sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ organ vital. Diagnosis Gelisah, bingung , dan penurunan kesadaran Nadi >100kali/menit, lemah Tekanan darah sistolik <90 mmHg Pucat Kulit dingin dan pucat Pernafasan >30x / menit Jumalah urin <30 ml/jam Faktor predisposisi Perdarahan pada kehamilan muda Perdarahan pada kehamilan lanjut Perdarahan pasca persalinan Infeksi berat Trauma Gagal jantung Klasifikasi Syok Hipovolemi Cardiogenik Neurogenik Septic Traumatic Shock hipovolemi Hasil dari kehilangan sel darah merah dan plasma darah atau hanya kehilangan plasma darah saja. Respon fisiologis dari hipovolemia adalah untuk mempertahankan perfusi dari otak dan jantung. Terdapat peningkatan saraf simpatis, hiperventilasi, kolaps dari vena, dan terdapat usaha untuk mengganti kehilangan volume intravaskular melalui pengammbilan cairan dari intersisial dan intraseluler serta dengan menurunkan jumlah output urin Shock Hipovolemi Shock Cardiogenic Kebanyakan pasien mengeluh nyeri dada, dyspneu dan terlihat pucat Kesadarannya bisa berubah menjadi somnolen, confusion dan agitasi Nadinya lemah dan cepat (90-110x/menit) Systolic < 90 mmHg Takipneu dan cheyne stokes respiration Oliguria <30 mL/jam Rales biasanya dapat didengar pada left ventricular failure Shock Traumatic Karena pendarahan Meskipun pendarahan telah dikontrol, penderita dapat kehilangan volume plasma darah menuju ke intersisial Penatalaksanaan awal adalah dengan cara ABC dan mengontrol pendarahan yang sedang berlangsung dengan segera Shock Neurogenic Gangguan vasomotor simpatik setelah cedera cervical, atau cedera kepala yang menghancurkan dapat menyebabkan syok neurogenik. Ekstremitas hangat, berbeda dengan tanda syok hipovolemi dan cardiogenic Volume cairan yang banyak diperlukan untuk mengembalikan hemodinamik normal Setelah perdarahan telah dikontrol, norepinefrin atau agen adrenergik murni (fenilefrin) mungkin diperlukan untuk meningkatkan resistensi pembuluh darah dan mempertahankan tekanan arteri rata-rata yang adekuat Shock Septic Adalah syok yang terjadi karena pasien sepsis dan terdapat hipotensi (tekanan darah sistolik 90mmHg atau berkurang 40 mmHg dari tekanan darah normal pasien) selama minimal 1 jam meskipun telah diberi resusitasi adekuat Membutuhkan vasopressor untuk mempertahankan tekanan darah sistolik 90 mmHg atau MAP 70 mmHg Tatalaksana Umum Pastikan jalan nafas bebas dan berikan oksigen Miringkan ibu ke kiri Hangatkan ibu Pasang infus intravena ( 2 jalur jika memungkinkan) dengan memasang jarum terbesar( No.16 atau 18 bila ada) Berikan cairan kristaloid ( RL atau NaCl 0,9%) sebanyak 1 liter dengan cepat Pasang kateter urin Lanjutkan pemberian cairan sampai 2 liter dalam 1 jam pertama, atau hingga 3 liter dalam 2-3 jam Cari penyebab syok dengan anamnesis dan pemeiksaan fisik Pantau tanda vital dan kondisi ibu setiap 15 menit