Anda di halaman 1dari 11

KERAGAMAN BURUNG DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG dan

TAMAN HUTAN RAYA R.SOERJO CANGAR

LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Ornithology
Yang dibina oleh Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si

Oleh:
Kelompok 2 Offering GHL
Ahmad Fauzi Mubarok
Diah Ajeng Mustikarini
Dwi Junita Sari
Nurul Hikmah
Olivia Yunita

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN IMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Maret 2017
A. Topik
Keragaman Burung di Taman Hutan Raya R.Soerjo Cangar dan Universitas
Negeri Malang
B. Latar Belakang
Burung adalah satwa yang dapat kita jumpai di mana saja, di sekitar
rumah,taman, sawah , hutan, gunung, pantai, sungai,danau dan hampir semua
tempat di dunia ini. Burung mempunyai peranan yang besar dalam menjaga
keseimbangan ekosistem, misalnya banyak burung yang memakan serangga yang
menjadi hama pada tanaman, burung madu menmbantu penyerbukan bunga,
burung hantu memakan tikus yang juga merupakan hama di sawah dan masih
banyak lagi peranan burung bagi kehidupan manusia. Punahnya burung akan
mempengaruhi keseimbangan alam dan dampaknya akan di rasakan oleh manusia.
Pengamatan burung merupakan salah satu kegiatan yang pada dasarnya
merupakan kegiatan ekoturisme yang mencakup yaitu perjalanan di alam
terbuka,kegiatan yang berkaitan dengan keserasian ekologi dan dapat berbentuk
ekspedisi (berhubungan dengan eksplorasi ilmiah bernuansa
petualangan).pengamatan burung ini berperan dalam mrndukung ekoturisme
misalnya sebagai pemandu atau yang mempromosikan eindahan alam melalui
burung. Kegiatan ini yang menjanjikan burung sebagai obyek utama belum di
kembangkan secara optimal padahal bepeluang besar untuk menarik wisatawan.
Birdwatching dapat dilakukan dimanapun, karena memang habitat burung
dapat ditemukan disetiap tempat, baik yang endemik maupun non endemik. Salah
satu habitat burung adalah di hutan. Sehingga dilakukan pengamatan burung di
Hutan Taman Raya .Soerjo, karena peneliti ingin mengetahui jenis-jenis burung
yang ada hutan tersebut. Selain hutan tempat-tempat ramai juga banyak habitat
burung, seperti di kampus, sehingga peneliti juga melakukan pengamatan di
daerah kampus Universitas Negeri Malang. Sehingga dari pengamatan tersebut
dapat dibandingkan antara jenis-jenis burung pada habitat hutan dan habitat
kampus.
Di lihat dari penjelasan di atas pengamatan burung ini juga hal yang penting
untuk di lakukan karena burung merupakn satwa yang salah satunya di gunakan
sebagai penyeimbangan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis burung di Taman Hutan Raya R.Soerjo Cangar
2. Untuk mengidentifikasi jenis burung di Universitas Negeri Malang
3. Untuk membandingkan keragaman burung di Taman Hutan Raya R.
Soerjo Cangar dan Universitas Negeri Malang
4. Untuk mengetahui peran burung dalam ekosistem
D. Manfaat
1. Mendapatkan informasi jenis burung di taman Hutan Raya R. Soerjo
Cangar
2. Mendapatkan informasi jenis burung di Universitas Negeri Malang
3. Dapat mengetahui perbedaan keragaman burung di Taman Hutan Raya R.
Soerjo Cangar dan Universitas Negeri Malang
4. Mendapatkan informasi peranan burung dalam ekosistem
E. Kajian Pustaka
Burung adalah salah satu kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia.
Keberadaan pakan, tempat bersarang dan singgah merupakan faktor yang
mempengaruhi kekayaan spesies burung pada tingkat lokal. Burung dijumpai
hampir disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu
kekayaan satwa Indonesia. Spesiesnya sangat beranekaragam dan masing-
masing spesies memiliki nilai keindahan tersendiri. Keberadaan burung
memerlukan syarat-syarat tertentu yaitu adanya kondisi habitat yang cocok dan
aman dari segala macam gangguan (Hernowo, 1985).
Burung merupakan bagian dari keanekaragaman hayati yang harus dijaga
kelestariaannya dari kepunahan maupun penurunan keanekaragaman jenisnya.
Burung memiliki banyak manfaat dan fungsi bagi manusia, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Manfaat dan fungsi burung secara garis besar
dapat digolongkan dalam nilai budaya, estetik, ekologis, ilmu pengetahuan
danekonomis. Alikodra (2002) menambahkan bahwa burung memiliki peranan
penting dari segi penelitian, pendidikan, dan untuk kepentingan rekreasi dan
pariwisata. Sebagai salah satu komponen ekosistem, burung mempunyai
hubungan timbal balik dan saling tergantung dengan lingkungannya. Atas dasar
peran dan manfaat ini maka kehadiran burung dalam suatu ekosistem perlu
dipertahankan (Arumsari, 1989). Keberadaan dan penyebaran burung menurut
Peterson (1980) berhubungan erat dengan ketersediaan makanan dan habitat
burung yang sekaligus menunjukkan keberadaan suatu individu atau kelompok
individu. Burung merupakan salah satu komponen dalam ekosistem hutan,
kehadirannya dalam ekosistem hutan memiliki arti penting bagi kelangsungan
siklus kehidupan. Satwa liar termasuk burung memunyai peranan penting
dalam membantu regenerasi hutan secara alami seperti penyebar biji,
penyerbuk bunga dan pengontrol serangga hama. Arumsari (1989) menyatakan
burung ialah bagian dari komponen ekosistem yang mempunyai interaksi dan
saling tergantung dengan lingkungan, sehingga keberadaan burung dalam
ekosistem perlu dipertahankan.
Keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah ditentukan oleh
beberapa faktor, antara lain luas wilayah serta keterpencilannya dari habitat
lain keanekaragaman dalam tipe habitat tersebut dan kualitas habitat secara
umum dan luas daerah ekoton (Wibowo, 2004). Selain dari keberadaan pohon
yang mempengaruhi kelimpahan ada lagi hal yang mempengaruhi kelimpahan
burung yaitu kondisi faktor abiotik lingkungan dimana pada saat kondisi
lingkungan yang mendukung burung akan berada di situ. Daerah Universtas
Negeri Malang memiliki faktor abiotik yang mendukung salah satunya
kelembaban suhu yang tinggi pada pagi hari dan variasi dari pepohonan yang
cukup banyak dapat mendukung kemelimpahan ragam burung.
Daerah TAHURA (Taman Hutan Raya) R. Soerjo ialah kawasan
pelestarian alam yang meliputi wilayah Gunung Arjuna-Lalijiwo, sebagian
merupakan wilayah Kabupaten Mojokerto-Kabupaten Malang-Kabupaten
Jombang-Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu. Informasi keanekaragaman
jenis burung di kawasan Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar sangat
diperlukan karena dapat membantu pengelola mengetahui tingginya
keanekaragaman hayati hidupan liar lainnya sebab burung dapat dijadikan
sebagai indikator kualitas hutan. Shannaz, Jepson dan Rudyanto (1995)
menjelaskan bahwa akibat penurunan kualitas, modifikasi dan hilangnya
habitat merupakan ancaman yang berarti bagi jenis-jenis burung, karena
kehadiran suatu jenis burung tertentu pada umumnya disesuaikan dengan
kesukaaannya terhadap habitat tertentu.
F. Alat dan Bahan
1. Teropong binokuler
2. Kamera
3. Handphone
4. Alat tulis
5. Buku tulis
6. Buku Panduan Lapangan (Mac Kinnon tahun 2000)
7. Aplikasi Burungnesia
G. Prosedur Kerja

Menentukan tempat atau titik-titik pengamatan yang akan digunakan


untuk melihat jenis atau spesies burung yang ada di Taman Hutan Raya
R. Soerjo Cangar dan Universitas Negeri Malang dan

Dari setiap titik tersebut dilakukan pengamatan pada burung-burung


yang sedang terbang disekitar area pengamatan, burung yang bertengger,
atau pun dari suara burung yang didengar

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan burung diidentifikasi


dengan menggunakan sumber literatur, yaitu buku Mac kinon dan
aplikasi Burungnersia.

Burung yang ditemukan juga bisa di foto jika diperlukan untuk proses
identifikasi tersebut

Identifikasi burung dapat dilakukan dengan mencocokkan morfolgi


burung dengan sumber literatur yang sudah di persiapkan (Buku Ma
Kinon) dan aplikasi Burungnersia

Identifikasi bisa dilihat mulai dari bentuk paruh, warna bulu, atau pun
ciri morfologi yang lain yang paling spesifik dari setiap burung yang
ditemui
Setelah diketahui nama dari setiap burung yang ditemui di Universitas
Negeri Malang dan Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar maka nama-
nama tersebut di masukkan dalam tabel data pengamatan

H. Data Pengamatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 25 Februari 2017

Pengamat : Offering GL/HL 2014

Lokasi : Objek Wisata Alam Watu Ondo, Tahura (Taman Hutan


Raya) R. Soerjo

N Waktu Lokasi Jenis Burung Jumlah Aktivitas


o dan
Cuaca
Ciung Batu Kecil 1 Mencari makan di
Sunda (Myophonus atas tanah, terbang
Jalan glaucinus) menghindari
dekat pengamat
1 11.30 Watu
Ondo dan Kepudang Sungu 1 Terbang, tengger
Terang Gunung (Coracina di pohon tinggi
larvata) dan berpindah-
pindah
2 11.45 Watu Walet Linchi Banyak Terbang
Ondo dan (Collocalia linchi)
Agak
mendung
Cikrak Muda 3 Terbang, tengger
(Seicercus mencari makan di
grammiceps) perdu pinggir
jalan raya
Cikrak Daun 2 Terbang, tengger
3 12.14 Terang (Phylloscopus mencari makan
trivirgatus) pohon dekat
sungai watu ondo
Sikatan Belang 4 Terbang di pohon
(Ficedula tinggi sebelah
westermanni) parkiran
4 12.30 Terang Cingcoang cokelat 1 Berpindah-pindah
(Brachypterix tengger di semak-
leucophrys) semak dekat
parkiran
Sikatan Ninon 3 Berpindah
(Eumyias indigo) tenggeran di
pohon dekat
parkiran
5 13.00 Hujan Walet Linchi Banyak Terbang
(Collocalia linchi)

6 14.00 Mendung Meninting Kecil 2 Jalan (Loncat) di


Gelap (Enicurus velatus) tanah dekat
warung dan
pendopo Watu
Ondo
Data Dokumentasi

Ciung Batu Kecil Sunda (Myophonus Sikatan Ninon (Eumyias indigo)


glaucinus) Sumber : dokumentasi pribadi
Sumber : dokumentasi pribadi
Lokasi : Kampus Universitas Negeri Malang
No Waktu Lokasi dan Jenis Burung Jumlah Aktivitas
Cuaca
1 07.07 Fakultas Teknik Bondol Jawa 5 Tengger di
(Tata Boga); (Lonchura pohon tinggi
Cuaca terang leucogastroides)
dan
berpindah-
pindah
Bondol Haji 3 Tengger di
(Lonchura pohon tinggi
maja)
Cucak Kutilang 8 Mencari
(Pycnonotus makan,
aurigaster)
tengger di
pohon tinggi
dan
berpindah-
pindah
Walet Linchi 2 Terbang
(Collocalia
linchi)
Gereja Erasia 6 Mencari
(Passer makan,
montanus)
tengger di
Dekat Gedung
Fotokopo pohon dan
2 07.14 (Fakultas berpindah-
Teknik); Cuaca
pindah
terang
Walet Linchi Banyak Terbang
(Collocalia
linchi)
3 07.17 Taman depan Burung Madu 8 Mencari
Perpustakaan Sriganti makan,
Pusat; Cuaca (Leptocoma
tengger di
terang calcostetha)
pohon tinggi
dan
berpindah-
pindah
Cabai Jawa 6 Mencari
(dicaeum makan di
trochileum)
atas pohon
Tekukur Biasa 2 Mencari
(Streptopelia makan,
chinensis)
terbang
menghindari
pengamat
Cucak Kutilang 5 Mencari
(Pycnonotus makan di
aurigaster) atas tanah,
terbang
menghindari
pengamat
Caladi Ulam 1 Mencari
(Dendrocopos makan di
analis)
pohon
Cucak Kutilang 4 Mencari
(Pycnonotus makan di
Dekat parkiran
aurigaster)
Fakultas Ilmu atas tanah,
4 07.44
Sosial; Cuaca
terbang
terang
menghindari
pengamat
Walet Linchi Banyak Terbang
(Collocalia
linchi)
Perenjak Padi 1 Tengger di
(Prinia semak-
inornata)
semak,
terbang
rendah
Cucak Kutilang 3 Tengger di
(Pycnonotus pohon tinggi
Di belakang
aurigaster)
5 11.00 kantor pos; dan
Cuaca: terang
berpindah-
pindah
Tekukur Biasa 1 Tengger di
(Streptopelia pohon tinggi
chinensis)
Walet Linchi Banyak Terbang
(Collocalia
linchi)
6 11.30 Di depan Bondol Jawa 4 Tengger di
Poliklinik; (Lonchura pohon dan
Cuaca terang leucogastroides)
berpindah-
pindah
Cucak Kutilang 5 Tengger di
(Pycnonotus
aurigaster) pohon dan
berpindah-
pindah
Walet Linchi Banyak Terbang
(Collocalia
linchi)
7 12.00 Di sungai Kareo Padi 1 Mencari
belakang Pujas; (Amaurornis makan di
Cuaca: terang phoenicurus)
aliran sungai
8 15.00 Fakultas MIPA; Cucak Kutilang 7 Tengger di
Cuaca mendung (Pycnonotus pohon tinggi,
setelah turun aurigaster)
mencari
hujan
makan, dan
berpindah-
pindah

Data dokumentasi

Kareo Padi (Amaurornis


Cucak Kutilang (Pycnonotus
phoenicurus)
aurigaster)
Sumber : dokumentasi pribadi
Sumber : dokumentasi pribadi

I. Analisis Data
Pengamatan dilakukan di dua tempat berbeda dengan ciri ekosistem yang
berbeda yaitu di Objek Wisata Alam Watu Ondo Tahura R. Soerjo dan Kampus
Universitas Negeri Malang. Pengamatan pertama dilakukan di Tahura R.
Soerjo dengan waktu pengamatan dimulai pada jam 11.30 WIB dengan cuaca
terang dengan hasil pengamatan yang terpantau antara lain Ciung Batu Kecil
dan Kepudang Sungu Gunung.
Daftar Rujukan
Alikodra, H.S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayati. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Arumasari. 1989. The Book of Bird Life. New York: Van Nostrand Company Inc.

Hernowo, JB. 1985. Study Pengaruh Tanaman Pekarangan Terhadap


Keanekaragaman Jenis Burung Daerah Pemukiman Penduduk Di Wilayah
Tingkat II Bogor. Bogor: Skripsi Sarjana Fakultas Kehutanan IPB.

Peterson. 1980. Burung, Pustaka Alam Life. Jakarta : Tira Pustaka.

Shannaz, J., P. Jepson, Rudyanto. 1995. Burung-burung Terancam Punah di


Indonesia. Bogor: PKA/BirdLife International-Indonesia Programme.

Wibowo,Y. 2004. Keanekaragaman Burung Di Kampus Universitas Negeri


Yogyakarta: [Karya Tulis]. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai