GETARAN HARMONIS
A. Gerak Harmonis
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai benda-benda yang
mengalami gerak bolak-balik secara kontinu
contohnya yaitu yang terjadi pada pegas. Gerak
pegas menyebabkan benda bergerak bolak-balik,
yang disebut sebagai gerak harmonis. Gerak
harmonis mengarah pada titik kesetimbangan.
Perhatikan gambar di samping (Gambar 4.1).
2. Susunan pegas
Pada susunan pegas, baik susunan seri, paralel, atau kombinasi
keduanya, besarnya konstanta pegas merupakan
konstanta pegas pengganti. Misalnya, tiga pegas
dengan konstanta gaya k1, k2, dan k3 disusun seri
seperti pada Gambar 4.2. Apabila pada ujung
susunan pegas bekerja gaya F, maka masing-masing
pegas mendapat gaya yang sama besar yaitu F.
Berdasarkan Hukum Hooke, pertambahan panjang
masing-masing pegas adalah: Gambar 4.2. Susunan seri
F pegas
F k1. x1 x1
k1
F
F k2. x2 x2
k2
x x1 x2 x3
F F F F
k k1 k2 k3
1 1 1 1 1
....
ks k1 k2 k3 kn ..........................................
kx = kx + kx + kx
p 1 2 3
Sehingga:
kp = k + k + k + ... + k .......................4.2
1 2 3 n
dengan:
kp = konstanta gaya total susunan pegas paralel
Contoh soal:
Tiga buah pegas identik dengan konstanta gaya 300 N/m disusun seperti
gambar. Jika pegas diberi beban bermassa 6 kg,
hitunglah pertambahan panjang
masing-masing pegas! (g = 10 m/s2)
Penyelesaian:
Diketahui: k1 = k2 = k3 = 300 N/m
m = 6 kg
g = 10 m/s2
Ditanya: x1, x2, x3, x = ... ?
Jawab:
F = m.g = (6 kg)(10 m/s2) = 60 N
k1 dan k2 disusun paralel, sehingga:
kp = k1 + k2 = (300 + 300) N/m = 600 N/m
F = kp.xp
F 600
kp
xp= = 60 = 0,1 m
x1 = x2 = xp = 0,1 m
F 60
k
x3 = 3 = 300 = 0,2 m
x = xp+ x3 = (0,1 + 0,2) m = 0,3 m
a. Simpangan
2 t
= t = T ..........4.3
Simpangan gerak harmonik sederhana dapat dianggap
proyeksi titik P pada salah satu sumbu utamanya (sumbu y).
Jika simpangan itu dinyatakan dengan sumbu y, maka:
2 t
y = A.sin = A.sin t = A.sin T ................4.4
dengan:
y = simpangan gerak harmonik sederhana (m)
A = amplitudo (m)
T = periode (s)
= kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)
t 0
2 ( )
y= A sin T 2
t
( 0 )
T 2 ..............(4.5)
Dua titik atau kedudukan dikatakan sefase jika beda fase sama dengan nol, dan
dikatakan berlawanan fase jika beda setengah.
b. Kecepatan
Kecepatan gerak harmonik sederhana dapat ditentukan dari turunan persamaan
simpangan.
y = A.sin(t + 0
dy d
v A sin(
t) 0
dt dt
v y A cos(
t) 0
t )
1 sin 2 (
Cos(t + 0 )= 0
v A 1 sin 2 (
t 0
2
t)
v w A A sin ( 2 2
0
Karena :
y = A.sin(t + 0maka:
v A2 y 2
.................
C. Percepatan
dv y d
ay
dt
dt
A cos(t) 0
a y 2 A sin( t) 0
Sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana dengan persamaan simpangan y= 6 sin
(Vt ),
3 y dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan
a. amplitudo dan frekuensinya
b. simpangan, kecepatan, dan percepatan saat t = 4 sekon!
Penyelesaian:
(t ),
Diketahui : y = 6 sin 3
t = 4 sekon
Ditanya:
a. A dan f = ...?
b. y, v, a =...?
Jawab:
a. y = A sin(t) 0
(4t )
y = 6 sin 3
a. Amplitudo (A) = 6 m
b. Kecepatan sudut ( ) = 4 rad/s
2 f
4 2 f
4
f
2
2
Hz
(4t )
c. Simpangan y = 6 sin 3
(4 )
d. Untuk t = 4 y= 6 sin 4 3
1
( ) 6( 3) 3 3 m
y= 6 sin 3 2
dv d
v A sin(t) 0 6sin(4 t) 24cos(4
t)
dt dt 3 3
v 24cos(4 ) 24cos( ) 24cos(4 )
Untuk t = 4 4 3 3 3
1
v 24( ) 12 m / s
2
dv y d
24cos(4t 3 ) 96sin(4t )
Percepatan, a dt dt 3
t a 96sin(4 )
Untuk t = 4 4 3
96sin( )
3
96sin(4 )
3
1
96( 3) 48 3 m / s 2
2 Ayunan atau Bandul sederhana
Jika sebuah benda digantung pada seutas tali dan disimpangkan
terhadap titik setimbang, maka karena gaya yang mengarah ke titik
setimbang, benda tersebut akan berayun secara periodik, atau mengalami
getaran harmonik. Jika beban disimpangkan sejauh y hingga tali membentuk
sudut terhadap arah vertikal maka saat beban dilepas, beban akan berayun
dengan gaya ayunan w sin . Berdasarkan hukum II Newton.
F = ma
w sin = m2y
lihat gambar 3.22sin = y/l
y = l sin
mg sin = m2lsin
g = 2l
g = 4 2f2l
1 g
f2 =
4 l
f=
1 g
2 l
dimana:
f = frekuensi ayunan (Hz)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
l = panjang tali (m)
dalam praktiknya, gerak harmonik sederhana pada ayunan dapat terbentuk
pada saat simpangan relatif kecil (kurang dari 100). Konsep ini sudah sejak
lama diterapkan pada pembuatan jam dinding.
C. Getaran Teredam
Pada kenyatannya dalam kehidupan sehari-hari, getaran harmonis tida dapat
berlangsung secara terus menerus tanpa dibantu gaya dari luar. Hal itu disebabkan
dalam dunia nyata setiap proses gerak mengalami kehilangan gaya (disipasi gaya).
Selalu ada hal atau fenomena alam yang merintangi suatu proses gerak, salah satu hal
tersebut adalah gesekan udara.
f kx
Dengan x adalah simpangan getaran dan k adalah konstanta yang menyatakan
besarnya gaya yang menyebabkan benda berosilasi. Konstanta k bernilai negatif (-)
yang artinya selalu menuju ke pusat (posisi simpangan = 0), besarnya amplltudo pada
gerak harmonis selalu tetap. Pada gerak harmonis teredam, terdapat suatu gaya luar
yang mempengaruhi gerak harmonis tersebut, secara matematis resultan gaya yang
dialami oleh benda yang bergerak harmonis teredam yaitu:
f kx bv
Dengan v adalah gerak benda dan b adalah konstanta yang menyatakan besarnya
gaya redaman. Amplitudo gerak harmonis teredam berkurang tehadap waktu (perhatikan
Gambar ), besarnya pengurangan amplitudo tersebut bergantung besarnya nilai b,
semakin besar nilai b semakin besar pula pengurangan amplitudonya.
Adanya redaman ini di satu sisi menimbulkan kendala dimana untuk membuat
suatu gerak harmonis sederhana, harus diberi gaya secara terus menerus. Akan tetapi di
sisi lain, peristiwa redman ini justru bergunan dan disengaja. Salah satu penerapan dari
konsep peristiwa redaman tersebut adalah pada alat peredam kejut (shock absorber).
Alat ini dipasang pada kendaraan dan berfungsi meredam getaran saat melintasi jalan
yang tidak rata. Prinsip kerja alat peredam kejut yaitu menggunakan prinsip tekana
fluida, seperti ditunjukkan pada Gambar...
Besarnya kekuatan gaya redaman pada mobil disesuaikan dengan bobot mobil
dan juga medan jalan yang dilaluinya, semakin besar bobot mobil, semakin besar pula
gaya redam alat peredam kejut yang digunakan. Karenanya, peredam kejut yang
digunakan pada mobil truk tidak sama dengan yang digunakan pada mobil sedan.
Sedangkan untuk mobil yang sering melintasi medan jalan yang buruk, gaya redaman
pada peredam kejutnya tidak boleh terlalu besar. Peredam kejut dengan gaya redam
yang besar memerlukan waktu yang lebih lama untuk kembali ke keadaan semula. Jika
pada kondisi belum kembali ke keadaan semula mobil menerima guncangan maka
peredam kejutnya tidak akan bekerja secara sempurna. Selain itu, peredam kejut mobil
juga disesuaikan oleh jenis mobil. Pada umumnya, mobil sedan menggunakan suspensi
yang lebih lunak dari pada mobil lainnya.