Anda di halaman 1dari 11

IMUNISASI

BCG Hepatitis B DTP Polio Campak


Deskripsi -Bacille Calmette_Guerin -Merupakan vaksin Toksoid Difteri (40Lf) + OPV berisi virus polio tipe 2 jenis : berasal dari
merupakan vaksin hidup rekombinan Toksoid Tetanus (15Lf) + 1,2,3 hidup dilemahkan, virus campak hidup
dibuat dari Mycobacterium -Titer protektif anti Hbs vaksin Pertusis dibuat dari biakan ginjal kera dilemahkan
bovis yang dibiak berulang 10m IU/ml - Titer protektif0,01 IU distabilkan dengan sukrosa (Edmonston B) dan dari
1-3 tahun (dilemahkan -Vaksin berasal dari HbsAg - 2 jenis : DTwP dan DTaP IPV berisi virus polio tipe virus comp. Dimatikan
-Tidak mencegah, namun yang dihasilkan dalam sel - DTwp mengandung kuman 1,2,3 dibiak pada sel vero (dalam larutan
menurunkan resiko TB berat ragi. B.pertusis mati ginjal kera, dibuat mati tidak formalin+garam
-Efek proteksi 0-80% -Titer protektif terentuk pd - DTaP hanya menggunakan aktif dengan formaldehid aluminium)
-Imunisasi BCG ulangan >90% fraksi sel B.pertusis dengan
tidak dianjurkan -Yang harus imunisasi dengan dikeluarkannya
@ Semua bayi baru lahir endotoksin dan debris
@ Pekerjaan Resiko tertular sehingga reaksi lokal dan
HBV demam DTaP lebih ringan
@ Hemodialisis -Serokonveri 15,8%
@ Transfusi berulang
@ serumah dengan
penderia HBV atau kontak
akibat hubungan seksual
@ Drug user
@ Homoseksual, biseksual,
heteroseksual
Sediaan dan - Berupa serbuk kering Vial 0,5 ml Vial 5 ml (10 dosis) Vial dengan ujung penetes -Vial 0,5 ml (10 dosis)
Komposisi dalam ampul coklat Tiap ml mengandung : Tiap ml mengandung : (pipet) berisi cairan orange 1 + pelarut steril
-Pelarut berupa NaCl di -HbsAg 20mcg -Toksoid difteri yang ml (10 dosis) (Wfi=Water for
tempat terpisah. -Aluminium Hidroksida dimurnikan (40Lf) Tiap dosis infusion=aquabidest)ya
Pelarutnya 4cc (untuk 80 0,5mg -Toksoid tetanus yang (2tts=0,1ml)mengandung : ng tersedia terpisah
bayi) -Timerosal 0,01 w/v % dimurnikan (15Lf) -Tipe 1 : 106,0 CCID50 -Tiap dosis baku
(pengawet) -B.Pertusis yang diinaktifasi -Tipe 2 : 105,0 CCID50 minimal vaksin campak
(24 OU) -Tipe 3 : 105,5 CCID50 1000 TCID50
-Aluminium fosfat 3 mg -Eritromisin 2mcg
-Timerosal 0,1mg -Kanamisin 10mcg
(pengawet) Stabil dengan sukrosa
IPV
-tidak aktif dengan
formaldehid
-tumbuhan neomisin,
streptomisin, polimiksin B
Dosis Bayi 12 bulan : 0,05ml Bayi/anak (<10tahun) : 0,5ml 2 tetes : 0,1ml 0,5ml
Anak > 12 bulan : 0,1ml 0,5ml
Anak (10tahun) : 1ml
Tempat dan Suntikan intrakutan daerah Suntikan intramuskular Suntikan intramuscular paha OPV : per oral Subkutan
Cara insersio m.deltoideus lengan dalam. anterolateral atas atau IPV : intramuscular Campak diberikan pada
Pemberian kanan (konsensus nasional) -Neonatus dan Bayi : lengan atas umur 9 bulan agar
anterolateral paha antibodi dari ibu sudah
-Anak besar dan dewasa : habis lebih dulu
regio deltoid
Jadwal IDAI : Umur 0-2 bulan (1x) IDAI : Usia 0,1,3-6 bulan (3x) IDAI : 2,4,6 bulan (3x) IDAI : 0,2,4,6 bulan (4x) IDAI : umur 9 bulan
Imunisasi DepKes : 1 bulan (1x) Depkes : 0,2,3,4, (4x) Depkes : 2,3,4 bulan (3x) DepKes : 1,2,3,4 bulan (4x) (1x)
DepKes : Umur 9 bulan
(1x)
Ulangan/Boos - - Umur 18 bulan, 3 tahun, 5 Umur 18 bulan, 5 tahun (2x) Umur 6 tahun (1x)
ter tahun (3x)
Program Borok (ulkus) tidak boleh - BIAS PIN, ERAPO Compaign campak
diobati, bila perlu, cukup
dibersihkan dengan kassa
steril dan kain

BCG Hepatitis B DTP Polio Campak


Reaksi KIPI -Ulkus lokal yang superfisial Reaksi lokal -Reaksi lokal kemerahan, -VAPP (Vacsine Associated Polio -Demam>39,5oC
(Kejadian muncul 3 minggu setelah ringan bersifat bengkak, nyeri di lokasi suntikan Paralytic) dijumpai pada hari ke-5
Ikutan Pasca penyuntikan sementara, -Demam ringan sampai dengan -Kasus poliomielitis paralitik berlangsung selama 2
Imunisasi -Ulkus tertutup krusta, akan kadang demam hiperpireksia berkaitan dengan vaksin terjadi hari. Ini dapat
sembuh dalam 2-3bulan, ringan selama 1- -Anak gelisah, menangis terus- setiap 2,5 juta dosis OPV merangsang kejang
meninggalkan parut bulat dengan 2 hari menerus selama beberapa jam -Resiko KIPI paling besar terjadi demam.
diameter 4-6mm pasca suntikan (iconsolable, pada dosis pertama -Ruam hari ke-7 s.d. 10
-Dosis terlalu tinggi : ulkus tibul cying) -Pusing, diare ringan, nyeri otot sesudah iunisasi
lebih besar. -Kejang demam berlangsung 2-4 hari
-Penyuntikan terlalu dalam : scar -Paling serius : ensefalopati, -Reaksi KIPI berat,
retracted reaksi anafilaksis ensefalitis
-Limfadenitis supuratif di aksila -Ensefalopati 30 hari
atau leher. sesudah imunisasi 1:1
-Limfadenitis akut sembuh sendiri, milyar dosis
sehingga tidak perlu diobati.
-Apabila limfadenitis melekat di
kulit atau timbul fistula dapat
dibersihkan (drainage) dan diberi
OAT (OAT sistemik tidak efektif).
-BCGitis diseminasi : terjadi pada
immunokompromise
-Eritema nodosum, iritis, lupus
vulgaris, osteomielitis, perlu
kombinasi OAT
Kontraindikasi -Uji tuberkulin >5mm -Tidak ada -Riwayat anafilaksis DTP -Penyakit akut atau demam -Hamil
-Infeksi HIV, resiko tinggi HIV, indikasi kontra sebelumnya >38,50C -Immunodefisiensi
-Immunokompromise akibat absolut -Ensefalopati akibat vaksin DTP -Muntah atau diare primer
kortikosteroid, obat imunosupresif, -Kehamilan dan sebelumnya -Dalam pengobatan -TB tidak terobati
radiasi, radiasi, keganasan laktasi bukan -Perhatian khusus (precaution): kortikosteroid atau -Kanker/transplantasi
sumsum tulang, atau limfe. indikasi kontra Bila pada DTP pertama dijumpai imunosuprsif , radiasi umum organ
-Gizi buruk imunisasi VHB hiperpireksia, hipotonik- Keganasan retikuloendotelial, -Obat imunosupresif
-Demam tinggi hiporesponik dalam 48 jam, mekanisme imunologi jangka panjang
-Infeksi kulit luas menangis terus-menerus selama terganggu, misal : -Immunocompromise
-Pernah sakit tuberulosis 3 jam, kejg dalam 3 hari sesudah hipogomeglobulinemia
DTP. -Infeksi HIV
-Riwayat kejang dalam keluarga -Hamil 4 bulan pertama jangan
tanpa hidp dengan vaksin dan diberikan kecuali mendesak
alergi terhadap vaksin bukan (pergi ke daerah endemis,
indikasi kontra DTaP walau belum ada laporan
kejadian pada fetus)
-OPV boleh bersama vaksin
mati atau dilemahkan lain tapi
jangan dengan vaksin oral
tifoid
-BCG tidak memperlambat
pemberian OPV
-OPV, IPV mengandung
neomisin, polimiksin,
streptomisin, kontraindikasi
pada hipersensitif antibiotik
tersebut secara berlebihan
-Imunosupresi jn diberikan OPV
maupun IPV
Penyimpanan -Vaksin BCG tidak boleh terkena -Disimpan dalam -Disimpan dalam suhu 2-80C -OPV disimpan dalam suhu 0- -Disimpan dalam suhu
sinar matahari suhu 2-80C -Tidak boleh beku 40C 2-80C
-Disimpan dalam suhu 2-80C -Tidak boleh beku -IPV disimpan dalam suhu 2-80C -Dipakai max.8jam
-Tidak boleh beku -Tidak boleh beku setelah dilarutkan
-Vaksin yang telah diencerkan -OPV boleh dipakai 2 minggu
harus digunakan dalam waktu 8 setelah dipakai
jam
Kadaluarsa 1 tahun 2 tahun 18-24 bulan OPV dan IPV : 2 tahun 2 tahun

MMR Hib (Hemofillus Demam Tifoid Varisela


influenza Tipe B)
Deskripsi Measless, Mumps, Rubella (MMR) Bagian kapsul 2 jenis : Vaksin demam tifoid oral Vaksin varisella
-Vaksin kering mengandung virus Hib disebut dan vaksin polisakarida parenteral zoster (Galur OKA)
hidup polyribosyribitol Vaksin demam tifoid oral : yang dilemahkan
-Harus digunakan 1 jam setelah phosphate (PRP) Salmonella typhi galur non patogen terdapat dalam
dicampur pelarutnya menentukan yang sudah dilemahkan. Kuman bubuk kering
-Tetap harus diberikan walau sudah virulensi. dalam vaksin mengalami siklus (lyophilised)
pernah terinfeksi MMR atau Vaksin Hib dibuat pembelahan dalam usus dan daam -Anak hanya 1 dosis,
imunisasi campak dari kapsul waktu 3 hari akan dieliminasi. bila
-Serokonversi>90% tersebut. Sekretorik IgA (+). immunocompromised
-Anak>12tahun terkena infeksi MMR, -Vaksin Hib dibuat Vaksin oral efektifitasnya sama atau >13 tahun,
berikan vaksin MMR sesegera ungkin dari konjugasi PRP dengan vaksin parenteral, namun butuh 2 dosis, selang
(72 jam) karena inkubasi gatur dengan protein vaksin oral reaksi samping lebih 1-2 bulan
vaksin (4-6 hari) lebih singkat dari dari komponen rendah -Serokonversi 97%
virus campak liar (1-14 hari) bakteri lain karena Vaksin oral=Ty-2Ia- -Dapat diberikan
kurag efektif Vaksin polisakarida parenteral : bersama vaksin MMR
-PRP-OMP : Setiap 0,5ml mengadung
Konjugasi dengan Salmonella typhi (inaktivasi dengan
membran protein pemanasan), polisakarida 0,025mg,
luar Neisseria fenol, dan larutan buffer mengandung
meningitidis natrium chlorida, disodium fosfat,
-PRP-T : Konjugasi monososium
dengan protein Daya proteksi : 50%-80%
tetanus
Sediaan -Vial / jarum suntik pra isi 0,5ml -Prefilled syringe Vaksin demam typhoid oral : Vial 0,5ml
dan 0,5ml+vial 1ml -Vial 1 ml jarum pra suntik 0,5 ml
komposisi -Sediaan kapsul harus ditelan utuh
Vaksin polisakarida parenteral :
-Vial 0,5 ml mengandung kuman
Salmonella typhi, polisakarida
0,025mg, fenol dan larutan buffer
mengandung natrium klorida,
disodium fosfat, monosodiumfosfat,
dan pelarut untuk suntikan
Dosis Dosis tunggal 0,5 ml suntikan Satu dosis berisi Vaksin polisakarida parenteral : 0,05 0,5 ml
intramuskular atau subkutan dalam 0,5 ml suntikan ml
intramuskular
Tempat MMR dapat diberikan usia 9 bulan Vaksin tidak boleh Oral : Subkutan
dan cara pada individu beresiko infeks diberikan pada Kemasan kapsul untuk anak umur Dapat diberikan
pemberian campak: anak umur 2 bulan 6tahun setelah umur
-Anak dengan penyakit kronis karena belum Diminum 1 kapsul tiap hari, saat >1tahun.
-Anak 1 tahun di day care center, dapat membentuk hari ke-1, 3,5, 1 jam sebelum makan 13 tahun
family day care, dan playgroup antibodi dengan minuman 370C, kapsul ke-4 diberikan 2x selang 1
-Anak lembaga cacat mental saat hari ke-7 terutama bagi turis. bulan.
HIV tetap diberikan MMR jika tidak Kapsul ditelan utuh, tidak boleh Pencegahan pasca
ada kontraindikasi dibuka upaya tidak mati oleh asam kontak, vaksin
Pada riwayat kejang : lambug diberikan dalam 72
Beritahukan akan demam setelah Vaksin tidak boleh diberi bersamaan jam (kontak dipisah)
5-12 hari, anjurkan atasi demam dengan antibiotik sulfonamid,
dengan parasetamol antimalaria aktif terhadap salmonella.
Karena menimbulkan respon kuat
interferon mukosa, vaksin polio oral
sebaiknya ditunda 2 minggu setelah
tifoid oral.
Imunisasi ulangan tiap 5 tahun
Parenteral :
Intramuskular atau subkutan deltoid
atau paha
Imunisasi ulangan tiap 3 tahun
Jadwal 15 bulan, 6 tahun (2x) 2 bulan, 4 buan, 6 Dari umur 2 tahun, ulangan sampai 3 1x dari umur 5 tahun
Imunisasi bulan, 15-18 bulan tahun
(4x)
Reaksi KIPI -Malaise, demam, ruam 1 minggu - Vaksin polisakarida parenteral : -Reaksi lokal ,
(Kejadian setelah imunisasi, berlangsung 2-3 reaksi lokal, demam, nyeri kepala, demam, ruam
Ikutan hari pusing, nyeri sendi, nyeri otot, papula, vesikel ringan
Pasca -6-11 hari pasca imunisasi, kejang nausea, nyeri perut, jarang dijumpai. -Immunokompromise
Imunisasi) demam pada ensefalitis pasca -sangat jarang reaksi alergi karena Reaksi sistemik
imunisasi < 1:1.000.000, pruritus, ruam kulit, urtikaria lebih sering dari
pembengkakan kelenjar parotis reaksi lokal
berusia sampai <1 tahun Muncul penyakit
-meningoensefalitis oleh virus varisela (1%)
gondongan urabe -reaksi samping
-Trombositopenia , biasanya sembuh tergolong jarag
sendiri. terjadi
-jelaskan kemungkinan penggunaan
parasetamol pada 5-12 hari setelah
imunisasi
Kontraindik -Keganasan yang tidak diobati atau - Vaksin polisakarida parenteral : -Demam tinggi
asi ganggan imunitas, obat -Alergi bahan-bahan dalam vaksin -Hitung limfosit
immunosupresif, terapi sinar, steroid -Demam, penyakit akut maupun <1200L
dosis tinggi penyakit kronik progresif -Bukti defisiensi imun
-Alergi obat terhadap gelatin dan seluler seperti obat
neomisin imunosupresif,
-Demam akut radioterapi, dosis
-Baru saja menerima vaksin hidup tinggi kortikosteroid
lain, MMR harus ditunda 1 bulan
stelah anak mendapat vaksin
tersebut
-Hamil, ditunda 2 bulan
-Diberikan 2 bulan pasca
imunoglobulin dan transfusi darah
(whole blood)
-Defisiensi imun, HIV, perlu meminta
petunjuk konsultan anak
-Tidak boleh diberikan 2 minggu
pasca imunoglobulin
Tidak hamil selam 3 bulan pasca
imunisasi
Penyimpan -Penyimpanan suhu 2-80C terlindung Disimpan dalam -Vaksin oral : penyimpanan dalam Disimpan dalam suhu
an dari cahaya suhu 2-80C (PRRT) suhu 2-80C 2-80C
-Digunakan dalam waktu 1 jam -Parenteral : 2-80C, jangan dibekukan
setelah dicampur pelarutnya.
Kadaluarsa 2 tahun Stail sampai 2 Vaksin parenteral : 3 tahun 90 hari
tahun pada suhu
250C
PCV Rotavirus Influenza Hepatitis A HPV
Deskripsi PPV=Pneumococcal Vaksin hidup Vaksin influenza Pasif: Normal Vaksin rekombinan. Ada
Polysacharide Vaccine. monovalen, tetravalen, mengandung 3 Human 2, vaksin bivalen dan
Mengandung 23 dan pentavalen. antigen yaitu virus Imuunoglobulin vaksin quadrivalen.
serotipe (PPV23). Tidak Vaksin monovalen influenza A/H1N1, untuk pencegahan Vaksin bivalen
merangsang respon mengandung virus A/H3N2, dan influenza setelah kontak. mengandung HPV 16
imun pada anak muda jenis G1P[8]. Vaksin B. Dikenal sebagai Aktif: inactivated dan 18. Untuk anak
dan bayi. Respon imun monovalen lain adalah vaksin trivalen/TIV. vaccine/ vaksin perempuan 10 tahun.
jangka pendek. Tidak vaksin RV3 Terdiri dari 2 macam mati. Vaksin quadrivalen
ada respon booster. mengandung virus inactivated dan live mengandung HPV 16,
Dibuat dari polisakarida jenis G1P[6] yang attenuated. Berasal 18, 6, dan 11. Untuk
pneumokokus di ditemukan pada dari isolat virus yang anak perempuan dan
dinding sel. T- neonatus sehat. RV3 ditanam di telur ayam laki-laki
independent antigen. biayanya murah dan yang telah dibuahi. 3
Rekomendasi untuk > 2 tidak menimbulkan macam vaksin
tahun. penyakit pada inactivated: whole,
neonatus. split virion, dan
PCV=Pneumococcal Vaksin pentavalen subunit vaksin.
Conjugate Vaccine. mengandung 5 galur LAIV/live attenuated
Untuk bayi dan anak virus rotavirus yaitu influenza vaccines
muda. PCV10 G1,G2,G3,G4,G9 dan dikembangkan
mengandung 10 P1A[8]. Asal serum dengan cara yang
serotipe dan PCV13 bovine, efektivitas sama dengan
mengandung 13 tinggi dalam mencegah inactivated vaksin
serotipe. Dibuat dari keparahan rotavirus. hanya harus ditanam
konjugasi polisakarida di sel kultur jaringan
pneumokokus dan agar ada mutasi yg
protein difteri.T- kurangi virulensi virus
dependent. Respon tapi tidak merubah
imun untuk anak <2 imunogenitasnya.
tahun. Respon imun Vaksin quadrivalen
jangka panjang, respon sedang akan
booster positif. diproduksi: 2 virus A
dan 2 virus B
< 12 tahun: vaksin
split, subunit
> 12 tahun: vaksin
split, subunit, dan
whole
Sediaan 0,5 ml syringe Monovalen: Vial Vial 0,5 cc (1 Pasif: vial 2 cc, 5cc, Bivalen dan
dan dengan ujung penetes dosis)/2,5 cc (5 dosis) 10 cc single use quadrivalen: injeksi
komposisi (bubuk lyophilised Tiap 0,5 ml Aktif: Vial dengan single use. 0,5 cc.
yang didilusi). Sediaan mengandung sediaan:
1 ml mengandung 106 influenza A/H1N1 15 o 0,5 cc: 720 IU
CFU. g HA o 1cc: 1440 IU
Kandungan: CCID50 influenza A/H3N2 15
G1P(8) rotavirus g HA
Pentavalen: 2 cc oral, influenza B 15 g HA
2-2,8 106 IU 5 tipe timerosal 4 g
rotavirus.
Dosis 0,5 ml G1P[8]: 106 < 3 tahun: 0,25 cc Pasif: bayi/anak kecil Vaksin 0,5 cc bivalen
CFU/ml/dosis > 3 tahun: 0,5 cc < 3cc; anak besar mengandung:
Vaksin trivalen/TIV 0,02 ml/kg; dewasa o L1 HPV 16 20 g
pertama < 9 tahun: 2 5 cc. o L1 HPV 18 20 g
dosis. Dosis 2 setelah Aktif: o ASO4
1 bulan dosis Monovalen: o Alumunium
pertama, lalu lanjut o 2 tahun: 720 hidroksida 500 g
vaksin sekali tiap o MPL/alumunium
IU
tahun. o Dewasa: 1440 adsorbed-3-O-
Vaksin pertama > 9 IU dessacyl-4-
tahun: 1 dosis. Ulang Hep A dan B: > 1 monophosporyl
tiap tahun. tahun lipid A 50 g
Vaksin 0,5 cc
Hep A dan tifoid: quarivalen
2 tahun mengandung:
o L1 HPV 6 40 g
o L1 HPV 11 20 g
o L1 HPV 16 40 g
o L1 HPV 18 20 g
o Garam
alumunium 225
g
Tempat Intramuskular Monovalen G1P[8]: oral Intramuskular Pasif: intramuskular Intramuskular deltoid
dan cara dilengkapi buffer. Bayi dan anak: regio Aktif: intramuskular
pemberian Pentavalen: oral anterolateral paha
Dewasa: deltoid
kanan
Jadwal PCV13 diberikan umur G1P[8]: 6-14 minggu >6 bulan s/d 18 Pasif : Diberikan Mulai umur 10
Imunisasi 2, 4, dan 6 bulan dan 24 minggu (2 tahun. Ulangan 1 kali <2 minggu tahun
diulang 12-15 bulan. dosis). Interval 8 tiap tahun. setelah paparan. Bivalen: interval 0, 1,
Interval 1-2 bulan. Min minggu. Paparan 2 dan 6 bulan
diberikan pada anak Pentavalen: 2, 4, dan 6 minggu usia 2 Quadrivalen: interval
umur 6 minggu. Bila di bulan. interval 1 bulan. tahun: Ig dan 0, 2, dan 6 bulan
vaksin saat umur > 7 vaksin. Paparan >
bulan: 7-11 bulan 3 2 minggu usia
dosis, 12-23 bulan 2 2 tahun: vaksin.
dosis, 24 bulan-5 tahun Sisanya IG saja.
1 dosis. Aktif: 2 kali.
Pertama: 2
tahun. Dosis
Kedua /booster:
6-18 bulan
setelah vaksin
pertama.

Reaksi KIPI Tidak ada efek samping Demam, feses Lokal: Eritema, Lokal: Eritema, Efek yang sering:
(Kejadian serius. Sering setelah berdarah, diare, bengkak, demam, bengkak, sinkop, pusing, mual,
Ikutan pertama kali imunisasi. muntah, nyeri dan nyeri di bekas demam, dan nyeri kepala, dan
Pasca Eritema, bengkak, perut, gastro- suntikan. nyeri di bekas reaksi tempat
Imunisasi) indurasi, dan nyeri enteritis, dan Jarang: nyeri otot suntikan. suntikan.
di bekas suntikan. dehidrasi. dan sendi atau Efek jarang,:
Efek sistemik: Perhatian utama nyeri kepala. hipersensitivitas,
demam, gelisah, vaksin RV: Reaksi alergi anafilaksis, dan GBS.
pusing, tidur tidak intususepsi. berupa,
tenang, nafsu hives/gatal
makan menurun, kemerahan, asma,
muntah, diare, dan bengkak mukosa
urtikaria. dan kulit, serta
Nefrotik sindrom, hipersensitivitas.
limfadenopati, dan GBS ?
hiperimunoglobuline LAIV 2-18 tahun:
mia pilek, sakit kepala,
Berlangsung tidak demam, muntah,
lama, hilang dalam nyeri perut,
3 hari mialgia. Umumnya
setelah dosis
pertama dan bisa
sembuh spontan.
TIV: Eritema,
ruam, bengkak,
demam, dan nyeri
di bekas suntikan
serta kejang.
H1N1: kejang
demam .
Anafilaksis bila
riwayat alergi
protin telur.
Kontraindik Alergi atau syok G1P(8): intususepsi, Anafilaksis pada Reaksi berat setelah Anafialaksis atau alergi
asi anafilaksis pada hipersensivitas thdp vaksin influenza suntik dosis pertama vaksin HPV
vaksin pcv vaksin, SCID, sebelumnya.
Ditunda pada pasien malformasi Alergi telur
demam akut berat kongenital traktus Demam akut berat
>380 gastrointestinal Riwayat GBS
pentavalen:
intususepsi,
hipersensivitas thdp
vaksin, Severe
combined
immunodeficiency
Disease/SCID
Penyimpan -Penyimpanan suhu 2- -Penyimpanan suhu 2- -Penyimpanan suhu 2- -Penyimpanan suhu -Penyimpanan suhu 2-
an 80C terlindung dari 80C terlindung dari 80C terlindung dari 2-80C terlindung dari 80C terlindung dari
cahaya cahaya cahaya cahaya cahaya
-pisahkan vaksin -buang setelah 24 jam -jangan dibekukan -jangan dibekukan -jangan dibekukan
dengan pelarutnya tidak terpakai
Kadaluarsa 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai