Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i

BAB 1 PENDAHULUAN
1 Latar Belakang ......................................................................... 1
2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
3 Tujuan ...................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN
1 Pengertian Kekerasan ............................................................... 3
2 Contoh dari Tindakan Kekerasan yang Menyimpang dari Nilai-
nilai Pancasila ........................................................................... 3
3 Solusi Terhadap Penyimpangan Kekerasan dalam Nilai
Pancasila ................................................................................... 7

BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................. 9
3.2 Saran .......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 10

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh kota-kota besar dan
kota-kota lainnya tanpa menutup kemungkinan terjadi di pedesaan, adalah
kekerasan pada masyarakat yang merajalela. Siapa saja, tidak menutup
kemungkinan untuk melakukan tindak kekerasan. Apalagi keadaan ekonomi
yang semakin sulit, memaksa sekelompok orang atau individu untuk mencari
jalan pintas untuk mengatasinya. Dalam berbagai acara liputan kriminal di
televisi misalnya, hampir setiap hari selalu ada berita mengenai tindak
kriminalitas kekerasan yang terjadi di masyarakat. Yang sekarang sementara
dibahas di media adalah tindak kekerasan terhadap anak-anak. Hal ini cukup
meresahkan dan terus berkembang di masyarakat. Tindak kriminal di
Indonesia mulai berkembang pada saat ekonomi semakin sulit dan angka
pengangguran semakin tinggi. Akibatnya kelompok orang masyarakat usia
kerja mulai mencari cara untuk mendapatkan penghasilan, biasanya melalui
pemerasan dalam bentuk penyediaan jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Tindak kekerasan yang dilakukan masyarakat juga sangat bervariasi, mulai
dari tawuran antar desa, pencurian, dukun santet, pemerkosaan, penculikan
anak, penipuan, pencabulan, hingga pembunuhan mutilasi. Tindakan kriminal
ini pada dasarnya adalah penyelewengan dari pancasila. Dahulu tindakan
kriminal yang dilakukan oleh preman identik dengan tindakan kekerasan
fisik, namun seiring dengan perubahan jaman maka preman juga mengalami
perubahan modus dalam melakukan tindak kriminalnya yaitu dengan cara
psikologis atau kejahatan secara halus tanpa melukai fisik korban. Dengan
cara ini kekerasan preman dapat mengurangi resiko dalam melakukan
tindakan kriminalnya. Namun, tidak dapat dipungkiri, hingga saat ini
kekerasan yang dilakukan oleh preman, kriminalitas masih dilakukan dan
masih banyak lagi seseorang atau kelompok yang melakukan tindak kriminal
selain preman.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa itu kekerasan ?
2. Apa sajakah contoh dari tindakan kekerasan yang menyimpang dari nilai-
nilai pancasila serta bagaimana solusinya ?

1.3 Tujuan
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca atau masyarakat tentang
kekerasan tersebut
2. Untuk memberitahukan macam-macam bentuk kekerasan yang
menyimpang dalam nilai pancasila serta solusi untuk mengurangi tindakan
kekerasan tersebut

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kekerasan

Istilah kekerasan berasal dari bahasa Latin violentia, yang berarati


keganasan, kebengisan, kadahsyatan, kegarangan, aniaya, dan pemerkosaan
(sebagaimana di kutib Arif Roman,2005). Tindak kekerasan, menunjuk kepada
tindakan yang dapat merugikan orang lain. Misalnya: pembunuhan,
penjarahan, pemukulan, dll. Walaupun tindakan tersebut menurut masyarakat
umum dinilai benar. Namun pada dasarnya kekerasan diartikan sebagai
perilaku sengaja maupun tidak sengaja yang ditunjukan untuk merusak orang
lain, baik berupa serangan fisik, mental, sosial, maupun ekonomi yang
melanggar HAM, bertentangan dengan nilai-nilai dan norma-norma
masyarakat sehingga berdampak trauma psikologis bagi korban.

Sedangkan, menurut Ensiklopedia Indonesia, kekerasan (Violence berasal


dari bahasa Latin violentus yang berasal dari kata vi atau vis berarti kekuasaan
atau berkuasa) adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan privat
Romawi yang merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik
ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan
penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan
oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya.

2.2 Contoh dari Tindakan Kekerasan yang Menyimpang dari Nilai-nilai


Pancasila
Contoh penyimpangan :
1. Gerakan radikal kelompok yang mengatasnamakan agama.
2. Perusakan tempat-tempat ibadah.
3. Perilaku diskriminatif terhadap pemeluk agama yang berbeda.
4. Tidak menghormati perbedaan beragama.
5. Munculnya aliran-aliran sesat.
6. Fanatisme yang bersifat anarki.
7. Perilaku yang menyimpang dari ajaran agama.
Penyebab terjadinya penyimpangan :
1. Kurangnya toleransi antar umat beragama.
2. Rendahnya pemahaman masyarakat tentang kebebasan beragama.

3
3. Keadaaan masyarakat Indonesia yang multikultural sehingga rawan
konflik.
4. Kurangnya penghayatan terhadap sila-sila pertama.
5. Munculnya pemahaman yang beranekaragam dalam menafsirkan
suatu ajaran.
6. Masuknya budaya asing yang menyebabkan lunturnya nilai-nilai
agama.

1. Pelanggaran terhadap sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang


Maha Esa

Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan


dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam
semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa
yang religius bukan bangsa yang ateis. Dan adapun bukti pelanggaran dari
sila pertama Pancasila yaitu konflik di Poso.

Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah yang


melibatkan kelompok Muslim dan Kristen. Kerusuhan ini dibagi menjadi
tiga bagian . Kerusuhan Poso I (25 - 29 Desember 1998), Poso II ( 17-21
April 2000), dan Poso III (16 Mei - 15 Juni 2000). Pada 20 Desember 2001
Keputusan Malino ditandatangani antara kedua belah pihak yang bertikai
dan diinisiasi oleh Jusuf Kalla dan Susilo Bambang Yudhoyono.

2. Pelanggaran terhadap sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan Yang


Adil dan Beradab

Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti


kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup
bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya. Dan berikut bukti dari pelanggaran sila kedua
Pancasila yaitu

Tragedi Trisakti

Delapan belas tahun lalu atau 12 Mei 1998, situasi Indonesia


khususnya Ibu Kota Jakarta sedang genting. Demonstrasi mahasiswa untuk

4
menuntut reformasi dan pengunduran diri Presiden Soeharto kian
membesar tiap hari. Aksi itu akhirnya melibatkan rakyat dari berbagai
lapisan. Salah satu momentum penting yang menjadi titik balik perjuangan
mahasiswa adalah peristiwa yang menewaskan empat mahasiswa
Universitas Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin
Royan, dan Hendrawan. Mereka tewas ditembak aparat keamanan saat
melakukan aksi damai dan mimbar bebas di kampus A Universitas
Trisakti, Jalan Kyai Tapa Grogol, Jakarta Barat. Aksi yang diikuti sekira
6.000 mahasiswa, dosen, dan civitas akademika lainnya itu berlangsung
sejak pukul 10.30 WIB.

Tewasnya keempat mahasiwa tersebut tidak mematikan semangat


rekan-rekan mereka. Justru sebaliknya, kejadian itu menimbulkan aksi
solidaritas di seluruh kampus di Indonesia. Apalagi, pemakaman mereka
disiarkan secara dramatis oleh televisi. Keempat mahasiswa itu menjadi
martir dan diberi gelar pahlawan reformasi. Puncak dari perjuangan itu
adalah ketika Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada Kamis,
21 Mei 2008.

3. Pelanggaran terhadap sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia

Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah


bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus
mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa indonesia. Bukti pelanggaran sila ketiga Pancasila yaitu

Gerakan Aceh Merdeka

GAM pertama kali di deklarasi pada 4 Desember 1976. Gerakan


ini mengusung nasionalisme Aceh secara jelas. Nasionalisme yang
dibangun sebagai pembeda dengan nasionalisme Indonesia yang
sebelumnya telah ada.

5
Lepasnya Timor Timur dari NKRI

Republik Demokratik Timor Leste (juga disebut Timor Lorosa'e),


yang sebelum merdeka bernama Timor Timur, adalah sebuah negara kecil
di sebelah utara Australia dan bagian timur pulau Timor. Selain itu wilayah
negara ini juga meliputi pulau Kambing atau Atauro, Jaco, dan enklave
Oecussi-Ambeno di Timor Barat. Sebagai sebuah negara sempalan
Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002.
Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB,
mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai
nama resmi negara mereka.

4. Pelanggaran terhadap sila keempat Pancasila yaitu Kerakyatan Yang


Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan

Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan. Bukti pelanggaran sila ke-empat
yaitu

Hukuman Antara Koruptor Dengan Pencuri Kakao, dan Semangka

Kami tidak tahu apakah Polisi dan Jaksa kita kekurangan pekerjaan
sehingga kasus pengambilan 3 biji kakao senilai Rp 2.100 harus dibawa ke
pengadilan. Begitu pula dengan kasus pencurian satu buah semangka, di
mana kedua tersangka disiksa dan ditahan polisi selama 2 bulan dan
terancam hukuman 5 tahun penjara. Ini juga membuktikan bagaimana
Indonesia yang kaya alamnya ini tidak memberi manfaat apa-apa bagi
rakyatnya.

Tidak adanya keadilan hukuman antara rakyat miskin dengan orang


yang berkuasa. Hal in menunjukkan bahwa hukum di Indonesia dapat
dengan mudahnya diperjual belikan bagi mereka yang mempunyai uang.
Memang sungguh ironis ini terjadi dinegara kita, yang notabennya adalah

6
negara hukum, tetapi hukum yang berjalan sangatlah amburadul.
Seharusnya pemerintah lebih tegas kepada mafia hukum, yang telah
banyak mencuri hak-hak rakyat kecil. Selain itu, kepada para pelaku
kejahatan yang terbukti mencoba atau melakukan transaksi atas nama
uang, harus diberikan hukuman tambahan. Memberikan efek jera demikian
akan membuat mereka tidak ingin berpikir melakukan hal demikian.

5. Pelanggaran terhadap sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial


Bagi Seluruh rakyat Indonesia

Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung


makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atapun batiniah. Bukti
pelanggaran terhadap sila kelima Pancasila yaitu

Ketimpangan dalam pendidikan

Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya mereka
harus bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan.

2.3 Solusi Terhadap Penyimpangan Kekerasan dalam Nilai Pancasila

Sila-1

Menanamkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang


berbeda. Membangun kerukunan antar pemeluk agama baik yang seagama
maupun bukan. Menanamkan toleransi beragama dalam menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak boleh
memaksakan suatu agama atau kepercayaan tertentu terhadap orang lain.
Menghayati dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
utamanya sila Ketuhanan yang Maha Esa.

Sila-2

Menanamkan sejak dini kandungan nilai sila kedua, menumbuhkan rasa


cinta kasih sayang sesama manusia, menanamkan sejak dini arti HAM yang

7
ada dalam masyarakat, mengajarkan tentang keadilan di bidang hukum, serta
menanamkan moral yang kuat dan baik sejak dini.

Sila-3

Menanamkan sejak dini tentang kandungan nilai pancasila ketiga dan


menanamkan sejak dini rasa Cinta Negara Indonesia serta untuk pemerintah
dihimbau lebih peka dan lebih peduli terhadap pulau bagian yang ada di
Indonesia mulai dari menindaklanjuti fasilitas dan keresahan masyarakat di
tempat tersebut.

Sila-4

Menanaman sejak dini arti kandungan nilai sila keempat, serta


mengajarkan secara benar arti dalam menjadi sebuah pimpinan negara, serta
mengutamakan suatu musyawarah mufakat agar keadilan dapat tercapai.

Sila-5

Menanamkan serta mengamalkan kandungan nilai pancasila khususnya


sila kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" agar masyarakat
memiliki rasa kasih antar sesama, dan menanamkan sejak dini tentang
tenggang rasa dan arti keadilan dalam sebuah masyarakat,selain itu
menanamkan rasa peka sebagai masyarakat sosial agar seluruh masyarakat
dapat menerima hak nya.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan yang telah disampaikan maka dapat ditarik sebuah


simpulan yaitu masih banyaknya tindak kekerasan yang sering terjadi di
Indonesia yang menyimpang dari nilai-nilai pancasila sebagai Ideologi
Negara, ironi nya Indonesia sebagai Negara hokum kurang tegas dalam
mengambil tindak lanjut kasus yang ada, serta masih banyak masyarakat yang
belum melaksanakan nilai-nilai pancasila sebagaimana mestinya. Maka dari
itu hendaknya kita sebagai penerus bangsa harus lebih cermat dalam
mengatasi tindak kekerasan yang ada, serta lebih peka terhadap nilai-nilai
pancasila.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang ada maka dapat diambil sebuah saran yaitu:

1. Lebih cermat dalam mengatasi tindak kekerasan yang ada.


2. Lebih tegasnya aparat hukum di Indonesia.
3. Mengamalkan nilai-nilai pancasila yang ada.
4. Menanamkan sejak dini kandungan nilai-nilai pancasila.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pratama ,Nugraha.2015."Penyimpangan Terhadap Pancasila".

http://pratamanugraha49.blogspot.co.id/2015/03/penyimpa
ngan-terhadap-pancasila.html. Diakses pada tanggal 19
februari 2017.

Nur,Agung.2013."Penyimpangan sila-sila pancasila".

http://nuragung89.blogspot.co.id/2016/01/penyimpangan-pancasila-sila-
ke-4.html. Diakses pada tanggal 19 februari 2017.

Thomas,Evil.2015."Kekerasan".

https://www.academia.edu/1255/Kekerasan. Diakses pada tanggal 19


februari 2017.

10

Anda mungkin juga menyukai