan, peramalan perwujudan perkerasan,
perencanaan teknik perkerasan atau lapis tambahan di atas perkerasan dengan
menggunakan alat Benkelman Beam.
26. Metode Pengujian Modulus Elastisitas Statis dan Rasio Poison Beton Dengan
Kompresor Ekstensometer
No : SNI 03-4169-1996,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan untuk memdapatkan nilai modulus elastisitas dan rasio
poison untuk keperluan perencanaan struktur beton
27. Metode Pengujian Susut Radial dan Tangensial Kayu Di Laboratorium
No : SNI 03-6843-2002,
Kategori : SNI
Metode ini mencakup ketentuan dan cara uji susut arah radial dan tangensial,
dengan benda uji kecil bebas cacat untuk jenis kayu kering udara dan hasilnya
digunakan oleh perencana
28. Metode Pengujian untuk Menentukan Tingkat Kepadatan Perkerasan Beraspal
No : SNI 03-6756-2002,
Kategori : SNI
Metode pengujian ini untuk menentukan tingkat kepadatan perkerasan beraspal
yang dibandingkan terhadap benda uji standar dari material yang sama dan berada
dalam toleransi perencanaan campuran
29. Metode Perhitungan Debit Banjir.
No : SNI 03-2415-1991,
Kategori : SNI
Metode ini digunakan dalam menentukan debit banjir rencana yang andal dan
terpercaya dalam perencanaan bangunan air.
30. Metode Uji Perencanaan Teknik Air Minum Perdesaan
No : AB-D/RE/MU/001/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Metode uji ini memeuat pengertian-pengertian, ketentuan-ketentuan, dan cara uji
hasil perencanaan teknik air minum perdesaan.
31. Mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas jalan
No : Pd T-16-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan tata cara mitigasi dampak kebisingan akibat lalu lintas
jalan yang meliputi penanganan pada sumber kebisingan, jalur perambatan , dan
penerima kebisingan. Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pedoman ini
meliputi bahan, dimensi, cara penempatan, dan prosedur mitigasi. Pedoman ini
dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dan pelaksana lapangan dalam upaya
penanggulangan dampak kebisingan yang terjadi akibat lalu lintas jalan.
32. Pedoman umum instrumentasi tubuh bendungan tipe urugan dan tanggul
No : Pd. T-10-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini memberikan prinsip-prinsip tentang pelaksanaan, konsep dan
pertimbangan system desain instrumentasi untuk tubuh bendungan tipe urugan
dan tanggul, yang meliputi secara rinci tentang :
1. Perilaku bendungan tipe urugan dan ebatmen;
2. Konsep dan pertimbangan system desain instrumentasi geoteknik mencakup
tinjauan umum; karakteristik dari rekayasa geoteknik; karakteristik tujuan ,
konsep dasar dan desain system instrumentasi, upaya perolehan; kualifikasi
personil dan pertanggung jawaban.
3. Tata cara kerja alat dari masing-masing jenis, metode dan penggunaannya;
4. Pertimbangan otomatisasi antara lain meliputi tinjauan umum, penggunaan,
batasan deskripsi, desain dan pelaksanaan, serta pemeliharaan system otomatisasi;
5. Pemasangan dan pemeliharaan instrumentasi antara lain meliputi tinjauan
umum, desain perencanaan penempatan, personil, prosedur, dokumentasi dan
pemeliharaan.
6. Pengelolaan data, analisis dan pelaporan. Penilaian ulang secara kontinu untuk
pemantauan jangka panjang.
33. Pedoman Pemahaman Partisipatif Kondisi Daerah Irigasi
No : Pd.T-XX-2005-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan tata cara pemahaman partisipatif kondisi daerah irigasi
dalam rangka pengelolaan sistem irigasi yang dilakukan oleh pemerintah dengan
mengedepankan peran masyarakat petani pemakai air dalam memahami kondisi
daerah irigasi. Masyarakat petani pemakai air yang terdapat di dalam suatu daerah
irigasi dan yang mendapatkan manfaat adanya jaringan irigasi dapat berperan
secara aktif sejak tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengoperasiaan jaringan
irigasi. Pedoman ini mengatur kegiatan yang dilakukan oleh aparat pemerintah
yang akan melakukan pelaksanaan program perencanaan, pelaksanaan konsruksi
fisik prasarana jaringan irigasi melalui suatu pemahaman kondisi daerah irigasi,
melibatkan partisipatif masyarakat dan kesepakatan bersama dengan masyarakat.
Informasi yang telah dihimpun dari kegiatan ini menjadi data dasar kondisi daerah
irigasi yang diperlukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dalam upaya
pengelolaan sistem irigasi. Pemutahiran data hasil pemahaman kondisi daerah
irigasi dapat menjadi bahan monitoring dan evaluasi pemanfaatan jaringan irigasi,
kondisi daerah irigasi. Monitoring dan evaluasi sebagai kegiatan pemutahiran data
untuk meningkatkan kinerja sistem irigasi dan ekonomi masyarakat di daerah
irigasi.
34. Pedoman pemeliharaan bangunan persungaian
No : Pd. T-13-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini terdiri dari pokokbahasan yang mencakup aspek pemeliha-raan yang
meliputi kegiatan pengamatan, perencanaan, program pelak-sanaan, dan evaluasi
yang didasarkan pada semua tinjauan baik fisik maupun non-fisik yang terdiri dari
:
a. Inventarisasi dan pemeriksaan kondisi bangunan persungaian serta alur sungai
yang mempengaruhinya;
b. Monitoring adanya bahaya yang mengancam bangunan persungaian, yaitu
pemeliharaan alur sungai, bangunan sungai dan fasilitas penun-jangnya;
c. Komponen-komponen pemeliharaan bangunan persungaian, yaitu pemeliharaan
alur sungai, bangunan sungai dan fasilitas penunjang-nya;
d. Pelaksanaan pemeliharaan bangunan persungaian dan fasilitas penunjangnya
yang bersifat pemeliharaan pencegahan, pemeliharaan korektip dan pemeliharaan
darurat;
e. Tanggung jawab pemeliharaan bangunan persungaian;
f. Bangunan sungai yang keberadaannya menjadi tanggung jawab instansi
pengelola sungai adalah bangunan pengendali banjir (tanggul, struktur drainase,
bendung pembagi aliran), dan bangunan pengendali sungai (krib pengarah arus,
pelindung tebing, bangunan pengendali dasar sungai), sedang bangunan yang
berada di sungai namun keberadaannya tidak menjadi tanggung jawab pengelola
sungai adalah bangunan pengambilan (bendung, intake) untuk keperluan
irigasi/industri, jembatan siphon, dan talang. Pedoman ini juga memberikan
contoh tahapan pemeliharaan serta label survai inventarisasi bangunan
persungaian dan contoh cara pengisiannya.
35. Pedoman Pemilihan Tanaman untuk Mereduksi Polusi (Nox, CO, dan SO2)
No : 011/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman pemilihan tanaman jalan untuk mengurangi tingkat polusi udara (NOx,
CO dan SO2) ini dimaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para
perencana jalan dalam menentukan tanaman yang sesuai untuk mewujudkan
lingkungan jalan yang sehat dan nyaman. Pedoman Teknik ini mencakup
ketentuan-ketentuan, cara perhitungan, serta tahap pekerjaan pemilihan tanaman
36. Pedoman pengoperasian waduk tunggal.
No : Pd. T-27-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini adalah untuk memudahkan perencana/ pelaksana pengoperasian
dalam menyusun pola operasi serta pedoman pengoperasian suatu waduk.
Pedoman ini menguraikan tentang pengoperasian waduk tunggal dengan berbagai
hal-hal yang perlu diketahui/ ditentukan sebelumnya antara lain :
1. klasifikasi pemanfaatan waduk;
2. penentuan kapasitas waduk;
3. inflow ke waduk dan outflow dari waduk;
4. kendala yang dihadapi;
5. persmaan dasar simulasi waduk;
6. pendekatan dalam pola operasi;
7. metode dalam penyusunan pola operasi waduk;
8. prosedur pembuatan pola operasi waduk;
9. prosedur operasi waduk.
37. Pedoman Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
No : 327/KPTS/M/2002PPKRTRWK,
Kategori : Pedoman Teknik
Materi yang diatur dalam peninjauan kembali RTRWK meliputi
a. Kriteria untuk menentukan bahwa RTRWK perlu ditinjau kembali
b. Kriteria untuk menentukan tipologi peninjauan kembali RTRWK
c. kajian terhadap kinerja dan kemampuan RTRWK dalam mengakomodasi
perubahan kebijaksanaan, tujuan/sasaran pembangunan, dinamika perkembangan
dan sebagai alat perencanaan
d. Analisis hubungan faktor-faktor eksternal dengan kebijaksanaan pembangunan
serta struktur pemanfaatan ruanf
e. Tipologi dan tata cara peninjauan kembali RTRWK
f. Tata cara pengesahan rencana yang telah diperbaiki
38. Pedoman Peninjauan kembali Rencana tata ruang Wilayah Kabupaten, kawasan
perkotaan, wilayah propinsi
No : XXXPPKRTR,
Kategori : Pedoman Teknik
Materi yang diatur dalam peninjauan kembali RTRWK meliputi:
a. kriteria untuk menetukan bahwa RTRWK perlu ditinjau kembali
b. Kriteria untuk menentukan tipologi peninjauan kembali RTRWK
c. Kajian terhadap kinerja dan kemampuan RTRWK dalam mengakomodasi
perubahan kebijaksanaan, tujuan/sasaran pembangunan, dinamika perkebangan
dan sebagai alat perencanaan.
d. Analisis hubungan faktor-faktor eksternal dengan kebijaksanaan pembangunan
serta struktur pemanfaatan ruang
e. Tipologi dan tata cara peninjauan kembali RTRWK
f. Tata cara pengesahan rencana yang telah diperbaiki
39. Pedoman perencanaan beban gempa untuk jembatan.
No : Pd T-04-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini digunakan untuk merencanakan struktur jembatan yang mungkin
rusak akibat gempa tetapi tidak akan runtuh dan cepat digunakan kembali.
40. Pedoman perencanaan bubur aspal emulsi (slurry seal)
No : 026/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini mencakup perencanaan campuran bubur Aspal Emulsi (Slurry Seal)
yang meliputi proporsi campuran agregat, kadar residu perkiraan Aspal Emulsi
mantap lambat, penentuan kadar air untuk mencapai konsistensi optimum,
pengujian waktu pemantapan dan perawatan, dan pengujian keausan cara basah
( Wet Track Abrasion)
41. Pedoman perencanaan campuran beraspal panas dengan pendekatan kepadatan
mutlak (lanjutan)
No : 025/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Dalam Pedoman ini dilakukan perencanaan campuran beraspal panas yang contoh
ujiannya dipadatkan sesuai dengan tata cara penentuan Kepadatan Mutlak (RSNI,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Pusat Litbang Jalan, DEP. PU, 1999) Prosedur
Pemadatan benda uji dilakukan sampai mencapai kondisi refusal sebagai simulasi
pemedatan oleh lalu lintas, yaitu pemadatan benda uji sampai kondisi campuran
tidak bertambah lebih padat lagi. Prosedur perencanaan ini meliputi pula
penentuan kombinasi campuran yang terdiri atas beberapa fraksi agregat sehingga
menghasilkan gradasi agregat tertentu, serta uraian tentang ketentuan perencanaan
dan prosedur perencanaan campuran. Perencanaan campuran ini berlaku untuk
jenis-jenis campuran Lapis tipis Aspal Pasir (Latasir), Lapis Beton Aspal (Laston)
dan Lapis Tipis Beton aspal (Lataston).
42. Pedoman perencanaan fasilitas jalur pejalan kaki pada jalan umum
No : 032/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan langkah-langkah
pekerjaan yang harus diikuti.
43. Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan
No : 031/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan
perencanaan geometrik bagi pembangunan atau peningkatan suatu ruas jalan
perkotaan
44. Pedoman Perencanaan Jalan Pendekat Jembatan
No : Pd T-11-2003,
Kategori : Pedoman Teknik
Timbunan jalan pendekat yang dimaksudkan adalah timbunan tanah, timbunan
tanah khusu, timbunan tanah pilihan atau konstruksi lain, seperti; boks brton,
gorong-gorong dan pelat berton dengan penyangga/pondasi tiang yang berbatasan
langsung dengan ujung kepala jembatan. Pedoman perencanaan jalan pendekat ini
meliputi ketentuan, spesifikasi, klasidikasi dan konstruksi untuk badan timbunan
jalan pendekat yang mampu mengakomodasikan beban rencana.
45. Pedoman Perencanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan
No : 011/PW/04,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini memberi petunjuk dan penjelasan berupa ketentuan-ketentuan
tentang perencanaan pengelolaan lingkungan hidup yang diperlukan dalam
penyelenggaraan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan. Pengelolaan
Lingkungan tersebut mencakup penerapan pertimbangan lingkungan mulai dari
tahap perencanaan umum sampai ke tahap perencanaan teknis sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
46. Pedoman perencanaan tebal perkerasan lentur
No : Pt T-01-2002-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini meliputi ketentuan umum perencanaan, uraian deskripsi, ketentuan
teknis perencanaan, metode perencanaan dan contoh-contoh perencanaan.
Pedoman ini hanya berlaku untuk konstruksi perkerasan yang menggunakan
material bergradasi lepas (granular material dan batu pecah) dan berpengikat.
Pedoman ini digunakan untuk :
o perencanaan perkerasan jalan baru
o perencanaan pelapisan tambahan (overlay)
o perencanaan konstruksi bertahap (stage construction) 47.
47. Pedoman perencanaan teknik bangunan peredam bising
No : 036/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini meliputi ketentuan-ketentuan dan langkah-langkah yang haris diikuti
dalam merencanakan Bangunan perendam Bising menggunakan bahan berupa
agregat biasa atau kelompok agregat buatan tersebut selanjutnya disebut ALWA
(Artifical Light Weight)
48. Pedoman Perkuatan Jembatan Tipe Gelagar dengan Metode Prategang Eksternal
No : 019/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Buku pedoman teknis ini menjelaskan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan perkuatan dengan metode Prategang Eksternal (PE) pada jembatan
tipe gelagar baja atau gelagar beton bertulang
49. Pedoman Teknis Pembangunan rumah Susun sederhana Bertingkat Tinggi
No : 05/PRT/M/2007,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman Teknis Pembangunan rusuna Bertingkat tinggi, mengatur tentang :
1. ketentuan umum, berisis tentang pengertian-pengertian, maksud dan tujuan,
sasaran, kriteria perencanaan, dan lingkup pengaturan
2. Ketentuan administratif Rusuna Bertingkat Tinggi, meliputi kejelasan status
tanah, status kepemilikan rusuna, dan izin mendirikan bangunan gedung (IMB)
Rusuna bertingkat tinggi
50. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa di lengkapi dengan
Metode dan cara perbaikan konstruksi
No : XXX-PTRDBGTG,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman teknis ini mencakup dasar-dasar perencanaan dan pelaksanaan serta
metode perbaikan kerusakan bangunan untuk gedung dan rumah tinggal di
wilayah gempa. Pedoman ini meliputi denah bangunan, tanah dasar, pondasi
bangunan, badan bangunan dan kuda-kuda rangka atap. Pedoman teknis ini
memfokuskan pada pendetailan struktur pada bangunan gedung dan rumah yang
menggunakan bahan kayu, beton bertulang, pasangan bata dan bahan baja
51. Pedoman Umum Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan
No : 08/BM/05,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman umum ini memberikan petunjuk dan penjelasan umum berupa
ketentuan-ketentuan tentang pengelolaan lingkungan hidup yang harus
dilaksanakan dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.
pengelolaan lingkungan hidup tersebut mencakup penerapan pertimbangan
lingkungan dalam seluruh tahapan siklus pengembangan proyek, mulai dari tahap
perencanaan umum, pra studi dan studi kelayakan, perencanaan teknis, pra-
konstruksi, konstruksi, pasca konstruksi, sampai ke tahap evaluasi pasca proyek,
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
52. Pedoman umum perbaikan muara sungai dengan jeti
No : Pd. T-08-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pembuatan pedoman umum perbaikan muara sungai dengan jeti ini bertujuan
untuk membantu para perencana, pelaksana dan pengambil keputusan dalam
kaitannya dengan pekerjaan perbaikan muara sungai, agar dampak negatif dari
pekerjaan tersebut dapat dikurangi. Dengan adanya buku pedoman ini, perbaikan
muara sungai yang jumlahnya sangat banyak tersebut dapat dikerjakan dengan
lancar dan terarah. Disamping itu, buku ini juga dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pendidikan dan pengajaran. Pedoman ini bersifat umum untuk
menanggulangi proses penutupan muara sungai dan untuk stabilisasi muara
sungai. Yang dimaksud muara sungai disini adalah muara sungai dengan daerah
aliran sungai < 50 km2, atau sungai dengan lebar normal < 200 m. Pedoman ini
akan ditindaklanjuti dengan tata cara desain.
53. Pelaksanaan perencanaan pembuatan jalan di atas tanah gambut dengan
menggunakan pondasi galar kayu
No : Pd-NN17,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini membahs pelaksanaan perencanaan jalan di atas tanah gambut
menggunakan pondasi galar kayu
54. Pemantauan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan
No : 013/PW/04,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini memberikan petunjuk dan penjelasan berupa ketentuan-ketentuan
tentang pelaksanaan pemantauan pengelolaan lingkungan hidup yang diperlukan
dalam penyelenggaraan kegiatan pembangunan jalan dan jembatan. lingkup
pemantauan tersebut mencakup seluruh tahapan siklus proyek pembangunan jalan
dan jembatan mulai dari tahap perencanaan umum sampai ke tahap evaluasi pasca
proyek, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
55. Pemberian air pada lahan dengan sistem surjan
No : Pd T-03-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedonam ini membahas prosedur tata cara atau teknik menata lahan dan mengatur
pemberian air dengan sistem surjan pada suatu areal yang meliputi perencanaan
dan pelaksanaan lapangan serta operasi dan pemeliharaan
56. Pemberian air pada lahan dengan system surjan
No : Pd. T-03-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini membahas prosedur tata cara atau teknik menata lahan dan mengatur
pemberian air dengan sistem surjan pada sustu areal yang meliputi perencanaan
dan pelaksanaan lapangan serta operasi dan pemeliharaan.
57. Pembuatan bendung bronjong dengan sekat semi kedap air pada irigasi desa
No : Pd. T-04-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini merupakan acuan dalam pembuatan bendung beronjong dengan
sekat semikedap air pada irigasi desa. Pedoman ini mencakup tiga bagian
kegiatan, yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan operasi, dan pemeliharaan.
58. Penanganan kemacetan lalu lintas di jalan perkotaan
No : Pd T-08-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman Teknis Penanganan kemacetan lalu lintas di jalan perkotaan merupakan
acuan dan pegangan bagi perencana maupun instansi yang berwenang dalam
pembinaan jalan dan lalu lintas untuk melakukan penanganan kemacetan lalu
lintas pada skala lokal. Model-model penanganan yang dicakup dalam pedoman
ini merupakan hasil optimalisasi geometrik jalan, lingkungan dan tuntutan lalu
lintas yang ada yang dilakukan melalui rekayasa dan manajemen lalu lintas.
Pedoman ini meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis, dan cara
perencanaan serta penanganan kemacetan jangka pendek sebelum melakukan
penanganan dengan rekayasa yang lebih kompleks, seperti penggunaan simpang
tak sebidang atau pengaturan sistem jaringan.
59. Penanggulangan erosi permukaan lereng jalan dengan tanaman
No : Pt T-04-2002-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menentukanmetode penanggulangan erosi permukaanlereng jalan
dengan tanaman yang mencakup persyaratan tentang lereng jalan, tanaman,
perencanaan pelaksanaan penanganan dan pemeliharaan. Pedoman ini juga
mencakup pembuatan teras bila menggunakan tanaman penutup tanah sedangdan
tanaman penutup tanah tinggi.
60. Penanggulangan korosi tiang pancang pipa baja jembatan dengan proteksi katodik
anoda korban.
No : Pd T-01-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menjelaskan hal-hal mengenai penanggulangan korosi tiang pancang
pipa baja (TPPB) jembatan dengan proteksi katodik anoda korban, terutama yang
berkaitan dengan prinsip-prinsip umum tentang korosi TPPB, proteksi katodik,
metode anoda korban, bahan anoda dan parameter yang digunakan untuk
perencanaan proteksi katodik anoda korban dapat diterapkan juga untuk tiang
pancang baja yang bukan pipa.
61. Pengamanan bangunan sabo dari gerusan lokal
No : Pd. T-19-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini membahas tentang persyaratan, ketentuan dan prosedur perencanaan
teknis pengamanan bangunan sabo terhadap kerusakan yang terjadi akibat dari
proses interaksi degradasi dan gerusan lokal.
62. Penggunaan agregat slag besi dan baja untuk campuran beraspal panas
No : Pd T-04-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat slag besi dan baja pada
proses pembuatan campuran beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat
slag besi dan baja, persyaratan bahan lainnya, perencanaan campuran dan
pelaksanaan campuran.
63. Penggunaan tailing untuk lapis pondasi dan lapis pondasi bawah.
No : Pd T-14-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini mengatur tata cara perencanaan penggunaan tailing untuk lapis
pondasi dan lapis pondasi bawah system perkerasan jalan. Penggunaan tailing
yang diatur dalam pedoman ini adalah sebagai bahan tambah untuk memperbaiki
gradasi agregat atau sebagai bahan pengganti dari material yang diperlukan.
64. Penilaian kesesuaian vertical rencana tata ruang
No : Pd T-10-2004-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan tujuan, proses, substansi, pelaku, keluaran, dan
konsekwensi dari penilaian kesesuaian vertical penataan ruang. Penilaian
kesesuaian ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian penataan ruang guna tercapainya pembangunan
yang mensejahterakan masyarakat dan berkelanjutan melalui upaya koordinasi,
penyesuaian, pengendalian proses dan dampak dari pembangunan. Penilaian
kesesuaian penataan ruang dilakukan oleh seluruh stakeholder pembangunan dan
difasilitasi oleh pemerintah melalui Dinas Instansi terkait sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Keluaran dari kegiatan penilaian kesesuaian adalah
rekomendasi substansi penyesuaian dan kesepakatan langkah penyesuaian serta
penetapan instansi yang bertanggung jawab atas konsekwensi dari penyesuaian
yang harus dilakukan.
65. Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 5. Pembangunan
Prasarana dan Sarana
No : Pd T-09-2005-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini ini meliputi tata cara pemilihan jenis, perencanaan, pelaksanaan fisik
dan pengoperasian serta pemeliharaan prasarana dan sarana penyediaan air
minum berbasis masyarakat.
66. Penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAM BM) Volume 6. Pelaksanaan
Pemantauan dan Evaluasi
No : Pd T-10-2005-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini meliputi sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pada tahap
persiapan, perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan PAM
BM. Hasilnya dilaporkan pada perorangan atau institusi yang berkaitan dengan
pengadaan/pelayanan air minum berbasis masyarakat.
67. Penyelidikan Geoteknik
No : PT-03,
Kategori : Pedoman Teknik
- Perencanaan jaringan irigasi dan pembuangan untuk daerah seluas kurang
lebih. Ha yang merupakan bagian dari proyek irigasi., terletak di
(kecamatan, kabupaten), Propinsi.
- Pembuatan peta-peta topografi (skala 1 : 25.000, 1: 5.000) - Perhitungan neraca
air (waterbalance)
- Pembuatan tata letak pendahuluan dan akhir
- Persiapan dan pelaksanaan progrm pengukuran dan penyelidaikan detail
- Perencanaan pendahuluan dan detail untuk bangunan-bangunan pengelak,
saluran-saluran irigasi dan pembuangan primer, sekunder dan tresier beserta
bangungunan-bangunan pengatur, pembawa dan lindung.
68. Penyelidikan Model Hidrolis
No : PT-04,
Kategori : Pedoman Teknik
- Perencanaan jaringan irigasi dan pembuangan untuk daerah seluas kurang
lebih. Ha yang merupakan bagian dari proyek irigasi., terletak di
(kecamatan, kabupaten), Propinsi. - Pembuatan peta-peta topografi (skala
1 : 25.000, 1: 5.000) - Perhitungan neraca air (waterbalance) - Pembuatan tata
letak pendahuluan dan akhir - Persiapan dan pelaksanaan progrm pengukuran dan
penyelidaikan detail - Perencanaan pendahuluan dan detail untuk bangunan-
bangunan pengelak, saluran-saluran irigasi dan pembuangan primer, sekunder dan
tresier beserta bangungunan-bangunan pengatur, pembawa dan lindung. 69.
69. Perambuan Sementara untuk Pekerjaan Jalan
No : Pd T-12-2003,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman teknis perencanaan perambuan semntara bagi pekerjaan jalan, jembatan
dan fasilitas prasarana perkotaan merupakan acuan atau tata cara untuk
penempatan rambu sementara meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan
teknis, dan tata cara perencanaan bagi pihak yang terkait dengan pekerjaan jalan.
Pekerjaan jalan tersebut mengambil sebagian atau seluruh dari DAMIJA yang
diperkirakan bisa menggangu arus lalu lintas dan keselamatan keselamatan
pemakai jalan.
70. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
No : 06/PRT/M/2007,
Kategori : Pedoman Teknik
Sebagai dokumen panduan umum yang menyeluruh dan memiliki kepastian
hukum tentang perencanaan tata bangunan dan lingkungan dari suatu kawasan
tertentu baik di perkotaan maupun di perdesaan
71. Perencanaan hidraulik bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji
No : Pd. T-01-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Bendung dan pelimpah bendungan tipe gergaji sangat sesuai untuk diterapkan
pada kasus yang memerlukan kapasitas pelimpah yang besar pada bentang yang
relatif sempit/ terbatas, guna mengendalikan tinggi muka air udik, misalnya : pada
kasus bendung untuk pembangkit listrik tenaga air.
72. Perencanaan bendung karet isi udara
No : Pd. T-11-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini berlaku untuk bendung karet isi udara dengan pengempisan secara
otomatis, yang berfungsi untuk melayani bangunan pengambilan air dan atau
menahan intrusi air laut di alur sungai. Isi pedoman mencakup criteria
perencanaan, perencanaan tata letak, perencanaan hidraulik, perencanaan
stabilitas, dan perencanaan instalasi yang dikaitkan dengan kemudahan dalam
operasi.
73. Perencanaan campuran lapis pondasi hasil daur ulang perkerasan lama dengan
semen No : Pd T-08-2005-B, Kategori : Pedoman Teknik Pedoman ini
menetapkan persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan
campuran dan cara penentuan kadar semen campuran hasil daur ulang perkerasan
lama dengan semen, sebagai Lapis Pondasi dan Pondasi Bawah. Jenis perkerasan
yang didaur ulang mencakup perkerasan beraspal yang telah tua atau perkerasan
tidak beraspal, tetapi tidak termasuk perkerasan beton semen.
74. Perencanaan hidraulik dan operasi serta pemeliharaan bangunan penangkap air
tipe PUSAIR
No : Pd. T-17-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman Teknik membangun kincir air tipe PUSAIR untuk irigasi desa ini
mencakup : merancang dan membangun kincir air tipe PUS.AIR, bangunan kincir
air digunakan untuk penyediaan air terutama air irigasi desa dan pedoman ini
tidak mencakup tinjauan terhadap social dan biaya.
75. Perencanaan Jaringan Irigasi
No : PT-01,
Kategori : Pedoman Teknik
- Perencanaan jaringan irigasi dan pembuangan untuk daerah seluas kurang
lebih. Ha yang merupakan bagian dari proyek irigasi., terletak di
(kecamatan, kabupaten), Propinsi.
- Pembuatan peta-peta topografi (skala 1 : 25.000, 1: 5.000)
- Perhitungan neraca air (waterbalance)
- Pembuatan tata letak pendahuluan dan akhir
- Persiapan dan pelaksanaan progrm pengukuran dan penyelidaikan detail
- Perencanaan pendahuluan dan detail untuk bangunan-bangunan pengelak,
saluran-saluran irigasi dan pembuangan primer, sekunder dan tresier beserta
bangungunan-bangunan pengatur, pembawa dan lindung.
76. Perencanaan Jaringan Irigasi (1)
No : KP-01,
Kategori : Pedoman Teknik
Perencanaan foto udara, pengukuran peta topografi, penelitian kecocokan tanah
serta tata letak dan perencanaan pendahuluan bangunan utama, saluran dan
bangunan, perhitungan neraca air (water balance) dan pengukuran trase saluran
dan penyelidikan detail geologi teknik.
77. Perencanaan jeti tipe rubble mound untuk penanggulangan penutupan muara
sungai oleh sedimen
No : Pd T-06-2005-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan tata cara perencanaan jeti tipe rubble mound untuk
penanggulangan penutupan muara sungai oleh sedimen untuk membantu para
perencana, pelaksana, dan pengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan
perbaikan muara sungai, agar dampak negatif dari pekerjaan tersebut dapat
dikurangi.
78. Perencanaan konstruksi timbunan jalan di atas gambut dengan metode
prapembebanan
No : Pd T-06-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini dimaksudkan sebagai penuntun bagi praktisi di dalam mendesain
timbunan jalan di atas tanah gambut dengan metode prapembebanan. Berbagai
teknik analisis stabilitas dan penurunan timbunan yang umum digunakan oleh
perekayasa diuraikan terlebih dahulu. Kemudian kriteria desain penimbunan dan
evaluasi performa timbunan dengan pemantauan (monitoring) secara praktis
dibahas.
79. Perencanaan lantai jembatan rangka baja dengan menggunakan corrugated steel
plate (CSP)
No : Pd T-12-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik Pedoman ini membahas masalah perencanaan sistem
lantai jembatan rangka baja dengan menggunakan Corrugated Steel Plate (CSP).
80. Perencanaan perkerasan jalan beton semen
No : Pd T-14-2003,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan perkerasan jalan beton semen,
baik pada jalan baru maupun pada jalan lama (lapis tambah beton semen).
Pedoman mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi,
penyiapan pembetonan, pembetonan, pengendalian mutu dan pembukaan untuk
lalu lintas.
81. Perencanaan rambu-rambu di dalam bangunan gedung
No : Pd T-02-2005-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini digunakan sebagai petunjuk dalam perancangan rambu-rambu di
dalam bangunan gedung umum, supaya memudahkan pejalan kaki berjalan
menuju area ruang, ruang atau tempat tertentu, serta mendapatkan pesan tentang
peraturan, peringatan dan informasi yang diperlukan. Pedoman ini meliputi tata
cara:
a) Peletakan,
b) Penentuan dimensi,
c) Penggunaan huruf,
d) Penggunaan simbol,
e) Penggunaan warna.
82. Perencanaan rumah maisonet
No : Pd T-01-2005-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam perencanaan rumah maisonet,
sebagai arahan desain dan spesifikasi teknis yang diperuntukkan bagi para
perencana pembangunan perumahan. Pedoman ini tidak digunakan untuk acuan
perencanaan rumah maisonet split, maupun untuk rumah maisonet susun tumpuk.
83. Perencanaan Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan
Permukiman.
No : Pt T-01-2003-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Petunjuk Teknis ini memuat istilah dan definisi, Persyaratan Umum dan Teknis,
Perhitungan debit limpahan, Perhitungan dimensi saluran, serta contoh
perhitungan.
84. Perencanaan tapak dalam penyelenggaraan perumahan bertumpu pada kelompok
(P2BPK)
No : Pt T-23-2002-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Petunjuk teknis ini memberikan petunjuk kepada kelompok mengenai tata cara
serta ketentuan-ketentuan dalam menyusun rencana tapak melalui suatu
perencanaan partisipatif dalam bentuk program P2BPK. Pedoman ini meliputi
perencanaaan tapak pada pembangunan baru P2BPK.
85. Perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan metode lendutan
No : Pd T-05-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini menetapkan kaidah-kaidah dan tata cara perhitungan lapis tambah
perkerasan lentur berdasarkan kekuatan struktur perkerasan yang ada yang
diilustrasikan dengan nilai lendutan. Pedoman ini memuat deskripsi berbagai
faktor dan parameter yang digunakan dalam perhitungan serta memuat contoh
perhitungan. Perhitungan tebal lapis tambah yang diuraikan dalam pedoman ini
hanya berlaku untuk konstruksi perkerasan lentur atau konstruksi perkerasan
dengan lapis pondasi agregat dengan lapis permukaan menggunakan bahan
pengikat aspal. Penilaian kekuatan struktur perkerasan yang ada, didasarkan atas
lendutan yang dihasilkan dari pengujian lendutan langsung dengan menggunakan
alat Falling Weight Deflectometer (FWD) dan lendutan balik dengan
menggunakan alat Benkelman Beam (BB).
86. Perencanaan teknis bangunan tanggul sungai lahar
No : Pd. T-18-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini membahas persyaratan-persyaratan, ketentuan-ketentuan dan cara
perencanaan teknis tanggul pada sungai lahar dengan kondisi dasar sungai sudah
stabil dan secara umum terbuat dari tanah non kohesif.
87. Perencanaan teknis bendung pengendali dasar sungai
No : Pd. T-14-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini membahas ketentuan dasar tentang persyaratan untuk mendesain
bendung pengendali dasar sungai, terutama pada sungai lahar. Dalam pedoman ini
diuraikan beberapa ketentuan yang mencakup :
- data dan informasi yang diperlukan;
- persyaratan mengenai fungsi, keamanan hidraulik dan struktur.
Pedoman ini dipakai bersama-sama dengan standar lain yang berlaku dan sesuai
dengan peraturan yang terkait.
88. Perencanaan tempat istirahat dan tempat pelayanan di jalan bebas hambatan
No : Pd-NN25,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini membahas ketentuan-ketentu8an teknis perencanaan tempat istirahat
dan tempat pelayanan di jalan bebas hambatan
89. Perhitungan Kapasitas Lingkungan jalan
No : Pd T-13-2003,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman kapasitas lingkungan jalan ini merupakan suatu pedoman untuk
melakukan perhitungan kapasitas lingkungan jalan di daerah perkotaan baik pada
tahap perencanaan maupun pada tahap evaluasi suatu kegiatan peningkatan atau
pembangunan jalan.
90. Petunjuk pelaksanaan pelapisan ulang jalan pada daerah kereb perkerasan dan
sambungan
No : 006/T/BNKT/1990,
Kategori : Pedoman Teknik
Dalam buku petunjuk ini, pembahasan atau pengaturan dibatasi pada masalah
pelaksanaan fisik antara lain peningkatan jalan. Hal hal lain yang berkaitan
dengan pekerjaan persiapan, material, perencanaan campuran, pengendalian mutu
dan lain-lain dapat dilihat pada buku petunjuk untuk jenis lapisan perkerasan yang
bersangkutan yang secara resmi diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
91. Petunjuk perencanaan marka jalan
No : 012/S/BNKT/1990,
Kategori : Pedoman Teknik
Ruang lingkup pembahasan adalah semua pengertian dari marka jalan yang
diperlukan bentuk dan dimensi marka untuk jalan nasional, propinsi, kabupaten
ataupun jalan tol.
92. Petunjuk perencanaan Teknis Jalan Desa
No : Pd-NN14,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini memuat petunjuk perencanaan teknis jalan desa.
93. Petunjuk perencanaan trotoar
No : 007/T/BNKT/1990,
Kategori : Pedoman Teknik
Perencanaan trotoar meliputi perencanaan penempatan, penentuan dimensi,
pemilihan struktur dan hal-hal lain yang perlu. Mengingat sebagian besar
kebutuhan pejalan kaki terdapat di wilayah perkotaan, maka buku petunjuk ini
digunakan khusus untuk perencanaan trotoar di wilayah perkotaan.
94. Petunjuk Teknis Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan Jalan TOL
No : XX01/PRT/M/2007C,
Kategori : Pedoman Teknik
a. bidang umum yang berhubungan dengan aspek teknik jalan tol terutama yang
berhubungan dengan perencanaan dan pembangunan jalan tol seperti
perencanaan, persyaratan teknis, spesifikasi, pengoperasian dan pemeliharaan
jalan tol.
b. bidang pengusahaan jalan tol yang berhubungan dengan aspek sosial, ekonomi,
pendapatan, keuangan, budaya dan hukum.
95. Prakiraan dan peringatan dini banjir.
No : Pd. T-25-2004-A,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini dibuat untuk memudahkan perencana/ peneliti/ pelaksana pekerjaan
dalam merencanakan system peramalan banjir dan peringatan dini banjir.
Pedoman ini membahas hal-hal sebagai berikut :
1. data yang diperlukan untuk peramalan;
2. persyaratan, ketentuan dalam penempatan stasiun telemetri;
3. instrumentasi/ peralatan yang diperlukan;
4. metode yang dapat digunakan;
5. organisasi yang diperlukan;
6. standar operasi dan peringatan dini banjir.
96. Rekayasa penanganan keruntuhan lereng jalan pada tanah residual dan batuan
No : Pd T-09-2005-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Pedoman ini dirancang untuk menjadi acuan dalam perencanaan penanggulangan
keruntuhan lereng. Ruang lingkup pedoman ini menekankan perencanaan
penanggulangan keruntuhan lereng pada deposit residual di daerah pegunungan
dan perbukitan. Keruntuhan lereng (slope failure) dan stabilitas galian dan
timbunan pada tanah lunak dan ekspansif tidak termasuk dalam ruang lingkup
pedoman ini. Pedoman ini merupakan pelengkap dari Buku Tata Cara
Penanggulangan Longsoran SNI - 03.1962 - 1990. Dengan demikian, panduan ini
dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan pegangan dilapangan sehingga
praktisi dapat menyesuaikan dengan kondisi setempat. Tujuan panduan ini adalah
agar praktisi dapat melakukan pencegahan penanganan darurat, penanggulangan
permanen atau secara dini berusaha mencegah bencana keruntuhan lereng untuk
mengurangi dampak kerugian sosial ekonomi secara tepat dan mencapai hasil
yang optimal.
97. Sistem jaringan dan geometri jalan perumahan - Persyaratan Umum
No : SNI 03-6967-2003,
Kategori : SNI
Standar ini menguraikan istilah dan definisi yang berhubungan dengan bidang
perumahan dan prasarana jalan, dan menguraikan persyaratan umum maupun
teknis yang harus dipenuhi dalam setiap perencanaan sistem jaringan jalan
perumahan.
98. Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Struktur
No : SNI 03-2461-2002,
Kategori : SNI
Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi produsen /
perencana dan pelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat ringan
yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi ini mencakup ketentuan mengenai
agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan beton struktural dengan
pertimbangan utamanya adalah ringannya bobot dan tingginya kekuatan, yang
meliputi persyuaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian
pasir alam. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai
standar.
99. Spesifikasi Agregat Untuk Beton Penahan Radiasi
No : SNI 03-2494-2002,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai acuan bagi produsen agregat/ perencana dan
pelaksana pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yang memenuhi
persyaratan untuk keperluan beton penahan radiasi. Spesifikasi ini mencakup
ketentuan mengenai klasifikasi dan persyaratan teknis agregat untuk pembuat
beton penahan radiasi. Agregat untuk beton penahan radiasi ini meliputi, golongan
agregat tertentu untuk beton penahan radiasi pengion, golongan agregat untuk
beton penahan radiasi neutron dengan pertimbangan utama adalah komposisi atau
berat jenis atau keduanya. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan
sebagai standar.
100. Spesifikasi Aspal Emulsi Kationik
No : SNI 03-4798-1998,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini untuk mendapatkan mutu aspal emulsi kationik yang memenuhi
persyaratan fisis untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan.
101. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan Logam)
No : SNI 03-6861.1-2002,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas
lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan bukan logam yang akan digunakan dalam perkerjaan
konstruksi
102. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja)
No : SNI 03-6861.2-2002,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas
lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan dari besi/baja yang akan digunakan dalam perkerjaan
konstruksi
103. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan Bangunan Dari Logam
Bukan Besi)
No : SNI 03-6861.3-2002,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, pelaksana, pengawas
lapangan dan yang berkepentingan dalam hal memilih, memakai dan menilai
mutu bahan bangunan dari logam bukan besi yang akan digunakan dalam
perkerjaan konstruksi
104. Spesifikasi Beton Tahan Sulfat
No : SNI 03-2915-2002,
Kategori : SNI
" Spesifikasi ini memuat persyaratan minimum untuk beton yang berhubungan
dengan lingkungan yang mengandung sulfat.
" Spesifikasi ini dapat digunakan sebagai pegangan bagi para perencana dan
pelaksana dalam merencanakan dan melaksanakan konstruksi beton yang dalam
masa layannya berhubungan dengan lingkungan yang mengandung sulfat.
" Spesifikasi ini bertujuan untuk mendapatkan beton yang mempunyai ketahanan
dan keawetan terhadap sulfat.
105. Spesifikasi Destilasi Surya Atap Kaca (DSAK).
No : Pt S-01-2003-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Petunjuk Teknis ini meliputi Perencanaan dan Perhitungan Sistem Destilator
Surya Atap Kaca, dengan kapasitas maksimum 5 Liter/hari.
106. Spesifikasi instalasi pengolahan air system berpindah-pindah (Mobile)
kapasitas 0,5 L/detik.
No : Pd S-01-2004-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan teknis tentang bentuk,
ukuran, bahan, dan fungsi. Spesifikasi teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi
perencana dan pelaksana untuk pembuatan instalasi pengolahan air system
berpindah-pindah, yang bertujuan untuk memberikan kemudahan-kemudahan
dalam pelaksanaannya.
107. Spesifikasi jembatan penyeberangan
No : 025/T/BM/1998,
Kategori : Pedoman Teknik
Spesifikasi ini memuat ketentuan-ketentuan tentang perencanaan teknik jembatan
penyebrangan untuk pejalan kaki di perkotaan, yang melintas di atas jlan raya
atau jalan kereta api meliputi bangunan atas, bangunan bawah, pondasi dan
tangga penghubung serta lingkungan disekitarnya.
108. Spesifikasi Komponen Beton Pracetak untuk Rumah Tumbuh Rangka
Beratap.
No : SNI 03-2448-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan
pelaksanan dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan
bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan
waktu pelaksanaan.
109. Spesifikasi Koordinasi Modular Bangunan Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1977-1990,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana,
produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk
memilih dimensi modul arah horisontal dan vertikal untuk bangunan rumah dan
gedung. Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan
serta waktu pemasangan dan penggunaan tenaga kerja.
110. Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 15/6
No : SNI 03-2449-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di
lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama,
menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan
111. Spesifikasi Kuda-kuda Kayu Balok Paku Tipe 30/6
No : SNI 03-2450-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan dalam merencana, memproduksi dan melaksanakan di
lapangan yang bertujuan untuk menghasilkan mutu kuda-kuda yang sama,
menghemat bahan, tenaga dan waktu, mudah dalam perencanaan dan pelaksanaan
112. Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1979-1990,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan mengenai acuan matra ruang
minimum dalam perencanaan teknis rumah tinggal sesuai dengan ukuran modular.
Tujuannya efisiensi penggunaan ruang dan bahan bangunan.
113. Spesifikasi perencanaan lansekap jalan pada persimpangan
No : Pd-NN2,
Kategori : Pedoman Teknik
Spesifikasi ni memuat ketetntuan perencanaan lansekap jalan pada persimpangan
114. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 10 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2451-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang
10m.
115. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 11 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2532-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 11m
116. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 12 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2533-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 12m
117. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 13 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang.
No : SNI 03-2534-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pe-
mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 13m
118. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 14 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2535-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 14m
119. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 15 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2536-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 15m
120. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 17 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2538-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 17m
121. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 18 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2539-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghe-matan pada jembatan sederhana bentang
18m.
122. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 19 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2540-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 19m
123. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 20 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2541-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 20m
124. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 21 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2542-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 21m
125. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 22 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2543-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunanjembatan serta penghematan pada jembatan sederhan bentang 22 m
126. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 23 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2544-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan pe-
mbangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 23 m
127. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 24 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2545-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 24m
128. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 25 meter
dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 03-2546-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana bentang 25m
129. Spesifikasi Pilar dan Kepala Jembatan Sederhana Bentang 5 meter sampai
dengan 25 m dengan Pondasi Tiang Pancang
No : SNI 2451-2008,
Kategori : SNI Spesifikasi ini bertujuan untuk memudahkan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan jembatan serta penghematan pada jembatan sederhana
bentang 10 m.
130. Spesifikasi Pipa Beton Berlubang Untuk Saluran Drainase Dalam Tanah
No : SNI 03-4818-1998,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan untuk perencanaan pipa drainase dalam tanah untuk
mendapatkan pipa beton berlubang yang memenuhi syarat ukuran sebagai pipa
drainase.
131. Spesifikasi Rumah Tumbuh Rangka Beratap RTRB Kayu
No : SNI 03-2452-1991,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana, produsen dan
pelaksana dalam merencanakan, memproduksi komponen dan melaksanakan
bangunan. Tujuannya untuk keseragaman mutu, penghematan bahan, biaya dan
waktu pelaksanaan
132. Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem Drainase di
dalam Tanah
No : SNI 19-6786-2002,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini menetapkan simbol-simbol gambar untuk saluran-saluran,
perpipaan dan parit termasuk simbol bagian dan peralatan yang dibuat di pabrik
untuk dipergunakan pada penggambaran dan perencanaan sistem penyediaan air
dan sistem drainase.
133. Spesifikasi Teknis Pemasangan Simbol-Simbol Gambar Untuk Sistem
Penyediaan Air Bersih dan Drainase Dalam Tanah.
No : AB-K/RE-RT/ST/010/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Bagian 6 ISO 4067 ini merupakan dasar kontroversial simbol-simbol gambar
untuk saluran-saluran, perpipaan, dan parit-parit/selokan-selokan termasuk simbol
bagian-bagian dari peralatan yang dibuat di pabrik untuk diperagakan pada
penggambaran dan perencanaan sistem penyediaan air bersih dan saluran
drainage. Untuk suatu gambaran yang lebih detail, simbol-simbol dasar ini dapat
dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk, yang disyaratkan dalam satu sistem simbol-
simbol yang lebih rinci pada penggambaran atau pada penjelasan yang, diuraikan
secara terpisah. Simbol-simbol digambarkan dan dipergunakan terutama pada
perencanaan, akan tetapi dapat juga digunakan pada potongan-potongan galian
dan elevasi.
134. Spesifikasi Tiang Pancang Beton Pracetak Untuk Ponda-si Jembatan,
Ukuran (30x30, 35x35, 40x40) cm2 Panjang 10-20 meter Dengan Baja Tulangan
Bj 24 dan BJ 40
No : SNI 03-4434-1997,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan dalam membuat pondasi tiang pancang beton untuk
pondasi jembatan yang bertujuan untuk memudahkan bagi perencana dan
pelaksana pembangunan jembatan sehingga tercapai efisiensi waktu, bahan dan
keseragaman mutu konstruksi.
135. Spesifikasi Timbulan Sampah Untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia
No : SNI 19-3983-1995,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini bertujuan untuk memberikan kriteria perencanaan persampahan
untuk kota sedang dan kota kecil di Indonesia.
136. Spesifikasi Ukuran Terpilih Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1978-1990,
Kategori : SNI
Spesifikasi ini digunakan sebagai pegangan bagi perencana teknis, pelaksana,
produsen bahan bangunan, komponen bangunan, dan elemen bangunan, untuk
memilih ukuran arah horisontal dan vertikal bangunan rumah dan gedung.
Tujuannya untuk menghemat bahan, komponen dan elemen bangunan serta waktu
pemasangan dan penggunaan tenaga kerja
137. Standar perencanaan geometrik untuk jalan perkotaan
No : 031//T/BM/99,
Kategori : Pedoman Teknik
Pembuatan buku standar spesifikasi untuk perencanaan geometrik ini dimaksud
untuk memberikan suatu kriteria pada perencanaan dan pengawasan yang
diterapkan pada proyek pembangunan jalan baru atau pada proyek peningkatan
jalan di lingkungan perkotaan seperti yang disebutkan pada artikel 13 buku
peraturan pemerintah tentang jalan (No. 26, 1985)
138. Standar perencanaan geometrik untuk jalan perkotaan
No : Pd-NN4,
Kategori : Pedoman Teknik
Standar ini membahas perencanaan geomtri untuk jalan perkotaan
139. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan
No : SNI 2833-2008,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mewujudkan rencana teknis jembatan Jalan Raya
yang mempunyai ketahanan terhadap Gempa. Standar ini digunakan untuk
merencanakan struktur jembatan tahan gempa sehingga kerusakan terjadi
setempat dan mudah diperbaiki, struktur tidak runtuh dan dapat dimanfaatkan
kembali.
140. Tata Cara Dasar Perencanaan Plambing untuk Air Minum, Air Limbah dan
Air Hujan
No : Pt T-21-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini berlaku bagi sistem plambing dan bagian dari padanya yang dipasang
didalam persil gedung dan bangunan untuk hunian yang dipasang. Tata cara ini
digunakan dalam pemasangan instalasi perpipaan mengenai air minum, air
limbah, dan air hujan dengan perlengkapannya yang melayani hunian pada
gedung dan persil.
141. Tata Cara Evaluasi Hasil Survei Air Danau Untuk Perencanaan Air Bersih
Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/009/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara evaluasi danau
sebagai sumber air baku.
142. Tata Cara Evaluasi Hasil Survei air Sungai Untuk Perencanaan Air bersih
Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/007/98,
Kategori : Petunjuk Teknik Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
ketentuan dan cara evaluasi sungai sebagai sumber air.
143. Tata Cara Evaluasi hasil Survei Air Tanah Untuk Perencanaan Air Bersih
Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/005/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara evaluasi air tanah untuk perencanaan sarana air bersih perdesaan
mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara evaluasi air tanah sebagai
sumber air.
144. Tata Cara Evaluasi hasil Survei Mata Air Untuk Perencanaan Air Bersih
Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/003/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan cara evaluasi mata air
sebagai sumber air.
145. Tata Cara Keamanan Penerowongan untuk Konstruksi Sipil Bagian 1 :
Perencanaan dan Organisasi
No : SNI 03-6460.1-2000,
Kategori : SNI
Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk praktis mengenai
penerowongan yang memenuhi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak
termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan
ataupun penerowongan dengan pipa yang dibenamkan maupun yang diterapkan
dalam konstruksi dengan tujuan penambangan
146. Tata Cara Managemen Penanggulangan Kehilangan Air Sistem
Penyediaan Air Bersih.
No : AB-K/OP/TC/030/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Dalam buku ini akan dicoba untuk memuat usaha unsur yang yang
memungkinkan dilakukan pengelola air minum dalam menangani kehilangan air.
Disini akan dibahas mengenai ketentuan-ketentuan umum maupun teknis cara
penanganan kehilangan air diatas batas kewajaran (20 %). mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi.
147. Tata cara pelaksanaan pembangunan dalam penyelenggaraan perumahan
bertumpu pada kelompok (P2BPK)
No : Pt T-25-2002-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Pedoman teknis ini meliputi :
1. perencanaan pelaksanaan (pre construction);
2. pelaksanaan pembangunan (construction);
3. pengawasan / pengendalian (controling).
148. Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis untuk Tulangan Beton
No : SNI 03-6814-2002,
Kategori : SNI
Standar ini mencakup informasi dasar tentang tipe-tipe sambungan mekanis yang
beredar di Indonesia sewaktu standar ini disusun, Diuraikan juga persyaratan-
persyaratan perencanaan dan penggunaannya, termasuk kapabilitas dan tipe-tipe
sambungan mekanis tertentu.
149. Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan kapur untuk Jalan
No : SNI 03-3439-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan stabilisasi tanah
dengan kapur di lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
150. Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk
Jalan.
No : SNI 03-3440-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan hasil pelaksanaan stabilisasi tanah
dengan semen di lapangan yang sesuai dengan perencanaan.
151. Tata Cara Pemasangan Panel Beton Ringan Berserat.
No : SNI 03-3445-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam pemasangan panel beton ringan berserat non
struktural sesuai perencanaan yang mengacu pada koordinasi modular.
152. Tata cara pemasangan rambu dan marka jalan perkotaan
No : Pd T-12-2004-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara perencanaan marka jalan ini mengatur pengelompokkan marka jalan
menurut fungsinya, bentuk dan ukuran, penggunaan serta penempatannya. Tata
cara perencanaan marka jalan ini diterapkan dalam perencanaan ruas serta
persimpangan jalan baik jalan dalam kota maupun jalan luar kota. Tata cara ini
membahas ketentuan-ketentuan pemasangan rambu dan marka jalan perkotaan.
SK ini hanya untuk marka jalan saja.
153. Tata Cara Pemetaan Geologi Teknik Lapangan.
No : SNI 03-2849-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan sebagai Pegangan dalam pelaksanaan pemetaan geologi
untuk kepentingan teknik sipil dan memberikan gambaran cara memperoleh data
geologi teknik untuk parameter perencanaan teknis.
154. Tata Cara Penanggulangan Keadaan Darurat untuk Bangunan
No : SNI 03-6464-2000,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan tata cara penangulangan keadaan darurat untuk bangunan
yang mengatur prosedur yang direkomendasikan untuk ;
(1).Keselamatan manusia atau penghuni/pengguna saat terjadi keadaan darurat
dalam bangunan gedung ;
(2). Penetapan petunjuk-petunjuk untuk pembentukan Komite Perencanaan
Keadaan Darurat (KPKD) ;
(3) Pembentuk Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD) ;
(4). Penyiapan prosedur-prosedur keadaan darurat ;
(5) Penetapan kewenangan personil OPKD dalam melaksanakan tugasnya ; pada
situasi darurat hingga datangnya Dinas Kebakaran atau instansi resmi yang
mengambil alih pengendalian tersebut.
155. Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton
No : SNI 03-6816-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini mencakup pemisahan dan pembatasan tanggung jawab antara
perencanaan struktur beton dan pembuat detail baja penulangan, perencanaan
detail dan pendetailan penulangan beton untuk pabrikasi dan pemasangan batang-
batang tulangan
156. Tata Cara Pengawasan Pemasangan Unit Paket Instalasi Penjernihan Air
No : SNI 19-6776-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk pengawasan pelaksanaan pemasangan unit Instalasi
Penjernihan Air yang sesuai dengan perencanaan.
157. Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
No : SNI 03-2847-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan struktur beton untuk
bangunan gedung, atau struktur bangunan lain yang mempunyai kesamaan
karakter dengan struktur bangunan gedung.
158. Tata Cara Pengoperasian dan Pemelihaan Terminal Air
No : Pt T-25-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh kontinuitas operasi dan lama masa
operasi sesuai dengan perencanaan, bagi penanggungjawab terminalair. Tata cara
ini memuat ketentuan-ketentuan mengenai penanggung
159. Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan unit paket instalasi pengolahan
air
No : SNI 6775-2008,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk peng-operasian dan pemeliharaan unit paket IPA
agar diperoleh kontinuitas, kualitas dan kuantitas air hasil olahan yang sesuai
dengan perencanaan Standar ini mencakup cara pengoperasian, pemeliharaan,
teknisi, bahan dan peralatan.
160. Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan Pasir Lambat
Judul direvisi menjadi :Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan
Pasir Lambat
No : SNI 03-3982-1995,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh lama masa operasi saringan yang
optimum, kuantitas dan kualitas air olahan sesuai perencanaan
161. Tata Cara Pengukuran Topografi untuk Perencanaan Air Bersih.
No : AB-D/RE/TC/001/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara pengukuran topografi untuk perencanaan air bersih perdesaan ini
diperuntukan sebagai pegangan bagi perencana dalam melakukan pengukuran
topografi bagi suatu sistem sarana air bersih di perdesaan sehingga didapatkan
hasil yang benar dan teliti. Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-
ketentuan dan cara pelaksanaan pengukuran topografi.
162. Tata Cara Penimbunan Tanah untuk Bidang Resapan pada Pengolahan Air
Limbah RT.
No : SNI 19-6410-2000,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan tata cara penimbunan tanah untuk bidang resapan pada
pengolahan air limbah rumah tangga yang mencakup bidang perencanaan dan
pelaksanaan sistem penimbunan tanah untuk bidang resapan pada pengolahan air
limbah rumah tangga.
163. Tata Cara Penyusunan Perencanaan Sistem Penye-diaan Air Minum Non
Perpipaan Untuk Prdesaan.
No : AB-D/RE/TC/011/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini memuat pengertian-pengertian, ketentuan-ketentan, dan cara
pengerjaan mengenai penyusunan perencanaan sistem penyediaan air bersih non
perpipaan untuk perdesaan.
164. Tata Cara Penyusunan Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih
Perpipaan untuk Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/010/98,
Kategori : Petunjuk Teknik Tata cara ini memuat tentang pengertian, ketentuan-
ketentuan, cara pembuatan, cara pengoperasian dan pemeliharaan tentang
penyediaan air bersih sistim perpipaan dengan aliran gravitasi dan perpompaan.
165. Tata Cara Penyusunan Rancangan Sistem Air Minum Perkotaan dan
Kawasan.
No : AB-K/RE-RT/TC/026/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Lingkup Pedoman :
Pedoman ini meliputi penjelasan-penjelasan umum yang terkait, persyaratan-
persyaratan perencanaan, standar dan kriteria perencanaan serta cara penyusunan
rancangan sistem air minum perkotaan dan kawasan.
Lingku Pemakaian :
Pedoman ini diperuntukan bagi para pelaksana pembangunan di tingkat Pusat
maupun di Daerah Tingkat I dan II untuk dipakai dalam pembuatan perancangan
sistem air minum perkotaan dan kawasan, yang dapat dilaksanakan oleh tenaga
konsultan perencana air minum setempat atau swakelola yang menyediakan
tenaga ahli air minum sendiri.
166. Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Air Minum Perkotaan.
No : AB-K/RE-RI/TC/011/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Buku pedoman ini berisikan :
Kriteria perencanaan .
1) Tahapan penyusunan perencanaan.
2) Tata cara penyelenggaraan.
Kriteria Perencanaan :
Perencanaan suatu sistem air bersih memerlukan kriteria perencanaan untuk
dijadikan dasar perencanaan, untuk memenuhi tujuan / sasaran serta pengendalian
mutu.
Tahap Penyusunan :
Pada umumnya suatu "Proyek " air bersih didefinisikan sebagai suatu kumpulan
kegiatan yang diajukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan atau urutan dalam penyusunan suatu
Rencana Induk Sistem Air Bersih adalah sebagai berikut :
1) Evaluasi kondidi kota perkotaan /kawasan;
2) Evaluasi kondidi sistem air bersih eksisting;
3) Survai kebutuhan nyata;
4) Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan;
5) Prakiraan kebutuhan air;
6) Identifikasi sumber air potensial;
7) Pengembangan kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM);
8) Rencana pemenuhan kebutuhan / Rencana Induk.
167. Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan dengan Agregat Ringan
No : SNI 03-3449-2002,
Kategori : SNI
Tata cara pembuatan rancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan ini
dimaksudkan untuk digunakan sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan
pelaksana dalam merancang proporsi campuran beton ringan dengan menggunkan
agregat ringan dengan tujuan untuk mendapatkan proporsi campuran bahan-bahan
yang dapat menghasilkan beton ringan yang sesuai dengan rencana
penggunaannya pada kontruksi struktural, struktural ringan dan sagat ringan. Tata
cara ini meliputi persyaratan proporsi campuran, rancangan campuran, tugas
penanggung jawab pembuatan rancangan campuran, bahan yang dipergunakan,
pemilihan proporsi campuran beton ringan, perhitungan proporsi campuran,
koreksi proporsi campuran dan prosedur pengerjaan pembuatan rancangan
campuran beton ringan.
168. Tata Cara Perancangan Jaringan Distribusi Air Minum.
No : AB-K/RE-RT/TC/037/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup ketentuan umum dan teknis mengenai kriteria
perencanaan, cara perhitungan sistem distribusi melingkar/tertutup dan cara
pengerjaan.
169. Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah dan Sistem
Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung
No : SNI 03-6574-2001,
Kategori : SNI
" Standar pencahayaan darurat, tanda arah dan sistem peringatan bahaya pada
bangunan gedung ini dimaksudkan sebagai standar minimal bagi semua pihak
yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan gedung.
" Dengan mengikuti standar ini diharapkan diperoleh bangunan gedung yang
memenuhi syarat keamanan sesuai ketentuan yang berlaku untuk bangunan.
170. Tata Cara Perbaikan Struktur Beton Bertulang Akibat Kerusakan atau
Keropos dengan Beton Agregat Prepak
No : Pt-T-31-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup : perbaikan komponen struktur beton bertualang yang
mngalami kerusakan atau keropos akibat pelaksanaan pembetonan yang kurang
baik dengan beton agregat prepak supaya komponen struktur ini dapat memenuhi
mutu sesuai kriteria perencanaan.
171. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan.
No : SNI 03-3424-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan struktur Drainase permukaan jalan
172. Tata Cara Perencanaan Air Bersih Pedesaan dengan Kran Umum
No : Pt T-20-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup ketentuan dan persyaratan dalam penilaian desa, tahapan
perencanaan dan perencanaan teknis air bersih pedesaan dengan kran umum.
173. Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung.
No : SNI 03-1735-2000,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya
khususnya dalam hal pencegahan terhadap bahaya kebakaran meliputi
pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta benda dan kelangsungan
fungsi bangunan.
174. Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung
No : SNI 03-1729-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan
dan pelaksanaan baja yang memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan
hasil pekerjaan struktur yang aman, nyaman dan ekonomi.
175. Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum
No : SNI 03-2399-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini meliputi istilah dan definisih, persyaratan yang berlaku untuk sarana
ruangan MCK yang terletak di lokasi permukiman padat, dengan beban pemakai
maksimum 200 orang. MCK umum dapat merupakan satu kesatuan bang unan
atau terpisah-pisah untuk mandi, cuci dan kakus.
176. Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang
Untuk Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1734-1989,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu perencanaan berbagai bentuk
struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa untuk
rumah dan gedung yang berlaku
177. Tata Cara Perencanaan Campuran tinggi dengan Semen Portland dengan
Abu Terbang
No : SNI 03-6468-2000,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan Tata cara perencanaan campuran beton berkekuatan tinggi
dengan semen portland dengan abu terbang yang mencakup persyaratan kinerja
yang menyangkut umur uji, kuat tekan yang di syaratkan. Faktor-faktor yang
menentukan pemilihan bahan,Rasio air dengan bahan bersifat semen, Kelecakan,
pengukuran kekuatan, dan proporsi campuran beton kekuatan tinggi
178. Tata Cara Perencanaan Cubluk Kembar
No : Pt T-19-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup pengertian, persyaratan dan ketentuan teknis dalam
pemilihan lokasi, bentuk, ukuran dan penempatan cubluk.
179. Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Krib Bronjong Kawat.
No : Pd T 08-2003,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk membuat perencanaan teknik
dan cara pelaksanaan krib bronjong kawat yang aman, mudah pelaksanaannya dan
berfungsi dengan baik. Tata cara ini bertujuan sebagai pegangan dalam
perencanaan dan pelaksanaan untuk pengamanan sungai serta pengendalian
aliran.
180. Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk
Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Gedung
No : SNI 03-1746-2000,
Kategori : SNI
Digunakan untuk pemasangan alat bantu evakuasi dalam upaya penyelamatan
manusia dan meningkatkan keamanan terhadap bahaya kebakaran
181. Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter Pengolahan air
limbah rumah tangga dengan tangki biofilter
No : Pd T-04-2005-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria perencanaan dan cara pemasangan
tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan tangki
biofilter kapasitas sampai 50 orang.
182. Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Kedokteran Nuklir di
Rumah Sakit
No : SNI 03-2394-1991,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan dan merancang bangunan radiasi
khususnya untuk bangunan kedokteran nuklir
183. Tata Cara Perencanaan dan Perancangan Bangunan Radiologi di Rumah
Sakit
No : SNI 03-2395-1991,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan perancangan untuk bangunan
radiologi di rumah sakit .
184. Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga
Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung
No : SNI 03-3430-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan bangunan yang
menggunakan struktur pasangan blok beton berongga bertulang.
185. Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun Sederhana
No : Pt-T-11-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis dan besaran fasilitas
lingkungan rumah susun yang dibangun dilingkungan baru, mempunyai KDB 50
%, KLB 1,25 atau kepadatan maksimal 1.736 jiwa/Ha, pada lahan dengan
kemiringan sampai 5 % mencakup cara pencapaian , tata letak pada lahan
lingkungan dan atau posisi pada lantai bangunan rumah susun.
186. Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah Susun Sederhana
No : SNI 03-7013-2004,
Kategori : SNI
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan tentang jenis dan besaran fasilitas
lingkungan rumah susun yang dibangun dilingkungan baru, mempunyai KDB 50
%, KLB 1,25 atau kepadatan maksimal 1.736 jiwa/Ha, pada lahan dengan
kemiringan sampai 5 % mencakup cara pencapaian , tata letak pada lahan
lingkungan dan atau posisi pada lantai bangunan rumah susun. (Pt-T-11-2000-C)
187. Tata cara perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan
No : 011/T/Bt/1995,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan serta langkah-langkah yang
harus diikuti dalam rangka perencanaan fasilitas pejalan kai di kawasan
perkotaan.
188. Tata Cara Perencanaan Gedung Sekolah Menengah Umum
No : SNI 03-1730-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini mencakup :
" perencanaan arsitektur, struktur / konstruksi dan utilitas gedung;
" Sistem pendidikan sekolah menengah umum;
" Perubahan sistem pendidikan sekolah menengah umum;
" Pembakuan gedung sekolah menengah umum.
189. Tata cara perencanaan geometrik jalan antar kota
No : 038/T/BM/1997,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan-ketentuan, dan cara pengerjaan
perencanaan geometrik bagi pembangunan atau peningkatan jalan antar kota
190. Tata cara perencanaan geometrik persimpangan sebidang
No : Pt T-02-2002-B,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi deskripsi, ketentuan umum, ketentuan teknis dancara
pengerjaan persimpangan sebidang tanpa budaran (roundabout) dan perlintasan
kereta api yang diperuntukan bagi perencanaan maupun perancangan.
191. Tata cara perencanaan instalasi pengolahan air system berpindah-pindah
(mobile)
No : Pd T-01-2004-C,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi istilah dan definisi serta persyaratan yang berlaku untuk
instalasi pengolahan air untuk air minum sistem berpindah-pindah kapasitas 0,5 -
1 Liter/ detik yang dapat memenuhi kebutuhan masak dan minum bagi 500-1000
orang.
192. Tata Cara Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat.
No : SNI 3981-2008,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk men-dapatkan Instalasi Saringan Pasir Lambat yang
dapat mengolah air baku menjadi air bersih.
193. Tata Cara Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat. Judul direvisi
menjadi : Tata Cara Pengoperasian dan Perawatan Instalasi Saringan Pasir Lambat
No : SNI 03-3981-1995,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk men-dapatkan Instalasi Saringan Pasir Lambat yang
dapat mengolah air baku menjadi air bersih. Tata cara ini digunakan untuk
memperoleh lama masa operasi saringan yang optimum, kuantitas dan kualitas air
olahan sesuai perencanaan.
194. Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota.
No : SNI 03-1733-2004,
Kategori : SNI
Tata cara ini bertujuan untuk menghasilkan suatu lingkungan perumahan yang
fungsional sekurang-kurangnya bagi masyarakat penghuni .
195. Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan Lingkungan Bangunan
Rumah Susun Hunian
No : SNI 03-2846-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan secara optimum
yang bertujuan untuk merencanakan kepadatan lingkungan perumahan rakyat
196. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya
Judul direvisi menjadi : Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan
No : SNI 03-2833-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mewujudkan rencana teknis jembatan Jalan Raya
yang mempunyai ketahanan terhadap Gempa. Standar ini digunakan untuk
merencanakan struktur jembatan tahan gempa sehingga kerusakan terjadi
setempat dan mudah diperbaiki, struktur tidak runtuh dan dapat dimanfaatkan
kembali.
197. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.
No : SNI 03-1726-2002,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum struktur gedung,
perencanaan struktur gedung tak beraturan, kinerja struktur gedung, pengaruh
gempa pada struktur bawal, pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur
arsitektur dan instalasi mesin listrik. Syarat-syarat perencana struktur gedung
tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidak berlaku untuk bangunan
sebagai berikut:
1).gedung dengan sistem struktur yang tidak umum atau yang masih memerlukan
pembuktian tentang kelayakannya;
2).gedung dengan sistem isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam
pengaruhi gempa terhadap struktur atas;
3).Bangunan Teknik Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga
pelabuhan, anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung lainnya;
4).Rumah tinggal satu tingkat dan gedung-gedung non-teknis lainnya.
198. Tata cara perencanaan lansekap jalan perkotaan
No : Pd-NN3,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan perencanaan lansekap jalan perkotaan
199. Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun
No : Pt-T-12-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini meliputi ketentuan umum serta ketentuan-ketentuan teknis secara
minimal untuk pembangunan baru lingkungan perumahan sederhana tidak
bersusun, dengan batasan : keimiringan tanah rata-rata 0-15 % kepadatan 120-444
jiwa/Ha.
200. Tata cara perencanaan Lingkungan Perumahan sederhana tidak bersusun
di daerah perkotaan.
No : SNI 03-6981-2004,
Kategori : SNI
Tata cara ini meliputi ketentuan umum serta ketentuan-ketentuan teknis secara
minimal untuk pembangunan baru lingkungan perumahan sederhana tidak
bersusun, dengan batasan : keimiringan tanah rata-rata 0-15 % kepadatan 120-444
jiwa/Ha. (Pt-T-12-2000-C)
201. Tata Cara Perencanaan Pemasangan dan Pengujian Sistem-Deteksi dan
Alarm untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
No : SNI 03-3985-2000,
Kategori : SNI
Digunakan untuk memberikan persyaratan minimum pada pemasangan sistem
deteksi dan alarm kebakaran sehingga bila terjadi kebakaran dapat diketahui
secara cepat dan tepat
202. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya.
No : SNI 03-1725-1989,
Kategori : SNI
Tata Cara ini digunakan dalam menen-tukan beban-beban gaya-gaya untuk
perhitungan tegangan-tegangan yang terjadi pada setiap bagian jembatan jalan
raya. Penggunaan pedoman ini dimaksudkan untuk mencapai perenca-naan
ekonomis sesuai kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan
dan syarat teknis lainnya, sehingga proses perencanaan menjadi efektif.
203. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1727-1989,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan
gedung, termasuk beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat
dan landasan helikopter pada atap gedung tinggi dimana parameter-parameter
pesawat helikopter yang dimuat praktis sudah mencakup semua jenis pesawat
yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban hidup untuk perencanaan
balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang pemakaiannya optional,
bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan konstruksi atau
unsur konstruksi yang ditinjau
204. Tata cara perencanaan pembuatan jalan di atas tanah gambut
menggunakan pondasi galar kayu
No : Pd-NN16,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini membahas perencana pembuatan jalan di atas tanah gambut
menggunakan pondasi kayu gelar
205. Tata Cara Perencanaan Pembuatan Jalan di atas Tanah Gambut dengan
Menggunakan Pondasi Galar Kayu
No : 008/T/BM/1999,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini meliputi persyaratan dan ketentuan tentang Perencanaan Pondasi
Galar Kayu berdasarkan :
1) daya dukung galar kayu;
2) besar dan waktu penurunan
3) stabilisasi timbunan dan;
4) jenis tanah gambut tempat galar menumpu
206. Tata cara perencanaan pemisah Jalan
No : Pd-NN31,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan teknis perencaan pemisah jalan
207. Tata Cara Perencanaan Penanggulangan Longsoran
No : SNI 03-1962-1990,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk penanganan longsoran setempat pada khususnya
dan meliputi daerah yang luas pada umumnya.
208. Tata Cara Perencanaan Penyediaan Air Bersih dengan Destilasi Surya Atap
Kaca (DSAK)
No : Pt T-03-2003-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Spesifikasi ini mencakup istilah dan definisi, persyaratan teknis mengenai bentuk,
ukuran, dan bahan destilator surya atap kaca (DSAK) untuk kapasitas 5 Liter/hari.
209. Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan terhadap
Sambaran Petir
No : SNI 03-6652-2002,
Kategori : SNI
Standar ini emnetapkan suatu tata cara perencanaan proteksi bangunan dan
peralatan instalasi SPP untuk bangunan gedung sampai ketinggian 60 m. Kasus
berikut adalah di luar lingkup standar ini : a. Sistem rel kereta api; b. Sistem
transmisi, distribusi, dan pembangkit listrik di luar bangunan; c. Sistem
telekomunikasi di luar bangunan; d. Instalasi kendaraan, kapal laut, pesawat
udara, dan lepas pantai.
210. Tata Cara Perencanaan Rumah Darurat Sistem Knock Down
No : Pt T-08-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup spesifikasi teknis dari bahan bangunan sistem knock down
dan rencana anggaran dan biaya pembuatan rumah darurat sistem knock down.
211. Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Angin.
No : SNI 03-2397-1991,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan sebagai dasar perancangan rumah sederhana yang tidak
ber-tingkat secara praktis untuk memberi jaminan keselamatan bagi masyarakat
penghuni rumah sederhana di daerah rawan angin
212. Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Gempa
No : Pt-T-02-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara in imerupakan salah satu langkah yang diperlukan dalam rangka
mengurangi resiko kerusakan.
213. Tata Cara Perencanaan Rumah Susun Modular
No : SNI 03-2845-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini bertujuan untuk memberikan landasan perencanaan desain agar dapat
diperoleh suatu perancangan bangunan rumah susun yang optimal dan memenuhi
syarat bagi kelayakan suatu hunian
214. Tata Cara Perencanaan Saluran Air Hujan untuk Lingkungan Permukiman
No : Pt T-23-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menyusun rancangan
peraturan-peraturan, standar-standar yang terkait dan kepentingan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan
215. Tata Cara Perencanaan Sistem Pemadam Api FM 200 (hfc-227ea)
No : SNI 19-6772-2002,
Kategori : SNI T
ata cara ini memuat persyaratan yang harus dipenuhi sistem pemadam api dengan
bahan HFC - 227 ea (FM-200) yang digunakan pada ruang tertutup bangunan
gedung dan berlaku untuk sistem catu tunggal dan sistem catu terdistribusi
216. Tata Cara Perencanaan Sistem Udara Bertekanan untuk Sarana Jalan
Keluar Kedap Api
No : SNI 19-6470-2000,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan tata cara sistem udara bertekanan untuk sarana jalan
keluar kedap api, yang mencakup tujuan, kriteria kinerja dan ketentuan-ketentuan
yang harus dilaksanakan dalam sistem udara bertekanan untuk sarana jalan keluar
kedap api
217. Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung
No : SNI 03-1736-2000,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan struktur bangunan terhadap
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
218. Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan
No : Pt T-22-2000-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup persyaratan teknis serta arahan dalam perencanaan saluran
air hujan untuk lingkungan permukiman.
219. Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan
No : SNI 03-2398-2002,
Kategori : SNI
Standar ini meliputi Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem resapan
yang memuat persyaratan tangki septik dan sistem resapan yang berlaku bagi
pembuangan air limbah rumah tangga untuk daerah air tanah rendah dan jumlah
pemakai maksimal 10 Kepala Keluarga ( 1 KK = 5 Jiwa). Dalam lampiran di
sajikan contoh perhitungan untuk tangki septik dengan bidang resapan sistem
tercampur dan terpisah.
220. Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
Analisa Metode Komponen
No : SNI 03-1732-1989,
Kategori : SNI
Tata Cara ini merupakan dasar dalam menentukan tebal perkerasan lentur yang
dibutuhkan untuk suatu jalan raya.
221. Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Gedung Olah Raga
No : SNI 03-3647-1994,
Kategori : SNI Tata cara ini digunakan dalam merencanakan gedung olah raga
untuk mendapatkan perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
222. Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Kolam Renang
No : SNI 03-3427-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan kolam renang untuk mendapatkan
perencanaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
223. Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion
No : SNI 03-3646-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan bangunan stadion untuk
mendapatkan peren-canaan teknis yang memenuhi ketentuan minimum
224. Tata Cara Perencanaan Teknik Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki.
No : SNI 03-3428-1994,
Kategori : SNI
Tata Cara ini digunakan untuk menetapkan dasar-dasar perencanaan teknik
Jembatan Gantung untuk lalu lintas pejalan kaki.
225. Tata cara perencanaan teknik jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki
di Indonesia
No : 006/T/BM/1998,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara ini memuat perencanaan teknis jembatan penyebrangan untuk pejalan
kaki di Indonesia
226. Tata cara perencanaan teknik lansekap jalan
No : 033/T/BM/1996,
Kategori : Pedoman Teknik
Tata cara perencanaan teknik lansekap jalan ini mencakup ketentuan-ketentuan
dan cara pengerjaan tentang perencanaan teknik lansekap jalan dengan
memperhatikan prosedur perencanaan dan penyesuaiannya dengan persyaratan
geometrik jalan
227. Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung Tebing Sungai Dari Pasangan
batu.
No : SNI 03-3441-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk merencanakan pelindung tebing sungai dari
pasangan batu agar tahan terhadap serangan arus dan hal-hal lain yang
menyebabkan kerusakan tebing.
228. Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Pekarangan
No : SNI 03-2453-2002,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan
pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air
tanah (mat), nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan
penentuan sumur resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampung
dan diresapkan pada sumur resapan dari bidang tadah.
229. Tata Cara Perencanaan Teknis Bendung Penahan Sedimen.
No : SNI 03-2851-1991,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan Tata cara perencanaan teknik bendung penahan sedimen,
yang membahas tentang persyaratan, ketentuan-ketentuan dan cara pengerjaan
perencanaan teknik bendung penahan sedimen tipe gravitasi dengan peluap
berbentuk trapesium serta beberapa pengertian yang berkaitan dengan tata cara
ini.
230. Tata Cara Perencanaan Teknis Konservasi Energi Pada Bangunan Rumah
dan Gedung
No : SNI 03-6759-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk perencanaan suatu bangunan gedung yang
pengoperasian dan pemeliharaannya dapat menghemat energi
231. Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Langsung Untuk Jembatan.
No : SNI 03-3446-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan perencanaan pondasi langsung
untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan
dan effisiensi.
232. Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Sumuran Untuk Jembatan.
No : SNI 03-3447-1994,
Kategori : SNI
Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan perencanaan pondasi sumuran
untuk jembatan sehingga memenuhi tuntutan kekuatan, kemantapan, keawetan
dan effisiensi.
233. Tata Cara Perencanaan Teknis Pondasi Tiang untuk Jembatan
No : SNI 03-6747-2002,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam merencanakan suatu pondasi tiang untuk jembatan
234. Tata Cara Perencanaan Teluk Bis
No : SNI 03-2838-1992,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk menyera-gamkan bentuk, ukuran dan lokasi teluk
bis, sehingga dapat menjamin kelancaran lalu lintas, keselamatan dan
kenyamanan bagi pemakai jalan.
235. Tata cara perencanaan TPA pasang surut
No : Pt T-19-2002-C,
Kategori : Petunjuk Teknik
* Tata cara perencanaan bangunan TPA di Daerah Pasang Surut ini dimaksudkan
sebagai pegangan atau acuan bagi perencana dan pelaksana dalam upaya
pembangunan TPA sampah yang dikhususkan untuk daerah pasang surut.
* Tata cara ini bertujuan untuk memberikan masukan dalam prosedur pelaksanaan
pembangunan, sehingga dapat membantu upaya pelestarian lingkungan.
236. Tata Cara Perencanaan Umum Bendung.
No : SNI 03-2401-1991,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk mendapatkan desain bendung yang memenuhi
persyaratan hidraulik dan struktur serta persyaratan pelaksanaan secara benar dan
aman sesuai pola pembangunan berwawasan lingkungan.
237. Tata Cara Perencanaan Umum Drainase Perkotaan
No : SNI 02-2406-1991,
Kategori : SNI Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan
drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
teknik perencanaan
238. Tata Cara Perencanaan Umum Irigasi Tambak Udang.
No : SNI 03-2402-1991,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan agar pelaksanaan Irigasi Tambak Udang dalam memasok
air baku berhasil dengan baik sesuai dengan keperluan budidaya udang.
239. Tata Cara Perencanaan Umum Krib di Sungai.
No : SNI 03-2400-1991,
Kategori : SNI
Tata cara Ini digunakan untuk menanggulangi kerusakan Sungai akibat arus dan
dapat melestarikan bangunan di sungai.
240. Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air
No : SNI 6774-2008,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan untuk meren-canakan suatu unit paket Instalasi
Penjernihan Air yang optimal Standar ini mencakup ketentuan-ketentuan
mengenai kriteria perencanaan, air baku, kapasitas instalasi, unit operasi, struktur
dan bahan serta cara pengerjaan dalam merencanakan unit paket instalasi
pengolahan air agar diperoleh unit IPA yang optimal dengan kapasitas maksimum
50 L/detik.
241. Tata cara perencanaan unit paket instalasi pengolahan air
No : SNI DT-91-0002-2007,
Kategori : SNI
Standar ini menetapkan perencanaan unit paket instalasi pengolahan air yang
mencakup ketentuan-ketentuan mengenai kriteria perencanaan, air baku, kapasitas
instalasi, unit operasi, struktur dan bahan serta cara pengerjaan untuk
mendapatkan unit instalasi pengolahan air yang optimal dengan kapasitas
maksimum 50 L/detik.
242. Tata Cara Perencanaann Hidrologi dan Hidraulik untuk Bangunan di
Sungai.
No : SNI 03-1724-1989,
Kategori : SNI
Tata cara ini digunakan dalam mendesain Bangunan disungai (bangunan
pemanfaatan, konservasi dan silang) agar memenuhi persyaratan persyaratan
hidrologi dan hidraulik, dan bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan
keandalan bangunan di sungai dan sungainya sendiri.
243. Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Bertulang Struktural
No : SNI 03-6806-2002,
Kategori : SNI
Tata Cara Mencakup :
" Beton tidak bertulang struktural untuk dinding basemen harus dikecualikan dari
persyaratan-persyaratan standard ini untuk kondisi-kondisi lingkungan yang
khusus sesuai SNI 03-2854-1992.
" Perencanaan dan konstruksi pelat yang didukung oleh tanah, misalnya jalan
setapak dan pelat di atas tanah, tidak harus mengikuti standar ini kecuali pelat
yang meneruskan beban vertikal dari bagian struktur lain ke tanah.
" Untuk struktur khusus, misalnya struktur pelengkung, struktur utilitas bawah
tanah, dinding gravitasi, dan dinding pelindung, ketentuan dalam standar ini
berlaku bila bersifat menentukan.
244. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Kayu untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan
No : SNI 3434-2008,
Kategori : SNI
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang
seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam
menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung
dan perumahan.
* Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-
pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para
perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan.
* Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
teknis pekerjaan yang bersangkutan. Standar ini menetapkan indeks bahan
bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan
kayu yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana
pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan
pekerjaan kayu untuk bangunan gedung dan perumahan.
245. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Lantai dan Dinding untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
No : SNI 6897-2008,
Kategori : SNI
* Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang
seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam
menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung
dan perumahan. Yang meliputi :
a) Pekerjaan pasangan bata merah berbagai ketebalan dan spesi;
b) Pekerjaan pasangan conblock berbagai dimensi dan spesi;
c) Pekerjaan pemasangan roster atau bata berongga;
d) Pekerjaan pasangan anyaman bambu untuk dinding rumah sederhana.
* Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-
pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para
perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan.Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan
indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis pekerjaan yang bersangkutan. Standar ini menetapkan indeks
bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan
pekerjaan dinding yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para
pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya
harga satuan pekerjaan dinding untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis
pekerjaan dinding yang ditetapkan meliputi :
a) Pekerjaan dinding bata merah dengan berbagai ketebalan dan spesi;
b) Pekerjaan dinding hollow block dengan berbagai dimensi dan spesi;
c) Pekerjaan pemasangan terawang (roster) atau bata berongga.
246. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan
No : SNI 2835-2008,
Kategori : SNI
- Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang
seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam
menghitung besarnya harga satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung
dan perumahan.
- Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksud adalah pihak-
pihak yang terkait dalam pembangunan gedung dan perumahan yaitu para
perencana, konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalam memperkirakan
biaya bangunan.
- Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
teknis pekerjaan. Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan tanah yang dapat
dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung
dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan tanah untuk
bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan tanah yang ditetapkan meliputi:
a) Pekerjaan galian tanah biasa dan tanah keras dalam berbagai kedalaman;
b) Pekerjaan stripping atau pembuangan humus;
c) Pekerjaan pembuangan tanah;
d) Pekerjaan urugan kembali, urugan pasir, pemadatan tanah, perbaikan tanah
sulit dan urugan sirtu.
247. Tata Cara Rancang Teknik Bangunan Pengambilan Air Baku.
No : AB-D/RE/TC/020/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan umum dan teknis
mengenai sumber air baku, dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air
baku, juga cara dalam menyusun rencana bangunan pengambilan air baku.
248. Tata Cara Rancangan Bangu-nan Pengambilan Sumber Air Tanah.
No : AB-K/RE-RT/TC/051/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan bangunan pengambilan air
tanah meliputi :
" Tata cara survey dan investigasi
" Tata cara pengadaan data
" Tata cara perhitungan potensi air
" Tata cara penempatan tipr bangunan pengambilan air tanah
" Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengambilan air tanah.
249. Tata Cara Rancangan Bangunan Pengambilan Sumber Air Permukaan.
No : AB-K/RE-RT/TC/050/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan bangunan pengambilan sumber
mata air meliputi :
" Tata cara survey dan investigasi
" Tata cara pengadaan data
" Tata cara perhitungan debit
" Tata cara penempatan bangunan pengambil
" Tata cara menentukan dimensi bangunan pengambil
" Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengambil.
250. Tata Cara Rancangan Bangunan Pengambilan sumber Mata Air.
No : AB-K/RE-RT/TC/027/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Ruang lingkup penyusunan tata cara perencanaan bangunan pengambilan sumber
mata air meliputi :
a. Tata Cara Survei dan Investigasi
b. Tata Cara Pengadaan Data
c. Tata Cara Perhitungan Debit
d. Tata Cara Penempatan Bangunan pengambilan
e. Tata Cara Menentukan dimensi bangunan pengambilan
f. Elemen-elemen yang ada pada bangunan pengambilan
251. Tata Cara Rancangan Reservoar Sistem Penye-diaan Air Minum
Perkotaan.
No : AB-K/RE-RT/TC/035/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Pedoman ini dapat diterapkan untuk perencanaan detail reservoir air bersih yang
berfungsi sebagai reservoir distribusi atau reservoir penyeimbang(balancing
reservoir), meliputi :
1. Kapasitas reservoir
2. Dimensi reservoir
3. Perlengkapan reservoir
4. Bangunan penunjang reservoir
5. Tata letak.
252. Tata Cara Rancangan Teknik Air Minum.
No : AB-K/RE-RT/TC/049/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih.
2. Penetapan produk-produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan
perencanaan teknis sistem air bersih.
3. Prosedur pembahasan konsep perencanaan teknis sistim air bersih dan
dokumen-dokumen penunjangnya yang siap untuk dilaksanakan di lapangan.
253. Tata Cara Rancangan Teknik Bidang Air Minum
No : AB-K/RE-RT/TC/040/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
1. Petunjuk teknik ini memuat ihwal ketentuan-ketentuan dan prosedur yang perlu
dilakukan bagi keperluan penyusunan perencanaan teknis sistem air bersih.
2. Penetapan produk-produk dan kegiatan yang diperlukan dalam penyusunan
perencanaan teknis sistem air bersih.
3. Prosedur pembahasan konsep perencanaan teknis sistem air bersih dan
dokumen-dokumen penunjangnya yang siap untuk dilaksanakan di lapangan.
254. Tata Cara Survai dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah Pelayanan.
No : AB-K/RE-RI/TC/001/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini memuat ketentuan-ketentuan dan cara survai dan pengkajian wilayah
studi dan wilayah pelayanan untuk perencanaan sistem penyediaan air minum
255. Tata Cara Survei air Danau Untuk Perencanaan Air Bersih Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/008/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara survei air danau adalah untuk memberikan petunjuk pelaksanaan dalam
survei air danau sebagai sumber air. Tata cara ini mencakup pengertian ketentuan-
ketentuan dan cara survei air danau.
256. Tata Cara Survei Air Sungai Untuk Perencanaan Sarana Air Bersih
Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/006/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup pengertian, ketentan-ketentuan dan cara survey sungai
sebagai sumber air..
257. Tata Cara Survei Air Tanah Untuk Perencanaan Air Bersih Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/004/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara survei air tanah untuk sarana air bersih perdesaan dimaksudkan sebagai
pegangan bagi pelaksana survei sumber air tanah sehingga didapatkan informasi
yang lengkap bagi pemilihan sumber air bersih dan sistem sarana air bersih yang
akan dibangun.
258. Tata Cara Survei Mata Air Untuk Perencanaan Air Bersih Perdesaan.
No : AB-D/RE/TC/002/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara survei mata air dipakai sebagai pegangan bagi survei sumber mata air di
lapangan, agar didapat informasi mengenai mata air bagi sistem sarana air bersih
yang akan dibangun. Tata cara ini mencakup pengertian, ketentuan-ketentuan dan
cara survei mata air.
259. Tata Cara Suvai dan Pengkajian Topografi.
No : AB-K/RE-RT/TC/004/98,
Kategori : Petunjuk Teknik
Tata cara ini mencakup ruang lingkup, pengertian, ketentuan-ketentuan, cara
pelaksanaan, pengukuran, tofografi dan analisa serta penggambaran untuk
kebutuhan perencanaan teknik sistem penyediaan air minum.
Copyright 2005-2006
Panitia Teknik Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
Jl. Pattimura No.20, Lantai 2-3
Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110,
Telp. (021) 7245083,7395062
Email : infosos-b@kbw.go.id , standar-b@kimpraswil.go.id best view @ 1024 x 768

Anda mungkin juga menyukai