Oleh :
Ainun Nihayah
053811237
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
i
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (Empat) eks.
Hal : Naskah Skrispsi
a.n Sdri. Ainun Nihayah
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari Ainun Nihayah tersebut
dapat segera dimunaqosyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Semarang,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka, Telp/Fax 024-7601295, 7615387 Ngaliyan-Semarang
PENGESAHAN PENGUJI
Lianah, M.Pd.
Penguji II
iii
PERNYATAAN
Semarang,
Deklarator
Ainun Nihayah
iv
MOTTO
p} `% I
`% I p}f
Ap}f p}
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Qs. Al-Insyirah:5-6)
v
PERSEMBAHAN
Ainun Nihayah
vi
ABSTRAK
Ainun Nihayah (NIM : 053811237). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010. Skripsi
Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran
biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010, (2)
seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
(NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok Virus di kelas X
MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) yaitu kelas X4 MA
Negeri 02 Pati yang jumlahnya ada 46 peserta didik.
Pada saat dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT, suasana
pembelajaran di kelas X4 menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih aktif
dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksankan dalam tiga tahap, tahap
pertama adalah kegiatan pra siklus, yaitu mencari data hasil belajar siswa kelas X4
Tahun sebelumnya untuk materi virus. Hal ini penting untuk dijadikan dasar nilai
awal. Tahap kedua adalah pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III. Sedangkan
tahap ketiga yaitu penyempurnaan data dan penyusunan laporan. Pada kondisi
awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hasil belajar
peserta didik sangat rendah yaitu rata-rata hasil belajar hanya 61,36 dengan
ketuntasan belajar 40%. Setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT, aktivias dan hasil belajar peserta didik meningkat. Pada siklus I, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 65,40% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 59,42% dengan rata-rata hasil belajar
peserta didik 63,87 dan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 76,27% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 78,25% dengan rata-rata hasil belajar
74,44 dan ketuntasan belajar 71,74%. Sedangkan pada siklus III, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 82,33% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 84,58% dengan rata-rata hasil belajar
83,57 dan ketuntasan belajar 93,48%. Dari data tersebut, jelas bahwa ada
peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar dari sebelum diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan setelah model pembelajaran tersebut
diterapkan. Namun dari penelitian ini masih terdapat peserta didik yang dari siklus
pertama sampai ketiga mempunyai nilai dibawah indikator keberhasilan. Hal ini
disebabkan oleh karena beberapa hal yaitu karena kondisi keluarga yang tidak
mendukung dan memang daya ingat atau tingkat intelektualitas yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan
informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan
semua pihak yang membutuhkan dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas
taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada
Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010 ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata
satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo
Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tentunya tidak terlepas dari
bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih
sayang serta doanya.
2. Ibu Hj. Nur Khasanah S.Pd, M.Kes dan Bapak Ahmad Maghfurin, M.Ag,
M.A selaku Dosen Pembimbing, disela-sela jadwalnya yang super padat,
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, memberikan bimbingan, dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini
3. Bapak dan ibu dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah
memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis unutk menyelesaikan
skripsi ini.
4. Drs. Abdul Wahid, M.Ag, selaku kepala jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
5. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku rektor IAIN Walisongo
Semarang.
6. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skrispsi ini.
7. Bapak Sugeng Ristianto, M.Ag, selaku wali studi yang telah membimbing
selama masa perkuliahan.
viii
8. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani
penulis selama studi hingga skripsi ini selesai.
9. Bapak Drs. Masyhuri, MM selaku Kepala MA Negeri 02 Pati yang telah
memberikan izin penelitian dan fasilitas yang diperlukan selama
penelititan.
10. Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi Kelas X4 dan
Ibu Khulatul Jannah selaku TU MA Negeri 02 Pati yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta bersedia menjadi guru partner
dalam penelitian ini.
11. Adik-adikku tercinta
12. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan (Tadris Biologi 2005).
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain
untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi doa semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai
kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Amin.
Semarang,
Penulis
Ainun Nihayah
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. i
NOTA PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN.... iii
PERNYATAAN. iv
MOTTO.. v
PERSEMBAHAN. vi
ABSTRAK. vii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI.. xi
DAFTAR TABEL.. xiii
DAFTAR GAMBAR. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian. 3
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Penegasan Istilah. 4
F. Kajian Pustaka. 7
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar.. 10
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning).. 16
3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learnming) tipe
Numbered Head Together (NHT 18
4. Pembelajaran Materi Pokok Virus dengan Numbered Head
Together. 19
5. Tinjauan Materi Virus............................................................ 22
6. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
pada Materi Pokok Virus... 29
B. Kajian Penelitian yang Relevan . 31
xi
C. Hipotesis Penelitian . 32
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian . 33
B. Metode Pengumpulan Data .. 40
C. Metode Analisis Data ... 41
D. Indikator Keberhasilan. 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MA Negeri 02 Pati 42
B. Kondisi Awal . 44
C. Persiapan penelitian 44
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 47
BAB V. KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan 57
B. Saran 57
C. Penutup 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR DIAGRAM
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya
meyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias mengacungkan tangan
untuk menjawab pertanyaan atau memberikan pendapat, bersorak merayakan
keberhasilan mereka, bertukar informasi dan saling memberikan semangat.
Dan tujuan akhir dari semua proses itu adalah penguasaan konsep dan hasil
belajar yang memuaskan.
Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan ibu Tri Puji
Astuti, S. Pd (28 Juli 2009), sikap kurang bergairah, kurang aktif, kelas kurang
berpusat pada siswa, dan kadang-kadang ada yang bermain-main sendiri di
dalam kelas, merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Madrasah Aliyah
(MA) Negeri 02 Pati, khususnya untuk mata pelajaran Biologi pada siswa
kelas X.4. Dampak buruknya adalah penguasaan konsep dan ketuntasan
belajar mereka belum tercapai secara maksimal. Hal ini terbukti dengan
rendahnya rata-rata hasil belajar siswa dalam tiga tahun terakhir ini khususnya
pada materi pokok virus secara berturut-turut yaitu 53,78(Th. 2006), 46,51
(Th.2007) dan 61,36 (Th. 2008).1 Kondisi yang seperti ini tentunya sangat
tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar siswa lebih aktif,
diantaranya: pengamatan objek langsung, diskusi kelompok mengerjakan
LKS, menggunakan media yang ada di sekolah, dan mengunakan metode
tanya-jawab. Namun hasilnya belum dapat meningkatkan gairah dan aktivitas
secara maksimal
Kondisi yang seperti ini jika tidak dicarikan alternatif pemecahan
masalahnya, maka guru tetap sebagai sumber informasi satu-satunya di kelas,
1
Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008
2
tidak ada tukar informasi, penguasaan konsep dan hasil belajar biologi siswa
tetap rendah, dan pembelajaran biologi jadi membosankan.
Untuk mengatasi masalah seperti tersebut diatas, maka salah satu
alternatif pemecahannya adalah dengan memberikan variasi model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dan dapat
memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar. Pelajaran tidak hanya bersifat
intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar dapat
mempertinggi hasil pelajaran.2 Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh
DePorter bahwa kegembiraan membuat siswa siap belajar lebih mudah dan
dapat mengubah sikap negatif.3
Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
merupakan metode yang sangat cocok bagi guru yang ingin menumbuhkan
sikap kebersamaan siswa, sehingga mampu meningkatkan capabilitas atau
kemampuan siswa. Salah satu ayat dalam Alquran yang mendasari metode ini
adalah:4
....
(: )
Artinya:
... Dan bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan
janganlah kamu bertolong-tolongan dalam dosa dan pelanggaran...
(Q.S. Al-Maidah: 2).
Terkait dengan ayat di atas, buku yang berjudul Tafsir Almisbah, oleh
M. Quraisy shihab menyatakan bahwa ayat tersebut merupakan prinsip dasar
dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannuya adalah
kebajikan dan ketaqwaan.5 Maka umat manusia dianjurkan untuk saling
2
S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000), h.94.
3
DePorter, Bobi. Et al., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang
Kelas, (Bandung: kaifa. 2005), h. 27.
4
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat
Press.2002), h. 104.
5
M. Quraisy shihab, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran), (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), vol. 3, h. 14.
3
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas
X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010?
2. Seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok
Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi
pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.
6
S, Nasution, Op. Cit., h.94.
4
D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini bagi guru, akan dapat
membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan sedikit demi sedikit
dapat meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa dan tidak membosankan.
Bagi siswa, diharapkan melalui penelitian ini, siswa dapat belajar lebih
mudah, lama-kelamaan akan terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran dan
tertarik dengan mata pelajaran biologi khususnya dan mata pelajaran lain
umumnya. Sehingga kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di
terapkan dapat tercapai dengan maksimal.
Penelitian ini diharapkan dapat berhasil, sehingga sekolah memiliki
referensi contoh penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi guru mata
pelajaran lain yang menghadapi masalah sama.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul diatas
dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran skripsi yang berjudul
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe numbered head together di Kelas X MA Negeri 02 Pati, Tahun 2009-
2010 (Materi Pokok Virus Sebagai Sampel), maka penulis perlu memberikan
penjelasan terlebih dahulu tentang pengertian beberapa kata yang tercantum
dalam judul tersebut, sehingga dapat diketahui arti dan makna yang dimaksud.
1. Meningkatkan
Meningkatkan diartikan sebagai mempertinggi, menaikkan taraf,
derajat dan sebagainya.7 Peningkatan diartikan sebagai proses, cara,
7
Hasan Almi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2005), ed. III,
h. 11198.
5
8
Ibid.
9
Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h. 20-21.
6
10
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h. 1.
11
Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2007), hlm.62.
7
12
Noor Azizah, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td.
8
meningkatkan prestasi PAI siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun
Ajaran 2007/2008.13
3. Skripsi yang disusun oleh Evin Tri Rahayu pada tahun 2008, mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas : Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Sumber
data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa
berlangsungnya aktivitas pembelajaran; dan dokumentasi atau arsip.
Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, tes
dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami
perubahan pada tiap siklusnya. dan dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan siswa
kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.14
4. Skripsi yang disusun oleh Nur Hidayah (3104109), pada tahun 2009
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, fakultas Tarbiyah dengan judul
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan
Hasil Belajar Pesrta Didik Pada Materi Geometri Ruang di Kelas IX B
Mts N Brangsong. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
13
Nuraini Luluk Baroroh, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program
Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi Fakultas
Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo
Semarang, 2008), t.d.
14
Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode
Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.
9
15
Nur Hidayah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d.
16
Winata Putra Udin S. dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA (jakarta: Universitas Terbuka.
2001), h. 215.
10
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak
manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.1
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan
sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Menurut
beberapa tokoh ahli pendidikan mengartikan belajar sebagai berikut:
a) Cronbach, mengatakan: learning is a change in behavior as a
result of experience, belajar adalah terlihatnya perubahan tingkah
laku sebagai dampak dari pengalaman sebelumnya.2
b) Sadirman mengemukakan bahwa dalam pengertian luas, belajar
dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya.3
Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu
yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan
ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya
menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.4
1
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo, 2000), h. 28.
2
Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h. 20.
3
Ibid.
4
Ibid, h. 21
11
Belajar adalah perubahan dalam diri siswa berdasarkan
pengalamanmasa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.
Dari pendapat-pendapat di atas, belajar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan
raga sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Konsep pembelajaran merujuk pada upaya penataan
lingkungan (fisik, sosial, kultural dan psikologis atau spiritual) yang
memberi suasana bagi tumbuh dan berkembangnya proses belajar.jadi,
bila dilihat dari individu yang belajar (pebelajar) proses belajar bersifat
internal dan unik (unique), sedang proses pembelajaran bersifat
eksternal (datang dari luar diri) yang sengaja dirancang
(designed/planned) dan karena itu bersifat rekayasa atau
engeneering.6
Pengertian pembelajaran menurut E. Mulyasa adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik.7
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah
5
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir:
Darul Maarif), h. 159.
6
Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001), h. 2.
7
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h.
100.
12
8
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.5.
9
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), h. 37.
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2007), h.30.
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2009), Cet.13, h. 22.
12
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.3.
13
13
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), h.179.
14
Sadirman A.M., op. cit., h. 24.
14
15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Loc. Cit.
16
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 53-54.
15
20
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 113-115.
17
21
Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2007). h. 42.
22
Anite Lie, Cooperative Learning Mempraktekkan Coopertif Learning di Rung-ruang
Kelas, (Jakarta: PT. Grafindo Widiasarana Indonesia, 2004), h. 31.
23
Ibid., h. 41.
24
Ibid., h. 43.
18
25
Ibid., h. 59.
19
26
Herdian,Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/,
Sabtu, 12 september 2009
27
Dimas Bagus Parasdya, Numbered Heads Together,
http://creatif-education.blogspot.com/2008/01/metode-pembelajaran.html, Sabtu, 12 september
2009.
28
Herdian, loc. cit.
20
Tabel 1.
Perhitungan skor kelompok
Skor
NO KETENTUAN kelompok
1 Siswa dengan nomor identitas yang disebut dapat
menjawab pertanyaan kuis dengan baik 10
2 Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak
dapat menjawab pertanyaan kuis kemudian -5
kelompoknya dapat membantu
3 Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak
dapat menjawab pertanyaan kuis dan kelompoknya -10
tidak dapat membantu
b) Tahap Pembelajaran
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam
rencana pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan motivasi
kepada siswa untuk belajar.
2) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian
kelompok yang telah diberitahukan sebelumnya.
3) Guru meminta siswa mengingat nomor identitas mereka masing-
masing.
4) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok.
5) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan
seluruh anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban
tersebut, sesuai waktu yang telah ditentukan.
6) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta
mereka menjawab pertanyaan.
7) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan
menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru.
22
8) Seperti itu seterusnya sampai soal NHT habis terjawab. Jika ada
perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi
kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat.
9) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru
dibahas bersama.
10) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-
masing dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari
materi yang dibahas.
11) Guru menghitung skor kelompok dan individu, kemudian
mengumumkannya.
12) Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok
dengan skor tertinggi.29 Penghargaan tersebut ada tiga macam yaitu
penghargaan berupa nama kelompok Tim Super, Tim Hebat, dan
Tim Baik. Skor tingkat penghargaan kelompok dapat dilihat pada
tabel. 2 berikut ini:
Tabel.2
Tingkat Penghargaan Kelompok
Skor tim Predikat
10 - 50 Tim Baik
55 95 Tim Hebat
100 - 150 Tim Super
29
Herdian, loc. cit.
23
30
Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia
tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam
kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Ayat tersebut mengandung makna bahwa segala sesuatu di dunia ini
adalah ciptaan Allah SWT. Segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-
Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan
naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.31 Jadi virus
diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan segala sistem dalam hidupnya
yang telah diatur pula oleh Allah dengan sangat rapi.
30
Depag Islam, Wakaf, Dawah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQuran dan
Terjemahnya, (Saudi Arabia: Mujamma Al Malik Fahd li Thibaat Al Mush-haf Asy Syarif,
1421H), h. 559.
31
Ibid.
24
32
Lud waluyo, Mikrobiologi Umum, (Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang.2007), cet. III, h.225-227.
25
Bulat Batang
Seperti huruf T
Polihidris
B
Gambar 1.
A. Contoh bentuk-bentuk virus33
B. Struktur tubuh virus (Bacteriofage)34
33
Abdul Aziz dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi,
(Jakarta : Balai Pustaka, 2008), Cet.2, h. 48&52.
34
httpmedia.photobucket.comimagegambar%20struktur%20tubuh%20virusfiona_angelinad
aurreprovirus.jpg, Selasa, 17 November 2009.
26
Gambar 2.36
Contoh virus yang merugikan
c. Reproduksi Virus
Virus menunjukkan satu ciri kehidupan, yaitu bereproduksi.
Namun reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme
lain. Dengan demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Daur
reproduksi virus dapat terjadi secara litik ataupun lisogenik. Meskipun
demikian, semua cara reproduksi virus melalui tahapan-tahapan :
35
Abdul Aziz dkk, op. cit., h. 55.
36
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Virus,
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, Selasa, 17 November 2009.
27
Gambar.338
Daur litik dan lisogenik pada Bakteriofage
d. Pencegahan Terhadap Virus Patogen
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan
virus adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang
mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan.
Pemberian vaksin memberi kekebalan secara aktif contoh vaksin untuk
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya: OPV
37
Lud waluyo, op. cit., h.231-232.
38
httphadiputra.files.wordpress.com200909replikasi-virus1.jpg , Selasa, 17 November 2009.
28
(Oral Polio Vaccine) atau vaksin polio, vaksin rabies, vaksin hepatitis
B, vaksin cacar, dan lain-lain. Selain itu, pencegahan terhadap virus
yang merugikan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan pola hidup
sehat, sehingga imunitas tubuh dapat terjaga, serta tidak melakukan
hal-hal yang memungkinkan penularan terhadap penyakit yang
disebabkan virus.
Virus patogen yang dapat membahayakan manusia diantaranya
adalah:
1. H5N1
Virus ini adalah penyebab penyakit flu burung, yang merupakan
virus influenza tipe A dan menyebar antar unggas. Virus influenza
tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai dengan adanya
Hemagglutinin (H) dan Neurominidase (N) pada tubuh virus. Ada
9 varian H, dan 14 varian N pada virus influenza.
Penyebaran: burung liar dan unggas ternak.
Gejala umum: demam tinggi, sesak napas, tersengal-sengal, sakit
saluran pernapasan, dan sakit pada perut.39
2. HIV (Human Immunodefisiency Virus)
HIV adalah virus penyebab AIDS (Aqquered Immuno Deficiency
Sindrome). Virus HIV diduga berasal dari kera afrika. Virus HIV
menyerang sel darah putih yang merupakan bagian vital dalam
sistem kekebalan tubuh manusia. Akibat serangan HIV, kekebalan
tubuh berkurang sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
Penyebaran: dapat terjadi melalui hubungan seks, jarum suntik
pada pengguna narkotika, transfusi darah, juga dari ibu ke bayi
yang dilahirkan.
Gejala: awalnya demam, sakit tenggorokan, pembesaran nodus
limfa, ruam kulit dan sakit sendi. Setelah itu virus mengalami masa
inkubasi. Pada periode ini tidak timbul gejala apapun. Masa
39
Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, (Solo: PT.
Wangsa Jatra Lestari, 2008), h. 30.
29
40
Ibid, h. 32.
41
Ibid, h. 27.
30
42
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h. 1.
31
43
M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 130.
44
Noor Azizah, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td.
32
C. Hipotesis Penelitian
Dengan uraian di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas
sebagai berikut:
Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat
meningkatkan aktivits belajar siswa dalam pembelajaran biologi materi pokok
Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010. Model pembelajaran
Numbered Head Together mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa di
kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010 materi pokok Virus dengan hasil
yang sesuai dengan indikator keberhasilan.
45
Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode
Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.
46
Nur Hidayah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d
33
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian
tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan
mutu praktik pembelajaran.1
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada awal semester ganjil, yaitu
tanggal 28 Juli sampai 8 September 2009. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah
46 siswa, terdiri dari 21 laki-laki dan 25 perempuan.
1. Model Penelitian
Konsep penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart
yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan
refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus sebelumnya.dalam
setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan ini secara rinci adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan satuan tindakan
2) Membuat lembar observasi
3) Membuat lembar soal dan penilaian
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) pada materi pokok virus untuk meningkatkan hasil belajar
biologi siswa yang telah direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran
Numbered Head Together dalam penelitian ini adalah:
1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58.
34
1) Persiapan
a) Pembentukan kelompok
Dalam Cooperative Learning tipe Numbered Head Together, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6
anggota dengan kemampuan heterogen. Selanjutnya guru
menyebutkan nomor sebagai identitas pada masing-masing individu
dalam kelompok. Setelah kelompok berhasil dibentuk, guru
menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang akan
mereka lalui selama belajar materi Virus.
b) Menentukan skor awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan materi
virus tahun sebelumnya.
c) Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas.
d) Membuat soal NHT
e) Membuat soal individu
f) Membuat lembar observasi
g) Membuat lembar skor kelompok.
Pemberian skor pada kelompok berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan seperti pada tabel:
Tabel 1. perhitungan skor kelompok
Skor
NO
KETENTUAN kelompok
1 Siswa dengan nomor identitas yang
disebut dapat menjawab pertanyaan kuis 10
dengan baik
2 Siswa dengan nomor identitas yang
disebut tidak dapat menjawab pertanyaan -5
kuis kemudian kelompoknya dapat
membantu
35
2) Tahap Pembelajaran
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam RPP
dan memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.
b) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian kelompok
yang telah diberitahukan sebelumnya.
c) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok.
d) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan seluruh
anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban tersebut, sesuai
waktu yang telah ditentukan.
e) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta
mereka menjawab pertanyaan.
f) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan
menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru.
g) Seperti itu seterusnya sampai soal kuis habis terjawab. Jika ada
perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi
kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat.
h) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru
dibahas bersama.
i) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing
dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang
dibahas.
j) Guru membagikan soal individu dan meminta siswa mengerjakannya
dalam waktu yang telah ditentukan.
k) Guru menghitung skor kelompok dan individu, kemudian
mengumumkannya.
36
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui
kondisi kelas terutama aktivitas belajar siswa yang berpengaruh terhadap
hasil belajarnya.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis
dan didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolabolator. Dalam penelitian ini
hasil pengamatan kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru
pelajaran biologi dan TU untuk dicarikan solusi dari permasalahan
pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, guru
dapat merefleksi diri tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok virus.
2. Desain Penelitian
Asmadi Alsa menyatakan bahwa rancangan penelitian tindakan merupakan
prosedur sistematik yang dicapai peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif
37
dan atau data tentang cara-cara mereka bekerja. Bagaimana mereka mengajar
dan bagaimana baiknya siswa belajar.2
Pelaksanaan penelitian ini dengan model kemmis dan McTaggart, yang
komponen tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Tahapan langkah
penelitian ini disusun dalam tiga siklus, yang dapat dilihat melalui bagan berikut:
Siklus I
Siklus II
Implementasi
Perencanaan tindakan
Penyempurnaan
siklus I
Analisis dan
Refleksi Observasi
Siklus III
Implementasi
Penyempurnaan Perencanaan tindakan
siklus II
Hasil
2
Asmadi, Alsa, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif sertaKombinasinya dalam Penelitian
Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 56.
38
Keterangan :
a. Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Peneliti dan guru membentuk kelompok-kelompok yang heterogen dan
menyiapkan bahan ajar dan instrumen yang meliputi:
a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang sejarah, ciri-ciri
dan macam-mcam virus.
b) Soal NHT beserta kunci jawabannya.
c) Soal individu beserta kunci jawabannya.
d) Lembar skor kelompok dan individu
2. Tahap Implementasi Tindakan
Guru melaksanakan semua tahapan yang ada di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus I (terlampir).
3. Tahap Observasi
Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I
berlangsung dengan mengisi lembar observasi aktivitas belajar antar
siswa dan lembar observasi aktivitas belajar antara siswa dengan guru.
Peneliti dibantu oleh dua mitra yaitu guru pelajaran biologi dan TU
sekolah.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pengajaran siklus I.
b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II.
39
b. Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada
siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan
atas hasil refleksi pada siklus I.
a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan
Analisi -Refleksi.
b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu peranan virus dalam
kehidupan dan Reproduksi.
c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together
dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi .
c. Siklus III
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus III sama dengan kegiatan
pada siklus I dan II. Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, terutama
didasarkan atas hasil refleksi pada siklus II.
a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan
Analisi -Refleksi.
b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu Pencegahan Virus Patogen
dan review dari pembelajaran virus secara keseluruhan dari awal
sampai akhir.
c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together
dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi.
3. Kolaborator
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang
dilaksanakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini
membantu sebagai observer. Sedang peneliti yang bertindak sebagai guru
pengajar sekaligus mengobservasi aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ada dua
kolaborator dalam penelitian ini yaitu Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd selaku guru
pelajaran biologi kelas X4 MA Negeri 02 Pati, dan Ibu Khulatul Jannah selaku
TU setempat.
40
3
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo
offset, 2007), cet.4, h. 109.
4
Rochiati Wiriatmadja, metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya.2008),
h. 117.
41
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
Meningkatnya hasil belajar siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati tahun 2009/2010
pada materi pokok Virus yang ditandai dangan rata-rata hasil belajar meningkat
dibandingkan rata-rata hasil belajar tahun sebelumnya yaitu mencapai 65, dengan
ketuntasan belajar 75% dari jumlah seluruh siswa.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1
Disarikan dari Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi
MAN 02 Pati, Arsip MAN 02 Pati (Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000), t.d.
43
2
Papan Struktur Organisasi MAN 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010.
44
B. Kondisi Awal
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara (28 Juli 2009)
dengan Ibu Tri Puji Astuti S. Pd selaku guru biologi kelas X4 MAN 02 Pati,
pelaksanaan pembelajaran biologi belum pernah dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
dan masih terjadi komunikasi satu arah, artinya siswa cenderung pasif dan
kurang mempunyai kreativitas dalam belajar. Sehingga suasana belajar siswa
sering tidak terkondisikan. Siswa kurang memperhatikan pelajaran, ramai dan
suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Akibatnya hasil belajar siswa
rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata nilai ulangan pada materi virus siswa
kelas X4 dalam tiga tahun terkhir dari tahun 2006, 2007 dan 2008 berturut-
turut adalah 53,78, 46,51 dan 61,36.4 Rata-rata dari tahun 2008 akan menjadi
standar nilai kelulusan dalam penelitian ini.
C. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti bersama guru mitra
melakukan persiapan persiapan sebagai berikut:
1. Melakukan observasi kelas
Jumlah siswa MAN 02 Pati kelas X4 pada tahun 2009 2010 sebanyak 46
siswa yang terdiri dari 21 putra dan 25 putri dengan nama-nama yang
tercantum dalam lampiran 17. Dari data siswa yang telah diperoleh (nilai
soal individu) mereka mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda.
3
Arsip Data Guru dan Siswa Baru MAN 02 Pati tahun pelajaran 2009/22010.
4
Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008.
45
sebelumnya (lampiran 1). Nilai dari soal NHT dari tiap kelompok pada
siklus I dapat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3
Skor Kelompok pada siklus I
Kelompok Skor kategori
Dragon Ball 35 TIM BAIK
Avatar 50 TIM BAIK
Naruto 50 TIM BAIK
Doraemon 65 TIM HEBAT
Spongebob 50 TIM BAIK
Micky Mouse 45 TIM BAIK
Sincan 40 TIM BAIK
Mono Korobo 50 TIM BAIK
c. Tahap Observasi
Tahap ini merupakan lanjutan dari pembelajaran ekspositori
yaitu pelaksanaan diskusi oleh siswa dalam memecahkan soal yang
diberikan oleh guru secara berkelompok. Dalam pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini terdapat dua jenis aktivitas siswa yang diamati,
yaitu aktivitas siswa dengan guru dan aktivitas siswa dengan siswa.
Dari pengamatan oleh guru partner/guru mitra, selama proses
pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Rencana pembelajaran belum dapat terlaksana secara utuh
sehingga ada tahapan-tahapan yang tidak dilakukan
2) Guru kurang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik..
3) . Siswa belum dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya.
4) Guru belum dapat mengelola waktu dengan baik
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada siklus 1 ini diperoleh data ratarata kelas mencapai 63,87
dengan ketuntasan belajar 52,17% (lampiran 20). Nilai maksimum
diduduki oleh 2 siswa dengan nilai 98, sedang nilai minimum diduduki
oleh 1 siswa dengan nilai 27. Hasil belajar siswa yang diperoleh sudah
49
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab
replikasi virus dan pencegahan terhadap virus patogen dalam kehidupan
sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir).
Tahap yang dilakukan dalam siklus III ini adalah:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus ketiga ini dibuat berdasarkan hasil refleksi
pada siklus II sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
sub bab pembelajaran
2) Guru membuat soal NHT dan soal individu untuk siswa beserta
jawabannya (terlampir 12, 13, 14 & 15).
b. Tahap Implementasi Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah
direncanakan pada rencana pembelajaran siklus ketiga (lampiran 11).
Nilai kuis NHT dari tiap kelompok dapat dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 5
Skor Kelompok pada siklus III
Kelompok 70 TIM HEBAT
Dragon Ball 150 TIM SUPER
Avatar 100 TIM SUPER
Naruto 75 TIM HEBAT
Doraemon 150 TIM SUPER
Spongebob 120 TIM SUPER
Micky Mouse 110 TIM SUPER
Sincan 115 TIM SUPER
Mono Korobo 70 TIM HEBAT
c. Tahap Observasi
Pada siklus III, diperoleh data kinerja guru sudah optimal. Hal
ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan
54
100 93,48
90 83,57
80 74,44
71,74
70 63,87
61,36
60
52,17
50
40
40
30
20
10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-rata hasil belajar
Siklusketuntasan hasil belajar (%)
55
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together
mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X4 MAN 02 Pati
pada materi pokok Virus. Hal ini ditunjukkan oleh data sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together
ratarata hasil belajar hanya 61,36 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together,
nilai ratarata hasil belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 63,87
dengan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II nilai ratarata hasil
belajar siswa mencapai 74,44 dengan ketuntasan belajar 71,74%.
Sedangkan pada siklus III, nilai ratarata hasil belajar siswa mencapai
83,57 dengan ketuntasan belajar 93,48%.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok virus di kelas X4 MA
Negeri 02 Pati dalam 3 siklus pembelajaran. Siklus pertama dilaksanakan
dengan membagikan soal kuis dan individu, siklus kedua dlaksanakan
dengan memberikan selain soal kuis dan individu juga charta ringkasan
kecil terkait materi pada masing-masing kelompok, dan siklus ketiga
dilaksanakan seperti pembelajaran sebelumnya, dengan memberikan
bimbingan yang lebih merata pada siswa dan meminta siswa menanyakan
hal-hal yang belum dipahami.
B. Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian
tindakan kelas pada kelas X4 semester 1 di MAN 02 Pati, peneliti menyajikan
saran sebagai berikut:
58
C. Penutup
Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang dan
melelahkan karya sederhana dalam bentuk skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, Amin. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pemaparan penelitian ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi bahasa maupun metodologinya. Karenanya, penulis
sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun dari pembaca menjadi
harapan penulis.
Wallahu alam bishawab.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Almi, Hasan dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2005.
A.M, Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press.2002.
Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Aziz, Abdul dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Jakarta :
Balai Pustaka, 2008, Cet.2.
Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Mesir: Darul
Maarif, 1958.
Azizah, Noor, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-
Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan
Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, Semarang : Perpustakaan UNNES, 2006, td.
Baroroh, Nuraini Luluk, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program Remedial
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi Fakultas
Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan IAIN
Walisongo Semarang, 2008, t.d.
Depag Islam, Wakaf, Dawah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQuran dan Terjemahnya,
Saudi Arabia: Mujamma Al Malik Fahd li Thibaat Al Mush-haf Asy Syarif, 1421H.
DePorter, Bobbi, dkk., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang
Kelas, Bandung: kaifa. 2002.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000.
Rahayu, Evin Tri, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered
Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.
Rustaman, Nuryani Y. dkk., Common Tex Book, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Bandung:
JICA, 2003.
Shihab, M. Quraisy, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran), Jakarta: Lentera
Hati, 2002, vol. 3.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2009, Cet.13.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru
Algesindo offset, 2007, cet.4.
Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi MAN 02 Pati, Arsip
MAN 02 Pati Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000.
, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),
Beserta Penjelasannya, Bandung: Citra Umbara, 2003.
Winataputra, Udin S. dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.
Wiriatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya.2008.
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif
Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasikan ciri- Virus Ciri-Ciri dan Isae 1-8 1,2,6,7,8 5
ciri-ciri, replikasi ciri virus Struktur Virus singkat
dan peranan virus Mengidentifikasikan Macam-macam 9-15 9-13 14 15
dalam kehidupan macam-macam virus virus dan
Mendeskripsikan peranan peranannya
virus dalam kehidupan dalam kehidupan
Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif
Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan ciri- Mendeskripsikan replikasi virus Virus Reproduksi virus 1-3 1-3 1-3
ciri, replikasi dan Mengidentifikasi akibat dari virus Pencegahan Isae 4-6 4,1 6
peranan virus dalam patogen, beserta pencegahan dan terhadap Virus singkat
kehidupan teknologi yang terkait. patogen
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS 3
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan ciri-ciri virus
B. Menjelaskan struktur tubuh Virus
C. Menggambarkan bentuk salah satu virus dan menjelaskan struktur tubuhnya
D. Meyebutkan macam-macam Virus
E. Membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya
F. Menjelaskan peran positif dan negatif Virus dalam kehidupan
G. Memberikan contoh virus yang berperan positif dan virus yang berperan negatif dalam
kehidupan.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Virus
B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus baik secara tertulis maupun dengan
gambar
C. Siswa mampu meyebutkan macam-macam Virus
D. Siswa dapat membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya
E. Siswa dapat menjelaskan peran negatif Virus dalam kehidupan dan memberi contoh.
F. Siswa dapat menjelaskan manfaat Virus dalam kehidupan dan memberi contoh.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.
VI. METODE :
Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together.
VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengemukakan sebuah kasus tentang flu burung
2. Guru menanyakan pada siswa penyebab flu burung.
3. Guru menggali informasi dari siswa tentang dampak lain dari virus selain flu burung.
4. Guru menjelaskan bahwa bab yang akan dipelajari selanjutnya adalah virus (ciri-ciri
virus, macam-macam virus, dan peranannya dalam kehidupan)
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Guru meminta siswa untuk bergabung sesuai kelompoknya masing-masing
2. Guru membagi nomor pada masing-masing anggota kelompok. Nomor tersebut
merupakan nomor identitas bagi masing-masing anggota selama proses
pembelajaran.
3. Guru membagikan soal NHT pada tiap kelompok. Soal tersebut terdiri dari 15 soal
esai. Butir soal no.1-8 terkait dengan indikator 1-3 sedangkan no. 9-15 terkait
dengan indikator 4-7. soal no. 1, 2, 3a, 4a, 5-13 merupakan soal yang terkait dengan
ranah kognitif, butir soal no. 3b, 14&15 terkait dengan ranah avektif, sedangkan
butir soal no. 4b terkait dengan ranah psikomotorik.
4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memperhatikan pertanyaan yang
diberikan, dan memastikan semua anggota kelompoknya untuk mengetahui dan
memahami jawaban atas pertanyaan tersebut.
5. Guru memberi waktu siswa untuk berfikir. Selama 30 menit. Selama siswa berfikir,
guru memantau dan membimbing siswa.
6. Guru menunjuk satu nomor, kemudian mempersilakan siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang disebut menjelaskan jawabannya.
7. Pertanyaan diberikan minimal sampai tiap individu mampu menjawab tiga soal.
Kemudian Guru memberikan tambahan penjelasan, jika dirasa perlu.
8. Guru memberikan penjelasan tambahan pada siswa tentang ciri, struktur dan macam
virus serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari.
9. Guru meminta siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas
10. Guru menjawab pertanyaan jika ada, dan memberikan penekanan serta penguatan
pada poin-poin tertentu.
11. Guru memberikan soal individu pada siswa. Soal individu terdiri dari 5 soal isae
dengan rincian soal no. 1&2 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh
virus, dan soal no. 3-5 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan
peranannya dalam kehidupan.
C. Penutup (10 menit)
1. Guru memberitahukan siswa bahwa materi untuk minggu depan.adalah replikasi
virus dan pencegahan terhadap virus patogen.
2. masing-masing individu diberi tugas untuk menuliskan cara reproduksi virus dalam
buku tugas masing-masing dan dikunpulkan minggu depan.
3. Guru menutup pertemuan
VIII. Alat / SUMBER BELAJAR
A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang : Media Ilmi
B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta : Penerbit Erlangga
C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis
IX. EVALUASI
A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir).
B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).
Pati, 8 Agustus 2009
Mengetahui,
Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 2
Good luck!!!!
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN SOAL NHT SIKLUS 1
1. virologi
2. ciri-ciri virus;
Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk
hidup lain.
Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang
seperti huruf T.
Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.
5. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup.
Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak
6. Kapsid
7. fungsi kapsid : untuk memberi bentuk pada virus, sebzgzi pelindung, dan
unggas
12. DNA
13. Jamur
manusia, karena virus juga dapat dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan
5) Bakso sapi
virusnya masing-masing 2!
4. Bagaimana menurut kalian tentang peranan virus dalam kehidupan manusia? Apakah
a. AIDS
b. HIV
c. RNA
d. DNA
Good Luck.....!!!
Lampiran 5
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
B. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus menggunakan charta
C. Membedakan siklus litik dan lisogenik virus
D. Memberikan contoh virus patogen
E. Menyebutkan macam-macam penyakit yang diakibatkan oleh virus patogen
F. Memberikan contoh solusi pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus
patogen.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap replikasi virus
B. Siswa dapat Membedakan siklus litik dan lisogenik virus
C. Siswa dapat memberikan contoh virus patogen
D. Siswa dapat menyebutkan penyakit akibat virus patogen,
E. Siswa dapat memberikan contoh pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus
patogen.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.
VI. METODE :
Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together
Mengetahui,
Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 7
2. Sebutkan fase-fase dalam siklus lisogenik virus dibawah ini secara urut !
7. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan
8. Sebutkan contoh teknologi masakini yang terkait dengan pencegahan virus patogen
secara urut !
12. Apakah virus H1N1 dapat menular melalui jabat tangan? jelaskan alasanmu!
14. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen !
1. Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik.
2. Adsorbsi (A), penetrasi (B), pembentukan profage (C), pembelahan sel inang (D).
3. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri.
4. Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya.
5. Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga
terbentuk profage.
6. Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah
menghasilkan sel anakan yang mengandung profage pula.
7. Fase penetrasi
8. Vaksin, rekayasa genetika (opini siswa)
9. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (sistem kekebalan)
tubuh.
10.
A. Adsorbsi (virus menempel pada bakteri)
B. Penetrasi (virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya
C. Eklipase/replikasi (DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk
komponen-komponen virus)
D. Perakitan (komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh.)
E. Lisis/pembebasan ( karena virus yang terbentuk menjadi sangat banyak
menyebabkan sel inang hancur)
11. Vaksin adaloah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang telah
dilemahkan.
12. H1N1 tidak dapat menular melalui jabat tangan, (alasan opini siswa).
13. Opini siswa.
14. Opini siswa.
15. DNA virus menggantikan DNA inang kemudian membentuk komponen-komponen
virus
Lampiran 9.
2.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut !
3.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus lisogenik virus secara urut
5.Apakah yang di sebut dengan vaksin ? jelaskan salah satu cara pembuatan vaksin!
6. Uraikan apa yang kamu ketahui tentang H1N1 minimal 6 baris (meliputi akibat yang
1. Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik.
(10)
Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya.
komponen-komponen virus.
Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya.
Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga
terbentuk profage.
Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah
5. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan ciri-ciri virus
B. Menjelaskan struktur tubuh Virus
C. menjelaskan macam-macam Virus.
D. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
E. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus
F. Memberikan contoh pencegahan yang terkait dengan virus patogen.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri virus
B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus
C. Siswa dapat menjelaskan macam-macam Virus.
D. Siswa dapat menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
E. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus
F. Siswa dapat memberikan contoh solusi pencegahan yang terkait dengan virus patogen.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.
VI. METODE :
Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together
Ainun Nihayah
NIM. 053811237
Mengetahui,
Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 12
6. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan
8. Sebut secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut !
a. AIDS
b. HIV
c. RNA
d. DNA
Lampiran 13
1. Ciri-ciri virus;
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup
lain.
Ukuran virus sangat renik, antara 25 300 nm
Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang
seperti huruf T.
Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.
Virus disebut juga sebagai metaorganisme
Dll disesuaikan argumen kelompok
2. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup.
Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak hidup
karena virus dapat di kristalkan.
3. Kapsid
4. Macam virus berdasarkan sel inangnya;
Virus bakteri, memiliki asam nukleat berupa DNA.
Virus mikroorganisme eukariot, memiliki asam nukleat berupa RNA
Virus tumbuhan, memiliki asam nukleat berupa RNA
Virus hewan, memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA
Nama : A
Kelas :
Mapel :
No Nama 6
4 Bagian-bagian struktur virus
4. . 7 sesuai dengan panah (untuk
soal no 6-7)
5. .
5
6. ..
7. ..
b. RNA
15. Dapatkah virus berkembang biak pada embrio telur ayam? Jelaskan!
19. Jelaskan apa yang terjadi pada fase pembentukan profage dalam siklus lisogenik
virus!
20. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, hal ini terjadi dalam
fase.....
Good luck...!!!
Nama : B
Kelas :
Mapel :
3
No Nama
6. Vaksin adalah
b. makhluk hidup
secara urut !
18. Bagaimana cara penyebaran penyakit AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ?
19. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang. Hal ini terjadi dalam
fase.............
Good luck...!!!
Lampiran 15
A
KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 3
(ULANGAN HARIAN BAB VIRUS)
7. Virologi (2)
8. Virus dikatakan sebagai : (6)
a. Benda mati : karena dapat dikristalkan
b. Makhluk hidup : karena dapat berkembang biak
9. Virus Bakteri, Virus Mikroorganisme Eukariotik, Virus Tumbuhan, Virus Hewan
(5)
10. Jamur (3)
11. HIV, Influenza virus, Rabies (6)
12. DNA (2)
13. Siklus lisogenik virus: (15)
a. Adsorbsi
b. Penetrasi
c. Pembentukan profage
d. Pembelahan sel inang
14. Fage / Virus T (2)
15. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (kekebalan tubuh)
(3)
16. Manfaat virus (opini siswa) (4)
17. HIV (2)
18. Penularan dan pencegahan HIV (opini siswa) (20)
Ketuntuntasan belajar 18
- 100% = 40%
45
Lampiran 17
Tabel Nama Siswa Kelas X4 MA Negeri 02 Pati
Tahun Pelajaran 2009-2010
No Nama No Nama
1 Afif Masroni 24 Moh. Khoirul Amin
2 Agus Puspito 25 Moh. Nailussalam
3 Ah. Khanif 26 Moh. Ridhwan
4 Ah. Khoirul Anwar 27 Moh. Edy Susanto
5 Ah. Suroso 28 Moh. Syaifuddin
6 Ah. SyafiI 29 Nur laily N.
7 Andi Supriyanto 30 Nur Rokhmawati
8 Aswin Nur Hidayat 31 Ranestya Putri H.
9 Dessy Putri A D. 32 Retno Astuti
10 Devi Arfiana Sari 33 Risca Wulandari
11 Dewi Lestari 34 Rukmini
12 Dhias Ayu K W A 35 Sika Widiati
13 Dian Ayu S. 36 Siti Rochmah
14 Dwi Nurmala S. 37 Sugiharto
15 Eko Noviyanto 38 Supriyadi
16 Endrik Nur Hantoro 39 Susanto
17 Eva Alviyana 40 Syulistyani
18 Ferri Bhakti S N. 41 Teguh Setyawan
19 Fiki Marlinda A 42 Tri Endang P.
20 Hendi Ghani Said 43 Ulfatun Nisfah
21 Iin Fransisca 44 Umi Rohmatin
22 Kirana Dewi P.S 45 Wheni Puspita Sari
23 Lutfiana Maulidiyah 46 Yulita Nurmawati
Lampiran 18
Nama
Nama Kelompok Nama Siswa Nama Siswa
Kelompok
1. Afif Masroni 1. Aswin Nur Hidayat
2. Ferri Bhakti S N. 2. Dessy Putri A D.
3. Hendi Ghani Said 3. Devi Arfiana Sari
Dragon Ball Spongebob
4. Iin Fransisca 4. Eko Noviyanto
5. Lutfiana Maulidiyah 5. Retno Astuti
6. Yulita Nurmawati 6. Risca Wulandari
1. Agus Puspito 1. Dewi Lestari
2. Ah. Khanif 2. Dhias Ayu K W A
3. Fiki Marlinda A 3. Eva Alviyana
Avatar Micky Mouse
4. Moh. Khoirul Amin 4. Moh. Nailussalam
5. Umi Rohmatin 5. Moh. Ridhwan
6. Wheni Puspita Sari 6. Moh. Edy Susanto
1. Ah. Khoirul Anwar 1. Kirana Dewi P.S
2. Ah. Suroso 2. Moh. Syaifuddin
3. Dian Ayu S. 3. Rukmini
Naruto Sincan
4. Sika Widiati 4. Sugiharto
5. Siti Rochmah 5. Syulistyani
6. Teguh Setyawan 6. Ulfatun Nisfah
1. Ah. SyafiI 1. Endrik Nur Hantoro
2. Andi Supriyanto 2. Ranestya Putri H.
Doraemon 3. Dwi Nurmala S. Mono Korobo 3. Supriyadi
4. Nur laily N. 4. Susanto
5. Nur Rokhmawati 5. Tri Endang P
Lampiran 20
Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 328
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:
Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 432
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:
Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus I ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 467
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:
Keterangan:
A . Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C . Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 451
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:
Keterangan:
A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 526
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:
Keterangan:
A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik
ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 568
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:
STRUKTUR ORGANISASI
MAN 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2007/2008
KEmnb KOMITE
PAkelkjkpalaLA MADRASAH
Drs H Masyhuri MH H. Joko
Suroso
KOORDINATOR BK
Drs. Sunoto
GURU/KOORDINATOR MAPEL
WALI KELAS
X 1 Dra. Hj. Istifaiyah
X 2 Mamik Sujatmi, S, Pd.
X 3 Siti Aniyatus S, S. Pd.
X 4 Sholikul Huda, S. Pd
X 5 Nunuk Wahyuni, S.Pd
X 6 Rifa'a, S. Pd
XI IPA 1 Anita Fizqiyah, S. Pd
XI IPA 2 Surahmat Hadi, S. Pd
XI IPS 1 Drs. Sugiono
XI IPS 2 Tri Puji Astuti TH, S.Pd.
XI IPS 3 Turmudzi, S, Ag.
XI IPS 4 -
XII IPA Supatmi, S. Pd.
XII BHS Indarwati, S. Pd.
XII IPS 1 Drs. Muzammil
XII IPS 2 H. Munadi, S. Ag.
XII IPS 3 Abid Masduki, S. Ag
XII IPS 4 -
OSIS
Keterangan :
: Garis Instruksi/Komando
: Garis Koordinasi