Anda di halaman 1dari 4

Definisi

Hipertensi adalah tekanan darah dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau lebih atau tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih atau sedang mendapat
pengobatan hipertensi[ CITATION Mee14 \l 1057 ] . Sedangkan Hipertensi menurut
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan
adalah tekanan darah sekurang kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg
diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4 6 jam pada wanita yang
sebelumnya normotensi[ CITATION KEM13 \l 1057 ].

Klasifikasi

Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (18 tahun) menurut JNC 7 yaitu :

1. Normal :Sistolik < 120 mmHg dan diastolik < 80 mmHg


2. Prehipertensi :Sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg
3. Stage 1 hipertensi :Sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg
4. Stage 2 hipertensi :Sistolik 160 mmHg atau diastolik 100 mmHg
[ CITATION Mee14 \l 1057 ]

Sedangkan klasifikasi hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi 4


kategori[ CITATION Mic14 \l 1057 ]. Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah
berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program
Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy pada tahun 2000, yaitu :

1. Hipertensi Kronik
2. Preeklampsia-eklampsia
3. Hipertensi kronik dengan superimposed eklampsia
4. Hipertensi gestasional [ CITATION Sar14 \l 1057 ]

Hipertensi Kronik adalah hipertensi yang didapatkan sebelum timbulnya


kehamilan atau umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali
didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pasca persalinan [ CITATION Sar14 \l 1057 ].

Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan dan


dapat timbul selambatnya 4-6 minggu postpartum disertai dengan proteinuria
[ CITATION Kee14 \l 1057 ].
Eklampsia adalah kasus akut pada penderita preeklampsia, yang disertai dengan
kejang tonik klonik menyeluruh (grand mal seizure) dan/atau koma[ CITATION
Mic141 \l 1057 ]. Eklampsia dapat timbul pada ante, intra dan postpartum. Eklampsia
pada postpartum umumnya hanya terjadi dalam waktu 24 jam pertama setelah
persalinan[ CITATION Sar14 \l 1057 ]. Proporsi yang tidak berkembang menjadi
kejang sampai setelah 48 jam sekitar 10 persen. Pada beberapa laporan, sampai
seperempat dari kejang eklampsia dapat berkembang diatas 48 jam[ CITATION
FGa14 \l 1057 ].

Hipertensi kronik dengan superimposed eklampsia adalah hipertensi kronik


disertai dengan tanda tanda preeklampsia atau hipertensi kronik dengan
proteinuria[ CITATION Sar14 \l 1057 ].

Hipertensi gestasional (disebut juga transient hypertension) adalah hipertensi


yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang
setelah 12 minggu pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda tanda
preeklampsia tetapi tanpa proteinuria[ CITATION Sar14 \l 1057 ]. Hampir setengah
dari wanita yang terkena hipertensi gestasional berkembang menjadi
preeklampsia[ CITATION FGa14 \l 1057 ].

Epidemiologi

Menurut American Heart Association (AHA), hampir 75 juta orang dewasa di


Amerika Serikat terkena hipertensi[ CITATION Mee14 \l 1057 ]. Setiap tahun
sebanyak 250 ribu ibu hamil di Amerika menderita hipertensi atau 510%
[ CITATION Sir12 \l 1057 ]. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang paling
sering ditemukan selama kehamilan[ CITATION Mic14 \l 1057 ]. Hipertensi
merupakan 5-15% penyulit kehamilan[ CITATION Sar14 \l 1057 ]. Selain itu
hipertensi juga merupakan salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan
morbiditas ibu bersalin[ CITATION FGa14 \l 1057 ].

Menurut WHO, di negara yang maju, 16% dari kematian maternal disebabkan
oleh hipertensi. Angka ini lebih besar daripada perdarahan (13 %), aborsi (8%) dan
sepsis (2%)[ CITATION FGa14 \l 1057 ]. Penelitian oleh Berg pada tahun 2010
melaporkan bahwa 12,3% dari 4693 kehamilan yang berhubungan dengan kematian
maternal disebabkan oleh preeklampsia dan eklampsia[ CITATION FGa14 \l 1057 ].
Preeklampsia terjadi sekitar 5% dari semua kehamilan, dimana 10% terjadi pada
kehamilan pertama dan 20-25% terjadi pada wanita dengan hipertensi
kronik[ CITATION Mic14 \l 1057 ]. Pada janin, preeklamsia bisa menyebabkan berat
badan lahir rendah, keguguran dan lahir prematur[ CITATION Sir12 \l 1057 ].

Di Indonesia angka mortalitas dan morbiditas hipertensi dalam kehamilan


juga masih tinggi[ CITATION Sar14 \l 1057 ]. Di RS Cipto Mangunkusumo, kematian
ibu akibatpreeklamsia atau eklamsia pada tahun 19901992 tercatat sebesar 61,1%
dari seluruh kematian ibu[ CITATION Sir12 \l 1057 ].
Works Cited
Carson, M. P. (2014, Maret 6). Hypertension And Pregnancy. Retrieved November 2, 2014, from
Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/261435-overview#a1

Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Spong, C. Y., Dashe, J. S., Hoffman, B. L., et al. (2014).
Williams Obstetrics. Dallas: McGraw-Hill Education.

KEMENKES, WHO dan HOGSI - POGI. (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar
Dan Rujukan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lim, K.-H. (2014, Agustus 5). Preeclampsia. Retrieved November 2, 2014, from Medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/1476919-overview#aw2aab6b2

Madhur, M. S. (2014, September 30). Hypertension. Retrieved November 2, 2014, from Medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/241381-overview#aw2aab6b2b2

Parwirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Parwirohardjo.

Ross, M. G. (2014, September 22). Eclampsia. Retrieved November 2, 2014, from Medscape:
http://emedicine.medscape.com/article/253960-overview

Sirait, A. M. (2012). PREVALENSI HIPERTENSI PADA KEHAMILAN DI INDONESIA DAN BERBAGAI


FAKTOR YANG BERHUBUNGAN. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15, 103109.

Anda mungkin juga menyukai