Anda di halaman 1dari 145

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
PADA MATERI POKOK VIRUS di KELAS X
MA NEGERI 02 PATI
TAHUN 2009-2010

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh :
Ainun Nihayah
053811237

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009

i
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (Empat) eks.
Hal : Naskah Skrispsi
a.n Sdri. Ainun Nihayah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini


saya kirim naskah skripsi saudari:

Nama : Ainun Nihayah


NIM : 053811237
Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02
Pati Tahun 2009-2010

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari Ainun Nihayah tersebut
dapat segera dimunaqosyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.

Wassalmu'alaikum Wr. Wb.

Semarang,

Pembimbing I Pembimbing II

Nur Khasanah S.Pd, M.Kes. Ahmad Maghfurin, M.Ag, M.A


NIP. 197511132005012001 NIP. 197501202000031001

ii
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka, Telp/Fax 024-7601295, 7615387 Ngaliyan-Semarang

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Ikhrom, M.Ag.


Ketua

Drs. Listyono, M.Pd.


Sekretaris

Drs. Darmuin, M.Ag.


Penguji I

Lianah, M.Pd.
Penguji II

iii
PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan


bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang sudah pernah dituliskan atau diterbitkan
oleh orang lain. Demikian juga, tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang,
Deklarator

Ainun Nihayah

iv
MOTTO

p} `% I
`% I p}f
Ap}f p}
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Qs. Al-Insyirah:5-6)

v
PERSEMBAHAN

Karya tulis skripsi ini saya dedikasikan kepada orang-orang yang


secara langsung maupun tidak langsung telah memberi makna pada
setiap jengkal langkahku dalam proses menjadi manusia yang selalu terus
ingin belajar. Untuk orang-orang yang selalu ada bersama setiap limpahan
kasih sayang-Nya, khususnya kepada:
Kedua orang tuaku (Bapak Ah. Zubaidi & Ibu Suyatmi) yang telah
memberikan perhatian dan kasih sayang, yang tidak mungkin dapat
tergantikan oleh apapun.
Para dosen yang selalu memberikan pencerahan, menyalakan pelita,
serta menggoreskan tinta kebijaksanaan sebagai bekal hidup.
Semua keluarga, adikku-adikku (Didik & Devi) serta keponakan-
keponakanku yang senantiasa menghadiahkan doa demi keberhasilan
dan kesuksesanku..
Temanteman seperjuangan, semua anak Tadris Biologi 2005
Seluruh insan pendidikan yang terus mengisi kehidupannya untuk
selalu belajar agar menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, bangsa
dan negara.
Akhirnya dari lubuk hati yang terdalam, kupersembahkan karya
sederhana ini, jazakumullah khairon katsira. Semoga seluruh jasa
pengorbanan, mendapat limpahan rahman dan rahim-Nya. Amin ya
Rabbal Aalamin.

Ainun Nihayah

vi
ABSTRAK
Ainun Nihayah (NIM : 053811237). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010. Skripsi
Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran
biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010, (2)
seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
(NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok Virus di kelas X
MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) yaitu kelas X4 MA
Negeri 02 Pati yang jumlahnya ada 46 peserta didik.
Pada saat dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT, suasana
pembelajaran di kelas X4 menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih aktif
dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksankan dalam tiga tahap, tahap
pertama adalah kegiatan pra siklus, yaitu mencari data hasil belajar siswa kelas X4
Tahun sebelumnya untuk materi virus. Hal ini penting untuk dijadikan dasar nilai
awal. Tahap kedua adalah pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III. Sedangkan
tahap ketiga yaitu penyempurnaan data dan penyusunan laporan. Pada kondisi
awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hasil belajar
peserta didik sangat rendah yaitu rata-rata hasil belajar hanya 61,36 dengan
ketuntasan belajar 40%. Setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT, aktivias dan hasil belajar peserta didik meningkat. Pada siklus I, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 65,40% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 59,42% dengan rata-rata hasil belajar
peserta didik 63,87 dan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 76,27% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 78,25% dengan rata-rata hasil belajar
74,44 dan ketuntasan belajar 71,74%. Sedangkan pada siklus III, prosentase
aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 82,33% dan prosentase aktivitas
belajar peserta didik dengan guru sebesar 84,58% dengan rata-rata hasil belajar
83,57 dan ketuntasan belajar 93,48%. Dari data tersebut, jelas bahwa ada
peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar dari sebelum diterapkannya model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan setelah model pembelajaran tersebut
diterapkan. Namun dari penelitian ini masih terdapat peserta didik yang dari siklus
pertama sampai ketiga mempunyai nilai dibawah indikator keberhasilan. Hal ini
disebabkan oleh karena beberapa hal yaitu karena kondisi keluarga yang tidak
mendukung dan memang daya ingat atau tingkat intelektualitas yang rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan
informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan
semua pihak yang membutuhkan dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas
taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada
Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010 ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata
satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo
Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tentunya tidak terlepas dari
bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih
sayang serta doanya.
2. Ibu Hj. Nur Khasanah S.Pd, M.Kes dan Bapak Ahmad Maghfurin, M.Ag,
M.A selaku Dosen Pembimbing, disela-sela jadwalnya yang super padat,
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, memberikan bimbingan, dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini
3. Bapak dan ibu dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah
memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis unutk menyelesaikan
skripsi ini.
4. Drs. Abdul Wahid, M.Ag, selaku kepala jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
5. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku rektor IAIN Walisongo
Semarang.
6. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skrispsi ini.
7. Bapak Sugeng Ristianto, M.Ag, selaku wali studi yang telah membimbing
selama masa perkuliahan.

viii
8. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani
penulis selama studi hingga skripsi ini selesai.
9. Bapak Drs. Masyhuri, MM selaku Kepala MA Negeri 02 Pati yang telah
memberikan izin penelitian dan fasilitas yang diperlukan selama
penelititan.
10. Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi Kelas X4 dan
Ibu Khulatul Jannah selaku TU MA Negeri 02 Pati yang bersedia
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta bersedia menjadi guru partner
dalam penelitian ini.
11. Adik-adikku tercinta
12. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan (Tadris Biologi 2005).
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain
untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi doa semoga Allah SWT
membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai
kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Amin.

Semarang,
Penulis

Ainun Nihayah

ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.. i
NOTA PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN.... iii
PERNYATAAN. iv
MOTTO.. v
PERSEMBAHAN. vi
ABSTRAK. vii
KATA PENGANTAR ix
DAFTAR ISI.. xi
DAFTAR TABEL.. xiii
DAFTAR GAMBAR. xiv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian. 3
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Penegasan Istilah. 4
F. Kajian Pustaka. 7
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar.. 10
2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning).. 16
3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learnming) tipe
Numbered Head Together (NHT 18
4. Pembelajaran Materi Pokok Virus dengan Numbered Head
Together. 19
5. Tinjauan Materi Virus............................................................ 22
6. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
pada Materi Pokok Virus... 29
B. Kajian Penelitian yang Relevan . 31

xi
C. Hipotesis Penelitian . 32
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian . 33
B. Metode Pengumpulan Data .. 40
C. Metode Analisis Data ... 41
D. Indikator Keberhasilan. 41
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MA Negeri 02 Pati 42
B. Kondisi Awal . 44
C. Persiapan penelitian 44
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 47
BAB V. KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan 57
B. Saran 57
C. Penutup 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perhitungan Skor Kelompok. 21


Tabel 2. Tingkat Penghargaan Kelompok.. 22
Tabel 3. Skor Kelompok pada siklus I............................................... ....... 48
Tabel 4. Skor Kelompok pada siklus II............................................. ....... 51
Tabel 5. Skor Kelompok pada siklus III.................................................... 53
Tabel 6. Perbandingan Nilai Kelompok Tiap Siklus................................. 55

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Contoh Bentuk-bentuk Virus dan Struktur Tubuh Virus .......... 25


Gambar 2. Contoh Virus yang merugikan .................................................. 26
Gambar 3. Siklus Litik dan lisogenik pada Bakteriofage. 27

xiv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar dan Ketuntasan Hasil


Belajar Siklus I, II dan III................................................... 54

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya
meyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias mengacungkan tangan
untuk menjawab pertanyaan atau memberikan pendapat, bersorak merayakan
keberhasilan mereka, bertukar informasi dan saling memberikan semangat.
Dan tujuan akhir dari semua proses itu adalah penguasaan konsep dan hasil
belajar yang memuaskan.
Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan ibu Tri Puji
Astuti, S. Pd (28 Juli 2009), sikap kurang bergairah, kurang aktif, kelas kurang
berpusat pada siswa, dan kadang-kadang ada yang bermain-main sendiri di
dalam kelas, merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Madrasah Aliyah
(MA) Negeri 02 Pati, khususnya untuk mata pelajaran Biologi pada siswa
kelas X.4. Dampak buruknya adalah penguasaan konsep dan ketuntasan
belajar mereka belum tercapai secara maksimal. Hal ini terbukti dengan
rendahnya rata-rata hasil belajar siswa dalam tiga tahun terakhir ini khususnya
pada materi pokok virus secara berturut-turut yaitu 53,78(Th. 2006), 46,51
(Th.2007) dan 61,36 (Th. 2008).1 Kondisi yang seperti ini tentunya sangat
tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.
Guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar siswa lebih aktif,
diantaranya: pengamatan objek langsung, diskusi kelompok mengerjakan
LKS, menggunakan media yang ada di sekolah, dan mengunakan metode
tanya-jawab. Namun hasilnya belum dapat meningkatkan gairah dan aktivitas
secara maksimal
Kondisi yang seperti ini jika tidak dicarikan alternatif pemecahan
masalahnya, maka guru tetap sebagai sumber informasi satu-satunya di kelas,

1
Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008
2

tidak ada tukar informasi, penguasaan konsep dan hasil belajar biologi siswa
tetap rendah, dan pembelajaran biologi jadi membosankan.
Untuk mengatasi masalah seperti tersebut diatas, maka salah satu
alternatif pemecahannya adalah dengan memberikan variasi model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dan dapat
memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar. Pelajaran tidak hanya bersifat
intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar dapat
mempertinggi hasil pelajaran.2 Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh
DePorter bahwa kegembiraan membuat siswa siap belajar lebih mudah dan
dapat mengubah sikap negatif.3
Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
merupakan metode yang sangat cocok bagi guru yang ingin menumbuhkan
sikap kebersamaan siswa, sehingga mampu meningkatkan capabilitas atau
kemampuan siswa. Salah satu ayat dalam Alquran yang mendasari metode ini
adalah:4





....
(: )
Artinya:
... Dan bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan
janganlah kamu bertolong-tolongan dalam dosa dan pelanggaran...
(Q.S. Al-Maidah: 2).
Terkait dengan ayat di atas, buku yang berjudul Tafsir Almisbah, oleh
M. Quraisy shihab menyatakan bahwa ayat tersebut merupakan prinsip dasar
dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannuya adalah
kebajikan dan ketaqwaan.5 Maka umat manusia dianjurkan untuk saling

2
S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000), h.94.
3
DePorter, Bobi. Et al., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang
Kelas, (Bandung: kaifa. 2005), h. 27.
4
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat
Press.2002), h. 104.
5
M. Quraisy shihab, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran), (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), vol. 3, h. 14.
3

tolong-menolomg dalam kebaikan dan ketaqwaan, termasuk berbagi ilmu.


Prinsip inilah yang akan kita tanamkan dalam diri siswa melalui metode
pembelajaran kooperatif, khususnya pada tipe numbered head together (NHT).
Pelajaran akan lebih menarik dan berhasil, apabila dihubungkan
dengan pengalaman-pengalaman dimana anak dapat melihat, meraba,
mengucap, berbuat, mencoba, berfikir dan sebagainya. Pelajaran tidak hanya
bersifat intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar
dapat mempertinggi hasil pelajaran.6
Berdasarkan uraian tersebut, untuk mengatasi masalah di atas maka
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan mengintegrasikan kuis ke dalam
proses pembelajaran kooperatif numbered head together, dengan harapan
pembelajaran biologi menjadi menyenangkan, siswa lebih aktif, dan
tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas
X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010?
2. Seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok
Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi
pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.

6
S, Nasution, Op. Cit., h.94.
4

2. Untuk mengetahui Seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe


numbered head together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi
materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.

D. Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini bagi guru, akan dapat
membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan sedikit demi sedikit
dapat meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa dan tidak membosankan.
Bagi siswa, diharapkan melalui penelitian ini, siswa dapat belajar lebih
mudah, lama-kelamaan akan terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran dan
tertarik dengan mata pelajaran biologi khususnya dan mata pelajaran lain
umumnya. Sehingga kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di
terapkan dapat tercapai dengan maksimal.
Penelitian ini diharapkan dapat berhasil, sehingga sekolah memiliki
referensi contoh penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi guru mata
pelajaran lain yang menghadapi masalah sama.

E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul diatas
dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran skripsi yang berjudul
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe numbered head together di Kelas X MA Negeri 02 Pati, Tahun 2009-
2010 (Materi Pokok Virus Sebagai Sampel), maka penulis perlu memberikan
penjelasan terlebih dahulu tentang pengertian beberapa kata yang tercantum
dalam judul tersebut, sehingga dapat diketahui arti dan makna yang dimaksud.
1. Meningkatkan
Meningkatkan diartikan sebagai mempertinggi, menaikkan taraf,
derajat dan sebagainya.7 Peningkatan diartikan sebagai proses, cara,

7
Hasan Almi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2005), ed. III,
h. 11198.
5

perbuatan meningkatkan (usaha kegiatan dan sebagainya).8 Penulis


mengartikan kedua istilah ini sebagai suatu proses perubahan menuju
kearah yang lebih tinggi dalam hal yang positif (baik). Peningkatan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar biologi
menuju kearah yang lebih baik.
2. Hasil Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Belajar akan membawa suatu perubahan
pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan
dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri.
Jelasnya menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.9
Sehingga hasil belajar merupakan suatu kapabilitas (kemampuan) berupa
keterapilan, pengetahuan, sikap dan nilai seseorang setelah melakukan
kegiatan pembelajaran.
3. Biologi
Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang
mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupan. Istilah biologi diambil
dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang
berarti ilmu.
Biologi mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, mulai dari
hubungan kita dengan lingkungan, makanan yang kita konsumsi hingga
penyakit yang dapat menyerang kita. Pemahaman biologi dapat membantu
kita :
a. Memahami diri kita dan kehidupan sekitar kita,
b. Meningkatkan kualitas hidup, seperti menggunakan sumberdaya alam
untuk memenuhi kebutuhan hidup,

8
Ibid.
9
Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h. 20-21.
6

c. Meningkatkan pengaruh positif terhadap lingkungan, seperti


melestarikan habitat alami dan spesies langka, serta mengurangi
pengaruh pencemaran lingkungan.
4. Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran dalam tutorial.10 Sedangkan Pembelajaran kooperatif
merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa
bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama
5. Numbererd Head Together
Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan
untuk melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Pelaksanaannya mencakup penomoran, mengajukan
pertanyaan, berfikir bersama dan menjawab. 11
6. Virus
Virus adalah kata lain yang berarti racun. Sebelum berkembangnya
ilmu pendidikan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia
disebut virus. Penemuan virus dimulai pada tahun 1885 oleh Adolf Meyer,
di Nederland. Virology merupakan ilmu yang mempelajari tentang virus.
Virus merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran
Biologi MA/SMA yang dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan mempunyai:

10
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h. 1.
11
Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2007), hlm.62.
7

a. Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan


makhluk hidup, dan
b. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan
peranan virus dalam kehidupan
F. Kajian Pustaka
1. Skripsi yang disusun oleh Noor Azizah (NIM: 4101403043) pada tahun
2007, Mahasiswa UNNES Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan
LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar
(Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang
Tahun pelajaran 2006/2007. Berdasarkan data yang diperoleh,
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
menggunakan media LKS lebih efektif dibanding pembelajaran
konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan
Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan
guru dapat terus mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan
menerapkan pada materi lain.12
2. Skripsi yang disusun oleh Nuraini Luluk Baroroh (NIM: 303153) pada
tahun 2008, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah
dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program
Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran
2007/2008. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi
tersebut adalah penelitian kualitatif, dengan desain rancangan penelitian
PTK. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan teknik
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program remedial mampu

12
Noor Azizah, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td.
8

meningkatkan prestasi PAI siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun
Ajaran 2007/2008.13
3. Skripsi yang disusun oleh Evin Tri Rahayu pada tahun 2008, mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas : Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan dengan judul Penerapan Model Pembelajaran
Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan,
observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Sumber
data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa
berlangsungnya aktivitas pembelajaran; dan dokumentasi atau arsip.
Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, tes
dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami
perubahan pada tiap siklusnya. dan dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan siswa
kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.14
4. Skripsi yang disusun oleh Nur Hidayah (3104109), pada tahun 2009
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, fakultas Tarbiyah dengan judul
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan
Hasil Belajar Pesrta Didik Pada Materi Geometri Ruang di Kelas IX B
Mts N Brangsong. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

13
Nuraini Luluk Baroroh, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program
Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi Fakultas
Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo
Semarang, 2008), t.d.
14
Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode
Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.
9

skripsi tersebut adalah penelitian kualitatif, dengan desain rancangan


penelitian PTK. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan
teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw II dengan menggunakan alat
peraga mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pesrta
didik pada materi geometri ruang di kelas IX B Mts N brangsong.15
5. Strategi Belajar Mengajar IPA, karya Udin S. Winata Putra, dkk. Buku ini
menjelaskan berbagai macam strategi pembelajaran. Seorang guru harus
mengetahui kondisi psikologi siswa serta metode apa yang tepat pada
topik yang akan disampaikan dalam merencanakan sistem pembelajaran.
Tidak semua pelajaran dapat menggunakan metode yang sama.selain itu
dijelaskan pula beberapa kelemahan dan kekurangan yang perlu
dipertimbangkan dalam menggunakan metode dan media dalam kegiatan
belajar mengajar.16
6. Metode Penelitian Tindakan Kelas, karya Rochiati Wiriatmadja. Buku ini
menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas selain dapat meningkatkan
pengetahuan, melatih keterampilan, dan membangun sikap serta harga
diri,juga dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik. Lebih jauh lagi
metode ini akan meningkatkan kinerja para pendidik yang pada akhirnya
juga akan dapat meningkatkan mutu pendidikan kita. Buku ini membahas
tentang bagaimana konsep Penelitian Tindakan Kelas, pelaksanaan,
keberhasilan, sampai pada penyusunan laporan penelitian. Buku ini
penulis gunakan sebagai buku pendukung dalam metodologi penelitian.
7. Buku Mikrobiologi Umum, karangan Lud Waluyo. Buku ini berisi uraian
umum tentang mikroorganisme (jasad renik), yang meliputi bakteri, jamur
(cendawan), virus, alga dan protozoa. Penulis menggunakan buku
tersebut sebagai salah satu kajian pustaka mengenai virus.

15
Nur Hidayah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d.
16
Winata Putra Udin S. dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA (jakarta: Universitas Terbuka.
2001), h. 215.
10

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak
manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.1
Belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan
sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Menurut
beberapa tokoh ahli pendidikan mengartikan belajar sebagai berikut:
a) Cronbach, mengatakan: learning is a change in behavior as a
result of experience, belajar adalah terlihatnya perubahan tingkah
laku sebagai dampak dari pengalaman sebelumnya.2
b) Sadirman mengemukakan bahwa dalam pengertian luas, belajar
dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya.3
Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu
yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan
ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan,
sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya
menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.4

1
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru
Algensindo, 2000), h. 28.
2
Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007), h. 20.
3
Ibid.
4
Ibid, h. 21
11

Sedangkan Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul majid


dalam kitab al-Tarbiyah wa Turuqu tadris mengemukakan:5



Belajar adalah perubahan dalam diri siswa berdasarkan
pengalamanmasa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.
Dari pendapat-pendapat di atas, belajar merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan
raga sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Konsep pembelajaran merujuk pada upaya penataan
lingkungan (fisik, sosial, kultural dan psikologis atau spiritual) yang
memberi suasana bagi tumbuh dan berkembangnya proses belajar.jadi,
bila dilihat dari individu yang belajar (pebelajar) proses belajar bersifat
internal dan unik (unique), sedang proses pembelajaran bersifat
eksternal (datang dari luar diri) yang sengaja dirancang
(designed/planned) dan karena itu bersifat rekayasa atau
engeneering.6
Pengertian pembelajaran menurut E. Mulyasa adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik.7
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah

5
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir:
Darul Maarif), h. 159.
6
Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001), h. 2.
7
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h.
100.
12

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber


belajar pada suatu lingkungan belajar.8
Jadi pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik. Belajar
mengacu pada hasil apa yang ingin dicapai sedang pembelajaran
adalah proses dari belajar.
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang hasil belajar, antara
lain:
a) Menurut Mulyono Abdurrahman
hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.9
b) Oemar hamalik dalam bukunya Proses Belajar Mengajar
mengemukakan bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah
aspek diantaranya pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
ketrampilan, apresiasi, emosional, sikap dan lain-lain. Hasil belajar
akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut.10
Dalam sistem pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler
maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar
dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah menjadi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.11
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar.12 Bagi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta didik, hasil belajar
merupakan puncak proses belajar.

8
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.5.
9
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), h. 37.
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2007), h.30.
11
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2009), Cet.13, h. 22.
12
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.3.
13

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara


keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang.perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan
psikomotorik.13 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajar.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
Sadirman AM, menyebutkan beberapapa prinsip belajar
diantaranya adalah:
1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
2. Belajar memerlukan proses.
3. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan
motivasi.
4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan.
5. Kemampuan belajar seseorang harus diperhitungkan dalam rangka
menentukan isi pelajaran.
6. Belajar dapat dilakukan dengan diajar secara langsung,
memberikan pengalaman langsung, atau melalui pengenalan dan
atau peniruan.14
c. Aspek-Aspek Hasil Belajar
Dalam Sistem Pendidikan Nasional tujuan rumusan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
menggunakan klasifikasi hsil belajar dari Benyamin Bloom yang
secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif, adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar
intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu: pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

13
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004), h.179.
14
Sadirman A.M., op. cit., h. 24.
14

Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat


aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.15
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai.terdiri dari lima
aspek, yakni:
a) Reciving/attending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa
dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimilus.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.16
3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan hasil
belajar keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak. Terdiri dari
enam aspek yakni:
a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif, dan motoris.
d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.
e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana
sampai pada keterampilan yang kompleks.

15
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Loc. Cit.
16
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 53-54.
15

f) Gerakan ekspresif dan interpretatif. 17


d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor,
yaitu faktor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan faktor ekstern
yang berasal dari luar diri siswa tersebut.18
Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya
terhadap hasil belajar yasng dicapai siswa. Seperti yang telah
dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, juga ada faktor lain
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya pengaruh dari
dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat
perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang diniati dan
disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar
dan berprestasi.
Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantung
dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya
yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai.
Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi
hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran
adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar
dalam mencapai tujuan pengajaran.
e. Alat-alat untuk mengukur Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.19
Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah
17
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 23.
18
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 39-40.
19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 3.
16

berjalan efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan


peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi
guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai
keefektifan mengajarnya, apakah model dan media yang digunakan
mampu membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang
ditetapkan.
Guru dalam melakukan penilaian, terlebih dahulu harus
menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penilaian, yaitu dari
segi kognitif, afektif atau psikomotorik. Ketiga sasaran pokok tersebut
harus dievaluasi secara menyeluruh. Dengan menetapkan sasaran-
sasaran tersebut, maka seorang guru akan mudah menentukan alat
evaluasinya.
Alat penilaian atau alat evaluasi pada umumnya dibedakan
menjadi dua jenis, yakni: tes dan non tes. Tes dapat diberikan secara
lisan, tertulis, ataupun tindakan. Soal tes dapat disusun dalam bentuk
obyektif ataupun dalam bentuk esai dan uraian. Sedangkan yang
termasuk non tes, dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, studi
kasus dan inventory.20

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah
usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta
memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar
bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Dengan bekerja
secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa

20
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 113-115.
17

akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia


yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.21
Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja
kelompok bisa dianggap Cooperative Learning. Cooperative Learning
mempunyai lima unsur model pembelajaran gotong royong, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif.
2) Tanggung jawab perseorangan.
3) Tatap muka.
4) Komunikasi antaranggota.
5) Evaluasi proses kelompok.22
Selain karakteristik dan lima unsur dalam Cooperative Learning
ciri-ciri yang paling menonjol dan membedakan dengan model
pembelajaran yang lain adalah adanya pengelompokan yang heterogen,
dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anggota. Dalam hal
kemampuan akademis, kelompok pembelajaran Cooperative Learning
biasanya terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang
dengan kemampuan sedang dan satu berkemampuan akademis kurang.23
Pengelompokan secara heterogen dalam model pembelajaran
Cooperative Learning disebabkan oleh:
a. Kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar
( peer tutoring) dan saling mendukung.
b. Kelompok heterogen meningkatkan relasi dan interaksi antar ras,
agama, etnik dan gender.
c. Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan
adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru
mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang.24

21
Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka. 2007). h. 42.
22
Anite Lie, Cooperative Learning Mempraktekkan Coopertif Learning di Rung-ruang
Kelas, (Jakarta: PT. Grafindo Widiasarana Indonesia, 2004), h. 31.
23
Ibid., h. 41.
24
Ibid., h. 43.
18

3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Numbered


Head Together (NHT)
Numbered head together adalah salah satu metode kooperatif yang
pertama kali dI kemukakan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini
memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga
mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka.
Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua
tingkatan usia anak didik.25 Model pembelajaran ini mempunyai sintak:
pembagian kelompok, pemberian nomor pada masing-masing siswa dalam
kelompok, pemberian tugas atau kuis, kelompok memutuskan jawaban
yang paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui
jawabannya, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor
tersebut melaporkan hasil kerjasama mereka. Mengadakan kuis individual
dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri
reward.
Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
merupakan salah satu model pembelajaran dalam pendidikan, yang
menekankan adanya kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan
yang sama, yaitu memahami dan menguasai suatu materi. Model
pembelajaran ini merupakan penggabungan metode kooperatif dengan
bentuk tanya jawab dan diskusi , sehingga mengalami dua variasi model
pembelajaran yang saling mendukung dalam memberikan pemahaman
kepada siswa terhadap materi tertentu secara menyeluruh, melalui
kerjasama.
Manfaat model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together terhadap siswa yang hasil belajar rendah diantaranya adalah :
1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
2) Memperbaiki kehadiran.
3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.

25
Ibid., h. 59.
19

4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.


5) Konflik antara pribadi berkurang.
6) Pemahaman yang lebih mendalam.
7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
8) Hasil belajar lebih tinggi.26
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together adalah:
1) Setiap siswa menjadi siap semua.
2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. 27
Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe
numbered head together adalah:
1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.28
Komponen model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together adalah:
1) Adanya kelompok/tim kuis
2) Adanya lingkungan tempat kelompok/tim kuis berinteraksi
3) Adanya aturan-aturan main
4) Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai

4. Pembelajaran Materi Pokok Virus dengan Numbered Head Together


Virus merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran
Biologi MA/SMA yang dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan mempunyai:

26
Herdian,Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/,
Sabtu, 12 september 2009
27
Dimas Bagus Parasdya, Numbered Heads Together,
http://creatif-education.blogspot.com/2008/01/metode-pembelajaran.html, Sabtu, 12 september
2009.
28
Herdian, loc. cit.
20

1) Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan


makhluk hidup, dan
2) Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan
virus dalam kehidupan.
Untuk membahas materi ini, diperlukan suatu model pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa, diantaranya adalah numbred head
together. Melalui model pembelajaran ini, diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk meningkatkan hasil belajar atau kompetensi yang dimilikinya.
Proses pembelajaran melalui numbered head together ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Persiapan
1) Pembentukan kelompok
Dalam cooperative learning tipe numbered head together, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6
anggota dengan kemampuan heterogen. Selanjutnya guru
menyebutkan nomor sebagai identitas pada masing-masing
individu dalam kelompok. Setelah kelompok berhasil dibentuk,
guru menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang
akan mereka lalui selama belajar materi Virus.
2) Menentukan skor awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan materi
yang sama (virus) tahun sebelumnya.
3) Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas.
4) Membuat soal NHT
5) Membuat soal ulangan harian
6) Membuat lembar observasi
7) Membuat lembar perkembangan skor kelompok
8) Pemberian skor pada kelompok berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan seperti pada tabel:
21

Tabel 1.
Perhitungan skor kelompok
Skor
NO KETENTUAN kelompok
1 Siswa dengan nomor identitas yang disebut dapat
menjawab pertanyaan kuis dengan baik 10
2 Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak
dapat menjawab pertanyaan kuis kemudian -5
kelompoknya dapat membantu
3 Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak
dapat menjawab pertanyaan kuis dan kelompoknya -10
tidak dapat membantu

b) Tahap Pembelajaran
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam
rencana pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan motivasi
kepada siswa untuk belajar.
2) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian
kelompok yang telah diberitahukan sebelumnya.
3) Guru meminta siswa mengingat nomor identitas mereka masing-
masing.
4) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok.
5) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan
seluruh anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban
tersebut, sesuai waktu yang telah ditentukan.
6) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta
mereka menjawab pertanyaan.
7) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan
menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru.
22

8) Seperti itu seterusnya sampai soal NHT habis terjawab. Jika ada
perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi
kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat.
9) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru
dibahas bersama.
10) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-
masing dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari
materi yang dibahas.
11) Guru menghitung skor kelompok dan individu, kemudian
mengumumkannya.
12) Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok
dengan skor tertinggi.29 Penghargaan tersebut ada tiga macam yaitu
penghargaan berupa nama kelompok Tim Super, Tim Hebat, dan
Tim Baik. Skor tingkat penghargaan kelompok dapat dilihat pada
tabel. 2 berikut ini:
Tabel.2
Tingkat Penghargaan Kelompok
Skor tim Predikat
10 - 50 Tim Baik
55 95 Tim Hebat
100 - 150 Tim Super

5. Tinjauan Materi Virus


Virus adalah kata lain yang berarti racun. Sebelum berkembangnya
ilmu pendidikan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia
disebut virus. Penemuan virus dimulai pada tahun 1885 oleh Adolf Meyer,
di Nederland.
Virology adalah ilmu yang mempelajari tentang virus. Virus adalah
organisme yang sangat kecil dan lebih kecil dari bakteri. Virus dapat
menembus saringan bakteri, dan hanya dapat disaring dengan

29
Herdian, loc. cit.
23

menggunakan saringan porselin. Sampai sekarang, manusia dapat memiara


virus diluar sel hidup. Karena itu virus dianggap sebagai jembatan antara
makhluk hidup dan makhluk tak hidup (metaorganisme).
Ciri khas virus secara sempurna dirancang untuk memungkinkannya
menggunakan sistem yang berjalan di dalam sel. Jelaslah bahwa kekuatan
yang menciptakan virus juga sangat mengetahui prinsip kerja yang sangat
rumit di dalam sel. Kekuatan adalah kekuatan Allah, yang menciptakan
virus dan sel yang ia tempati, sebagaimana Dia menciptakan seluruh jagat
raya. Dengan struktur yang amat kecil, virus mampu menyebabkan
kematian pada manusia yang jutaan kali lebih besar daripada ukurannya.
Virus dapat mengingatkan manusia akan kelemahannya. Firman Allah
dalam surat Al Furqan ayat 2:


30

Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia
tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam
kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.
Ayat tersebut mengandung makna bahwa segala sesuatu di dunia ini
adalah ciptaan Allah SWT. Segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-
Nya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan
naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.31 Jadi virus
diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan segala sistem dalam hidupnya
yang telah diatur pula oleh Allah dengan sangat rapi.

30
Depag Islam, Wakaf, Dawah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQuran dan
Terjemahnya, (Saudi Arabia: Mujamma Al Malik Fahd li Thibaat Al Mush-haf Asy Syarif,
1421H), h. 559.
31
Ibid.
24

a. Bentuk dan Ukuran Virus


Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi, ada yang berbentuk
bulat, oval, memanjang silindris dan juga ada yang berbentuk huruf T.
ukuran tubuh virus sangat kecil 300x250x100 nm sampai parvovirus
yang kira-kira berdiameter 20 nm. Karena sangat kecil, maka virus
tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, kecuali
poxvirus. Virus bukanlah sel karena ukurannya sangat kecil, tidak
memiliki sitoplasma, membran sel, ribosom dan dapat dikristalkan.
Sampai sekarang, para ilmuwan belum mencapai kesepakatan apakah
virus merupakan makhluk hidup atau bukan, karena virus tidak
mengalami pertumbuhan dan tidak melakukan metabolisme, serta tidak
dapat berkembang biak dengan sendirinya. Morfologi virus baru dapat
diketahui setelah dikembangkan mikroskop elektron dan metode
difraksi sinar X. Susunan tubuh virus secara garis besar terdiri dari
1) kapsid
kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus, yang tersusun
atas protein. Kapsid terdiri atas sejumlah kapsomer yang terikat
satu sama lain dengan ikatan nonkovalen. Fungsi kapsid adalah
untuk memberi bentuk virus, sebagai pelindung dari kondisi
lingkungan yang merugikan, dan mempermudah proses
penempelan dan penembusan pada sel inang.
2) asam nukleat
terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik, yaitu suatu
molekul pembawa sifat keturunan. Materi genetik ini berupa ARN
atau DNA. Virus berbeda dengan organisme lainnya, karena virus
hanya memiliki asam nukleat saja. Ada yang memiliki materi
genetik RNA saja dan ada yang hanya DNA saja.
3) kepala dan ekor
ekor virus berfungsi melekatkan tubuh virus pada inang.32

32
Lud waluyo, Mikrobiologi Umum, (Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah
Malang.2007), cet. III, h.225-227.
25

Untuk lebih memahami struktur tubuh virus, dapat dilihat


pada gambar berikut:

Bulat Batang

Seperti huruf T
Polihidris

B
Gambar 1.
A. Contoh bentuk-bentuk virus33
B. Struktur tubuh virus (Bacteriofage)34

33
Abdul Aziz dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi,
(Jakarta : Balai Pustaka, 2008), Cet.2, h. 48&52.
34
httpmedia.photobucket.comimagegambar%20struktur%20tubuh%20virusfiona_angelinad
aurreprovirus.jpg, Selasa, 17 November 2009.
26

b. Peranan Virus dalam Kehidupan


Secara umum virus bersifat merugikan karena jenis-jenis virus
yang berbeda menginfeksi menyebabkan berbagai penyakit pada
tumbuhan, hewan dan manusia. Meskipun demikian, virus dalam
kehidupan manusia tidak selalu merugikan. Dengan kemajuan
bioteknologi dan rekayasa genetika, ilmuwan telah dapat
memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan bagi manusia,
misalnya untuk penghasil vaksin. Virus yang memberi manfaat
misalnya adalah virus yang digunakan untuk kloning gen (produksi
DNA yang secara genetik identik), untuk membawa gen yang
mengendalikan pertumbuhan serangga, serta virus yang digunakan
untuk terapi gen manusia (diharapkan penyakit genetis seperti diabetes
dan kanker dapat disembuhkan).35

HIV Virus herpes V. cacar air

Gambar 2.36
Contoh virus yang merugikan
c. Reproduksi Virus
Virus menunjukkan satu ciri kehidupan, yaitu bereproduksi.
Namun reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme
lain. Dengan demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Daur
reproduksi virus dapat terjadi secara litik ataupun lisogenik. Meskipun
demikian, semua cara reproduksi virus melalui tahapan-tahapan :

35
Abdul Aziz dkk, op. cit., h. 55.
36
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Virus,
http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, Selasa, 17 November 2009.
27

1) Adsorbsi (virus menempel pada bakteri)


2) Penetrasi (virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel
inang, kemudian memasukan DNAnya
3) Eklipase/replikasi (DNA virus menggantikan DNA bakteri,
kemudian membentuk komponen-komponen virus)
4) Perakitan (komponen-komponen virus bergabung membentuk
virus yang utuh.)
5) Lisis/pembebasan (karena virus yang terbentuk menjadi sangat
banyak menyebabkan sel inang hancur).37
Untuk memahami kedua siklus tersebut, lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:

Gambar.338
Daur litik dan lisogenik pada Bakteriofage
d. Pencegahan Terhadap Virus Patogen
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan
virus adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang
mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan.
Pemberian vaksin memberi kekebalan secara aktif contoh vaksin untuk
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya: OPV

37
Lud waluyo, op. cit., h.231-232.
38
httphadiputra.files.wordpress.com200909replikasi-virus1.jpg , Selasa, 17 November 2009.
28

(Oral Polio Vaccine) atau vaksin polio, vaksin rabies, vaksin hepatitis
B, vaksin cacar, dan lain-lain. Selain itu, pencegahan terhadap virus
yang merugikan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan pola hidup
sehat, sehingga imunitas tubuh dapat terjaga, serta tidak melakukan
hal-hal yang memungkinkan penularan terhadap penyakit yang
disebabkan virus.
Virus patogen yang dapat membahayakan manusia diantaranya
adalah:
1. H5N1
Virus ini adalah penyebab penyakit flu burung, yang merupakan
virus influenza tipe A dan menyebar antar unggas. Virus influenza
tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai dengan adanya
Hemagglutinin (H) dan Neurominidase (N) pada tubuh virus. Ada
9 varian H, dan 14 varian N pada virus influenza.
Penyebaran: burung liar dan unggas ternak.
Gejala umum: demam tinggi, sesak napas, tersengal-sengal, sakit
saluran pernapasan, dan sakit pada perut.39
2. HIV (Human Immunodefisiency Virus)
HIV adalah virus penyebab AIDS (Aqquered Immuno Deficiency
Sindrome). Virus HIV diduga berasal dari kera afrika. Virus HIV
menyerang sel darah putih yang merupakan bagian vital dalam
sistem kekebalan tubuh manusia. Akibat serangan HIV, kekebalan
tubuh berkurang sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit.
Penyebaran: dapat terjadi melalui hubungan seks, jarum suntik
pada pengguna narkotika, transfusi darah, juga dari ibu ke bayi
yang dilahirkan.
Gejala: awalnya demam, sakit tenggorokan, pembesaran nodus
limfa, ruam kulit dan sakit sendi. Setelah itu virus mengalami masa
inkubasi. Pada periode ini tidak timbul gejala apapun. Masa

39
Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, (Solo: PT.
Wangsa Jatra Lestari, 2008), h. 30.
29

inkubasi bervariasi antara satu bulan sampai 10 tahun. Baru setelah


itu, orang yang terkena AIDS tersebut akan mengalami penurunan
kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh mudah terserang bakteri,
protozoa, jamur dan virus lain penyebab penyakit.
Perawatan: hingga sekarang, terapi HIV merupakan cara paling
efektif untuk mengatasi serangan HIV. Terapi HIV dilakukan
dengan menggabungkan gen HIV dengan sel inang dan membuat
gen HIV menjadi dorman (tidak aktif).40
3. Polyomelitis Virus
Virus ini dapat menyebabkan penyakit polio. Polyomelitis adalah
salah satu jenis virus yang menyerang sistem syaraf, sehingga
dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Penyebaran: virus polio memasuki tubuh melalui mulut.
Gejala awal: demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, lelah dan
mual. Ketika mulai menyerang syaraf, ada dua gejala. Gejala
pertama tanpa kelumpuhan.biasanya tidak menimbulkan kematian
dan kerusakan. Gejala kedua timbulnya kelumpuhan permanen.41

6. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi melalui Numbered Head Together


pada Materi Pokok Virus
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah harus melalui pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai,
guru hendaknya pandai-pandai mengelola kelas dengan memperhatikan
efektifitas dan efisiensi dari kegiatan belajar mengajar yang telah di
rencanakan. Oleh sebab itu, guru harus dapat memilih model pembelajaran
yang tepat untuk siswa.

40
Ibid, h. 32.
41
Ibid, h. 27.
30

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola


yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran dalam tutorial.42 Penerapan suatu model
pembelajaran pendekatan, metode dan atau teknik pembelajaran beserta
alat/bahan pendukung sudah pasti disesuaikan dengan tujuan/indikator
yang akan dicapai, disesuaikan dengan materi dan juga disesuaikan dengan
kebutuhan/kondisi peserta didik.
Suatu model pembelajaran dipilih dan dilaksanakan agar
pembelajaran efektif dan efisien. Peneliti memilih model pembelajaran
kooperatif tipe numbered head together untuk menciptakan suasana
pembelajaran biologi yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan
dalam mengikuti materi pelajaran, pembelajaran dapat lebih efisien.
Melalui proses tanya jawab yang dikemas dengan cara yang
menyenangkan. Dalam NHT, anak akan lebih bersemangat dalam belajar
karena suasana kuis seperti layaknya di acara TV dapat mendorong
mereka untuk mampu menjawab pertanyaan pertanyaan dalam kuis.
Numbered head together dapat meningkatkan proses kerjasama antar
siswa dalam mengerjakan kuis, sehingga siswa benar-benar belajar tidak
hanya secara individu, tetapi juga secara kooperatif agar semua anggota
kelompoknya mampu memahami materi pelajaran. Hasilnya, siswa saling
memberi pemahaman pada sesama teman, sehingga materi pelajaran dapat
dipahami oleh siswa secara menyeluruh. Model pembelajaran numbered
head together memungkinkan terjadinya partisipasi aktif dari siswa untuk
belajar sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan hasil
belajar siswa pada materi pokok virus dapat meningkat. Peningkatan hasil
belajar tersebut dapat dilihat dari tes yang dilakukan siswa.
Untuk mengetahui hasil proses belajar mengajar dimana guru
berinteraksi dengan peserta didik perlu diadakan evaluasi hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar tidak bertujuan memberi nilai dan label pada anak.

42
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), h. 1.
31

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik belajar


dan bagaimana cara belajar yang paling baik diterapkan.43
Meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa, dapat ditunjukkan
dengan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus,
dibandingkan tahun sebelumnya, beserta prosentase ketuntasan belajarnya.
Intinya, model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X di MA Negeri 02
Pati. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada
tiap siklusnya dan tercapainya indikator keberhasilan yang telah
ditentukan.

B. Kajian Penelitian yang Relevan


1. Skripsi yang disusun oleh Noor Azizah (NIM: 4101403043) pada tahun
2007, Mahasiswa UNNES Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan
LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi
Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang
Tahun pelajaran 2006/2007. Berdasarkan data yang diperoleh,
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan
menggunakan media LKS lebih efektif dibanding pembelajaran
konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan
Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang.44
2. Skripsi yang disusun oleh Evin Tri Rahayu pada tahun 2008, mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif
Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan

43
M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 130.
44
Noor Azizah, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
(Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td.
32

Hasil Belajar Biologi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas


yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas
VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Hasil penelitian
diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai
metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
Pencemaran Lingkungan siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta
tahun ajaran 2007/2008.45
3. Skripsi yang disusun oleh Nur Hidayah (3104109), pada tahun 2009
mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, fakultas Tarbiyah dengan judul
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan
Hasil Belajar Pesrta Didik Pada Materi Geometri Ruang di Kelas IX B
Mts N Brangsong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw II dengan menggunakan alat
peraga mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pesrta
didik pada materi geometri ruang di kelas IX B Mts N brangsong.46

C. Hipotesis Penelitian
Dengan uraian di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas
sebagai berikut:
Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat
meningkatkan aktivits belajar siswa dalam pembelajaran biologi materi pokok
Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010. Model pembelajaran
Numbered Head Together mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa di
kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010 materi pokok Virus dengan hasil
yang sesuai dengan indikator keberhasilan.

45
Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode
Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.
46
Nur Hidayah, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan
Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik
pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d
33

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian
tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan
mutu praktik pembelajaran.1
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada awal semester ganjil, yaitu
tanggal 28 Juli sampai 8 September 2009. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah
46 siswa, terdiri dari 21 laki-laki dan 25 perempuan.
1. Model Penelitian
Konsep penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart
yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan
refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus sebelumnya.dalam
setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan ini secara rinci adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan satuan tindakan
2) Membuat lembar observasi
3) Membuat lembar soal dan penilaian
b. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together (NHT) pada materi pokok virus untuk meningkatkan hasil belajar
biologi siswa yang telah direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran
Numbered Head Together dalam penelitian ini adalah:

1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58.
34

1) Persiapan
a) Pembentukan kelompok
Dalam Cooperative Learning tipe Numbered Head Together, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6
anggota dengan kemampuan heterogen. Selanjutnya guru
menyebutkan nomor sebagai identitas pada masing-masing individu
dalam kelompok. Setelah kelompok berhasil dibentuk, guru
menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang akan
mereka lalui selama belajar materi Virus.
b) Menentukan skor awal
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan materi
virus tahun sebelumnya.
c) Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas.
d) Membuat soal NHT
e) Membuat soal individu
f) Membuat lembar observasi
g) Membuat lembar skor kelompok.
Pemberian skor pada kelompok berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan seperti pada tabel:
Tabel 1. perhitungan skor kelompok
Skor
NO
KETENTUAN kelompok
1 Siswa dengan nomor identitas yang
disebut dapat menjawab pertanyaan kuis 10
dengan baik
2 Siswa dengan nomor identitas yang
disebut tidak dapat menjawab pertanyaan -5
kuis kemudian kelompoknya dapat
membantu
35

3 Siswa dengan nomor identitas yang


disebut tidak dapat menjawab pertanyaan -10
kuis dan kelompoknya tidak dapat
membantu

2) Tahap Pembelajaran
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam RPP
dan memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar.
b) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian kelompok
yang telah diberitahukan sebelumnya.
c) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok.
d) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan seluruh
anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban tersebut, sesuai
waktu yang telah ditentukan.
e) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta
mereka menjawab pertanyaan.
f) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan
menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru.
g) Seperti itu seterusnya sampai soal kuis habis terjawab. Jika ada
perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi
kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat.
h) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru
dibahas bersama.
i) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing
dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang
dibahas.
j) Guru membagikan soal individu dan meminta siswa mengerjakannya
dalam waktu yang telah ditentukan.
k) Guru menghitung skor kelompok dan individu, kemudian
mengumumkannya.
36

l) Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok


dengan skor tertinggi. Penghargaan tersebut ada tiga macam yaitu
penghargaan berupa nama kelompok Tim Super, Tim Hebat, dan Tim
Baik. Skor tingkat penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel.2
Tingkat Penghargaan Kelompok

Skor tim Predikat


5 - 50 Tim Baik
50 - 75 Tim Hebat
75 - 150 Tim Super

c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui
kondisi kelas terutama aktivitas belajar siswa yang berpengaruh terhadap
hasil belajarnya.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis
dan didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolabolator. Dalam penelitian ini
hasil pengamatan kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru
pelajaran biologi dan TU untuk dicarikan solusi dari permasalahan
pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, guru
dapat merefleksi diri tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok virus.
2. Desain Penelitian
Asmadi Alsa menyatakan bahwa rancangan penelitian tindakan merupakan
prosedur sistematik yang dicapai peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif
37

dan atau data tentang cara-cara mereka bekerja. Bagaimana mereka mengajar
dan bagaimana baiknya siswa belajar.2
Pelaksanaan penelitian ini dengan model kemmis dan McTaggart, yang
komponen tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Tahapan langkah
penelitian ini disusun dalam tiga siklus, yang dapat dilihat melalui bagan berikut:

Siklus I

Permasalahan Perencanaan Implementasi


tindakan

Analisis dan Observasi


Refleksi

Siklus II
Implementasi
Perencanaan tindakan
Penyempurnaan
siklus I
Analisis dan
Refleksi Observasi

Siklus III

Implementasi
Penyempurnaan Perencanaan tindakan
siklus II

Analisis dan Observasi


Refleksi

Hasil

Gambar 2. Bagan Tahap-Tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas

2
Asmadi, Alsa, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif sertaKombinasinya dalam Penelitian
Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 56.
38

Keterangan :
a. Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Peneliti dan guru membentuk kelompok-kelompok yang heterogen dan
menyiapkan bahan ajar dan instrumen yang meliputi:
a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang sejarah, ciri-ciri
dan macam-mcam virus.
b) Soal NHT beserta kunci jawabannya.
c) Soal individu beserta kunci jawabannya.
d) Lembar skor kelompok dan individu
2. Tahap Implementasi Tindakan
Guru melaksanakan semua tahapan yang ada di Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus I (terlampir).
3. Tahap Observasi
Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I
berlangsung dengan mengisi lembar observasi aktivitas belajar antar
siswa dan lembar observasi aktivitas belajar antara siswa dengan guru.
Peneliti dibantu oleh dua mitra yaitu guru pelajaran biologi dan TU
sekolah.
4. Tahap Analisis dan Refleksi
a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pengajaran siklus I.
b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II.
39

b. Siklus II
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada
siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan
atas hasil refleksi pada siklus I.
a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan
Analisi -Refleksi.
b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu peranan virus dalam
kehidupan dan Reproduksi.
c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together
dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi .
c. Siklus III
Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus III sama dengan kegiatan
pada siklus I dan II. Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, terutama
didasarkan atas hasil refleksi pada siklus II.
a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan
Analisi -Refleksi.
b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu Pencegahan Virus Patogen
dan review dari pembelajaran virus secara keseluruhan dari awal
sampai akhir.
c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together
dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi.
3. Kolaborator
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang
dilaksanakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini
membantu sebagai observer. Sedang peneliti yang bertindak sebagai guru
pengajar sekaligus mengobservasi aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ada dua
kolaborator dalam penelitian ini yaitu Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd selaku guru
pelajaran biologi kelas X4 MA Negeri 02 Pati, dan Ibu Khulatul Jannah selaku
TU setempat.
40

B. Metode Pengumpulan Data.


a. Metode Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Metode ini merupakan alat
pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu
atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan.3
Penggunaan metode observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui letak geografis, sarana prasarana di MA Negeri 02 Pati, dan
pelaksanaan model pembelajaran Numbererd Head Together.
b. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan hapkin menyatakan bahwa
wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang yang diwawancarai dapat termasuk
beberapa siswa, kepala sekolah, beberapa pegawai sekolah, orang tua siswa, dan
lain-lain. Mereka disebut sebagai informan kunci. 4 Dalam penelitian ini, penulis
mempergunakan metode wawancara (interview) untuk memperoleh informasi
tentang diri responden atau informasi tentang hal lainnya yang dibutuhkan dalam
penelitian.
c. Metode tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar biologi materi pokok virus.
Tes ini berupa soal isae singkat yang diberikan langsung pada siswa.

3
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo
offset, 2007), cet.4, h. 109.
4
Rochiati Wiriatmadja, metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya.2008),
h. 117.
41

C. Metode Analisis Data


Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan,
menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk mendukung tujuan
dari penelitian.
Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan rata-rata hasil belajar
seluruh siswa adalah 65, dengan ketuntasan belajar 75% dari jumlah seluruh
siswa.. Rata-rata hasil belajar dalam setiap siklus dihitung dengan menggunakan
analisis deskriptif , yaitu:

Jumlah nilai individu seluruh siswa


Rata-rata = Jumlah seluruh siswa
Sedangkan ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan analisis
deskriptif prosentase, yaitu:

Jumlah siswa yang memperoleh nilai 65


Ketuntasan Belajar = Jumlah seluruh siswa
x 100%

D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
Meningkatnya hasil belajar siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati tahun 2009/2010
pada materi pokok Virus yang ditandai dangan rata-rata hasil belajar meningkat
dibandingkan rata-rata hasil belajar tahun sebelumnya yaitu mencapai 65, dengan
ketuntasan belajar 75% dari jumlah seluruh siswa.
42

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MA Negeri 02 Pati


1. Sejarah Berdirinya Madrasah
Sejarah berdirinya MAN 02 Pati diawali dengan berdirinya
pendidikan kejuruan PGA NU pada tanggal 1 Agustus 1965. Pada tahun
1972, PGA NU tersebut berubah nama menjadi PGA Islam, karena pada
masa itu nama lembaga pendidikan tidak boleh menggunakan nama
organisasi politik. Pada tanggal 26 juni 1979 PGA Islam terkena peraturan
Menteri Agama RI tentang penghapusan PGA yang berstatus swasta.
Maka pada saat itu pula didirikan Perguruan Islam Al-Huda yang
mengelola Madrasah Stanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Dalam perkembangan berikutnya, Madrasah Aliyah Perguruan
Islam Al-Huda (PIA) Tayu Kabupaten Pati mulai tahun pelajaran
1982/1983 berkembang menjadi Madrasah Aliyah Negeri Fillial dan
menginduk pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang (MAN 1 Semarang
Fillial Tayu). Selanjutnya, atas prestasi-prestasi yang telah diraih, MAN
Semarang Fillial Tayu berhasil dalam mengajukan penegerian pada
1994/1995. akhirnya, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 515
A tahun 1995, tanggal 25 November tentang Pembukaan dan Penegerian
Beberapa Madrasah, MAN 1 Semarang Fillial Tayu berubah menjadi
MAN 02 Pati.1
Selama menjadi Lembaga Pendidikan Islam tingkat Menengah
Atas di Tayu, MAN 02 Pati terus eksis dengan prestasi-prestasi dan
perkembangannya yang positif. MAN 02 Pati dalam perkembangannya
selalu berusaha mencapai visi dan misi yang telah disepakati yaitu:

1
Disarikan dari Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi
MAN 02 Pati, Arsip MAN 02 Pati (Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000), t.d.
43

VISI : Menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 2 Pati sebagai Wahana


Pembangunan dan Pengembangan Aspek Intelektual, Emosional
dan Spiritual Siswa.
MISI : Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran Secara Profesional dan
Berkualitas dengan Kompetensi yang Sesuai Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan teknologi agar :
1. Siswa Dapat Melanjutkan ke Jenjang Yang Lebih Tinggi.
2. Siswa Mampu Mengembangkan Diri Menjadi Manusia
Terampil Sejalan Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi Dan Budaya Sesuai Dengan Ajaran Agama Islam.
3. Siswa Mampu Menjadi Anggota Masyarakat Yang Berakhlak
Serta Mampu Mengadakan Hubungan Timbal Balik Dengan
Lingkungan Sosial Budaya, Dan Alam Sekitar Yang Dijiwai
Dengan Nuansa Keagamaan.
Sampai saat ini banyak kalangan masyarakat di daerah tayu dan
sekitarnya yang mempercayai MAN 02 Pati untuk mendidik putra-putri
mereka.
2. Letak Geografis Madrasah
Madrasah ini terletak di desa Tayu Wetan, Jalan Ratu Kalinyamat
gang Melati II Tayu Kabupaten Pati. sebelah utara dibatasi dengan
persawahan, sebelah selatan berbatasan dengan kantor Balai Desa Tayu
Wetan,dan di sebelah barat dibatasi dengan pemukiman warga.
3. Struktur Organisasi Madarasah
a. Struktur Organisasi
MA Negeri 02 Pati sebagai lembaga formal dalam pendidikan
mempunyai banyak kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka
mencapai kemajuan. Oleh karena itu, maka dibentuklah struktur
organisasi madrasah. Adapun struktur organisasi MA Negeri 02 Pati
adalah seperti di lampiran 29.2

2
Papan Struktur Organisasi MAN 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010.
44

b. Keadaan Guru dan Siswa


Para guru yang mengajar di MAN 02 Pati ini berjumlah 44
orang, dengan latar belakang pendidikan rata-rata Sarjana Pendidikan.
Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010 adalah 765
siswa, dengan rincian kelas X = 225 siswa, kelas XI = 270 siswa, dan
kelas XII = 270 siswa.3

B. Kondisi Awal
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara (28 Juli 2009)
dengan Ibu Tri Puji Astuti S. Pd selaku guru biologi kelas X4 MAN 02 Pati,
pelaksanaan pembelajaran biologi belum pernah dilaksanakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together
dan masih terjadi komunikasi satu arah, artinya siswa cenderung pasif dan
kurang mempunyai kreativitas dalam belajar. Sehingga suasana belajar siswa
sering tidak terkondisikan. Siswa kurang memperhatikan pelajaran, ramai dan
suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Akibatnya hasil belajar siswa
rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata nilai ulangan pada materi virus siswa
kelas X4 dalam tiga tahun terkhir dari tahun 2006, 2007 dan 2008 berturut-
turut adalah 53,78, 46,51 dan 61,36.4 Rata-rata dari tahun 2008 akan menjadi
standar nilai kelulusan dalam penelitian ini.

C. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti bersama guru mitra
melakukan persiapan persiapan sebagai berikut:
1. Melakukan observasi kelas
Jumlah siswa MAN 02 Pati kelas X4 pada tahun 2009 2010 sebanyak 46
siswa yang terdiri dari 21 putra dan 25 putri dengan nama-nama yang
tercantum dalam lampiran 17. Dari data siswa yang telah diperoleh (nilai
soal individu) mereka mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda.

3
Arsip Data Guru dan Siswa Baru MAN 02 Pati tahun pelajaran 2009/22010.
4
Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008.
45

2. Menyiapkan bahan ajar


Sebelum pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together dilaksanakan di kelas, peneliti bersama guru mitra
mempersiapkan bahan ajar yang diperlukan yaitu
a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I, II dan III (lampiran
1,6 dan 11).
b. Soal NHT siklus I, II dan III beserta kunci jawabannya (lampiran
2,3,7,8,12 dan 13). Dan soal individu (lampiran 4, 5, 9, 10, 14 dan 15)
c. Lembar skor perkembangan kelompok tiap siklus.
3. Menentukan skor awal
skor awal merupakan skor rata-rata dari ulangan bab virus siswa kelas X4
tahun sebelumnya (tahun ajaran 2008) sebelum diterapkan NHT (lampiran
16).
4. Membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen
Setelah diperoleh data siswa, peneliti dan guru mitra bersama sama
menyiapkan pembagian kelompok. Kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang
heterogen.
5. Menyiapkan instrumen penelitian
Peneliti dan guru mitra menyiapkan perangkat penelitian yaitu lembar
observasi untuk melihat aktivitas antar siswa siklus I, II dan III (terlampir)
dan aktivitas siswa dengan guru siklus I, II dan III (terlampir).
6. Menyiapkan waktu pembelajaran
Penelitian yang dilakukan diusahakan tidak mengubah kondisi
pembelajaran di sekolah. Untuk itu peneliti dan guru mitra menyusun
jadwal pembelajaran tanpa mengubah jadwal yang ada. Diperoleh jadwal
pembelajaran di kelas yaitu:
46

No Rencana kegiatan Waktu (minggu ke-)


Juli Agustus september
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi awal (pra siklus) X
2 Persiapan
a. Menyusun konsep X
pelaksanaan
pembelajaran
b. Menyusun instrumen X X
penelitia

c. Menyepakati tugas dan X


jadwal penelitian
d. Diskusi konsep X
pelaksanaan penelitian
3 Pelaksanaan
a. Mempersiapkan bahan X
pembelajaran
b. Pelaksanaan siklus I X
c. Melakukan refleksi X
tindakan siklus I
d. Pelaksanaan siklus II X
e. Melakukan refleksi X
tindakan siklus II
f. Pelaksanaan siklus III X
4 Pembuatan laporan
Menyusun konsep laporan X
penelitian
Penyelesaian laporan X X
47

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran biologi siklus I di kelas X4
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Agustus 2009, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab
Sejarah penemuan virus, ciri-ciri dan peranan virus dalam kehidupan
sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir).
Siklus I dibagi dalam beberapa tahap:
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara
lain:
1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
indikator siswa mampu mengidentifikasikan ciri-ciri virus,
mengidentifikasikan macam-macam virus dan mendeskripsikan
peranan virus dalam kehidupan.
2) Guru membuat soal-soal numbered head together (NHT) untuk
dikerjakan bersama oleh siswa yang terdiri dari 15 soal disertai
kunci jawabannya (lampiran 2 dan 3)
3) Guru membuat soal individu beserta kuncinya (lampiran 4 dan 5)
4) Guru membagi kelompok secara heterogen. Setiap Satu kelas
dibagi menjadi 8 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 5-
6 siswa, kelompok tersebut diberi nama Dragon Ball, Avatar,
Naruto, Doraemon, Spongebob, Micky Mouse, Sincan dan
Monokorobo. Setiap siswa mendapat angka identitas yang telah
ditentukan oleh guru. Nama anggota setiap kelompok di lampiran
19.
b. Tahap Implementasi Tindakan
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam RPP
48

sebelumnya (lampiran 1). Nilai dari soal NHT dari tiap kelompok pada
siklus I dapat dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. 3
Skor Kelompok pada siklus I
Kelompok Skor kategori
Dragon Ball 35 TIM BAIK
Avatar 50 TIM BAIK
Naruto 50 TIM BAIK
Doraemon 65 TIM HEBAT
Spongebob 50 TIM BAIK
Micky Mouse 45 TIM BAIK
Sincan 40 TIM BAIK
Mono Korobo 50 TIM BAIK
c. Tahap Observasi
Tahap ini merupakan lanjutan dari pembelajaran ekspositori
yaitu pelaksanaan diskusi oleh siswa dalam memecahkan soal yang
diberikan oleh guru secara berkelompok. Dalam pembelajaran
kooperatif tipe NHT ini terdapat dua jenis aktivitas siswa yang diamati,
yaitu aktivitas siswa dengan guru dan aktivitas siswa dengan siswa.
Dari pengamatan oleh guru partner/guru mitra, selama proses
pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Rencana pembelajaran belum dapat terlaksana secara utuh
sehingga ada tahapan-tahapan yang tidak dilakukan
2) Guru kurang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik..
3) . Siswa belum dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya.
4) Guru belum dapat mengelola waktu dengan baik
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada siklus 1 ini diperoleh data ratarata kelas mencapai 63,87
dengan ketuntasan belajar 52,17% (lampiran 20). Nilai maksimum
diduduki oleh 2 siswa dengan nilai 98, sedang nilai minimum diduduki
oleh 1 siswa dengan nilai 27. Hasil belajar siswa yang diperoleh sudah
49

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal


sebelum pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu rata-rata hasil belajar
65 dengan ketuntasan belajar 75%. Belum tercapainya indikator
keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I ini dikarenakan siswa
yang kurang siap untuk belajar dengan metode yang berbeda dari yang
biasanya mereka terima. Hal ini menyebabkan adanya kebingungan
terhadap konsep pembelajaran yang ditambah kurangnya keberanian
siswa untuk bertanya. Kerjasama siswa dalam kelompok masih rendah,
terbukti dengan skor kelompok yang rata-rata masih ada dalam
kategori tim baik, dan hanya ada 1 kelompok yang termasuk tim hebat.
Kendala-kendala yang dialami pada siklus I diantaranya adalah
siswa belum bisa memahami aturan main model pembelajaran yang
diterapkan, sehingga guru kesulitan dalam mengelola kelas. Siswa
gaduh, kurang memperhatikan petunjuk atau penjelasan dari guru dan
waktu pembelajaran melebihi alokasi yang ditentukan. Selain itu
Lembar Kerja Siswa yang digunakan masih sangat minim dalam
menjelaskan materi, sehingga siswa merasa kesulitan dalam
mengerjakan soal kelompok, dan hanya siswa pandai yang
mendominasi. Hal ini terbukti dari nilai kelompok dan individu siswa
pada siklus I yang masih rendah. .
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka dihasilkan langkah-
langkah sebagai usaha mengatasi kendala-kendala tersebut, agar tidak
kembali muncul pada siklus II, tindakan-tindakan tersebut diantaranya
adalah:
1) Memberikan penjelasan ulang pada siswa tentang aturan main dari
model pembelajaran kooperatif tipe NHT diluar jam pembelajaran
yang telah disepakati waktunya antara guru dengan siswa.. Dengan
tujuan, siswa dapat memahami aturan main model pembelajaran
NHT, tanpa mengganggu waktu belajar mereka.
50

2) Guru harus lebih aktif dalam memotivasi dan membimbing siswa


untuk melakukan interaksi dalam kelompoknya dalam
menyelesaikan soal. Sehingga siswa dapat saling memberi
pemahaman pada sesama teman kelompoknya.
3) Guru harus mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam
kegitan pembelajaran.
4) Untuk mengatasi minimnya materi yang ada pada LKS, maka guru
harus memberikan tugas pada siswa terkait materi yang akan
diajarkan minggu berikutnya, agar sedikit-banyak siswa
memperoleh pemahaman tentang materi tersebut.
5) Guru harus menggunakan media pendukung dalam pembelajaran,
agar siswa mampu memahami penjelasan guru dengan lebih baik.
Terkait dengan materi pada siklus II, maka guru dapat membuat
charta replikasi virus.
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran biologi siklus II di kelas X4
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2009, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab
replikasi virus dan peranan virus dalam kehidupan.sesuai dengan langkah-
langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir). Tahap yang dilakukan
dalam siklus II ini adalah:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus kedua ini dibuat berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara
lain:
1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Guru menyiapkan charta replikasi virus.
3) Guru membuat soal NHT dan soal individu untuk siswa beserta
jawabannya (lampiran 7 dan 8).
4) Guru membuat soal individu beserta kunci jawabannya (lampiran
9&10)
51

b. Tahap Implementasi Tindakan


Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah
direncanakan pada rencana pembelajaran siklus kedua (lampiran 6).
Nilai kuis NHT dari tiap kelompok pada siklus II dapat dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel. 4
Skor Kelompok pada siklus II
Kelompok Skor Kategori
Dragon Ball 50 TIM BAIK
Avatar 120 TIM SUPER
Naruto 65 TIM HEBAT
Doraemon 65 TIM HEBAT
Spongebob 90 TIM SUPER
Micky Mouse 100 TIM SUPER
Sincan 50 TIM BAIK
Mono Korobo 65 TIM HEBAT
c. Tahap Observasi
Pada siklus II, diperoleh data guru dalam melaksanakan
penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT sudah semakin
membaik. Semua tahapan dalam rancangan pembelajaran terlaksana
dengan baik dan pengelolaan waktu tidak mengalami hambatan yang
berarti. Aktivitas dan kerjasama siswapun mulai membaik. Namun
dalam pembelajaran pada siklus II ini, guru masih kurang memberikan
bimbingan secara merata pada siswa. Akibatnya, meskipun tidak
sebesar pada siklus I, kegaduhan masih terjadi ketika proses
pembelajaran berlangsung. Masih ada beberapa kelompok yang belum
dapat bekerjasama dengan baik dengan anggota kelompoknya.
Sehingga siswa yang pandai masih mendominasi. Guru kurang tegas
dalam proses pertukaran pemahaman materi siswa yang lain
52

d. Tahap Analisis dan Refleksi


Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan akan dianalisis.
Pada siklus II ini ratarata hasil belajar siswa meningkat dan mencapai
lebih dari indikator keberhasilan yang ditentukan dibandingkan pada
siklus I sebelumnya yaitu mencapai 74,44. Akan tetapi ketuntasan
belajar yang diperoleh pada siklus II ini masih belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan, meskipun juga mengalami
peningkatan dibanding silkus I sebelumnya, yaitu mencapai 71,74%.
(lampiran 20). Nilai maksimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 98,
sedang nilai minimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 52.
Kendala-kendala yang dialami pada siklus II ini diantaranya
adalah masih kurangnya rasa tanggung jawab siswa pada kelompok,
sehingga masih terdapat beberapa siswa yang membuat kegaduhan,
dan terdapat beberapa kelompok yang masih belumdapat bekerjasama
dengan baik.
Berdasarkan refleksi pada siklus II, maka dihasilkan langkah-
langkah sebagai usaha mengatasi kendala-kendala tersebut, agar tidak
kembali muncul pada siklus III, tindakan-tindakan tersebut diantaranya
adalah:
1) Meskipun dalam pembelajaran berlangsung secara santai dan
luwea, namun guru harus memberikan sikap yang lebih tegas
terhadap siswa atau kelompok yang membuat kegaduhan, yaitu
dengan menerapkan sanksi bagi siswa yang berbuat gaduh, tidak
diizinkan menjawab satu pertanyaan dalam proses tanya-jawab
NHT. Sehingga mereka termotivasi untuk lebih tenang karena tidak
ingin nilai kelompok mereka rendah.
2) guru harus dapat menentukan mana kelompok yang termasuk agak
bandel agar dapat lebih memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Siklus III
Pelaksanaan pembelajaran biologi siklus III di kelas X4
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2009, dengan model
53

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab
replikasi virus dan pencegahan terhadap virus patogen dalam kehidupan
sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir).
Tahap yang dilakukan dalam siklus III ini adalah:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan pada siklus ketiga ini dibuat berdasarkan hasil refleksi
pada siklus II sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
sub bab pembelajaran
2) Guru membuat soal NHT dan soal individu untuk siswa beserta
jawabannya (terlampir 12, 13, 14 & 15).
b. Tahap Implementasi Tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah
direncanakan pada rencana pembelajaran siklus ketiga (lampiran 11).
Nilai kuis NHT dari tiap kelompok dapat dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 5
Skor Kelompok pada siklus III
Kelompok 70 TIM HEBAT
Dragon Ball 150 TIM SUPER
Avatar 100 TIM SUPER
Naruto 75 TIM HEBAT
Doraemon 150 TIM SUPER
Spongebob 120 TIM SUPER
Micky Mouse 110 TIM SUPER
Sincan 115 TIM SUPER
Mono Korobo 70 TIM HEBAT

c. Tahap Observasi
Pada siklus III, diperoleh data kinerja guru sudah optimal. Hal
ini dikarenakan guru sudah mampu melaksanakan kegiatan
54

pembelajaran dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang ada dalam


pembelajaran kooperatif tipe NHT, dan mampu memberika
pengelolaan kelas yang lebih baik dari sebelumnya. Sikap guru yang
tegas terhadap siswa yang berbuat gaduh, membuat siswa berusaha
untuk melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin demi mendapatkan
hasil yang maksimal baik dalam kelompok maupun individu.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Pada siklus III ini, diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa
mencapai 83,57 dengan ketuntasan belajar 93, 48% (lampiran 20).
Nilai maksimum diduduki oleh 2 siswa dengan nilai 96 sedang nilai
minimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 60. Data ini
menunjukkan bahwa meningkatkan hasil belajar biologi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe NHT di MAN 02 Pati Th.2009/2010 pada
materi pokok virus, sudah dapat dikatakan berhasil. Karena telah
mampu meningkatkan hasil belajar siswa di tiap siklusnya, serta sudah
mencapai lebih dari indikator yang ditentukan yaitu rata-rata hasil
belajar 65, dengan ketuntasan belajar 75%.
peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar
dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dan ke siklus III dapat
dilihat pada diagram di bawah ini:

Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa

100 93,48
90 83,57
80 74,44
71,74
70 63,87
61,36
60
52,17
50
40
40
30
20

10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Rata-rata hasil belajar
Siklusketuntasan hasil belajar (%)
55

Data ini menunjukkan bahwa meningkatkan hasil belajar


biologi melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT di MAN 02
Pati Th.2009/2010 pada materi pokok virus sudah dapat dikatakan
berhasil. Karena telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa di tiap
siklusnya, serta sudah mencapai lebih dari indikator yang ditentukan
yaitu rata-rata hasil belajar 65, dengan ketuntasan belajar 75%.
selanjutnya pada siklus III ini, proses pembelajaran dapat
berlangsung sangat baik, tanpa ada kendala-kendala yang berarti.
Siswa dan guru sudah dapat memahami posisi masing-masing,
pembelajaran berlangsung secara luwes dan menyenangkan, sehingga
hasil belajar yang dicapaipun sesuai dengan harapan. Siswa mampu
bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya, sehingga proses saling
memberikan pemahaman dalam kelompok terjadi dengan baik. Berikut
adalah tabel perbadingan skor kelompok pada siklus I, siklus II dan
siklus III.
Tabel. 8.
Perbandingan Skor Kelompok Tiap Siklus
Siklus I Siklus II Siklus III
Kelompok Skor kategori Kelompok Skor kategori Kelompok Skor kategori
DRAGON 35 TIM DRAGON 50 TIM DRAGON 70 TIM
BALL BAIK BALL BAIK BALL HEBAT
AVATAR 50 TIM AVATAR 120 TIM AVATAR 150 TIM
BAIK SUPER SUPER
NARUTO 50 TIM NARUTO 65 TIM NARUTO 100 TIM
BAIK HEBAT SUPER
DORAEMON 65 TIM DORAEMON 65 TIM DORAEMON 75 TIM
HEBAT HEBAT HEBAT
SPONGEBOB 50 TIM SPONGEBOB 90 TIM SPONGEBOB 150 TIM
BAIK SUPER SUPER
MICKY 45 TIM MICKY 100 TIM MICKY 120 TIM
MOUSE BAIK MOUSE SUPER MOUSE SUPER
SINCAN 40 TIM SINCAN 50 TIM SINCAN 110 TIM
BAIK BAIK SUPER
MONO 50 TIM MONO 65 TIM MONO 115 TIM
KOROBO BAIK KOROBO HEBAT KOROBO SUPER
56

Hasil refleksi pada siklus III adalah sebagai berikut :


1) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan lebih baik,
sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar.
2) Guru mampu memberikan motivasi kepada siswa dalam
pembelajaran kooperatif sehingga siswatidak mengalami kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran.
3) Guru telah mampu mengelola kelas dan waktu dengan baik.
4) Siswa sudah memahami pelaksanaan pembelajaran kooperatif,
sehingga siswa melaksanakan pembelajaran NHT dengan baik dan
banyak bertanya kepada teman maupun guru.
5) Siswa secara individual dapat mengerjakan soal dengan baik.
6) Aktivitas dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dan
mencapai lebih dari inikator yang ditentukan.
57

BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together
mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X4 MAN 02 Pati
pada materi pokok Virus. Hal ini ditunjukkan oleh data sebelum
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together
ratarata hasil belajar hanya 61,36 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together,
nilai ratarata hasil belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 63,87
dengan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II nilai ratarata hasil
belajar siswa mencapai 74,44 dengan ketuntasan belajar 71,74%.
Sedangkan pada siklus III, nilai ratarata hasil belajar siswa mencapai
83,57 dengan ketuntasan belajar 93,48%.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok virus di kelas X4 MA
Negeri 02 Pati dalam 3 siklus pembelajaran. Siklus pertama dilaksanakan
dengan membagikan soal kuis dan individu, siklus kedua dlaksanakan
dengan memberikan selain soal kuis dan individu juga charta ringkasan
kecil terkait materi pada masing-masing kelompok, dan siklus ketiga
dilaksanakan seperti pembelajaran sebelumnya, dengan memberikan
bimbingan yang lebih merata pada siswa dan meminta siswa menanyakan
hal-hal yang belum dipahami.

B. Saran
Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian
tindakan kelas pada kelas X4 semester 1 di MAN 02 Pati, peneliti menyajikan
saran sebagai berikut:
58

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together perlu


dilaksanakan oleh guru kelas X4 MAN 02 Pati pada khususnya dan guru
kelas X di sekolah lain pada umumnya, karena model pembelajaran ini
siswa merasa sedang dan terlatih untuk bekerjasama dengan orang lain.
Selain itu model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif sehingga siswa
termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

C. Penutup
Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang dan
melelahkan karya sederhana dalam bentuk skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, Amin. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pemaparan penelitian ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi bahasa maupun metodologinya. Karenanya, penulis
sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun dari pembaca menjadi
harapan penulis.
Wallahu alam bishawab.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.

Almi, Hasan dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2005.

Alsa, Asmadi, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif sertaKombinasinya dalam Penelitian


Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

A.M, Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press.2002.

Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.

Aziz, Abdul dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Jakarta :
Balai Pustaka, 2008, Cet.2.

Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Mesir: Darul
Maarif, 1958.

Azizah, Noor, Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-
Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan
Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6
Semarang Tahun pelajaran 2006/2007, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNNES, Semarang : Perpustakaan UNNES, 2006, td.

Baroroh, Nuraini Luluk, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program Remedial
Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008, Skripsi Fakultas
Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan IAIN
Walisongo Semarang, 2008, t.d.

Brown, H. Douglas, Theaching by Principles an Interactive Approach to Language Pedagogy,


New York: Longman, 2001.

Depag Islam, Wakaf, Dawah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQuran dan Terjemahnya,
Saudi Arabia: Mujamma Al Malik Fahd li Thibaat Al Mush-haf Asy Syarif, 1421H.
DePorter, Bobbi, dkk., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang
Kelas, Bandung: kaifa. 2002.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Ensiklopedia bebas, Wikipedia bahasa Indonesia, Virus


http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, Selasa, 17 November 2009.

Hamalik , Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2007.

Hidayah, Nur, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan


Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar
Peserta Didik pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong, Skripsi
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo
Semarang, 2009, t.d.

Herdian, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT,


http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-
together/, Sabtu, 12 september 2009.

Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktekkan Coopertif Learning di Rung-ruang Kelas,


Jakarta: PT. Grafindo Widiasarana Indonesia, 2004.

Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004.

Nasution, S., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2000.

Parasdya, Dimas Bagus, Numbered Heads Together,


http://creatif-education.blogspot.com/2008/01/metode-pembelajaran.html, Sabtu, 12
september 2009.

Pratiwi, dkk., Biologi Untuk SMA kelas X, Jakarta: Erlangga, 2006.

Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000.
Rahayu, Evin Tri, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered
Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi,
file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.

Rustaman, Nuryani Y. dkk., Common Tex Book, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Bandung:
JICA, 2003.

Shihab, M. Quraisy, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alquran), Jakarta: Lentera
Hati, 2002, vol. 3.

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset, 2009, Cet.13.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru
Algesindo offset, 2007, cet.4.

, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru Algensindo,


2000.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2004.

Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi MAN 02 Pati, Arsip
MAN 02 Pati Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000.

Suryati, Herfen, virus,


http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/S
QW3kh7Yc1I/AAAAAAAAAFg/TdZpzNA-
Wa4/s320/bacteriofage.bmp&imgrefurl=http://prestasiherfen.blogspot.com/2008_10_23_
archive.html&usg=__LgXsJjTp_AEKRcEvoNgZoDqOyf0=&h=277&w=320&sz=19&hl
=id&start=12&tbnid=W4VYL1D5Zkc0FM:&tbnh=102&tbnw=118&prev=/images%3Fq
%3Dstruktur%2Btubuh%2Bvirus%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG, Selasa, 17
November 2009.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi


Pustaka. 2007.

, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional),
Beserta Penjelasannya, Bandung: Citra Umbara, 2003.

Usman, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Waluyo, Lud, Mikrobiologi Umum, Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah


Malang, 2007.

Winataputra, Udin S. dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001.

Wiriatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya.2008.
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif
Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasikan ciri- Virus Ciri-Ciri dan Isae 1-8 1,2,6,7,8 5
ciri-ciri, replikasi ciri virus Struktur Virus singkat
dan peranan virus Mengidentifikasikan Macam-macam 9-15 9-13 14 15
dalam kehidupan macam-macam virus virus dan
Mendeskripsikan peranan peranannya
virus dalam kehidupan dalam kehidupan

KISI-KISI SOAL INDIVIDU


SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif


Dasar Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasikan ciri-ciri Virus Ciri-Ciri dan Isae 1 1,2 1
ciri-ciri, replikasi virus Struktur Virus singkat
dan peranan Mengidentifikasikan macam- Macam-macam 3,4,5 3,5 4
virus dalam macam virus virus dan
kehidupan Mendeskripsikan peranan virus peranannya
dalam kehidupan dalam kehidupan
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif


Dasar Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsik Mendeskripsikan replikasi Virus Reproduksi virus 1-7, 1-2,7 3-6
an ciri-ciri, virus Isae 10,15
replikasi dan Mengidentifikasi akibat dari Pencegahan singkat 8,9, 9,10,11,14 10, 8
peranan virus virus patogen, beserta terhadap Virus 11-14 12,13,15
dalam pencegahan dan teknologi patogen
kehidupan yang terkait.

KISI-KISI SOAL INDIVIDU


SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif
Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan ciri- Mendeskripsikan replikasi virus Virus Reproduksi virus 1-3 1-3 1-3
ciri, replikasi dan Mengidentifikasi akibat dari virus Pencegahan Isae 4-6 4,1 6
peranan virus dalam patogen, beserta pencegahan dan terhadap Virus singkat
kehidupan teknologi yang terkait. patogen
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS 3
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif


Dasar Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasik Virus Ciri-Ciri dan 1-3 1,3 2
ciri-ciri, replikasi an ciri-ciri virus Struktur Virus Isae
dan peranan Mengidentifikasik Macam-macam singkat 4 4
virus dalam an macam-macam virus dan
kehidupan virus peranannya
Mendeskripsikan dalam
peranan virus kehidupan
dalam kehidupan
Reproduksi 5,6,8,9 5,6,8,9
Mendeskripsikan
virus
replikasi virus
Mengidentifikasi Pencegahan 7&10 7,10
akibat dari virus terhadap Virus
patogen, beserta patogen
pencegahan dan
teknologi yang
terkait.
KISI-KISI SOAL INDIVIDU
A
SIKLUS 3
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif


Dasar Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasikan ciri-ciri Virus Ciri-Ciri dan 1-8, 1-8,16 15
ciri-ciri, replikasi virus Struktur Virus Isae 15,16
dan peranan Mengidentifikasikan macam- Macam-macam singkat 9-12, 9-12,
virus dalam macam virus virus dan 14 14,17
kehidupan Mendeskripsikan peranan virus peranannya dalam
dalam kehidupan kehidupan
Mendeskripsikan replikasi virus
Mengidentifikasi akibat dari
Reproduksi virus 13,19, 13,19,
virus patogen, beserta 20 20
pencegahan dan teknologi yang
terkait. Pencegahan 18 18
terhadap Virus
patogen
KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
SIKLUS 3 B
Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah)
Kelas/Semester : X/I
Mata Pelajaran : Biologi
Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Indikator Materi Sub Materi Bentuk No. Level Kognitif


Dasar Soal Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan Mengidentifikasik Virus Ciri-Ciri dan 1-5,7,8 1-5,7 8
ciri-ciri, replikasi an ciri-ciri virus Struktur Virus Isae
dan peranan Mengidentifikasik Macam-macam singkat 9,10, 9,10, 16
virus dalam an macam-macam virus dan 11,12, 11,12,
kehidupan virus peranannya 14,16, 14,17
Mendeskripsikan dalam 17
peranan virus kehidupan
dalam kehidupan
Reproduksi 13,19, 19,20 13
Mendeskripsikan
virus 20
replikasi virus
Mengidentifikasi Pencegahan 6,15, 6,15 18
akibat dari virus terhadap Virus 18
patogen, beserta patogen
pencegahan dan
teknologi yang
terkait.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati


Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Virus
Pertemuan :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan ciri-ciri virus
B. Menjelaskan struktur tubuh Virus
C. Menggambarkan bentuk salah satu virus dan menjelaskan struktur tubuhnya
D. Meyebutkan macam-macam Virus
E. Membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya
F. Menjelaskan peran positif dan negatif Virus dalam kehidupan
G. Memberikan contoh virus yang berperan positif dan virus yang berperan negatif dalam
kehidupan.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Virus
B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus baik secara tertulis maupun dengan
gambar
C. Siswa mampu meyebutkan macam-macam Virus
D. Siswa dapat membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya
E. Siswa dapat menjelaskan peran negatif Virus dalam kehidupan dan memberi contoh.
F. Siswa dapat menjelaskan manfaat Virus dalam kehidupan dan memberi contoh.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.
VI. METODE :
Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together.
VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengemukakan sebuah kasus tentang flu burung
2. Guru menanyakan pada siswa penyebab flu burung.
3. Guru menggali informasi dari siswa tentang dampak lain dari virus selain flu burung.
4. Guru menjelaskan bahwa bab yang akan dipelajari selanjutnya adalah virus (ciri-ciri
virus, macam-macam virus, dan peranannya dalam kehidupan)
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Guru meminta siswa untuk bergabung sesuai kelompoknya masing-masing
2. Guru membagi nomor pada masing-masing anggota kelompok. Nomor tersebut
merupakan nomor identitas bagi masing-masing anggota selama proses
pembelajaran.
3. Guru membagikan soal NHT pada tiap kelompok. Soal tersebut terdiri dari 15 soal
esai. Butir soal no.1-8 terkait dengan indikator 1-3 sedangkan no. 9-15 terkait
dengan indikator 4-7. soal no. 1, 2, 3a, 4a, 5-13 merupakan soal yang terkait dengan
ranah kognitif, butir soal no. 3b, 14&15 terkait dengan ranah avektif, sedangkan
butir soal no. 4b terkait dengan ranah psikomotorik.
4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memperhatikan pertanyaan yang
diberikan, dan memastikan semua anggota kelompoknya untuk mengetahui dan
memahami jawaban atas pertanyaan tersebut.
5. Guru memberi waktu siswa untuk berfikir. Selama 30 menit. Selama siswa berfikir,
guru memantau dan membimbing siswa.
6. Guru menunjuk satu nomor, kemudian mempersilakan siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang disebut menjelaskan jawabannya.
7. Pertanyaan diberikan minimal sampai tiap individu mampu menjawab tiga soal.
Kemudian Guru memberikan tambahan penjelasan, jika dirasa perlu.
8. Guru memberikan penjelasan tambahan pada siswa tentang ciri, struktur dan macam
virus serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari.
9. Guru meminta siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas
10. Guru menjawab pertanyaan jika ada, dan memberikan penekanan serta penguatan
pada poin-poin tertentu.
11. Guru memberikan soal individu pada siswa. Soal individu terdiri dari 5 soal isae
dengan rincian soal no. 1&2 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh
virus, dan soal no. 3-5 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan
peranannya dalam kehidupan.
C. Penutup (10 menit)
1. Guru memberitahukan siswa bahwa materi untuk minggu depan.adalah replikasi
virus dan pencegahan terhadap virus patogen.
2. masing-masing individu diberi tugas untuk menuliskan cara reproduksi virus dalam
buku tugas masing-masing dan dikunpulkan minggu depan.
3. Guru menutup pertemuan
VIII. Alat / SUMBER BELAJAR
A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang : Media Ilmi
B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta : Penerbit Erlangga
C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis
IX. EVALUASI
A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir).
B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).
Pati, 8 Agustus 2009

Guru Penyaji (peneliti) Guru Mata Pelajaran

Ainun Nihayah Tri Puji Stuti, S. Pd


NIM. 053811237 NIP. 197112252005012001

Mengetahui,

Kepala sekolah MA Negeri 02 Pati

Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 2

1. Ilmu yang menpelajari tentang virus disebut


2. sebutkan ciri-ciri virus (minimal 4) !
3. pilihlah diantara medium dibawah ini yang paling cocok untuk menumbuhkan suatu
virus ! berikan alasan kalian.
a. ekstrak daging yang dididihkan lalu disaring
b. bangkai yang sudah lama
c. embrio telur yang telah di goreng
d. embrio telur yang masih hidup
e. bakso sapi
4. Sebutkan struktur dasar virus ! berikan contoh gambarnya!
5. Jelaskan mengapa virus disebut pula sebagai metaorganisme ?
6. Virus dibungkus oleh selubung protein yang disebut
7. Sebutkan fungsi kapsid dan ekor pada virus !
8. Apakah kepanjangan dari DNA dan RNA ?
9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inanngnya, beserta materi
genetik (asam nukleat) yang dimiliki !
10. Sebutkan 4 contoh virus yang menyerang tanaman beserta jenis tanaman yang
menjadi inangnya !
11. Sebutkan 4 contoh virus yang menyerang hewan beserta jenis hewan yang menjadi
inangnya !
12. Bakteriofage adalah virus yang bahan genetiknya berupa .
13. Mycovirus adalah virus yang menyerang salah satu mikroorganisme eukariot,
yaitu
14. Bagaimana menurut kalian tentang peranan virus dalam kehidupan manusia ? apakah
virus selalu merugikan bagi manusia ? jelaskan alasan kalian.
15. jelaskan apa yang kalian ketahui tentang AIDS! mengapa AIDS dianggap sebagai
penyakit yang mematikan?

Good luck!!!!
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN SOAL NHT SIKLUS 1

1. virologi

2. ciri-ciri virus;

Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)

Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk

hidup lain.

Ukuran virus sangat renik, antara 25 300 nm

Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang

seperti huruf T.

Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.

Virus disebut juga sebagai metaorganisme

Dll disesuaikan argumen kelompok


3. D (embrio telur yang masih hidup), karena virus hanya dapat hidup jika berada

dalam makhluk hidup lain (lingkungan sel yang hidup).

4. Struktur dasar virus; asam nukleat, kapsid, kepala dan ekor.

5. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup.

Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak

hidup karena virus dapat di kristalkan.

6. Kapsid

7. fungsi kapsid : untuk memberi bentuk pada virus, sebzgzi pelindung, dan

mempermudah dalam proses penempelan pada inang.

8. DNA : Deoxiribosa Nukleat Acid

RNA : Ribo Nukleat Acid

9. macam virus berdasarkan sel inangnya;

Virus bakteri, memiliki asam nukleat berupa DNA.


Virus mikroorganisme eukariot, memiliki asam nukleat berupa RNA

Virus tumbuhan, memiliki asam nukleat berupa RNA

Virus hewan, memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA

10. contoh virus yang menyerang tanaman ;

TMV (Tobacco mosaic virus), menyebabkan bercak kuning pada


tembakau
Begomovirus (Bean golden mosaic virus),menyebabkan penyakit kuning
pada cabai dan tomat
TYMV (Turnip yellow mosaic virus), menyebabkan daun menggulung pada
kapas dan lobak
CVPD (Citrus veln phloem degeneration), menyebabkan floem pada
tanaman jeruk rusak
Virus tungro, menyebabkan padi mjd kerdil
Dll disesuaikan opini kelompok

11. contoh virus yang menyerang hewan ;

Virus influenza, menyebabkan penyakit influenza pada manusia

Virus rabies, menyebabkan penyakit rabies pada manusia dan anjing

Virus Poliomyelitis, menyebabkan penyakit polio pada manusia

NCDV (New castle disease virus), menyebabkan penyakit tetelo pada

unggas

Dll disesuaikan opini kelompok

12. DNA

13. Jamur

14. peranan virus dalam kehidupan manusia ;


(Opini siswa)
Sebagian besar virus bersifat parasit.akan tetapi virus tidak selalu merugikan

manusia, karena virus juga dapat dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan

vaksinasi yang bermanfaat bagi manusia.

15. (Opini siswa)


Lampiran 4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. a. Sebutkan ciri-ciri virus (minimal 4) !

b. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, manakah diantara medium dibawah ini yang

paling cocok untuk menumbuhkan suatu virus? Berikan alasan kalian!

1) Ekstrak daging yang dididihkan lalu disaring

2) Bangkai yang sudah lama

3) Embrio telur yang telah digoreng

4) Embrio telur yang masih hidup

5) Bakso sapi

2. Sebutkan struktur dasar virus beserta fungsinya masing-masing!

3. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inangnya, beserta contoh

virusnya masing-masing 2!

4. Bagaimana menurut kalian tentang peranan virus dalam kehidupan manusia? Apakah

virus selalu merugikan bagi manusia? Jelaskan alasan kalian!

5. Apakah kepanjangan dari singkatan-singkatan berikut ini:

a. AIDS

b. HIV

c. RNA

d. DNA

Good Luck.....!!!
Lampiran 5

KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 1

1. ciri-ciri virus; (20)


Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup
lain.
Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.
Virus disebut juga sebagai metaorganisme
Dll disesuaikan argumen kelompok
berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka medium yang memungkinkan virus dapat
tumbuh adalah D (embrio telur yang masih hidup), karena virus hanya dapat hidup
jika berada dalam makhluk hidup lain (lingkungan sel yang hidup).
2. Struktur dasar virus; (20)
asam nukleat, fungsi sebagai pembawa faktor genetik
kapsid, sebagai pelindung virus, pemberi bentuk pada virus dan mempermudah
penempelan pada sel inang
kepala, sebagai tempat asam nukleat
ekor, berperan dalam proses penempelan pada sel inang. (20)
3. macam virus berdasarkan sel inangnya;
Virus bakteri, co: bakteriofage
Virus mikroorganisme eukariot, co: mycivirus
Virus tumbuhan, co: TMV, virus tungro
Virus hewan, co: Virus Poliomyelitis, CDV (New castle disease virus),
4. (Opini siswa) (20)
Sebagian besar virus bersifat parasit.akan tetapi virus tidak selalu merugikan
manusia, karena virus juga dapat dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan
vaksinasi yang bermanfaat bagi manusia.
5. kepanjangannya adalah: (20)
a. AIDS : Aqquered Immuno Deficiensy Sindrome
b. HIV : Human Immunodeficiensy Virus
c. RNA : Ribo Nuclead Acid
d. DNA : Deoxyribo Nuclead Acid
Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati


Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Virus
Pertemuan :2
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
B. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus menggunakan charta
C. Membedakan siklus litik dan lisogenik virus
D. Memberikan contoh virus patogen
E. Menyebutkan macam-macam penyakit yang diakibatkan oleh virus patogen
F. Memberikan contoh solusi pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus
patogen.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap replikasi virus
B. Siswa dapat Membedakan siklus litik dan lisogenik virus
C. Siswa dapat memberikan contoh virus patogen
D. Siswa dapat menyebutkan penyakit akibat virus patogen,
E. Siswa dapat memberikan contoh pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus
patogen.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.

VI. METODE :
Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together

VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN


A. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru memberikan motivasi dengan mengemukakan sebuah kasus tentang AIDS
2. Guru menanyakan pada siswa penyebab AIDS
3. Guru menggali informasi dari siswa tentang pencegahan terhadap AIDS dan dampak
lain dari virus selain AIDS
4. Guru menjelaskan bahwa bab yang akan dipelajari selanjutnya adalah virus
5. Guru membuat peta konsep bab virus kemudian menjelaskan pada siswa sub pokok
materi yang akan dipelajari (replikasi virus dan pencegahan terhadap virus
patogenGuru mengemukakan sebuah kasus tentang flu burung
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Guru membagikan bahan ajar berupa kopian materi virus dari buku Dan Alampun
Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Abdul Aziz dkk, Jakarta: Balai
Pustaka dan Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, Pipit Pitriana dan Diah
Rahmatia, Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari pada masing-masing kelompok.
2. Guru menjelaskan reproduksi virus menggunakan charta beserta pencegahan yang
dapat dilakukan dari akibat virus patogen
3. Guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
kemudian guru memberikan penjelasan.
4. Guru meminta siswa bergabung sesuai kelompoknya, kemudian membagikan soal
numbered head together (NHT).
5. Siswa dapat memanfaatkan tugas resum replikasi virus yang telah diberikan minggu
sebelumnya sebagai salah satu bahan ajar.
6. Soal NHT terdiri dari 15 soal isae. Butir soal no.1-7, 10&15 terkait dengan indikator
1-3 sedangkan no. 8, 9 & 11-14 terkait dengan indikator 4-6. Soal no. 1-7, 9-11 & 15
merupakan soal yang terkait dengan ranah kognitif, sedangkan butir soal no. 8, 12-14
terkait dengan ranah avektif.
7. Proses pembelajaran berlangsung sama seperti minggu kemarin sampai di bagikan
soal individu pada siswa. Soal individu terdiri dari 6 soal isae dengan rincian soal no.
1-3 terkait dengan sub materi reproduksi virus, dan soal no. 4-6 terkait dengan sub
materi pencegahan terhadap virus patogen.
8. Menilai dan memberi reward bagi kelompok yang dianggap paling aktif.
9. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas resum replikasi virus.
C. Penutup (10 menit)
1. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah review materi
virus dari awal sampai akhir.
2. Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri karena selain soal kuis, minggu depan
juga akan diadakan Ulangan Bab. Virus.
3. Guru menutup pertemuan
VIII. ALAT / SUMBER BELAJAR
A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang: Media Ilmi
B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta: Penerbit Erlangga
C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis
D. Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Abdul Aziz dkk,
Jakarta: Balai Pustaka.
E. Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Solo: PT.
Wangsa Jatra Lestari pada masing-masing kelompok.
IX. EVALUASI
A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir).
B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).
Pati, 2009
Guru Penyaji (peneliti) Guru Mata Pelajaran

Ainun Nihayah Endang


NIM. 053811237 NIP.

Mengetahui,

Kepala sekolah MA Negeri 02 Pati

Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 7

Jawablah Pertanyaan Berikut dengan Benar !!!

1. Bagaimana cara virus berkembang biak ?

2. Sebutkan fase-fase dalam siklus lisogenik virus dibawah ini secara urut !

Untuk nomor 3 (A), 4 (B), 5 (C), 6 (D)


Jelaskan fase-fase dalam siklus lisogenik diatas !

7. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan

DNAnya ke dalam sel inang. Hal ini terjadi dalam fase

8. Sebutkan contoh teknologi masakini yang terkait dengan pencegahan virus patogen

9. Apakah pengertian dari Imunologi ?


10. Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus disbawah ini

secara urut !

11. Apakah yang di sebut dengan vaksin ?

12. Apakah virus H1N1 dapat menular melalui jabat tangan? jelaskan alasanmu!

13. Sebutkan 3 hal yang dapat menyebabkan penularan virus H1N1!

14. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen !

15. Jelaskan fase eklipase dalam reproduksi virus !


Lampiran 8

KUNCI JAWABAN SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER


SIKLUS 2

1. Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik.
2. Adsorbsi (A), penetrasi (B), pembentukan profage (C), pembelahan sel inang (D).
3. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri.
4. Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya.
5. Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga
terbentuk profage.
6. Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah
menghasilkan sel anakan yang mengandung profage pula.
7. Fase penetrasi
8. Vaksin, rekayasa genetika (opini siswa)
9. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (sistem kekebalan)
tubuh.
10.
A. Adsorbsi (virus menempel pada bakteri)
B. Penetrasi (virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian
memasukan DNAnya
C. Eklipase/replikasi (DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk
komponen-komponen virus)
D. Perakitan (komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh.)
E. Lisis/pembebasan ( karena virus yang terbentuk menjadi sangat banyak
menyebabkan sel inang hancur)

11. Vaksin adaloah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang telah
dilemahkan.
12. H1N1 tidak dapat menular melalui jabat tangan, (alasan opini siswa).
13. Opini siswa.
14. Opini siswa.
15. DNA virus menggantikan DNA inang kemudian membentuk komponen-komponen
virus
Lampiran 9.

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas & singkat!

1. Bagaimana cara virus berkembang biak ?

2.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut !

3.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus lisogenik virus secara urut

4.Sebutkan 5 cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen!

5.Apakah yang di sebut dengan vaksin ? jelaskan salah satu cara pembuatan vaksin!

6. Uraikan apa yang kamu ketahui tentang H1N1 minimal 6 baris (meliputi akibat yang

ditimbulkan dan pencegahan) !

Selamat Mengerjakan !!!


Good luck!!!
Lampiran 10

JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 2

1. Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik.

(10)

2. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri. (20)

Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian

memasukan DNAnya.

Eklipase/replikasi: DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk

komponen-komponen virus.

Perakitan: komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh.

Lisis/pembebasan: karena virus yang terbentuk menjadi sangat banyak

menyebabkan sel inang hancur.

3. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri. (20)

Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian

memasukan DNAnya.

Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga

terbentuk profage.

Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah

menghasilkan sel anakan yang mengandung profage pula.

4. Opini siswa. (15)

5. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah

dilemahkan. Salah satu cara pembuatan vaksin (opini siswa). (15)

6. Opini siswa. (20)


Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati


Mata Pelajaran: Biologi
Kelas/semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Virus
Pertemuan :3
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
II. KOMPETENSI DASAR
Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan.
III. INDIKATOR
A. Menyebutkan ciri-ciri virus
B. Menjelaskan struktur tubuh Virus
C. menjelaskan macam-macam Virus.
D. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
E. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus
F. Memberikan contoh pencegahan yang terkait dengan virus patogen.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri virus
B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus
C. Siswa dapat menjelaskan macam-macam Virus.
D. Siswa dapat menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus
E. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus
F. Siswa dapat memberikan contoh solusi pencegahan yang terkait dengan virus patogen.
V. URAIAN MATERI AJAR
Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus
tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh
sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus
berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti
huruf T.
Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus
bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk
manusia.
Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan
berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan
tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah
penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.
VI. METODE :
Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered
Head Together

VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN


A. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pertemuan dan memberi motivasi
2. Guru menanyakan tugas sebelumnya, dan meminta siswa yang belum mendapatkan
nilai tugas untuk segera dilengkapi setelah pelajaran selesai
B. Kegiatan Inti (70 menit)
1. Refleksi materi sebelumnya, kemudian guru memberi penekanan dan penguatan
pada hal-hal tertentu.
2. Guru memanfaatkan charta dan peraga virus T untuk lebih memberi pemahaman
pada siswa.
3. Guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami
kemudian guru memberikan penjelasan.
4. Guru meminta siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing kemudian
membagikan soal NHT pada masing-masing kelompok.
5. Soal NHT terdiri dari 10 soal isae dengan rincian sebaran soal: butir soal no.1-3
terkait sub materi ciri-ciri dan struktur virus, no. 4 terkait dengan macam-macam
virus dan peranannya dalam kehidupan, no. 5-9 terkait dengan reproduksi virus, dan
soal no. 7&10 terkait dengan pencegahan terhadap virus patogen.
6. Guru membagikan bahan ajar berupa kopian materi virus dari buku Biologi untuk
SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta: Penerbit Erlangga dan Biologi I SMA
dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis kepada masing-masing kelompok.
7. Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi.
8. Guru meminta siswa duduk sesuai urutan absen.
9. Guru membagikan soal individu pada siswa. Soal individu siklus 3 terdiri dari 2
jenis soal yaitu A&B yang memiliki jumlah soal yang sama yaitu 20 soal isae.
Rincian soal A: no. 1-8,15&16 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh
virus, soal no. 9-12,14 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan
peranannya dalam kehidupan, soal no. 13,19&20 terkait dengan materi reproduksi
virus, soal no. 18 terkait dengan pencegahan virus patogen. Soal no. 1-12,14,16, 17,
20 : C1, soal no. 15,18&19 : C2. Rincian soal B: no. 1-5, 7&8 terkait dengan sub
materi ciri-ciri dan struktur tubuh virus, soal no. 9-14, 16&17 terkait dengan sub
materi macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan, soal no. 13,19&20
terkait dengan materi reproduksi virus, soal no. 6,15&18 terkait dengan pencegahan
virus patogen.
10. Guru meminta siswa untuk memberi aplous bagi kelas mereka
C. Penutup (10 menit)
1. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi bab berikutnya.
2. masing-masing individu diberi tugas untuk merangkum materi bab berikutnya.
3. Guru menutup pertemuan
VIII. ALAT / SUMBER BELAJAR
A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang : Media Ilmi
B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta : Penerbit Erlangga
C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis
IX. EVALUASI
A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir).
B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).
Pati, 22 Agustus 2009

Peneliti Guru MaPel Biologi

Ainun Nihayah
NIM. 053811237

Mengetahui,

Kepala MA Negeri 02 Pati

Drs. H. Mashuri MH
NIP. 19550817197901001
Lampiran 12

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. sebutkan ciri-ciri virus !

2. Jelaskan mengapa virus disebut pula sebagai metaorganisme ?

3. Virus dibungkus oleh selubung protein yang disebut

4. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inanngnya, beserta materi

genetik (asam nukleat) yang dimiliki !

5. Sebutkan fase-fase dalam siklus lisogenik virus secara urut !

6. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan

DNAnya ke dalam sel inang. Hal ini terjadi dalam fase

7. Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen !

8. Sebut secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut !

9. Apakah pengertian dari Imunologi ?

10. apakah kepanjangan dari singkatan-singkatan berikut ini:

a. AIDS

b. HIV

c. RNA

d. DNA
Lampiran 13

KUNCI JAWABAN SOAL KUIS NHT SIKLUS 3

1. Ciri-ciri virus;
Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup
lain.
Ukuran virus sangat renik, antara 25 300 nm
Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang
seperti huruf T.
Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.
Virus disebut juga sebagai metaorganisme
Dll disesuaikan argumen kelompok
2. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup.
Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak hidup
karena virus dapat di kristalkan.
3. Kapsid
4. Macam virus berdasarkan sel inangnya;
Virus bakteri, memiliki asam nukleat berupa DNA.
Virus mikroorganisme eukariot, memiliki asam nukleat berupa RNA
Virus tumbuhan, memiliki asam nukleat berupa RNA
Virus hewan, memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA

5. Adsorbsi, Penetrasi, Pembentukan profage, dan Pembelahan sel inang.


6. Penetrasi
7. Opini siswa
8. Adsorbsi, penetrasi, replikasi/eklipase, perakitan, lisis/pembebasan.
9. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh (sistem imun).
10. kepanjangannya adalah: (20)
a. AIDS : Aqquered Immuno Deficiensy Sindrome
b. HIV : Human Immunodeficiensy Virus
c. RNA : Ribo Nuclead Acid
d. DNA : Deoxyribo Nuclead Aci
Lampiran 14

Nama : A
Kelas :
Mapel :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan 4 ciri-ciri virus !

2. Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut

3. Fungsi ekor pada virus adalah

No Nama 6
4 Bagian-bagian struktur virus
4. . 7 sesuai dengan panah (untuk
soal no 6-7)
5. .
5
6. ..

7. ..

8. Apakah kepanjangan dari: a. DNA

b. RNA

9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan sel inangnya !

10. Mycovirus adalah sejenis virus yang menyerang

11. Sebutkan 3 contoh virus tumbuhan !

12. Asam nukleat virus tumbuhan berupa


13. Sebut fase-fase dalam siklus lisogenik virus di bawah ini secara urut !

14. Kepanjangan dari HIV adalah

15. Dapatkah virus berkembang biak pada embrio telur ayam? Jelaskan!

16. Fungsi asam nukleat pada virus adalah

17. Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

18. Bagaimana penyebaran penyakit flu burung dan bagaimana pencegahannya?

19. Jelaskan apa yang terjadi pada fase pembentukan profage dalam siklus lisogenik

virus!

20. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, hal ini terjadi dalam

fase.....

Good luck...!!!
Nama : B
Kelas :
Mapel :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Selubung protein pada virus berfungsi

2. Sebutkan 4 ciri-ciri virus !

3
No Nama

3. . Bagian-bagian struktur virus


sesuai dengan panah (untuk
soal no 3-5)
4. . 4
5
5. ..

6. Vaksin adalah

7. Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut

8. Mengapa virus dekatakan sebagai : a. benda mati

b. makhluk hidup

9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan sel inangnya !

10. Mycovirus adalah sejenis virus yang menyerang

11. Sebutkan 3 contoh virus hewan !

12. Asam nukleat virus bakteri berupa


13. Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus disbawah ini

secara urut !

14. Nama lain dari bakteriofage adalah .

15. Vaksin adalah

16. jelaskan manfaat virus yang kamu ketahui!

17. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

18. Bagaimana cara penyebaran penyakit AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ?

19. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang. Hal ini terjadi dalam

fase.............

20. Jelaskan fase eklipase dalam reproduksi virus!

Good luck...!!!
Lampiran 15
A
KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 3
(ULANGAN HARIAN BAB VIRUS)

1. Ciri-ciri virus (9)


- Bersifat Aseluler (tidak mempunyai sel
- Ukurannya sangat kecil
- Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA)
- Bentuk virus bervariasi
- Struktur tubuh tersusun atas kapsid, isi (asam nukleat), kepala, ekor.
2. Virologi. (2)
3. Untuk menempelkan diri pada sel inang (3)
4. DNA (2)
5. Ekor (2)
6. Kepala (2)
7. Leher (2)
8. a. DNA (Deoxiribo Nukleat Acid) (6)
b. RNA (Ribo Nukleat Acid)
9. Virus Bakteri, Virus Mikroorganisme Eukariotik, Virus Tumbuhan, Virus Hewan.
(5)
10. Jamur (3)
11. TMV (Tobaco Mosaic Virus), virus Tungro, CiLV (Citrus Leprosis virus), dll.
(6)
12. RNA (2)
13. a.Adsorbsi (15)
b. Penetrasi
c. Eklipase / replikasi
d. Perakitan (20)
e. Lisis/pembebasan
14. Human Immunodeficiensy Virus (3)
15. Ya, bisa .(alasan opini siswa) (4)
16. Sebagai pembawa faktor genetik. (3)
17. H1N1 (2)
18. Penyebaran dan pencegahan flu burung (Opinii siswa) 20)
19. DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga terbentuk profage (rekombinan
virus). (6)
20. penetrasi (3)
B
KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 3
(ULANGAN HARIAN BAB VIRUS)

1. Melidungi virus (3)


2. Ciri-ciri virus (9)
- Bersifat Aseluler (tidak mempunyai sel
- Ukurannya sangat kecil
- Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA)
- Bentuk virus bervariasi
3. Kepala (2)
4. lempeng dasar (2)
5. lempeng dasarserabut ekor (2)
6. suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan (3)

7. Virologi (2)
8. Virus dikatakan sebagai : (6)
a. Benda mati : karena dapat dikristalkan
b. Makhluk hidup : karena dapat berkembang biak
9. Virus Bakteri, Virus Mikroorganisme Eukariotik, Virus Tumbuhan, Virus Hewan
(5)
10. Jamur (3)
11. HIV, Influenza virus, Rabies (6)
12. DNA (2)
13. Siklus lisogenik virus: (15)
a. Adsorbsi
b. Penetrasi
c. Pembentukan profage
d. Pembelahan sel inang
14. Fage / Virus T (2)
15. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (kekebalan tubuh)
(3)
16. Manfaat virus (opini siswa) (4)
17. HIV (2)
18. Penularan dan pencegahan HIV (opini siswa) (20)

19. Penetrasi (3)


20. DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk komponen-komponen
virus. (6)
Lampiran 16

Tabel perhitungan rata-rata dan ketuntasan belajar


siswa kelas x4 man 02 pati th. 2008-2009
(Sebelum Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT)

NO Nama Nilai Keterangan


1 Abit Juan Maruf 60 Belum Tuntas
2 Agus Riawan 60 Belum Tuntas
3 Ahmad Zaenal Abidin 63 Belum Tuntas
4 Ali Mansur 60 Belum Tuntas
5 Andi Jauhar Ilmi 60 Belum Tuntas
6 Ariyatul Muarrifah 68 Tuntas
7 Ayu khoirunnisa 69 Tuntas
8 Ayuk Astuti Wahyuningtyas 69 Tuntas
9 Desi Eka Pratiwi 68 Tuntas
10 Dewi Surati 67 Tuntas
11 Dwi Setyo Rini 62 Belum Tuntas
12 Edi susanto 62 Belum Tuntas
13 Fatimatuzzahro 64 Belum Tuntas
14 Fitriyanto 63 Belum Tuntas
15 Galuh Wijayanti Rahayu 63 Belum Tuntas
16 Halida Agnes Soraya 68 Tuntas
17 Heri Stiawan 63 Belum Tuntas
18 Imam Kambali 63 Belum Tuntas
19 Khofifah 63 Belum Tuntas
20 Laila Zulfiyah 70 Tuntas
21 Lina Maesaroh 67 Tuntas
22 Linda Kurnia Wati 67 Tuntas
23 Lukman Muarif 63 Belum Tuntas
24 Luqmanul Hakim Sholeh 63 Belum Tuntas
25 Muhammad Laili Huda 62 Belum Tuntas
26 Muh. Irfan Fachrudin 60 Belum Tuntas
27 Muh. Mahbub Junaidi 60 Belum Tuntas
28 Muh. Rifai 60 Belum Tuntas
29 Mutiara Budi Asih 60 Belum Tuntas
30 Nailfatun Khoirun Nisa 66 Belum Tuntas
31 Nofia Fitriana 68 Tuntas
32 Praditta Nur Rokhim 64 Belum Tuntas
33 Rudiyanto 63 Belum Tuntas
34 Siti Aisah 63 Belum Tuntas
35 Sri Wahyuningsih 68 Tuntas
36 Srining Lestari 69 Tuntas
37 Suntari 67 Tuntas
38 Supriyanti 68 Tuntas
39 Susi Dwi Setyowati 65 Tuntas
40 Sutik Rahayu 65 Tuntas
41 Thiyas Tono Taufuq 69 Tuntas
42 Wahyuningsih 63 Belum Tuntas
43 Windi Anggraini 63 Belum Tuntas
44 Zumrotul Mufidah 63 Belum Tuntas
45 Khoirul Anwar 63 Belum Tuntas
Jumlah 2761 Tuntas= 18
BelumTuntas= 27
Rata-rata 2761
= 61.36
45 -

Ketuntuntasan belajar 18
- 100% = 40%
45
Lampiran 17
Tabel Nama Siswa Kelas X4 MA Negeri 02 Pati
Tahun Pelajaran 2009-2010

No Nama No Nama
1 Afif Masroni 24 Moh. Khoirul Amin
2 Agus Puspito 25 Moh. Nailussalam
3 Ah. Khanif 26 Moh. Ridhwan
4 Ah. Khoirul Anwar 27 Moh. Edy Susanto
5 Ah. Suroso 28 Moh. Syaifuddin
6 Ah. SyafiI 29 Nur laily N.
7 Andi Supriyanto 30 Nur Rokhmawati
8 Aswin Nur Hidayat 31 Ranestya Putri H.
9 Dessy Putri A D. 32 Retno Astuti
10 Devi Arfiana Sari 33 Risca Wulandari
11 Dewi Lestari 34 Rukmini
12 Dhias Ayu K W A 35 Sika Widiati
13 Dian Ayu S. 36 Siti Rochmah
14 Dwi Nurmala S. 37 Sugiharto
15 Eko Noviyanto 38 Supriyadi
16 Endrik Nur Hantoro 39 Susanto
17 Eva Alviyana 40 Syulistyani
18 Ferri Bhakti S N. 41 Teguh Setyawan
19 Fiki Marlinda A 42 Tri Endang P.
20 Hendi Ghani Said 43 Ulfatun Nisfah
21 Iin Fransisca 44 Umi Rohmatin
22 Kirana Dewi P.S 45 Wheni Puspita Sari
23 Lutfiana Maulidiyah 46 Yulita Nurmawati
Lampiran 18

Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar


Siswa Kelas X4 MAN 02 Pati th. 2009-2010
(setelah pembelajaran NHT)
No Nama Nilai Keterangan
1 Afif Masroni 88 Tuntas
2 Agus Puspito 85 Tuntas
3 Ah. Khanif 81 Tuntas
4 Ah. Khoirul Anwar 86 Tuntas
5 Ah. Suroso 88 Tuntas
6 Ah. SyafiI 88 Tuntas
7 Andi Supriyanto 82 Tuntas
8 Aswin Nur Hidayat 85 Tuntas
9 Dessy Putri A D. 98 Tuntas
10 Devi Arfiana Sari 88 Tuntas
11 Dewi Lestari 87 Tuntas
12 Dhias Ayu K W A 96 Tuntas
13 Dian Ayu S. 89 Tuntas
14 Dwi Nurmala S. 71 Tuntas
15 Eko Noviyanto 90 Tuntas
16 Endrik Nur Hantoro 78 Tuntas
17 Eva Alviyana 60 Blm Tuntas
18 Ferri Bhakti S N. 78 Tuntas
19 Fiki Marlinda A 75 Tuntas
20 Hendi Ghani Said 88 Tuntas
21 Iin Fransisca 80 Tuntas
22 Kirana Dewi P.S 88 Tuntas
23 Lutfiana Maulidiyah 90 Tuntas
24 Moh. Khoirul Amin 80 Tuntas
25 Moh. Nailussalam 76 Tuntas
26 Moh. Ridhwan 64 Blm Tuntas
27 Moh. Edy Susanto 89 Tuntas
28 Moh. Syaifuddin 80 Tuntas
29 Nur laily N. 76 Tuntas
30 Nur Rokhmawati 89 Tuntas
31 Ranestya Putri H. 90 Tuntas
32 Retno Astuti 92 Tuntas
33 Risca Wulandari 96 Tuntas
34 Rukmini 88 Tuntas
35 Sika Widiati 80 Tuntas
36 Siti Rochmah 79 Tuntas
37 Sugiharto 63 Blm Tuntas
38 Supriyadi 78 Tuntas
39 Susanto 83 Tuntas
40 Syulistyani 90 Tuntas
41 Teguh Setyawan 89 Tuntas
42 Tri Endang P. 76 Tuntas
43 Ulfatun Nisfah 92 Tuntas
44 Umi Rohmatin 82 Tuntas
45 Wheni Puspita Sari 86 Tuntas
46 Yulita Nurmawati 87 Tuntas
T=43
3844
Jumlah BT=3
Rata-rata 83,57 -
Ketuntasan belajar - 93,48%
Lampiran 19
Daftar Nama Kelompok
kuis Numbered Head Together (NHT)

Nama
Nama Kelompok Nama Siswa Nama Siswa
Kelompok
1. Afif Masroni 1. Aswin Nur Hidayat
2. Ferri Bhakti S N. 2. Dessy Putri A D.
3. Hendi Ghani Said 3. Devi Arfiana Sari
Dragon Ball Spongebob
4. Iin Fransisca 4. Eko Noviyanto
5. Lutfiana Maulidiyah 5. Retno Astuti
6. Yulita Nurmawati 6. Risca Wulandari
1. Agus Puspito 1. Dewi Lestari
2. Ah. Khanif 2. Dhias Ayu K W A
3. Fiki Marlinda A 3. Eva Alviyana
Avatar Micky Mouse
4. Moh. Khoirul Amin 4. Moh. Nailussalam
5. Umi Rohmatin 5. Moh. Ridhwan
6. Wheni Puspita Sari 6. Moh. Edy Susanto
1. Ah. Khoirul Anwar 1. Kirana Dewi P.S
2. Ah. Suroso 2. Moh. Syaifuddin
3. Dian Ayu S. 3. Rukmini
Naruto Sincan
4. Sika Widiati 4. Sugiharto
5. Siti Rochmah 5. Syulistyani
6. Teguh Setyawan 6. Ulfatun Nisfah
1. Ah. SyafiI 1. Endrik Nur Hantoro
2. Andi Supriyanto 2. Ranestya Putri H.
Doraemon 3. Dwi Nurmala S. Mono Korobo 3. Supriyadi
4. Nur laily N. 4. Susanto
5. Nur Rokhmawati 5. Tri Endang P
Lampiran 20

Tabel Perhitungan Rata-Rata Kelas X4 MAN 02 Pati Th.2009/2010


Tiap Siklus dengan Pembelajaran NHT

Siklus II Siklus III


No Siklus I
Nama Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 Afif Masroni 68 Tuntas 78 Tuntas 88 Tuntas
2 Agus Puspito 70 Tuntas 72 Tuntas 85 Tuntas
3 Ah. Khanif 70 Tuntas 78 Tuntas 81 Tuntas
4 Ah. Khoirul Anwar 53 Blm Tuntas 78 Tuntas 86 Tuntas
5 Ah. Suroso 40 Blm Tuntas 71 Tuntas 88 Tuntas
6 Ah. SyafiI 71 Tuntas 87 Tuntas 88 Tuntas
7 Andi Supriyanto 43 Blm Tuntas 68 Tuntas 82 Tuntas
8 Aswin Nur Hidayat 55 Blm Tuntas 78 Tuntas 85 Tuntas
9 Dessy Putri A D. 98 Tuntas 92 Tuntas 98 Tuntas
10 Devi Arfiana Sari 50 Blm Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas
11 Dewi Lestari 61 Blm Tuntas 77 Tuntas 87 Tuntas
12 Dhias Ayu K W A 86 Tuntas 93 Tuntas 96 Tuntas
13 Dian Ayu S. 78 Tuntas 88 Tuntas 89 Tuntas
14 Dwi Nurmala S. 63 Blm Tuntas 69 Tuntas 71 Tuntas
15 Eko Noviyanto 78 Tuntas 82 Tuntas 90 Tuntas
16 Endrik Nur Hantoro 78 Tuntas 72 Tuntas 78 Tuntas
17 Eva Alviyana 38 Blm Tuntas 58 Blm Tuntas 60 Blm Tuntas
18 Ferri Bhakti S N. 63 Blm Tuntas 66 Tuntas 78 Tuntas
19 Fiki Marlinda A 38 Blm Tuntas 60 Blm Tuntas 75 Tuntas
20 Hendi Ghani Said 86 Tuntas 87 Tuntas 88 Tuntas
21 Iin Fransisca 68 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
22 Kirana Dewi P.S 72 Tuntas 85 Tuntas 88 Tuntas
23 Lutfiana Maulidiyah 88 Tuntas 88 Tuntas 90 Tuntas
24 Moh. Khoirul Amin 62 Blm Tuntas 72 Tuntas 80 Tuntas
25 Moh. Nailussalam 62 Blm Tuntas 88 Tuntas 76 Tuntas
26 Moh. Ridhwan 60 Blm Tuntas 63 Blm Tuntas 64 Blm Tuntas
27 Moh. Edy Susanto 78 Tuntas 85 Tuntas 89 Tuntas
28 Moh. Syaifuddin 88 Tuntas 87 Tuntas 80 Tuntas
29 Nur laily N. 48 Blm Tuntas 63 Blm Tuntas 76 Tuntas
30 Nur Rokhmawati 65 Tuntas 71 Tuntas 89 Tuntas
31 Ranestya Putri H. 78 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
32 Retno Astuti 27 Blm Tuntas 63 Blm Tuntas 92 Tuntas
33 Risca Wulandari 98 Tuntas 98 Tuntas 96 Tuntas
34 Rukmini 85 Tuntas 90 Tuntas 88 Tuntas
35 Sika Widiati 80 Tuntas 60 Blm Tuntas 80 Tuntas
36 Siti Rochmah 38 Blm Tuntas 59 Blm Tuntas 79 Tuntas
37 Sugiharto 40 Blm Tuntas 53 Blm Tuntas 63 Blm Tuntas
38 Supriyadi 38 Blm Tuntas 52 Blm Tuntas 78 Tuntas
39 Susanto 58 Blm Tuntas 55 Blm Tuntas 83 Tuntas
40 Syulistyani 72 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
41 Teguh Setyawan 59 Blm Tuntas 88 Tuntas 89 Tuntas
42 Tri Endang P. 60 Blm Tuntas 62 Blm Tuntas 76 Tuntas
43 Ulfatun Nisfah 70 Tuntas 82 Tuntas 92 Tuntas
44 Umi Rohmatin 58 Blm Tuntas 70 Tuntas 82 Tuntas
45 Wheni Puspita Sari 58 Blm Tuntas 60 Blm Tuntas 86 Tuntas
46 Yulita Nurmawati 41 Blm Tuntas 61 Blm Tuntas 87 Tuntas
Jumlah 2938 T=24, T=43
3424 3844
BT=22 BT=3
Rata-rata 63,87 - 74,44 83,57 -
Ketuntasan belajar 52,17% - 71,74% 93,48% -
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
(aktivitas siswa dengan guru)
Siklus I
Aspek yang diamati Kateg
No Nama Jmlh
A B C D ori
Persen (%)
1 Afif Masroni 2 2 2 2 8 66,67 B
2 Agus Puspito 2 1 1 2 6 50 C
3 Ah. Khanif 2 1 2 2 7 58,33 B
4 Ah. Khoirul Anwar 1 1 2 1 5 41,67 C
5 Ah. Suroso 1 1 2 1 5 41,67 C
6 Ah. SyafiI 1 1 3 3 8 66,67 B
7 Andi Supriyanto 2 2 2 3 9 75 B
8 Aswin Nur Hidayat 1 2 2 2 7 58,33 B
9 Dessy Putri A D. 2 1 3 2 8 66,67 B
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 3 10 83,33 A
11 Dewi Lestari 1 1 1 1 4 33,33 D
12 Dhias Ayu Kusuma W A 2 1 2 2 7 58,33 B
13 Dian Ayu S. 2 2 2 2 8 66,67 B
14 Dwi Nurmala S. 1 2 3 2 8 66,67 B
15 Eko Noviyanto 1 2 2 1 6 50 C
16 Endrik Nur Hantoro 2 1 3 2 8 66,67 B
17 Eva Alviyana 1 1 2 1 5 41,67 C
18 Ferri Bhakti S N. 1 2 2 1 6 50 C
19 Fiki Marlinda Alfiani 1 1 2 2 6 50 C
20 Hendi Ghani Said 2 1 2 2 7 58,33 B
21 Iin Fransisca 3 2 3 2 10 83,33 A
22 Kirana Dewi P.S 2 1 3 2 8 66,67 B
23 Lutfiana Maulidiyah 2 1 3 2 8 66,67 B
24 Moh. Khoirul Amin 2 1 2 2 7 58,33 B
25 Moh. Nailussalam 2 1 2 2 7 58,33 B
26 Moh. Ridhwan 1 1 1 1 4 33,33 D
27 Moh. Edy Susanto 2 1 3 3 8 66,67 B
28 Moh. Syaifuddin 1 1 3 3 7 58,33 B
29 Nur laily N. 2 1 3 2 8 66,67 B
30 Nur Rokhmawati 2 2 3 2 9 75 B
31 Ranestya Putri H. 2 2 2 2 8 66,67 B
32 Retno Astuti 1 1 2 1 5 41,67 C
33 Risca Wulandari 1 1 3 2 7 58,33 B
34 Rukmini 2 1 2 2 7 58,33 B
35 Sika Widiati 2 1 2 2 7 58,33 B
36 Siti Rochmah 2 1 3 2 8 66,67 B
37 Sugiharto 1 1 1 1 4 33,33 D
38 Supriyadi 1 1 2 2 6 50 C
39 Susanto 2 1 2 2 7 58,33 B
40 Syulistyani 1 1 3 2 7 58,33 B
41 Teguh Setyawan 1 1 3 2 7 58,33 B
42 Tri Endang P. 2 1 2 2 7 58,33 B
43 Ulfatun Nisfah 2 1 3 2 8 66,67 B
44 Umi Rohmatin 2 2 3 2 9 75 B
45 Wheni Puspita Sari 2 2 3 3 10 83,33 A
46 Yulita Nurmawati 2 1 2 2 7 58,33 B
JUMLAH 328
NO Kategori Jumlah Sisw Prosentase (%)
1 Baik Sekali (A) 3 6,52
2 Baik (B) 31 67,39
3 Cukup 9 19,57
4 Kurang (D) 3 6,52
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 328
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 328
46
= 7,13

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 7,13 100 %
12
= 59,42 %
Lampiran 22
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
(aktivitas siswa dengan guru)
Siklus 2
Aspek yang diamati Katego
No Nama Jmlh Persen
A B C D ri
(%)
1 Afif Masroni 2 2 3 3 10 83,33 A
2 Agus Puspito 2 2 3 3 10 83,33 A
3 Ah. Khanif 2 2 3 2 9 75,00 B
4 Ah. Khoirul Anwar 2 2 2 2 8 66,67 B
5 Ah. Suroso 2 2 3 3 10 83,33 A
6 Ah. SyafiI 2 2 3 3 10 83,33 A
7 Andi Supriyanto 2 2 3 3 10 83,33 A
8 Aswin Nur Hidayat 2 2 2 3 9 75,00 B
9 Dessy Putri A D. 3 3 3 3 12 100 A
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 2 9 75,00 B
11 Dewi Lestari 2 2 2 2 8 66,67 B
12 Dhias Ayu Kusuma W A 2 2 3 3 10 83,33 A
13 Dian Ayu S. 2 2 2 3 9 75,00 B
14 Dwi Nurmala S. 2 2 3 3 10 83,33 A
15 Eko Noviyanto 2 2 2 3 9 75,00 B
16 Endrik Nur Hantoro 2 2 3 2 9 75,00 B
17 Eva Alviyana 2 2 2 1 7 58,33 B
18 Ferri Bhakti S N. 2 2 2 2 8 66,67 B
19 Fiki Marlinda Alfiani 2 2 3 3 10 83,33 A
20 Hendi Ghani Said 2 2 3 3 10 83,33 A
21 Iin Fransisca 3 2 3 3 11 91,67 A
22 Kirana Dewi P.S 2 2 2 3 9 75,00 B
23 Lutfiana Maulidiyah 2 2 3 3 10 83,33 A
24 Moh. Khoirul Amin 2 2 3 3 10 83,33 A
25 Moh. Nailussalam 2 2 3 3 10 83,33 A
26 Moh. Ridhwan 2 2 2 2 8 66,67 B
27 Moh. Edy Susanto 2 2 3 3 10 83,33 A
28 Moh. Syaifuddin 2 2 2 3 9 75,00 B
29 Nur laily N. 2 2 3 2 9 75,00 B
30 Nur Rokhmawati 2 2 3 3 10 83,33 A
31 Ranestya Putri H. 2 2 3 3 10 83,33 A
32 Retno Astuti 2 2 3 2 9 75,00 B
33 Risca Wulandari 2 2 3 2 9 75,00 B
34 Rukmini 2 2 2 2 8 66,67 B
35 Sika Widiati 2 2 3 3 10 83,33 A
36 Siti Rochmah 2 2 3 2 9 75,00 B
37 Sugiharto 2 2 2 2 8 66,67 B
38 Supriyadi 2 2 2 3 9 75,00 B
39 Susanto 2 2 3 2 9 75,00 B
40 Syulistyani 2 2 3 3 10 83,33 A
41 Teguh Setyawan 2 2 3 2 9 75,00 B
42 Tri Endang P. 2 2 3 3 10 83,33 A
43 Ulfatun Nisfah 2 2 3 3 10 83,33 A
44 Umi Rohmatin 2 2 2 3 9 75,00 B
45 Wheni Puspita Sari 2 2 3 3 10 83,33 A
46 Yulita Nurmawati 2 2 3 3 10 83,33 A
JUMLAH 432
NO Kategori Jumlah Sisw Prosentase (%)
1 Baik Sekali (A) 23 50
2 Baik (B) 23 50
3 Cukup - -
4 Kurang (D) - -
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75,00 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75,00 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 432
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 432
46
= 9,39

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 9,39 100 %
12
= 78,25 %
Lampiran 23
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
(aktivitas siswa dengan guru)
Siklus III
Aspek yang diamati Katego
No Nama Jmlh Persen
A B C D ri
(%)
1 Afif Masroni 2 2 3 3 10 83,33 A
2 Agus Puspito 2 3 3 3 11 91,67 A
3 Ah. Khanif 2 2 3 3 10 83,33 A
4 Ah. Khoirul Anwar 2 2 3 3 10 83,33 A
5 Ah. Suroso 3 2 3 3 11 91,67 A
6 Ah. SyafiI 3 2 3 3 11 91,67 A
7 Andi Supriyanto 3 2 3 3 11 91,67 A
8 Aswin Nur Hidayat 2 2 2 3 9 75 B
9 Dessy Putri A D. 3 3 3 3 12 100 A
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 3 10 83,33 A
11 Dewi Lestari 3 2 3 2 10 83,33 A
12 Dhias Ayu Kusuma W A 2 2 3 3 10 83,33 A
13 Dian Ayu S. 2 2 3 3 10 83,33 A
14 Dwi Nurmala S. 2 2 3 3 10 83,33 A
15 Eko Noviyanto 3 2 3 3 11 91,67 A
16 Endrik Nur Hantoro 2 2 3 2 9 75 B
17 Eva Alviyana 2 2 3 2 9 75 B
18 Ferri Bhakti S N. 2 2 3 3 10 83,33 A
19 Fiki Marlinda Alfiani 2 2 3 3 10 83,33 A
20 Hendi Ghani Said 2 2 3 3 10 83,33 A
21 Iin Fransisca 3 2 3 3 11 91,67 A
22 Kirana Dewi P.S 2 2 3 3 10 83,33 A
23 Lutfiana Maulidiyah 3 2 3 3 11 91,67 A
24 Moh. Khoirul Amin 3 2 3 3 11 91,67 A
25 Moh. Nailussalam 2 2 3 3 10 83,33 A
26 Moh. Ridhwan 2 2 3 2 9 75 B
27 Moh. Edy Susanto 3 2 3 3 11 91,67 A
28 Moh. Syaifuddin 2 2 2 3 9 75 B
29 Nur laily N. 2 2 3 2 9 75 B
30 Nur Rokhmawati 3 2 3 3 11 91,67 A
31 Ranestya Putri H. 3 2 3 3 11 91,67 A
32 Retno Astuti 2 2 3 3 10 83,33 A
33 Risca Wulandari 2 2 3 3 10 83,33 A
34 Rukmini 2 3 3 2 10 83,33 A
35 Sika Widiati 2 2 3 3 10 83,33 A
36 Siti Rochmah 2 3 3 2 10 83,33 A
37 Sugiharto 2 2 2 2 8 66,67 B
38 Supriyadi 2 2 3 3 10 83,33 A
39 Susanto 2 3 3 2 10 83,33 A
40 Syulistyani 2 2 3 3 10 83,33 A
41 Teguh Setyawan 2 3 3 2 10 83,33 A
42 Tri Endang P. 2 2 3 3 10 83,33 A

43 Ulfatun Nisfah 3 2 3 11 91,67 A


3
44 Umi Rohmatin 2 2 3 3 10 83,33 A
45 Wheni Puspita Sari 3 2 3 3 11 91,67 A
46 Yulita Nurmawati 2 2 3 3 10 83,33 A
JUMLAH 467
NO Kategori Jumlah Sisw Prosentase (%)
1 Baik Sekali (A) 39 84,78
2 Baik (B) 7 15,22
3 Cukup (C) - -
4 Kurang (D) - -
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A : Keaktifan bertanya kepada guru
B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru
C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru
D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru
Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus I ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 467
siswa = 46
Skor maksimum = 12
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 467
46
= 10,15

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 10,15 100 %
12
= 84,58 %
Lampiran 24

Perbandingan Nilai Aktivitas Antara Siswa dan Guru


MAN 02 Pati kelas X4 Th. 2009/2010

Siklus II Siklus III


Siklus I
No Nama Nilai Nilai Nilai
Prosent Prosent Prosent
Aktivi Aktivi Aktivi
ase(%) ase (%) ase (%)
tas tas tas
1 Afif Masroni 8 66,67 10 83,33 10 83,33
2 Agus Puspito 6 50,00 10 83,33 11 91,67
3 Ah. Khanif 7 58,33 9 75,00 10 83,33
4 Ah. Khoirul Anwar 5 41,67 8 66,67 10 83,33
5 Ah. Suroso 5 41,67 10 83,33 11 91,67
6 Ah. SyafiI 8 66,67 10 83,33 11 91,67
7 Andi Supriyanto 9 75,00 10 83,33 11 91,67
8 Aswin Nur Hidayat 7 58,33 9 75,00 9 75,00
9 Dessy Putri A D. 8 66,67 12 100 12 100
10 Devi Arfiana Sari 10 83,33 9 75,00 10 83,33
11 Dewi Lestari 4 33,33 8 66,67 10 83,33
12 Dhias Ayu Kusuma W A 7 58,33 10 83,33 10 83,33
13 Dian Ayu S. 8 66,67 9 75,00 10 83,33
14 Dwi Nurmala S. 8 66,67 10 83,33 10 83,33
15 Eko Noviyanto 6 50,00 9 75,00 11 91,67
16 Endrik Nur Hantoro 8 66,67 9 75,00 9 75,00
17 Eva Alviyana 5 41,67 7 58,33 9 75,00
18 Ferri Bhakti S N. 6 50,00 8 66,67 10 83,33
19 Fiki Marlinda Alfiani 6 50,00 10 83,33 10 83,33
20 Hendi Ghani Said 7 58,33 10 83,33 10 83,33
21 Iin Fransisca 10 83,33 11 91,67 11 91,67
22 Kirana Dewi P.S 8 66,67 9 75,00 10 83,33
23 Lutfiana Maulidiyah 8 66,67 10 83,33 11 91,67
24 Moh. Khoirul Amin 7 58,33 10 83,33 11 91,67
25 Moh. Nailussalam 7 58,33 10 83,33 10 83,33
26 Moh. Ridhwan 4 33,33 8 66,67 9 75,00
27 Moh. Edy Susanto 8 66,67 10 83,33 11 91,67
28 Moh. Syaifuddin 7 58,33 9 75,00 9 75,00
29 Nur laily N. 8 66,67 9 75,00 9 75,00
30 Nur Rokhmawati 9 75,00 10 83,33 11 91,67
31 Ranestya Putri H. 8 66,67 10 83,33 11 91,67
32 Retno Astuti 5 41,67 9 75,00 10 83,33
33 Risca Wulandari 7 58,33 9 75,00 10 83,33
34 Rukmini 7 58,33 8 66,67 10 83,33
35 Sika Widiati 7 58,33 10 83,33 10 83,33
36 Siti Rochmah 8 66,67 9 75,00 10 83,33
37 Sugiharto 4 33,33 8 66,67 8 66,67
38 Supriyadi 6 50,00 9 75,00 10 83,33
39 Susanto 7 58,33 9 75,00 10 83,33
40 Syulistyani 7 58,33 10 83,33 10 83,33
41 Teguh Setyawan 7 58,33 9 75,00 10 83,33
42 Tri Endang P. 7 58,33 10 83,33 10 83,33
43 Ulfatun Nisfah 8 66,67 10 83,33 11 91,67
44 Umi Rohmatin 9 75,00 9 75,00 10 83,33
45 Wheni Puspita Sari 10 83,33 10 83,33 11 91,67
46 Yulita Nurmawati 7 58,33 10 83,33 10 83,33
Jumlah 328 - 432 - 467 -
Rata-rata - 59,42% - 78,25% - 84,58%
Lampiran 25

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK


(Aktivitas Siswa dengan Siswa)
Siklus I

Aspek yang diamati


Nama Kate
No Jmlh Persen
A B C D E gori
(%)
1 Afif Masroni 2 2 2 2 2 10 66,67 B
2 Agus Puspito 2 2 1 2 1 8 53,33 C
3 Ah. Khanif 2 2 2 2 1 9 60 B
4 Ah. Khoirul Anwar 2 2 2 1 1 8 53,33 C
5 Ah. Suroso 2 2 2 1 1 8 53,33 C
6 Ah. SyafiI 3 3 3 3 1 13 86,67 A
7 Andi Supriyanto 2 2 2 3 2 11 73,33 B
8 Aswin Nur Hidayat 1 1 2 2 2 8 53,33 C
9 Dessy Putri A D. 3 3 3 2 1 12 80 A
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 3 2 12 80 A
11 Dewi Lestari 3 3 1 1 1 9 60 B
12 Dhias Ayu Kusuma W A 3 3 2 2 1 11 73,33 B
13 Dian Ayu S. 2 2 2 2 2 10 66,67 B
14 Dwi Nurmala S. 2 2 3 2 2 11 73,33 B
15 Eko Noviyanto 1 1 2 1 2 7 46,67 C
16 Endrik Nur Hantoro 1 1 3 2 1 7 46,67 C
17 Eva Alviyana 2 2 2 1 1 8 53,33 C
18 Ferri Bhakti S N. 1 1 2 1 2 7 46,67 C
19 Fiki Marlinda Alfiani 2 2 2 2 1 9 60 B
20 Hendi Ghani Said 1 1 2 2 1 7 46,67 C
21 Iin Fransisca 3 3 3 2 2 13 86,67 A
22 Kirana Dewi P.S 2 2 3 2 1 10 66,67 B
23 Lutfiana Maulidiyah 1 1 3 2 1 8 53,33 C
24 Moh. Khoirul Amin 2 2 2 2 1 9 60 B
25 Moh. Nailussalam 1 2 2 2 1 8 53,33 C
26 Moh. Ridhwan 1 1 1 1 1 5 33,33 D
27 Moh. Edy Susanto 1 1 3 3 1 9 60 B
28 Moh. Syaifuddin 2 2 3 3 1 11 73,33 B
29 Nur laily N. 2 2 3 2 1 10 66,67 B
30 Nur Rokhmawati 2 2 3 2 2 11 73,33 B
31 Ranestya Putri H. 2 2 2 2 2 10 66,67 B
32 Retno Astuti 2 2 2 1 1 8 53,33 C
33 Risca Wulandari 2 2 3 2 1 10 66,67 B
34 Rukmini 3 3 2 2 1 11 73,33 B
35 Sika Widiati 2 2 2 2 1 9 60 B
36 Siti Rochmah 3 3 3 2 1 12 80 A
37 Sugiharto 2 2 1 1 1 7 46,67 C
38 Supriyadi 2 2 2 2 1 9 60 B
39 Susanto 2 2 2 2 1 9 60 B
40 Syulistyani 2 2 3 2 1 10 66,67 B
41 Teguh Setyawan 2 2 3 2 1 10 66,67 B
42 Tri Endang P. 3 3 2 2 1 11 73,33 B
43 Ulfatun Nisfah 3 3 3 2 1 12 80 A
44 Umi Rohmatin 2 2 3 2 2 11 73,33 B
45 Wheni Puspita Sari 3 3 3 3 2 14 93,33 A
46 Yulita Nurmawati 3 3 2 2 1 11 73,33 B
Jumlah 451

NO Kategori Jumlah Sisw a Prosentase (%)


1 Baik Sekali (A) 7 15,22
2 Baik (B) 25 54,35
3 Cukup (C) 13 28,26
4 Kurang (D) 1 2,17
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A . Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C . Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik

Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 451
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 451
46
= 9,81

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 9,81 100 %
15
= 65,40 %
Lampiran 26
LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK
(Aktivitas Siswa dengan Siswa)
Siklus II

Aspek yang diamati


Nama Kate
No Jmlh Persen
A B C D E gori
(%)
1 Afif Masroni 2 2 3 3 2 12 80 A
2 Agus Puspito 2 3 3 3 2 13 86,67 A
3 Ah. Khanif 2 3 3 2 2 12 80 A
4 Ah. Khoirul Anwar 2 3 2 2 2 11 73,33 B
5 Ah. Suroso 2 3 3 3 2 13 86,67 A
6 Ah. SyafiI 2 2 3 3 2 12 80 A
7 Andi Supriyanto 2 2 3 3 2 12 80 A
8 Aswin Nur Hidayat 2 2 2 3 2 11 73,33 B
9 Dessy Putri A D. 2 2 3 3 3 13 86,67 A
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 2 2 11 73,33 B
11 Dewi Lestari 2 2 2 2 2 10 66,67 B
12 Dhias Ayu Kusuma W A 2 2 3 3 2 12 80 A
13 Dian Ayu S. 2 2 2 3 2 11 73,33 B
14 Dwi Nurmala S. 2 2 3 3 2 12 80 A
15 Eko Noviyanto 2 2 2 3 2 11 73,33 B
16 Endrik Nur Hantoro 2 2 3 2 2 11 73,33 B
17 Eva Alviyana 3 2 2 1 2 10 66,67 B
18 Ferri Bhakti S N. 2 2 2 2 2 10 66,67 B
19 Fiki Marlinda Alfiani 2 2 3 3 2 12 80 A
20 Hendi Ghani Said 2 2 3 3 2 12 80 A
21 Iin Fransisca 2 2 3 3 2 12 80 A
22 Kirana Dewi P.S 2 2 2 3 2 11 73,33 B
23 Lutfiana Maulidiyah 1 1 3 3 2 10 66,67 B
24 Moh. Khoirul Amin 1 1 3 3 2 10 66,67 B
25 Moh. Nailussalam 1 1 3 3 2 10 66,67 B
26 Moh. Ridhwan 2 2 2 2 2 10 66,67 B
27 Moh. Edy Susanto 1 1 3 3 2 10 66,67 B
28 Moh. Syaifuddin 2 2 2 3 2 11 73,33 B
29 Nur laily N. 2 2 3 2 2 11 73,33 B
30 Nur Rokhmawati 2 2 3 3 2 12 80 A
31 Ranestya Putri H. 2 2 3 3 2 12 80 A
32 Retno Astuti 3 2 3 2 2 12 80 A
33 Risca Wulandari 2 3 3 2 2 12 80 A
34 Rukmini 3 3 2 2 2 12 80 A
35 Sika Widiati 2 2 3 3 2 12 80 A
36 Siti Rochmah 3 3 3 2 2 13 86,67 A
37 Sugiharto 2 2 2 2 2 10 66,67 B
38 Supriyadi 2 2 2 2 2 11 73,33 B
39 Susanto 2 2 2 3 2 11 73,33 B
40 Syulistyani 2 2 2 3 2 12 80 A
41 Teguh Setyawan 2 2 2 3 2 11 73,33 B
42 Tri Endang P. 2 2 2 3 2 12 80 A
43 Ulfatun Nisfah 2 2 2 3 2 12 80 A
44 Umi Rohmatin 2 2 2 2 2 11 73,33 B
45 Wheni Puspita Sari 3 2 2 3 2 13 86,67 A
46 Yulita Nurmawati 2 2 2 3 2 12 80 A
Jumlah 526
NO Kategori Jumlah Sisw Prosentase (%)
1 Baik Sekali (A) 24 52,17
2 Baik (B) 22 47,83
3 Cukup - -
4 Kurang (D) - -
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik

Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 526
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 526
46
= 11,44

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 11,44 100 %
15
= 76,27 %
Lampiran 27

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK


(Aktivitas Siswa dengan Siswa)
Siklus III

Aspek yang diamati


Nama Kate
No Jmlh Persen
A B C D E gori
(%)
1 Afif Masroni 2 2 3 3 2 12 80 A
2 Agus Puspito 2 3 3 3 3 14 93,33 A
3 Ah. Khanif 2 2 3 3 2 12 80 A
4 Ah. Khoirul Anwar 3 2 3 3 2 13 86,67 A
5 Ah. Suroso 3 2 3 3 2 13 86,67 A
6 Ah. SyafiI 3 2 3 3 2 13 86,67 A
7 Andi Supriyanto 3 2 3 3 2 13 86,67 A
8 Aswin Nur Hidayat 2 3 2 3 2 12 80 A
9 Dessy Putri A D. 3 2 3 3 3 14 93,33 A
10 Devi Arfiana Sari 2 2 3 3 2 12 80 A
11 Dewi Lestari 3 2 3 2 2 12 80 A
12 Dhias Ayu Kusuma W A 2 2 3 3 2 12 80 A
13 Dian Ayu S. 2 2 3 3 2 12 80 A
14 Dwi Nurmala S. 2 2 3 3 2 12 80 A
15 Eko Noviyanto 3 2 3 3 2 13 86,67 A
16 Endrik Nur Hantoro 2 2 3 2 2 11 73,33 B
17 Eva Alviyana 2 2 3 2 2 11 73,33 B
18 Ferri Bhakti S N. 3 2 3 3 2 13 86,67 A
19 Fiki Marlinda Alfiani 2 3 3 3 2 12 80 A
20 Hendi Ghani Said 2 3 3 3 2 13 86,67 A
21 Iin Fransisca 2 2 3 3 2 12 80 A
22 Kirana Dewi P.S 2 2 3 3 2 12 80 A
23 Lutfiana Maulidiyah 3 2 3 3 2 13 86,67 A
24 Moh. Khoirul Amin 2 3 3 3 2 13 86,67 A
25 Moh. Nailussalam 3 2 3 3 2 13 86,67 A
26 Moh. Ridhwan 3 2 3 2 2 12 80 A
27 Moh. Edy Susanto 2 2 3 3 2 12 80 A
28 Moh. Syaifuddin 3 2 2 3 2 12 80 A
29 Nur laily N. 2 2 3 2 2 11 73,33 B
30 Nur Rokhmawati 2 2 3 3 2 12 80 A
31 Ranestya Putri H. 3 2 3 3 2 13 86,67 A
32 Retno Astuti 3 2 3 3 2 13 86,67 A
33 Risca Wulandari 2 2 3 3 2 12 80 A
34 Rukmini 2 2 3 2 3 12 80 A
35 Sika Widiati 2 3 3 3 2 13 86,67 A
36 Siti Rochmah 2 3 3 2 3 13 86,67 A
37 Sugiharto 2 2 2 2 2 10 66,67 B
38 Supriyadi 2 2 3 3 2 12 80 A
39 Susanto 2 2 3 2 3 12 80 A
40 Syulistyani 2 3 3 3 2 13 86,67 A
41 Teguh Setyawan 2 2 3 2 3 12 80 A
42 Tri Endang P. 3 2 3 3 2 13 86,67 A
43 Ulfatun Nisfah 2 2 3 3 2 12 80 A
44 Umi Rohmatin 3 2 3 3 2 13 86,67 A
45 Wheni Puspita Sari 2 2 3 3 2 12 80 A
46 Yulita Nurmawati 2 2 3 3 2 12 80 A
Jumlah 568
NO Kategori Jumlah Sisw Prosentase (%)
1 Baik Sekali (A) 42 91,30
2 Baik (B) 4 8,70
3 Cukup - -
4 Kurang (D) - -
Jumlah Seluruh 46
Siswa

Keterangan:
A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok
B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi
C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi
D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang
tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik
E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik

Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek

>75 % = Baik sekali (A) Skor Kriteria


55 75 % = Baik (B) 1 = rendah
35 55 % = Cukup (C) 2 = sedang
<35 % = Kurang (D) 3 = tinggi

ANALISIS DATA
Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh:
aktivitas siswa dengan guru = 568
siswa = 46
Skor maksimum = 15
Maka:

Rata-rata aktivitas ( ) = Aktivitas Seluruh siswa


siswa
= 568
46
= 12,35

Prosentase (%) = Aktivitas rata-rata Seluruh siswa


Skor Maksimum
= 12,35 100 %
15
= 82,33%
Lampiran 28

Perbandingan Nilai Aktivitas Antar Siswa


MAN 02 Pati kelas X4 Th. 2009/2010
Siklus II Siklus III
Siklus I
No Nama Nilai Prose
Prosent Prosent
Aktivitas Nilai ntase Nilai
ase (%) ase (%)
Aktivitas (%) Aktivitas
1 Afif Masroni 10 66,67 12 80,00 12 80,00
2 Agus Puspito 8 53,33 13 86,67 14 93,33
3 Ah. Khanif 9 60,00 12 80,00 12 80,00
4 Ah. Khoirul Anwar 8 53,33 11 73,33 13 86,67
5 Ah. Suroso 8 53,33 13 86,67 13 86,67
6 Ah. SyafiI 13 86,67 12 80,00 13 86,67
7 Andi Supriyanto 11 73,33 12 80,00 13 86,67
8 Aswin Nur Hidayat 8 53,33 11 73,33 12 80,00
9 Dessy Putri A D. 12 80,00 13 86,67 14 93,33
10 Devi Arfiana Sari 12 80,00 11 73,33 12 80,00
11 Dewi Lestari 9 60,00 10 66,67 12 80,00
12 Dhias Ayu Kusuma W A 11 73,33 12 80,00 12 80,00
13 Dian Ayu S. 10 66,67 11 73,33 12 80,00
14 Dwi Nurmala S. 11 73,33 12 80,00 12 80,00
15 Eko Noviyanto 7 46,67 11 73,33 13 86,67
16 Endrik Nur Hantoro 7 46,67 11 73,33 11 73,33
17 Eva Alviyana 8 53,33 10 66,67 11 73,33
18 Ferri Bhakti S N. 7 46,67 10 66,67 13 86,67
19 Fiki Marlinda Alfiani 9 60,00 12 80,00 12 80,00
20 Hendi Ghani Said 7 46,67 12 80,00 13 86,67
21 Iin Fransisca 13 86,67 12 80,00 12 80,00
22 Kirana Dewi P.S 10 66,67 11 73,33 12 80,00
23 Lutfiana Maulidiyah 8 53,33 10 66,67 13 86,67
24 Moh. Khoirul Amin 9 60,00 10 66,67 13 86,67
25 Moh. Nailussalam 8 53,33 10 66,67 13 86,67
26 Moh. Ridhwan 5 33,33 10 66,67 12 80,00
27 Moh. Edy Susanto 9 60,00 10 66,67 12 80,00
28 Moh. Syaifuddin 11 73,33 11 73,33 12 80,00
29 Nur laily N. 10 66,67 11 73,33 11 73,33
30 Nur Rokhmawati 11 73,33 12 80,00 12 80,00
31 Ranestya Putri H. 10 66,67 12 80,00 13 86,67
32 Retno Astuti 8 53,33 12 80,00 13 86,67
33 Risca Wulandari 10 66,67 12 80,00 12 80,00
34 Rukmini 11 73,33 12 80,00 12 80,00
35 Sika Widiati 9 60,00 12 80,00 13 86,67
36 Siti Rochmah 12 80,00 13 86,67 13 86,67
37 Sugiharto 7 46,67 10 66,67 10 66,67
38 Supriyadi 9 60,00 11 73,33 12 80,00
39 Susanto 9 60,00 11 73,33 12 80,00
40 Syulistyani 10 66,67 12 80 13 86,67
41 Teguh Setyawan 10 66,67 11 73,33 12 80,00
42 Tri Endang P. 11 73,33 12 80,00 13 86,67
43 Ulfatun Nisfah 12 80,00 12 80,00 12 80,00
44 Umi Rohmatin 11 73,33 11 73,33 13 86,67
45 Wheni Puspita Sari 14 93,33 13 86,67 12 80,00
46 Yulita Nurmawati 11 73,33 12 80,00 12 80,00
Jumlah 451 - 526 568 -
Rata-rata - 65,4 0% - - 82,33%
Lampiran 29

STRUKTUR ORGANISASI
MAN 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2007/2008
KEmnb KOMITE
PAkelkjkpalaLA MADRASAH
Drs H Masyhuri MH H. Joko
Suroso

WAKA KURIKULUM WAKA WAKA


WAKA SARPRAS KESISWAAN HUMAS
H. Abdul Hamid, S. Ag. H. Moh. Zubaidi, S.Ag Drs. Sodiq Drs. Sutarjo

KOORDINATOR BK
Drs. Sunoto

GURU/KOORDINATOR MAPEL
WALI KELAS
X 1 Dra. Hj. Istifaiyah
X 2 Mamik Sujatmi, S, Pd.
X 3 Siti Aniyatus S, S. Pd.
X 4 Sholikul Huda, S. Pd
X 5 Nunuk Wahyuni, S.Pd
X 6 Rifa'a, S. Pd
XI IPA 1 Anita Fizqiyah, S. Pd
XI IPA 2 Surahmat Hadi, S. Pd
XI IPS 1 Drs. Sugiono
XI IPS 2 Tri Puji Astuti TH, S.Pd.
XI IPS 3 Turmudzi, S, Ag.
XI IPS 4 -
XII IPA Supatmi, S. Pd.
XII BHS Indarwati, S. Pd.
XII IPS 1 Drs. Muzammil
XII IPS 2 H. Munadi, S. Ag.
XII IPS 3 Abid Masduki, S. Ag
XII IPS 4 -
OSIS

Keterangan :
: Garis Instruksi/Komando

: Garis Koordinasi

Anda mungkin juga menyukai